Anda di halaman 1dari 10

ANALISIS SENI RUPA

Dalam acara pameran Desain Grafis dan Advertising Pinastika Yogyakarta


17-20 September 2015

PROGRAM PASCA SARJANA


MAGISTER SENI RUPA 2015
PENDAHULUAN

Pameran yang digelar oleh Pinastika yang rutin digelar tiap tahun di Taman Budaya
Yogyakarta tanggal 17-20 September 2015. Pinastika merupakan pameran grafis yang perlu
mendapat apresiasi positif dari berbagai pihak seperti desainer dan pemerhati seni maupun
berbagai kalangan termasuk pula di dalamnya kalangan akademisi yang tak terkecuali para
mahasiswa seni rupa dan desain. Pinastika merupakan program keunggulan insan-insan
kreatif Indonesia untuk mampu berkompetisi dan berkolaborasi dengan lebih baik.

Tema yang diangkat dalam Pinasthika tahun 2015 adalah “From Hero to Hore”
untuk menampung insan-insan kreatif yang berkecimpung dibidang industry desain grafis dan
periklanan, meliputi advertising agency, freelancer, bahkan desainer perseorangan.
Seluruhnya berkompetisi membuktikan diri melalui karya kreatif mereka. Pada karya Graphic
Design, seluruh karya dinilai oleh juri-juri yang berpengalaman dibidangnya, antara lain
Henricus Kusbiantoro, Ismiaji Cahyono, serta A Noor Arief.

Diskusi bareng para juri di Pinastika Creativestival 2015

Dalam Pinastika bukan hanya pameran saja yang digelar dan dilombakan melainkan
diskusi kreatif, seminar, workshop,dsb. Kekuatan kreatif inilah yang coba digali untuk
memunculkan ide-ide baru bagi lahirnya masterpiece karya kreatif Indonesia. Dalam
Pinastika ini melibatkan 6 sektor yang dilombakan diantaranya Periklanan, Pasar Seni &
Barang Antik, Kerajinan, Desain, Film, Video & Fotografi,.Pinanstika membuka tangan
lebar-lebar untuk bekerjasama dengan lebih baik, lebih luas dan saling menguntungkan
kepada semua pihak: dunia akademis, stake holder industri periklanan nasional maupun dunia
usaha pada umumnya.
Pinasthika yang akan mengumpulkan semua insan kreatif Indonesia dan industrinya,
tentu akan menjadi peluang bisnis yang menarik. Sekaligus menjadi upaya untuk makin
mendorong kemajuan industri kreatif, sehingga makin besar manfaatnya bagi semua pihak.

Suasana diluar acara pinatika Creatifestival 2015

Mahasiswa Magister Seni rupa angkatan 2015 yang mendapat mata kuliah analisis
seni rupa mendapat tugas untuk melakukan apresiasi dan analisis terhadap karya- karya seni.
Untuk itu penulis lebih memilih pemeran kreatif dari Pinastika untuk dijadikan objek analisis
khususnya desain grafis digital printing yang dipamerkan dan dilombakan dalam pameran
tersebut.

Sebelum analisis ini dibuat penulis memiliki pemahaman bahwa setiap karya seni
rupa dan desain termasuk di dalamnya desain grafis yang telah dipamerkan berarti telah
memberi rasa kebanggan tersendiri bagi senimannya. Karya seni jika sudah dipamerkan
berarti karya itu bukan semata-mata milik idealisme sebagai seorang desainer atau seniman
tetapi milik semua kalangan yang melihatnya. Oleh karena itu penulis memiliki ruang untuk
menganalis karya ini tanpa mengurangi rasa hormat dan kagum akan karya ini.
Suasana pameran di dalam Pinastika Creatifevestival 2015

Inilah hasil analisis seni dalam beberapa karya desain dalam pameran yang digelar
oleh pinastika.

ANALISIS

Analisis yang digunakan untuk mengapresiasi ini menggunakan yang menekankan


pada penelitian formalistik dengan 4 tahap utama dalam menganalisis Karya yaitu tahap
diskripsi, analisis formal, interpretasi, dan evaluasi.

Deskripsi adalah tahapan dalam kritik untuk menemukan, mencatat dan


mendeskripsikan segala sesuatu yang dilihat apa adanya dan tidak berusaha
melakukan analisis atau mengambil kesimpulan.

Analisis formal adalah tahapan dalam kritik karya seni untuk menelusuri
sebuah karya seni berdasarkan struktur formal atau unsur-unsur pembentuknya. Pada
tahap ini seorang kritikus harus memahami unsur-unsur seni rupa dan prinsip-prinsip
penataan atau penempatannya dalam sebuah karya seni.

Interpretasi yaitu tahapan penafsiran makna sebuah karya seni. Penafsiran ini
sangat terbuka sifatnya, dipengaruhi sudut pandang dan wawasan pekritiknya.
Semakin luas wawasan seorang pekritik biasanya semakin kaya interpretasi karya yang
dikritisinya.
Apabila tahap 1 sampai 3 ini merupakan tahapan yang juga umum digunakan dalam
apresiasi karya seni, maka tahap ke 4 atau tahap evaluasi merupakan tahapan yang menjadi
ciri dari kritik karya seni. Evaluasi atau penilaian adalah tahapan dalam kritik untuk
menentukan kualitas suatu karya seni bila dibandingkan dengan karya lain yang sejenis.
Perbandingan dilakukan terhadap berbagai aspek yang terkait dengan karya tersebut baik
aspek formal maupun aspek konteks.

Diskripsi Karya

Pada bagian ini akan diutarakan terkait hal-hal yang bersifat umum yang terlihat
oleh indra terutama mata,atau kajian dari sisi visual.

Dari sekian banyak karya, penulis tertarik untuk menganalisis karya fotografi desain
yang menurut sebagian orang itu merupakan karya yang tidak menarik dan terlalu sederhana.
Tetapi menurut penulis karya sederhana tersebut merupakan karya yang bagus. Buktinya
karya tersebut masuk dalam kategori finalis pemenang.
Karya fotografi desain di atas sangat terlihat sederhana bagi yang melihatnya.
Hanya objek gelas yang diletakkan pada tengah dengan tutupnya. Yang mana hal
tersebut hanya sebagai symbol dari sebuah battery. Jadi mencari bentuk yang identik
dengan bentuk battery dengan segala pemaknaannya. Objek Utama diletakkan tepat
tengah dengan memanfaatkan center focus. Permainan gradasi warna ditengah dari
putih ke coklat terlihat sangat kontras dan menimbulkan kesan dramatis ke objek.

Analisis Formal

Pada bagian ini akan diutarakan secara lebih dalam terkait unsure-unsur dan
prinsip-prinsip sebuah karya yang membentuknya

Karya ini merupakan digital printing dari karya fotografi desain yang dicetak
pada kertas ukuran A2. Yaitu 42 cm x 59 cm. Pembuat karya ini adalah Jawabica
tahun 2015. Karya ini dibuat dengan prinsip desain “White Space”. Dengan prinsip
ini desain menjadi sangat focus terhadap pesan yang ingin disampaikan dan tidak
terkesan ramai dan tumpang tindih. Karena terlalu ramai maka akan kehilangan focus
dan bingung akan informasi yang ada pada desain tersebut.

Begitu pula dalam sebuah desain. Desainer akan lebih mudah mengatur
elemen-elemen desain pada karyanya dengan lebih baik dan seimbang. Jika elemen
desain terlalu banyak jenisnya dan tidak tertata dengan baik maka orang yang
melihatnya akan bingung, sehingga pesan tidak tersampaikan dalam desain tersebut.
Dengan demikian runag kosong dalam sebuah desain mempunyai fungsi sebagai
berikut (Lia Anggraini S. dan Kirana Nathalia dalam buku Desain Komunikasi Visual
Panduan Dasar 2014) :
1. Berfungsi sebagai separator untuk setiap elemen desain.
2. Memberi fokus terhadap elemen yang ingin ditonjolkan
3. Memberi kesan desai lebih clean dan relaxing
4. Meciptakan layout yang lebih seimbang dan harmomis
5. Meningkatkan keterbacaan desain
Foto oleh penulis
(Contoh penggunan White Space dalam buku Desain Komunikasi Visual dalam buku Lia Anggraini S.
dan Kirana Natalia)

Dalam karya fotografi desain di atas unsure desain yang tampak adalah warna
tanpa tipografi maupun unsure yang membentuk yang lain. Warna merupakan unsure
penting dalam sebuah objek desain. Dengan warna desainer dapat menampilkan
identitas atau pesan yang ingin disampaikan. Karena warna mempunyai sifat filosofis
sendiri-sendiri. Warna yang digunakan dalam desain tersebut adalah warna coklat
ytang notabene merupakan warna yang sama dengan objek. Sehingga mungkin
desainer membuat gradasi ditengah untuk menguatkan kontrasnya.

Dalam karya fotografi desain tersebut prinsip-prinsip dalam karya seni sangat
menonjol. Diantaranya adalah Keseimbangan (balance). Keseimbangan merupakan
pembagian berat yang sama, baik visual maupun optic. Desain dikatakan seimbang
apabila pada bagian kiri atau kanan, bagian atas atau bawah terkesan sama berat.
Dalam karya fotografi desain gelas di atas sangat jelas sekali objek sentral di tengah
dan termasuk keseimbangan simetris.
Keseimbangan Asimetris

Prinsip Desain yang membentuk karya di atas yang lain adalah Kontras. Yaitu
objek yang penting dibuat berbeda dengan elemen yang lain. Sehingga tidak ada
kesan datar khususnya objek yang utama mempunyai pesan untuk disampaikan.

Interpretasi

Pada tahap ini akan diutarakan terkait olah digital karya fotografi desain di
atas yang berusaha menggali beberapa kemungkinan maksud yang mungkin dari
karya ini.

Sebuah karya desain baik itu poster atau yang lain mengandung sebuah pesan
yang terkandung untuk disampaikan ke target audience. Pada karya fotografi desain
tersebut, salah satu atau elemen unsur seni dinihilkan yaitu tipografi. Dalam artian
tanpa bahasa verbal yang menunjang suatu karya diantaranya headline,sub headline,
tagline, slogan. Karya tersebut hanya menggunakan satu objek tunggal yaitu gelas
yang berisi air. Dengan hanya gelas yang berisi air dengan tutup tersebut pemaknaan
judul yaitu “Battery” dengan objek yang memiliki kesamaan bentuk symbol
merupakan pemilihan objek yang tepat. Tutup pada gelas juga mempunyai symbol
tersendiri. Yaitu aliran plus untuk bagian atas yang menonjol ke atas dan aliran minus
pada bagian bawah.

Seperti battery,gambar
anak panah merupakan
simbol aliran + (plus)

Seperti battery,gambar
anak panah merupakan
simbol aliran –
(minus)

Gelas merupakan alat yang digunakan manusia untuk minum sehari-hari.


Setelah terisi oleh air, tergantung manusia apakah ingin meminum sedikit dari isi
gelas tersebut. Berarti isi dari gelas akan lama habisnya,sebaliknya apakah langsung
ditenggak habis dengan cepatnya isi air dari gelas tersebut. Begitu juga dengan
battery. Battery apabila sering digunakan maka juga pasti cepat habis. Begitu juga
sebaliknya, battery yang tahan lama merupakan battery yang jarang digunakan untuk
kebutuhan manusia. Baik itu battery handphone, laptop, remote, dsb.

Penggambaran objek gelas yang sengaja di isi air tidak penuh merupakan
penekanan pada pesan yang terkandung pada pada objek tersebut. Ditambah gradasi
yang memusat pada warna background semakin menambah kesan dramatis pada
objek yang di atasnya.
Evaluasi atau penilaian

Meskipun karya ini sederhana yaitu hanya menggunakan satu objek sebagai bagian
vital, tetapi dengan pemilihan objek yang tepat mengkaburkan kesan kesederhanaan itu
karena kedalaman pesan simbolik yang terkandung disana. Pengorganisasian unsur seni dan
prinsipnya seimbang, menyatu, dan harmonis. Pesan yang disampaikan sangat simbolik dan
mudah untuk diterima audience. Interpretasi pada karya fotografi desain ini memberikan
pelajaran berharga bahwa sebuah karya yang efektif bukan berarti suatu karya yang ramai
secara visual tetapi sebuah karya yang baik adalah karya yang pesannya mudah dipahami
oleh yang melihatnya. Apabila dibandingkan dengan karya-karya sejenis yang lain, maka
karya poster ini sudah menunjukkan nilai estetiknya dan layak untuk diapresiasi tinggi.

Daftar Pustaka

Anggraini, Lia & Kirana Nathalia (2014). Desain Komunikasi Visual. Bandung: Nuansa
Cendekia.

Anda mungkin juga menyukai