Makalah Persamaan Dan Pertidaksamaan Nilai Harga Mutlak
Makalah Persamaan Dan Pertidaksamaan Nilai Harga Mutlak
PENDAHULUAN
1.1 Pendahuluan
Dalam Maklah ini kita akan membahas tentang Persamaan dan Pertidaksamaan
Nilai Harga Mutlak, dalam bagian makalah ini dibahas tentang Konsep Dasar Harga
Mutlak, Sifat-sifat Persamaan Nilai Harga mutlak, sifat-sifat Pertidaksamaan Nilai
Harga Mutlak. Materi ini merupakan Persyaratan dasar dalam Mempelajari Matematika
Lainnya.
Dan tidak hanya itu, dalam pengambilan judul ini karena, masih banyak
beberapa pembaca yang belum mengetahui dan memahami tentang materi ini. Sehingga
sering membuat keliruan dalam mengaplikasikanya dalam kehidupan sehari – hari.
1.2 Tujuan
1
BAB II
PEMBAHASAN
a. Harga Mutlak
Dalam kehidupan sehari-hari, seringkali kita diharapkan pada permasalahan
yang berhubungan dengan jarak. Misalnya kita ingin menghitung jarak antara kota yang
satu dengan kota yang lainya, atau jarak antara dua patok tertentu. Dalam kaitannya
dengan pengukuran jarak antara dua tempat ini, timbulah sesuatu keistimewaan, bahwa
jarak ini harganya selalu positif. Dengan kata lain pengukuran jarak antara dua tempat
nilainya tidak pernah negatif.
Contoh. 1 : Contoh. 2 :
(d) │0│= 0
(a)│3│ = 3
(b)│(-3)│= -(-3)= 3
(a) ││-2│-│-6││= │2-6│=│-4│=4
1 1
(c) │ 2│= 2 (b) 13 + │-1-4│-3-│-8│=13+│-5│-3-8
= 13 + 5 - 3 - 8 = 7
b. Persamaan dan Kesamaan
Teorema 1
2
Jika P(x), Q(x), dan R(x) bentuk-bentuk akar dalam x, maka untuk setiap nilai x, yang
mana P(x), Q(x) dan R(x) real, kalimat terbuka P(x) = R(x) adalah ekuvalen dengan
tiap-tiap dari yang berikut :
P(x) Q(x)
C. 𝑅(𝑥) < 𝑅(𝑥)
√x = │x│= x jika x 0
= -x jika x < 0
3
Teorema 2 Bukti (b) :
Untuk setiap bilangan real x berlaku
(a) │x│=│-x │ │x│2= (√x2) 2 = (x) 2 jika x > 0
= x2 ……………..(2)
│x│2 │x2 │= x2
4
Teorema 3
Untuk setiap x € R dan y € R (himpunan bilangan real), maka berlaku
(a) │xy│=│x│.│y│
x │x│
(b) │ │ = │𝑦│
𝑦
a. Pertidaksamaan
Pertidaksamaan adalah kalimat matematika terbuka yang memuat ungkapan >,
≥, <, atau ≤. Sedangkan ketidaksamaan atau pertidaksamaan mutlak (absolut) adalah
pertidaksamaan yang selalu benar untuk setiap nilai pengganti variabelnya. Suatu
pertidaksamaan yang selalu salah untuk setiap pengganti variabelnya disebut
pertidaksamaan palsu.
Contoh. 1
(a) x ≠ y
(b) x < y
(c) 2x ≥ 5
(d) x2 - 5 + 6 ≤. 6
(e) │1 – x│> 2,dan sebagainya , untuk setiap x, y € R (himpunan bilangan real).
Contoh :
(1). (x - 1)2 ≥ 0
(2). X + 2 > x + 1
(3). -3x2 - 7x - 6 < 0
(4). -(x - 1)2 ≤ 0
(5).│3x–4│ > - │ -1│
5
Selain itu ada pula suatu pertidaksamaan yang selalu salah untuk setiap pengganti
variabelnya yang disebut pertidaksamaan palsu.
Contoh :
(1). X2 + 2 ≤ 0
(2). X + 2 ≥ x + 3
(3). (x - 2)2 < 0
(4).│2x - 3│ > -│-x│
b. Sifat-sifat Pertidaksamaan
Teorema 4
Jika P(x), Q(x), dan R(x) adalah ungkapan-ungkapan dalam x, maka untuk semua
harga-harga x, P(x), Q(x), dan R(x) yang real, kalimat terbuka P(x) < Q(x) adalah
ekivalen dengan tiap-tiap dari yang berikut :
A. P(x) + R(x) < Q(x) + R(x)
B. P(x) . R(x) < Q(x) . R(x)
untuk x € { x/R(x) > 0 }
P(x) Q(x)
C. 𝑅(𝑥) < 𝑅(𝑥)
D. P(x). R(x) > Q(x) . R(x)
untuk x € { x/R(x) > 0 }
P(x) Q(x)
E. 𝑅(𝑥) > 𝑅(𝑥)
demikian pula untuk kalimat terbuka P(x) ≤ Q(x) adalah ekuivalen dengan kalimat-
kalimat terbuka dari bentuk A sampai bentuk E dengan mengganti < (atau >) dengan ≤
(atau ≥) dengan syarat yang sama pula, yaitu R(x) > 0 dan R(x) < 0 seperti di atas.
Jika x € R, a € R, dan a > 0, maka x < a, jika dan hanya jika -a < x < a.
Untuk membuktikan teorema ini harus dibuktikan dua bagian, yaitu :
(1). Jika│x│< a, maka -a < x < a.
(2). Jika -a < x < a, maka │x│ < a
Bukti :
6
Dalam hal ini,│x│ = x.
Karena -a < │ x │,│x│ = x, dan │x│< a, maka -a < x < a (terbukti).
Sekarang kita pandang untuk x < 0
Dalam hal ini │ x│= -x.
Karena -a < │x│ , │ x│ = -x, dan │x│< a, maka -a < -x < a.
Kalikan dengan (-1), diperoleh
a> x > -a atau -a < x < a (terbukti).
Teorema 6
Jika x € R, a € R, dan a > 0, maka│x│> a, jika dan hanya jika x < -a atau x > a.
Buktinya dipersilakan kepada para pembaca yang mempelajarinya untuk
mencobanya.
Contoh :
Carilah himpunan penyelesaian dari pertidaksamaan│ x + 1│< 3.
Penyelesaian :
Menurut teorema 5,
│ x + 1│< 3.
Jika dan hanya jika
-3 < x + 1 < 3
Tiap ruas ditambah dengan -1, didapat -4 < x < 2
Jadi himpunan penyelesaiannya
{ x / -4 < x < 2 }
Himpunan penyelesaian dapat pula ditulis dengan menggunakan simbul irisan :
{ x / x > -4 } ∩ { x / x < 2 }.
Teorema 7
Teorema 8
Jika x R, y R, maka
(1). │x - y│≥│x│-│y│
(2). │x +y│≤ │x│+│y│
7
BAB III
PROBLEM
Penyelesaian Problem :
𝐱 │𝐱│ Atau
(b) │ 𝒚 │ = │𝒚│
│𝐱│ √𝐱 𝟐
𝟐 =
x │𝒚│ √𝒚𝟐
│ │=√(𝐱 )
𝑦 𝒚
𝐱𝟐
𝐱𝟐
= √𝒚𝟐
= √𝒚𝟐
𝐱 𝟐 𝐱
√𝐱 𝟐 │𝐱│ = √(𝒚) = │ 𝒚 │ ( Terbukti )
= = │𝒚│ ( Terbukti )
√𝒚𝟐
8
(a). │x - y│≤│x│+│y│
Menurut teorema 7 diatas
x ≤ |x| dan –x ≤ |-x| karena |–x| = |x| = x
juga
(c). │|x| - |y|│≤│x - y│
-y ≤ |-y| = |y| dan y ≤ |y|
Dengan menjumlahkan didapat : tulis x = (x – y) + y maka, dengan
x – y ≤ |x| + |y| dan menggunakan ketaksamaan segitiga akan
(-x+y) = - (x – y ) ≤ |x| + |y|
dapat :
dan menurut teorema 8 bagian 1
│x – y│≤│x│+│y│ (Terbukti) │x│ = │(x – y) + y│≤│x - y│+│y│ jadi
│x│-│y│≤│x - y│. Kemudian dari
│y│=│y – x + x│≤│y – x│+│x│. Jadi
(b). │x +y│ ≤ │x│+│y│
-│x – y│= -│y – x│≤│x│-│y│. Dari
| x + y | = | x - (-y)| < | x | + | y | kedua kombinasi ini kita dapatkan yang
Menurut teorema 2(a) : | y | = | -y |, maka akan dibuktikan.
| x + y | < | x | + | y | (Terbukti)
BAB IV
PENUTUP
9
2.1 Kesimpulan
Telah kita ketahui bahwa matematika adalah ilmu dasar dari hamper semua mata
pelajaran, dan sering digunakan pula dalam kehidupan sehari – hari. dalam matri nilai harga
mutlak merupakan salah satu ilmu yang biasa digunakan dalam pembangunan, karena hasil
nilai yang selalu positif memudahkan untuk menyelesaikan berbagi mascam masalah. dan
kaerana sifat-sifatnya yang tidak terlalu banyak dan mudah dipahami. sehingga membuat
materi ini sering diaplikasikan kedalam kehidupan sehari-hari.
Dalam mempelajari materi harga mutlak ini, terlebih dahulu kita harus memahami
konsep dari harga mutlak itu sendiri, sehingga kita bisa lebih mudah dalam menyelesaikan
soal-soal baik persamaan maupun pertidaksamaan harga mutlak.dengan mempelajari materi
harga mutlakjuga, kita bisa menerapkanya dalam kehidupan sehari-hari, contohnya ; jika kita
ingin menghitung jarak antar kota yang satu dengan kota yang lain atau jarak antara dua
patok tertentu kita bisa menggunakan konsep harga mutlak.
2.3 Penutup
Sekian materi yang dapat kami sampaikan, semoga materi yang terkandung dalam
makalah ini, bermanfaat bagi pembaca. Ucapan terimakasih tidak luput kami ucapkan kepada
dosen pembimbing kami (Dina Pratiwi D.S., S.Pd) yang telah memberikan arahan kepada
kami untuk menyelesaikan makalah ini, sehingga selesai tepat dengan waktunya . Dan kami
semuapun tau bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran
kepada pembaca sangatlah kami harapkan utuk penyempurnaan makalah ini atau berikutnya.
Dan diakhir kata kami ucapkan.
MAKALAH
Persamaan dan Pertidaksamaan Nilai Harga Mutlak
10
Diajukan untuk memenuhi tugas “Kapita Selekta”
Semester 1
Kelasa : 1K
KATA PENGANTAR
11
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
dan karunia-NYA kepada kami, sehingga kami bisa berhasil menyelesaikan Makalah ini yang
alhamdullilah selesai tepat pada waktunya yang berjudul “Persamaan dan Pertidaksamaan
Nilai Harga Mutlak”
Kami menyadari bahwa, Makalah ini masih jauh dari sari sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan untuk
penyempurnaan Makalah ini.
Akhir kata kami ucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah berperan serta
dalam pembuatan Makalah ini dari awal sampai dengan akhir. Semoga Allah SWT meridhai
segala usaha kita. Amien.
November 2011
Penyusun
DAFTAR ISI
I
KATA PENGANTAR .............................................................................................. I
12
DAFTAR ISI ............................................................................................................ II
BAB I (PENDAHULUAN) ...................................................................................... 1
a. Pertidaksamaan .................................................................................................. 4
II
13