B Indo PDF
B Indo PDF
B Indo PDF
Ni Luh Gede Riwan Putri Bintari,. I Nyoman Sudiana., Ida Bagus Putrayasa.
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) perencanaan pembelajaran bahasa Indonesia
berdasarkan pendekatan saintifik sesuai Kurikulum 2013 di kelas VII SMP Negeri 2 Amlapura, (2)
pelaksanaan pembelajaran bahasa Indonesia berdasarkan pendekatan saintifik sesuai Kurikulum 2013
di kelas VII SMP Negeri 2 Amlapura, (3) evaluasi pembelajaran bahasa Indonesia berdasarkan
pendekatan saintifik sesuai Kurikulum 2013 di kelas VII SMP Negeri 2 Amlapura, dan (4) kendala-
kendala yang dialami yang guru dalam menerapkan pembelajaran bahasa Indonesia berdasarkan
pendekatan saintifik sesuai Kurikulum 2013 di kelas VII SMP Negeri 2 Amlapura.
Rancangan penelitian ini menggunakan rancangan deskriptif kualitatif. Data dikumpulkan dengan
menggunakan metode dokumentasi, observasi, dan wawancara. Data dianalisis melalui reduksi data,
klasifikasi dan penyajian data, dan penarikan simpulan. Subjek dalam penelitian ini adalah guru bahasa
Indonesia di kelas VII SMP Negeri 2 Amlapura.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) dalam tahap perencanaan pembelajaran kelima
kegiatan pokok pendekatan saintifik direncanakan pada komponen langkah-langkah pembelajaran, (2)
dalam tahap pelaksanaan pembelajaran kelima kegiatan pokok pendekatan saintifik tampak dalam
kegiatan pembelajaran dan terlaksana dalam dua kali pertemuan, (3) dalam tahap evaluasi pembelajaran
penilaian meliputi penilaian aspek pengetahuan dan keterampilan, dan (4) kendala-kendala yang dialami
guru adalah ketidaksesuaian antara waktu dengan cakupan materi pembelajaran, serta contoh yang
disajikan dalam buku pegangan siswa tidak kontekstual.
Berdasarkan temuan tersebut disarankan kepada lembaga-lembaga pendidikan untuk
menggunakan penelitian ini sebagai penyedia teori berkaitan dengan pendekatan saintifik dalam
pembelajaran bahasa. Para guru disarankan untuk lebih cermat dalam menyusun RPP. Pihak sekolah
dan dinas pendidikan hendaknya terus memberikan pelatihan terkait implementasi pendekatan saintifik
dalam pembelajaran. Peneliti lain disarankan untuk mengadakan penelitian lanjutan terkait implementasi
pendekatan saintifik dalam pembelajaran.
Abstrack
This research aims to describe (1) lesson plan of Indonesian learning based on scientific approach
according to Curriculum 2013 in VII grade class of SMP N 2 Amlapura, (2) the application of Indonesian
learning based on scientific approach according to Curriculum 2013 in VII grade class of SMP N 2
Amlapura, (3) the evaluation of Indonesian learning based on scientific approach according to Curriculum
2013 in VII grade class of SMP N 2 Amlapura, (4) the obstacles that happened when the teacher apply
Indonesian learning based on scientific approach according to Curriculum 2013 in VII grade class of SMP
N 2 Amlapura.
e- Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha
Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia (Volume 3 Tahun 2014)
This research is using descriptive qualitative method. The data in this research is compiled using
documentation method, observation method, and interview method. The data is analyzed which are the
data reduction, data classification, and the drawing of the conclusion. The subject in this research is the
Indonesian teacher in VII grade class of SMP N 2 Amlapura.
The result of the study shows that (1) in lesson planning stage, five main activities in scientific
approach are planned on the lesson plan steps component, (2) in the implementation of learning activity,
five main activities in scientific approach appear in the learning activity and it implemented in two
meetings, (3) in the assessment stage, it covers assessment of knowledge and skill aspects, and (4) the
problems experienced by the teacher are time with the learning material scope is not compatible and also
the example showed in student book is not contextual.
According to that result, educational institution are suggested to use this research as the theory
providers according to scientific approach in language learning. The teachers are suggested for more
careful in setting the lesson plan. The school and also educational agency must give the teacher training
about the implementation of the scientific approach in the learning process continually. The other
researchers are suggested to continue in conducting the study about the implementation of scientific
approach in learning.
menjawab tantangan zaman yang selalu satuan pendidikan secara nasional menjadi
berubah. Makna manusia yang berkualitas hal yang sulit untuk dilaksanakan. Oleh
yaitu manusia terdidik yang beriman dan karena itu, Kurikulum 2013 akan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dilaksanakan secara terbatas dan
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, berjenjang pada sekolah-sekolah yang
kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara telah memenuhi persyaratan.
yang demokratis dan bertanggung jawab Kurikulum 2013 merupakan
(UU No. 20 Tahun 2003). Oleh karena itu, pengembangan dari kurikulum tingkat
pendidikan nasional harus berfungsi secara satuan pendidikan yang diberlakukan mulai
optimal sebagai wahana utama dalam tahun ajaran 2013/2014. Kurikulum 2013
pembangunan bangsa dan karakter. telah memenuhi dua dimensi kurikulum
Dari sekian banyak unsur sumber yaitu rencana dan pengaturan mengenai
daya pendidikan, kurikulum merupakan tujuan, isi, dan bahan pelajaran, serta cara
salah satu unsur yang bisa memberikan yang digunakan untuk kegiatan
kontribusi signifikan untuk mewujudkan pembelajaran. Kurikulum 2013 bertujuan
perkembangan kualitas potensi peserta untuk mempersiapkan manusia Indonesia
didik. Jadi tidak dapat disangkal lagi bahwa agar memiliki kemampuan hidup sebagai
kurikulum yang dikembangkan dengan pribadi dan warga negara yang beriman,
berbasis pada kompetensi, sangat produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta
diperlukan sebagai instrumen untuk mampu berkontribusi pada kehidupan
mengarahkan peserta didik menjadi: (1) bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan
manusia berkualitas yang mampu dan peradaban dunia.
proaktif menjawab tantangan zaman yang Kurikulum 2013 menganut
selalu berubah; dan (2) manusia terdidik pandangan dasar bahwa pengetahuan tidak
yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan dapat dipindahkan begitu saja dari guru ke
Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, peserta didik. Peserta didik adalah subjek
berilmu, cakap, kreatif, mandiri; dan (3) yang memiliki kemampuan untuk secara
warga negara yang demokratis dan aktif mencari, mengolah, mengkonstruksi,
bertanggung jawab. Pengembangan dan dan menggunakan pengetahuan. Untuk itu
pelaksanaan kurikulum berbasis pembelajaran harus berkenaan dengan
kompetensi merupakan salah satu strategi kesempatan yang diberikan kepada peserta
pembangunan pendidikan nasional didik untuk mengkonstruksi pengetahuan
sebagaimana yang diamanatkan dalam dalam proses kognitifnya. Agar benar-benar
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 memahami dan dapat menerapkan
tentang Sistem Pendidikan Nasional. pengetahuan, peserta didik perlu didorong
Kurikulum dan pembelajaran untuk bekerja memecahkan masalah,
merupakan dua hal yang berkaitan erat. menemukan segala sesuatu untuk dirinya,
Kurikulum pada dasarnya merupakan dan berupaya keras mewujudkan ide-
perencanaan menyeluruh yang mencakup idenya.
kegiatan dan pengalaman yang perlu Kurikulum 2013 mengembangkan
disediakan dan memberikan kesempatan dua modus proses pembelajaran yaitu
secara luas bagi siswa untuk belajar proses pembelajaran langsung dan proses
(Hamalik, 2001:1). Dengan adanya pembelajaran tidak langsung. Proses
kurikulum, maka akan tersedia kesempatan pembelajaran langsung adalah proses
dan kemungkingkan terselenggaranya pendidikan di mana peserta didik
proses belajar mengajar. mengembangkan pengetahuan,
Kurikulum 2013 merupakan kemampuan berpikir dan keterampilan
intervensi peningkatan mutu yang strategis, psikomotorik melalui interaksi langsung
namun sasarannya besar baik dari segi dengan sumber belajar yang dirancang
siswa yang akan menjadi subjek dari dalam silabus dan RPP berupa kegiatan-
Kurikulum 2013, maupun guru yang kegiatan pembelajaran. Dalam
menjadi aktor utama dalam pembelajaran langsung tersebut peserta
implementasinya, sehingga pelaksanaan didik melakukan kegiatan belajar
secara serentak dengan sasaran semua mengamati, menanya, mengumpulkan
e- Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha
Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia (Volume 3 Tahun 2014)
informasi, mengasosiasi atau menganalisis, yang dimiliki oleh guru dan siswa. Siswa
dan mengkomunikasikan apa yang sudah dituntut untuk mampu memecahkan
ditemukannya dalam kegiatan analisis. masalah dengan kemampuan berpikir
Proses pembelajaran langsung tingkat tinggi, sedangkan guru dituntut
menghasilkan pengetahuan dan memiliki kemampuan untuk menerapkan
keterampilan langsung atau yang disebut dan mengaktualisasikan kurikulum tersebut.
dengan instructional effect. Pembelajaran Kemampuan guru tersebut terutama
tidak langsung adalah proses pendidikan berkaitan dengan pengetahuan dan
yang terjadi selama proses pembelajaran kemampuan, serta tugas yang dibebankan
langsung tetapi tidak dirancang dalam dalam bentuk standar kompetensi guru.
kegiatan khusus. Pembelajaran tidak Standar kompetensi guru adalah suatu
langsung berkenaan dengan ukuran yang ditetapkan atau dipersyaratkan
pengembangan nilai dan sikap. Berbeda dalam bentuk penguasaan pengetahuan
dengan pengetahuan tentang nilai dan dan berperilaku layaknya seorang guru
sikap yang dilakukan dalam proses untuk menduduki jabatan fungsional sesuai
pembelajaran langsung oleh mata pelajaran bidang tugas, kualifikasi, dan jenjang
tertentu, pengembangan sikap sebagai pendidikan (Abdul Majid, 2008:6).
proses pengembangan moral dan perilaku Salah satu ruang lingkup standar
dilakukan oleh seluruh mata pelajaran dan kompetensi guru adalah kompetensi
dalam setiap kegiatan yang terjadi di kelas, pengelolaan pembelajaran. Kompetensi
sekolah, dan masyarakat. Oleh karena itu, pengelolaan pembelajaran meliputi
dalam proses pembelajaran Kurikulum penyusunan perencanaan pembelajaran,
2013, semua kegiatan yang terjadi selama pelaksanaan pembelajaran, dan evaluasi
belajar di sekolah dan di luar dalam pembelajaran. Kompetensi pengelolaan
kegiatan kokurikuler dan ekstrakurikuler pembelajaran ini berkaitan erat dengan
terjadi proses pembelajaran untuk pendekatan yang ditetapkan dalam
mengembangkan moral dan perilaku yang Kurikulum yang berlaku.
terkait dengan sikap. Penerapan Kurikulum 2013
Kurikulum 2013 menekankan dilaksanakan secara bertahap di berbagai
dimensi pedagodik modern dalam jenjang pendidikan, sehingga terdapat
pembelajaran yaitu menggunakan beberapa sekolah yang menjadi pilot
pendekatan saintifik. Pembelajaran project penerapan Kurikulum 2013.
berpendekatan saintifik adalah Berdasarkan hasil wawancara awal dengan
pembelajaran yang dirancang secara Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten
prosedural sesuai dengan langkah-langkah Karangasem, salah satu sekolah yang
umum kegiatan ilmiah. Pada pembelajaran, menjadi pilot project pelaksanaan
pendekatan saintifik diimplementasikan Kurikulum 2013 adalah SMP Negeri 2
dalam kegiatan yaitu mengamati, menanya, Amlapura. Penerapan Kurikulum 2013 di
menalar, mengasosiasi, dan SMP Negeri 2 Amlapura terbatas pada
mengomunikasikan. Sejalan dengan hal kelas VII. Dari hasil observasi awal di SMP
tersebut, pembelajaran bahasa Indonesia Negeri 2 Amlapura diperoleh informasi
berbasis Kurikulum 2013 dapat dirancang bahwa guru-guru yang mengajar di kelas
dengan menggunakan pendekatan saintifik. VII telah mendapat pelatihan mengenai
Pembelajaran bahasa Indonesia implementasi Kurikulum 2013 termasuk
berdasarkan pendekatan saintifik adalah implementasi pendekatan saintifik dalam
pembelajaran bahasa Indonesia yang pembelajaran baik dalam hal perencanaan
dirancang secara prosedural sesuai dengan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran
langkah-langkah umum kegiatan ilmiah. dan evaluasi pembelajaran. Berbekal
Pembelajaran bahasa Indonesia pelatihan tersebut, diharapkan guru mampu
berdasarkan pendekatan saintifik bertujuan menerapkan Kurikulum 2013 dengan tepat
meningkatkan kemampuan intelek, sesuai dengan kebijakan pemerintah.
khususnya kemampuan berpikir tingkat Beranjak dari latar belakang pendidikan
tinggi siswa. Oleh karena itu, dalam proses peneliti adalah pendidikan bahasa, maka
belajar mengajar diperlukan kompetensi peneliti memfokuskan penelitian pada
e- Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha
Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia (Volume 3 Tahun 2014)
tidak terjadi masalah keterbatasan alokasi menantang, memotivasi peserta didik untuk
waktu sehingga pembelajaran tidak secara aktif menjadi pencari informasi,
berlangsung secara efektif. Hal ini sesuai serta memberikan ruang yang cukup bagi
dengan Permendikbud Nomor 65 Tahun prakarsa, kreativitas, dan kemandirian
2013 tentang Standar Proses yang sesuai dengan bakat, minat dan
mengisyaratkan tentang pentingnya perkembangan fisik serta psikologis peserta
memperhatikan alokasi waktu untuk setiap didik melalui lima kegiatan pokok yaitu
kegiatan pembelajaran. Alokasi waktu mengamati, menanya, mencoba,
disesuaikan dengan keperluan untuk mengasosiasi, dan mengomunikasikan
pencapaian KD dan beban belajar dengan (Permendikbud Nomor 81A Tahun 2013
mempertimbangkan jumlah jam pelajaran tentang Implementasi Kurikulum). Kegiatan
yang tersedia dalam silabus dan KD yang penutup yang dilaksanakan tidak sesuai
harus dicapai. dengan RPP. Guru hanya memberikan
Temuan lain dalam RPP yang tugas sebagai tindak lanjut dalam kegiatan
disusun oleh guru adalah perbedaan pembelajaran.
penyusunan penilaian. Penilaian disusun Tahap evaluasi pembelajaran
oleh guru berdasarkan penilaian proses dan bahasa Indonesia dilakukan guru dalam
penilaian hasil. Guru beralasan bahwa satu kali pertemuan untuk memantau
penilaian proses merupakan penilaian perkembangan belajar siswa dengan
mengenai sikap siswa selama mengikuti harapan agar pelaksanaan evaluasi dapat
proses pembelajaran sehingga guru berjalan dengan optimal. Siswa memiliki
menggolongkan KI 1 dan KI 2 ke dalam waktu yang cukup dalam mengerjakan soal
penilaian proses, sedangkan penilaian hasil evaluasi. Guru bahasa Indonesia di kelas
merupakan penilaian kemampuan dan VII SMP Negeri 2 Amlapura hanya
keterampilan siswa menyerap materi melaksanakan penilaian hasil belajar yang
pelajaran sehingga guru menggolongkan KI mengukur aspek pengetahuan dan
3 dan KI 4 ke dalam penilaian hasil belajar. keterampilan siswa. Penilaian proses tidak
Hal ini tidak sesuai dengan Permendikbud dilakukan karena guru beranggapan bahwa
Nomor 66 Tahun 2013 tentang Standar pembelajaran masih berlangsung selama
Penilaian yang mengisyaratkan bahwa satu semester ke depan. Hal ini tidak
enilaian hasil belajar peserta didik sesuai dengan Permendikbud Nomor 66
mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, Tahun 2013 tentang Standar Penilaian
dan keterampilan dilakukan secara yang menyatakan bahwa penilaian hasil
berimbang dan berdiri sendiri sehingga belajar peserta didik mencakup kompetensi
dapat digunakan untuk menentukan posisi sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang
relatif setiap peserta didik terhadap standar dilakukan secara berimbang sehingga
yang telah ditetapkan. dapat digunakan untuk menentukan posisi
Terkait dengan tahap pelaksanaan relatif setiap peserta didik terhadap standar
pembelajaran, guru tidak sepenuhnya yang telah ditetapkan.
melaksanakan langkah-langkah Penilaian dalam Kurikulum 2013
pembelajaran berdasarkan RPP yang telah untuk setiap mata pelajaran meliputi
disusun. Langkah-langkah pendekatan penilaian kompetensi sikap (KI 1 dan KI 2),
saintifik tidak terlaksana secara kompetensi pengetahuan (KI 3), dan
keseluruhan dalam satu kali tatap muka kompetensi keterampilan (KI 4). Penilaian
karena terkendala waktu dan kemampuan sikap meliputi penilaian siswa selama
peserta didik dalam mencerna materi mengikuti proses pembelajaran. Penilaian
pelajaran. Hal ini tidak sesuai dengan sikap ini dilakukan dengan cara mengamati
hakikat kegiatan inti pembelajaran perilaku siswa dalam mengikuti pelajaran.
berdasarkan pendekatan saintifik yang Penilaian hasil belajar meliputi penilaian
menekankan bahwa Kegiatan inti terhadap kemampuan siswa menyerap
pembelajaran berdasarkan pendekatan pelajaran dan kemampuan siswa
saintifik merupakan proses pembelajaran menerapkan materi pelajaran yang telah
untuk mencapai tujuan, yang dilakukan didapat. Penilaian untuk kompetensi
secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, pengetahuan dan kompetensi keterampilan
e- Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha
Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia (Volume 3 Tahun 2014)
menggunakan skala 1–4 (kelipatan 0.33), penilaian hasil pembelajaran yang meliputi
sedangkan kompetensi sikap menggunakan penilaian pengetahuan dan penilaian
skala Sangat Baik (SB), Baik (B), Cukup keterampilan. (4) Kendala-kendala yang
(C), dan Kurang (K), yang dapat dikonversi dialami guru ketika menerapkan
ke dalam Predikat A – D. pembelajaran bahasa Indonesia
Beberapa kendala yang dihadapi berdasarkan pendekatan saintifik sesuai
guru dalam pembelajaran bahasa Indonesia Kurikulum 2013 di kelas VII SMP Negeri 2
berdasarkan pendekatan saintifik sesuai Amlapura adalah ketidaksesuaian antara
Kurikulum 2013 adalah kesesuaian antara waktu dengan materi pembelajaran. Materi
waktu yang disediakan dengan materi pembelajaran sangat kompleks sedangkan
pembelajaran. Pada jenjang SMP, alokasi waktu yang tersedia sangat terbatas.
waktu untuk satu jam pelajaran adalah 40 Kendala lain yaitu contoh-contoh yang
menit. Pelajaran bahasa Indonesia disajikan pada buku pegangan siswa tidak
mendapat alokasi waktu selama 2 x 40 kontekstual sehingga menyulitkan siswa
menit untuk satu kali pertemuan, sehingga menyerap materi pembelajaran.
cakupan materi yang terlalu luas sulit untuk Berdasarkan temuan dalam
terselesaikan. Kendala lain yang dihadapi penelitian ini, saran-saran yang ingin
guru adalah contoh-contoh yang disajikan disampaikan melalui penelitian ini adalah
dalam buku pegangan siswa tidak sebagai berikut. (1) Lembaga pendidikan
kontekstual sehingga menyulitkan siswa disarankan untuk menggunakan penelitian
untuk memahami materi pelajaran yang ini sebagai referensi yang dapat
disampaikan. Oleh karena itu, guru memberikan sumbangan positif bagi
sebaiknya mencari contoh-contoh lain yang perkembangan dan kemajuan ilmu
lebih relevan dengan kondisi di sekitar pengetahuan khususnya berkaitan dengan
siswa agar siswa lebih mudah dalam penyediaan teori mengenai pendekatan
memahami materi pelajaran. saintifik dalam pembelajaran bahasa. (2)
Para guru disarankan untuk lebih cermat
Penutup dalam menyusun RPP. Kecermatan
Berdasarkan masalah yang tersebut meliputi penjabaran KI dan KD
diajukan, hasil kajian terhadap agar implementasi KI dan KD tersebut
pembelajaran bahasa Indonesia dapat dicapai oleh siswa. Selain itu, guru
berdasarkan pendekatan saintifik sesuai harus memperhatikan alokasi waktu untuk
Kurikulum 2013 di kelas VII SMP Negeri 2 setiap kegiatan pembelajaran agar kelima
Amlapura dapat disimpulkan sebagai langkah pokok dalam pendekatan saintifik
berikut. (1) Perencanaan pembelajaran dapat terlaksana. (3) Pihak sekolah dan
bahasa Indonesia berdasarkan pendekatan dinas pendidikan hendaknya terus
saintifik sesuai Kurikulum 2013 di kelas VII memberikan pelatihan terkait Kurikulum
SMP Negeri 2 Amlapura menunjukkan 2013 khususnya mengimplementasikan
bahwa kegiatan pendekatan saintifik pendekatan saintifik dalam pembelajaran
direncanakan pada komponen langkah- kepada guru sehingga implementasi
langkah pembelajaran. (2) Pelaksanaan pendekatan saintifik untuk setiap aspek
pembelajaran bahasa Indonesia kegiatan pembelajaran baik dalam hal
berdasarkan pendekatan saintifik sesuai perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi
Kurikulum 2013 di kelas VII SMP Negeri 2 yang dirancang oleh guru dapat terlaksana
Amlapura menunjukkan bahwa langkah- dengan baik. Di samping itu, pihak
langkah kegiatan dalam pendekatan pengawas dari dinas pendidikan disarankan
saintifik yaitu mengamati, menanya, untuk terus memantau keefektifan dan
mencoba, mengasosiasi, dan keefisienan kegiatan pembelajaran yang
mengomunikasikan tampak dalam kegiatan dilakukan oleh guru, terutama
pembelajaran dan terlaksana dalam dua kekonsistenan antara perencanaan dan
kali pertemuan. (3) Evaluasi pembelajaran pelaksanaan pembelajaran. (4) Peneliti lain
bahasa Indonesia berdasarkan pendekatan disarankan untuk mengembangkan dan
saintifik sesuai Kurikulum 2013 di kelas VII melakukan penelitian lanjutan dengan
SMP Negeri 2 Amlapura hanya berupa memperluas masalah dan situs penelitian
e- Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha
Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia (Volume 3 Tahun 2014)
ini. Dengan demikian, hasil penelitian ini Peraturan Menteri Pendidikan dan
menjadi lebih luas dan dapat Kebudayaan Nomor 66 Tahun 2013
dipertanggungjawabkan secara ilmiah. tentang Standar Penilaian. Jakarta:
Kementerian Pendidikan dan
Daftar Rujukan Kebudayaan.