Anda di halaman 1dari 2

KEMENTRIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN

TINGGI
UNIVERSITAS TERBUKA
Jalan Cabe Raya, Pondok Cabe, Pamulang, Tangerang Selatan 15418
Telepon: 021-7490941 (Hunting)
Faksimile: 021-7490147 (Bagian Umum), 021 – 7434290 (Sekertaris Rektor)
Laman: www.ut.ac.id

TUGAS I
Kode/Mata Kuliah : EKSI 4205/Bank Dan Lembaga Keuangan Nonbank
Nama : Andi Rochmad Gayu Aditya Rangga
NIM : 030895375

1. Hubungan antara aset keuangan dan aset berwujud! Jelaskan dengan analisis anda.
2. Peran aset keuangan dalam perekonomian di Indonesia! Jelaskan dengan analisis anda.
3. Jelaskan tentang good corporate governance? Mengapa hal itu penting dilakukan oleh
lembaga keuangan?

Jawaban

1. Aset keuangan berhubungan erat dengan aset wujud. Dalam hal operasional bisnis
terkadang untuk membiayai pengadaan aset berwujud dilakukan dengan menerbitkan aset
keuangan. Contoh : Untuk memperbesar skala perusahaan, pemilik perlu menerbitkan saham
untuk dijual, dimana hasil penjualan saham digunakan untuk memperbesar pabrik.

2. Dalam perekonomian aset keuangan memiliki 2 peran utama yaitu

a.sebagai media untuk intermediasi antara pihak yang membutuhkan dana dan pihak
yang kelebihan dana

b. sebagai media untuk membagi risiko aset.

3. Pengertian Good Corporate Governance


Secara bahasa, Good Corporate Governance berasal dari bahasa Inggris, yaitu good
yang berarti baik, corporate berarti perusahaan dan governance artinya pengaturan.
Secara umum, istilah good corporate governance diartikan dalam bahasa Indonesia
dengan tata kelola perusahaan yang baik.

Secara Istilah, definisi GCG menurut Syakhroza adalah suatu mekanisme tata
kelola organisasi secara baik dalam melakukan pengelolaan sumber daya organisasi
secara efisien, efektif,ekonomis ataupun produktif dengan prinsip-prinsip
keterbukaan, akuntabilitas,pertanggungjawaban, independen, dan adil dalam rangka
mencapai tujuan organisasi.
sangat penting bagi perusahaan/organisasi untuk menciptakan/mengkondisikan
suatu keadaan yang memastikan bahwa konsep GCG dijalankan dalam keseharian.
Kepastian itu dapat dibentuk melalui penerapan GCG dalam bentuk peraturan
perusahaan/organisasi. Bank Indonesia menerangkan bahwa GCG adalah suatu tata
kelola bank yang menerapkan lima prinsip sebagai berikut :
1. Transparency (keterbukaan informasi), yaitu keterbukaan dalam pelaksanaan
proses pengambilan keputusan dan keterbukaan dalam pengungkapan informasi
materiil dan relevan mengenai perusahaan/organisasi.
2. Accountability (akuntabilitas), yaitu kejelasan fungsi, struktur, sistem, dan
pertanggungjawaban organ perusahaan/organisasi sehingga pengelolaan
perusahaan dapat berjalan secara efisien dan efektif.
3. Responsibility (pertanggungjawaban), yaitu kesesuaian (kepatuhan) didalam
pengelolaan perusahaan/organisasi terhadap prinsip korporasi yang sehat serta
peraturan perundangan yang berlaku.
4. Independency (kemandirian), yaitu suatu keadaan dimana perusahaan/organisasi
dikelola secara profesional tanpa benturan kepentingan dan pengaruh/tekanan
dari pihak manajemen/lainnya yang tidak sesuai dengan peraturan dan
perundang-undangan yang berlaku dan prinsip-prinsip korporasi yang sehat.
5. Fairness (kesetaraan dan kewajaran), yaitu perlakuan yang adil dan setara
didalam memenuhi hak-hak stakeholders yang timbul berdasarkan perjanjian
serta peraturan perundangan yang berlaku.

Jadi esensi dari 5 prinsip diatas adalah : peningkatan kinerja perusahaan/organisasi


melalui supervisi atau pemantauan kinerja manajemen dan adanya akuntabilitas
manajemen terhadap pemangku kepentingan berdasarkan kerangka aturan dan
peraturan yang berlaku.

(SUMBER :Teddy Kusuma (Alumni ISID Gontor 2014 - Mahasiswa Pascasarjana –


Ekonomi dan Keuangan Syariah – Universitas Indonesia 2017)

Anda mungkin juga menyukai