Anda di halaman 1dari 18

GLOBALISASI DALAM PELAYANAN KESEHATAN

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Etika Keperawatan dan Hukum Kesehatan


Dosen Pengajar Ns. Alfeus Manuntung,. S.Kep., M.Kep.

DISUSUN OLEH:

KETUA : Indah Tri Khoerun Nisa (PO.62.20.1.17.329)


ANGGOTA : Ahmad Fauzan Muttaqin (PO.62.20.1.17.314)
Friendky (PO.62.20.1.17.325)
Lia Oktaria (PO.62.20.1.17.333)
M. Rizky Tristian Noor (PO.62.20.1.17.334)
Mega Sonia Vera (PO.62.20.1.17.336)
Meinia Preti Anjelina (PO.62.20.1.17.337)

POLTEKKES KEMENKES PALANGKA RAYA


D-IV KEPERAWATAN REGULER 4
TAHUN 2019
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Puji syukur kepada Allah SWT yang telah melimpahkan berkah dan

hidayah –Nya sehingga kami para penulis dapat menyelesaikan makalah ini.

Shalawat serta salam senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad SAW,

keluarga, sahabat, serta generasi penerusnya hingga akhir zaman.

Makalah ini disusun untuk memenuhi syarat mata kuliah Etika

Keperawatan dan Hukum Kesehatan, DIV Keperawatan Reguler IV,

Poltekkes Kemenkes Palangka Raya.

Makalah ini berisi tentang pengaruh dan dampak dari globalisasi dalam

pelayanan pada bidang kesehatan.

Disadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan makalah ini mendapat

bantuan dari berbagai pihak, untuk itu penulis ingin mengucapkan terima

kasih kepada Bapak Ns. Alfeus Manuntung., S.Kep., M.Kep, selaku Dosen

mata Kuliah Etika Keperawatan dan Hukum Kesehatan yang dengan sabar

membimbing, mengarahkan serta memberikan ilmunya kepada penulis.

Penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pihak – pihak

yang terkait dan yang paling penting adalah bermanfaat bagi masyarakat.

Kritik dan Saran sangat penulis harapkan demi penyempurnaan makalah ini.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb

Palangka Raya, April 2019

Penulis
Kelompok 3

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................... i


DAFTAR ISI ................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................... A
A. Latar Belakang .................................................................... A
B. Batasan Masalah ...................................................................B
C. Masalah ................................................................................B
D. Tujuan ...................................................................................C
E. Manfaat Makalah .................................................................C
F. Metode Penyusunan .............................................................C
BAB II PEMBAHASAN ............................................................. D
A. Tinjauan/Kajian Teoritis ..................................................... D
B. Pembahasan .......................................................................... E
BAB III PENUTUP ......................................................................M
A. Kesimpulan..........................................................................M
B. Saran.................................................................................. N

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Globalisasi merupakan kondisi terjadinya perubahan di berbagai

aspek kehidupan manusia yang terjadi secara cepat dan mendunia.

Globalisasi tersebut dipicu dan dipercepat dengan adanya keterbukaan

informasi dan perkembangan IPTEK. Selain itu globalisasi kesehatan

menjadikan dunia kesehatan yang selama ini syarat dengan aspek

humanitarian sebagai salah satu indikator kualitas sumber daya manusia

(SDM), ternyata telah mengalami distorsi dan menjadi elemen pokok

komoditas ekonomi yang menggiurkan.

Globalisasi harus dijadikan agenda baru kesehatan masyarakat

ketika Indonesia memasuki abad 21. Globalisasi akan memberikan

dampak yang sangat luas kepada Indonesia. Dampak globalisasi

diperkirakan dapat memberikan pengaruh baik terhadap penggunaan

teknologi kesehatan, sistem pelayanan, penyakit penyakit baru, hingga

kondisi sosial kemasyarakatan lainnya. Dengan kata lain mau tidak mau,

dampak globalisai harus menjadi salah satu prioritas area garapan bidang

kesehatan di Indonesia. Kesehatan merupakan modal bagi pengembangan

dan pembinaan sumber daya manusia dan sebagai modal bagi pelaksanaan

pembangunan nasional yang pada hakekatnya adalah pembangunan

manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan seluruh masyarakat

Indonesia. Globalisasi yang marak dikampanyekan dalam semua lini

sebagai tantangan maupun ancaman juga merambah wilayah kesehatan

A
yang merupakan salah satu unsur kesejahteraan umum, oleh karena itu

perlunya kesiapan kita sebagai tenaga kesehatan khusus nya dalam bidang

kesehatan masyarakat untuk menghadapi tantangan globalisasi tersebut

agar kita tidak tertinggal dengan adanya pengaruh globalisasi tersebut.

B. Batasan Masalah

Agar makalah ini lebih terarah, terfokus dan menghindari

pembahasan menjadi terlalu luas, maka penulis perlu membatasinya.

Adapun batasan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Pengaruh era globalisasi yang begitu pesat di abad 21 ini berdampak

terhadap berbagai aspek kehidupan, khususnya pada bidang kesehatan.

2. Di era globalisasi ini, apakah membawa dampak yang positif atau

dampak yang negatif terhadap bidang kesehatan dan bagaimana cara

menghadapinya agar tidak menjadi salah satu bidang yang tertinggal

dari bidang-bidang lain, sehingga bidang kesehatan juga mengikuti

perkembangan zaman.

C. Masalah

1. Bagaimana pengaruh globalisasi pada bidang pelayanan kesehatan di

Indonesia?

2. Bagaimana dampak positif dan dampak negatif globalisasi di bidang

pelayanan kesehatan?

B
D. Tujuan

Adapun tujuan dari penulisan ini adalah:

1. Untuk mengetahui pengaruh globalisasi pada bidang pelayanan

kesehatan di Indonesia.

2. Untuk mengetahui dampak positif dan dampak negatif globalisasi di

bidang pelayanan kesehatan.

E. Manfaat Makalah

Penulisan makalah ini diharapkan bermanfaat bagi pihak pembaca atas

pengetahuan lebih lanjut tentang globalisasi di bidang pelayanan

kesehatan.

F. Metode Penyusunan

1. Metode Pustaka

Yaitu metode yang dilakukan dengan mempelajari dan mengumpulkan

data dari pustaka yang berhubungan dengan topik, baik buku maupun

informasi dari internet.

2. Metode Diskusi

Yaitu dengan cara bertanya dan berdiskusi dengan sesama teman yang

mengetahui tentang informasi sesuai dengan topik makalah.

C
BAB II
PEMBAHASAN

A. Tinjauan/Kajian Teoritis

Kata globalisasi berasal dari kata “Global” dalam Kamus Umum

Bahasa Indonesia yang memiliki arti “secara keseluruhan”. Sebagaimana

dikemukakan oleh Wuryan dan Syaifullah (2009, halaman 141) bahwa

secara etimologis globalisasi berasal dari kata “globe” yang berarti bola

dunia, sedangkan akhiran “sasi” mengandung makna sebuah “proses” atau

keadaan yang sedang berjalan atau terjadi saat ini. Jadi, secara etimologis

globalisasi mengandung pengertian sebuah proses mendunia yang tengah

terjadi saat ini menyangkut berbagai bidang dan aspek kehidupan

masyarakat, bangsa, dan negara-negara di dunia.

Istilah globalisasi sering diberi arti yang berbeda antara yang satu

dengan yang lainnya, sehingga di sini perlu penegasan lebih dulu. Ahmed

dan Doman (Azizy, 2004:19) memberi batasan bahwa ‘Globalisasi pada

prinsipnya mengacu pada perkembangan-perkembangan yang cepat di

dalam teknologi komunikasi, transportasi, yang bisa membawa bagian-

bagian dunia yang jauh (menjadi hal-hal) yang bisa dijangkau dengan

mudah’. Istilah yang saat ini dikenal yaitu Electronic Proximity, artinya

kedekatan elektronik, dimana jarak tidak lagi menjadi hambatan yang

berarti untuk menjalin komunikasi antarwarga di belahan penjuru dunia

ini. Hal ini berimplikasi kepada keterbukaan antarnegara untuk dimasuki

berbagai informasi yang disalurkan secara kesinambungan melalui

D
teknologi komunikasi dan informasi (information technology), seperti

internet, televisi atau media elektronik lainnya.

B. Pembahasan

1. Globalisasi di Bidang Pelayanan Kesehatan

Kata Globalisasi berasal dari bahasa inggris yaitu Globalization,

yaitu gabungan dari kata global yang berarti mendunia

dan lization yang berarti proses. Secara umum globalisasi adalah suatu

proses yang menyeluruh atau mendunia dimana setiap orang tidak

terikat oleh negara atau batas-batas wilayah, artinya setiap individu

dapat terhubung dan saling bertukar informasi dimanapun dan

kapanpun melalui media elektronik maupun cetak. Semakin

berkembangnya zaman menuju era globalisasi dan perdagangan bebas,

berefek pada perdagangan baik itu perdagangan jasa maupun

perdagangan barang. Dalam hal ini sistem kesehatan juga ikut terkena

dampaknya yaitu keterlibatan perdagangan bebas dalam hal

perdagangan jasa kesehatan. Dalam perdagangan jasa kesehatan sendiri

secara internasional diatur oleh WTO (World Trade Organization)

karena tenaga kesehatan dalam dianggap sebagai tenaga kesehatan

sehingga regulasinya diatur oleh badan internasional yang mengurusi

masalah ketenagakerjaan ini.

Adapun bentuk-bentuk perdagangan jasa dalam dunia internasional

yang sekarang sedang marak dilakukan adalah:

E
a) Cross Border Trade

Cross border trade didefinisikan sebagai transaksi jasa kesehatan

dimana antara dokter dan pasien tidak bertemu secara langsung atau

tatap muka.

b) Consumption Abroad

Comsumption abroad merupakan suatu metode penggunaan jasa

kesehatan dimana penduduk suatu negara memakai jasa pelayanan

kesehatan di negara lain. Hal ini sedang sangat marak terjadi di

Indonesia. Dari hasil penelitian dan survei pada tahun 2006

didapatkan bahwa lebih dari 65 % pasien di rumah sakit di Malaysia

berasal dari Indonesia. Hal ini dapat disimpulkan alasan orang

Indonesia berobat ke Malaysia adalah karena pelayanan yang bagus

dan ditambah lagi biaya pengobatan yang murah. Dari hasil lain

yang didapat bahwa rakyat Indonesia menghabiskan lebih dari 1 juta

Dolar US untuk biaya pengobatan ke luar negeri.

c) Commercial Presence

Commercial presence diartikan sebagai munculnya rumah sakit atau

penyedia kesehatan dengan kepemilikan dari asing. Istilah kasarnya

adalah pihak asing/luar negeri mulai membuat jasa pelayanan

kesehatan ke suatu negara.

d) Natural Presence

Natural presence diartikan sebagai keberadaan alami suatu tenaga

kesehatan di negara lain. Dalam bahasa sederhananya adalah tenaga-

tenaga kesehatan yang bekerja di luar negeri. Tercatat bawa negara-

F
negara Asia tenggara, termasuk Indonesia, merupakan negara yang

paling banyak mengirimkan tenaga kesehatannya keluar negeri

terutama ke negara-negara Timur Tengah. Hal ini terjadi karena

kesempatan untuk mendapatkan gaji lebih baik di luar negeri dan

bagi negara luar negeri, tenaga kerja Indonesia merupakan tenaga

kerja yang murah.

2. Pengaruh Globalisasi di Bidang Pelayanan Kesehatan di Indonesia

Akan semakin memperparah maldistribusi dan kekurangan tenaga

kesehatan. Dengan semakin terbukanya jalur dan kesempatan di luar

negeri maka para tenaga kesehatan Indonesia akan cenderung untuk

mencoba kesempatan ke luar negeri karena mendapatkan prospek karir

dan gaji lebih baik sehingga Indonesia yang sudah kekurangan tenaga

kesehatan akan semakin parah kekurangan tenaga kesehatannya.

Dampak dari adanya commercial presence secara positif adalah

pelayanan kesehatan yang semakin baik di Indonesia karena kerjasama

pemerintah dibantu oleh sektor swasta yang akan memperbaiki dan

menambah mutu pelayanan kesehatan di Indonesia. Dampak negatif

dari hal ini adalah bahwa seluruh dokter nantinya akan terus beralih dari

sektor publik ke sektor swasta sehingga tenaga kesehatan yang bekerja

untuk pemerintah akan berkurang.

Ada beberapa contoh mengenai dampak globalisasi pada sektor

kesehatan, seperti:

G
a) Meningkatnya mobilitas profesional kesehatan dari suatu negara ke

suatu negara lain.

b) Meningkatanya mobilitas konsumen kesehatan (pasien) yang pergi

ke luar negeri untuk mendapatkan perawatan medis.

c) Meningkatnya perusahaan asing dan perusahaan asuransi asing di

dalam negeri.

Fenomena ini juga terjadi di Indonesia. Salah satu faktor pemicu

globalisasi kesehatan di Indonesia adalah dengan adanya AFTA

2010. AFTA merupakan singkatan dari ASEAN Free Trade Area yang

dibuat pada Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN ke IV di Singapura

pada tahun 1992. Tujuan dibuatnya AFTA, tentu saja baik, negara –

negara di kawasan Asia Tenggara telah bersepakat untuk membentuk

suatu kawasan bebas perdagangan dalam rangka meningkatkan daya

saing ekonomi kawasan regional Asia Tenggara sekaligus menjadikan

Asia Tenggara menjadi salah satu pihak yang berpengaruh pada

perdagangan dunia. AFTA pada kenyataannya tidak hanya

mengedepankan satu aspek saja, setidaknya ada lebih dari 12 sektor

yang disentuh AFTA, termasuk sektor kesehatan. Praktek AFTA sendiri

sebenarnya sudah dimulai pada tahun 2003 untuk 6 negara pendiri

ASEAN (Indonesia, Malaysia, Singapura, Filipina, Thailand, Brunnei

Darussalam) sedangkan pada tahun 2010 AFTA mulai berlaku pula

pada negara – negara lain yang tergabung dalam ASEAN seperti

Kamboja, Laos, Myannmar, dan Vietnam. Banyak masyarakat

Indonesia yang memilih berobat ke luar negeri, seperti Singapura.

H
Bahkan lebih dari 50% pasien dari salah satu rumah sakit di Singapura

adalah orang Indonesia. Maraknya rumah sakit asing atau praktek

pelayanan kesehatan asing juga menjamur di Indonesia. Peranan AFTA

meluas di berbagai sektor kehidupan. Sektor kesehatan hanya salah satu

sektor dari 12 sektor yang dijamah AFTA. Sudah semestinya kalau kita

menanggapi AFTA ini dengan positif, sebagai sebuah tantangan baru

yang mengajak dunia kesehatan Indonesia untuk giat berkompetisi

menuju ke arah perkembangan yang lebih baik. Tindakan kompetisi

tersebut, dapat dimulai dari sumber daya tenaga kesehatan terlebih

dahulu, atau dengan kata lain, mulailah dengan kualitas manusianya.

Salah satu usaha untuk menciptakan sumber daya yang berkualitas

adalah dengan memenuhi standar kompetensi minimum internasional

seperti yang telah ditetapkan oleh The Institue for International Medical

Education (IIME) yang meliputi tujuh butir aspek standar kompetensi

minimum yang disebut sebagai Global Minimum Essential

Requirements (GMER) yang meliputi:

a) Professional values, attitudes, behavior and ethics (nilai

profesional, perilaku, kepribadian dan etika).

b) Scientific foundation of medicine ( pondasi medis yang scientific).

c) Clinical skills (ketrampilan medis).

d) Communication skills (ketrampilan komunikasi).

e) Population health and health systems (populasi kesehatan dan

sistem kesehatan).

f) Management of information (manajemen informasi).

I
g) Critical thinking and research. (berpikir kritis dan penelitian).

GMER ini menuntut kompetensi yang tidak hanya mencakup segi

keilmuan yang kuat, namun juga terkait dengan penguasaan soft skill

(komunikasi, profesionalitas, perilaku, dan etika) yang mumpuni

(mahir). Nampaknya yang menjadi solusi penting untuk mencapai

ketujuh butir kompetensi minimal di atas adalah dengan

mengembangkan sumber daya tenaga kesehatan melalui sistem

pendidikan yang baik. Melalui sistem pendidikan yang mencakup aspek

– aspek di atas, setiap tenaga kesehatan mulai disiapkan untuk

berkompetisi di masa mendatang.

Selain memperbaiki kualitas sumber daya manusianya, perlu juga

diperbaiki kualitas sistemnya, seperti sistem Rumah Sakit misalnya,

terdapat pergeseran mengenai konsep dan kebijakan rumah sakit pada

fase pra globalisasi dan di era globalisasi sebagai berikut:

Pra Globalisasi

a) RS adalah Lembaga Sosial

b) Anggaran dari Pemerintah

c) Pembayaran Langsung

d) Sistem Pembayaran fee for service

e) Upaya lebih ditekankan pada kuratif dan rehabilitatif

f) Terpisah dari sistem pelayanan medik wilayah Dati II

g) Kebijakan standar untuk semua RS

h) Manajemen mutu bukan inti kegiatan

i) Berorientasi pada dokter

J
Era Globalisasi

a) RS adalah industri jasa

b) Anggaran dari masyarakat

c) Pembayaran dari masyarakat

d) Sistem pembayaran kapitasi

e) Upaya paripurna dari promotif sampai dengan rehabilitatif

f) Merupakan bagiaan dari sistem pelayanan medik Dati II

g) Kebijakan standar berbeda untuk urban dan rural

h) Manajemen mutu menjadi inti kegiatan rumah sakit

i) Berorientasi pada konsumen

3. Dampak Positif dan Negatif Globalisasi di Bidang Pelayanan Kesehatan

a) Dampak positif

1) Meningkatnya mobilitas profesional dari suatu negara ke negara

yang lain.

2) Meningkatnya teknologi terhadap peralatan medis yang

menunjang pengobatan terhadap pasien.

3) Meningkatnya perusahaan asing dan perusahaan asuransi asing di

dalam negeri.

b) Dampak negatif

1) Kecanggihan teknologi membuat banyak masyarakat yang

meninggalkan cara pengobatan alternatif terhadap penyakit

mereka, sehingga banyak mobilitas konsumen kesehatan (pasien)

K
yang harus pergi ke luar negeri untuk berobat/mendapat

perawatan medis.

2) Kecanggihan teknologi dimanfaatkan bagi banyak orang untuk

membuka perusahaan-perusahaan seperti industri tanpa

mempedulikan udara daerah sekitar yang semakin tercemar,

sehingga banyak orang yang dapat menderita penyakit saluran

pernapasan.

3) Akan semakin memperparah maldistribusi dan kekurangan tenaga

kesehatan. Dengan semakin terbukanya jalur dan kesempatan di

luar negeri, maka para tenaga kesehatan suatu negara akan

cenderung untuk mencoba kesempatan ke luar negeri. Sehingga

negara tersebut semakin kekurangan tenaga kesehatan.

L
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Kata globalisasi berasal dari kata “Global” dalam Kamus Umum

Bahasa Indonesia yang memiliki arti “secara keseluruhan”. Sedangkan

akhiran “sasi” mengandung makna sebuah “proses” atau keadaan yang

sedang berjalan atau terjadi saat ini. Jadi, secara etimologis globalisasi

mengandung pengertian sebuah proses mendunia yang tengah terjadi saat

ini menyangkut berbagai bidang dan aspek kehidupan masyarakat, bangsa,

dan negara-negara di dunia.

Dalam hal globalisasi, sistem kesehatan juga ikut terkena

dampaknya yaitu keterlibatan perdagangan bebas dalam hal perdagangan

jasa kesehatan. Dalam perdagangan jasa kesehatan sendiri secara

internasional diatur oleh WTO (World Trade Organization) karena tenaga

kesehatan dalam dianggap sebagai tenaga kesehatan sehingga regulasinya

diatur oleh badan internasional yang mengurusi masalah ketenagakerjaan

ini.

Ada beberapa contoh mengenai dampak globalisasi pada sektor kesehatan,

seperti:

a) Meningkatnya mobilitas profesional kesehatan dari suatu negara ke

suatu negara lain.

b) Meningkatanya mobilitas konsumen kesehatan (pasien) yang pergi ke

luar negeri untuk mendapatkan perawatan medis.

M
c) Meningkatnya perusahaan asing dan perusahaan asuransi asing di

dalam negeri.

B. Saran

Dari pesatnya perkembangan zaman, sudah seharusnya kita

mengikuti perkembangan zaman tersebut agar tidak menjadi orang yang

bisa dikatakan “ketinggalan zaman”. Tetapi, dengan adanya perkembangan

zaman yang begitu pesat bukan berarti kita terlena dengan hal tersebut,

sehingga kita tidak sadar akan adanya dampak negatif dari era globalisasi

tersebut. Kita harus bisa menghadapi era tersebut agar tidak diperdaya

oleh perkembangan zaman yang serba praktis. Bukan hanya pada bidang

teknologi dan informasi saja, tetapi pada semua aspek, termasuk bidang

kesehatan.

Kami sebagai penyusun makalah ini, menyarankan kepada

pembaca agar bisa mempersiapkan diri dalam menghadapi kemajuan

zaman, membentengi diri agar tidak diperbudak oleh adanya kemajuan

zaman.

N
DAFTAR PUSTAKA

Mautaf, Sherin. “Dampak Positif dan Negatif Globalisasi Bagi Kesehatan”.


Diakses 09 April 2019. https://brainly.co.id/tugas/36726

Imam, Aang. “Apa itu Globalisasi? Ini Pengertian, Penyebab, dan Dampak
Globalisasi” Diakses 09 April 2019. http://www.kuliah.info/2015/05/apa-itu-
globalisasi-ini-pengertian.html

http://repository.unpas.ac.id/13186/5/BAB%20II%20KAJIAN%20TEORI.pdf

Anda mungkin juga menyukai