Kelompok : 26
Tanggal Praktikum : 9 April 2018 ( Dikumpul : 16 April 2018 )
Anggota Kelompok :
1. Raden Bregas Dwi Hatmojo (1506674324)
2. Nabila Alifani (1506674450)
3. Poly (1506724846)
4. Made Hariyana (1606951084)
COVER ....................................................................................................................... i
LAMPIRAN ................................................................................................................ 18
PENDAHULUAN
Pada proses manufaktur sebuah komponen atau alat industri digunakan mesin perkakas
dengan tingkat kekasaran yang berbeda-beda. Sedangkan dalam proses assembly suatu alat
dibutuhkan tingkat kekasaran yang baik pada beberapa komponen, seperti pada pemasangan
poros dengan lubang. Dalam hal ini, kekasaran permukaan sangatlah berpengaruh pada kualitas
assembly suatu komponen, yang nantinya akan mempengaruhi performa alat tersebut dalam
beroperasi.
Kekasaran permukaan adalah salah satu parameter alat ukur yang sangat penting dan
harus dikuasai cara pengukurannya oleh mahasiswa Teknik Mesin karena dalam melakukan
suatu permesinan sangat diperlukan pengukuran kekasaran permukaan. Dengan adanya
praktikum kekasaran permukaan, mahasiswa Teknik Mesin dapat mengetahui jenis-jenis
kekasaran permukaan dan metode pengukuran yang digunakan. Diharapkan dengan mengikuti
praktikum ini, mahasiswa dapat mengetahui ilmu-ilmu dan mendapatkan keterampilan dalam
mengukur kekasaran permukaan suatu profil benda kerja.
Adapun beberapa tujuan dari praktikum mengukur kekasaran permukaan ini antara lain :
Alat atau mesin yang digunakan untuk mengukur kekasaran permukaan benda yang diuji
adalah SURFCOM 2900SD3-12 dan benda uji yang digunakan adalah plat aluminium.
Dalam praktikum pengukuran kekasaran ini alat yang digunakan adalah SURFCOM
2900SD3-12 yang dilengkapi dengan software pendukung ACCTee (Ver 4.10.3.0). Langkah-
langkah yang dilakukan untuk melakukan pengukuran kekasaran menggunakan SURFCOM
2900SD3-12 adalah sebagai berikut:
Setelah melakukan praktikum Pengukuran dan Metrologi uji roughness dengan alat
Surfcom, kelompok praktikan mendapatkan 40 data Ra. Dimana terdapat 4 (empat) praktikan
yang berbeda dan masing-masing praktikan melakukan 2 (dua) kali percobaan yang dimana
pada setiap percobaan diambil 5 (lima) data.
Berdasarkan data praktikum yang telah didapat, praktikan melakukan perhitungan seperti
pada tabel di bawah ini.
No
Nilai Ra (µm) Xbar Ra (µm) Ra - Xbar (Ra - Xbar)2
Percobaan
1 0,3646 0,44788 -0,08328 0,00693556
2 0,469 0,44788 0,02112 0,00044605
3 0,5305 0,44788 0,08262 0,00682606
4 0,412 0,44788 -0,03588 0,00128737
5 0,4428 0,44788 -0,00508 2,5806E-05
6 0,4918 0,44788 0,04392 0,00192897
7 0,4902 0,44788 0,04232 0,00179098
8 0,4277 0,44788 -0,02018 0,00040723
9 0,3657 0,44788 -0,08218 0,00675355
10 0,4179 0,44788 -0,02998 0,0008988
11 0,4516 0,44788 0,00372 1,3838E-05
12 0,4328 0,44788 -0,01508 0,00022741
13 0,4422 0,44788 -0,00568 3,2262E-05
14 0,3413 0,44788 -0,10658 0,0113593
15 0,4167 0,44788 -0,03118 0,00097219
16 0,4785 0,44788 0,03062 0,00093758
17 0,4739 0,44788 0,02602 0,00067704
18 0,4187 0,44788 -0,02918 0,00085147
19 0,398 0,44788 -0,04988 0,00248801
20 0,5627 0,44788 0,11482 0,01318363
21 0,4309 0,44788 -0,01698 0,00028832
22 0,4567 0,44788 0,00882 7,7792E-05
23 0,4148 0,44788 -0,03308 0,00109429
24 0,3748 0,44788 -0,07308 0,00534069
25 0,555 0,44788 0,10712 0,01147469
26 0,4395 0,44788 -0,00838 7,0224E-05
27 0,455 0,44788 0,00712 5,0694E-05
∑ 𝑅𝑎 17,9152 µm
𝑋𝑏𝑎𝑟 𝑅𝑎 = = = 0,44788 µm
𝑛 40
• Grafik Roughness
Upper Control Limit (𝑈𝐶𝐿) = 𝑀𝑒𝑎𝑛 + 3𝑆
Lower Control Limit (𝐿𝐶𝐿) = 𝑀𝑒𝑎𝑛 − 3𝑆
Mean 0,44788
SD 0,067079692
Frequency (n) 40
UCL 0,649119076
LCL 0,246640924
0.7
0.6
0.5
µm
0.4
0.3
0.2
0 5 10 15 20 25 30 35 40
Percobaan Ke -
Nama Praktikan
Trial
R. Bregas D.H. Nabila Alifani Poly Made Hariyana
1 0,3646 0,4516 0,4309 0,4012
2 0,469 0,4328 0,4567 0,4108
3 0,5305 0,4422 0,4148 0,7035
4 0,412 0,3413 0,3748 0,3576
5 0,4428 0,4167 0,555 0,4171
6 0,4918 0,4785 0,4395 0,4267
7 0,4902 0,4739 0,455 0,4202
Z for Repeatability 4
W for Repeatability 10
d2 3,1
Repeatability 0,379355645
2
5.15𝑋̅𝑟𝑎𝑛𝑔𝑒 𝑅𝑒𝑝𝑒𝑎𝑡𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑦 2
√( ) −
𝑑2 𝑛𝑟
Keterangan :
𝑋̅𝑟𝑎𝑛𝑔𝑒 = Rata-rata dari perbedaan dari pengukuran rata-rata antara appraiser
dengan pengukuran rata-rata tertinggi dan appraiser dengan pengukuran
rata-rata terendah
Nilai 𝑑2 = Dapat diperoleh di Appendix A, di mana
Z =1
W = Jumlah Appraiser
n = Jumlah part
r = Jumlah trial
𝑋̅𝑟𝑎𝑛𝑔𝑒 0.11334
Reproducibility 0.231325063
Z for Reproducibility 1
W for Reproducibility 4
d2 2,24
n 1
r 10
Dari hasil perhitungan, maka nilai repeatability dan reproducibility (R&R) dari sistem
pengukuran yang dilakukan adalah :
Repeatability 0,379355645
Reproducibility 0.231325063
R&R 0,444321944
• Relative Error
𝐴𝑏𝑠𝑜𝑙𝑢𝑡𝑒 𝐸𝑟𝑟𝑜𝑟
𝑅𝑒𝑙𝑎𝑡𝑖𝑣𝑒 𝐸𝑟𝑟𝑜𝑟 = √ × 100%
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝐴𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙 𝑆𝑢𝑑𝑢𝑡 ± 𝐴𝑏𝑠𝑜𝑙𝑢𝑡𝑒 𝐸𝑟𝑟𝑜𝑟
0,067079692
= √ × 100%
0,44788 ± 0,067079692
Kelompok 26 Kelompok 25
Mean 0,44788 0,4745225
Variance 0,004615062 0,001352742
Observations 40 40
df 39 39
F 3,411635303
P(F<=f) one-tail 0,000108718
F Critical one-tail 1,704465067
• T-Test
Praktikan melakukan uji T-Test dengan membandingkan 2 data kelompok yang ada,
yaitu kelompok praktikan sendiri (kelompok 26) dan kelompok 25. Dari pengolahan data di
Microsoft Excel didapatkan hasil T-Test sebagai berikut.
Kelompok 26 Kelompok 25
Mean 0,44788 0,4745225
Variance 0,004615062 0,001352742
Observations 40 40
Pooled Variance 0,002983902
Hypothesized Mean Difference 0
df 78
t Stat -2,18121118
P(T<=t) one-tail 0,016090177
t Critical one-tail 1,664624645
P(T<=t) two-tail 0,032180354
t Critical two-tail 1,990847069
Pada percobaan yang dilakukan menggunakan alat bernama Surfcom 2900SD3 dapat
digunakan untuk mengetahui tingkat kekasaran dan kontur dari sebuah profil benda atau
permukaan benda uji yang digunakan, namun pada percobaan kali ini hanya digunakan untuk
mengukur dan mengetahui tingkat kekasaran pada sebuah material. Sebelum percobaan
dimulai, asisten laboratorium memberikan pengarahan kepada praktikan mengenai pengertian
kekasaran secara umum serta alat Surfcom yang digunakan oleh praktikan dengan variabel
yang diukur adalah kekasaran rata (Ra). Percobaan dilakukan dengan mempersiapkan alat dan
material atau part yang ingin diukur lalu memastikan opsi atau pengaturan pada Data
Acquisition System ( Komputer ) untuk mengukur fenomena fisik dari material yang digunakan
dan diubah dalam bentuk digital yang dapat disimulasikan yaitu Measurement Speed sebesar
0.600 mm/s, Movement Speed sebesar 0.600 mm/s, dan Measurement Range sebesar +/- 500
000 μm dimana titik tengah pengukuran ditentukan secara bebas oleh praktikan dengan
menggerakan detektor atau stylus Surfcom, serta untuk standar pada JIS 94, measurement type
yang digunakan Roughness atau Ra, dan measurement length ditetapkan 4mm Setelah
mempersiapkan alat dan material yang digunakan, plat atau lempeng Aluminium diletakkan
pada Jig dan kemudian direkatkan menggunakan lilin mainan (plastisin) agar ketika sensor
bekerja untuk mengukur kekasaran tidak bergeser atau bergerak karena dapat mengganggu
sensor dalam melakukan pembacaan. Setelah opsi pada komputer dan penempatan spesimen
telah dilakukan, maka pengukuran tingkat kekasaran dapat dilakukan dan dimulai dengan
menekan tombol perintah pada komputer dalam melakukan measurement pada permukaan
material spesimen.
Pada bagian pengukuran di alat Surfcom ini, terdapat detektor stylus sebagai sensor yang
bergerak untuk melakukan pengukuran sesuai dengan pengaturan yang telah ditentukan oleh
praktikan pada awal percobaan atau bisa disebut dengan Roughness Pickup. Stylus ini menekan
permukaan spesimen dan bergerak dari tengah spesimen menuju titik sejauh pengaturan yang
kemudian ditransimisikan ke bentuk digital pada komputer sebagai output dalam pengukuran
dan stylus tersebut naik dan kembali ke kondisi awal dimana Roughness Pickup tersebut mulai
berkerja. Output nilai yang dibaca oleh DAQ merupakan nilai kekasaran dari spesimen yang
diukur (Ra) sebagai parameter pengambilan data yang diambil dan digunakan dalam
Komponen utama pada percobaan kali ini terdapat pada sensor Surfcom 2900SD3-12
yang berada pada laboratorium Manufacturing and Research Center Departemen Teknik mesin
untuk mengetahui besar atau nilai kekasaran dan kontur pada sebuah material. SURFCOM
2900SD3-12 ialah sebuah alat pengukuran micro yang disetiap part komponennya sudah
bersertifikat dan teruji kualitas kepresisiannya, dan SURFCOM 2900SD3-12 ini juga di
lengkapi dengan beberapa Sofware pendukung diantaranya seperti :
Cara kerja alat ini adalah bentuk pengukuran dan kontur kekasaran permukaan, koordinat
tiga dimensi mengukur mesin, pemindaian cahaya putih gangguan ukur, gambar ukur
disederhanakan item instrumen tes: pengukuran dengan mengukur bentuk dan kekasaran
permukaan, pengukuran panjang, pemindaian interferensi putih alat ukur dan pengukuran oleh,
pengukuran oleh citra disederhanakan ukur. Pembacaan output pada komputer berupa data Ra
yang kemudian disimulasikan melalui grafik merupakan hasil pembacaan Surfcom untuk
mengetahui tingkat kekasaran pada material atau part yang sedang dianalisis. Pengukuran
dilakukan secara otomatis, walaupun pada alat ini terdapat panel yang dapat menentukan
kordinat atau menggerakan Roughness Pickup, tapi semua pengukuran dilakukan secara
otomatis dengan menentukan titik kordinat, kecepatan pengukuran, jangkauan pengukuran,
kecepatan gerakan, yang ditentukan pada software pendukung. Dengan tingkat keakurasian dan
ketelitian yang cukup tinggi ( Resolusi Roughness Detector 0.02 μm/1000 μm sampai dengan
0.0001 μm/6.4 μm dan Roughness Tracing Driver pada X-Axis Indication Accuracy 0.04 μm
atau 32000 points (300000 data uptake points) maka data yang diperoleh dapat dikatakan
tingkat kesalahannya rendah untuk dilakukan pengolahan data. Rentang pengukuran kekasaran
1000 μm memungkinkan pengukuran kesejajaran kekasaran dan kontur yang renik. Untuk
Selanjutnya lilin mainan digunakan untuk merekatkan spesimen pada dudukan / Jig agar
spesimen tidak bergeser ketika Roughness Pickup melakukan pengukuran sehingga hasil yang
diperoleh lebih akurat.
Komputer di sini digunakan untuk mengatur operasi dari DAQ. digunakan untuk
memproses, menampilkan dan menyimpan hasil pengukuran. Terdapat dua macam perangkat
lunak didalam komputer yang digunakan pada sistem DAQ, yaitu, Driver
software dan aplication software. Driver software digunakan untuk bereaksi dengan DAQ
sedangkan application software digunakan untuk mengambil, analisa, dan menampilkan data
pengukuran.
Nilai kekasaran tertinggi terdapat pada data ke-33 yaitu dengan nilai Ra sebesar 0,7035
μm dan nilai kekasaran terendah terdapat pada data ke-14 yaitu dengan nilai Ra sebesar 0,3413
Setelah melakukan pengolahan data, didapatkan pula nilai Standar Deviasi atau Absolute
Error sebesar 0,671 μm, nilai Upper Control Limit (UCL) sebesar 0,649 μm, Lower Control
Limit (LCL) sebesar 0,247 μm yang kemudian diplot untuk mendapatkan grafik Roughness.
Tahap selanjutnya dalam pengolahan data, dikarenakan dalam tim kelompok mendapatkan 40
data dengan alat yang sama, diharuskan melakukan perbandingan perhitungan akan variabilitas
oleh kelompok dan didapatkan hasil Repeatibility pengukuran oleh praktikan dengan pengujian
secara berulang dan Reproductibility rerata yang diperoleh empat praktikan ketika melakukan
pengukuran pada plat secara berurut nilainya adalah 0,3794 dan 0.2313, sehiggga dapat
dikatakan variabilitas yang diperoleh tidak terlalu jauh atau terlampau besar untuk
mendapatkan data pengukuran yang lebih akurat dan presisi, namun dapat dikatakan hasil
pengukuran lebih menunjukan kepada akurasi ketimbang presisi ( Nilai RnR = 0,444 ), di
samping itu alat masih menunjukan hasil pengukuran data dengan sangat baik. Perhitungan
terhadap kesalahan / Relative Error didapatkan 0,36 % - 0,42% sehingga tingkat kesalahan
sewaktu pengukuran relatif rendah terhadap keakurasian data.
Kesalahan – kesahalan yang mungkin terjadi ketika melakukan percobaan dapat berasal
dari praktikan sendiri, karena pada alat Surfcom yang digunakan merupakan alat yang sudah
canggih, otomatis, dan mutakhir dengan tingkat keakurasian data yang cukup baik pula.
Kesalahan yang pertama adalah tidak melakuan prosedur pengukuran sesuai dengan prosedur
pengukuran pada alat Surfcom dan mengetahui dasar pengoperasian alat agar dapat melakukan
pengukuran dengan benar, kalibrasi alat, dan validasi metode untuk menguji ketelitian alat oleh
operator satu dengan yang lainnya. Sebelum mengambil data, diperlukan kalibrasi alat agar
data yang diperoleh sesuai orisinil sesuai standar alat tersebut dan mengurangi error yang
terjadi. Penempatan spesimen yang tidak benar, seperti perekatan dengan lilin, posisi spesimen
Dengan tingkat keamanan yang cukup baik, maka praktikan tidak memerlukan Safety
Induction yang cukup kompleks karena alat pengukur tidak memiliki bagian yang berbahaya
ketika beroperasi dan tidak memiliki tingkat bahaya yang tinggi. Faktor lingkugan yang dapat
mempengaruhi kerja dari surfcom juga harus diperhatikan untuk mendapatkan hasil yang baik,
seperti temperatur, aliran udara, kebersihan spesimen, dan lainnya. Kesalahan selanjutnya
adalah penulisan dan pembacaan hasil Ra yang didapat tidak teliti, atau pengolahan data yang
salah ketika melakukan input nilai.
KESIMPULAN
1. Tim Laboran Teknologi Manufaktur. 2007. Modul Praktikum Metrologi Industri. Depok.
Departemen Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Indonesia.
2. http://mech.eng.ui.ac.id/id_ID/surfcom-2900sd3-12-alat-ukur-kekasaran-dan-kontur-dtm-
ui/
3. National instrument website.
4. https://www.accretech.jp/tw/product/measuring/surface/files/surfcom2900dx3sd _e.pdf
Gambar 2. Posisi Probe atau Stylus sebelum melakukan pengukuran kekasaran dan
kondisi spesimen dengan perekatan Lilin