Anda di halaman 1dari 54

KATA PENGANTAR

Bismillahirrohmaanirrahiim.

Alhamdulillah, dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang
telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan Laporan
Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini tepat pada waktunya.

Adapun penyusunan laporan ini berdasarkan pengalaman yang saya peroleh selama
mengikuti kegiatan PKL di beberapa Unit Produksi, Unit Distribusi, dan Unit Pelayanan
baik yang berada di daerah Kalimantan Selatan maupun yang berada di luar daerah
Kalimantan Selatan,seperti di daerah Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta.

Laporan ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan untuk mengikuti Ujian
Nasional tahap akhir tahun ajaran 2010-2011 pada SMK Farmasi ISFI Banjarmasin .
Disamping itu juga untuk mengembangkan dan menerapkan ilmu pengetahuan yang telah
didapat baik secara teoritis maupun praktek, sekaligus untuk mencari pengalaman kerja
sebagai tambahan ilmu pengetahuan.

Saya sebagai penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini masih banyak
kekurangan dan jauh dari kesempurnaan,di karenakan adanya keterbatasan
pengetahuan,pengalaman dan kemampuan yang saya miliki. Namun saya telah berusaha
sebaik mungkin agar penyajian laporan ini dapat di pahami dan bisa bermanfaat pada
nantinya. Oleh karena itu, saya harapkan kritik dan saran demi kesempurnaan laporan ini.

Dalam kesempatan ini,saya selaku penulis menyampaikan ucapan terimakasih yang


sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah memberikan saya bimbingan,
pengetahuaan, pengalaman, dan dukungan yang begitu berharga untuk saya. Ucapan
terimakasih ini saya tujukan kepada yang terhormat:

1. Kedua orang tua tercinta dan seluruh keluarga besar saya yang memberikan bantuan
baik materi maupun dorongan kepada saya.
2. Bapak Drs. H. Fauzi Anwar,S.Si.,Apt selaku Kepala Sekolah SMF-ISFI
Banjarmasin.
3. Bapak/ibu selaku pembimbing dalam penyusunan laporan ini.
4. Bapak dan ibu guru serta Staf Tata Usaha dan Perpustakaan SMF-ISFI Banjarmasin,
yang telah memberikan ilmu pengetahuan baik secara langsung maupun tidak
langsung.
5. Pimpinan dan seluruh staf PT. Nyonya Menir.
6. Pimpinan dan seluruh staf PT. Indofood cbp sukses makmur

Laporan PKL 10/11 Rifaat Nazmi


7. Pimpinan dan seluruh staf PT. Victoria care Indonesia.
8. Pimpinan dan seluruh staf Balai Besar Penelitian dan Pertimbangan Tanaman Obat
dan Obat Tradisional (B2P2 TO-OT).
9. Pimpinan dan seluruh staf karyawan Instalasi Farmasi RSUD ulin,Banjarmasin.
10. Pimpinan dan seluruh staf karyawan Puskesmas gadang Hanyar Banjarmasin.
11. Rekan-rekan dan semua pihak yang telah memberikan bantuan, semangat dan
dukungan serta pendapat dalam menyelesaikan laporan PKL ini.

Akhir kata saya mengucapkan mohon maaf apabila terdapat kesalahan atau
kejanggalan dalam penyusunan laopran PKL ini

Atas bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak saya mengucapkan banyak
terimakasih dan semoga dapat balasan pahala yang berlipat ganda dari Allah SWT. Amin.

Banjarmasin, Januari 2010

Penyusun

Laporan PKL 10/11 Rifaat Nazmi


PENDAHULUAN

A. Maksud dan Tujuan Praktek kerja Lapangan


Pada dasarnya, maksud dan tujuan PKL adalah sebagai salah satu bentuk
pelaksanaan program kurikulum SMK Farmasi ISFI Banjarmasin terhadap siswa dan siswi
khususnya kelas XII. Hal ini sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI.
No.536/Kep/Dinkes/II/1987 tanggal 16 Februari 1987 tentang berlakunya kurikulum untuk
pendidikan Sekolah Menengah Farmasi wajib Praktek Kerja Lapangan (PKL) di unit-unit
jajaran lingkungan Departemen Kesehatan. Di SMK Farmasi ISFI Banjarmasin kegiatan ini
di lakukan setiap tahun dengan dua bentuk program pelaksanaan,yaitu dalam rangka
kunjungan studi ke beberapa pabrik dan perusahaan di luar Kalimantaan,dan di lanjutkan
dengan PKL di beberapa unit kerja yang berkaitan dengan pekerjaan kefarmasian seperti di
apotek dan Puskesmas.
Adapun maksud dan tujuannya adalah untuk mempersiapkan diri siswa agar dapat
terjun langsung ke masyarakaat nanti, disinilah siswa dapat melihat sejauh mana tugas dan
tanggungjawab seorang Asisten Apoteker dalam dunia kerja. Selain itu dengan adanya PKL
ini siswa dan siswi diharapkan dapat menunjang teori-teori yang didapat di bangku sekolah
dengan praktek yang ada di lapangan,sehingga dapat menambah ilmu pengetahuan dan
pengalaman yang akan di gunakan nantinya sebagai Asisten apoteker yang mengabdikan diri
ke pada masyarakat.
B. Maksud dan Tujuan Penulisan Laporan
Maksud dan tujuan penulisan laporan ini adalah sebaagai salah satu syarat
mengikuti Ujian Akhir Sekolah Menengah Farmasi tahun 2010/2011 dan sebagai bukti nyata
hasil pengamatan objek PKL yang telah di kunjungi yang di susun dalam karya tulis berupa
laporan.
C. Pengerian-pengertian
1) Apoteker
PerMenKes RI No.922/MenKes/Per/X/1993
Adalah mereka yang berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku berhak untuk
melakukan pekerjaan kefarmasian di Indonesia sebaagai apoteker.
2) Apoteker Pengelola Apotek (APA)
PerMenKes RI No.922/MenKes/Per/X
Adalah Apoteker yang telah mempunyai Surat Izin Apotek (SIA).
3) Asisten Apoteker (AA)
PerMenKes RI No.922/MenKes/Per/X/1993
Adalah mereka yang berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku berhak untuk
melakukan pekerjaan kefarmasian di Indonesia sebagai Asisten Apoteker.

Laporan PKL 10/11 Rifaat Nazmi


4) Pekerjaan kefarmasian
PerMenKes RI No.922/MenKes/Per/X/1993
Adalah pembuatan termasuk pengendalian mutu secara farmasi,pengamanan, penyediaan,
penyimpanan, dan distribusi obat, pengelolaan obat, pelayanan obat atas resep dokter,
pelayanan informasi obat, serta pengembangan bahan obat, bahan obat, dan obat tradisional.
5) Apotek
PerMenKes RI No.922/MenKes/Per/X/1993
Adalah suatu tempat tertentu dilakukannya pekerjaan kefarmasian dan penyaluran
perbekalan farmasi kepada masyarakat secara langsung.
6) Pusat Pelayanan Kesehatan (Puskesmas)
Adalah suatu kesatuan organisasi fungsional yang langsung memberikan pelayanan
kesehatan secara menyeluruh kepadda masyarakat dalam suatu wilayah kerja tertentu dalam
bentuk usaha-usaha keessehatan pokok.
7) Pedagang Besar Farmasi (PBF)
PerMenKes RI No.922/MenKes/Per/X/1993
Adalah badan hokum perseroan terbatas atau koprasi yang memiliki surat izin pengadaan,
oenyimpanan, penyaluran perbekalan farmasi dalam jumlah besar sesuai dengan ketentuan
perundang-undangan yang berlaku.
8) Industri Farmasi
-PerMenKes RI No.922/MenKes/Per/X/1993
Adalah industry obat jadi dan industry bahan baku atu paabrik yang memproduksi obat
untuk di jual kepada pedagang lain seperti PBF, Apotek
-SK MenKes No.245/MenKes/SK V/1990
Adalah pabrik yang memproduksi obat untuk di jual kepada pedagang lain seperti PBF,
Apotek, dan Toko Obat Berizin.
9) Pemilik Sarana Apotek (PSA)
Adalah orang atau badan hokum yang mempunyai sarana apotek yang bekerjasama dengan
Apoteker pengelola apotek.
10) Surat Izin Apotek (SIA)
PerMenKes RI No.922/MenKes/Per/X/1993
Adalah surat izin yang di berikan kepada apoteker atau asisten apoteker bekerjasama dengan
pemilik sarana untuk menyelenggarakan apotek di suatu tempat.
11) Kesehatan
UU RI No.23 tahun 1992
Adalah suatu keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan social yang memungkinkan setiap
orang hidup produktif secara social dan ekonomis.

Laporan PKL 10/11 Rifaat Nazmi


12) Resep
PerMenKes RI No.922/MenKes/Per/X/1993
Adalahcpermintaan tertulis dari dokter, dokter gigi dan dokter hewan kepada APA untuk
menyediakan dan menyerahkan obat bagi [enderita sesuai peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
13) Perbekalan Farmasi
PerMenKes RI No.922/MenKes/Per/X/1993
Adalah perbekalan yang meliputi obat,bahan obat, obat asli Indonesia, bahan obat asli
Indonesia, alat kesehatan, kosmetik, dan sebaagainya.
14) Alat Kesehatan
UU No.23 tahun 1992
Adalah instrument, operator mesin, implasi yang tidak mengandung obat yang di gunakan
mengdiagnosa, menyembuhkan dan meringankan penyakit, memelihara orang sakit dan
memulihkan kesehatan serta untuk membentuk struktur atau memperbaiki fungsi tubuh.
15) Obat
Dalah suatu baahan atau bahan-bahan yang dimaksudkan untuk di gunakan dalam
menetapkan diagnose, mencegah, mengurangi, menghilangkan, bahkaan menyembuhkan
penyakit atau gejaalaa penyakit, luka atau kelainan badaniah pada manusia dan hewan,
memperelok badan atau bagian badan manusia.
16) Bahan Baku
SK MenKes No.245/MenKes/SK/V/1990
Adalah bahan berkhasiat maupun tidak berkhasiat yang di gunakan dalam pengolahan obat
dengan standart mutu bahan baku farmasi
17) Simplisia
Adalah bahan alamiah yang di pergunakan sebagai obat yang belum mengalami pengolahan
apapun, kecuali di nyatakan lain berupa bahan yang telah dikeringkan.
18) Obat Jadi
Adalah obat dalam keadaan murni atau campuran dalam bentuk serbuk, cairan, salep, tablet,
pil, suppositoria atau bentuk lain yang mempunyai nama teknis sesuai dengan Farmakope
Indonesia atau buku-buku lain yang telah di tetapkan oleh pemerintah.
19) Obat Paten
Adalah obat jadi dengan nama dagang yang terdaftar atas si pembuat atau di kuasakannya
dan di jual dengan bungkus asli dari pabrik yang memproduksinya.
20) Obat Generik
Adalah obat dengan nama resmi yang di tetapkan dalam Farmakope Indonesia untuk zat
berkhasiat yang di kandungnya.

Laporan PKL 10/11 Rifaat Nazmi


21) Obat Tradisional
UU RI No.23 tahun 1992
Adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan tumbuh-tumbuhan, bahan hewan,
bahan mineral, sediaan galenik atau campuran dari bahan tersebut yang secara turun-
temurun telah di gunakan untuk pengobatan berdasarkan pengalaman/
22) Obat Jadi Sejenis
Adalah obat jadi yang mengandung zat berkhasiat sama gengan obat jadi yang sudah
terdaftar.
23) Obat Jadi Kontrak
Adalah obat jadi yang pembuatannya di limpahkan kepada industry farmasi lain.
24) Obat Jadi Impor
Adalah obat jadi hasil produksi industry farmasi luar negeri.
25) Obat Narkotika
UU RI No.22 tahun 1997
Adalaah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintetis maupun
semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa,
mengurangi rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan.
26) Obat Psikotropika
UU RI No.5 tahun 1997
Adalah zat atau obat baik alamiah atau sintetis, bukan narkotika yang berkhasiat psikoaktif
melalui pengaruh susunan syaraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktifitas
mental dan prilaku.
27) Kosmetik
Adalah sediaan atau paduan bahan yang siap untuk di gunakan pada bagian lurar badan
(epidermis, rambut, kuku, bibir, dan organ kelamin luar), gigi dan rongga mulut untuk
membersihkan dan menambah daya tarik, mengubaah penampilan.
28) Produksi
Adalah semua kegiatan pembuatan mulai dari penerimaan, bahan awal, pengolahan, sampai
dengan pengemasan untuk menghasilkan obat jadi.
29) Produk Ruahan
Adalah tiap bahan yang telah diolah dan tinggal memerlukan pengemasan untuk menjadi
obat.
30) Produk Antara
Adalah tiap bahan atau campuran bahan yang masih memerlukan satu atau lebih tahap
pengolahan lebih lanjut untuk menjadi produk ruaahan.
31) Pengemasan

Laporan PKL 10/11 Rifaat Nazmi


Adalah bagian siklus produksi yang dilakukan terhadap produk rumahan untuk
menghasilkan obat jadi.
32) Batch
Adalah jumlah produk yang mempunyai sifat dan mutu seragam yang di hasilkan dalam satu
siklus pembuatan atas suatu perintah pembuatan tertentu
33) Nomor Batch
Adalah penandaan yang terdiri dari angka atau huruf atau gabungan keduanya yang
merupakan taanda pengenal suatu batch yang memungkinkan penelusuran kembali riwayat
lengkap pembuatan batch tersebut, termasuk tahap-tahap probuksi, pengawasan, dan
distribusi.
34) Lot
Adalah sebagian tertentu dari suatu batch yang memiliki sifat dan mutu yang seragam dalam
batas yang di tetapkan.
35) Tanggal Kedaluarsa
Adalah tanggal yang menyatakan bahwa sebelum tanggal tersebut suatu batch atau lot
tertentu masih memenuhi spesifik standar mutu yang di isyaratkan.
36) Substratum
Adalah zat penyerap (pengabsorbsi) atau zat pewarnaa yang di gunakan untuk menyerap
(mengabsorbsi) atau mengendapkan zat warna dengan maksud untuk memberikan corak atau
intensitas warna yang sesuai dengan yang di kehendaki.
37) Fiitofarmaka
Adalah sediaan obat dan obat tradisional yang telah dibuktikan keamanan dan khasiatnya
bahan bakunya terdiri dari simplisia atau sediaan galenik yang telah memenuhi persyaratan
yang berlaku.
38) Karantina
Adalah suatu bahan ayau produk yang di pisahkan secara fisik atau dengan system tertentu
menunggu keputusan apakah bahan atau produk tersebut ditolak atau dapat di gunakan untuk
pengolahan, pengemasan, dan distribusi.
39) Pecandu
Adalah orang yang menggunakan atau menyalahgunakan narkotikan gdan dalam keadaan
ketergantungan pada narkotika baik secara fisik maupun psikis.
40) Ketergantungan Narkotika
Adalah gejala dorongan untuk menggunakan narkotika secara terus menerus.
41) Rehabilitasi Medis
Adalah suatu proses kegiatan pengobatan secara terpadu untuk membebaskan pecandu dari
ketergantungan narkotika.

Laporan PKL 10/11 Rifaat Nazmi


42) Peredaran Gelap Narkotika
Adalah setiap kegiatan atau serangkaian kegiatan secara sembunyi-sembunyi dan melawan
hokum yang di tetapkan sebagai tindakan pidana narkotika.

Laporan PKL 10/11 Rifaat Nazmi


BAB II

URAIAN OBJEK PRAKTEK KERJA LAPANGAN

URAIAN UNIT PRODUKSI

P.T. NYONYA MENEER

Sejarah

Keterbatasan bisa menjadi motivasi, keprihatinan dapat memacu kreativitas. Pengalaman


hidup Nyonya Meneer merupakan contoh paling tepat. Keterbatasan dan keprihatinan masa
pendudukan Belanda di awal 1900-an tidak menjadikannya putus asa di saat sang suami jatuh
sakit. Berbekal sedikit pengetahuannya, Nyonya Meneer meracik aneka tumbuhan dan rempah
untuk diminum suaminya. Ternyata ramuan itu mujarab, padahal berbagai pengobatan tidak
mampu memulihkan kondisi sang suami tercinta.

Para kerabat dekat di Semarang segera mencium ‘dingin’nya tangan Nyonya Meneer
mengolah jamu. Nyonya Meneer yang ringan tangan dan sangat peduli pada orang-orang di
sekitarnya dengan senang hati meracik untuk mereka yang demam, sakit kepala, masuk angin dan
terserang berbagai penyakit ringan lainnya. Sebagian besar yang mencobanya puas.

Semakin banyak yang merasakan khasiat jamu racikan Nyonya Meneer, semakin banyak
pula permintaan padanya untuk mengantarkan sendiri jamu yang belakangan mulai dikemasnya
itu. Kesibukan Nyonya Meneer di dapur tidak memungkinkan untuk memenuhi permintaan itu.
Dengan berat hati dia minta maaf, dan sebagai ganti dia mencantumkan fotonya pada kemasan
jamu buatannya. Tak ada yang keberatan, tak ada pula yang menduga bahwa di kemudian hari,
jamu dengan potret seorang wanita ini melegenda.

Berbekal perabotan dapur biasa, usaha keluarga ini terus memperluas penjualan ke kota-
kota sekitar. Bahkan, pada tahun 1919, Nyonya Meneer berhasil mewujudkan impiannya,
mendirikan perusahaan "Jamu Jawa Asli Cap Portret Nyonya Meneer di Semarang". Untuk
mempermudah pelanggan Nyonya Meneer juga membuka toko di Jalan Pedamaran 92,
Semarang. Perusahaan terus berkembang dengan bantuan anak-anaknya yang mulai besar.
Seorang putrinya, Nonnie hijrah ke Jakarta pada tahun 1940. Dialah yang merintis dibukanya
toko Nyonya Meneer, di Jalan Juanda, Pasar Baru. Jamu yang tadinya muncul dari keterbatasan
dan keprihatinan ini pun masuk ke ibukota dan meluas ke seluruh penjuru negeri.

Laporan PKL 10/11 Rifaat Nazmi


Visi dan Misi P.T. NYONYA MENEER

 Visi P.T. NYONYA MENEER


“Karena Mutu, Kami unggul di setiap pesaing pasar”

 Misi P.T. NYONYA MENEER


o Melestarikan warisan tradisi nenek moyang dalam menjaga kesehatan dan kecantikan
o Memberikan pelayanan kesehatan dan kecantikan yang bermutu sekaligus yang
terjangkau di seluruh lapisan masyarakat
o Pelayanan kesehatan yang tercipta dari masyarakat untuk masyarakat luas
o Turut serta membantu pemerintah dalam rangka peningkatan SDM dengan cara
pemberdayaan dan pengadaan lapangan kerja
 Motto P.T. NYONYA MENEER
“Jamu Nyonya Meneer, tradisi terbaik untuk kesehatan dan kecantikan”

Pembuatan Jamu P.T. NYONYA MENEER

Laporan PKL 10/11 Rifaat Nazmi


Laporan PKL 10/11 Rifaat Nazmi
Produk P.T. NYONYA MENEER

 Jamu untuk Wanita


 Jamu Perawatan Jamu Gadis Remaja
Jamu Galian Sari
Jamu Galian Putri
Jamu Galian Singset
Jamu Srikaton
Jamu Awet Muda
Jamu Sehat Wanita
Jamu Galian Rapet
Jamu Awet Ayu
Jamu Galian Delima Putih
Jamu Tresnasih
Jamu Rahim Sehat
Jamu Jerawat
Jamu Mekar Sari
Jamu Bibit
Jamu Awet Muda B

 Jamu Penyembuhan Jamu DILEP I


Jamu DILEP II
Jamu Peputih
Jamu Datang Bulan Tidak Cocok
Jamu Nifas
Pil Nifas
Jamu Sorok I
Jamu Sorok II
Jamu Galian Parem
Jamu Sawanan
Jamu Kering Istimewa

 Kosmetik Bedak Awet Ayu


Lulur Awet Ayu
Lulur Awet Ayu Cream
Bedak Dingin

Laporan PKL 10/11 Rifaat Nazmi


Bedak Sariawan
Bedak Jebuk Sari
Mangir Harum
Mangir Cream
Bedak Remaja
Bedak Jerawat
Bedak Jerawat Neera
Buste Cream
*TOP PRODUCT
Bedak Dewi Kecantikan

 Perawatan Setelah Bersalin Jamu Habis Bersalin 1-20 hari


Jamu Habis Bersalin 20-40 hari
Jamu Habis Bersalin Lengkap Super
Jamu Habis Bersalin Lengkap
Jamu Habis Bersalin Lengkap Istimewa
Jamu Habis Bersalin Super
Jamu Bersalin Pesanan Khusus
Jamu Pilis Singgul
Tapel Ratus
Jamu Tapel Sosok
Jamu Tapel Sirih I

 Jamu Untuk Pria


 Jamu Penyembuhan Jamu Pria Janoko
Jamu Pria Sehat
Jamu Bina Tenaga
Jamu Langsing
Jamu Sehat Perkasa
Sehat Perkasa Cream

 Jamu Perawatan Jamu Klingsir

 Jamu Untuk Perawatan dan Penyembuhan


 Jamu Untuk Perawatan dan Jamu Cabe Puyang
JAMU CARANG BURUNG

Laporan PKL 10/11 Rifaat Nazmi


Penyembuhan JAMU SELINJONG
Jamu Stroong
JAMU SEGER
JAMU SINGKIR ANGIN

 Jamu Pilihan Lainnya Serbat Meneer Manis


Sari Asam Manis

 Produk Unggulan
 Produk Unggulan Minyak Telon
Awet Ayu Buste Cream
Singkir Angin Cair Madu
Singkir Angin Cair Flu
Jamu Amurat
Jamu Habis Bersalin Lengkap Super

Laporan PKL 10/11 Rifaat Nazmi


BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TANAMAN OBAT DAN
OBAT TRADISIONAL

Sejarah

Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional bermula dari
suatu kebun koleksi tanaman berkhasiat obat yang bernama Usaha Tanaman Obat-obatan Lawu
Complex Hortus Medicus Tawangmangu yang dirintis oleh R.M. Santosa (almarhum) dibantu oleh
Prof. DR. Sutarman. Pada tahun 1948 Hortus medicus menjadi cabang dari laboratorium
Pharmacoterapie Klaten, dan 16 September 1951 diresmikan oleh Wakil Presiden RI Pertama Bapak
Dr. M. Hatta dan dikelola di bawah lembaga Eijkman.

Hortus Medicus pada awal berdiri bertugas menanam dan mempelajari tanaman obat sub-tropis.
Antara tahun 1950 samapai 1956 telah dicobakan lebih dari 100 jenis tanaman yang berasal dari luar
negeri. 1 Juni 1955 Hortus Medicus di bawah pengelolaan Lembaga Farmakoterapi dengan Keputusan
Menteri Kesehatan RI Nomor 26124/Sekdj, sehingga selain tempat menanam tanaman obat juga
menjadi lembaga penyelidikan tanaman obat.

Guna meningkatkan penggunaan bahan-bahan obat asal tanaman Indonesia, Hortus Medicus
dialihkan pengelolaannya ke BPU Farmasi Negara dengan Surat Keputusan Menteri Kesehatan
Nomor 32521/Kab/BPU/63 tanggal 8 Juni 1963, dengan kegiatan utama pada usaha produksi
simplisia-simplisia secara komersial.

Kemudian berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 208/Kab/B.VII tanggal


25 Juli 1968, Hortus Medicus diserahkan kembali pengelolaannya kepada Departemen Kesehatan RI
cq. Direktorat Jenderal Farmasi. Selanjutnya berdasarkan SK Direktur Jenderal Farmasi Depkes RI
Nomor 4246/Dir.Jend/SK/68 tanggal 8 November 1968, Hortus Medicus pengelolaannya diserahkan
kepada Lembaga Farmasi Nasional Jakarta. Kegiatan Hortus Medicus kembali sebagai lembaga yang
menangani penanaman dan penyelidikan tanaman obat.

Perubahan induk organisasi terjadi lagi dengan dikeluarkannya surat keputusan Direktur
Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan Depkes RI Nomor 4500/A/75 tanggal 9 Juli 1975, Hortus
Medicus pengelolaannya dikembalikan dari Lembaga Farmasi Nasional kepada Direktorat
Pengawasan Obat Tradisionil Dit. Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan Jakarta.

Laporan PKL 10/11 Rifaat Nazmi


Atas dasar pertimbangan bahwa Hortus Medicus Tawangmangu adalah tempat penelitian
tanaman obat, maka sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor
149/Menkes/SK/IV/78 tanggal 28 April 1978 Hortus Medicus Tawangmangu diubah namanya
menjadi Balai Penelitian Tanaman Obat yang merupakan Unit Pelaksana Teknis Pusat Penelitian
Farmasi, Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Selanjutnya berdasarkan SK Menkes
Nomor 556/SK/Menkes/VI/2002 tentang perubahan perumusan kedudukan Unit Pelaksana Teknis di
lingkungan Departemen Kesehatan, maka Balai Penelitian Tanaman Obat menjadi Unit Pelaksana
Teknis Badan Penelitian Dan Pengembangan Kesehatan, di bawah pembinaan teknis fungsional oleh
Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Farmasi dan Obat Tradisional.

Dengan perkembangan yang ada pada saat ini telah dilakukan reorganisasi di lingkungan
Departemen Kesehatan termasuk Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Berdasarkan
Peraturan Presiden No. 9 tahun 2005, bahwa struktur organisasi dalam Badan Litbang di lingkungan
Departemen hanya terdiri dari 4 puslitbang. Bertitik tolak dari Penpres tersebut maka dalam
perkembangannya Puslitbang Farmasi dan Obat Tradisional tidak lagi terdapat dalam struktur baru
Badan Litbang Kesehatan dan berganti menjadi Puslitbang Biomedis dan Farmasi. Dan dengan
Permenkes No. 491/Menkes/Per/VII/2006 BPTO meningkat statusnya menjadi Balai Penelitian
Tanaman Obat menjadi Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat
Tradisional yang diharapkan akan lebih mendekatkan area litbang obat tradisional ke bagian hulunya
yaitu tanaman obat sehingga mampu memberikan hasil yang maksimal.

Struktur Organisasi
Sesuai dengan Permenkes No. 491/Menkes/Per/VII/2006 Balai Besar Litbang TO&OT dipimpin
oleh pejabat eselon IIB yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Badan Litbang
Kesehatan.

Susunan Organisasi Balai Besar Litbang TO&OT terdiri dari :

Laporan PKL 10/11 Rifaat Nazmi


1. Bagian Tata Usaha
Melaksanakan urusan Tata Usaha kepegawaian, perlengkapan dan rumah tangga serta pengelolaan
keuangan

2. Bidang Program Kerjasama dan Informasi


Melaksanakan penyusunan perencanaan, koordinasi, pelaksanaan dan evaluasi program dan
anggaran, kerjasama dan kemitraan, pemyediaan dan desiminasi informasi serta evaluasi dan
pelaporan

3. Bidang Pelayanan Penelitian


Melaksanakan koordinasi pelaksanaan dan evaluasi pelayanan penelitian

4. Instalasi
Merupaka fasilitas penunjang penyelenggaraan litbang dibidang TO dan OT

5. Kelompok Fungsional Peneliti


Melakukan kegiatan sesuai jabatan fungsional peneliti berdasar peraturan perundang undangan
yang berlaku.

Visi

Menjadi Institusi Unggulan dan Referensi Nasional dalam Bidang Penelitian dan Pengembangan
Tanaman Obat dan Obat Tradisional

Misi

Menghasilkan Iptek dan Informasi Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional
yang Berkulaitas berdasarkan Kaidah Ilmiah dan Etika

Tugas Pokok

Melaksanakan Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional

Fungsi

Dalam melaksanakan tugas pokok tersebut Balai Besar Litbang TO OT menyelenggarakan fungsi
sebagai berikut :

1. perencanaan, pelaksanaan, evaluasi penelitian dan/atau pengembangan di bidang tanaman obat


dan obat tradisional

Laporan PKL 10/11 Rifaat Nazmi


2. pelaksanaan eksplorasi, inventarisasi, identifikasi, adaptasi, dan koleksi plasma nutfah tanaman
obat

3. pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi konservasi dan pelstarian plasma nutfah
tanaman obat

4. pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi standarisasi tanaman obat dan bahan baku obat
tradisional

5. pelaksanaan pengembangan jejaring kerjasama dan kemitraan di bidang tanaman obat dan obat
tradisional

6. pelaksanaan kajian dan diseminasi informasi tanaman obat dan obat tradisional

7. pelaksanaan pelatihan teknis di bidang pembibitan, budidaya, pasca panen, analisa, koleksi
spesimen tanaman obat serta uji keamanan dan kemanfaatan obat tradisional

8. pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga

Kompetensi

Penelitian tentang Tanaman Obat dan Obat Tradisional yang meliputi :

1. Potensi Bioprospeksi TO

2. Budidaya TO

3. Teknologi panen dan Pasca Panen TO

4. Teknologi ekstraksi dan analisa senyawa aktif TO

5. Uji Keamanan dan Khasiat serta Formulasi OT

Instalasi dan Laboratorium

Sebagai sarana tempat penelitian ditetapkan 9 Instalasi dan laboratorium, yaitu:

1. lnstalasi Sistematika Tumbuhan

Melaksanakan identifikasi (determinasi) tumbuhan dan simplisia baik dalam bentuk kering maupun
dalam bentuk rajangan dan serbuk, pembuatan spesimen herbarium serta dokumentasi pengelolaan
TO dalam bentuk foto, slide dan CD

2. Instalasi Benih dan Pembibitan TO

Kegiatan yang dilakukan meliputi pengkoleksian benih dari lokasi tertentu, sortasi biji, uji
viabilitas, pemyimpanan benih. Disamping itu juga pengadaan bibit baik secara konvensional
maupun kultur jaringan

Laporan PKL 10/11 Rifaat Nazmi


3. Instalasi Adaptasi dan Pelestarian

Melakukan adaptasi TO hasil eksplorasi, pelestarian plasma nutfah TO yang termasuk dalam
kategori langka.

4. Instalasi Koleksi TO

Melaksanakan inventarisasi TO, pengkoleksian TO, Pengelolaan Koleksi (penanaman, peremajaan,


pemeliharaan, pembasmian hama dan gulma, pengamatan dan pendataan parameter pertumbuhan
dan pemanenan) serta pencatatan data klimatologi,

5. Instalasi Pasca Panen

Menangani hasil panen meliputi : pencucian, sortasi, pengubahan bentuk (perajangan), pengeringan,
penyerbukan, pengemasan dan penyimpanan serta stok/ gudang simplisia

6. Laboratorium Galenika

Kegiatannya meliputi pembuatan sediaan galenika dalam bentuk ekstrak, tinktur dll. Selain itu juga
dilaksanakan penyulingan/ destilasi minyak atsiri. Juga dilakukan koleksi minyak atsiri dan ekstrak

7. Laboratorium Fitokimia

Melakukan penetapan parameter standar ekstrak dan simplisia, profil kromatografi minyak atsiri,
pemeriksaan kandungan senyawa kimia, penetapan kadar senyawa aktif, isolasi dan identifikasi
senyawa aktif, baik secara spot test, spektrofotometri, KLT densitometri maupun HPLC.

8. Laboratorium Bioteknologi

Kegiatannya meliputi kulktur jaringan tanaman baik untuk mendapatklan bibit maupun
mendapatkan metabolit sekunder (senyawa aktif), penetapan cemaran mikroba (AJ dan ALT) dan
uji aktifitas antimikroba

9. Laboratorium Farmakologi

Melaksanakan koleksi dan perawatan hewan coba, serta melakukan uji preklinik (khasiat dan
keamanan) dan uji klinik Tanaman Obat dan Obat Tradisional

Laporan PKL 10/11 Rifaat Nazmi


10.Perpustakaan

Perpusatakaan dengan koleksi + 600 judul


yang terdiri dari:
 Buku ilmiah
 Prosiding
 Makalah
 Jurnal
 majalah
 Skripsi
 Tesis dll

C. ALUR

D.WISATA

Balai Besar Litbang Tanaman Obat dan Obat Tradisional Tawangmangu menyelengarakan suatu
paket wisata edukatif dimana pengunjung di suguhi dengan pengenalan Tanaman Obat dan Obat
Tradisional mulai dari budidaya, pasca panen hingga pengolahan simplisia menjadi produk Obat
Tradisional. Paket tersebut meliputi :

1. Kebun Tlogodlingo
Merupakan lahan budidaya dan koleksi TO seluas 13 Ha yang terletak di lereng gunung Lawu
dengan ketinggian 1800 m dpl. Mempunyai pemandangan yang indah dan berhawa sejuk.

Laporan PKL 10/11 Rifaat Nazmi


Dibudidayakan TO Aromatik antara lain: Foeniculum vulgare dan Rosmarinus officinalis dalam
bentuk aromatic garden dan TO yang hanya tumbuh baik pada dataran tinggi antara lain :Pimpinella
alpina, Digitalis purpurea, Artemisia annua dalam bentuk sub tropical garden
Selain sebagai kebun koleksi dan penelitian, di kebun Tlogodlingo juga dikembangkan sebagai unit
pasca panen dan pembibitan TO spesifik lokal.

2. Kebun Koleksi dan Etalase TO


Mempunyai koleksi + 1000 spesies TO yang merupakan hasil eksplorasi dari berbagai daerah di
Indonesia dan luar negeri. Terletak di
pusat wisata Tawangmangu pada
ketinggian 1200 m dpl.

Penataan TO sebagai taman yang indah


mempermudah dalam mengenal dan
mempelajari

3. Pembibitan
Menyediakan bibit untuk kebutuhan
Penelitian, Pelatihan dan Koleksi

4. Museum TO dan OT
Museum TO dan OT dikembangkan sebagai wahan untuk mengenal, mempelajari dan meneliti
budaya lokal dalam pemanfaatan TO dan OT
yang dilakukan nenek moyang pada jaman dahulu
serta perkembangannya sampai saat ini.

E. KOLEKSI TANAMAN OBAT

Koleksi Tanaman Obat Balai Besar Litbang TO OT sampai dengan Januari 2008 sejumlah 748
spesies :

NO. Nama tanaman Nama umum Khasiat empirik

Daun : obat sariawan, batuk, radang


2 Abrus precatorius L. Saga
tenggorokan

Daun : obat mencret. Cairan kayu


3 Acacia decurrens Willd. Wartel dibakar : menghilangkan bekas luka.
Kulit batang : penyamak kulit.

5 Bambusa vulgaris Schrad Bambu kuning Rebung : sakit kuning, bengkak.

Laporan PKL 10/11 Rifaat Nazmi


Daun : obat rematik, peluruh air seni.
6 Barleria cristata L Landep Bunga : obat bengkak krn gigitan
serangga.

Kulit batang : obat kejang,. Bunga :


Caesalpinia pulcherrima
8 Merakan obat demam, radang selaput lendir,
(L.) Swartz
melancarkan haid, urus-urus.

9 Caesalpinia sappan L Kayu secang Kayu : obat mencret, batuk, obat luka.

Buah : rematik, sariawan, pilek,


11 Capsicum annum L. Cabe merah
penambah nafsu makan, bumbu masak.

Buah : rematik, sariawan, pilek,


12 Capsicum frutescens L. Cabe rawit
menambah nafsu makan, bumbu masak.

Chrysanthemum indicum Bunga : sakit bengkak pada mata dan


13 Krisan
L. obat luka.

Akar : obat demam, mencret. Air


14 Cocos nucifera L. Kelapa
buahnya : penambah kekuatan.

Rimpang : obat demam, mencret, sesak


15 Curcuma domestica Val Kunyit
nafas, radang hidung, penurun panas.

Rimpang : obat cacing pada anak,


16 Curcuma heyneana Val. Temu giring
kosmetika.

Rimpang : mengecilkan rahim,


17 Curcuma mangga Val. Temu mangga
penambah nafsu makan.

Curcuma xanthorrhiza Rimpang : pelancar ASI, penyegar


223 Temu lawak
Roxb badan, pelega perut, kejang.

Curcuma zedoaria (Berg.)


224 Temu putih Rimpang : pelega perut.
Roscoe

Bunga dan daun : obat anti kejang,


Kecubung
234 Datura metel L sesak nafas. Daun : rematik. Batang :
wulung
obat sakit pinggang.

Kecubung
235 Datura stramonium L Bunga dan daun : sesak nafas.
pendek

236 Datura tatula L Kecubung Bunga : obat sesak nafas.

Umbi : obat tekanan darah tinggi,


237 Daucus carota L. Wortel
menjaga kesehatan mata.

Daun : penyubur rambut, sakit gigi,


266 Eclipta alba L. Hassk. Orang-aring
sesak nafas, kurap.

Laporan PKL 10/11 Rifaat Nazmi


Eichhornia crassipes
267 Enceng gondok Tangkai daun : obat bengkak-bengkak.
Solms.

271 Elephantopus scaber L. Tapak liman Daun : obat mencret, batuk, sariawan.

Elettaria cardamomum Kapulaga Buah : pelega perut, rempah-rempah,


272
(L.) Maton sabrang kosmetika.

309 Ficus benjamina L. Beringin Daun : obat sakit sawanan pada anak.

310 Ficus callosa Willd. Ilat-ilatan Getah batang : obat bisul.

311 Ficus deltoidea Jack. Tabat barito Daun : keputihan.

Getah batang : obat bisul, bahan


312 Ficus elastica Nois. Ex Bl. Karet
pembuatan permen karet.

313 Ficus glabella Bl. Iprih Kulit batang : obat demam.

314 Ficus glomerata Roxb. Elo Daun dan buah : obat diare.

Batang dan daun : obat sakit mencret,


315 Ficus pumila L. Daun dolar
ambeien, pegal-pegal.

Daun : peluruh air seni, penawar racun


316 Ficus quersifolia Roxb Uyah-uyahan
binatang berbisa.

Kulit batang : obat mencret, mual,


317 Ficus ribes Reinw Preh
malaria. Getah : pelancar air susu.

Daun : obat bisul, obat luka, borok,


318 Ficus septica Burm.f. Awar-awar penawar racun binatang berbisa. Akar :
sesak nafas.

319 Ficus variegata bl Gondang Buah : obat mencret dan eksim.

326 Galinsoga parsiflora Cav. Bribil Herba : peluruh air seni.

327 Garcinia dulcis Kurz Mundu Biji : obat luka, gondok, sariawan.

328 Garcinia mangostana L. Manggis Akar : obat disentri.

Daun : sariawan, demam, sesak nafas,


329 Gardenia augusta Merr. Kaca piring
tekanan darah tinggi.

Gardenia mutabilis
330 Gardenia Daun : obat jantung.
Reinw.

Gaultheria fragrantissima
331 Gandapura Minyak daun : obat masuk angin.
Auct. Non Wall.

332 Geranium radula Cavan Ambre Daun : rematik, bahan baku kosmetik.

333 Gigantolochloa apus Bambu apus Rebung : obat demam, peluruh air seni.

Laporan PKL 10/11 Rifaat Nazmi


Kurz.

Daun : obat disentri, obat batuk, demam


334 Glochidion rubrum Bl. Dempul lelet
nifas.

Glyricidia sepium (Jacq.) Daun : penyubur rambut, penghalus


335 Glirisidia
Kunth ex Walp. kulit.

Kulit buah : peluruh air seni. Biji :


336 Gnetum gnemom L. Mlinjo
makanan kecil.

337 Gomphrena globosa L. Bunga kancing Daun : penambah nafsu makan.

Buah muda segar : obat mencret. Daun :


338 Gossypium arboreum L. Kapas obat radang usus. Biji : obat radang
anak telinga.

349 Hedera helix L. Daun ivi Daun : pencahar.

Rimpang : obat cacing, infeksi sal.


Hedychium angustifolium Gandasuli
350 Kencing, peluruh kentut, obat
Roxb. merah
perangsang.

Hedychium coronarium Bunga : peluruh haid, bengkak, radang


351 Gandasuli
Koen. tenggorokan, bb kosmetika.

Daun, seluruh : penurun panas, anti


352 Hedyotis auricularia L. Remek watu
radang, pembersih darah, anti bengkak.

Hedyotis capitellata Daun : obat sakit mual, kembung,


353 Daun bludu
Wall.ex.G.Don. penenang.

Daun, seluruh : peluruh air seni,


354 Hedyotis diffusa Willd. Lidah tiong
penurun panas, anti bakteri.

Hedyotis uncinella Daun, seluruh : anti rematik, peluruh air


355 Bunga karang
Hook.Et Arn. seni, anti radang.

Hyptis suaveolens (L.)


384 Ruku-ruku utan Daun dan batang : peluruh ASI.
Poit

Impatiens platypetala
385 Pacar banyu Daun : obat sakit perut pada anak-anak.
Lindl.

Imperata cylindrica
386 Alang-alang Akar : peluruh air seni.
Beauv.

Indigofera sumatrana
387 Tarum Daun : obat bisul.
Gaertn.

388 Inocarpus edulis Forst. Gayam Belum tertulis.

389 Ipomoea aquatica Forsk. Kangkung Daun : obat penenang, sukar tidur.

Laporan PKL 10/11 Rifaat Nazmi


390 Ipomoea batatas Poir Ketela Daun : bisul, penurun panas, luka bakar.

Ipomoea cairica (L.)


391 Ubi kates Seluruh : peluruh air seni, anti radang.
Sweet.

Bunga : obat radang kandung kemih,


Jasminum pubescens
398 Poncosudo demam, batu ginjal, radang usus, sakit
Willd
perut, obat penurun panas.

Jasminum sambac (L.)


399 Melati Bunga : obat nyeri haid, b kosmetik.
W.Ait

Daun : obat cacing, perut kembung,


400 Jatropha curcas L. Jarak kosta
obat luka.

401 Jatropha gossypifolia L. Jarak cina Daun : urus-urus, radang anak telinga.

402 Jatropha multifida L. Jarak tintir Getah daun : luka baru.

403 Jatropha podagrica Hook. Jarak Getah : obat luka baru.

404 Jussieua erecta L. Salah nyowol Daun : obat hidung berdarah, panu.

Justicia gendarussa Daun : obat pegal linu, pening, haid


405 Gandarusa
Burm.f tidak teratur.

Rimpang : obat mulas, disentri,


Kaempferia angustifolia
406 Kunci pepet mencret, pelangsing tubuh. Bunga :
Rosc.
memperbanyak ASI.

Rimpang : obat batuk, kembung, mual,


407 Kaempferia galanga L. Kencur
bengkak, bisul.

408 Kaempferia rotunda L. Kunir putih Rimpang : peluruh kentut.

Kalanchoe
409 Sosor bebek Daun : obat batuk, penurun panas.
daigremontiana DC.

Daun : obat bisul, luka bakar, sakit


Kalanchoe integre
410 Sosor bebek kulit, sakit mata, mendinginkan badan
(Medik) O.K.
atau kulit.

417 Lactuca indica L. ? Sawi India Daun : obat demam, peluruh air seni.

Daun : peluruh air seni, penyegar,


418 Lactuca indica L. ?? Sawi Belanda
penurun panas.

419 Lactuca sativa L. Selat Daun : peluruh air seni.

Lagenaria lecantha Buah : obat demam yang tinggi akibat


420 Labu air
(Duch.)Rusby sakit typus atau infeksi.

Lagerstroemia loudonii T.
421 Bungur Daun : obat bisul.
& B.

Laporan PKL 10/11 Rifaat Nazmi


Maesa perlarius
452 Kayu nasi Daun : anti nyeri, anti bengkak.
(Lour.)Merr.

453 Mangifera foetida Lour. Bacang Biji : obat cacing.

454 Mangifera indica L. Mangga Biji : obat cacing.

Umbi : obat borok, beri-beri, penurun


455 Manihot utilissima Pohl. Ubi singkong
panas.

456 Manilkara kauki Dub Sawo Buah belum masak : obat mencret.

Maniltoa grandiflora Pohon sapu Kulit batang : obat sakit gangguan


457
Scheff. tangan pencernaan.

Rimpang : mencret, rematik, radang


458 Maranta arundinacea L. Garut
usus.

Buah dan daun : masuk angin,


459 Marantha leuconeura L. Daun lumut
penghangat badan.

460 Marsilea crenata Presl. Semanggi Daun dan batang : peluruh air seni.

Herba : pelega perut, batuk, mencret,


467 Mentha arvensis L Poko
pusing, pilek, susah tidur, sesak nafas.

Herba : pelega perut, batuk, kejang,


468 Mentha crispa Rumph Menta
peluruh keringat.

Mentha merdinah Back.ex Herba : obat kejang, batuk, peluruh


469 Menta
Ochse&Bakh keringat.

Herba : pelega perut, kejang, batuk,


470 Mentha piperita L Menta
peluruh keringat.

471 Mesona palustris Bl Janggelan Herba : keputihan, sakit perut.

472 Messua ferrea L. Nagasari Biji : obat koreng.

Akar : haid tidak teratur. Daun :


473 Michelia champaka L Campaka rematik, amandel, kumur. Bunga :
keputihan dan b kosmetika.

Michelia figo Daun : obat malaria. Bunga : obat


474 Cempaka mulya
(Lour.)Spreng pusing.

Bunga : penghilang bau badan,


504 Nicolaia speciosa Horan. Kecombrang
memperbanyak ASI, pembersih darah.

505 Nicotiana tabacum L Tembakau Daun : obat luka.

506 Nigella sativa L. Jinten ireng Biji : obat cacing.

507 Nothopanax fruticosum Kedondong laut Daun dan akar : peluruh air seni.

Laporan PKL 10/11 Rifaat Nazmi


Miq.

Nothopanax scutellarium
508
Merr.

Bunga dan daun : obat demam nifas,


509 Nyctanthes arbor-tritis L Srigading
encok, peluruh air seni.

Umbi : obat disentri, penenang,


510 Nymphaea alba L. Terate putih astringen. Bunga dan buah : obat diare
dan peluruh keringat.

Daun dan akar : pencahar, penurun


511 Ochna kirkii Oliver Mrico kepyar
panas, anti bakteri.

Daun : peluruh kentut, peluruh haid,


512 Ocimum basilicum L Selasih peluruh ASI, demam, sariawan, obat
mual. Biji : obat kencing nanah.

Daun : peluruh air seni, batu ginjal,


Orthosiphon spicatus
518 Kumis kucing kencing manis, tekanan darah tinggi,
B.B.S.
encok.

Tangkai buah : penyubur rambut. Kulit


519 Oryza sativa L. Padi
ari biji : obat beri-beri.

Daun dan batang : penawar racun akibat


520 Oxalis barrelieri L. Calincing
makanan.

Daun : demam, sariawan, radang


521 Oxalis corniculata Linn Semanggi tenggorokan, bisul, batuk, penawar
racun.

Umbi : obat beri-beri, penghalus kulit.


522 Pachyrrhizus erosus Urb Bangkuwang
Daun : demam. Biji : sakit kulit.

Daun, bunga, seluruh : obat diare, obat


523 Pachystachys lutea L. Bunga lilin
cacing.

524 Paederia foetida L Sembukan Daun : mulas, sariawan.

Pandanus amaryllifolius Daun : obat lemah syaraf, penambah


525 Pandan wangi
Roxb nafsu makan, bb kosmetika.

Pandanus bidur Jungh. Ex


526 Pandan bidur Daun : obat sakit gigi.
Miq.

527 Pandanus furcatus Roxb. Pandan kowang Daun : obat batuk.

Pandanus polycephalus
528 Pandan kecil Daun : obat gusi bengkak.
Lamk

529 Pandanus tectorius Pandan Daun : obat mual.

Laporan PKL 10/11 Rifaat Nazmi


Soland. Ex Park.

Daun : obat cacing kremi, penawar


530 Pangium edule Reinw Pucung
keracunan makanan.

Rebung atau tunas muda :


Panicum palmifolium
531 Wuluhan memperbanyak ASI, obat pembersih
Willd.
darah pasca persalinan.

Parameria laevigata Kulit kayu : obat rahim nyeri nifas,


532 Kayu rapet
(Juss.) Moldenke disentri, koreng, luka-luka.

Biji : obat perut kembung, kolera,


533 Parkia roxburghii G.Don Kedawung
radang usus. Daun : obat batuk, mulas.

Pinus merkusii
563 Pinus Getah dan daun : obat luka.
Jungh.&De Vr.

564 Piper aduncum L Seuseureuhan Getah batang : bisul, luka.

Daun : hidung berdarah, bisul, batuk,


565 Piper betle L Sirih
sariawan, sakit mata.

Buah : sesak nafas, penghangat badan,


566 Piper cubeba L.f. Kemukus
penghilang bau mulut.

Daun, seluruh : obat rematik, sakit


567 Piper lolot C. Dc. Mrico lolot
kepala. Anti radang, penghangat badan.

Buah : perut kembung, tekanan darah


568 Piper nigrum L Lada
tinggi, sesak napas, peluruh keringat.

Buah : obat demam, mulas, lemah


569 Piper retrofractum Vahl. Cabe jawa
syaraf. Akar : nyeri gigi.

Piper sarmentosum Roxb.


570 Cabean Akar : peluruh air seni, batu empedu.
Ex Hunter

Kulit batang dan daun : obat luka bakar,


Pipturus incanus
571 Senu bisul, memar. Daun : pencuci rambut
(Bl.)Wedd.
(pembasmi kutu)

572 Pisonia sylvestris T. & B. Sayor putih Daun : sesak nafas, sakit kuning.

606 Pyrus malus L Apel Buah : tekanan darah tinggi.

607 Quamoclit pinnata Bojer. Songgo langit Daun : obat bengkak dan demam.

Kayu : obat demam, malaria, lambung


608 Quassia amara L. Genteng peujet
lemah, mematikan kutu kepala.

609 Quisqualis indica L Ceguk Biji : obat cacing.

610 Raphanus sativus L. Lobak Umbi : peluruh air seni, diphteri, obat

Laporan PKL 10/11 Rifaat Nazmi


batuk.

Rauwolfia serpentina
611 Pule pandak Akar : obat kolera, tekanan darah tinggi.
Benth

Rauwolfia verticillata
612 Pule pandak Akar : tekanan darah tinggi.
Lour

613 Rheum officinale Baill Kelembak Akar : urus-urus, bumbu rokok.

Rhododendron Bunga : obat demam, perangsang


614 Saliyah
mucronatum Bl.G.Don. kelenjar.

Rhododendron simsii
615 Asalea Daun : obat batuk, obat rematik.
Planch.

616 Rhoeo spathacea Swartz. Nanas kerang Daun dan bunga : obat batuk.

617 Ricinus communis L Jarak Biji : urus-urus.

Bunga : obat nyeri haid. Akar : obat


618 Rosa chinensis Jacq. Mawar
radang sendi.

619 Rosa galica L. Mawar Bunga : obat batuk dan jerawat.

620 Rosa multiflora L. Mawar merci Akar : obat keputihan. Daun : rematik.

621 Rosmarinus officinalis L. Rusmarin Daun : obat batuk.

Akar : obat herpes. Akar atau daun :


622 Rubia cordifolia L. Ranggitan
obat pendarahan rahim.

623 Rubus reflexus Ker. Arben hutan Daun : obat diare. Akar : wasir.

629 Saccharum officinarum L Tebu Batang : batuk, pegal linu, obat kuat.

630 Salacca edulis Reinw Salak Daging buah : obat mencret.

631 Salvia coccinea Juss. Salfia Akar : pelega perut dan mulas.

632 Salvia splendens Sello Salfia Akar : pelega perut dan mulas.

Seluruh : obat nyeri kepala. Daun : obat


633 Salvinia natans (L.)ALL. Rumput ganepo
demam.

Sambucus javanica
634 Kerak nasi Daun : obat pegal linu, peluruh air seni.
Reinw. Ex Bl.

Sandoricum koetjape Akar dan daun : obat keputihan, dan


635 Kecapi
(Burm.f.) Merr. mulas. Daun : obat batuk.

Sansevieria trifasciata Rimpang : obat batuk. Daun : obat luka


636 Nanas Belanda
Prain akibat digigit ular.

Laporan PKL 10/11 Rifaat Nazmi


Kayu : penghalus kulit, peluruh
637 Santalum album L. Cendana keringat, pereda kejang, pencegah mual.
Daun : sakit demam.

Sauropus androgynus Daun : memperbanyak ASI, demam,


639 Katuk
Merr bisul, borok.

Saxifraga stolonifera
640 Kuping macan Daun : obat sakit telinga.
Meerb.

646 Sechium edule Sw. Labu siem Buah : sariawan, penurun panas.

Selaginella doederlinii Seluruh : obat luka digigit ular, obat


647 Paku rane
Hieron. infeksi saluran kencing.

Selaginella tamariscina Daun dan batang : obat infeksi saluran


648 Rumput kipas
(Bauv.)Spring. kencing, obat demam.

Selaginella unsinata Seluruh : pembersih darah haid, obat


649 Rane
(Desv.)Spring. eksim.

650 Sesamum indicum L Wijen Biji : obat luka, batuk, perut nyeri.

Solanum grandiflorum
656 Grandiflorum Daun : obat luka bakar.
Auct.

Akar : obat pelancar air seni. Biji : obat


657 Solanum indicum L. Terong ngor
sakit gigi.

Buah : demam, jerawat, wasir, sembelit,


658 Solanum lycopersicum L Tomat
lambung.

659 Solanum mammosum L. Terong susu Biji : obat cacing.

660 Solanum melongena L Terong Buah : menjarangkan kelahiran.

Buah : obat nyeri haid, kencing manis,


662 Solanum sanitwongsei L. Terong siam tekanan darah tinggi, jerawat. Biji :
sakit gigi, gusi bengkak.

Buah : penurun tekanan darah tinggi,


663 Solanum torvum Swartz Terong cepoka
penambah nafsu makan.

Umbi : obat luka bakar, kencing manis,


664 Solanum tuberosum L Kentang
kurang darah.

Solanum verbacifolium Daun : obat demam dan mengurangi


665 Terong teter
Set. W. rasa sakit pada luka bakar.

668 Sonchus arvensis L Tempuyung Daun : peluruh air seni.

669 Sonchus asper Vill Jombang Daun : peluruh air seni.

671 Soya max Piper Kedele Biji : penurun tekanan darah tinggi.

Laporan PKL 10/11 Rifaat Nazmi


672 Spatoglottis plicata Bl. Anggrek tanah Umbi : obat radang telinga.

Spondias pinnata (L.f.) Kulit kayu : obat disentri. Daun : obat


674 Kedondong
Kurz. batuk.

Stephanotis floribunda
678 Kembang emas Daun : obat luka. Bunga : obat demam.
(R.Br.) Brongn.

681 Strobilanthes crispus Bl. Keji beling Daun : peluruh air seni.

Strobilanthes dyerianus
682 Samber lilen Daun : peluruh air seni, rematik.
Mast.

Strobilanthes laevigatus
683 Ngokilo Daun : obat batuk, tonikum, parfum.
Clarck.

685 Styrax benzoin Dryand. Kemenyan Kulit batang : obat penenang.

Biji : obat tekanan darah tinggi, encok,


686 Swietenia mahagoni Jacq Mahoni
eksim, masuk angin.

692 Tagetes erecta L Kenikir Daun : penangkal serangga.

Cempoko
693 Talauma candollii Bl. Daun : obat demam. Bunga : parfum.
gondok

Daging buah : obat batuk, sariawan,


696 Tamarindus indica L. Asam jawa
jerawat, bisul, borok, eksim.

Daun : obat radang tenggorokan. Akar :


700 Tectona grandis L. Jati
nyeri perut.

Themeda arguens (L.) Rumput Herba : obat sakit pinggang, encok.


702
Hack. merakan Buah : luka sehabis ditindik kupingnya.

Biji : obat pusing, wasir, tekanan darah


703 Theobroma cacao L Coklat
rendah, obat cacing, perangsang syaraf.

705 Thuja orientalis L. Cemara kipas Daun : obat demam, batuk, mencret.

Thunbergia grandiflora
706 Bunga madia Daun : obat luka gigitan ular.
Roxb.

707 Thymus sephyllum L Serpili Herba : obat batuk.

Tinospora tuberculata Batang : obat kudis, demam, peluruh air


709 Bratawali
Beumee seni.

Tithonia diversifolia
710 Kembang bulan Daun : obat sakit perut kembung.
(Hemsley) A. Gray

Trichosanthes Akar : obat sakit kepala. Buah : obat


715 Timun-timunan
cucumeroides Maxim radang lambung.

Laporan PKL 10/11 Rifaat Nazmi


Batang dan daun : obat sakit perut,
716 Tridax procumbens L. Orang-aring
malaria.

717 Triphasia trifoliata DC. Jeruk kingkit Buah : obat batuk . Daun : sakit perut.

Turnera subulata J. E. Bunga pukul


719 Daun : obat bisul dan stimulan.
Smith. delapan

Usnea misaminensis Herba : masuk angin, disentri, sariawan,


722 Kayu angin
(Vain) Not. peluruh air seni.

Valeriana javanica (Bl)


723 Valerian Akar : penenang, tekanan darah tinggi.
DC.

724 Valeriana officinalis L. Valerian Akar : pereda kejang dan obat pusing.

725 Vanilla planifolia Andrew Panili Buah : obat pusing, bahan kosmetika.

Vigna sinensis (L.) Savi


728 Kacang panjang Daun : peluruh air seni.
ex Hassk.

Daun : obat tekanan darah tinggi,


729 Vinca rosea L Tapak doro malaria, sembelit, kencing manis. Akar
: haid tidak teratur.

Daun : peluruh air seni, siphilis, kudis,


733 Vitis vinifera L. Anggur
sakit kepala dan radang tenggorokan.

Wedelia calendulacea Daun : obat luka lama dan baru, obat


734 Seruni
Less. demam, batuk.

Woodfordia floribunda
735 Sidawayah Buah : obat luka baru.
Salisb.

Biji : memperbanyak ASI, obat batu


738 Zea mays L Jagung ginjal, demam nifas, obat jantung,
peluruh air seni.

Zephyrantes candida Umbi atau daun segar : obat sulit tidur.


740 Bawang sebrang
Herb. Daun : obat pening.

Rimpang : obat demam, rematik, sakit


741 Zingiber amaricans Bl Lempuyang
perut.

Rimpang : obat masuk angin, sakit


perut, wasir, sesak nafas, pilek, radang
Lempuyang
742 Zingiber aromaticum Val usus, kolera, malaria, obat syaraf lemah,
wangi
encok, obat cacing, penambah darah,
penambah nafsu makan.

Rimpang : pelega perut, obat batuk,


743 Zingiber officinale Rosc Jahe
rematik, penawar racun.

Laporan PKL 10/11 Rifaat Nazmi


Rimpang : obat demam, perut nyeri,
744 Zingiber purpureum Roxb Bengle sembelit, masuk angin, obat cacing,
encok.

Rimpang : obat gatal, perut nyeri,


Lempuyang
745 Zingiber zerumbet SM borok, disentri, sesak nafas, wasir,
gajah
cacing, penambah nafsu makan.

1. APOTEK RSUD ULIN BANJARMASIN

1.1. Struktur Organisasi

(struktur terlampir)

1.2. Gambaran Umum

RSUD Ulin Banjarmasin merupakan salah satu sarana kesehatan yang mengupayakan pelayanan
kesehatan terhadap masyarakat Kalimantan Selatan khususnya Banjarmasin demi tercapainya derajat
kesehatan yang tinggi. RSUD ini terletak di Jl. A. Yani No.43 Banjarmasin.

Untuk mempermudah pelayanan, Instalasi Farmasi RSUD Ulin Banjarmasin memiliki 8 depo
pengambilan obat (Apotek) dan 1 gedung yang dipimpin oleh seorang kepala IFRS, Dra.
Sulistyaningtyas AH, Apt., di mana tiap Depo memiliki Apoteker penanggung jawab. Depo-depo
tersebut antara lain:

 Depo IGD : Khusus melayani pasien-pasien di Instalasi Gawat Darurat


 Depo I : Khusus melayani pasien-pasien Rawat Inap
 Umum

Laporan PKL 10/11 Rifaat Nazmi


 Askes
 Tagihan Pihak ke III
 Depo II : Khusus melayani pasien-pasien Rawat Jalan
 Umum
 Jamkesmas
 Jamkesda
 Jamkesprop
 Tagihan Pihak ke III
 Depo Gakin : Khusus melayani pasien-pasien Rawat Inap Askeskin
 Jamkesmas
 Jamkesda
 Depo IV IBS : Khusus melayani pasien-pasien yang hendak menjalani operasi
 Depo Anggrek : Khusus melayani pasien-pasen ruang Anggrek
 Depo Aster : Khusus melayani pasien-pasien ruang Aster
 Depo Askes : Khusus melayani pasien-pasien Askes Rawat Jalan
 Gedung Mulawarman : Terdiri atas 2 (dua) lantai
 Lantai Atas :
o Mushala
o Tata Usaha
 Lantai Bawah : Depo Logistik (gudang);
o Umum
o Askes
o Amprahan ruangan

Staf atau karyawan/karyawati yang mendukung pelaksanaan Program di IFRSUD Ulin


Banjarmasin adalah sebanyak orang, dengan rincian sebagai berikut.

 Depo IGD :
 Depo I : 22 orang
 Depo II : 8 orang
 Depo Gakin : 10 orang
 Depo IV IBS : 6 orang
 Depo Anggrek :
 DeponAster :
 Depo Askes : 8 orang
 Depo Logistik : 12 orang
 Tata Usaha :
Laporan PKL 10/11 Rifaat Nazmi
1.3. Sejarah

RSUD Ulin adalah Rumah Sakit kelas B pendidikan yang berada di Banjarmasin, Kal-sel, dan
satu – satunya yang ada dipulau Kalimantan. Berdiri pada tahun 1943 diatas lahan seluas 0,3 ha dengan
konstruksi utama terdiri dari bahan kayu ulin.

Renovasinya sendiri, pertama kali pada tahun 1985 yang diganti dengan konstroksi beton. Dan
pada tahun 1997 dibangun Paviliun Aster, kemudian di renovasi lagi dan dibangun bersama poliklinik
rawat jalan dan ruang rawat Inap Aster pada tahun 2002. Sejak saat itulah RSUD Ulin terus mengalami
berbagai kemajuan fisik sampai sekarang.

Untuk meningkatkan kemampuan jangkauan dan mutu pelayanan, maka berdasarkan SK Menkes
No. 153/Menkes/SK/II/88 tanggal 16 Februari1988 tentang persetujuan RSUD Ulin menjadi rumah sakit
type B Pendidikan dan KepMenDagRi No. 455.420-1279 tahun 1999 tentang penetapan RSUD Ulin
Banjarmasin sebagai Rumah Sakit pendidikan calon dr. Umum dan calon dr. spesialis , maka tugas dan
fungsi Rumah Sakit Ulin selain mengenban fungsi pelayanan juga melaksanakan fungsi pendidikan dan
penelitian.

Sejalan dengan upaya Desentralisasi, maka berdasarkan perda No.9 tahun 2002 status RSUD Uln
berubah menjadi lembaga Teknis berbentuk Badan Pemerintahan Provinsi Kalimantan Selatan.
Penyelenggaraan obat – obat dan alkes pun sangat erat kaitannya dengan pelayanan kesehatan
masyarakat di RSUD ULin. Unit pelayanan obat di Rumah Sakit biasanya disebut instalasi farmasi.
Awalnya RSUD Ulin tidak memiliki pembagian Depo seperti sekarang, namun seiring perkembangan
yang terjadi di RSUD Ulin dan untuk mempermudah pelayanan yang menyeluruh terhadap masyarakat
maka instalasi farmasi RSUD Ulin dibagi hingga 8 depo pengambilan obat sampai sekarangdan 1 buah
gedung khusus kefarmasian.

1.4. Visi dan Misi

1.4.1. Visi : menjadi RS kelas A Pendidikan pada tahun 2010

1.4.2. Misi :

1. Memberikan pelayanan kesehatan perorangan yang bermutu tinggi & terjangkau sesuai
perkembangan IPTEKDOK
2. Menjadi Pusat rujukan spesialistik di kalimantan

Laporan PKL 10/11 Rifaat Nazmi


3. Pengembangan layanan unggulan
4. Menjadi Pusat Diklat tenaga kesehatan & Litbang teknologi kesehatan
5. Meningkatkan kesejahteraan karyawan

1.5. Moto

“SEHAT PRIMA”

1.6. Tujuan
1. Melaksanakan pelayanan farmasi yang optimal, baik dalam keadaan darurat maupun biasa.
2. Menyelenggarakan pelayanan profesi berdasarkan prosedur kefarmasian dan etika profesi.
3. Melakukan pengawasan obat dan analisa mutu pelayanan sesuai aturan, berorentasi pada
Farmasi klinis.

1.7. Falsafah
Menjamin kelancaran penyediaan perbekalan farmasi sesuai kebutuhan, tepat, berkualitas, cepat,
terjangkau mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Serta memuaskan pasien dan
masyarakat pada umumnya.

1.8. Strategi

1. Mengutamakan Kesehatan Penderita


2. Mengoptimalkan peran Instalasi / SMF/Lab. dalam pelayanan.
3. Pengembangan dan Meningkatkan profesionalisme SDM
4. Pembangunan fisik berwawasan kesehatan
5. Memantapkan organisasi dan manajemen pelayanan

1.9. Kebijakan :

1. Pelayanan yang berorientasi pada konsumen


2. Menciptakan suasana kerja yang mendorong terciptanya peningkatan kinerja
3. Menghargai jasa pekerja
4. Memelihara dan mengamankan asset yang dimiliki
5. Menciptakan transparansi & akuntabilitas administrasi umum dan keuangan Kebijakan yang
berlandaskan pada aturan hukum yang berlaku
6. Pemanfaatan SDM secara optimal

Laporan PKL 10/11 Rifaat Nazmi


1.10. Pola Pengelolaan
Pengelolaan obat- obat di depo sangat diperlukan untuk mencegah penggunaan obat yang tidak
rasional dan tidak memenuhi syarat. Pengelolaan ini meliputi : Perencanaan, Pengadaan, Penyimpanan,
Pelayanan, Pencatatan dan Pelaporan obat – obatan, untuk menjamin masyarakat mendapat obat – obatan
yang memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan. Pengelolaan obat – obatan di RSUD Ulin meliputi
tahap – tahap sebagai berikut.

1.10.1. Perencanaan
Perencanaan obat pada Instalasi Farmasi RSUD Ulin adalah dengan menggunakan
metode gabungan antara metode konsumsi dengan metode epidemiologi. Metode konsumsi
dibuat berdasarkan pemakaian sebelumnya dengan keuntungan lebih praktis,mudah dan
cepat.Meski demikian pemakaian metode ini bisa terdapat kendala jika terjadi perubahan pola
penyakit.Instalasi Farmasi RSUD Ulin juga menggunakan metode epidemilogi dalam penyediaan
obat untuk kasus penyakit yang bersifat stategis, misalnya untuk obat sitostatika ataupun obat
penyakit kronis.Tujuan perencanaan disini adalah agar terjadi kesinambungan antara permintaan
dan pelayanan obat – obatan sehingga masyarakat mendapat pelayanan yang memuaskan dari
pihak rumah sakit. Perencanaan obat – obatan di tiap depo diakukan dalam periode tertentu,
biasanya tiap akhir bulan. Tiap harinya obat – obatan yang ada di depo dicek untuk diketahui
stok – stok obat yang habis, kemudian dimasukkan dalam buku amprahan dan dikirim ke depo
logistik.

Untuk perencanaan obat – obat psikotropik dan narkotik dilakukan terpisah dari golongan
obat – obat lainnya, dimaksudkan untuk mempermudah pelaporannya. Setiap pengeluaran obat-
obat narkotika dan psikotropika, langsung di tuliskan di kartu stock agar mudah dikontrol dan
diawasi sehingga menghindari penyalahgunaan.

1.10.2. Pengadaan
Setelah buku amprahan diterima oleh depo logistik , perbekalan farmasi yang masih
tersedia di depo logistik disiapkan dan langsung dikirimkan ke depo yang bersangkutan.
Sedangkan perbekalan farmasi yang sudah habis stoknya di depo logistik akan dimasukkan ke
surat pesanan obat untuk dipesan. Selanjutnya surat pesanan akan dikirimkan ke PBF yang
bersangkutan atau pemesanan dapat dilakukan langsung melalui salesman yang datang ke depo
logistik dan untuk obat dropping yang berasal dari DINKES tingkat I atau DINKES kota.

Laporan PKL 10/11 Rifaat Nazmi


Khusus untuk narkotika di buat dalam surat pesanan khusus narkotika yang dibuat oleh
penyalur tunggalnya yaitu PT. Kimia Farma dan ditandatangani oleh Apoteker Pengelola Apotek
(APA), 1 (satu) surat pesanan hanya berlaku untuk 1 (satu) jenis narkotika. Sedangkan untuk
pesanan obat-obatan psikotropika juga memakai surat pesanan khusus, tetapi 1 (satu) surat
pesanan dapat digunakan untuk berbagai jenis obat psikotropika.

1.10.3. Penyimpanan
Penyimpanan obat – obatan dan alkes yang telah diterima dari PBF terpusat di depo
logistik. Keperluan untuk setiap depo yang bersangkutan akan dikirimkan ke tiap depo.
Penyimpanan di depo logistik berdasarkan sediaan, golongan obat dan disusun rapi sesuai abjad.
Yang terdiri dari perbekalan farmasi untuk umum dan perbekalan farmasi untuk ASKES.

Sistem penyimpanan ditiap depo menggunakan system FIFO (First In First Out) artinya
obat – obatan yang lebih dulu masuk dikeluarkan lebih dulu pula (diletakkan di depan) dan FEFO
(First Expired First Out) artinya dengan memperhatikan exp.date obat – obat tersebut agar
dihindari penggunaan obat yang tidak memenuhi syarat.

Penyimpanan obat dan alkes di setiap depo berdasarkan sediaan dan golongan. Khusus
untuk obat – obat yang lebih sering keluar (Fast Moving) diletakkan ditengah meja peracikan
untuk mempermudah pengambilan obat.

Untuk penyimpanan narkotik dan psikotropik disimpan dalam lemari terkunci yang
memiliki 2 (dua) pintu dan terpisah dari obat – obat lain. Khusus untuk obat-obat narkotik dan
psikotropik, setiap pemasukkan dan pengeluaran harus dicatat langsung dalam kartu stok yang
tersedia. Dan dalam pengeluaran obat – obatan ini yang perlu dicatat adalah sbb :
 Tanggal pengambilan
 Nama pasien
 Alamat pasien
 Nomor telepon pasien
 Ruang perawatan jika pasien adalah pasien rawat inap
 Nama dokter yang menulis resep
 Jumlah pengambilan obat
 Sisa stok akhir
 Nama pengambil

Laporan PKL 10/11 Rifaat Nazmi


Untuk obat – obat tablet/ kapsul dipisah antara yang generic dan paten dalam rak – rak
tersendiri yang tersusun sesuai abjad. Juga untuk sediaan obat luar, sirup/sirup kering dan drop
diletakkan terpisah dalam rak yang berlainan dan disusun sesuai abjad.

Untuk alkes diletakkan di rak yang juga terpisah dari obat – obatan. Sediaan cair / infuse
diletakkan dalam lemari terpisah di dekat meja penyerahan obat.

Untuk soppositoria, injeksi tertentu atau yang tidak stabil dalam suhu kamar disimpan di
dalam kulkas. Khusus depo rawat inap penyimpanan obat dan alkes dibedakan antara obat –
obat Askes dan non Askes.

Untuk penyimpanan resep, dikumpulkan setiap harinya dan resep narkotik dipisahkan
tersendiri yang kemudiaan diantar keruang administrasi untuk diperiksa dan disimpan selama ±
3 tahun, yang kemudian dapat dimusnahkan dengan cara dibakar oleh Apoteker Pengelola
Apotek dengan disaksikan beberapa orang dari wakil Dinas Kesehatan dan Balai POM serta
perwakilan depo dan RSUD Ulin.

1.10.4. Pelayanan
Pelayanan obat – obatan dan alkes di RSUD Ulin dilakukan di 8 (delapan) depo.
Pelayanan perbekalan farmasi kepada pasien dilakukan di 7 (tujuh) depo, sedangkan pelayanan
perbekalan farmasi ke setiap depo hanya dilakukan oleh 1 (satu) depo. Pembagian ini
dimaksudkan untuk mempermudah pelayanan perbekalan farmasi kepada pasien. Biasanya resep
yang dilayani adalah resep – resep yang berasal dari dokter rumah sakit sendiri.

Waktu pelayanan di setiap depo berbeda-beda yang akan dijelaskan di bawah ini:
Depo 1 : Setiap hari, dari jam 08.00-21.00 WITA
Depo 2 : Senin-Sabtu, dari jam 08.00-14.00 WITA. Khusus
untuk hari Jumat dari jam 08.00-11.00 WITA.
Depo 3 (Gakin) : Setiap hari, dari jam 08.00-16.00 WITA. Khusus untuk
hari Minggu dari jam 09.00-16.00 WITA.
Depo 4 (Instalasi : Senin-Sabtu, dari jam 08.00-14.00 WITA
Bedah Sentral)
Depo 5 : Senin-Sabtu, dari jam 08.00 sampai 14.00 WITA.
Khusus unuk hari Jumat dari jam 08.00-11.00
Depo IGD : Setiap hari selama 24 jam.
Depo Logistik : Senin-Sabtu, dari jam 08.00-14.00 WITA.

Laporan PKL 10/11 Rifaat Nazmi


Alur Pelayanan di Depo 1 :

Resep Diterima

Umum Askes / KS Tagihan

SJP / Jaminan

Kasir Entry resep

Meja peracikan Kontrol Penyerahan obat / Alkes

Alur pelayanan di Depo 2 :

Resep Diterima

Umum Jamkesmas, Jamsostek

Diberi harga mengontrol berkas

Entry resep

Laporan PKL 10/11 Rifaat Nazmi


Meja peracikan Kontrol Penyerahan obat

Alur Pelayanan di Depo 3 (Gakin) :

LOKET I LOKET II

Terima Resep

Kartu Obat

Meja penulisan kartu etiket Meja peracikan

1-2 orang mengambil obat

Alur Pelayanan di Depo 4 (Instalasi Bedah Sentral) :

Resep diterima

Meja penulisan kartu dan etiket

Meja penyiapan obat dan alkes

Laporan PKL 10/11 Rifaat Nazmi


Penyerahan obat dan alkes kepada DM Entry Resep dan BKHP

Alur Pelayanan di Depo 5 :

Resep Diterima

Entry resep

Meja penyiapan resep

Meja penulisan etiket Kontrol Loket penyerahan obat

Alur Pelayanan di Depo IGD :

Resep Diterima

Entry resep Pasien bayar ke kasir

Meja penyiapan obat

Meja penulisan etiket Kontrol Loket penyerahan obat

Alur Pelayanan di Depo Logistik :

Laporan PKL 10/11 Rifaat Nazmi


Buku amprahan diterima

Pesanan dientry di computer

Menyiapkan perbekalan farmasi kontrol obat di antar ke depo yang bersangkutan

Pengelolaan obat di depo rawat inap dibagi sesuai jenis pasien, antara lain :
 Umum : Pembayaran langsung dilakukan setelah resep diterima
 Tagihan : Pembayaran ditanggung pihak ketiga, misalnya :
a. Asuransi
b. Jamsostek
c. Perusahaan
 Askes : obat obatan dan alkes ditanggung oleh PT. ASKES FARMA Jenis obat yang diserahkan
mengacu pada DPHO (Daftar Pedoman Harga Obat ) Askes yang merupakan Pedoman jenis
obat yang dapat dilayani bagi peserta ASKES.
 KS : Diperuntukkan bagi masyarakat miskin yang tidak mampu berobat, obat dan alkes juga
ditanggung PT. ASKES FARMA. Jenis obat yang diserahkan sesuai dengan SK
No.336/MenKes/SK/V/2006 tentang harga obat generic yang dikeluarkan tanggal 15 Mei 2006.

Untuk pasien Askeskin dan Askes hanya dapat dilayani jika dapat memperlihatkan surat
jaminan penawaran (SJP) atau memberikan uang jaminan jika SJP belum diberikan oleh pihak
Askes Center.

Dan setiap pemakaian obat harus dicatat didalam kartu stok untuk mengetahui jumlah
dan frekuinsi pemakaian obat. Khusus untuk depo rawat inap bagi pasien Askes, KS dan tagihan ,
pemakaian obat harus dicatat di kartu stok pemakaian obat pasien.
Dalam pelayanan resep,copy resep diberikan jika :
 Pasien yang meminta, kecuali resep narkotik
 Obat tidak tersedia di depo
 Ada tanda “ ITER “ pada resep
 Obat dalam resep hanya diambil sebagian

1.10.5. Pencatatan dan Pelaporan


Tiap akhir bulan , tiap depo melakukan stok opname untuk mengecek sisa stok akhir.
Pelaporan khususnya dilakukan untuk penggunaan obat – obat golongan narkotik dan
psikotropik.

Laporan PKL 10/11 Rifaat Nazmi


Pelaporan penggunaan Psikotropik dilakukan 3 bulan sekali, sedangkan pelaporan
penggunaan narkotik dilakukan tiap bulan dengan pencatatan di uku khusus pengeluaran yang
disertai dengan resepnya.

Dilaporkan kepada Dinas Kesehatan Banjarmasin, dibuat 3 rangkap, dengan tebusan


kepada :
1. Dinas Kesehatan Kota/Provinsi
2. Balai POM Kota Banjarmasin
3. Arsip

PUSKESMAS 9 NOPEMBER

Puskesmas merupakan satu organisasi yang merupakan unit fungsional dari Dinas
Kesehatan Kabupaten atau Kota yang mempunyai tanggung jawab sebagai pengelola
kesehatan bagi masyarakat di wilayah kerjanya.

1. SEJARAH
Puskesmas 9 Nopember dalam sejarahnya merupakan Balai Kesehatan Ibu dan
Anak yang dibangun pada tahun 1965. Kemudian seiring bertambahnya problematika
kesehatan di wilayah kerjanya yakni Kelurahan Penganbangan sehingga dibentuk menjadi
Puskesmas pada tahun 1979. Puskesmas ini berlokasi di jalan keramat No.2 RT.2 kelurahan
pengambangan kecamatan Banjarmasin timur, Banjarmasin.

Selama kurang lebih 30 tahun Puskesmas 9 Nopember sangat berperan aktif dalam
pembangunan kesehatan di wilayah Kelurahan Pengambangan dan pada tahun 2001
Kelurahan Benua Anyar masuk dalam wilayah kerja. Pada tahun 2004 dilakukan rehabilitasi
total gedung Puskesmas 9 Nopember.

Puskesmas 9 Nopember berada dalam wilayah Kecamatan Banjarmasin Timur


dengan membawahi dua Kelurahan yakni Kelurahan Pengambangan dan Kelurahan Benua
Anyar, memiliki 1 buah Puskesmas Pembantu di Benua Anyar, 18 buah Posyandu bayi atau
balita yaitu Pengambangan 10 buah dan Benua Anyar 8 buah dan 2 buah Posyandu lansia
yaitu lansia Benua Anyar RT 4 masjid Al Amin dan lansia Pengambangan RT 21 Anggrek
Bulan, serta 2 Poskesdes (Poskesdes Sungai Gampa dan Pengambangan komplek A.Yani)

Luas wilayah kerja Puskesmas 9 Nopember adalah 113,6 km2 . Luas Wilayah
Kelurahan Pengambangan adalah 0,98 km dengan persentase terhadap luas wilayah kerja

Laporan PKL 10/11 Rifaat Nazmi


Puskesmas sebesar 86,26%, sedangkan luas Wilayah Kelurahan Benua Anyar adalah 15,6
km dengan persentase terhadap luas wilayah kerja Puskesmas sebesar 13,73%.

Wilayah kerja Puskesmas 9 Nopember berada di sebelah timur kota Banjarmasin


dengan batas – batas wilayah kerja sebagai berikut :

a) Sebelah Utara berbatasan dengan Kelurahan Sei Jingah


b) Sebelah Selatan berbatasan dengan Kelurahan Kebun Bunga dan Kuripan
c) Sebelah Barat berbatasan dengan Kelurahan Sei Lulut
d) Sebelah Timur berbatasan dengan Kelurahan Sei Bilu

Distribusi penduduk dalam wilayah kerja Puskesmas 9 Nopember berdasarkan luas


wilayah, jumlah kepala keluarga ( KK ) dan kepadatan penduduk tiap kelurahan dapat dilihat
pada tabel berikut :

No Kelurahan Jiwa KK

1.
Pengambangan 11.910 2.219

2.
Benua Anyar 6.823 1.406

Tabel I. Kepadatan Penduduk pada Tiap Kelurahan di Wilayah


kerja Puskesmas 9 Nopember Tahun 2009.

Puskesmas 9 nopember mempunyai 25 karyawan, terdiri dari :


a) Kepala Puskesmas ( Dokter Gigi) : 1 orang
b) Asiaten Apoteker : 2 orang
c) Perawat : 4 orang
d) Bidan : 5 orang
e) Nutrisionis : 2 orang
f) Pekarya : 1 orang
g) Dokter Umum : 3 orang
h) Sanitarian : 2 orang
i) Perawat Gigi : 3 orang
j) Analis : 1 orang

Laporan PKL 10/11 Rifaat Nazmi


k) Verifikator : 1 orang

Puskesmas 9 Nopember mempunyai ruang poli berobat, antara lain :

a) BP. Anak ( dibawah 12 tahun )


b) BP. Umum / Dewasa
c) Gizi dan imunisasi
d) Laboratorium
e) Ruang KIA / KB
f) BP. TBC Paru
g) Konsultasi Sanitasi Lingkungan
h) BP. Gigi

Selain ruang berobat , puskesmas 9 nopember memiliki ruangan lainnya, antara lain:
a) Ruangan Kepala Puskesmas
b) Ruangan TU
c) Aulia

2. VISI DAN MISI


a) VISI : Mewujudkan kecamatan sehat.
b) MISI :
I. Menggerakan pembangunan kecamatan yang berwawasan kesehatan
II. Mendorong kemandirian masyarakat dan keluarga untuk hidup sehat
III. Memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu. Merata dan
terjangkau
IV. Memelihara dan meningkatkan kesehatan individu, keluarga dan masyarakat
beserta lingkungannya.

3. TUJUAN
Untuk meningkatkan pelayanan kesehatan di masyarakat.

4. POLA PENGELOLAAN
Pengelolaan di apotek di lakukan oleh Asisten Apoteker yang setiap harinya
memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Puskesmas 9 Nopember ini di pimpin
oleh seorang dokter gigi yang bertanggung jawab terhadap kegiatan di puskesmas. Ruang
lingkup pola pengelolaan di puskesmas 9 nopember meliputi :
4.1 PERENCANAAN

Laporan PKL 10/11 Rifaat Nazmi


Perencanaan adalah suatu proses kegiatan seleksi obat dan perbekalan kesehatan
untuk menentukan jumlah obat dalam rangka pemenuhan kebutuhan Puskesmas.
Data mutasi obat yang dihasilkan oleh Puskesmas merupakan salah satu faktor
utama dalam mempertimbangkan perencanaan kebutuhan obat tahunan. Ketepatan dan
kebenaran data di Puskesmas akan berpengaruh terhadap ketersediaan obat dan perbekalan
kesehatan secara keseluruhan di Kabupaten/Kota.
Dalam proses perencanaan kebutuhan obat pertahun Puskesmas diminta
menyediakan data pemakaian obat dengan menggunakan LPLPO. Selanjutnya UPOPPK
yang akan melakukan kompilasi dan analisa terhadap kebutuhan obat Puskesmas di wilayah
kerjanya.
Tujuan Perencanaan adalah untuk mendapatkan :
1) Perkiraan jenis dan jumlah obat dan perbekalan kesehatan yang mendekati
kebutuhan.
2) Meningkatkan kebutuhan obat secara rasional.
3) Meningkatkan efisiensi penggunaan obat.
Metode yang lazim digunakan untuk menyusun perkiraan kebutuhan obat di
puskesmas 9 nopember adalah :
1) Metode konsumsi
Yaitu dengan menganalisis data konsumsi obat tahun sebelumnya. Hal yang perlu
diperhatikan adalah pengumpulan data dan pengolahan data, analisis data untuk
informasi dan evaluasi, dan perhitungan perkiraan kebutuhan obat.

2) Metode epidemiologi
Yaitu dengan menganalisis kebutuhan obat berdasarkan pola penyakit. Langkah
yang perlu dilakukan adalah menentukan jumlah penduduk yang akan dilayani,
menentukan jumlah kunjungan kasus berdasarkan frekuensi penyakit, menyediakan
pedoman pengobatan, menghitung perkiraan kebutuhan obat, dan penyesuaian
dengan alokasi dana yang tersedia.

3) Metode campuran
Yaitu merupakan gabungan dari metode konsumsi dan metode epidemiologi.

PERHITUNGAN PERENCANAAN
𝑟𝑒𝑘𝑎𝑝 𝑝𝑒𝑚𝑎𝑘𝑎𝑖𝑎𝑛 1 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
× 12 + 20%
12

Sumber obat di Puskesmas 9 Nopember ada 3, yaitu :

Laporan PKL 10/11 Rifaat Nazmi


1) Dana Alokasi Umum ( DAU ), yang awalnya Insruksi Presiden ( Inpres ).Direncanakan
tiap 1 tahun sekali
2) AsKes ( Asuransi Kesehatan ), direncanakan tiap 1 tahun sekali
3) JamKesMas, direncanakan tiap 1 tahun sekali

Semua jenis obat yang tersedia di puskesmas yang berasal dari berbagai sumber
anggaran dapat digunakan untuk melayani semua katagori pengunjung puskesmas dan
puskesmas pembantu, katagori tersebut antara lain :
1) Pasiun Umum Bayar
Di tujukan untuk pasien bukan warga Banjarmasin yang berobat di puskesmas yang
ada di Banjarmasin. Sesuai dengan peraturan yang berlaku, pasien yang bukan warga di
kenakan biaya sebesar lima ribu rupiah untuk pengobatan dasar.
2) Umum Gratis
Dengan menunjukan bukti bahwa si pasien adalah warga Banjarmasin,seperti
menyerahkan fotocopy KTP (untuk usia di atas 17 tahun) atau fotocopy Kartu Keluarga
(untuk yang berumur di bawah 17 tahun).
3) UKS
Pasien UKS yaitu anak-anak sekolah juga tidak dipungut bayaran, tapi mereka harus
memiliki “ Buku Berobat “ dari sekolah masing-masing.
4) JamKesMas
Pasien Jamkesmas tidak di pungut biaya , dengan syarat memiliki kartu JamKesMas
yang di bawa setiap kali berobat.
5) AsKes
Pasien ASKES meliputi PNS dan pensiunan. Mereka tidak di pungut biaya karena
sudah terdaftar menjadi anggota ASKES, dan apabila berobat harus membawa kartu askes
asli.

Yang perlu di perhatikan dalam membuat perencanaan, yaitu :

a) Pemakaian rata-rata
b) Sisa stock obat tahun lalu
c) Jumlah kunjungan
d) Pola penyakit

4.2 PENGADAAN

Tujuan pengadaan obat adalah :

Laporan PKL 10/11 Rifaat Nazmi


Memenuhi kebutuhan obat di masing-masing unit pelayanan kesehatan sesuai
dengan pola penyakit yang ada di wilayah kerjanya.

Menurut mentri kesehatan No. 085 tahun 1989 tentang kewajiban menuliskan resep
dan atau menggunakan obat generic di pelayanan kesehatan milik pemerintah, maka hanya
obat generic saja yang di perkenankan tersedia di puskesmas.

Permintaan rutin :
- Dilakukan sesuai dengan jadwal yang disusun oleh dinas kesehatan kabupaten/kota untuk
masing- masing puskesmas.
- Permintaan obat dilakukan dengan menggunakan formulir laporan pemakaian lembar
permintaan obat (LPLPO)
- Permintaan obat ditunjukan kepada kepala dinas kesehatan kabupaten/kota dan selanjutnya
diproses oleh UPOPPK kabupaten/kota.
Permintaan khusus, yaitu dilakukan diluar jadwal distribusi rutin apabila :
- Kebutuhan meningkat
- Penanganan kejadian luar biasa (KLB)

Sumber obat DAU permintaannya dilakukan sebulan sekali menggunakan Laporan


Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat ( LPLPO ) atau LB2 ke gudang farmasi kota (
GFK ) yang beralamatkan di Jl.Pramuka Komplek Tirta Dharma ( PDAM ) Km. 6,
Banjarmasin. Untuk Askes, obat datang satu tahun sekali, tidak menggunakan surat
permintaan, obat langsung datang sendiri, karena sudah termasuk dalam perencanaan.
Sedangkan untuk Jamkesmas sama halnya seperti Askes, obat datang sendiri.

Registrasi obat ditutup setiap tanggal 25, maksimal tanggal 1 bulan depan, surat
permintaan obat sudah harus masuk ke GFK, jika sampai pada tanggal 1 permintaan belum
sampai ke GFK, maka Puskesmas harus mengambil sendiri obat yang diminta ke GFK. Obat
datang dari GFK paling lambat tanggal 8 tiap bulannya.Apabila obat habis ditengah jalan,
maka dilakukan permintaan khusus ke GFK, menggunakan bon obat.

Laporan PKL 10/11 Rifaat Nazmi


Alur permintaan obat di Puskesmas 9 Nopember adalah sebagai berikut :

LPLPO (LB2) pada lembar bagiaan permintaan

(Contoh LB2 Terlampir)

GFK (Tembusan ke Dinas Kesehatan Kabupaten Kota)

Obat datang (Dari GFK)

Gudang obat puskesmas

(dilakukan pengisian kartu stok)

Contoh terlampir

Disalurkan

1. Apotek

2. Sub unit :a.BP

b.pustu(LB2 Terlampir)

c.pusling

d.posyando

e.poskesdes

4.3 PENERIMAAN OBAT


Penerimaan adalah suatu kegiatan dalam menerima obat-obatan yang di serahkan
dar unit pengelola yang lebih tinggi kepada unit pengelola di bawahnya.

Tujuan penerimaan obat :

Laporan PKL 10/11 Rifaat Nazmi


Agar obat yang di terima sesuai dengan kebutuhan berdasarkan permintaan yang di
ajukan oleh puskesmas.
Petugas penerimaan obat setelah barang datang melakukan pengecekan terhadap
obat-obat yang di terima, mencakup jumlah obat, jenis dan tanggal kedaluarsa obat, bentuk
obat yang sesuai dengan dokumen (LPLPO) dan di tandatangani oleh petugas penerima/ di
ketahui kepala puskesmas.

4.4 PENYIMPANAN
 PENYIMPANAN OBAT
Penyimpanan adalah suatu kegiatan pengamanan terhadap obat-obatan yang di
terima agar aman (tidak hilang), terhindar dari kerusakan fisik maupun kimia dan mutunya
tetap terjamin.
Tujuan penyimpanan adalahn :
Agar obat yang tersedia di unit pelayanan kesehatan mutunya dapat di perhatikan.

Setelah obat datang dari GFK, obat masuk ke gudang obat Puskesmas, kemudian di
catat dalam buku register penerimaan obat dan dimasukan ke kartu stok (kartu stok
terlampir) obat denga mencantumkan ED/NB. Di gudang, obat disusun berdasarkan
alfabet,berdasarkan jenis sediaan obat,untuk obat – obat narkotik,psikotropik ditempatkan
dalam lemari besi khusus yang terkunci 2 kali,obat yang disimpan pada lantai harus
diletakkan diatas palet serta tumpukan dus sesuai petunjuk. Pengeluaran obatnya berdasarkan
metode gabungan dari first in first out ( FIFO ) dan First Expired First Out (FEFO). Untuk
obat yang rusak di kembalikan ke GFK dengan surat berita acara dan untuk penanganan obat
yang hamper ED di lakukan denag system promosi ke poli-poli.

Kondisi gudang Puskesmas 9 Nopember :

- Luas ruangan 2x3m2


- ruangan kering tidak lembab
- ada ventilasi yang memenuhi syarat cahaya yang cukup,
berteralis dan diberi kawat tikus

- lantai dibuat dari tegel atau keramik


- pintu dilengkapi dengan kunci
- penerangan dari PLN, kondisi cukup.

 PENYIMPANAN RESEP
Resep disimpan dalam lemari khusus sesuai dengan resepnya, yaitu :

Laporan PKL 10/11 Rifaat Nazmi


a) Umum bayar
b) Umum gratis
c) ASKES
d) JamKesMas
e) UKS
Resep yang masuk setiap hari di kumpulkan, kemudian di bundle dan setiap bulan di
periksa apakah sudah benar resep itu di susun menurut jenisnya. Resep tersebut di
simpan paling lama tiga tahun. Setelah tiga tahun di adakan pemusnahan resep
drngan cara di bakar dan di buatkan berita acara yang di tandatangani oleh Asisten
Apoteker Pengelola Apotek dan pimpinan puskesmas. Pemusnahan di saksikan
sekurang-kurangnya oleh pimpinan puskesmas dan asisten Apoteker Pengelola
Apotek.

4.5 DISTRIBUSI
Distribusi adalah kegiatan pengeluaran obat dan penyerahan obat secara merata dan
teratur untuk memenuhi kebutuhan obat sub unti pelayanan kesehatan seperti kamar obat,
laboratorium, Pustu, Pusling, Posyandu dan Polindes.Tujuan distribusi adalah memenuhi
kebutuhan obat sub unit pelayanan kesehatan yang ada di wilayah kerja puskesmas dengan
jenis, mutu, jumlah, dan tepat waktu.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menentukan frekuensi distribusi, yaitu :

1) Jarak sub unit pelayanan.


2) Biaya distribusi yang tersedia.
3) Dalam menentukan jumlah obat perlu dipertimbangkan :
- Pemakaian rata-rata tiap jenis obat.
- Sisa stok.
- Pola penyakit.
- Jumlah kunjungan dimasing-masing sub unit pelayanan
kesehatan.
Penyerahan obat dapat dilakukan dengan cara :
1) Gudang obat menyerahkan atau mengirimkan obat dan diterima di unit pelayanan.
2) penyerahan di gudang Puskesmas diambil sendiri oleh sub unit pelayanan. Obat
diserahkan bersama-sama dengan formulir LPLPO dan lembar pertama disimpan sebagai
tanda bukti penerimaan obat.

4.6 PELAYANAN OBAT

Laporan PKL 10/11 Rifaat Nazmi


Pelayanan adalah proses kegiatan yang meliputi aspek teknis dan nonteknis yang
harus di kerjakan mulai dari menerima resep dokter sampai penyerahan obat kepada pasien.
Tujuan pelayanan obat di puskesmas 9 nopember :
Agar pasien mendapat obat sesuai dengan resep dokter dan mendapat informasi
bagaimana penggunaannya.
Pelayanan di puskesmas 9 nopember dilaksanakan setiap hari kerja, yaitu :
 Senin-Kamis pukul 08.00-12.00 WITA
 Jum’at pukul 08.00-10.00 WITA
 Sabtu pukul 08.00-11.00 WITA
Jam kerja di puskesmas 9 nopember :
 Senin-Kamis pukul 08.00-14.30
 Jum’at pukul 08.00-11.00
 Sabtu pukul 08.00-13.30

Berdasarkan PERDA no.9 tahun 2007 tentang “ Retribusi Pelayanan Kesehatan dan
Perizinan di Bidang Kesehatan “ .
1. Pemeriksaan kesehatan umum : Rp 5.000
2. Pemeriksaan kesehatan pelajar : Rp 2.500
3. Calon pengantin : Rp 10.000
4. Pendidikan/penataran PNS/guru : Rp 10.000
5. Melamar pekerjaan : Rp 5.000
6. Surat keterangan sakit : Rp 5.000
7. Surat kehamilan : Rp 10.000
8. Tes buta warna : Rp 10.000
9. Pemeriksaan mata : Rp 10.000

Laporan PKL 10/11 Rifaat Nazmi


ALUR PELAYANAN APOTEK 9 NOPEMBER

Resep di Terima Screening Resep

Meja Peracikan

Penyerahan obat
kepada pasien Kontrol
dengan memberi
penjelasan

NB: Scareeng resep adalah membaca resep, juga mengontrol dan melihat apakah persediaan
masih ada atau tidak ada dan voleh atau tidak boleh untuk dipakai oleh pasien.

Laporan PKL 10/11 Rifaat Nazmi

Anda mungkin juga menyukai