Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

Kunjungan Enterpreneurship

Disusun Sebagai Salah Satu Persyaratan Untuk Memenuhi Proses Penilaian


Salah Satu Mata Ajar Enterpreneur Keperawatan
Dosen: Ns Wahyudi Widada., M.Ked

Disusun oleh : Kelompok 2

Diah Dwi Nursyaidah 1701021025

Safrina Adabiyah 1701021041

Faizatul Mukaromah 1701021036

Sri Lestari Maulida 1701021030

Raih Siagian 1701021040

Samsul Arifin 1701021029

Anggra Edo 1601021038

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER
TAHUN 2019
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.


Alhamdulillahirabbilalamin, segala puji bagi Allah yang telah membantu
kami dalam menyelesaikan tugas mata kuliah Enterpreneur Keperawatan tentang
“Kunjungan Enterpreneurship ” ini dengan penuh kemudahan. Tanpa
pertolongan-Nya mungkin kami tidak akan sanggup menyelesaikan makalah ini
dengan baik. Shalawat serta salam juga semoga selalu tercurah limpahkan kepada
Baginda tercinta Nabi Muhammad SAW.
Tugas ini dibuat berdasarkan tugas yang diberikan oleh Dosen
Pembimbing saya, Bapak Ns. Wahyudi Widada., M.Ked. Semoga tugas ini dapat
memenuhi nilai mata kuliah Enterpreneur Keperawatan, walaupun kami
menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna . oleh karena itu, kritik dan
saran dari Bapak sangat kami harapkan. Terima kasih.
Wassalamualaikum Warahmatullah Wabarakatuh.

Jember, April 2019

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i

KATA PENGANTAR .......................................................................................ii

DAFTAR ISI ......................................................................................................iii

BAB I : PENDAHULUAN................................................................................
A. Latar Belakang ............................................................................................1
B. Tujuan Penulisan ........................................................................................3
1. Tujuan Umum .......................................................................................3
2. Tujuan Khusus ......................................................................................3

BAB II : ISI ........................................................................................................


A. Griya Akupuntur .......................................................................................4
B. Klinik Bekam Al Kahil ..............................................................................6
C. Holistic Care ...............................................................................................7
D. Klinik As – Syifa.........................................................................................8

BAB III PENUTUP ...........................................................................................


A. Kesimpulan .................................................................................................10
B. Saran ...........................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................11

LAMPIRAN .......................................................................................................12

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Entrepreneurship berasal dari Bahasa Perancis, yakni entreprendre
yang berarti melakukan (to under take), dalam arti melakukan kegiatan
mengorganisir dan mengatur. Istilah ini diperkenalkan pertama kali oleh
Richard Cantillon pada tahun 1755 dalam tulisannya Essai Sur la Nature du
Commerce en General. Pada masa itu istilah entrepreneur merupakan sebutan
bagi para pedagang yang membeli barang di daerah-daerah dan kemudian
menjualnya dengan harga yang tidak pasti.
Danang Sunyoto memiliki pandangan berbeda. Menurutnya,
entrepreneurship adalah suatu sikap untuk menciptakan sesuatu yang baru
serta bernilai bagi diri sendiri dan orang lain.7 Menurut definisi ini,
entrepreneurship tidak hanya tentang mencari keuntungan pribadi, namun
juga harus mempunyai nilai sosial.
Definisi berbeda diungkap oleh Abu Marlo, menurutnya
entrepreneurship adalah kemampuan seseorang untuk peka terhadap peluang
dan memanfaatkan peluang tersebut untuk melakukan perubahan dari sistem
yang ada.8 Dalam dunia entrepreneurship, peluang adalah kesempatan untuk
mewujudkan atau melaksanakan suatu usaha dengan tetap memperhitungkan
resiko yang dihadapi.
Dari berbagai definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa
entrepreneurship adalah proses penerapan kreativitas dan inovasi dalam
memanfaatkan peluang untuk menciptakan perubahan, baik berupa sesuatu
yang baru ataupun berbeda, sehingga menghasilkan nilai tambah bagi diri
sendiri dan orang lain. Jika entrepreneurship merujuk pada proses, atau
kegiatannya, maka entrepreneur lebih merujuk pada pelakunya, yaitu orang
yang mempunyai kreativitas dan inovasi untuk mengubah peluang menjadi
bisnis nyata yang mendatangkan keuntungan.
Diketahui bahwa entrepreneurship merupakan suatu proses yang
dilakukan oleh seorang entrepreneur dalam menerapkan kreativitas dan

1
2

inovasi guna mewujudkan peluang dalam bisnis. Proses tersebut pada


dasarnya merupakan implementasi dari karakteristik-karakteristik yang
melekat pada diri entrepreneur. Karakteristik ini sekaligus menjadikannya
berbeda dengan pebisnis biasa. Menurut Winardi ada 8 karakteristik
entrepreneur, yakni:
1. Desire for responsibility, yaitu memiliki rasa tanggung jawab atas usaha-
usaha yang dilakukannya. Seseorang yang memiliki tanggung jawab akan
selalu mawas diri.
2. Preference for moderate risk, yaitu lebih memilih resiko yang moderat,
artinya selalu memiliki keberanian untuk mengambil risiko selama masih
ada peluang untuk berhasil.
3. Confidence in their ability to success, yaitu memiliki kepercayaan diri
untuk memperoleh kesuksesan.
4. Desire for immediate feedback, yaitu selalu menghendaki umpan balik
dengan segera.
5. High level of energy, yaitu memiliki semangat dan kerja keras untuk
mewujudkan keinginannya demi masa depan yang lebih baik.
6. Future orientation, yaitu berorientasi serta memiliki perspektif dan
wawasan jauh ke depan.
7. Skill at organizing, memiliki keterampilan dalam mengorganisasikan
sumber daya untuk menciptakan nilai tambah.
8. Value of achievement over money, lebih menghargai prestasi daripada
uang
Menurut Srie Sulastri (2008) ,pengembangan kewirausahaan di awali
dari proses sebagai berikut :
1. Proses Inovasi, Faktor yang mendorong terjadinya inovasi,yaitu
keinginan berprestasi, adanya sifat penasaran, keinginan menanggung resiko,
dan pengalaman
2. Proses Pemicu, Faktor yang mendorong seseorang terjun ke dunia
bisnis yaitu adanya ketidakpuasan terhadap pekerjaan yang ada, terjadinya
pemutusan hubungan kerja, keberanian menanggung resiko, dan komitmen
yang tinggi terhadap bisnis
3

3. Proses Pelaksanaan, Faktor yang mendorong pelaksanaan dari


sebuah bisnis yaitu kesiapan mental wirausaha secara total, adanya manager
sebagai pelaksana kegiatan, dan adanya visi jauh ke depan untuk mencapai
keberhasilan
4. Proses Pertumbuhan
Proses pertumbuhan didorong faktor organisasi, yaitu adanya tim yang
kompak dalam menjalankan usaha, adanya strategi yang mantap, adanya
struktur dan budaya organisasi yang baik dan adanya produk yang menjadi
unggulan.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui tentang EnterpreneurshipKeperawatan
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui enterpreneurship Griya Akupuntur
b. Mengetahui enterpreneurship Klinik Bekam Al Kahil
c. Mengetahui enterpreneurship Klinik As-Syifa
d. Mengetahui enterpreneurship Holistic Care
BAB II
ISI

A. Griya Akupuntur (Jl. Karimata, Sumbersari, Jember)


Griya Acupunctur berdiri tahun 1999, bapak Achwan awalnya
merasa prihatin karena banyak orang yang tidak sembuh setelah berobat
dari Rumah Sakit sehingga terinspirasi untuk membangun sebuah terapi
alternatif. Awalnya griya ini hanya dikelola oleh bapak Achwan dan istri.
2 prinsip yang dipegang teguh oleh bapak Achwan dalam menjalankan
usaha pengobatan terapi alternatifnya yaitu aman dalam hidup dan usaha
untuk hidup. Bapak Achwan berpendapat jikalau kita mempunyai niat
yang utama maka modal akan datang dan kita juga harus mempunyai
kemampuan. Selama kurang lebih 20 tahun mendirikan Griya Acupunctur,
griya ini selalu mengalami peningkatan, bapak Achwan juga tidak lupa
memberikan nasihat untuk selalu mengamalkan surah Al-Mu’minun
karena orang beriman akan di tanggung rezeki dan keberkahannya oleh
Allah.
Bapak Achwan tidak hanya berkecimpung dalam usaha pengobatan
terapi alternatif tetapi juga menjadi pengajar di beberapa institusi, menjadi
seorang petani, dan juga peternak sapi. Bapak Achwan berpendapat bahwa
dalam melakukan apapun dalam kehidupan ini harus dilakukan dengan
sungguh-sungguh dan selalu melihat peluang. Dulu dalam membangun
Griya Acupunctur tentu ada hambatan yang harus dilalui oleh bapak
Achwan dan salah satu hambatannya adalah terkadang bapak achwan tidak
mendapat pasien, tetapi bapak Achwan tidak pantang menyerah, ia
mencari solusi untuk semua ini yaitu dia mencari pekerjaan sampingan
dengan bekerja di perusahaan farmasi untuk menunjang praktek. Berkat
usaha gigih dan pantang menyerah bapak Achwan
Griya Acupunctur milik bapak Achwan dapat berkembang sampai
sekarang dan menjadi salah satu pengobatan Alternatif yang diminati oleh
masyarakat dan tetap mengedepankan nilai-nilai islami dalam memberikan
pelayanan.

4
5

Ada beberapa cara bapak achwan menarik pasien, yaitu:


1. Usahakan komunikatif yang positif
2. Lebih menghargai pasien (memberikan seluruh perhatian ke pasien)
3. Tanamkan sugesti agar orang peraya
4. Berpenampilan yang luwes (menarik) ini bertujuan agar pasien bisa
percaya pada pelayanan bapak achwan ini
5. Mengarahkan ke arah spiritual (agama) juga menyarankan doa-doa
Saat ini bapak achwan memiliki 12 karyawan, dimana tugas para
karyawan berbeda, contohnya ada yang dibagian membuat obat,
membantu melayani kesehatan, dan lain-lain. Omset atau penghasilan
bapak achwan rata-rata pasien sehari mencapai kurang lebih 20 pasien,
jika rame sekitar 40 pasien, sepi 7 pasien. Untuk biaya obat alternatif rata-
rata Rp. 150.000-200.000, untuk pengobatan luar jawa Rp. 500.000.
Uniknya disini bapak achwan menggunakan sretegi promosi untuk orang-
orang berpengaruh dan penting seperti pejabat digratiskan. Untuk pasien
dengan keadaan ekonomi menengah kebawah harga dibawah normal. Jadi
dapat disimpulkan penghasilan bapak achwan perhari kurang lebih Rp.
3.000.000 perhari, untuk gaji karyawan sendiri dilihat dari tingkat
pendidikan dan kemampuan.
Ada beberapa pelayanan yang tersedia di Griya Acupunctur, yaitu:
1. AkupunturAkupressure
2. Bekam
3. Hypnoterapi
4. Baby massage
5. Pengobatan Herbal
6. Pelatihan (Bekam, Akupuntur, Akupressure, dll)
Untuk mengatasi pesaing bapak acwan melakukan beberapa cara, yaitu:
1. Tetap iklas, niat, dan percaya pasti akan ada pasien yang anak
mengunjungi Griya Acupunctur.
2. Jangan memberikan citra jelek tentang orang lain
3. Melayani dengan baik
4. Tidak menganggap tempat lain saingan
6

Untuk saat ini Griya Acupunctur tidak pernah mengalami hambatan,


penghasilan dan pasien meningkat serta selalu memanfaatkan waktu yang
ada

B. Rumah Bekam Al – Kahil ( Villa Tegal Besar F 22, Jember)


Rumah Bekam Al-Kahil berdiri sejak tahun 2010 hingga sekarang,
di mana klinik ini dominan melayani bekam, klinik ini terletak di Villa
Tegar Besar F22, Jember. Awal membuka klinik ini dikarenakan bapak
Wahyudi Widada atau yang lebih dikenal dengan bapak Wahyudi selaku
pemilik klinik sedang melakukan penelitian untuk pendidikan S2nya,
beliau meneliti tentang bagaimana efek pengobatan menggunakan bekam
terhadap kesehatan. Selain itu bekam juga salah satu pengobatan yang
dianjurkan oleh Islam. Awal mula bapak Wahyudi hanya membekam 10
orang di sekitar rumah beliau untuk dijadikan penelitian, namun semakin
lama, orang yang pernah dibekam oleh beliau merasa ketagihan dan ingin
di Bekam lagi. Setelah itu banyak orang lain yang juga ingin berbekam
kepada beliau.
Dulu bapak Wahyudi sempat membuka klinik di klinik suherman
namun karena beliau repot mengatur waktu dan pasien sepi, beliau
memutuskan menutup klinik di Klinik suherman dan memutuskan untuk
membuka praktek dirumah. Untuk praktek klinik di rumah saat ini beliau
tidak menggunakan pegawai. Dan selama membuka klinik Al-Kahil beliau
tidak mendapatkan hambatan.
Tidak hanya melayani terapi Bekam, namun bapak Wahyudi juga
melayani beberapa pelayanan, yakni;
1. Terapi Bekam (Sunnah, Kecantikan, kesuburan, wajah)
2. Rukyah
3. Gurah
4. Pengobatan Herbal
5. Pelatihan
Omset atau penghasilan bapak WW setiap harinya bisa 3-5 pasien
yang datang ke klinik beliau, untuk biaya rata-rata Rp. 70.000 – Rp.
7

100.000. untuk omset perbulan kurang lebih beliau menghasilkan 6


juta/bulan.
Mayoritas pasien yang datang ke klinik Al-Kahil Sembuh, kebiasaan
bapak WW terhadap pasien bisa dibilang cukup unik, karena beliau akan
menghubungi pasiennya dan menanyakan bagaimana keadaannya usai
dilakukan pengobatan di Al-Kahil.

C. Holistic Care (Pejaten, Bondowoso)


Awal mula berdirinya Holistic Care ini sejak tahun 2004 Bapak
Sasmiyanto melakukan rawat luka ke rumah-rumah pasien dengan
menggunakan sepeda motor dengan membawa alat-alat yang di perlukan.
Dari situlah usaha ini berkembang, dari banyaknya pasien yang ingin
dirawat lukanya, akhirnya Bapak Sasmiyanto mendirikan sebuah klinik
pada tahun 2006 sampai sekarang,
Seiring dengan berjalannya waktu, dengan keuntungan yang
diperoleh, pada tahun 2014 sudah membangun sebuah home care masuk
pada tahun ke -3 dan sudah mempunyai aplikasi yang menyebar luas dan
terkenal di masyarakat. dengan prinsip niat berawal dari mimpi dan
keinginan yang kuat dan selalu bersyukur atas apa yang dilakukannya
akhirnya Bapak Sasmiyanto dapat membangun Holistic Care sampai maju
seperti sekarang ini.
Saat ini Bapak Sasmiyanto memiliki 8 orang karyawan di home
carenya dan juga sejumlah karyawan yang mendaftar di aplicasi Go Care
milik beliau yang sdah menyebar di beberapa daerah di Indonesia. Bapak
Sasmiyanto tetap mempertahankan Praktek mandiri perseorangan dan
tidak memakai klinik karena ingin mempertahankan ekstistensi
perawatnya. Praktek mandiri tersebut berada dalam naungan Yayasan
insan medika sejahtera. Selain Membina pelayanan kesehatan atau
perawatan di rumah, Bapak Sasmiyanto juga menyelenggarakan
pendidikan kesehatan, pelatihan kesehatan, melaksanakan bantuan sosial
kemasyarakatan merupakan usaha penelitian bidang kesehatan
8

Selama merintis usaha di bidang jasa ini, Bapak Sasmiyanto tidak


lepas dari musibah, kendala, atau bahkan beliau pernah mengalami
kerugian, antara lain :
1. Pernah tertipu orang hingga ratusan juta
2. Seringnya kasus kecelakaan yang menimpa pegawai holistic care yang
sedang menuju ke rumah klien
Dalam mendirikan holistic care ini, Bapak Sasmiyanto menggunakan
prinsip manajemen :
1. Meningkatkan kualitas hidup dengan kontrol gejala dan manjemen
luka yang tepat
2. Pengkajian berkelanjutan
3. Dukung pemulihan pasien
4. Rehabilitasi pada pasien

D. Klinik As-Syifa ( Jl. Teuku Umar, Jember)


Klinik As-Syifa ini didirikan oleh Bapak Kautsar dan 2 orang
temannya, mereka bertiga mendirikan klinik As-Syifa ini didasari oleh
rasa prihatin terhadap masyarakat karena banyaknya kesyirikan yang
terjadi di sekitar mereka, tidak adanya pengobatan alternatif yang
berlandaskan syariat agama. Maka dari itu pada tahun 2004 Bapak Kautsar
dan 2 orang temannya berinisiatif membangun Klinik As-Syifa ini, yang
bertujuan untuk membantu masyarakat dari segi medis maupun non medis
dengan berlandaskan syariat islam. Pada tahun 2005, akhirnya klinik As-
Syifa mendapat ijin serta sertifikat dari Dinas kesehatan dan Jaksa.
Selama membangun klinik As-Syifa ini, Bapak Kautsar mengaku
mengalami hambatan dari segi masyarakat sekitar, yaiyu kurangnya
pengetahuan masyarakat tentang pengobatan alternatif, sehingga sangat
diperlukan edukasi – edukasi terhadap masyarakat agar dapat
meningkatkan pengetahuan mereka tentang pengobatan alternatif,
misalkan dengan mengadakan ruqyah masal, serta seminar – seminar
kesehatan.
9

Klinik As- Syifa ini buka setiap hari kecuali hari Rabu dan hari –
hari besar, mulai pukul 08.00 WIB sampai dengan pukul 20.00 WIB.
Dengan jam buka tersebut, klinik As – Syifa ini mendapat pasien setiap
harinya sekitar 5 sampai 15 pasien, dengan biaya disesuaikan dengan
paket yang ditentukan si psien tersebut.
Sampai saat ini Klinik As-Syifa sudah memiliki pegawai yang
berjumlah 4 orang. Pegawai – pegawai tersebut dibagi menjadi 2 sift setiap
harinya, yaitu pagi dan sore. Untuk persoalan gaji, pembagian gajinya per
hari dengan metode bagi hasil. Hal tersebut dimaksutkan agar kedepannya
klinik ini tidak memiliki tanggungan terhadap pegawai.
Selain dari bidang jasa, klinik As-Syifa juga menjual obat – obat
herbal yang di dapatkan dengan mendatangkan bahan – bahan herba
kemudian di ramu sendiri. Bahan – bahan tersebut diakui oleh Bapak
Kautsar di dapatkan dari Lokal. Namun, ada juga beberapa obat – obatan
yang memang sudah di beli dalam bentuk jadi, sehingga klinik hanya
tinggal menjualnya lagi kepada konsumen.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Entrepreneurship adalah proses penerapan kreativitas dan inovasi
dalam memanfaatkan peluang untuk menciptakan perubahan, baik berupa
sesuatu yang baru ataupun berbeda, sehingga menghasilkan nilai tambah
bagi diri sendiri dan orang lain. Jika entrepreneurship merujuk pada proses,
atau kegiatannya, maka entrepreneur lebih merujuk pada pelakunya, yaitu
orang yang mempunyai kreativitas dan inovasi untuk mengubah peluang
menjadi bisnis nyata yang mendatangkan keuntungan. Diketahui bahwa
entrepreneurship merupakan suatu proses yang dilakukan oleh seorang
entrepreneur dalam menerapkan kreativitas dan inovasi guna mewujudkan
peluang dalam bisnis. Proses tersebut pada dasarnya merupakan
implementasi dari karakteristik-karakteristik yang melekat pada diri
entrepreneur

B. Saran
Diharapkan dengan adanya kegiatan ini, mahasiswa Universitas
Muhammadiyah Jember menjadi memiliki pandangan akan bekerja seperti
apa nantinya setelah lulus nanti, juga diharapkan dengan adanya kegiatan
ini, mahasiswa dapat terinspirasi oleh sosok enterpreneur yang disebutkan di
atas dalam bidang kesehatan tersebut

10
DAFTAR PUSTAKA

Haerani, Rizkiya, dkk. 2012. Konsep Dasar Kewirausahaan. Malang : Universitas


Brawijaya, Malang
Rohman. 2016. Enterpreneurship. www.eprints.stain.kudus.ac.id. di akses pada
15 April 2019

11
LAMPIRAN

A. Griya Akupuntur

B. Rumah Bekam Al Kahil

12
13

C. Holistic Care

D. Klinik As- Syifa

Anda mungkin juga menyukai