DISUSUN OLEH
KELOMPOK 4 :
1. Muhammad Amirul Rasyid S16042
2. Nindi Saputri S16044
3. Niken Ayu Putri U S16043
4. Novia Ambarwati S16046
5. Nur Aeni Khasanah S16047
6. Nur Kholis S16048
7. Oulyvia Marita S16049
8. Rara Suci Ramadhan S16050
9. Rika Nilamsari S16051
10. Riska Ayu Pratiwi S16052
11. Rizky Zulfiana S16054
12. Septiana Lestari S16045
-----Pemeriksaan Kesehatan----
Perawat 1 : “bapak-ibu antre rumiyin nggih, mengke kulo panggil satu
persatu “
Lansia : “ngguh “
Perawat 1 :”nomor 1 “
Lansia 1 : “kulo mas “
Perawat 1 : “mriki mbah (sambil mempersilahkan duduk)”
Perawat 2 : “asmane sinten mbah ? ( sambil mempersiapkan alat ) monggo
mbah mriki, kulo prikso rumiyin””
Lansia 1 : “mbah Marno nduk”
Perawat 2 : “:O nggih mbah Marno, kulo perawat Niken mahasiswa saking
stikes kusuma husada. sing diraoske nopo mbah ? “
Lansia 1 : “sirah ngelu nduk, rasane cekot-cekot “
Perawat 2 : “nopo gadah riwayat darah tinggi mbah ?”
Lansia 1 : “ono nduk “
Perawat 2 “oh nggih mbak, kulo prikso rumiyin nggih (sambil mengukur
tensi). Oh niki tensine lumayan enggil nggih mbah, 140/90 mmHg.
Maem asine dikurangi rumiyin, istirahate sing cukup, kaliyan
olahraga nggih mbah. Nderek senam nopo mboten mbah ?”
Lansia 1 :“ melu nduk, senam ning kene “
Perawat 2 : “oh nggih mbah, diteruske mawon nggih supados tensine saged
sae “
Lansia 1 : “iyo nduk, matursuwun “
Perawat 2 : “nggih mbah, sami-sami. Mbah niki dilanjut pemeriksaan malih
nggih ?“
Lansia 1 : “oh iyo nduk “
Perawat 2 : “ mbah, nanti saya akan menanyakan beberapa pertanyaan nggih,
mengke simbah saged jawab setelah pertanyaan saya selesai.
Pripun mbah wonten pertanyaan nopo mboten ?”
Lansia 1 : “mboten nduk “
Perawat 2 : “nggih mpun, kulo langsung mawon nggih mbah. Keyakinane
simbah saat ini nopo nggih ?”
Lansia 1 : “Iya nduk, kekayinan saya yaitu saya manusia yang diciptakan
gusti Allah SWT. Saya beragama islam mbak.”
Perawat 2 : “Oh, begitu ya mbah, mbah pernah berfikir tidak kalau mbah
menjadi seseorang yang religius taat beribadah?”
Lansia 1 : “Belum mbak, saya masih menjadi manusia yang banyak dosa,
maka dari itu sekarang saya sudah ingin memperbaiki ibadah saya.
Tapi kadang saya juga lupa beribadah tepat waktu. ”
Perawat 2 : “nggih mbah, mboten nopo-nopo. Nggih diusahakan semaksimal
mungkin ibadahnya ditingkatkan.
Lansia 1 : “iyo nduk, didoake wae “
Perawat 2 : “Mbah, apakah yang mbah pikirkan tentang kenyakinan yang
mbah yakini, sebagai pemberian makna hidup mbah?”
Lansia 1 : “Ya saya memikirkan bahwa hidup saya, harus ada kaitannnya
dengan kenyakinan saya mbak yaitu tentang agama Islam .
Contohnya dalam saya melakukan suatu pasti ada balasannya baik
positif maupun negatif. Terus dengan agama isalam yangg saya
yakini maka hidup saya akan bermakna kemudian terasa damai dan
tenang.”
Perawat 2 : “Oalah begitu ya Mbah”
Lansia 1 : “Iya mbak”
Perawat 2 : “ Mbah, untuk pertanyaan selanjutnya adalah apakah mbah
merasa bahwa keyakinan mbah sangatlah penting bagi kehidupan
mbah ?”
Lansia 1 : “yo jelas nduk, wong urip tanpa agama yo podo wae wong mlaku
tanpa arah nduk. Dadi linglung.”
Perawat 2 : “ Mbah, apakah ada pengaruhnya nilai spiritual terhadap
bagaimana mbah melakukan perawatan terhadap diri mbah?”
Lansia 1 : “Begini mbak, dalam melakukan perawatan diri, saya juga
merujuak dalam keyakinan saya contohnya dalam hal kebersihan
dan kesehatan. Di agama islam kebersiahan adalah sebagaian dari
iman”
Perawat 2 : “Begitu ya mbah, kalau di bidang kesehatan bagaiman mbah?”
Lansia 1 : “Kalau kesehatan, seumapama saya sakit biasanya saya tidak
pernah ke dukun, saya selalu menyuruh anak saya mengantar saya
ke puskesmas.”
Perawat 2 : “leres mbah, mboten pareng percaya kalih dukun nggih. Kalau
sakit nggih segera berobat ke dokter. Kalau begitu mbah, mbah
dapatkah keyakinan yang mbah yakini dapat mempengaruhi
perilaku mbah selama sakit?”
Lansia 1 : “Kenyakinan saya dapat mempengaruhi mbak, kalau pada saat
saya sakit, biasanya saya lansung beristigfar atau berzikir agar sakit
yang saya rasakan dapat berkurang.”
Perawat 2 : “Bagus sekali mbah, mbah pertanyan selanjutnya adalah apakah
mbah mengikuti suatu komunitas misale rombongan pengajian?”
Lansia 1 : “ Ya mbak, saya mengikuti majelis ta’lim di desa saya mbak.
Saya sudah bergabung di majelis tersebut sejak saya awal menikah
dengan suami saya dulu,”
Perawat 2 : ”begitu ya Mbah, Coba ceritakan apakah komunitas mbah
mendukung mbah?
Lansia 1 : “Iya mbak, pada saat saya sakit teman-teman di majelis ta’lim
saya selalu mendoakan kesembuhan saya. Biasanya mereka saling
menjenguk jika ada tetangga yang terkena musibah ataupun sakit.
Kita sangat akrab mbak. Tapi semenjak saya sakit saya belum bisa
datang mengikuti pengajian tersebut, dan saya merasa sedih.”
Perawat 2 : “Mbah, apakah ada seseorang dalam majelis ta’lim mbah yang
benar sangat dekat dengan mbah?
Lansia 1 : “Ada mbak, namanya Mbah Zem.
Perawat 2 : ”Coba ceritakan Mbah!”
Lansia 1 : “ Jadi Mbah Zem sangat dekat dengan saya. Dia sahabat baik saya
sejak masih ada. Biasanya kami selalu berangkat ke majelis
bareng, kemudan selalu menjenguk saya pada saat sakit. Selain itu
mbah Zem orangnya sangat dermawan., itu yang , membuat saya
sangat cinta dengang Mbah Zem.”
Perawat 2 : “Ohh nggih mbah.”
Lansia 1 : “Iya Mbak”
Perawat 2 : “Mbah, apakah mbah sayang kepada kami sebagai perawat, yang
membatu merawat mbah?
Lansia 1 : “ ya Mbak, saya sangat berterimakasih kepada mbak mbak
perawat di sini karena sudah memeriksa saya dengan senang hati
dan tulusm sehingga saya merasa aman dan yakin dengan
kesembuhan saya. Saya sangat sayang sekali dengan mbak mbak di
sini.
Perawat 2 : “ Kami juaga sayang dengan Mbah Marno. Baik mbah, terima
kasih atas waktunya kami sangat senang bisa berbincan bincang
dengan mbah.”
Lansia 1 : “ Iya mbak, saya juga senang.”
Perawat 2 : “sampun mbah, dilanjut nggih pemeriksaan berat badan
disebelah (sambil menunjuk kursi disebelahnya) ”
Lansia 1 : “o iya nduk “
-----------Setelah pelaksanaan---------