Kelompok 9B Studi Kelayakan Apotik
Kelompok 9B Studi Kelayakan Apotik
Kelompok 9:
Ardianti Guspari 1006784683
Ajeng Cahyaning Ilham 1006754200
Fitrahwati Sudarmo 1006754440
Rianti Adi Cahyaningsih 1006754333
Wahyu Atmaja K.J. 1006754106
PROFESI APOTEKER
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS INDONESIA
2010
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI……………………………………………………………. ii
A. Definisi….……...................................................................................... 1
B. Proses Pembuatan Studi Kelayakan………………………………... 1
1. Penemuan Suatu Gagasan……………..…………………………… 1
2. Penelitian…………………………………………………………… 2
3. Evaluasi…………………………………………………………….. 2
4. Pembuatan rencana………………………………………………… 4
5. Pelaksanaan rencana kerja…………………………………………. 4
C. Aspek-aspek Penilaian Studi Kelayakan…………...………………. 5
1. Penilaian Aspek Manajemen dan Staff…………………………….. 5
2. Penilaian Aspek Teknis…………………………………………… 6
3. Penilaian Aspek Pasar…………………………………………….. 10
4. Penilaian Aspek Keuangan……………………………………….. 14
D. Contoh Studi Kelayakan…………………………………………….. 19
Daftar Pustaka…………………………………………………………… 24
STUDI KELAYAKAN
A. Definisi
Studi kelayakan adalah proses yang terkontrol untuk mengidentifikasi
masalah dan kesempatan, menentukan tujuan, menjelaskan keadaan, menetapkan
hasil akhir dan menilai biaya serta keuntungan yang berkaitan dengan penentuan
keputusan.
Studi kelayakan dilakukan untuk mendukung proses pengambilan
keputusan, berdasarkan analisis cost-benefit, untuk melihat keberlangsungan
bisnis atau perusahaan dalam hal ini adalah apotek. Studi kelayakan dilakukan
sebelum rencana bisnis dilaksanakan (saat membuat rencana pembuatan apotek)
dan pada saat pertimbangan pengambilan keputusan.
Pihak-pihak yang memiliki kepentingan terhadap studi kelayakan dalam
suatu usaha antara lain, yaitu:
Pengusaha à untuk mengetahui apakah gagasan usaha layak
dilaksanakan
Investor à untuk menganalisis apakah penanaman modal dapat
memberikan keuntungan
Kreditor à mengkaji apakah proyek tersebut pantas diberikan kredit
3. Evaluasi data
Dalam melakukan evaluasi terhadap data hasil penelitian dilapangan,
dapay dilakukan dengan cara yaitu:
A) Memperhatikan faktor yang berpengaruh, terdiri dari :
1) Eksternal faktor
Tipe konsumen yang akan dilayani (pemukiman,
perkantoran)
Tingkat keuntungan yang akan diperoleh, kondisi
keamanan.
Peraturan tentang perkembangan tata kota (pelebaran jalan)
di tempat lokasi yang ditetapkan.
Kondisi keamanan di sekitar lokasi yang ditetapkan.
2) Internal faktor
Kemampuan keuangan
Ketersediaan tenaga kerja
Ketersediaan produk
Kemampuan pengelolaan (manajemen)
B) Membuat usulan proyek (project appraisal), yang meliputi:
1) Pendahuluan, mengenai
Latar belakang, munculnya gagasan.
Tujuan
2) Analisis tekhnis mengenai :
Peta lokasi dan lingkungan di sekitarnya
Disain interior dan exterior
Jenis produk:
3) Analisis pasar :
Jenis pasar dan strategi persaingan yaitu gambaran
mengenai:
Pasar monopoli
Pasar oligopoli
Pasar persaingan bebas
Potensi pasar
Jenis konsumen
Daya tarik laba
Target pasar (konsumen sasaran)
4) Analisis manajemen mengenai :
Bentuk badan usaha
Struktur organisasi
Jenis pekerjaan
Jumlah kebutuhan tenaga kerja
Program kerja
5) Analisis keuangan mengenai :
Berapa jumlah investasi dan modal kerja mengenai:
Berapa jumlah biaya investasi yang
dibutuhkan dan digunakan untuk keperluan apa saja?
Berapa lama waktu pengembalian (payback
period)?
Berapa besar tingkat pengembalian internal
yang aman (internal rate of return)?
Aliran kas
Bagaimana situasi aliran kasnya selama periode
investasi, apakah negatif atau positif?
Langkah apa saja yang dilakukan bila aliran kasnya
selama periode investasi negatif?
Sumber pendanaan
Dari mana sumber biaya investasi diperoleh?
Berapa besar tingkat efisiensinya dibanding sumber
lain?
Jenis pinjamannya, jangka pendek atau jangka
panjang?
4. Pembuatan rencana
Setelah usulan proyek disetujui, kemudian menetapkan waktu (time
schedule) untuk memulai pekerjaan sesuai dengan skala prioritas:
› Menyediakan dana biaya investasi dan modal kerja
› Mengurus izin
› Membangun, merehabilitasi gedung
› Merekrut karyawan
› Menyiapkan barang dagangan, sarana pendukung
› Memulai operasional
Mudah Dikembangkan
Mudah Dikembangkan
Sarana Kesehatan
Sarana Kesehatan
Kepadatan Penduduk
Kepadatan Penduduk
b. Bentuk pasar
Bentuk pasar terdiri dari berbagai macam, antara lain dapat berupa:
- Persaingan sempurna :
Jumlah penjual dan konsumennya tidak terbatas
Harganya ditentukan oleh jumlah penawaran (supply) dan jumlah
permintaan (demand).
Tidak ada hambatan masuk (entry barrier)
Contoh : pasar industri, sembako, buah
- Persaingan monopolistis
Jumlah penjual dan konsumennya banyak
Harga ditentukan oleh promosi
Tidak ada entry barrier
Contoh : pasar industri, restaurant, salon
- Monopoli, yaitu :
Hanya ada satu penjual, tidak ada pesaing.
Mempunyai posisi tawar yang dominant, sehingga dapat bertindak
sebagai penentu harga (price maker).
Entry barriernya tinggi.
Contoh : PLN, Telkom
- Oligopoli, yaitu :
Penjualnya sedikit
Harga ditentukan oleh kualitas produk, service, promosi
Entry barriernya tinggi
Contoh : pasar industri otomotif, hand phone
2. Perhitungan aliran kas (cash flow) yang akan diperoleh selama investasi
Penilaian analisis keuangan
Dalam melakukan penilaian aspek keuangan terhadap kelayakan suatu proyek
dapat dilakukan denan beberapa metode analisis.
a. Metode Analisis Payback Period (PP)
Payback Period adalah pengukuran periode yang diperlukan dalam menutup
kembali biaya investasi (initial cash investment) dengan menggunakan aliran
kas (laba bersih) yang akan diterima.
Rumus
Indikatornya adalah:
Bila PP yang diperoleh waktunya < dari maksimum PP yang ditetapkan,
maka proyek tersebut layak dilaksanakan
Bila PP yang diperoleh waktunya > lama dari maksimum yang
ditetapkan, maka proyek tersebut tidak layak dilaksanakan
Bila PP yang diperoleh waktunya = maksimum yang ditetapkan, maka
proyek tersebut dikatakan boleh dilaksanakan dan juga boleh tidak.
Kelemahan:
Nilai jumlah kas yang akan diterima (masuk), nilainya tidak di-sekarangkan
(Net Present Value (NPV)) sehingga nilainya tidak sama dengan nilai uang
investasi yang dikeluarkan pada saat sekarang.
Rumus:
Indikatornya ialah:
Bila ROI yang diperoleh > bunga pinjaman, maka proyek dikatakan
layak dilaksanakan.
Bila ROI yang diperoleh < bunga pinjaman, maka proyek dikatakan
tidak layak dilaksanakan.
Bila ROI yang diperoleh = bunga pinjaman, maka proyek dikatakan
boleh dilaksanakan boleh juga tidak.
Kelemahan
Jumlah laba yang akan diterima, nilainya tidak di-sekarangkan (Net Present
Value (NPV)) sehingga nilainya tidak sama dengan nilai uang investasi yang
dikeluarkan pada saat sekarang.
Indikatornya ialah:
Bila menggunakan discount factor yang sama dengan bunga
pinjaman hasil Δ-nya positif, maka proyek tersebut layak
dilaksanakan.
Bila menggunakan discount factor yang sama dengan bunga
pinjaman hasil Δ-nya negatif, maka proyek tersebut tidak layak
dilaksanakan.
Bila menggunakan discount factor yang sama dengan bunga
pinjaman hasil Δ-nya = 0, maka proyek tersebut boleh dilaksanakan
boleh juga tidak.
Rumus:
TR = P x Q
TR = jumlah penjualan (total revenue)
P = harga (price)
Q = jumlah unit barang (quantity)
TC = VC + FC
TC = Total biaya (total cost)
VC = biaya variabel (variable cost)
FC = biaya tetap (fix cost)
Laba = TR –TC
Laba = Keuntungan (profit)
Keterangan:
FC = Fixed cost (biaya tetap)
VC = Variable cost (biaya variabel)
TR = Total revenue (pendapatan)
RISIKO BISNIS
Penjelasan mengenai resiko yang dihadapi dan akan dihadapi oleh apotek (analisis
SWOT), meliputi:
karakteristik internal
keunikan
penanaman modal
ramalan ekonomi
perubahan regulasi
perkembangan teknologi
E. Contoh Studi Kelayakan
STUDI KELAYAKAN PENDIRIAN
APOTEK 65 FARMA
Jln. Jend. Ahmad Yani no.168 Bandung
Tujuan
Memberikan pelayanan dan informasi obat pada masyarakat dan
sekitarnya.
Pemilihan Lokasi
Lokasi berada di Jln.Jend. Ahmad Yani no.168 Bandung. Lokasi ini
merupakan tempat yang strategis dan potensial sebagai tempat usaha, karena
300m dari lokasi terdapat RS Santo Yusuf dan terdapat 2 apotek yang berada
1km dan 500m dari lokasi apotek yang akan kita bangun. Lokasi ini juga
berada 200m dari perumahan dan pemukiman penduduk.
Aspek Pemasaran
1. Observasi Lokasi
Data apotek lain: apotek Sehat dan apotek Damai jarak 1 km
dan 500m dari apotek.
Data RS: output resep RS Santo Yusuf diperkirakan ± 300
lembar/ hari.
Data penduduk: pemukiman penduduk dengan 750 KK.
2. Estimasi jumlah resep dan penjualan tunai yang dapat diserap
apotek
RS
Estimasi apotek memperoleh 10% dari total resep yang
dikeluarkan oleh RS, maka jumlah resep yang diterima apotek:
10% x 300lbr/ hr = 30lbr/ hr
30lbr/ hr x 26 hr = 780lbr/ bln
Penjualan tunai
Asumsi dari 750 KK yang terdapat di sekitar apotek terdiri
dari 4 orang, sehingga jumlah penduduk = 3000 jiwa. Yang
berobat tanpa resep dokter dan membeli obat di apotek adalah
30% x 3000 jiwa/ bln = 900 jiwa/ bln = 34 jiwa/ hr.
Modal Tetap
Sarana fisik : tanah dan bangunan dengan luas
bangunan 4 x 7 m (1 lantai)
Harga : Rp 200.000.000,-
Sarana penunjang
Rak kaca etalase kecil : Rp 3.000.000,-
Rak kaca etalase besar : Rp 4.000.000,
Meja kerja : Rp 500.000,-
Meja racik : Rp 300.000,-
Lemari narkotik : Rp 500.000,-
Komputer 1 unit : Rp 3.000.000,-
Peralatan administrasi : Rp 500.000,-
Televisi 14 inch : Rp 1.000.000,-
Telepon : Rp 500.000,-
Peralatan meracik : Rp 2.500.000,-
Kulkas : Rp 1.500.000,-
Kipas angin : Rp 200.000,-
Plank nama apotek +
buku wajib farmasi : Rp 500.000,-
TOTAL : Rp 18.000.000,-
Jumlah 1 2 2
Biata tetap
o Pengeluaran gaji pegawai :Rp 50.300.000,-
o Biaya pengelolaan
Pertahun :Rp 4.500.000,-
o TOTAL : Rp 54.800.000,-
c. Perolehan Omset per Tahun
Penjualan
› Resep
Jumlah resep /hari : 30 lembar
Jumlah resep /bulan : 780 lembar
Jumlah resep /tahun : 9360 lembar
Harga rata-rata resep : Rp. 50.000,-
Jumlah Penjualan /tahun : Rp. 468.000.000,-
› Obat bebas
Harga penjulan /hari : Rp. 450.000,-
Harga penjulan /bulan : Rp. 11.700.000,-
Harga penjulan /tahun : Rp. 140.400.000,-
TOTAL PENJUALAN : Rp. 608.400.000,-
= Rp 272.800.000,- x 1 tahun
Rp. 54.712.000,-
= 5 tahun
ROI (% untuk 1 tahun)
= 77% x BEP
= 77% x Rp. 288.421.052
= Rp. 222.084.210/tahun → :12
= Rp. 18.507.017/bulan → :25
= Rp. 740.281/hari → : Rp.50.000/resep
= 15 resep
Daftar Pustaka
1. Umar, M.. Manajemen Apotek Praktis
Cetakan Ke-3. Wira Putra Kencana. 2009
2. Rofiya, Naiti. (2008). Laporan Praktek Kerja
Profesi Farmasi Komunitas di Apotek Kimia Farma Medan. Medan :
Universitas Sumatera Utara.