Anda di halaman 1dari 3

DARI AL-QUDS MENJADI SUNAN KUDUS

Darin Shafa Putri (C-2/10)


darin.shafa@gmail.com

Sumber: https://metrojateng.com/asal-usul-sunan-kudus-dan-guru-gurunya/

Indonesia sangatlah terkenal akan agamanya, salah satunya adalah islam.


Masuknya agama islam di Indonesia dipengaruhi oleh beberapa hal. Salah satunya
adalah melewati dakwah-dakwah islam. Dakwah-dakwah islam ini tidak lain
disebarkan oleh para wali songo. Sunan Kudus merupakan anggota wali songo
yang menyebarkan agama islam melalui pendekatan budaya masyarakat setempat.
Beliau juga merupakan pendiri Masjid Agung Kudus yang dibangun sebagai salah
satu metode beliau dalam menyebarkan agama islam.

A. Profil
Sayyid Ja’far Shadiq Azmatkhan atau yang biasa dipanggil Sunan Kudus
merupakan putra dari pasangan Sunan Ngudung atau Raden Usman Haji dengan
Syarifah Ruhil. Sunan yang memiliki julukan Waliyyul Ilmi ini lahir pada tahun
1400 tepatnya pada tanggal 9 September di al-Quds, Palestina. Beliau
menghembuskan nafasnya pada tanggal 5 Mei 1550 di Kudus, Jawa Tengah.

B. Keturunan Sunan Kudus


Sunan Kudus merupakan putra pertama dari pasangan Sunan Ngudung dan
Syarifah Ruhil. Sunan Kudus memiliki seorang adik perempuan bernama Syarifah
Dewi Sujinah. Beliau merupakan keturunan ke-24 dari Nabi Muhammad SAW
dengan nama panjang Sunan Kudus bin Sunan Ngudung bin Fadhal Ali Murtadha
bin Ibrahim Zainuddin Al-Akbar bin Jamaluddin Al-Husain bin Ahmad Jalaluddin
bin Abdillah bin Abdul Malik Azmatkhan bin Alwi Ammil Faqih bin Muhammad
Shahib Mirbath bin Ali Khali’ Qasam bin Alwi bin Muhammad bin Alwi bin
Ubaidillah bin Ahmad Al-Muhajir bin Isa bin Muhammad bin Ali Al-Uraidhi bin
Ja’far Shadiq bin Muhammad Al-Baqir bin Ali Zainal Abidin bin Al-Husain bin
Sayyidah Fathimah Az-Zahra binti Nabi Muhammad Rasulullah.
Sunan Kudus bersama dengan Syarifah Dewi Rahil binti Sunan Bonang
dikaruniai sepuluh anak, yaitu Amir Hasan, Panembahan Kudus, Nyai Ageng
Pambayun, Amir Hamzah (Panembahan Palembang), Panembahan Makaos
Honggokusumo, Panembahan Kadhi, Panembahan Karimun, Panembahan Jaka,
Ratu Pajaka, dan Ratu Probodinalar.

C. Riwayat Hidup
Sunan Kudus dilahirkan di al-Quds, Palestina kemudian beliau berhijrah dan
bertempat tinggal di Kudus, Jawa Tengah. Sunan Kudus banyak berguru kepada
Sunan kalijaga. Disana beliau belajar mengenai gaya berdakwah dengan cara
pendekatan budaya. Beliau juga belajar untuk saling bertoleransi terhadap budaya
setempat dari Sunan Kalijaga. Dari situlah beliau menggunakan ilmunya untuk
menarik simpati masyarakat untuk mendatangi dakwah-dakwahnya. Beliau
merupakan panglima perang sekaligus penasihat khalifah dari Kerajaan Demak.
Beliau juga merupakan pendiri dan imam besar dari Masjid Demak. Selama
menjadi anggota wali songo, beliau mempunyai tugas sebagai ketua pasar islam
wali songo, penanggung jawab pencetak dinar dirham islam dan juga ketua
Baitumal islam

D. Cara Penyebaran
Asal mula dimulainya dakwah Sunan Kudus adalah kondisi masyarakat yang
masih kurang beraturan yaitu masih adanya masyarakat pemeluk Hindu-Buddha
bahkan masih ada masyarakat pemeluk Animisme dan Dinamisme. Dia sadar
bahwa Islam harus diajarkan dengan menggunakan tradisi-tradisi yang ada. Dia
berusaha memahami ajaran-ajaran agama yang sudah lebih dulu ada di Kudus
sehingga dia berdakwah dengan tetap menjaga tradisi-tradisi yang ada untuk
menciptakan harmoni dalam masyarakat.
Sunan Kudus sangat menghargai agama lain dengan perilaku tolerannya
terhadap ajaran-ajaran mereka. Oleh karena itu beliau menggunakan media tradisi
itu untuk memperkenalkan agama islam. Media yang digunakan antara lain adalah
larangan menyembelih sapi sebagai penghormatan kepada ajaran Hindu. Beliau
juga menempatkan sapi tersebut di halaman masjid kala itu. Langkah Sunan
Kudus tersebut tentu mengundang rasa simpatik masyarakat yang waktu itu
menganggap sapi sebagai hewan suci. Mereka kemudian berduyun-duyun
mendatangi Sunan Kudus untuk mempelajari ajaran yang dibawa oleh beliau.
Selain itu, Sunan Kudus juga membangun menara masjid yang berbentuk
candi sebagai tempat adzan dan tempat untuk memukul bedug setiap kali
datangnya bulan Ramadhan. Dan membangun tempat wudhu yang memiliki
delapan pancuran sebagai apresiasi terhadap delapan jalan keselamatan agama
Buddha. Hingga akhirnya, masyarakat semakin banyak yang mendatangi ingin
mempelajari sekaligus mendengarkan petuah-petuah Sunan Kudus. Islam tumbuh
dengan sangat cepat.
E. Peninggalan
Masjid Menara Kudus merupakan
salah satu bentuk peninggalan dari Sunan
Kudus. Masjid ini dibangun pada tahun 1549
di Kudus, Jawa Tengah. Masjid ini memiliki
pola arsitektur yang unik yaitu berbentuk
layaknya candi. Bentuk masjid ini
memadukan budaya islam dengan budaya
Hindu-Buddha. Masjid Kudus menunjukkan
adanya proses akulturasi dalam pengislaman
Jawa. Hal ini merupakan bentuk metode
Sunan Kudus dalam menyebarkan agama
islam.
Sumber: http://www.kudusexplore.com

Masjid Menara Kudus terbagi atas tiga bagian, yaitu bangunan utama
(masjid), Menara Kudus dan delapan pancuran (tempat wudhu). Masjid Kudus
memiliki lima pintu dibagian kanan dan lima pintu dibagian kiri dengan lima
pintu utama. Masjid ini juga memiliki empat buah jendela dan sebuah kolam yang
merupakan padasan. Di serambi depan masjid terdapat gapura paduraksa. Menara
Kudus memiliki ketinggi 18 meter dengan bagian dasar berukuran 10 x 10 meter.
Menara ini terbagi atas tiga bagian, yaitu kaki, badan, dan puncak bangunan.
Menara ini dibangun dan diukir dengan tradisi Jawa-Hindu. Delapan pancuran
mengadaptasikan keyakinan Buddha, yakni ‘Delapan Jalan Kebenaran’ atau Asta
Sanghika Marga.

F. Kesimpulan
Sunan Kudus merupakan anggota wali songo yang menyebarkan agama islam
dengan betuk toleransi, yaitu metode pendekatan budaya. Oleh karena itu, beliau
mendirikan Masjid Menara Kudus yang memiliki corak Hindu-Buddha di
dalamnya. Hal ini merupakan pengaruh masuknya agama islam di Indonesia.

G. Daftar Pustaka
 https://id.wikipedia.org/wiki/Sunan_Kudus#Dakwah_Sunan_Kudus
 http://crcs.ugm.ac.id/id/tesis/1454/dakwah-sunan-kudus-dan-hubungan-
antaragama.html
 https://id.wikipedia.org/wiki/Masjid_Menara_Kudus

Anda mungkin juga menyukai