Anda di halaman 1dari 19

KONSEP TEKNOLOGI ELEKTRIK DAN BIOKIMIAWI DAN

PERKEMBANGAN TEKNOLOGI ELEKTRIK DAN


BIOKIMIAWI DALAM PELAYANAN KESEHATAN
Untuk memenuhi tugas mata kuliah Teknologi Kesehatan

Dosen : Priyanto, S.Kep., Ns., M.Kep., Sp.KMB

Nama Kelompok:

1. Didi Wahyudi (010114A026)


2. Nanda Kristabella (010117A061)
3. Nila Meisarah Fatmasari (010117A065)
4. Nurma Yuliani (010117A072)
5. Tri Utami (010117A109)
6. Yulvia Diah Bekti Utami (010117A118)

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS NGUDI WALUYO
2018
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah Swt yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga penulisan makalah yang berjudul Konsep Teknologi Elektrik dan
Biokimiawi dapat diselesaikan.
Makalah ini dibuat dalam rangka memperdalam pemahaman mengenai
Konsep Teknologi Elektrik dan Biokimiawi yang diperlukan dalam mempelajari
teknologi kesehatan. Dan sekaligus memenuhi tugas mahasiswa S1 Keperawatan
yang mengikuti mata kuliah teknologi kesehatan.
Dalam proses pendalaman Konsep Teknologi Elektrik dan Biokimiawi
tentunya kami mendapat bimbingan, arahan, koreksi dan saran. Untuk itu rasa terima
kasih yang sedalam- dalamnya kami sampaikan kepada :
1. Dosen pengampu mata kuliah Teknologi Kesehatan
2. Rekan- rekan mahasiswa yang telah banyak memberi masukan dalam
pembuatan makalah ini

Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada
pembaca. Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Oleh karena
itu, kami mohon untuk saran dan kritikannya supaya kedepannya akan lebih baik dari
sebelumnya.

Ungaran, 1 Oktober 2018

Penyusun

Kelompok 1
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Kita sadari bahwa teknologi berkembang begitu cepat dapat
menghantarkan dunia maya menjadi dunia nyata di kehidupan kita. Di dalam
ruangan yang terbatas dan computer atau laptop kita sudah bisa membuka
cakrawala dunia yang sangat luas. Dunia tidak dibatasi oleh jarak dan waktu. Dari
beribu-ribu kilometer kita bisa dengan mudah mengakses bergagai informasi
mengenahi apapun termasuk juga dengan IPTEK. Kita juga bisa memanfaatkan
telnologi dengan mengungkapkan perasaan, mengutarakan senyuman hanya
dengan menekan tombol tombol yang tersedia di laptop atau computer.

Terdapat teknologi yang berkembang diantaranya teknologi Elektrik dan


Biokimia. Teknologi biokimia adalah teknologibiokimia adalah merupakan
keseluruhan sarana dan prasarana untuk menyediakan barang barang yang
berbasih biokimiawi yang diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup
manusia. Teknologi Elektrik sendiri ialah istilah bagi sebilangan jenis fenomena
yang terhasil akibat kewujudan dan aliran gas elektrik.

Berdasarkan uraian diatas penulis bermaksud membuat makalah tentang


konsep teknologi biokimia dan elektrik serta perkembangan teknologi biokimia
dan elektrik.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud teknologi biokimiawi?
2. Bagaimana perkembangan teknologi biokimiawi?
3. Apa saja contoh teknologi biokimiawi di bidang kesehatan?
4. Apa yang dimaksud teknologi elektrik?
5. Bagaimana perkembangan teknologi elektrik?
6. Apa saja contoh teknologi elektrik di bidang kesehatan?

C. TUJUAN
1. Menjelaskan apa itu teknologi biokimiawi.
2. Menjelaskan bagaimana perkembangan teknologi biokimiawi.
3. Menjelaskan apa saja contoh teknologi biokimiawi di bidang kesehatan.
4. Menjelaskan apa itu teknologi elektrik.
5. Menjelaskan bagaimana perkembangan teknologi elektrik.
6. Menjelaskan apa saja contoh teknologi elektrik di bidang kesehatan.

BAB II
PEMBAHASAN
1 APA ITU TEKNOLOGI BIOKIMIAWI
Teknologi biokimia adalah merupakan keseluruhan sarana dan prasarana
untuk menyediakan barang barang yang berbasih biokimiawi yang diperlukan bagi
kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia dan digunakan untuk ketepatan dan
kepraktisan dalam melakukan suatu pekerjaan tertentu, terutama dalam dunia
kesehatan.
Teknologi biokimia akan membantu tenaga kesehatan khususnya perawat
dalam menegakkan diagnosa keperawatan. Sehingga perawat tidak akan menduga-
duga apa penyakit pasien yang sebenarnya.
2 PERKEMBANGAN TEKNOLOGI BIOKIMIAWI
Kebangkitan biokimia diawali dengan penemuan pertama molekul enzim,
diastase, pada tahun 1833 oleh Anselme Paye. Tahun 1828, Friedrich Wöhler
menerbitkan sebuah buku tentang sintesis urea, yang membuktikan bahwa
senyawa organik dapat dibuat secara mandiri. Penemuan ini bertolak belakang
dengan pemahaman umum pada waktu itu yang meyakini bahwa senyawa organik
hanya bisa dibuat oleh organisme. Istilah biokimia pertama kali dikemukakan pada
tahun 1903 oleh Karl Neuber, seorang kimiawan Jerman. Sejak saat itu, biokimia
semakin berkembang, terutama sejak pertengahan abad ke-20, dengan
ditemuksannya teknik-teknik baru seperti kromatografi, difraksi sinar X,
elektroforesis, RMI (nuclear magnetic resonance, NMR), pelabelan radioisotop,
mikroskop elektron, dan simulasi dinamika molekular. Teknik-teknik ini
memungkinkan penemuan dan analisis yang lebih mendalam berbagai molekul
dan jalur metabolik sel, seperti glikolisis dan siklus Krebs. Perkembangan ilmu
baru seperti bioinformatika juga banyak membantu dalam peramalan dan
pemodelan struktur molekul raksasa.
Saat ini, penemuan-penemuan biokimia digunakan di berbagai bidang, mulai
dari genetika hingga biologi molekular dan dari pertanian hingga kedokteran.
Penerapan biokimia yang pertama kali barangkali adalah dalam pembuatan roti
menggunakan khamir, sekitar 5000 tahun yang lalu.
Sejalan .dengan Perkembangan biokimia, para, ahli biologi sel ikut
memberikan sumbangannya dalam bidang struktur sel. Diawali oleh Robert Hooke
pada Abad xvn yang telah melakuk observasi terhadap sel-sel, maka perbaikan
atas teknik observasi dengan menggunakan mikroskop telah dapat meningkatkan
pemahaman atas struktur yang kompleks. Pengembangan mikroskop elektron pada
pertengahan Abad XX telah mengakibatkan pemahaman yailg lebih rinci atas
struktur sel, terutama organel ,organel yang terdapat dalam sel seperti mitokondria,
kloroplas dan lain-lain serta fungsi organel-organel tersebut dalam proses biokimia
yang berlangsung dalam sel.
Hal ini sangat menunjang perkembangan biokimia, baik pemahaman atas
struktur senyawa-senyawa biokimia, maupun identifIkasi reaksi metabolik dalam
sel. Meskipun demikian masih banyak proses kimia dalam kehidupan yang belum
dapat dijelaskan. Perkembangan biokimia juga tidak terlepas dari perkembangan
yang terjadi pada bidang pengetahuan genetika. Gagasan tentang adanya gen,
yakni unit pembawa sifat-sifat yang diturunkan oleh individu, timbul dati karya
Gregor Mendel pada pertengahan Abad XIX dan kemudian menjelang Abad XX
diketahui bahwa gen tersebut terdapat pada kromosom. Namun hingga
pertengahan Abad XX, belum ada seorang pun yang dapat mengisolasi gen serta
mengetahui struktur kimianya. Telah diketahui bahwa kromosom itu terdiri dati
protein dan asam aukleat. Struktur kimia dati protein dan asam-nukleat belum
diketahui meskipun pada. tahun 1869 asam nukleat telah dijsolasi Friedrich
Miescher. Pada awal Abad XX kebanyakan ahli biokiinia berpen¬dapat bahwa
hanya protein dengan struktrur yang kompleks yang membawa informasi genetika,
sedangkan asam nukleat dipandang sebagai senyawa yang sederhana• dalam sel.
Barn pada pertengahan Abad XX ini terbukti bahwa asam deoksiribonukleat
(DNA) adalah senyawa pembawa informasi genetika. Suatu kemajuan ilmiah yang
sangat penting telah terjadi pada tahun 1953, ketika James Watson dan Francis
Crick menjelaskan tentang struktur DNA yang berbentuk heliks ganda. Dengan
struktur DNA demikian ini dapat dijelaskan pula bagaimana informasi genetika
dapat dilangsungkan sehingga makin bertambahlah pengetahuan tentang proses-
proses Yang teIjadi dalam -sel hidup. Hal ini jelas merupakan sumbangan bagi.
kemajuan dalam bidang bio¬kimia.
Secara umum dapat dikatakan ‘bahwa dalam Abad XX . ini biokimia
mengalami perkembangan :yang pesat. Penelitian dalam masalah gizi telah
menimblllkan penemuan tentang vitamin yang dapat mencegah seseorang terkena
penyakit tertentu. Dengan ma-junya pengetahlian. tentang .struktur dan sifat
protein, telah diketahui bahwa enzim yang meropakan biokatalis bagi reaksi yang
terjadi dalam tubuh adalah suatu protein. Disamping itu kemajuan atau
perkembangan metodeanalisis kromatogrcw, penemuan hasil antara dalam
metabolisme karbohidrat, lemak dan protein, peilemuan struktur primer, sekunder,
tersier dan kuartemer protein serta struk¬tur DNA dan RNA mempunyai arti yang
sangat penting da1am perkembangan biokimia. Selain itu perkembangan biokimia
juga dapat terlihat dari banyaknya publikasi baik berupa buku, majalah atall
disertasi yang memuat hasil-hasil penelitian dalam berbagai bidang dalam
biokimia serta penerapannya.
Penemuan penting lain di bidang biokimia adalah penemuan gen dan
perannya dalam mentransfer informasi di dalam sel. Bagian biokimia ini terkadang
juga disebut dengan biologi molekuler. Pada tahun 1950-an, James D. Watson,
Francis Crick, Rosalind Franklin, dan Maurice Wilkins menemukan bagaimana
struktur DNA dan mencoba mencari hubungannya dengan transfer informasi
genetik. Pada tahun 1958, George Beadle dan Edward Tatum berhasil
memenangkan Hadiah Nobel akibat penelitian mereka mengenai jamur yang
menunjukkan bahwa satu gen memproduksi satu enzim. Pada tahun 1988, Colin
Pitchfork adalah orang pertama yang terbukti melakukan tindak kriminal melalui
bukti DNA. Belum lama ini, Andrew Z. Fire dan Craig C. Mello memenangkan
Hadiah Nobel pada tahun 2006 atas penemuan fungsi dari RNA interferensi
(RNAi).
Untuk memberikan pemahaman mengenai konsep-konsep dasar yang
terjadi dalam berbagai proses dalam kehidupan, maka diberikanlah Modul
pengantar Biokimia ini yang dibagi menjadi

1. PROTEIN.
Protein merupakan makro molekul terbanyak dalam makhluk hidup
dan mempunyai berbagai peranan penting. Protein terpenting adalah enzim
yang merupakan biokatalisator dalam sel. Selain itu protein juga berfungsi
sebagai alat transport (hemoglobin), alat pertahanan tubuh (antibodi), hormon,
dan lain-lain.
2. DNA & EKSPRESI GENETIK.
DNA mengandung informasi genetik yang kemudian disalin dan
diterjemahkan sehingga dibentuk asam amino yang kemudian menjadi
protein. Juga dibahas mengenai DNA rekombinan, rekayasa genetik dan
proyek human genome.
3. MEMBRAN & KOMUNIKASI ANTAR SEL.
Setiap sel makhluk hidup dibungkus oleh membran yang
menyebabkan isi sel tidak bercampur dengan luar sel. Walaupun dilapisi oleh
membran, tetap terjadi interaksi antara sel yang satu dengan sel yang lain
karena adanya komunikasi antar sel yang diperantarai oleh berbagai caraka
kimia dan reseptornya pada membran dan diteruskan dengan berbagai proses
dalam sel.
4. TRANSDUKSI ENERGI & METABOLISME.
Metabolisme membahas bagaimana caranya terbentuk energi (ATP)
dalam bioenergetika. Juga dibahas mengenai bagaimana caranya
makromolekul yang diperoleh dari makanan dapat diolah menjadi
mikromolekul sehingga dapat digunakan tubuh untuk menghasilkan energi.
Juga dibicarakan bagaimana makromolekul dapat dibentuk di dalam tubuh
dari prekursornya beserta proses pengaturannya dan enzim-enzim yang
berperan. Selain itu, dibahas juga mengenai metabolisme non-nutrien, seperti
nukleotida, porfirin dan xenobiotik.
5. LIPID
Lipid (lemak) terdiri dari satu gliserol dan trigliserida. Trigliserida terdiri
dari satu molekul gliserol dan tiga asam lemak. Asam lemak dianggap sebagai
monomer, dan mungkin jenuh (tidak ada ikatan rangkap dalam rantai karbon)
atau tidak jenuh (satu atau lebih ikatan ganda dalam rantai karbon). Unsur
penyusun lipid yaitu karbon, hidrogen, dan oksigen. Lipid, terutama
fosfolipid, banyak digunakan dalam berbagai produk farmasi.
6. ASAM NUKLEAT
Asam nukleat adalah molekul yang menyusun DNA. DNA adalah zat
yang sangat penting karena fungsinya untuk menyimpan informasi genetik.
Asam nukleat yang paling umum adalah asam deoksiribonukleat (DNA) dan
asam ribonukleat (RNA).
Monomer asam nukleat disebut nukleotida. Nukleotida yang paling
umum adalah adenin, sitosin, guanin, timin, dan urasil. Adenin berikatan
dengan timin dan urasit. Timin hanya mengikat adenin. Sitosin dan guanin
hanya dapat saling mengikat satu sama lain.

Neuroscience, sebuah cabang biokimia yang mulai naik daun, kini menjadi
magnet bagi miliaran dana riset tiap tahunnya. National Institutes of Health tahun
lalu menghabiskan $5,2 miliar, atau mendekati 20% dari total dana yang mereka
miliki untuk membiayai proyek-proyek yang terkait dengan studi otak dan
memori. Jadi inti dari neuroscience adalah untuk mencari tahu bagaimana
sebenarnya sekelompok jaringan atau molekul dapat menyimpan sesuatu yang
abstrak, seperti ingatan, kenangan masa lalu, hal-hal yang disukai dan dibenci
oleh seseorang, serta emosi. Ide mengenai ingatan yang membekas di otak telah
diungkapkan dalam Plato’s Theaetetus (dialog-dialog Plato mengenai asal usul
ilmu pengetahuan) dengan analogi ingatan bagai stempel lilin. Pada tahun 1904,
akademisi Jerman, Richard Semon, mengistilahkan substansi penyimpan memori
sebagai engram. Pada dasarnya, engram adalah sel-sel otak yang diaktivasi oleh
suatu pengalaman, sama seperti sel-sel T dalam sistem imunitas spesifik. Dengan
pengalaman tersebut, sel-sel otak yang telah teraktivasi akan segera bersikap
waspada akan pengalaman serupa. Sel-sel ini juga berkoordinasi dengan
sekelompok sel-sel lainnya sehingga pengalaman tersebut dapat terekam dengan
detil, mulai dari rasa, suara, visualisasi, serta aroma. Ingatan yang tersimpan
dalam otak akan lebih efektif dan kuat melalui kerja sama yang solid antara sel-sel
tersebut. Pada tahun 1999, dalam jurnal Nature Neuroscience, Dr. Jeff W.
Lichtman dan Joshua R. Sanes dari Harvard mencatat sebanyak 117 molekul
yang berperan dalam pembentukan hubungan antarsel untuk menyimpan ingatan.
Proses penyimpanan tersebut dinamakan potensiasi jangka panjang. Namun, kedua
peneliti menyimpulkan bahwa tidak ada satupun dari seluruh molekul ini yang
berperan dalam pembentukan ingatan itu sendiri. Setelah membaca laporan
tersebut, Dr. Sacktor dari Brooklyn mencoba untuk fokus pada suatu molekul
yang dinamakan PKMzeta. Ia dan rekan-rekannya menemukan bahwa molekul
ini hadir dan diaktivasi di dalam sel tepat pada saat sel tersebut dihubungi oleh
neuron. Bahkan, PKMzeta akan membentuk suatu kumpulan yang permanen di
dalam sel, seperti sentriol. Temuan ini dibawa oleh Dr. Sacktor pada rekannya, Dr.
Fenton, seorang peneliti ingatan spasial pada tikus dan mencit. Dr. Fenton
mencoba sebuah obat bernama ZIP yang dapat menghalangi kerja PKMzeta.
Setelah serangkaian eksperimen yang diwarnai trial and error, serta dengan
bantuan dari konsorsium peneliti memori, muncullah sebuah titik terang. Yadin
Dudai dan timnya dari Weizmann Institute of Science di Israel menemukan bahwa
satu dosis ZIP mampu membuat tikus eksperimen lupa akan rasa tidak enak pada
makanan yang mereka cicipi tiga bulan sebelumnya. Sejauh ini, riset mereka baru
diujicobakan pada hewan. Meski demikian, mereka yakin bahwa hasil yang sama
dapat dicapai juga pada manusia. Meski mendapat sambutan yang sangat hangat
dari ahli neuroscience, hasil penelitian ini memicu perdebatan bioetika. Pepatah
yang berbunyi: “Pengalaman adalah guru terbaik” menjadi argumentasi dari proses
edit ingatan. Hal ini ditekankan pada orang-orang yang memiliki catatan
kejahatan. Jika ingatan mereka mengenai kejahatan mereka dihapus, apa gunanya
diterapkan sistem hokum Tetapi sama dengan ilmu biokimia lainnya, pro dan
kontra tersebut justru menjadi publikasi tersendiri bagi neuroscience. Para
ilmuwan berharap dapat ditemukan jalan tengah dari masalah ini karena dibalik
segala isu etika, neuroscience juga berpotensi untuk menyelamatkan begitu banyak
nyawa.

3 CONTOH TEKNOLOGI BIOKIMIAWI DI BIDANG KESEHATAN


a. Autoanalyzer
Autoanalyzer adalah analisa otomatis menggunakan teknik khusus
bernama (analisa aliran continu (CFA) diciptakan pada tahun 1957 oleh
leonard skeggs, PhD dan pertama kali dibuat oleh corporation techiocon.
Aplikasi pertama adalah untuk klinik analisa. Autoanalyzer sangat mengubah
karakter laboratorium penguji kimia dengan memungkinkan peningkatan
yang signifikan dalam jumlah sampel yang dapat diolah
b. Alat tes golongan darah dan rhesus
1. Golongan darah
Golongan darah adalah pengklasifikasian darah dari suatu
individu berdasarkan ada atau tidak adanya zat antigen warisan pada
permukaan membran sel darah merah.
2. Rhesus
Rhesus adalah sistem penggolongan darah berdasarkan ada atau
tidaknya antigen D di permukaan sel darah merah, nama lainnya adalah
faktor Rhesus atau faktor Rh.
c. DNA Sequencing
DNA Sequencing adalah metode untuk penentuan urutan dari satu
molekul DNA. Tujuan dari DNA sequencing adalah mencari pattern (terlibat
di dalam biologis) antara lain mengkode protein dan mengontrol ekspresi
gen. informasi yang didapat dari DNA sequencing berupa genetic disease dan
antibodies.
d. Biosensor
Didefinisikan sebagai suatu perangkat/instrumen analitik yang
menggunakan biomolekul seperti mikroba, jaringan, sel, protein, enzim,
antibodi, dan DNA untuk melakukan pengenalan/deteksi/rekognisi pada suatu
zat (bio) kimia tertentu, yang kemudian adanya perubahan sifat fisika-kimia
pada biomolekul tsb dapat merepresentasikan informasi yang ditransduksikan
dengan transduser fisis menjadi besaran elektronik untuk bisa diolah
selanjutnya. Biosensor bersifat spesifik, karena bioreseptornya spesifik hanya
klop/cocok untuk suatu substansi/zat/mol yang spesifik

4 PENGERTIAN TEKNOLOGI ELEKTRIK


Menurut Miarso (2007 : 62). Teknologi adalah proses yang meningkatkan
nilai tambah, proses tersebut menggunakan atau menghasilkan suatu produk ,
produk yang dihasilkan tidak terpisah dari produk lain yang telah ada, dan karena
itu menjadi bagian integral dari suatu sistem.

Listrik adalah rangkaian fenomena fisika yang berhubungan dengan


kehadiran dan aliran muatan listrik. Atau menurut pengertian lainnya, Listrik
adalah sumber energi yang disalurkan melalui kabel..

Jadi teknologi berbasis listrik adalah keseluruhan barang-barang yang


diperlukan bagi kelangsungan hidup yang behubungan dengan rangkaian fisika
dengan aliran muatan listrik.
5. PERKEMBANGAN TEKNOLOGI ELEKTRIK

Perkembangan teknologi elektrik pada pelayanan kesehatan, Secara umum


teknologi di bidang kesehatan yang mengalami perubahan begitu pesat yaitu
dalam hal penggunaan rekam medis. Rekam medis dengan berbasis komputer
akan menghimpun berbagai data klinis pasien secara lengkap. Kemajuan
teknologi lainnya yaitu adanya resep elektronik. Jika pada zaman dahulu,
penulisan resep secara manual yang lebih memungkinkan adanya kesalahan-
kesalahan yang biasanya terjadi dalam peresepan obat misalnya interaksi obat,
cara pemakaian yang salah, atau pencegahan reaksi alergi akibat obat. Teknologi
komputer misalnya, banyak mengubah alat-alat kedokteran. Semua informasi
medis, termasuk yang dihasilkan dari sinar X, tes laboratorium, dan monitor detak
jantung, dapat ditransmisikan ke dokter lain dalam format digital. Teknologi
transfer gambar juga menjadikan gambar radiologi, misal CT scan dan MRI, bisa
segera dikirim ke diagram elektronik dan meja dokter.

6. CONTOH TEKNOLOGI ELEKTRIK DALAM BIDANG KESEHATAN


a. Treadmill Test
Treadmill adalah pemeriksaan fungsi jantung dan paru dengan cara
melakukan exercise atau latihan fisik dengan beban tertentu. Manfaat lain
treadmill adalah untuk mengetahui kesegaran/kapasitas jantung dan paru,
respon tekanan darah terhadap beban serta ada tidaknya gangguan irama
jantung.
b. Electrokardiografi (EKG)
Elektrokardiografi adalah rekaman aktivitas listrik jantung atau
bioelektrikal pada jantung yang digambarkan dengan sebuah grafik EKG.
EKG ini merupakan rekaman informasi kondisi jantung yang diambil
dengan memasang elektroda pada badan.
c. Holter Monitoring (EKG 24 jam)
Holter monitoring merupakan pemeriksaan ECG/EKG yang dilakukan
terus menerus selama 24 jam untuk mengetahui secara pasti perubahan
dan fluktuasi kondisi jantung
d. Echocardiografi (USG Jantung)
Ekokardiogram (juga disebut gema) adalah jenis tes USG yang
menggunakan gelombang suara bernada tinggi yang dikirim melalui
perangkat yang disebut transducer. Perangkat mengambil gema dari
gelombang suara saat mereka memantul dari bagian yang berbeda dari
jantung Anda. Gema ini diubah menjadi gambar bergerak jantung Anda
yang dapat dilihat pada layar video.
e. Pemeriksaan Faal Paru (Autospirometri)
Pemeriksaan spirometri digunakan untuk mengetahui adanya
gangguan di paru-paru dan saluran pernapasan. Alat ini sekaligus
digunakan untuk mengukur fungsi paru. Pasien yang dianjurkan untuk
melakukan pemeriksaan ini antara lain : pasien yang mengeluh sesak
napas, pemeriksaan berkala bagi pekerja pabrik, pederita PPOK,
penyandang asma, dan perokok
f. Pemeriksan Syaraf/Brain mapping (EEG)
Elektroensefalografi adalah metode neurofisiologis khusus yang
mencatat aktivitas listrik otak melalui elektroda ditempatkan pada kulit
kepala (yang merupakan bentuk yang paling umum digunakan) atau
subdural atau di dalam otak (yang digunakan dalam penyusunan
preoperatif pasien dengan epilepsi). Diagram yang dihasilkan dikenal
sebagai electroencephalogram (EEG).
g. Pemeriksan Pendengaran (Audio-tymphanogram)
Audiometry adalah test atau pemeriksaan yang digunakan untuk
mengukur nilai ambang pendengaran . Audiometry adalah tes atau
pemeriksaan yang menggunakan alat audiometer. Audiometer adalah alat
untuk mengukur nilai ambang pendengaran.
h. Transcranial Doppler (TCD)
TCD (Transcranial Doppler) merupakan teknologi baru untuk
membantu menilai kondisi pembuluh darah otak sebagai upaya
pencegahan (pre stroke), diagnosis (saat terjadi stroke), dan menilai hasil
terapi (post stroke). TCD menggunakan teknologi ultrasonografi non
invasif yang mempunyai kemampuan untuk mengukur kecepatan dan arah
aliran pembuluh darah di otak.
i. Bone Densitometry
Pemeriksaan Bone Densitometry yaitu pemeriksaan densitas
(kepadatan) tulang dengan menggunakan alat Densitometer.
j. Electromyography (EMG)
Elektromyografi adalah sebuah metode elektrofisiologi dalam
diagnosis neurologis, di mana aktivitas otot listrik diukur. Pemeriksaan ini
untuk mendeteksi kondisi dan fungsi otot apakah ada kelainan atau tidak
dengan mengukur aktifitas listrik otot.
k. Elektroterapi
Elektroterapi yaitu penggunaan alat terapi dengan memberikan arus
listrik bolak–balik pada tubuh yang frekuensinya lebih dari 500.000
cycle/detik, akan tetapi tidak memberikan rangsangan terhadap saraf
sensorik dan motorik.
l. Electric Potential Therapy (EPT)
EPT atau terapi potensial listrik yang disebut dapat meningkatkan
kualitas tidur baru saja diperkenalkan di Indonesia. Terapi ini
menyematkan potensial listrik pada matras. Matras yang digunakan untuk
tidur ini akan dialiri listrik melalui sistem fiber. Perlengkapan tidur itu
terhubung dengan alat yang yang berbentuk serupa dengan EKG atau
pengukur aktivitas detak jantung di rumah sakit.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Teknologi biokimia adalah merupakan keseluruhan sarana dan prasarana
untuk menyediakan barang barang yang berbasih biokimiawi yang diperlukan
bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia dan digunakan untuk
ketepatan dan kepraktisan dalam melakukan suatu pekerjaan tertentu,
terutama dalam dunia kesehatan.
2. Perkembangan teknologi biokimia
a. Penemuan pertama molekul enzim, diastase, pada tahun 1833 oleh
Anselme Paye.
b. Tahun 1828, Friedrich Wöhler menerbitkan sebuah buku tentang sintesis
urea
c. Istilah biokimia pertama kali dikemukakan pada tahun 1903 oleh Karl
Neuber, seorang kimiawan Jerman
d. Pertengahan abad ke-20, dengan ditemukannya teknik-teknik baru seperti
kromatografi, difraksi sinar X, dll.
e. Pada tahun 1950-an, James D. Watson, Francis Crick, Rosalind Franklin,
dan Maurice Wilkins menemukan bagaimana struktur DNA dan mencoba
mencari hubungannya dengan transfer informasi genetic
f. Pada tahun 1958, George Beadle dan Edward Tatum berhasil
memenangkan Hadiah Nobel akibat penelitian mereka mengenai jamur
yang menunjukkan bahwa satu gen memproduksi satu enzim

g. Pada tahun 1988, Colin Pitchfork adalah orang pertama yang terbukti
melakukan tindak kriminal melalui bukti DNA. Belum lama ini, Andrew
Z. Fire dan Craig C. Mello memenangkan Hadiah Nobel pada tahun 2006
atas penemuan fungsi dari RNA interferensi (RNAi).
3. Contoh teknologi biokimia
a. Autoanalyzer
b. Alat tes golongan darah dan rhesus
c. DNA Sequencing
d. Biosensor
4. Jadi teknologi berbasis listrik adalah keseluruhan barang-barang yang
diperlukan bagi kelangsungan hidup yang behubungan dengan rangkaian
fisika dengan aliran muatan listrik.
5. Perkembangan teknologi elektrik
a. Secara umum teknologi di bidang kesehatan yang mengalami perubahan
begitu pesat yaitu dalam hal penggunaan rekam medis menggunakan
konputer
b. Kemajuan teknologi lainnya yaitu adanya resep elektronik
c. Teknologi komputer misalnya, banyak mengubah alat-alat kedokteran.
Semua informasi medis, termasuk yang dihasilkan dari sinar X, tes
laboratorium, dan monitor detak jantung, dapat ditransmisikan ke dokter
lain dalam format digital
6. Contoh teknologi elektrik
a. Treadmill Test
b. Electrokardiografi (EKG)
c. Holter Monitoring (EKG 24 jam)
d. Echocardiografi (USG Jantung)
e. Pemeriksaan Faal Paru (Autospirometri)
f. Pemeriksan Syaraf/Brain mapping (EEG)
g. Pemeriksan Pendengaran (Audio-tymphanogram)
h. Transcranial Doppler (TCD)
i. Bone Densitometry
j. Electromyography (EMG)
k. Elektroterapi
l. Electric Potential Therapy (EPT)

B. Saran

Makalah ini dibuat untuk memberikan informasi mengenai Konsep


Teknologi Biokimia dan Elektrik dan perkembangannya. Untuk pengembangan
lebih lanjut, penulis menyarankan kepada pembaca agar :

1. Lebih memahami tentang konsep teknologi.biokimiawi dan


elektrik
2. Lebih memahami yang berkaitan dengan contoh teknologi
biokimia dan teknologi elektrik
DAFTAR PUSTAKA

Yuniastuti, Ari dan Sri Iswari, Retno. 2006. Biokimia. Graha Ilmu. Yogyakarta
http://download.portalgaruda.org/article.php?article=364486&val=6661&title=Analis
a%20Difraksi%20Sinar-
X%20pada%20Baja%20Tahan%20Karat%20Austentitik%20dan%20Feritik%
20(Uji%20Laboratorium)
http://staff.ui.ac.id/system/files/users/anne.zulfia/material/electronmikroskop.pdf

Anda mungkin juga menyukai