Anda di halaman 1dari 4

2.2.2 Tabel hasil pemantauan penaatan pengelolaan lingkungan PT.

Freeport
Indonesia

No Aspek Acuan Penaatan Kinerja Penaatan


Pengelolaan (Baku Mutu)
Lingkungan
Pengelolaan Lingkungan Pertambangan Grasberg
1 Kestabilan Lereng Dokumen Rencana • Tidak terlihat adanya longsoran dinding lubang tambang.
Pengelolaan • Upaya pengelolaan seperti evaluasi tekanan pori,
Lingkungan (RKL) - rancangan timbunan dan evaluasi geoteknik sesuai
Rencana Pemantauan dengan ketentuan AMDAL.
Lingkungan (RPL)
AMDAL 300K PT. FI
tahun 1997
2 Pengelolaan Dokumen RKL-RPL • Penentuan kapasitas pembentukan asam untuk keperluan
Overburden AMDAL 300K PT. FI penempatan batuan secara selektif untuk mencegah
tahun 1997 terbentuknya air asam tambang terus dilakukan dan
sesuai dengan ketentuan AMDAL.
• percampuran overburden untuk mencegah terbentuknya
air asam tambang telah dilakukan sesuai ketentuan
AMDAL.
3. Pengelolaan Air Asam • Dokumen RKL- • Struktur bangunan dan sistem penangkapan air asam
Tambang / Air Limbah RPL AMDAL 300K tambang telah di bangun dan sesuai dengan ketentuan
Kegiatan Pertambangan. PT. FI Tahun 1997 AMDAL.
• Kepmen LH No • Belum memenuhi ketentuan Kepmen LH No 202 Tahun
202 Tahun 2004 2004 terutama tentang penetapan titik penaatan dan
Tentang Baku perijinan pembuangan limbah cair kegiatan pertambangan
Mutu Air Limbah untuk pengelolaan Air Asam Tambang dari sisi Barat
Bagi Usaha dan Grasberg.
atau Kegiatan
Pertambangan
Bijih Emas dan
atau Tembaga.
4. Reklamasi • RKL-RPL AMDAL • Reklamasi didaerah tambang Grasberg saat ini telah
300K PT. FI Tahun dilakukan seluas 34.5 ha. Sebagian besar daerah
1997 timbunan belum di reklamasi karena belum membentuk
final waste dump.
• Kegiatan identifikasi spesies telah dilakukan sesuai
ketentuan AMDAL.

5. Pengelolaan Limbah B3 PP No. 18 Tahun 1999 • Pengelolaan Limbah B3 dari perbengkelan di GrasBerg
tentang Pengelolaan telah memenuhi standar dan tercatat dengan baik.
Limbah Bahan • Sistem perbengkelan Grasberg telah dilengkapi dengan
Berbahaya dan sistem penangkap ceceran minyak, yang berujung pada
Beracun jo. PP No. 85 fasilitas oil catcher yang telah dilengkapi dengan oil
Tahun 1999 tentang skimmer.
Perubahan Atas • Pemanfaatan oli bekas sebagai campuran bahan bakar di
Peraturan Pemerintah Lime Plant (Parik kapur Mahaka) dan Dewatering Plan
Republik Indonesia Pabrik Konsentrat) telah sesuai dengan ketentuan dalam
Nomor 18 Tahun 1999 perizinan.
tentang Pengelolaan • Limbah B3 selain oli bekas dikirim ke pengelola limbah B3
Limbah Bahan yang berizin (PPLI).
Berbahaya dan
Beracun

4
No Aspek Acuan Penaatan Kinerja Penaatan
Pengelolaan (Baku Mutu)
Lingkungan

6. Pengendalian • Keputusan MenLH • Emisi dari Lime Plant memenuhi baku mutu.
Pencemaran Udara No. 13 Tahun 1995
tentang Baku Mutu PARAMETER
Emisi Sumber SO2 NOx Debu Opasitas
Tidak Bergerak.
Hasil Pengukuran 3,3 65,7 <1 <20
• Keputusan Kepala
Baku Mutu 750 850 150 20
Bapedal Nomor
205 Tahun 1995
tentang Tata • Fasilitas Pengukuran Emisi Gas Buang sesuai dengan
Pengukuran Emisi ketentuan Kep Ka Bapedal No 205 Tahun 1995
Gas Buang
Pabrik Pengolahan Bijih
7 Pengelolaan Limbah B3 PP No. 18 Tahun 1999 • Pengelolaan Limbah B3 yang berasal dari Gold Fire
tentang Pengelolaan Assay telah memenuhi standar dan tercatat dengan baik.
Limbah Bahan Limbah B3 berupa cupel dikirim ke Fasilitas Pengolah
Berbahaya dan Limbah B3 PT. PPLI di Cileungsi Kabupaten Bogor.
Beracun jo. PP No. 85
Tahun 1999 tentang
Perubahan Atas
Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia
Nomor 18 Tahun 1999
tentang Pengelolaan
Limbah Bahan
Berbahaya dan
Beracun

8 Pengendalian • Keputusan MenLH • Emisi dari Gold Fire Assay memenuhi baku mutu.
Pencemaran Udara No. 13 Tahun 1995
tentang Baku Mutu PARAMETER
Emisi Sumber SO2 NOx Debu Opasitas
Tidak Bergerak.
Hasil Pengukuran 11 17,2 1,93 <20
• Keputusan Kepala
Bapedal Nomor Baku Mutu 750 850 150 20
205 Tahun 1995
tentang Tata • Fasilitas Pengukuran Emisi Gas Buang sesuai dengan
Pengukuran Emisi ketentuan Kep Ka Bapedal No 205 Tahun 1995
Gas Buang
9 Pengendalian • Keputusan MenLH Effluent air limbah dari IPAL limbah Domestik memenuhi baku
Pencemaran Air No. 112 Tahun mutu.
2003 tentang Baku
Mutu Air Limbah TSS Minyak & Lemak pH
Domestik mg/L mg/L
MP 36 ( 15 A ) 39,5 5,6 7,2
MP 68 ( 15 B ) 21 5 7,68
Baku Mutu 100 10 6-9

5
No Aspek Acuan Penaatan Kinerja Penaatan
Pengelolaan (Baku Mutu)
Lingkungan
Pengelolaan Tailing
10 Pengendalian Kepmen LH No 202 • Konsentrasi TSS di dua outlet Mod ADA melebihi baku
Pencemaran Air Tahun 2004 Tentang mutu.
Baku Mutu Air Limbah • Telah dilakukan upaya meningkatkan efisiensi
Bagi Usaha dan atau pengendapan Mod ADA.
Kegiatan • Pembuangan air ke sungai sudah mendapat ijin dari
Pertambangan Bijih Gubernur Irian Jaya No. 540/2102/SET tanggal 20 Juni
Emas dan atau 1996 dan Keputusan Bupati MimikaNo. 4 Tahun 2005.
Tembaga.

TSS Cd Pb Cu Cr Zn Ni Ag Hg As
No Sampel pH
mg/L

< < < < < < <


Kl Lima ( 14 E ) 7,88 1253 0.002 0,0545 0.004 0.005 0.002 0.008 0.007 0.0005 0,00582

< < < < < < <


P Lima ( 14 F ) 7,47 812 0.002 0,0545 0.004 0.005 0.002 0.008 0.007 0.0005 0,00538
Baku Mutu 6-9 200 0,1 1 2 1 5 0,5 0,005 0,5

Air memenuhi Baku Mutu Biota Air Laut.

11 Pengelolaan Limbah B3 PP No. 18 Tahun 1999 Pemanfaatan fly ash dan tailing sebagai bahan kontruksi
tentang Pengelolaan jembatan dan jalan raya telah sesuai dengan ketentuan dalam
Limbah Bahan perizinan.
Berbahaya dan
Beracun jo. PP No. 85
Tahun 1999 tentang
Perubahan Atas
Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia
Nomor 18 Tahun 1999
tentang Pengelolaan
Limbah Bahan
Berbahaya dan
Beracun

Pabrik Pengeringan Konsentrat


12 Pengendalian • Keputusan MenLH • Emisi dari Pabrik Pengeringan Konsentrat memenuhi
Pencemaran Udara No. 13 Tahun 1995 baku mutu.
tentang Baku Mutu • Fasilitas Pengukuran Emisi Gas Buang belum sesuai
Emisi Sumber dengan ketentuan Kep Ka Bapedal No 205 Tahun 1995
Tidak Bergerak.
• Keputusan Kepala
Bapedal Nomor
205 Tahun 1995
tentang Tata
Pengukuran Emisi
Gas Buang.

6
No Aspek Acuan Penaatan Kinerja Penaatan
Pengelolaan (Baku Mutu)
Lingkungan

Parameter
Titik Sampling
SO2 NOx Debu Pb Hg Cd As Opasitas
mg/Nm3 %
- Stack 1 Drier
#3 (DWP 3) 1,5 10,4 3,77 <0.001 0,0001 <0.0003 <0.0001 <20
- Stack 2 Drier
#4 (DWP 4) 255 25,5 81,6 23,5
- Stack 3 Drier
#5 (DWP 5) 1,5 7,09 33,7 <20
Baku Mutu 800 1000 350 12 5 8 8 35

Anda mungkin juga menyukai