Anda di halaman 1dari 17

Gangguan Supraventrikuler Takikardi

Maria Adventin Vasuliana

102017096

Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana

Jalan Arjuna Utara No. 6, Jakarta Barat 11510

Email : maria.2017fk096@civitas.ukrida.ac.id

Abstract
The heart is a hollow muscular organ located in the center of the chest. The right and left
heart each have an upper chamber (atrium) and lower chamber (ventricle). So that blood
flows only in one direction, then the ventricle has one valve at the entrance and a valve on
the way out. The main function of the heart is to supply oxygen to the body and cleanse the
body from the metabolism (carbon dioxide). The cardiovascular system is the organ of blood
circulation consisting of heart, blood components and blood vessel function is to provide and
drain the supply of oxygen and nutrients throughout the body that need the body's metabolic
processes. Cardiovascular system requires many varied mechanisms that can respond to the
activity of regulatory functions of the body, one of which is to increase the activity of the
blood supply that network activity can be met. In the severe circumstances, the blood flow,
more directed to the vital organs such as the heart and brain serves to maintain and sustain
the circulation system itself.

Key word: Heart, cardivascular system, atrium, and ventricle.

Abstrak
Jantung merupakan suatu organ otot berongga yang terletak di pusat dada. Bagian kanan dan
kiri jantung masing masing memiliki ruang sebelah atas (atrium) dan ruang sebelah bawah
(ventrikel). Agar darah hanya mengalir dalam satu arah, maka ventrikel memiliki satu katup
pada jalan masuk dan satu katup pada jalan keluar. Fungsi utama jantung adalah
menyediakan oksigen ke seluruh tubuh dan membersihkan tubuh dari hasil metabolisme
(karbondioksida).
Sistem kardiovaskuler merupakan organ sirkulasi darah yang terdiri dari jantung, komponen
darah dan pembuluh darah yang berfungsi memberikan dan mengalirkan suplai oksigen dan
nutrisi keseluruh jaringan tubuh yang di perlukan dalam proses metabolisme tubuh. Sistem
kardivaskuler memerlukan banyak mekanisme yang bervariasi agar fungsi regulasinya dapat
merespons aktivitas tubuh, salah satunya adalah meningkatkan aktivitas suplai darah agar
aktivitas jaringan dapat terpenuhi. Pada keadaan berat, aliran darah tersebut, lebih banyak di
arahkan pada organ-organ vital seperti jantung dan otak yang berfungsi memelihara dan
mempertahankan sistem sirkulasi itu sendiri.

Kata kunci: Jantung, sistem kardiovaskular, atrium, dan ventrikel.

Pendahuluan
Jantung mempunyai 4 kamar. Bagian atas disebut atrium atau serambi, yang dibagi
atas serambi kanan dan kiri; sedangkan bagian bawah disebut ventrikel atau bilik, yang
terbagi atas bilik kanan dan kiri. Hubungan antara atrium dan ventrikel serta ventrikel dan
pembuluh darah diperantarai oleh katup. Katup-katup ini bekerja menjaga agar proses
pengaliran darah secara normal tidak bisa terbalik. Itulah kegunaan dari 4 buah katup yang
ada dalam jantung, tepatnya dua katup terakhir merupakan katup antara jantung dan
pembuluh darah. Jadi darah hanya mengalir satu arah saja yaitu pada saat jantung
berkontraksi.1
Jantung tersusun atas otot yang bersifat khusus dan terbungkus oleh sebuah
membrane yang disebut pericardium. Membran itu terdiri atas dua lapis, yaitu pericardium
visceral adalah membran serosa yang lekat sekali pada jantung dan pericardium parietal
adalah lapisan fibrosa yang terlipat keluar dari basis jantung dan membungkus jantung
sebagai kantong longgar. Karena susunan ini maka jantung berada di dalam dua lapis kantong
perikardium, dan di antara dua lapisan itu ada cairan serosa. Karena sifat meminyaki dari
cairan itu maka jantung dapat bergerak bebas. Di sebelah dalam jantung dilapisi oleh
endotelium. Lapisan ini disebut endokardium. Katup-katupnya hanya merupakan bagian yang
lebih tebal dari membran ini. Dinding otot jantung tidak sama tebalnya. Dinding ventrikel
paling tebal dan dinding di sebelah kiri lebih tebal dari dinding ventrikel sebelah kanan,
sebab kekuatan kontraksi dari ventrikel kiri jauh lebih besar dari yang kanan. Dinding atrium
tersusun atas otot yang lebih tipis.2
Skenario

Seorang laki-laki berusia 57 tahun datang ke dokter dengan keluhan jantung berdebar-debar
sejak 2 jam yang lalu. Jantung berdebar-debar juga disertai keluhan lain seperti: sesak nafas,
mual, muntah dan berkeringat banyak. Dokter melakukan pemeriksaan dan mendiagnosis
supraventrikular takikardi

Identifikasi istilah

Supraventrikular takikardi

Merupakan gangguan tiba-tiba dari denyut jantung yang menjadi lebih cepat

Rumusan Masalah

Seorang laki laki 57 tahun mengeluh jantung berdebar disertai sesak nafas, mual, muntah, dan
berkeringat banyak

Mind Map
Makro mikro jantung

Pengaruh saraf jantung


Mekanisme kerja
otonom

Sistem penghantar
Rumusan Dasar pembentukan
khusus
masalah gelombang EKG

pacemaker Pengaruh manuver valsava terhadap


denyut jantung
aktivasi Potensial aksi

Hipotesis

Pasien menderita supraventrikular takikardi


PEMBAHASAN

Struktur Makroskopis Jantung

Jantung secara makroskopis yang akan dibahas dalam makalah ini terdiri dari beberapa
bagian yaitu perikardium, ruang-ruang jantung, dan katup-katup pada jantung.

A. Perikardium

Perikardium terdiri dari komponen fibrosa dan serosa. Perikardium fibrosa adalah lapisan
kuat yang menyelimuti jantung. Lapisan ini bergabung dengan pangkal pembuluh besar di
atasnya dan dengan tendon sentral diafragma di bawahnya. Perikardium serosa melapisis
perikardium fibrosa (lapisan parietalis) dan pada pangkal pembuluh darah membalik untuk
menutupi permukaan jantung (lapisan viseralis). Perikardium serosa merupakan permukaan
halus sebagai bantalan bagi jantung. Dua sinus yang penting terletak di antara lapisan
parietalis dan viseralis, yaitu Sinus transversus: terletak antara v. cava superior dan atrium
kiri di posterior serta trunkus pulmonalis dan aorta di anterior, dan sinus obliquus: di
belakang atrium, sinus dibatasi oleh v. cava inferior dan vv. pulmonalis. Pasokan darah
perikardium dari cabang-cabang perikardiacophrenicus dan a. thoracalis interna. Perikardium
fibrosa dan lapisan parietalis dari perikardium serosa dipersarafi oleh n. phrenicus.3

Gambar 1. Selaput Pembungkus Jantung .(Diunduh tanggal 26 Juni 2018. Sumber:


www.study.com/pericarium)
B. Ruang-ruang pada Jantung

Jantung dibagi oleh septa vertikal menjadi empat ruang: atrium kanan, atrium sinstrum,
ventrikel kanan, dan ventrikel kiri. Atrium kanan terletak anterior terhadap atrium kiri dan
ventrikel kanan anterior terhadap ventrikel kiri. Dinding jantung tersusun atas otot jantung,
miokardium, yang di luar terbungkus oleh perikardium serosum, yang disebut epikardium,
dan di bagian dalam diliputi oleh selapis endothel, disebut endokardium.4

Gambar 2. Ruang-ruang pada Jantung(Diunduh pada tanggal 26 Juni 2018.Sumber :


https://map-bms.wikipedia.org/wiki/Jantung)

1. Atrium kanan
Atrium kanan yang berdinding tipis ini berfungsi sebagai tempat penyimpanan darah
dan sebagai penyalur darah dari vena-vena sirkulasi sistemik yang mengalir ke
ventrikel kanan. Darah yang berasal dari pembuluh vena ini masuk ke dalam atrium
kanan melalui vena kava superior, vena kava inferior dan sinus koronarius. Dalam
muara vena kava tidak terdapat katup-katup sejati. Yang memisahkan vena kava dari
atrium jantung ini hanyalah lipatan katup atau pita otot yang rudimenter. Oleh karena
itu, peningkatan tekanan atrium kanan akibat bendungan darah disisi kanan jantung
akan dibalikan kembali ke dalam vena sikulasisistemik. Sekitar 75% aliran balik vena
kedalam atrium kanan akan mengalir secara pasif kedalam ventrikel kanan melalui
katup trikuspidalis. 25% sisanyaakan mengisi ventrikel selama kontraksi atrium.
Pengisian ventrikel secara aktif ini disebut atrialkick. Hilangnya atrialkick pada
disritmia jantung dapatmenurunkan pengisian ventrikel sehingga menurunkan curah
ventrikel.4
2. Atrium kiri

Atrium kiri menerima darah teroksigenasi dari paru-paru melalui keempatvena


pulmonalis. Antara vena pumonalis dan atrium kiri tidak terdapat katup sejati. Oleh
karena itu, perubahan tekanan atrium kiri mudah membalik secara retrograd ke dalam
pembuluh paru-paru. Peningkatan akut tekanan atrium kiri akan menyebabkan
bendungan paru. Atrium kiri memiliki dinding yang tipis dan bertekanan rendah.
Darah mengalir dari atrium kiri ke dalam ventrikel kiri melalui katup mitralis.4

3. Ventrikel kanan

Ventrikel kanan berhubungan dengan atrium kanan melalui ostium atrioventriculare


kanan dan dengan truncus pulmonalis melalui ostium trunci pulmonalis. Waktu
rongga mendekati ostium trunci pulmonalis bentuknya berubah menjadi seperti
corong, tempat ini disebut infundibulum.4

Dinding ventrikel kanan jauh lebih tebal dibandingkan dengan atrium kanan dan
menunjukkan beberapa rigi menonjol ke dalam, yang dibentuk oleh berkas-berkas
otot. Rigi-rigi yang menonjol ini menyebabkan dinding ventrikel terlihat seperti busa
dan dikenal sebagai trabeculae carneae. Trabecula carneae terdiri atas tiga jenis. Jenis
pertama terdiri atas musculi papillares, yang menonjol ke dalam, melekat melalui
basisnya pada dinding ventrikel, dan bebas pada bagian tengahnya. Salah satu di
antaranya adalah trabecula septomarginalis, menyilang rongga ventrikel dari septa ke
dinding anterior. Trabecula septomarginalis ini membawa fasciculus atriventricularis
crus kanan yang merupakan bagian dari sistem konduksi jantung. Jenis ketiga hanya
terdiri atas rigi-rigi yang menonjol.4

Valva tricuspidalis melindungi ostium atrioventriculare dan terdiri atas tiga cuspis
yang dibentuk oleh lipatan endokardium disertai sedikit jaringan fibrosa yang
meliputinya: cuspis anterior, septalis, dan inferior (posterior). Cuspis anterior terletak
di anterior, cuspis septalis terletak berhadapan dengan septum intraventriculare dan
cuspis inferior atau posterior terletak di inferior. Basis cuspis melekat pada cincin
fibrosa rangka jantung, sedangkan ujung bebas dan permukaan ventrikularnya
dilekatkan pada chorda tendineae. Chorda tendineae menghubungkan cuspis dengan
musculi papilares. Bila ventrikel berkontraksi, musculi papilares berkontraksi dan
mencegah agar cuspis tidak terdorong masuk ke dalam atrium dan terbalik waktu
tekanan intraventrikular meningkat. Untuk membantu proses ini, chodae tendineae
dari satu musculus papilaris dihubungkan dengan dua cuspis yang berdekatan.4

Valva trunci pulmonalis melindungi ostium trunci pulmonalis dan terdiri atas tiga
valvula semilunaris yang dibentuk dari lipatan endocardioum disertai sedikit jaringan
fibrosa yang meliputinya. Pinggir bawah dan samping setiap cuspis yang melengkung
melekat pada dinding arteri. Mulut muara cuspis mengarah ke atas, masuk ke dalam
truncus pulmonalis. Tidak ada chordae tendineae atau musculi papillares yang
berhubungan dengan cuspis valva ini; perlekatan sisi-sisi cuspis pada dinding arteri
mencegah cuspis turun masuk ke dalam ventrikel. Pada pangkal truncus pulmonalis
terdapat tiga pelebaran yang dinamakan sinus, dan masing-masing terletak diluar dari
setiap cuspis.4

Ketiga valvula semilunaris tersusun sebagai satu yang terletak posterior (valvula
semilunaris kiri) dan dua yang terletak anterior (valvula semilunaris anterior dan
kanan). Selama sistolik ventrikel, cuspis-cuspis valva tertekan pada dinding truncus
pulmonalis oleh darah yang keluar. Selama diastolik, darah mengalir kembali ke
jantung dan masuk ke sinus; cuspis valva terisi, terletak berhadapan di dalam lumen
dan menutup ostium trunci pulmonalis.4

4. Ventrikel kiri
Ventrikel kiri berhubungan dengan atrium kiri melalui ostium atrioventriculare kiri
dan dengan aorta melalui ostium aortae. Dinding ventrikel kiri tiga kali lebih tebal
daripada dinding ventrikel dexter. Pada penampang melintang, ventrikel kiri
berbentuk sirkular; ventrikel dexter kresentik (bulan sabit) karena penonjolan septum
interventriculare ke dalam rongga ventrikel dexter. Terdapat trabeculae carneae yang
berkembang baik, dua buah musculi papillares yang besar, tetapi tidak terdapat
trabecula septomarginalis. Bagian ventrikel di bawah ostium aortae disebut
vestibulum aortae.4
Valva mitralis melindungi ostium atrioventriculare. Valva terdiri atas dua cuspis,
cuspis anterior dan cuspis posterior, yang strukturnya sama dengan cuspis pada valva
tricuspidalis. Cuspis anterior lebih besar dan terletak antara ostium atrioventriculare
dan ostium aortae. Perlekatan chordae tendineae ke cuspis dan musculi papillares
sama seperti valva tricuspidalis.4
Valva aortae melindungi ostium aortae dan mempunyai struktur yang sama dengan
struktur valva trunci pulmonalis. Satu cuspis terletak di anterior (valvula semilunaris
kanan) dan dua cuspis terletak di dinding posterior (valvula semilunaris kiri dan
posterior). Di belakang setiap cuspis dinding aorta menonjol membentuk sinus aortae.
Sinus aortae anterior merupakan tempat asal arteria coronaria kanan, dan sinus
posterior kiri tempat asal arteria coronaria kiri.4

Gambar 2.Ruang pada jantung.( Diunduh tanggal 26 Juni 2018 Sumber : https://map-
bms.wikipedia.org/wiki/Jantung )

C. Katup pada Jantung

Darah mengalir melalui jantung dalam satu arah tetap dari vena ke atrium ke ventrikel
ke arteri. Adanya empat katup jantung satu arah memastikan darah mengalir satu arah.
Katup-katup terletak sedemikian rupa sehingga mereka membuka dan menutup secara
pasif karena perbedaan tekanan, serupa dengan tekanan pintu satu arah. Gradient
tekanan ke arah depan mendorong katup terbuka, seperti anda membuka pintu dengan
mendorong salah satu sisinya, sementara gradient tekanan ke arah belakang
mendorong katup menutup, seperti anda mendorong ke pintu sisi lain yang
berlawanan untuk menutupnya. Perhatikan bahwa gradient ke arah belakang dapat
mendorong katup menutup, tetapi tidak dapat membukanya. Keempat katup jantung
berfungsi untuk mempertahankan aliran darah searah melalui bilik - bilik jantung.
Ada 2 jenis katup: katup atrioventrikularis (AV), yang memisahkan atrium dengan
ventrikel dan katup semilunaris,yangmemisahkan arteria pulmonalis dan aorta dari
ventrikel yang bersangkutan. Katup- katup ini membuka dan menutup secara pasif,
menanggapi tekanan dan volume dalam bilik dan pembuluh darah jantung.3

Gambar 3. Katup Jantung (Diunduh pada tanggal 26 Juni 2018.Sumber :


http://sadarjantung.blogspot.com)

 Katup Atrioventrikularis (AV)


Katup atrioventrikularis terdiri dari katup trikuspidalis dan katub mitralis. Daun-daun
katup atrioventrikularis halus tetapi tahan lama. Katup trikuspidalisyang terletak
antara atrium dan ventrikel kanan mempunyai 3 buah daun katup.Katup mitralis yang
memisahkan atrium dan ventrikel kiri, merupakan katup bikuspidalis dengan dua buah
daun katup. Daun katup dari kedua katup ini tertambat melalui berkas-berkas tipis
jaringan fibrosa yang disebut korda tendinae. Korda tendinae akan meluas menjadi
otot kapilaris, yaitu tonjolan otot pada dinding ventrikel. Kordatendinae menyokong
katup pada waktu kontraksi ventrikel untuk mencegah membaliknya daun katup ke
dalam atrium.Apabila kordatendinae atau otot papilaris mengalami gangguan (rupture,
iskemia),darah akan mengalir kembali ke dalam atrium jantung sewaktu
ventrikel berkontraksi. Pencegahan pembalikan katup AV, pembalikan katup AV
dicegaholeh ketegangan pada daun katup yang timbulkan oleh korda tendine sewatktu
otot papilaris berkontraksi.3
 Katup Semilunaris
Kedua katup semilunaris sama bentuknya; katup ini terdiri dari 3 daun katup simetris
yang menyerupai corong yang tertambat kuat pada annulus fibrosus. Katup aorta
terletak antara ventrikel kiri dan aorta, sedangkan katup pulmonalis terletak antara
ventrikel kanan dan arteria pulmonalis. Katup semilunaris mencegah aliran kembali
darah dari aorta atau arteria pulmonalis ke dalam ventrikel, sewaktu ventrikel dalam
keadaan istirahat. Tepat di atas daun aorta, terdapat kantung menonjol dari dinding
aorta dan arteria pulmonalis, yang disebut sinus valsalva. Muara arteria koronaria
terletak di dalam kantung-kantung tersebut. Sinus-sinus ini melindungi muara
koronaria tersebut dari penyumbatanoleh daun katup, pada waktu katup aorta
terbuka.3

Struktur Mikroskopis5

Secara mikroskopik dinding jantung tersusun atas 3 tunika, yaitu bagian dalam atau
endokardium, bagian tengah atau miokardium, dan bagian luar epikardium (lihat gambar
4). Bagian tengah jantung yang fibrosa, secara kurang tepat disebut skeleton fibrosa, dan
berfungsi sebagai dasar katup, selain sebagai tempat asal dan insersi sel otot jantung.

Gambar 4.Katup Jantung(diunduh tanggal 26 Juni,sumber buku modul blok 8 Histo Bu Erna)

Endokardium bersifat homolog dengan intima pembuluh darah. Endokardium terdiri


atas selapis sel endotel gepeng, yang berada di atas selapis tipis subendotel jaringan ikat
longgar yang mengandung serat elastin dan kolagen, selain sel otot polos. Yang
menghubungkan miokardium pada lapisan subendotel adalah selapis jaringan ikat (yang
sering disebut lapisan subendokardium) yang mengandung vena, saraf, dan cabang – cabang
dari sistem penghantar – impuls jantung (sel – sel Purkinje).

Miokardium adalah tunika yang paling tebal dari jantung dan terdiri atas sel - sel
jantung yang tersusun dalam lapisan yang mengelilingi bilik – bilik jantung dalam bentuk
pilinan yang rumit. Sejumlah besar lapisan – lapisan ini berinsersi ke dalam skeleton fibrosa
jantung. Susunan sel otot ini sangat bervariasi sehingga sediaan histologi dari sebagian kecil
daerahnya, akan memperlihatkan sel – sel yang tersusun dalam berbagai arah.

Bagian luar jantung dilapisi oleh epitel selapis gepeng (mesotel) yang ditopang oleh
selapis tipis jaringan ikat yang membentuk epikardium. Lapisan jaringan ikat longgar
subepikardium mengandung vena, saraf, dan ganglia saraf. Jaringan adiposa yang umumnya
mengelilingi jantung, memenuhi lapisan ini. Epikardium dapat disetarakan dengan lapisan
visceral perikardium, yaitu membran serosa tempat jantung berada. Di antara lapisan visceral
(epikardium) dan lapisan parietal, terdapat sejumlah kecil cairan yang memudahkan
pergerakan jantung.

MEKANISME KERJA JANTUNG

darah yang kaya co2 di bawah dari vena cava inferior dan vena cava superior masuk ke
atrium kanan, darah yang sudah terkumpul di atrium kanan akan di dorong ke ventrikel kanan
melalui katub trikuspidalis,kemudian darah yang sudah terkumpul di ventrikel kanan akan di
dorong masuk arteri pulmonalis melalui katub pulmonal. setelah itu pembuluh darah yang
ada di paru-paru akan menyerap oksigen kemudain darah yang kaya oksigen akan masuk
atrium kiri melalui vena purmonalis dan darah yang ada di atrium kiri akan akan di dorong
masuk ke ventrikel kiri melalui katub mitral setelah ventrikel kiri terisi darah ,maka ventrikel
kiri akan berkontraksi dan memompakan darah ke aorta melalui katub aorta dan kemudian di
sebarkan ke seluruh tubuh.3

Gambar 5.Jantung(Diunduh tanggal 26 Juni 2018 sumber


https://www.google.com/search?safe=strict&biw=1366&bih=662&tbm=isch&sa=1&ei=fFM
yW5fSD4eo9QPHgqJI&q=jantung&oq=jantung&)
Dasar EKG

Secara umum Ventrikel Takikardi dapat dibagi menjadi:7


 VT monomorfik
VT monomorfik memiliki kompleks QRS yang sama pada tiap denyutan dan
menandakan adanya depolarisasi yang berulang dari tempat yang sama. Umumya
disebabkan oleh adanya focus atau substrat aritmia yang mudah dieliminasi dengan
teknik ablasi kateter.

Gambar 6. VT monomorfik7 Diunduh tanggal 26 Juni 2018 sumber


https://www.google.com/search?safe=strict&biw=1366&bih=613&tbm=isch&sa=1&ei=hrA1
W4DNIYz0rAH1hJDIBA&q=segmen+ekg&oq=segmen+ekg& )
 VT polimorfik
VT polimorfik ditandai dengan adanya kompleks QRS yang bervariasi dan menunjukkan
adanya urutan depolarisasi yang berubah dari beberapa tempat. Biasanya VT ini
berkaitan dengan jaringan parut (scar tissue) akibat infark miokard (ischemic VT).Bila
VT berlangsung lebih dari 30 detik disebut sustained dan sebaliknya bila kurang dari30
detik disebut non sustained.

Gambar 6.VT polimorfik7 (Diunduh tanggal 26 Juni 2018 sumber


https://www.google.com/search?safe=strict&biw=1366&bih=613&tbm=isch&sa=1&ei=hrA1
W4DNIYz0rAH1hJDIBA&q=segmen+ekg&oq=segmen+ekg& )

Aktivasi Pacemaker

Karena berbagai otoritmik memiliki laju depolarisasi lambat ke ambang yang berbeda-beda,
frekuensi normal pembentukan potensial aksi juga berbeda.Sel jantung dengan kecepatan
tertinggi terletak di nodus SA.Saat potensial aksi dibentuk di otot jantung,potensial aksi akan
menyebar ke miokardium melalui celah atau sistem hantaran khusus.Karena itu nodus
SA,dalam keadaan normal memiliki laju otorismitas tertinggi yaitu 70-80 kali per menit
mengalihkan potensial aksi lainnya.Jaringan otoritmik lainnya tidak dapat menghasilkan
ritme karena telah diaktifkan oleh potensial aksi yang berasal dari nodus SA.Nodus SA dapat
berjalan dengan kecepatan 70/menit,AV berjalan dengan kecepatan 50 dan serat purkinje
dengan kecepatan 30.menit/menit.Bagian yang berjalan lebih rendah akan tertarik oleh yang
lebih cepat(nodus SA).Bagian lainnya(sel kontraktil non otoritmik)karena tidak dapat
berjalan sendiri akan berjalan dengan kecepatan yang dihasilkan oleh bagian tercepat.6

Gambar 7.Aktivitas Pacemaker.Discan dari buku Fisiologi Sherwood jilid 2 tanggal 26 Juni
2018)

Potensial Aksi di Pacemaker

Potensial pemacu disebabkan oleh adanya interaksi kompleks beberapa ion yang
berbeda.Perubahan ion terpenting yang menimbulkan potensial pemacu adalah 1)Penigkatan
arus Na⁺ 2)penurunan arus K⁺ keluar 3)peningkatan Ca2+.Fase awal depolarisasi lambat
disebabkan masuknya Na⁺ ke dalam kanal pemicu listrik yang hanya ditemukan di
jantung.Pada umumnya,kanal listrik akan terbuka ketika terjadi depolarisasi,tetapi kanal ini
akan terbuka saat hiperpolarisasi yang terjadi pada akhir repolarisasi dari potensial aksi
sebelumnya.Karena sifatnya,saluran ini disebut kanal funny.Ketika suatu potensial aksi
berakhir dan kanal funny terbuka,masuknya arus Na⁺ pendepolarisasi yang terjadi melalui
kanal terbuka ini mulai menggerakkan potensial membran sel pemacu dengan segera menuju
ambangnya sekali lagi.Mekanisme ion kedua yang berperan serta terhadap potensial pemacu
ini adalah pengurangan K⁺ keluar.Permeabilitas K⁺ tidak konstan .Kanal K⁺ yang terbuka
selama fase menurunnya potensial aksi sebelumnya perlahan lahan menutup pada potensial
negatif.Penutupan secara bertahap ini mengurangi aliran keluar K⁺ positif menuruni gradien
konsentrasinya.Akibatnya terjadi kebocoran Na⁺ ke dalam secara perlahan bersamaan dengan
menurunnya efluks K⁺ melalui kanal funny yang terbuka dan menggeser membran menuju
ambang.Peran ion ketiga terhadap potensial pemacu adalah meningkatnya masukan
Ca2+.Pada paruh kedua potensial pemacu, kanal funny menutup dan kanal Ca2+
Transien(Kanal T) terbuka sebelum mencapai membran ambang.Influks Ca2+ segera yang
terjadi makin mendepolarisasi membran,membawanya ke ambang,ketika kanal Ca2+
tertutup.Jika ambang telah tercapai,terbentuk fase naik potensial aksi sebagai respon terhadap
pengaktifan kanal Ca2+ berpintu listrik yang bertahan lama yaitu tipe L dan diikuti oleh
influks Ca2+ dalam jumlah besar.Fase turun disebabkan oleh efluks K⁺ yang terjadi ketika
permeabilitas K⁺ meningkat akibat pengaktifan kanal K⁺,bersamaan dengan penutupan kanal
Ca2+ tipe L.Ketika potensial aksi selesai,terjadi depolarisasi lambat dan penutupan K⁺ secara
perlahan.6

Pengaruh Saraf Otonom terhadap kerja jantung

Jantung dipersarafi oleh sistem saraf otonom .Sistem saraf otonom mengatur kerja jaringan
dan organ tubuh yang tidak disadari atau yang tidak dipengaruhi oleh kehendak kita.
Jaringan dan organ tubuh diatur oleh sistem saraf otonom adalah pembuluh darah dan
jantung. Sistem saraf otonom terdiri atas sistem saraf simpatik dan sistem saraf
parasimpatik.

Saraf simpatis mempercepat frekuensi jantung dan memperkuat kontraksi. Dan Sistem saraf
parasimpatik memiliki fungsi yang berkebalikan dengan fungsi sistem saraf simpatik.
Misalnya pada sistem saraf simpatik berfungsi mempercepat denyut jantung, sedangkan
pada sistem saraf parasimpatik akan memperlambat denyut jantung.

Persarafan ganda terhadap jantung ini dikoordinasi oleh pusat jantung di medula oblongata
otak

Apabila tekanan darah meningkat, maka akan terjadi penurunan rangsang simpatis dan
peningkatan rangsang parasimpatis, sehingga frekuensi jantung melambat dan tekanan darah
menurun. Ini adalah salah satu contoh mekanisme homeostatik yang bekerja melalui umpan
balik negatif.

Setiap kerja jantung diatur dan disesuaikan dengan kebutuhan melalui pengendalian
persarafan pada keadaan istirahat, pengaruh nervus vagus lebih besar daripada nervus
simpatikus.7

Tabel 1.Efek SSO pada aktivitas Jantung6

Daerah yang terkena Efek Stimulasi Parasimpatis Efek stimulasi Simpatis

NODUS SA Mengurai depolarisasi Meningkatan depolarisasi

Mengurangi kecepatan denyut Meningkatkan denyut

Jantung. jantung

NODUS AV Menurunkan jeda dan eksibilitas Meningkatkan jeda dan

eksibilitas

Jalur Hantaran Ventrikel Tidak ada efek Mempercepat hantaran


Otot Atrium memperlemah kontraksi memperkuat kontraksi

Otot Ventrikel Tidak ada efek memperkuat kontraksi

Kelenjar Endokrin Tidak ada efek mendorong sekresi


epinefrin

Vena Tidak ada efek meningkatkan aliran balik

Pengaruh Manuver Valsava terhadap denyut jantung7

Awalnya selama Valsalva, tekanan intratoraks (intrapleural) menjadi sangat positif karena
kompresi organ toraks oleh tulang rusuk berkontraksi. Tekanan eksternal yang meningkat
pada jantung dan pembuluh darah torakalis menekan pembuluh darah dan ruang jantung
dengan menurunkan tekanan transmuralpada dinding. Kompresi vena, dan peningkatan
tekanan atrium kanan yang menyertainya, menghambat pengembalian vena ke toraks. Hal ini
mengurangi aliran balik vena, dan bersama dengan kompresi ruang jantung, mengurangi
pengisian dan preload jantung meskipun ada peningkatan tekanan intratoraks yang besar.
Mengurangi pengisian dan preload menyebabkan penurunan curah jantung oleh mekanisme
Frank-Starling. Pada saat yang sama, kompresi aorta toraks secara sementara meningkatkan
tekanan aorta (fase I); Namun, tekanan aorta mulai turun (fase II) setelah beberapa detik
karena curah jantung menurun. Perubahan denyut jantung adalah timbal balik terhadap
perubahan tekanan aorta karena refleks baroreseptor. Selama fase I, denyut jantung menurun
karena tekanan aorta meningkat; selama fase II, denyut jantung meningkat ketika tekanan
aorta menurun.
Ketika orang mulai bernapas normal lagi, tekanan aorta sebentar menurun ketika kompresi
eksternal pada aorta dihilangkan, dan denyut jantung secara singkat meningkat secara refleks
(fase III). Ini diikuti oleh peningkatan tekanan aorta (dan penurunan refleks denyut jantung)
karena output jantung tiba-tiba meningkat sebagai respons terhadap peningkatan cepat
pengisian jantung (fase IV). Tekanan aorta juga naik di atas normal karena baroreceptor,
peningkatan simpatetik-mediated pada resistensi vaskular sistemik yang terjadi selama
Valsava.
Perubahan serupa terjadi setiap kali seseorang melakukan ekspirasi paksa tertutup,tertahanan
aliran keluar pulmonal tinggi, atau ketika otot toraks dan abdomen berkontraksi kuat..
Perubahan serupa juga bisa terjadi ketika seseorang mengangkat beban berat sambil menahan
nafas.
Gambar 9.Pengaruh valsava terhadap denyut jantung(Diunduh tanggal 26 Juni 201.Sumber:
http://www.cvphysiology.com/Hemodynamics/H014)

Kesimpulan

Pasien mengalami supraventrikuler takikardi,yang merupakan penyakit aritmia


jantung.Penyakit ini adalah dimana ritme jantung menjadi abnormal.Penyebabnya adalah
pacemaker menghasilkan ritme abnormal,gangguan pada konduksi listrik jantung dan bagian
lain dari jantung mengambil alih SA node.
Daftar Pustaka
1. Tapan E. Kesehatan keluarga penyakit degenerative. Jakarta: Elex Media
Komputindo; 2010; h. 7-8
2. Pearce EC. Anatomi dan fisiologi untuk paramedis. Jakarta: Gramedia; 2009; h. 121-
4, 128-9
3. Faiz O, Moffat D. At a glance series anatomi. Jakarta: Erlangga; 2008.h.14-5.

4. Sugiharto L. Anatomi klinik untuk mahasiswa kedokteran. Terjemahan. Snell RS. Clinical
anatomy for medical students. Edisi 6. Jakarta: EGC; 2006.h.99-122.
5. Bloom.Fawcett.Buku ajar Histologi.Edisi 12.Jakarta;EGC;2008.hal 64-9.

6. Sherwood L. Fisiologi manusia dari sel ke sistem.Edisi ke-2. Jakarta : Penerbit Buku
Kedokteran EGC. 2001. 256-333

Anda mungkin juga menyukai