Anda di halaman 1dari 24

BUKU PANDUAN

PROGRAM JAMINAN KECELAKAAN KERJA


(JKK)

Nama Faskes : __________________________


Kode Faskes : __________________________
DAFTAR ISI

BAB I .......................................................................................................................... 1
PROGRAM JAMINAN KECELAKAAN KERJA ........................................................... 1
I.1 DEFINISI JAMINAN KECELAKAAN KERJA ..................................................... 1
I.2 MANFAAT LAYANAN PROGRAM JKK ............................................................. 3
BAB II ......................................................................................................................... 5
PUSAT LAYANAN KECELAKAAN KERJA (PLKK) .................................................... 5
II.1 Pusat Layanan Kecelakaan Kerja ..................................................................... 5
II.2 Alur Jaminan Kecelakaan Kerja pada Pusat Layanan Kecelakaan Kerja ........ 5
II. 3 Alur Penyakit Akibat Kerja pada Pusat Layanan Kecelakaan Kerja ................. 6
BAB III ........................................................................................................................ 8
APLIKASI SISTEM ONLINE PUSAT LAYANAN KECELAKAAN KERJA ................... 8
III. 1 Registrasi Sistem Online Pusat Layanan Kecelakaan Kerja ........................... 8
III. 2 Cek Eligibiltas Kepesertaan .......................................................................... 11
III. 3 PELAPORAN TAHAP 1 MELALUI PLKK ...................................................... 12
III. 4 PELAPORAN TAHAP 2 MELALUI PLKK .................................................... 15
BAB IV...................................................................................................................... 17
PERSYARATAN DAN FORMULIR KLAIM JAMINAN KECELAKAAN KERJA ......... 17
IV. 1 Persyaratan Klaim Jaminan Kecelakaan Kerja ............................................. 17
IV. 2 Formulir Jaminan Kecelakaan Kerja ............................................................ 19
BAB I

PROGRAM JAMINAN KECELAKAAN KERJA

I.1 DEFINISI JAMINAN KECELAKAAN KERJA


Kecelakaan kerja adalah kecelakaan yang terjadi dalam hubungan kerja, termasuk
kecelakaan yang terjadi dalam perjalanan dari rumah menuju tempat kerja atau
sebaliknya, dan penyakit yang disebabkan oleh lingkungan kerja (Undang-undang
nomor 40 Tahun 2004). Dengan demikian ruang lingkup kecelakaan kerja
berdasarkan definisinya meliputi kecelakaan saat kerja di tempat kerja, saat dinas
dan perjalanan berangkat dan pulang kerja pada jalur yang wajar dilalui termasuk
penyakit yang disebabkan akibat kerja.

Gambar 1. Ruang Lingkup Kecelakaan Kerja

Pengertian kecelakaan berhubungan dengan hubungan kerja mempunyai arti


yang luas, sehingga sebagai pedoman dalam menentukan apakah suatu
kecelakaan termasuk kecelakaan berhubung dengan hubungan kerja dapat
dilihat dari:

1. Kecelakaan terjadi di tempat kerja;


2. Adanya perintah kerja dari atasan/pemberi kerja untuk melakukan
pekerjaan; dan
3. Melakukan pekerjaan yang berkaitan dengan kepentingan perusahaan/
pemberi kerja; atau

1
4. Melakukan hal-hal lain yang sangat penting, mendesak dan tidak dapat
diwakilkan, dalam jam kerja atas izin atau sepengetahuan
perusahaan/pemberi kerja, misalnya dalam pengurusan Kredit Kepemilikan
Rumah (KPR) di depan notaris.

Berdasarkan Peraturan Presiden nomor 22 tahun 1993, Penyakit yang timbul karena
hubungan kerja adalah penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan atau lingkungan
kerja. Persyaratan dokumen pendukung PAK, ada 10 dimana pekerja diwajibkan
memenuhi minimal 3 dari dokumen pendukung sebagai berikut:

1. Data hasil pemeriksaan kesehatan awal (sebelum pekerjaan di


perusahaan/pemberi kerja), atau

2. Data hasil pemeriksaan kesehatan berkala (pemeriksaan yang dilakukan secara


periodik selama pekerja bekerja di perusahaan/pemberi kerja, atau

3. Riwayat kesehatan pekerja (medical record), atau

4. Data hasil pemeriksaan khusus (pemeriksaan terakhir yang dilakukan pada


saat pekerja sakit)

5. Data hasil pengujian lingkungan kerja oleh lembaga pengujian lingkungan kerja
baik milik pemerintah maupun swasta, atau

6. Riwayat pekerjaan pekerja , atau

7. Analisis hasil pemeriksaan lapangan oleh Pengawas Ketenagakerjaan , atau

8. Pertimbangan medis dokter penasehat, atau

9. Keterangan ahli dari dokter yang memiliki kompetensi dan sertifikasi terkait
penyakit akibat kerja; dan/atau

10. Pertimbangan medis dokter penasehat berdasarkan permintaan pegawai


pengawas ketenagakerjaan.

Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004, Peserta yang mengalami


kecelakaan kerja berhak mendapatkan manfaat berupa pelayanan kesehatan sesuai
dengan kebutuhan medisnya dan mendapatkan manfaat berupa uang tunai apabila
terjadi cacat total tetap atau meninggal dunia.

Jaminan kecelakaan kerja diselenggarakan dengan tujuan menjamin agar peserta


memperoleh manfaat pelayanan kesehatan dan santunan uang tunai apabila
seorang pekerja mengalami kecelakaan kerja atau menderita penyakit akibat kerja.

2
Dalam rangka memberikan pelayanan kesehatan kepada peserta BPJS
Ketenagakerjaan yang mengalami kecelakaan kerja, BPJS Ketenagakerjaan
bekerjasama dengan fasilitas layanan kesehatan yang selanjutnya disebut Pusat
Layanan Kecelakaan Kerja.

I.2 MANFAAT LAYANAN PROGRAM JKK


Peserta BPJS Ketenagakerjaan yang mengalami kecelakaan kerja berhak untuk
mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai kebutuhan medis yang meliputi:

• pemeriksaan dasar dan penunjang;

• perawatan tingkat pertama dan lanjutan

• rawat inap kelas I rumah sakit pemerintah, rumah sakit pemerintah daerah,
atau rumah sakit swasta yang setara( sesuai dengan PKS)

• perawatan intensif

• penunjang diagnostik;

• pengobatan;

• pelayanan khusus;

• alat kesehatan dan implan;

• jasa dokter/medis;

• Tindakan operasi;

• transfusi darah; dan/atau

• rehabilitasi medik.

• Pelayanan Khusus Orthose, Prosthesis, dan alat bantu kesehatan lainnya.

( Berdasarkan Peraturan Pemerintah nomor 44 Tahun 2015)

Adapun manfaat Pelayanan Khusus Orthose, Prosthesis, dan alat bantu kesehatan
lainnya yang diberikan pada Program Jaminan Kecelakaan Kerja meliputi :

• Penggantian biaya gigi tiruan terbuat dari bahan acrilyc maksimal Rp.
3.000.000,00.

• Kacamata (lensa dan bingkai/rangka) maksimal Rp.1.000.000,00.

• Mata palsu maksimal Rp. 1.000.000,00.

• Alat bantu dengar (Hearing aids) kedua telinga maksimal Rp.5.000.000,00.

3
• Kursi roda maksimal Rp.2.500.000,00.

• Alat bantu kesehatan lainnya seperti korset, perban elastis dan implan seperti
pen, plate, screw sesuai standar dan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.

Hal –hal yang tidak dijamin Program Jaminan Kecelakaan Kerja, antara lain :

1. Kecelakaan yang terjadi pada waktu yang bersangkutan meninggalkan tempat


kerja untuk kepentingan pribadi. Misalnya, tidak termasuk kecelakaan kerja
pada kasus pergi untuk makan siang padahal perusahaan tempat yang
bersangkutan bekerja menyediakan fasilitas makan siang.
2. Kecelakaan yang terjadi di luar waktu kerja atau melakukan kegiatan yang
bukan merupakan tugas atas perintah dari atasan untuk kepentingan
perusahaan (tugas bukan untuk kepentingan pribadi atasan).
3. Penyakit akibat hubungan kerja (work related diseases) yaitu penyakit yang
dicetuskan, dipermudah atau diperberat oleh pekerjaan.
4. Perbuatan yang melawan hukum.
5. Bunuh diri.
6. Kecelakaan akibat mencelakakan diri sendiri dengan sengaja.
7. Pengobatan komplementer, alternatif dan tradisional, termasuk akupuntur,
shinse, chiropractic, yang belum dinyatakan efektif berdasarkan penilaian
teknologi kesehatan (health technology assessment) dan pengobatan
berbasis bukti medis (evidence based medicine).
8. Semua obat kosmetik, obat herbal dan obat gosok: minyak kayu putih dan
sejenisnya.
9. Pelayanan kesehatan, termasuk tindakan operasi bertujuan
untuk estetik kecuali untuk pengembalian fungsi.
10. Klaim yang diajukan melebihi 2 (dua) tahun sejak tanggal kejadian dimana
sejak kejadian kasus KK atau PAK belum pernah dilaporkan laporan
kecelakaan kerja tahap I-nya.

4
BAB II

PUSAT LAYANAN KECELAKAAN KERJA (PLKK)

II.1 Pusat Layanan Kecelakaan Kerja


Pusat Layanan Kecelakaan Kerja atau PLKK merupakan Pusat Pelayanan dan
Penanggulangan kecelakaan kerja di fasilitas kesehatan yang kerjasama dengan
BPJS Ketenagakerjaan dan bertanggungjawab untuk memberikan pelayanan
perawatan dan pengobatan Kecelakaan Kerja dan Penyakit Akibat Kerja (PAK) bagi
peserta BPJS Ketenagakerjaan yang mengalami kecelakaan kerja.

Pusat Layanan Kecelakaan Kerja terdiri dari

- Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama seperti Klinik, dan puskesmas


- Fasilitas Kesehatan Tingkat lanjutan seperti Rumah Sakit baik milik
pemerintah maupun swasta.

II.2. Alur Jaminan Kecelakaan Kerja pada Pusat Layanan Kecelakaan Kerja
1. Perusahaan / Tenaga kerja menghubungi Faskes PLKK pada saat Tenaga
kerja kepesertaan aktif mengalami kecelakaan kerja, dengan membawa
fotokopi Kartu BPJS Ketenagakerjaan dan e-KTP.

2. PLKK melakukan pengecekan eligibel status peserta melalui aplikasi online


pada situs website BPJS Ketenagakerjaan, dimana :

2.1. Pasien dinyatakan tidak eligible , jika Perusahaan menunggak iuran


lebih dari 3 bulan maka berlaku pasien umum/reimbursement atau;
2.2. Peserta aktif tapi dinyatakan tidak eligible akibat sesuatu hal atau
lainnya, maka akan PLKK menghubungi Manajer Kasus KK/PAK untuk
dilakukan pengecekan data ulang ataupun update data sehingga data
TK muncul pada sistem penegecekan eligibilitas
2.3. Pasien dinyatakan eligible maka pengobatan menjadi jaminan BPJS
Ketenagakerjaan , petugas PLKK mengisi form Tahap 1 dan
menghubungi Pihak Pelapor untuk kelengkapan dokumen JKK

3. Rumah sakit mencetak surat jaminan elektrik sebagai sebagai pelaporan


tahap 1 untuk ditandatangani oleh pihak perusahaan,
4. Pihak perusahaan melengkapi dokumen pendukung JKK ke Kantor Cabang
BPJS Ketenagakerjaan / Faskes PLKK meliputi :
a. Absensi
b. Kronologis kejadian / Laporan Kepolisian jika Kecelakaan terjadi di Lalu
Lintas.
c. Surat Tugas / Lembur jika diperlukan.

5. Petugas BPJS Ketenagakerjaan melakukan persetujuan dan menerbitkan


surat jaminan melalui aplikasi online.

6. Faskes PLKK mencetak surat keterangan penjaminan

5
7. Setelah kondisi pasien dinyatakan sembuh / pulih / sudah selesai
pengobatan, Faskes PLKK melakukan pelaporan tahap 2 dan input data
biaya pengobatan

8. Faskes PLKK mengirimkan berkas tagihan ke Kantor Cabang BPJS


Ketenagakerjaan.

Gambar 2. Alur Layanan Kecelakaan Kerja pada Pusat Layanan Kecelakaan Kerja (PLKK)

II. 3. Alur Penyakit Akibat Kerja pada Pusat Layanan Kecelakaan Kerja
1. Tenaga Kerja datang ke Faskes PLKK dengan membawa surat penetapan
PAK oleh dokter ahli yang merawat atau pegawai pengawas, fotokopi Kartu
BPJS Ketenagakerjaan dan e-KTP.

2. PLKK melakukan pengecekan eligibel status peserta melalui aplikasi online


pada situs website BPJS Ketenagakerjaan, dimana :
2.1. Pasien dinyatakan tidak eligible , jika Perusahaan menunggak iuran
lebih dari 3 bulan maka berlaku pasien umum/reimbursement atau;
2.2. Peserta aktif tapi dinyatakan tidak eligible akibat sesuatu hal atau
lainnya, maka akan PLKK menghubungi Manajer Kasus KK/PAK untuk
dilakukan pengecekan data ulang ataupun update data sehingga data
TK muncul pada sistem penegecekan eligibilitas

6
2.3. Pasien dinyatakan eligible maka pengobatan menjadi jaminan BPJS
Ketenagakerjaan , petugas PLKK mengisi form Tahap 1 dan
menghubungi Pihak Pelapor untuk kelengkapan dokumen JKK

3. Rumah sakit mencetak surat jaminan elektrik sebagai sebagai pelaporan


tahap 1 untuk ditandatangani oleh pihak perusahaan,

4. Pihak perusahaan melengkapi dokumen pendukung JKK ke Kantor Cabang


BPJS Ketenagakerjaan / Faskes PLKK meliputi :
a. Absensi
b. Kronologis kejadian

5. Petugas BPJS Ketenagakerjaan melakukan persetujuan dan menerbitkan


surat jaminan melalui aplikasi online.

6. Faskes PLKK mencetak surat keterangan penjaminan

7. Setelah kondisi pasien dinyatakan sembuh / pulih / sudah selesai


pengobatan, Faskes PLKK melakukan pelaporan tahap 2 dan input data
biaya pengobatan

8. Faskes PLKK mengirimkan berkas tagihan ke Kantor Cabang BPJS


Ketenagakerjaan.

Gambar 3. Alur Layanan Penyakit Akibat Kerja pada Pusat Layanan


Kecelakaan Kerja (PLKK)

7
BAB III

APLIKASI SISTEM ONLINE PUSAT LAYANAN KECELAKAAN KERJA

III. 1 Registrasi Sistem Online Pusat Layanan Kecelakaan Kerja


SYARAT REGISTRASI
• Pusat Layanan Kecelakaan Kerja (PLKK) telah melakukan Ikatan Kerjasama
(IKS) dengan BPJS Ketenagakerjaan dan seluruh proses Administratif selesai
dilakukan oleh Kantor Cabang yang melakukan IKS dengan PPK
• IKS yang masih berlaku
DATA YANG DIBUTUHKAN UNTUK REGISTRASI
• Nomor PLKK : Nomor yang didapatkan dari Kantor Cabang setelah
melakukan IKS dengan PLKK didaftarkan
• Nama PLKK : Nama
• Email PLKK : Email resmi operasional
Berikut langkah- langkah dalam proses registrasi :

1. Aplikasi Sistem Online dapat diakses melalui link di Website BPJS


Ketenagakerjaan dengan alamat URL http://www.bpjsketenagakerjaan.go.id

8
2. Klik Logo RSTC (Rumah Sakit Trauma Center) di bagian Electronic Services Mitra
untuk ke portal Aplikasi RSTC

3. Tahap selanjutnya dalah registrasi, Fungsi Registrasi Account RSTC adalah


fungsi yang dilakukan agar Pengurus RSTC dapat melakukan registrasi Account
Aplikasi RSTC setelah melakukan Ikatan Kerjasama (IKS) dengan BPJS
Ketenagakerjaan

9
4. Setelah berhasil, buka email anda untuk melakukan aktivasi account aplikasi
RSTC

• Anda akan mendapatkan notifikasi via email untuk aktivasi Account Aplikasi
RSTC Anda dengan Subject: PIN Konfirmasi PPK dengan email pengirim:
noreply@bpjsketenaga kerjaan.go.id
• Jika tidak Anda temukan di Inbox, dapat dicek di folder Spam.
• Di dalam Email terdapat Password Default dan Link Aktivasi.
• Klik/copy Link Aktivasi ke Address Bar browser Internet Anda untuk
mengaktifkan Account Aplikasi RSTC Anda.
• Catat Password Default untuk digunakan di langkah selanjutnya
5. Klik sign in dan anda akan diarahkan untuk ganti pasword, ganti pasword anda
dan tahap registrasi telah selesai. Untuk kemudian anda dapat membuka aplikasi
sistem online ini dari LOGIN

10
III. 2. Cek Eligibiltas Kepesertaan
Cek Eligibilitas merupakan tahapan yang harus dilakukan oleh Petugas
PLKK untuk mengindentifikasi peserta yang terindikasi kasus JKK. Proses ini
berfungsi untuk mengecek data peserta dan menampilkan data kepesertaan

DATA YANG DIBUTUHKAN

1. Nomor KPJ / Nomor e- KTP : Nomor Kartu Peserta BPJS


Ketenagakerjaan atau Nomor KTP Peserta yang didaftarkan di BPJS
Ketenagakerjaan
2. Tanggal Kecelakaan : Tanggal terjadinya kecelakaan

Berikut Langkah-langkah dalam proses cek eligibel

1. Anda telah memasuki file utama aplikasi sistem online, selanjutnya bisa
dilakukan cek eligibel

2. Selanjutnya masukkan Nomor KPJ (Nomor Kartu Peserta BPJS


Ketenagakerjaan) atau Nomor e- KTP di field KPJ/KTP dan tanggal
kecelakaannya

11
Jika Tenaga Kerja tersebut memiliki kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan yang aktif,
untuk tanggal kecelakaan yang dijamin, maka akan muncul Data Tenaga Kerja
dengan data-data sebagai berikut, antara lain :

• NPP

• Kode Divisi

• Nama Perusahaan

• Nomor Peserta

• Nomor Identitas

• Nama Peserta

• Tanggal Lahir

III. 3 PELAPORAN TAHAP 1 MELALUI PLKK


Pelaporan tahap 1 di sistem online PLKK dapat dilanjutkan bila data Tenaga Kerja
dinyatakan eligibel.
Berikut langkah-langkah dalam proses Pelaporan Tahap I
1. Klik JKK tahap 1 pada aplikasi sistem online

12
2. Kemudian isi form sesuai dengan kecelakaan kerja yang terjadi pada Tenaga
Kerja, bila sudah selesai klik submit dan secara otomatis Pelaporan Tahap I
tersebut terkirim dalam sistem BPJS Ketenagakerjaan untuk dilakukan
approval.

13
3. Setelah di submit, hasil pelaporan tahap I tersebut dapat dilihat kembali di
Daftar Tahap 1 dan dapat langsung di cetak

4. Hasil cetakan tahap I

14
5. Bagi peserta penerima upah, perusahaan wajib untuk membubuhkan tanda
tangan dan stempel perusahaan pada laporan tahap I

III. 4 PELAPORAN TAHAP 2 MELALUI PLKK


Apabila sudah dilakukan approval oleh BPJS Ketenagakerjaan surat jaminan dapat
dicetak secara elektrik.
Setelah pengobatan selesai, maka petugas PLKK dapat menginput biaya
pengobatan melalui aplikasi tahap II.
Berikut langkah-langkah dalam proses Pelaporan Tahap I
1. Klik tahap II dan masukkan nomor agendanya

15
2. Masukkan biaya pengobatan sesuai berkas klaimnya dan submit. Dengan
demikian berkas tagihan klaim siap kirim ke kantor BPJS Ketenagakerjaan.

16
BAB IV

PERSYARATAN DAN FORMULIR KLAIM JAMINAN KECELAKAAN KERJA


IV. 1 Persyaratan Klaim Jaminan Kecelakaan Kerja
Kelengkapan persyaratan administrasi Klaim fee for service Jaminan
Kecelakaan Kerja melalui Pusat Layanan Kecelakaan Kerja dibedakan
berdasarkan kepesertaannya yaitu:

A. Persyaratan klaim JKK untuk tenaga kerja peserta Penerima Upah :


1. Fotocopy Kartu Peserta BPJS Ketenagakerjaan (KP BPJS TK);
2. Fotocopy Kartu Tanda Penduduk (KTP)
3. Fotocopy absensi (jika kasus kecelakaan terjadi pada waktu kerja); dan
4. Keterangan kronologis kejadian kecelakaan
5. Surat Perintah Tugas dari pemberi kerja, jika kasus kecelakaan terjadi
pada saat ditugaskan, lembur, keluar kota atau tugas lain;
6. Laporan Polisi (LP) setempat, atau Surat Jaminan PT. Jasa Raharja
(Persero), jika kasus kecelakaan terjadi di lalu lintas;
7. Berita Acara Kecelakaan dari instansi lainnya seperti;
a. PT. Kereta Api, jika kecelakaan berhubungan dengan transportasi
kereta api
b. Syahbandar, jika kecelakaan berhubungan dengan transportasi laut.
c. Otoritas Bandar Udara, jika kecelakaan
berhubungan dengan transportasi udara.
8. Surat Keterangan minimal 2 (dua) orang saksi yang mengetahui dan
melihat langsung kasus dengan disertai data identitas saksi agar dapat
dikonfirmasi dan Surat Keterangan tersebut diketahui oleh perusahaan,
jika kasus kecelakaan terjadi bukan di jalan umum atau kecelakaan
tunggal.
B. Persyaratan Klaim JKK untuk tenaga kerja peserta Bukan Penerima Upah
1. Fotocopy Kartu Peserta BPJS Ketenagakerjaan (KP BPJS TK)
2. Fotocopy Kartu Tanda Penduduk (KTP) ber-Nomor Induk
Kependudukan (NIK);
3. Keterangan kronologis kejadian kecelakaan
4. Laporan Polisi (LP) setempat, atau Surat Jaminan PT. Jasa Raharja
(Persero), jika kasus kecelakaan terjadi di lalu lintas
5. Berita Acara Kecelakaan dari instansi lainnya seperti;

17
a. PT. Kereta Api, jika kecelakaan berhubungan dengan
transportasi kereta api.
b. Syahbandar, jika kecelakaan berhubungan dengan transportasi
laut
c. Otoritas Bandar Udara, jika kecelakaan berhubungan dengan
transportasi udara
6. Surat Keterangan minimal 2 (dua) orang saksi yang mengetahui dan
melihat langsung kasus dengan disertai data identitas saksi agar
dapat dikonfirmasi jika kasus kecelakaan terjadi bukan di jalan umum
atau kecelakaan tunggal.
7. Dokumen pendukung lainnya apabila diperlukan

C. Persyaratan Klaim JKK untuk peserta Jasa Kontruksi


1. Salinan Formulir Pendaftaran Proyek Jasa Konstruksi;
2. Bukti Pembayaran luran Terakhir;
3. Fotokopi KTP Peserta;
4. Salinan Surat Perintah Kerja (SPK);
5. Salinan formulir terkait perubahan data pekerja/buruh proyek jasa
konstruksi;
6. Fotokopi absensi minimal seminggu terakhir;
7. Keterangan kronologis kejadian yang dibuat oleh penanggung
jawab proyek; dan
8. Dokumen pendukung lainnya apabila diperlukan misalnya, salinan
adendum perpanjangan waktu pekerjaan, foto peserta saat
terjadinya kecelakaan di lokasi proyek konstruksi,dsb.

18
IV. 2 Formulir Jaminan Kecelakaan Kerja
1. Form Tahap I JKK

2. Form Tahap II JKK

19
3. Form KK3 JKK

4. Form Tahap I PAK

20
5. Form Tahap II PAK

6. Form KK3 PAK

21
7. Form Surat Pernyataan

8. Form Kendali

22

Anda mungkin juga menyukai