Anda di halaman 1dari 2

Nama : Fiyya Natasha Karenena

NIM : 07041181823003

Jurusan / Kelas : Ilmu Hubungan Internasional / C

TIPE-TIPE MASYARAKAT (TYPES OF SOCIETIES)

Masyarakat merupakan kumpulan manusia yang relatif mandiri, hidup bersama-sama


dalam waktu yang cukup lama, tinggal di suatu wilayah tertentu, mempunyai kebudayaan
sama serta melakukan sebagian besar kegiatan di dalam kelompok/kumpulan manusia
tersebut, (Paul B. Horton & C. Hunt). Singkatnya, masyarakat adalah sekelompok manusia
yang tinggal dia suatu wilayah yang dimana mereka berbagi budaya yang sama.

Masyarakat terbagi menjadi beberapa tipe yaitu:

1. Hunting-And-Gathering Society (Masyarakat Pemburu dan Pengumpul)

Masyarakat pemburu dan pengumpul merupakan masyarakat yang bertahan


hidup dengan cara memburu atau mengumpulkan secara langsung binatang dan
tumbuh-tumbuhan liar yang dapat dimakan. Masyarakat ini berukuran kecil, biasanya
terdiri dari 25 sampai 40 orang. Mereka termasuk masyarakat yang paling egaliter
karena mereka buru dan kumpulkan cepat membusuk,mereka tidak dapat menumpuk
kepemilikan. Oleh karena itu dalam masyarakat ini tak seorang pun yang lebih kaya
dari orang lain. Masyarakat ini tidak memiliki pemimpin, jadi sebagian besar
keputusan diambil dari musyawarah.

2. Herding Society (Masyarakat Penggembala/Penggiring)

Sekitar 10.000 tahun yang lalu, beberapa kelompok orang menemukan bahwa
mereka dapat menjinakkan beberapa binatang-binatang yang meraka buru. Olah karna
itulah masyarakat ini termasuk ke dalam masyarakat penggembala/penggiring karena
mereka senantiasa mengembara mengikuti hewan mereka ke padang penggembalaan
yang baru.

3. Horticultural Society (Masyarakat Hortikultural/Berkebun)

Kelompok lain menemukan pula bahwa mereka dapat memelihara tumbuhan.


Masyarakat ini didasarkan pada pemeliharaan tanaman dengan menggunakan
peralatan tangan. Dikarenakan mereka tidak lagi harus meninggalkan suatu wilayah
karena persedian makanan habis, mereka pun mulai tinggal menetap.

Herding dan horticultural society merupakan perubahan yang melandaskan


ketidaksetaraan sosial karena terjadinya pertikaian dan perang untuk memiliki barang
yang di pertengkarkan. Dan pada masa ini pula untuk adanya kepala suku dalam
masyarakat.

4. Agricultural Society (Masyarakat Agraria)

Pada masyarakat ini, terjadi perkebangan yang pesat. Dalam masa ini, banyak
orang melibatkan diri dalam kegiatan di luar pertanian/perkebunan untuk
mengembangkan hal-hal yang populer dikenal sebagai kebudayaan seperti filsafat,
seni, musik, kesastraan dan arstektur. Oleh karna itu periode ini sering dirijuk sebagai
awal mula peradaban.

5. Industrial Society (Masyarakat Industri)

Masyarakat industri merupakan masyarakat yang jauh lebih efisien daripada


apapun yang pernah ada di dunia karna telah terjadinya ‘Revolusi Industri’. Bentuk
produksi membawa surplus yang jauh lebih besar dan bersamaan dengan itu
ketidaksetaraan semakin menonjol. Individu yang pertama kali menggunakan
teknologi baru mengakumulasi kekayaan yang luar biasa. Sedangkan individu-
individu yang lain, mengalami yang sebaliknya. Mereka pindah ke kota dimana
mereka harus berjuang dalam persaingan yang sengit untuk bertahan hidup dengan
pilihan bekerja, mencuri atau mati kelaparan.

6. Postindustrial Society ( Masyarakat Pascaindusti/Informasi)

Masyarakat ini merujuk pada mayarakat tipe baru yang dimana lebih
didasarkan pada informasi, jasa, dan teknologi mutakhir daripada bahan mentah dan
manufaktur. Komponen dasar masyarakat ini adalah informasi. Orang yang
menawarkan jasa menyediakan atau menerapkan informasi. Masyakat ini dapat
dikatakan maysarakat modern. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan hadirnya chip
komputer yang dimana membat revolusi informasi mentransformasikat masyarakat
dan hubungan sosial kita. Berkat alat kecil tersebut kita bisa mendapatkan informasi
dari berbagai tempat, berkomunikasi dengan orang lain bahkan dari luar negeri,
menjangkau ruang angkasa dari sebelumnya, munculnya internet yang banyak
mengubah aspek kehidupan manusia dan lain sebagainya.

Sumber :

James M. Henslin (2007), SOSIOLOGI dengan pendekatan membumi, Erlangga

Erich goode, SOCIOLOGY, New Jersey: Prentice-Hall,inc.

Paul B. Horton & C. Hunt, SOCIOLOGY

Bernard Phillips(1979), SOCIOLOGY from concept to practice, United States Of America:


McGraw-Hill,inc.

Anda mungkin juga menyukai