Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN PRAKTIKUM PENGUKURAN DAN METROLOGI

UJI ROUGHNESS DENGAN SURFCOM

Kelompok : 26
Tanggal Praktikum : 9 April 2018 ( Dikumpul : 16 April 2018 )
Anggota Kelompok :
1. Raden Bregas Dwi Hatmojo (1506674324)
2. Nabila Alifani (1506674450)
3. Poly (1506724846)
4. Made Hariyana (1606951084)

LABORATORIUM MANUFACTURING AND RESEARCH CENTER


DEPARTEMEN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS INDONESIA
DEPOK
2018

PRAKTIKUM PENGUKURAN DAN METROLOGI : SURFCOM i


DAFTAR ISI

COVER ....................................................................................................................... i

DAFTAR ISI ............................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ............................................................................................. 1

1.2 Tujuan Praktikum ........................................................................................ 1

1.3 Alat dan Bahan ............................................................................................ 2

1.4 Cara Kerja .................................................................................................... 2

BAB II DATA PRAKTIKUM DAN PENGOLAHAN DATA .................................. 3

2.1 Data Praktikum ............................................................................................ 3

2.2 Pengolahan Data .......................................................................................... 4

BAB III ANALISA ..................................................................................................... 11

3.1 Analisia Percobaan ...................................................................................... 11

3.2 Analisia Alat ................................................................................................ 12

3.3 Analisia Hasil .............................................................................................. 13

3.4 Analisa Kesalahan ....................................................................................... 14

3.5 Perbandingan Hasil dengan Kelompok Lain ............................................... 15

BAB IV KESIMPULAN ............................................................................................ 16

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 17

LAMPIRAN ................................................................................................................ 18

PRAKTIKUM PENGUKURAN DAN METROLOGI : SURFCOM ii


BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pada proses manufaktur sebuah komponen atau alat industri digunakan mesin perkakas
dengan tingkat kekasaran yang berbeda-beda. Sedangkan dalam proses assembly suatu alat
dibutuhkan tingkat kekasaran yang baik pada beberapa komponen, seperti pada pemasangan
poros dengan lubang. Dalam hal ini, kekasaran permukaan sangatlah berpengaruh pada kualitas
assembly suatu komponen, yang nantinya akan mempengaruhi performa alat tersebut dalam
beroperasi.

Kekasaran permukaan adalah salah satu parameter alat ukur yang sangat penting dan
harus dikuasai cara pengukurannya oleh mahasiswa Teknik Mesin karena dalam melakukan
suatu permesinan sangat diperlukan pengukuran kekasaran permukaan. Dengan adanya
praktikum kekasaran permukaan, mahasiswa Teknik Mesin dapat mengetahui jenis-jenis
kekasaran permukaan dan metode pengukuran yang digunakan. Diharapkan dengan mengikuti
praktikum ini, mahasiswa dapat mengetahui ilmu-ilmu dan mendapatkan keterampilan dalam
mengukur kekasaran permukaan suatu profil benda kerja.

1.2. Tujuan Praktikum

Adapun beberapa tujuan dari praktikum mengukur kekasaran permukaan ini antara lain :

• Mahasiswa dapat melakukan pengukuran terhadap benda kerja dengan menggunakan


metode dan alat ukur yang sesuai
• Mahasiswa dapat menggunakan alat ukur kekasaran permukaan dengan prosedur
yang benar, dan dari hasil yang didapatkan mahasiswa mampu mendapatkan
parameter-parameter yang dibutuhkan dalam menganalisa kekasaran permukaan
suatu profil.
• Mahasiswa dapat mengetahui prinsip dasar dari alat ukur serta metode penggunaan
yang sesuai standar.

PRAKTIKUM PENGUKURAN DAN METROLOGI : SURFCOM 1


1.3. Alat dan Bahan

Alat atau mesin yang digunakan untuk mengukur kekasaran permukaan benda yang diuji
adalah SURFCOM 2900SD3-12 dan benda uji yang digunakan adalah plat aluminium.

1.4. Cara Kerja

Dalam praktikum pengukuran kekasaran ini alat yang digunakan adalah SURFCOM
2900SD3-12 yang dilengkapi dengan software pendukung ACCTee (Ver 4.10.3.0). Langkah-
langkah yang dilakukan untuk melakukan pengukuran kekasaran menggunakan SURFCOM
2900SD3-12 adalah sebagai berikut:

1) Persiapkan spesimen uji roughness berupa plat aluminium.


2) Letakkan spesimen pada block untuk meletakan specimen ukur.
3) Sejajarkan detector berupa stylus dengan permukaan spesimen ukur.
4) Pastikan spesimen tetap pada kondisi yang benar dan tidak bergeser sebelum
pengukuran dilakukan.
5) Pengukuran dilakukan dengan bantuan software ACCTee (Ver 4.10.3.0)
6) Tunggu sampai stylus berhenti bergerak.
7) Pada software ACCTee (Ver 4.10.3.0) akan muncul hasil berupa roughness curve dan
roughness analysis yang terdapat beberapa data diantaranya Ra, Ra(1), Ra(2), Ra(3),
Ra(4), Ra(5).
8) Pengukuran dilakukan dua kali sehingga didapat 10 data untuk satu orang praktikan
9) Pencatatan hasil roughness analysis berupa data Ra, Ra(1), Ra(2), Ra(3), Ra(4), Ra(5)
untuk selanjutnya dilakukan pengolahan data.

PRAKTIKUM PENGUKURAN DAN METROLOGI : SURFCOM 2


BAB II

DATA PRAKTIKUM DAN PENGOLAHAN DATA

2.1. Data Praktikum

Setelah melakukan praktikum Pengukuran dan Metrologi uji roughness dengan alat
Surfcom, kelompok praktikan mendapatkan 40 data Ra. Dimana terdapat 4 (empat) praktikan
yang berbeda dan masing-masing praktikan melakukan 2 (dua) kali percobaan yang dimana
pada setiap percobaan diambil 5 (lima) data.

No Nama Nilai Ra No Nama Nilai Ra


Percobaan Praktikan (µm) Percobaan Praktikan (µm)
1 0,3646 21 0,4309
2 0,469 22 0,4567
3 0,5305 23 0,4148
4 0,412 24 0,3748
5 0,4428 25 0,555
R Bregas D.H. Poly
6 0,4918 26 0,4395
7 0,4902 27 0,455
8 0,4277 28 0,4719
9 0,3657 29 0,3902
10 0,4179 30 0,4531
11 0,4516 31 0,4012
12 0,4328 32 0,4108
13 0,4422 33 0,7035
14 0,3413 34 0,3576
15 0,4167 35 0,4171
Nabila Alifani Made Hariyana
16 0,4785 36 0,4267
17 0,4739 37 0,4202
18 0,4187 38 0,4218
19 0,398 39 0,514
20 0,5627 40 0,5718

PRAKTIKUM PENGUKURAN DAN METROLOGI : SURFCOM 3


2.2. Pengolahan Data

Berdasarkan data praktikum yang telah didapat, praktikan melakukan perhitungan seperti
pada tabel di bawah ini.

No
Nilai Ra (µm) Xbar Ra (µm) Ra - Xbar (Ra - Xbar)2
Percobaan
1 0,3646 0,44788 -0,08328 0,00693556
2 0,469 0,44788 0,02112 0,00044605
3 0,5305 0,44788 0,08262 0,00682606
4 0,412 0,44788 -0,03588 0,00128737
5 0,4428 0,44788 -0,00508 2,5806E-05
6 0,4918 0,44788 0,04392 0,00192897
7 0,4902 0,44788 0,04232 0,00179098
8 0,4277 0,44788 -0,02018 0,00040723
9 0,3657 0,44788 -0,08218 0,00675355
10 0,4179 0,44788 -0,02998 0,0008988
11 0,4516 0,44788 0,00372 1,3838E-05
12 0,4328 0,44788 -0,01508 0,00022741
13 0,4422 0,44788 -0,00568 3,2262E-05
14 0,3413 0,44788 -0,10658 0,0113593
15 0,4167 0,44788 -0,03118 0,00097219
16 0,4785 0,44788 0,03062 0,00093758
17 0,4739 0,44788 0,02602 0,00067704
18 0,4187 0,44788 -0,02918 0,00085147
19 0,398 0,44788 -0,04988 0,00248801
20 0,5627 0,44788 0,11482 0,01318363
21 0,4309 0,44788 -0,01698 0,00028832
22 0,4567 0,44788 0,00882 7,7792E-05
23 0,4148 0,44788 -0,03308 0,00109429
24 0,3748 0,44788 -0,07308 0,00534069
25 0,555 0,44788 0,10712 0,01147469
26 0,4395 0,44788 -0,00838 7,0224E-05
27 0,455 0,44788 0,00712 5,0694E-05

PRAKTIKUM PENGUKURAN DAN METROLOGI : SURFCOM 4


28 0,4719 0,44788 0,02402 0,00057696
29 0,3902 0,44788 -0,05768 0,00332698
30 0,4531 0,44788 0,00522 2,7248E-05
31 0,4012 0,44788 -0,04668 0,00217902
32 0,4108 0,44788 -0,03708 0,00137493
33 0,7035 0,44788 0,25562 0,06534158
34 0,3576 0,44788 -0,09028 0,00815048
35 0,4171 0,44788 -0,03078 0,00094741
36 0,4267 0,44788 -0,02118 0,00044859
37 0,4202 0,44788 -0,02768 0,00076618
38 0,4218 0,44788 -0,02608 0,00068017
39 0,514 0,44788 0,06612 0,00437185
40 0,5718 0,44788 0,12392 0,01535617
Total 17,9152 0,1799874

• Rata-Rata Ra ( Xbar Ra ) atau Mean

∑ 𝑅𝑎 17,9152 µm
𝑋𝑏𝑎𝑟 𝑅𝑎 = = = 0,44788 µm
𝑛 40

• Standar Deviasi atau Absolute Error ( S )

∑(𝑅𝑎 − 𝑋𝑏𝑎𝑟)2 0,1799874


𝑆= √ =√ = 0,067079692 µm
𝑛 40

• Grafik Roughness
Upper Control Limit (𝑈𝐶𝐿) = 𝑀𝑒𝑎𝑛 + 3𝑆
Lower Control Limit (𝐿𝐶𝐿) = 𝑀𝑒𝑎𝑛 − 3𝑆

Mean 0,44788
SD 0,067079692
Frequency (n) 40
UCL 0,649119076
LCL 0,246640924

PRAKTIKUM PENGUKURAN DAN METROLOGI : SURFCOM 5


Hasil Pengambilan Data Dibandingkan dengan
Variabel Kontrolnya

0.7

0.6

0.5
µm

0.4

0.3

0.2
0 5 10 15 20 25 30 35 40
Percobaan Ke -

Ra Mean UCL LCL

• Repeability dan Reproducibility (R&R)


Repeatibility adalah variabilitas dari pengukuran yang diperoleh oleh operator
dibandingkan dengan pengujian yang sama secara berulang.
5.15𝑅̿
𝑅𝑒𝑝𝑒𝑎𝑡𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑦 =
𝑑2
Keterangan :
𝑅̿ = Nilai rata-rata semua range untuk semua appraiser dan part yang diukur
Nilai d2 = Dapat diperoleh di Appendix A, dimana :
Z = Jumlah part × jumlah appraiser
W = Jumlah percobaan

Nama Praktikan
Trial
R. Bregas D.H. Nabila Alifani Poly Made Hariyana
1 0,3646 0,4516 0,4309 0,4012
2 0,469 0,4328 0,4567 0,4108
3 0,5305 0,4422 0,4148 0,7035
4 0,412 0,3413 0,3748 0,3576
5 0,4428 0,4167 0,555 0,4171
6 0,4918 0,4785 0,4395 0,4267
7 0,4902 0,4739 0,455 0,4202

PRAKTIKUM PENGUKURAN DAN METROLOGI : SURFCOM 6


8 0,4277 0,4187 0,4719 0,4218
9 0,3657 0,398 0,3902 0,514
10 0,4179 0,5627 0,4531 0,5718
Nilai Max. 0,5305 0,5627 0,555 0,7035
Nilai Min. 0,3646 0,3413 0,3748 0,3576
Range 0,1659 0,2214 0,1802 0,3459
𝑅̿ 0,22835
Average 0,44122 0,44164 0,44419 0,46447

Z for Repeatability 4
W for Repeatability 10
d2 3,1
Repeatability 0,379355645

Reproducibility adalah variabilitas pengukuran pada sistem pengukuran yang disebabkan


oleh faktor operator, atau dengan kata lain reproducibility adalah variabilitas rerata yang
diperoleh oleh beberapa operator ketika mengukur benda yang sama.

2
5.15𝑋̅𝑟𝑎𝑛𝑔𝑒 𝑅𝑒𝑝𝑒𝑎𝑡𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑦 2
√( ) −
𝑑2 𝑛𝑟

Keterangan :
𝑋̅𝑟𝑎𝑛𝑔𝑒 = Rata-rata dari perbedaan dari pengukuran rata-rata antara appraiser
dengan pengukuran rata-rata tertinggi dan appraiser dengan pengukuran
rata-rata terendah
Nilai 𝑑2 = Dapat diperoleh di Appendix A, di mana
Z =1
W = Jumlah Appraiser
n = Jumlah part
r = Jumlah trial

PRAKTIKUM PENGUKURAN DAN METROLOGI : SURFCOM 7


Nama Praktikan
Data Nilai Nilai
R Bregas Nabila Made Range
Percobaan Poly Maksimal Minimal
DH Alifani Hariyana
1 0,3646 0,4516 0,4309 0,4012 0,4516 0,3646 0,0870
2 0,4690 0,4328 0,4567 0,4108 0,4690 0,4108 0,0582
3 0,5305 0,4422 0,4148 0,7035 0,7035 0,4148 0,2887
4 0,4120 0,3413 0,3748 0,3576 0,4120 0,3413 0,0707
5 0,4428 0,4167 0,5550 0,4171 0,5550 0,4167 0,1383
6 0,4918 0,4785 0,4395 0,4267 0,4918 0,4267 0,0651
7 0,4902 0,4739 0,4550 0,4202 0,4902 0,4202 0,0700
8 0,4277 0,4187 0,4719 0,4218 0,4719 0,4187 0,0532
9 0,3657 0,3980 0,3902 0,5140 0,5140 0,3657 0,1483
10 0,4179 0,5627 0,4531 0,5718 0,5718 0,4179 0,1539

𝑋̅𝑟𝑎𝑛𝑔𝑒 0.11334
Reproducibility 0.231325063
Z for Reproducibility 1
W for Reproducibility 4
d2 2,24
n 1
r 10
Dari hasil perhitungan, maka nilai repeatability dan reproducibility (R&R) dari sistem
pengukuran yang dilakukan adalah :

𝑅&𝑅 = √𝑅𝑒𝑝𝑒𝑎𝑡𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑦 2 + 𝑅𝑒𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑐𝑖𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑦 2

Repeatability 0,379355645
Reproducibility 0.231325063
R&R 0,444321944

• Relative Error

𝐴𝑏𝑠𝑜𝑙𝑢𝑡𝑒 𝐸𝑟𝑟𝑜𝑟
𝑅𝑒𝑙𝑎𝑡𝑖𝑣𝑒 𝐸𝑟𝑟𝑜𝑟 = √ × 100%
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝐴𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙 𝑆𝑢𝑑𝑢𝑡 ± 𝐴𝑏𝑠𝑜𝑙𝑢𝑡𝑒 𝐸𝑟𝑟𝑜𝑟

0,067079692
= √ × 100%
0,44788 ± 0,067079692

Range of Relative Error = 0,36% - 0,42%

PRAKTIKUM PENGUKURAN DAN METROLOGI : SURFCOM 8


• F-Test
F-Test kali ini praktikan lakukan dengan uji Anova agar lebih mudah dan efisien. Untuk
menghitung F-Test, praktikan membandingkan data dua kelompok, yaitu kelompok praktikan
sendiri (kelompok 26) dan kelompok 25.
Hipotesisnya adalah H0: σ12 = σ22 ; H1: σ12 ≠ σ22, dari praktikum diperoleh hasil sebagai
berikut.

Kelompok Kelompok Kelompok Kelompok


No. 25 26 No. 25 26
Percobaan Nilai Ra Nilai Ra Percobaan Nilai Ra Nilai Ra
(µm) (µm) (µm) (µm)
1 0,43 0,3646 21 0,4862 0,4309
2 0,4174 0,469 22 0,4769 0,4567
3 0,4948 05305 23 0,5191 0,4148
4 0,4794 0,412 24 0,4317 0,3748
5 0,5631 0,4428 25 0,4361 0,555
6 0,4808 0,4918 26 0,4596 0,4395
7 0,4219 0,4902 27 0,5444 0,455
8 0,4839 0,4277 28 0,4625 0,4719
9 0,4576 0,3657 29 0,4266 0,3902
10 0,5184 0,4179 30 0,5119 0,4531
11 0,4986 0,4516 31 0,5093 0,4012
12 0,4411 0,4328 32 0,4372 0,4108
13 0,4905 0,4422 33 0,4501 0,7035
14 0,5185 0,3413 34 0,4672 0,3576
15 0,4613 0,4167 35 0,4824 0,4171
16 0,4772 0,4785 36 0,4782 0,4267
17 0,4289 0,4739 37 0,5205 0,4202
18 0,5461 0,4187 38 0,442 0,4218
19 0,4482 0,398 39 0,4393 0,514
20 0,4689 0,5627 40 0,4731 0,5718

PRAKTIKUM PENGUKURAN DAN METROLOGI : SURFCOM 9


Lalu dengan menggunakan pengolah data di Microsoft Excel, praktikan mendapatkan
hasil F-Test sebagai berikut.

F-Test Two-Sample for Variances

Kelompok 26 Kelompok 25
Mean 0,44788 0,4745225
Variance 0,004615062 0,001352742
Observations 40 40
df 39 39
F 3,411635303
P(F<=f) one-tail 0,000108718
F Critical one-tail 1,704465067

• T-Test
Praktikan melakukan uji T-Test dengan membandingkan 2 data kelompok yang ada,
yaitu kelompok praktikan sendiri (kelompok 26) dan kelompok 25. Dari pengolahan data di
Microsoft Excel didapatkan hasil T-Test sebagai berikut.

t-Test: Two-Sample Assuming Equal Variances

Kelompok 26 Kelompok 25
Mean 0,44788 0,4745225
Variance 0,004615062 0,001352742
Observations 40 40
Pooled Variance 0,002983902
Hypothesized Mean Difference 0
df 78
t Stat -2,18121118
P(T<=t) one-tail 0,016090177
t Critical one-tail 1,664624645
P(T<=t) two-tail 0,032180354
t Critical two-tail 1,990847069

PRAKTIKUM PENGUKURAN DAN METROLOGI : SURFCOM 10


BAB III
ANALISA
3.1. Analisa Percobaan

Pada percobaan yang dilakukan menggunakan alat bernama Surfcom 2900SD3 dapat
digunakan untuk mengetahui tingkat kekasaran dan kontur dari sebuah profil benda atau
permukaan benda uji yang digunakan, namun pada percobaan kali ini hanya digunakan untuk
mengukur dan mengetahui tingkat kekasaran pada sebuah material. Sebelum percobaan
dimulai, asisten laboratorium memberikan pengarahan kepada praktikan mengenai pengertian
kekasaran secara umum serta alat Surfcom yang digunakan oleh praktikan dengan variabel
yang diukur adalah kekasaran rata (Ra). Percobaan dilakukan dengan mempersiapkan alat dan
material atau part yang ingin diukur lalu memastikan opsi atau pengaturan pada Data
Acquisition System ( Komputer ) untuk mengukur fenomena fisik dari material yang digunakan
dan diubah dalam bentuk digital yang dapat disimulasikan yaitu Measurement Speed sebesar
0.600 mm/s, Movement Speed sebesar 0.600 mm/s, dan Measurement Range sebesar +/- 500
000 μm dimana titik tengah pengukuran ditentukan secara bebas oleh praktikan dengan
menggerakan detektor atau stylus Surfcom, serta untuk standar pada JIS 94, measurement type
yang digunakan Roughness atau Ra, dan measurement length ditetapkan 4mm Setelah
mempersiapkan alat dan material yang digunakan, plat atau lempeng Aluminium diletakkan
pada Jig dan kemudian direkatkan menggunakan lilin mainan (plastisin) agar ketika sensor
bekerja untuk mengukur kekasaran tidak bergeser atau bergerak karena dapat mengganggu
sensor dalam melakukan pembacaan. Setelah opsi pada komputer dan penempatan spesimen
telah dilakukan, maka pengukuran tingkat kekasaran dapat dilakukan dan dimulai dengan
menekan tombol perintah pada komputer dalam melakukan measurement pada permukaan
material spesimen.

Pada bagian pengukuran di alat Surfcom ini, terdapat detektor stylus sebagai sensor yang
bergerak untuk melakukan pengukuran sesuai dengan pengaturan yang telah ditentukan oleh
praktikan pada awal percobaan atau bisa disebut dengan Roughness Pickup. Stylus ini menekan
permukaan spesimen dan bergerak dari tengah spesimen menuju titik sejauh pengaturan yang
kemudian ditransimisikan ke bentuk digital pada komputer sebagai output dalam pengukuran
dan stylus tersebut naik dan kembali ke kondisi awal dimana Roughness Pickup tersebut mulai
berkerja. Output nilai yang dibaca oleh DAQ merupakan nilai kekasaran dari spesimen yang
diukur (Ra) sebagai parameter pengambilan data yang diambil dan digunakan dalam

PRAKTIKUM PENGUKURAN DAN METROLOGI : SURFCOM 11


percobaan. Pada percobaan ini, kelompok praktikan mendapatkan 40 data di mana masing –
masing praktikan melakukan dua kali pengambilan data dengan variasi kemungkinan
kekasaran yang berbeda untuk kemudian mendapatkan hasil perhitungan dan perbandingan
data yang diperoleh selanjutnya.

3.2. Analisa Alat

Komponen utama pada percobaan kali ini terdapat pada sensor Surfcom 2900SD3-12
yang berada pada laboratorium Manufacturing and Research Center Departemen Teknik mesin
untuk mengetahui besar atau nilai kekasaran dan kontur pada sebuah material. SURFCOM
2900SD3-12 ialah sebuah alat pengukuran micro yang disetiap part komponennya sudah
bersertifikat dan teruji kualitas kepresisiannya, dan SURFCOM 2900SD3-12 ini juga di
lengkapi dengan beberapa Sofware pendukung diantaranya seperti :

• ACCTee (Ver 4.10.3.0)


• SYSTEM DISC
• SYSTEM BACKUP DISC
• HASP PROTECTION KEY
• AUTOSKETCH

Cara kerja alat ini adalah bentuk pengukuran dan kontur kekasaran permukaan, koordinat
tiga dimensi mengukur mesin, pemindaian cahaya putih gangguan ukur, gambar ukur
disederhanakan item instrumen tes: pengukuran dengan mengukur bentuk dan kekasaran
permukaan, pengukuran panjang, pemindaian interferensi putih alat ukur dan pengukuran oleh,
pengukuran oleh citra disederhanakan ukur. Pembacaan output pada komputer berupa data Ra
yang kemudian disimulasikan melalui grafik merupakan hasil pembacaan Surfcom untuk
mengetahui tingkat kekasaran pada material atau part yang sedang dianalisis. Pengukuran
dilakukan secara otomatis, walaupun pada alat ini terdapat panel yang dapat menentukan
kordinat atau menggerakan Roughness Pickup, tapi semua pengukuran dilakukan secara
otomatis dengan menentukan titik kordinat, kecepatan pengukuran, jangkauan pengukuran,
kecepatan gerakan, yang ditentukan pada software pendukung. Dengan tingkat keakurasian dan
ketelitian yang cukup tinggi ( Resolusi Roughness Detector 0.02 μm/1000 μm sampai dengan
0.0001 μm/6.4 μm dan Roughness Tracing Driver pada X-Axis Indication Accuracy 0.04 μm
atau 32000 points (300000 data uptake points) maka data yang diperoleh dapat dikatakan
tingkat kesalahannya rendah untuk dilakukan pengolahan data. Rentang pengukuran kekasaran
1000 μm memungkinkan pengukuran kesejajaran kekasaran dan kontur yang renik. Untuk

PRAKTIKUM PENGUKURAN DAN METROLOGI : SURFCOM 12


mendukung pengukuran pembesaran luas pada bagian-bagian yang diproses dengan presisi
tinggi, disediakan pembesaran hingga 500.000x. Mekanisme kerja probe yang bergesekan
dengan objek, dapat dianggap bagian ini sangat sensitif terhadap perbedaan ketinggian karena
sangat mudah naik turun. Sensitivitas inilah yang dimanfaatkan menjadi metode pengambilan
profil kekasaran permukaan.

Selanjutnya lilin mainan digunakan untuk merekatkan spesimen pada dudukan / Jig agar
spesimen tidak bergeser ketika Roughness Pickup melakukan pengukuran sehingga hasil yang
diperoleh lebih akurat.
Komputer di sini digunakan untuk mengatur operasi dari DAQ. digunakan untuk
memproses, menampilkan dan menyimpan hasil pengukuran. Terdapat dua macam perangkat
lunak didalam komputer yang digunakan pada sistem DAQ, yaitu, Driver
software dan aplication software. Driver software digunakan untuk bereaksi dengan DAQ
sedangkan application software digunakan untuk mengambil, analisa, dan menampilkan data
pengukuran.

3.3. Analisa Hasil

Pada percobaan pengukuran kekasaran permukaan menggunakan Surfcom, data utama


yang digunakan dan didapatkan merupakan Ra (Roughness) pada material yang digunakan
yaitu spesimen atau plat aluminium. Jika dilihat menggunakan mata secara langsung, plat
tersebut tidak memiliki kekasaran yang begitu tampak, namun dengan menggunakan Surfcom
dapat memudahkan dan memastikan praktikan mendapatkan nilai kekasaran dengan tingkat
keakurasian yang cukup tinggi. Dari setiap pengambilan data, dapat diamati bahwa plat
alumunium tersebut memiliki permukaan yang cukup kasar atau bergelombang yang
ditunjukkan pada kurva kekasaran pada komputer operator dan perbedaan antara titik puncak
dan lembah yang cukup signifikan. Praktikan mendapatkan 40 data percobaan dimana masing-
masing praktikan mengambil 2 data, dan satu kali percobaan terdapat 5 data pengukuran.
Setelah melakukan rangkaian percobaan praktikan menentukan plot dari kurva bahwa
permukaan dari plat sangatlah bergelombang dan demikian kekasarannya dapat dinilai cukup
tinggi. Kurva menunjukkan bahwa titik puncak dan lembah memiliki rentang yang cukup jauh
dari satu sama lain dan titik-titik puncak dan lembah ini ditemui sangat banyak pada kurva.

Nilai kekasaran tertinggi terdapat pada data ke-33 yaitu dengan nilai Ra sebesar 0,7035
μm dan nilai kekasaran terendah terdapat pada data ke-14 yaitu dengan nilai Ra sebesar 0,3413

PRAKTIKUM PENGUKURAN DAN METROLOGI : SURFCOM 13


μm. Nilai rata – rata atau fluktuasi grafik pada keseluruhan percobaan dengan nilai Ra sebesar
0,4479 μm yang menandakan tingkat kekasaran pada masing – masing pengukuran data
praktikum cukup stabil. Variasi pengambilan data tersebut disebabkan oleh beberapa faktor,
seperti keadaan lingkungan (aliran udara, temperatur, humidity), kebersihan dari plat
alumunium, kestabilan dari alat. Partikel debu dan aliran udara di sekitar dapat dapat
menyebabkan variasi data karena stylus pada alat sangat sensitif dan berperan dalam berbeda-
bedanya tiap percobaan pengukuran. Hal inilah yang menyebabkan variasi data antar anggota
maupun antar kelompok satu dengan lainnya.

Setelah melakukan pengolahan data, didapatkan pula nilai Standar Deviasi atau Absolute
Error sebesar 0,671 μm, nilai Upper Control Limit (UCL) sebesar 0,649 μm, Lower Control
Limit (LCL) sebesar 0,247 μm yang kemudian diplot untuk mendapatkan grafik Roughness.
Tahap selanjutnya dalam pengolahan data, dikarenakan dalam tim kelompok mendapatkan 40
data dengan alat yang sama, diharuskan melakukan perbandingan perhitungan akan variabilitas
oleh kelompok dan didapatkan hasil Repeatibility pengukuran oleh praktikan dengan pengujian
secara berulang dan Reproductibility rerata yang diperoleh empat praktikan ketika melakukan
pengukuran pada plat secara berurut nilainya adalah 0,3794 dan 0.2313, sehiggga dapat
dikatakan variabilitas yang diperoleh tidak terlalu jauh atau terlampau besar untuk
mendapatkan data pengukuran yang lebih akurat dan presisi, namun dapat dikatakan hasil
pengukuran lebih menunjukan kepada akurasi ketimbang presisi ( Nilai RnR = 0,444 ), di
samping itu alat masih menunjukan hasil pengukuran data dengan sangat baik. Perhitungan
terhadap kesalahan / Relative Error didapatkan 0,36 % - 0,42% sehingga tingkat kesalahan
sewaktu pengukuran relatif rendah terhadap keakurasian data.

3.4. Analisa Kesalahan

Kesalahan – kesahalan yang mungkin terjadi ketika melakukan percobaan dapat berasal
dari praktikan sendiri, karena pada alat Surfcom yang digunakan merupakan alat yang sudah
canggih, otomatis, dan mutakhir dengan tingkat keakurasian data yang cukup baik pula.
Kesalahan yang pertama adalah tidak melakuan prosedur pengukuran sesuai dengan prosedur
pengukuran pada alat Surfcom dan mengetahui dasar pengoperasian alat agar dapat melakukan
pengukuran dengan benar, kalibrasi alat, dan validasi metode untuk menguji ketelitian alat oleh
operator satu dengan yang lainnya. Sebelum mengambil data, diperlukan kalibrasi alat agar
data yang diperoleh sesuai orisinil sesuai standar alat tersebut dan mengurangi error yang
terjadi. Penempatan spesimen yang tidak benar, seperti perekatan dengan lilin, posisi spesimen

PRAKTIKUM PENGUKURAN DAN METROLOGI : SURFCOM 14


yang tidak datar, dilewatinya permukan spesimen berulang oleh probe atau stylus surfcom,
penempatan Jig yang tidak searah dengan arah gerak probe, dan penentuan opsi yang tidak
sesuai dengan kebutuhan variabel pengukuran dapat menjadi tingkat kesalahan dalam
mendapatkan hasil pengukuran kekerasan pada spesimen yang digunakan.

Dengan tingkat keamanan yang cukup baik, maka praktikan tidak memerlukan Safety
Induction yang cukup kompleks karena alat pengukur tidak memiliki bagian yang berbahaya
ketika beroperasi dan tidak memiliki tingkat bahaya yang tinggi. Faktor lingkugan yang dapat
mempengaruhi kerja dari surfcom juga harus diperhatikan untuk mendapatkan hasil yang baik,
seperti temperatur, aliran udara, kebersihan spesimen, dan lainnya. Kesalahan selanjutnya
adalah penulisan dan pembacaan hasil Ra yang didapat tidak teliti, atau pengolahan data yang
salah ketika melakukan input nilai.

3.5. Perbandingan Hasil dengan Kelompok Lain (Referensi Kelompok 25 )

Percobaan yang praktikan telah lakukan, selanjutnya dibandingkan dengan kelompok 25


dengan menggunakan alat ukur yang dan jumlah pengambilan data yang sama namun ternyata
memiliki nilai kekasaran yang berbeda dengan nilai yang relatif tidak terlalu jauh/besar.
Kelompok kami memiliki tingkat kekasaran rata – rata atau Ra sebesar 0,4479 μm dan
kelompok 25 memiliki nilai Ra sebesar 0,4745μm dengan perbedaan sekitar 0,027 μm dan tren
yang didapat sama – sama mengalami fluktuasi data. Serta variansi yang berbeda, pada
kelompok kami dengan nilai 0,00461 dan kelompok 25 dengan variansi sebesar 0,00135, di
mana kelompok 25 memiliki tingkat yang lebih rendah dibandingkan dengan kelompok kami,
yang menunjukan hasil data yang diperoleh kelompok kami lebih fluktiatif jika dibandingkan
dengan kelompok 25.

PRAKTIKUM PENGUKURAN DAN METROLOGI : SURFCOM 15


BAB IV

KESIMPULAN

Berdasarkan percobaan surfcom, dapat dihasilkan kesimpulan yang berupa :


1) Tingkat kekasaran plat yang diperoleh pada praktikum ini memiliki nilai rata – rata
sebesar 0,44788 𝜇𝑚
2) Kekasaran plat yang diperoleh kelomok 26 dengan kelompok 25 berbeda
3) Alat yang digunakan memiliki keakuratan yang cukup tinggi ditunjukkan dari
repeatibility 0,3794 dan reproductibility 0.2313

PRAKTIKUM PENGUKURAN DAN METROLOGI : SURFCOM 16


DAFTAR PUSTAKA

1. Tim Laboran Teknologi Manufaktur. 2007. Modul Praktikum Metrologi Industri. Depok.
Departemen Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Indonesia.
2. http://mech.eng.ui.ac.id/id_ID/surfcom-2900sd3-12-alat-ukur-kekasaran-dan-kontur-dtm-
ui/
3. National instrument website.
4. https://www.accretech.jp/tw/product/measuring/surface/files/surfcom2900dx3sd _e.pdf

PRAKTIKUM PENGUKURAN DAN METROLOGI : SURFCOM 17


LAMPIRAN
Gambar 1. Alat ukur Surfcom 2900SD3

Gambar 2. Posisi Probe atau Stylus sebelum melakukan pengukuran kekasaran dan
kondisi spesimen dengan perekatan Lilin

Gambar 3. Spesimen Plat Aluminium pada pengukuran Roughness

PRAKTIKUM PENGUKURAN DAN METROLOGI : SURFCOM 18


Gambar 4. Posisi Probe ketika melakukan pengukuran kekasaran pada Spesimen

Gambar 5. Contoh pembacaan Output nilai Roughness pada Aplikasi di Komputer

PRAKTIKUM PENGUKURAN DAN METROLOGI : SURFCOM 19


Gambar 6. Proses pelekatan Lilin dengan Spesimen-Jig untuk mengurangi pergeseran

Gambar 7. Set alat Surfcom

Gambar 8. Pengaturan pengukuran pada Aplikasi di Komputer

PRAKTIKUM PENGUKURAN DAN METROLOGI : SURFCOM 20

Anda mungkin juga menyukai