Anda di halaman 1dari 30

PRODUKSI DAN JUMLAH ALAT

Budi Sulistianto
Budi Sulistianto

Pelatihan Perencanaan dan Operasi Penambangan

PRODUKSI DAN JUMLAH ALAT

Kapasitas Produksi Peralatan

Pelatihan Perencanaan dan Operasi Penambangan


Produksi dan Jumlah Alat

Æ Merupakan alat serba guna yang dapat dipergunakan untuk menggali, memuat dan
mengangkat material dll.
Konstruksi bagian atas dapat berputar 360 derajat sehingga memungkinkan untuk
bekerja ditempat yang relatif sempit.

HYDRAULIC EXCAVATOR (BACK HOE) HYDRAULIC EXCAVATOR (FRONT SHOVEL)

Hydraulic Excavator (Wheel)

Pelatihan Perencanaan dan Operasi Penambangan

Produksi dan Jumlah Alat

A. BUCKET

No Type Figure Aplikasi


1. Standard  Digunakan untuk menggali dan memuat tanah biasa dan jenis tanah
bucket lainnya yang tidak mengandung batuan.

2. Light duty  Digunakan untuk menggali dan memuat material yang ringan dan


bucket gembur, seperti pasir kering, batubara curah dll.

3
3. Slope 
Sl Digunakan
Di k untuk
t k meratakan
t k slope atau
l t timbunan
ti b serta
t untuk
t k menggalili
finising  dan memadatkan tanah
bucket
4. Ripper  Biasanya dipakai untuk penggalian tanah‐tanah yang keras dan 
bucket berbatu‐batu

5. Clamp shell  Dipergunakan untuk penggalian yang vertical seperti pada pengalian


bucket pondasi jembatan

Pelatihan Perencanaan dan Operasi Penambangan


Produksi dan Jumlah Alat

B. OTHER ATTACHMENT
No Type Figure Aplikasi

1. Single/triple  Digunakan untuk penggalian dan pembongkaran tunggul 
shank atau beton

2. Hydraulic breaker Berfungsi untuk memecahkan batuan, beton atau tanah


yang keras. Alat ini banyak dipergunakan pada pekerjaan
quarry, pertambangan, konstruksi dll.

3. Long arm Biasanya dipakai untuk penggalian yang lebih dalam atau 
penggalian yang memerlukan jangkauan yang lebih panjang

4. Short arm Dipakai untuk penggalian pada areal tyang sempit atau


untuk pemuatan material lepas ke atas dump truck dengan
kapasitas bucket yang lebih besar.

Pelatihan Perencanaan dan Operasi Penambangan

Produksi dan Jumlah Alat

C. SHOE

No Type Figure Aplikasi


1. Semi‐Double  Jenis shoe ini mempunyai 2 bentuk grouser yang tingginya
grouser shoe berbeda. Desain seperti ini menghasilkan traksi yang besar
sehingga mempunyai daya cengkeram yang bagus
yang bagus dan manuver
yang tinggi.
Ketebalan dari grouser dibuat lebih tebal sehingga
konstruksinya sangat kokoh.
2. Triple grouser  Ketiga grusernya mempunyai ketinggian yang sama sehingga 
shoe
h menghasilkan traksi yang lebih rendah, tetapi manuver nya 
h ilk t k i l bih d h t t i
lebih lincah dengan tingkat kenyamanan lebih baik..
Cocok digunakan untuk daerah yang lunak

3. Swamp shoe 
p Shoe jenis
j ini khusus dibuat untuk operasi
p di daerah rawa
(circular arc  berlumpur atau di atas tanah yang lunak.
shoe) ‐Tanah/lumpur yang menempel pada permukaan shoe relatif
sedikit
‐Tidak merusak permukaan tanah yang telah dipadatkan.

Pelatihan Perencanaan dan Operasi Penambangan


Produksi dan Jumlah Alat

D. PRODUCTIVITY CAPACITY
Heaped Capacity Pada Bucket Standard

Bucket Type JIS PCSA SAE CECE


Hoe Bucket
Hoe Bucket 1 : 2
1 :2 1 : 1
1 :1 1 : 1
1 :1 1 : 2
1 :2
Loading Shovel 1 : 2 1 : 2 1 : 2 1 : 2

JIS : Japanis Industrial Standard ‐ JIS A4801 ‐ 1976


PCSA : Power crane and Shovel Association (USA) – PCSA No.37‐26
SAE : Society of Automotive Engineer (USR) – SAE J296/J742b
: Society of Automotive Engineer (USR)  SAE J296/J742b
CECE : Community of European Construction Equipment – CC Section VI

Kapasitas Produksi Excavator

Q : Produksi alat per jam (m3/jam)


3600 q : Produksi per cycle (m3)
Q = q x ‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐ x E
Cm Cm : Cycle time (sce)
E : Effisiensi kerja
q =  q’ x K
q’ : Kapasitas bucket heap (m3)
K : bucket factor
bucket factor

Pelatihan Perencanaan dan Operasi Penambangan

Produksi dan Jumlah Alat

Penentuan Kapasitas Produksi Excavator

Dimana :
Q = Produktivitas (m3/jam)
q = Produksi per cycle (m3)
CTl = Cycle
C l titime alat
l t muatt (menit)
( it)
E = Job efficiency

Pelatihan Perencanaan dan Operasi Penambangan


Produksi dan Jumlah Alat

• Penentuan q (Bucket capacity x Bucket fill factor)
Data Bucket Capacity
Data Bucket Capacity

Pelatihan Perencanaan dan Operasi Penambangan

Produksi dan Jumlah Alat


Bucket Fill Factor 

Pelatihan Perencanaan dan Operasi Penambangan


Produksi dan Jumlah Alat

• Penentuan Cycle Time (Std CT x Faktor Konversi)

Pelatihan Perencanaan dan Operasi Penambangan

Produksi dan Jumlah Alat

• Penentuan Kondisi Kerja


j

Pelatihan Perencanaan dan Operasi Penambangan


Produksi dan Jumlah Alat

CONTOH PERHITUNGAN PRODUKTIVITAS EXCAVATOR
((Backhoe Kapasitas
p = 10 m3 dan Swell Factor = 1.2))

Kapasitas Loader  : 10/1,2 = 8,3 Bcm


Bucket Fill Factor :  8,3 x 0,95 = 7,8 Bcm
Cycle Time  :  0,55 menit
Cycle/Hour  :  60/0,55 = 109
Productivity Factor
d i i :  109 x 47/60 = 85
109 /60 8
Production per hour : 85 x 7,8 = 663 Bcm/hour

Pelatihan Perencanaan dan Operasi Penambangan

Produksi dan Jumlah Alat


HAULER
Dipergunakan sebagai alat angkut/transportasi suatu bahan galian
baik berupa lapisan tanah penutup (waste) ataupun bahan galian
itu sendiri (commodity).

Pelatihan Perencanaan dan Operasi Penambangan


Produksi dan Jumlah Alat
CONTOH SPESIFIKASI HD 785‐5

Item Sat HD 785‐5


HD 785‐5
WEIGHT :
Empty vehicle weight Kg 66.930
Distribution    (front) Kg 31.460
(rear) Kg 35.470
Gross vehicle Weight Kg 158.005
Distribution (front)
Distribution    (front) Kg 52 140
52.140
(rear) Kg 105.865
Maximum gross vehicle weight Kg 166.000
HAULING CAPABILITY :
Maximum load Kg 91.000
Heaped capacity(2:1) Kg 60
PERFORMANCE
PERFORMANCE :
Maximum speed Km/h 65
Turning radius m 9,9
DIMENSION :
Overall length mm 10.490
Overall width mm 5.660
Overall height
Overall height mm 5 050
5.050
Loading height mm 4.285
Wheelbase mm 4.950
Tread   (front) mm 4.230
(rear) mm 3.500
TIRES : 27,00R49 x 2
Front tire
Front tire 27 00R49 x 4
27,00R49 x 4
Rear tire

Pelatihan Perencanaan dan Operasi Penambangan

Produksi dan Jumlah Alat


JENIS DAN TYPE DUMP 
Pada off‐Highway Dump Truck

No Type Figure Aplikasi


1. Liner‐less body „ Digunakan untuk mengangkut material berupa pasir dan tanah kasar tidak
dipasang liner

2. Rock body „ Digunakan untuk mengangkut batu‐batuan seperti batu pecah atau batu


kapur. Seluruh permukaan body bagian dalam dipasang liner steel

3. Rubber liner body „ Digunakan untuk mengangkut batu riprap yang bongkahannya besar


„ Rubber liner dipasang pada body bagian dalam bawah dan sisi lainnya
dipasang liner steel
3. Dump body untuk  „ Kapasitasnya lebih besar dan telah diperkuat
quarry (standard) „ Digunakan untuk memuat limestone dan gravel
„ Mengangkut material lainnya yang saat pengisiannya hanya menimbulkan 
impact (kejutan) yang kecil.
4. Special dump body  „ Digunakan untuk jarak angkut yang dekat dengan frekwensi bongkar tinggi. 
with half liner for  Dump body bagian dalam (belakang) dipasang steel liner
quarry
5. Special dump body  „ Digunakan di area kerja yg didominasi material batu
with full liner for 
with full liner for „ Dipasangkan steel liner kecuali
steel liner kecuali pada kedua sisi samping.
quarry 

Pelatihan Perencanaan dan Operasi Penambangan


Produksi dan Jumlah Alat
KAPASITAS PRODUKSI DUMP TRUCK

1. ESTIMASI CYCLE TIME

Cmt = n x Cms + D/V1 + t1 + D/V2 + t2  n : Jumlah isian loader untuk memuat


n : C1/(q1 x k)
n x Cms = Loading time
C1 : Kapasitas heaped
D/V1 = Hauling time
q1 : Bucket faktor loader
T1 = Dumping time
Cms : Cycle time loader (menit)
: Cycle time loader (menit)
D/V2 = Returning time
R t i ti
D : Jarak angkut dump truck (m)
T2   = Spot & delay time
V1 : Kecepatan rata‐rata bermuatan (m/menit)
V2    : Kecepatan rata‐rata kosongan (m/menit)
t1    : Waktu dumping (menit)
•Loading time : t2    : Waktu untuk mengatur posisi (menit)

Loading time = Cycle time (Cms) x No. of cycle  loader (n) •Dumping time
Operating Condition T1 (min)
Kapasitas muat Dump Truck (kg) 
n = ‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐ Favorable 0.5 ~ 0.7
Kapasitas Bucket (m3) x bucket faktor x BJ Average 1.0 ~ 1.3
Unfavorable 12~2
1.2 2.0
0
•Hauling time :
•Spot & delay time
Dipengaruhi oleh faktor :
Operating Condition T1 (min)
1. Rolling resistance dan grade resistance
Favorable 0.1 ~ 0.2
2. Kecepatan
2 Kecepatan laju kendaraan A
Average 1.25 ~ 1.35
3. Kecepatan truck sewaktu menurun Unfavorable 0.4 ~ 0.5

Pelatihan Perencanaan dan Operasi Penambangan

Produksi dan Jumlah Alat


2. ESTIMASI PRODUKSI DUMP TRUCK

P     : Produksi per jam (m3/jam)


60 
P = C x ‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐ x Et C      : Produksi per cycle 
C   = n x q1 x K
Cmt
Et     : Effisiensi kerja dump truck
Cmt : Cycle time dump truck

•Untuk perhitungan jumlah dump truk :


n     : Jumlah pengisian loader
Cycle time Dt Cmt Cms : Cycle time loader (min)
M = ‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐ =   ‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐ Cmt : Cycle  time dump truck (min)
Loading time
Loading time           n x Cms
n x Cms

•Match Factor (MF) •Effisiensi kerja (Et)

jumlah DT x cycle time loader             Operating Condition Job effisiensi


MF = ‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐ = 1
Good 0.83
jumlah loader x cucle time DT Average 0.80
Rather poor 0.75
M x Cms Poor 0.70
MF = ‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐ = 1
n loader x Cmt

Pelatihan Perencanaan dan Operasi Penambangan


Produksi dan Jumlah Alat
MENENTUKAN LAJU KECEPATAN KENDARAAN

CURVA TRAVEL PERFORMANCE

Cara menggunakan Kurva travel 


performance :

• Tarik garis vertikal kebawah dari titik A 


(loaded) ke titik B (Total resistance).
• Tarik garis horizontal dari titik B sampai
memotong garis kurva kecepatan (C)
• Dri titik C tarik kembali ke garis rimpull
sampai ketemu titik E.
• Untuk menentukan kecepatan
maksimum dari titik C tarik
maksimum, dari C tarik garis
vertikal ke bawah hingga diperoleh titik
D.

Hasil yang diperoleh :

Grade resistance  = 8%
Rolling resistance = 13%
Beban muatan = 32 Ton
Berat kosong = 28 Ton
Rimpull =  8 Ton
Kecepatan max = 13 km/jam

Pelatihan Perencanaan dan Operasi Penambangan

Produksi dan Jumlah Alat


MENENTUKAN KECEPATAN TRUCK  SEWAKTU MENURUN

CURVA BRAKE PERFORMANCE

Cara menggunakan Kurva brake performance

• Tarik garis vertikal kebawah dari titik A (loaded) ke titik


B (Total resistance : asumsi ‐15%)
• Tarik garis horizontal dari titik B sampai memotong garis
kurva di titik C
• Dari titik C tarik vertikal kebawah hingga memotong
garis
i kecepatan
k t di titik D

Hasil yang diperoleh :
Grade resistance  = ‐16%
T t l it
Total resistance    = ‐15%
15%
Rolling resistance  = 1%
Beban muatan = 32 Ton
Berat kosong = 28 Ton
Kecepatan max     = 22 km/jam

Pelatihan Perencanaan dan Operasi Penambangan


Produksi dan Jumlah Alat
CONTOH PERHITUNGAN PRODUKTIVITAS TRUCK
Berikut productivitas Truck dengan asumsi sebagai berikut :
Ø Kondisi Lapangan Ø Specifikasi Equipment
Jalan : Terpelihara (3 < Rr) Type  : Rigid Body Rear Dump
500 m untuk 10% grade Kapasitas : 75 m3; heaped 2 : 1
4,5 Km untuk 0% grade Rated Load : 125 Tonne
Material : Batu Pasir (Blast Material) Empty Weight : 45 Tonne
Swell : 1,6 Shovel Capacity : 20 m3
Density  : 2,4 t/Bcm
Speed
Speed  : 40 Km/jam
: 40 Km/jam

Ø Perhitungan
g Cycle Shovel
y
Bucket Capacity : 20/1,6 = 12,5 Bcm
Kapasitas Truck : 75 m3; heaped 2 : 1
Bucket Fill : 0,8 x 12,5 = 10 Bcm
Cycle Time
Cycle Time : 0,5 menit
: 0,5 menit
Cycle per Hour  : 60/0,5 = 120

Pelatihan Perencanaan dan Operasi Penambangan

Produksi dan Jumlah Alat


CONTOH PERHITUNGAN PRODUKTIVITAS TRUCK
Ø Perhitungan Cycle Shovel
Kapasitas Truck  : 75/1,6 = 47 Bcm
Jumlah Passes : 47/10 = 4 7 (dibulatkan = 5)
: 47/10 = 4,7 (dibulatkan = 5)
Waktu muat : 5 x 0,8 = 4 menit
Muatan Truck : 47 x 2,4 = 113 Tonne

Ø Perhitungan Waktu Angkut

Haul 1 Haul 2 Return 1 Return 2 ∑


Segment Distance (Km 0.5 4.5 4.5 0.5 10.0
Rolling Assistance (%) 3.0 3.0 3.0 3.0
Grade Assistance (%)
Grade Assistance (%) 10.0 0 0 ‐10.0
10.0
Total Grade (%) 13.0 3.0 3.0 ‐7.0
Max Speed (Km/hr) 14.0 50.0 55.0 55.0
Avg. Speed Km/hr) 8.4 45.0 52.2 40.0
Load Time (minutes) 3.6 6.0 5.2 0.8 15.6

Ø Cycle Time Ø TRUCK PRODUCTIVITY 
Haul : 15,6 menit 60
Loadingg : 4,0 menit
, X   47  =   131 Bcm/hr  
21 5
21,5
Dumping : 1,4 menit
Spot :  0,5 menit Ø LOADER PRODUCTIVITY 
TOTAL : 21,5 menit 120 pass   X   10  =   120   Bcm/hr  
Pelatihan Perencanaan dan Operasi Penambangan
Produksi dan Jumlah Alat
PERAWATAN JALAN
Unit untuk melakukan perawatan, penggalian parit, 
pemotongan tanah dan lain‐lain.

Pelatihan Perencanaan dan Operasi Penambangan

Produksi dan Jumlah Alat


KAPASITAS PRODUKSI MOTOR GRADER
QA : Kapasitas kerja (m2/jam)
V : Kecepatan kerja (m2/jam)
QA = V x (Le –
Q ( Lo) x 1000 x E
) Le : Panjang efektif blade (m)
: Panjang blade (m)
Lo  : Lebar overlap (m)
E : Effisiensi Kerja

1. Kecepatan kerja (V)


Untuk jenis
U je pe
pekerjaan
e j :
• Perbaikan jalan biasa
: 2.0 ~ 6.0 km/jam
• Pembuatan trench : 1.6 ~ 4.0 km/jam
• Perapihan tebing : 1.6 ~ 2.6 km/jam
• Pembentukan
P b t k b badan
d jjalan
l : 1.6
1 6 ~ 4.0
4 0 km/jam
k /j
• Perataan : 2.0 ~ 8.0 km/jam

2. Panjang blade efektif

Pelatihan Perencanaan dan Operasi Penambangan


Produksi dan Jumlah Alat
KAPASITAS PRODUKSI MOTOR GRADER‐1

3. Efisiensi kerja

J i pekerjaan
Jenis k j Efi i
Efisiensi
i kerja
k j

Perbaikan dan perataan jalan 0,80


Menggusur salju (V type plow) 0,70

Penebaran material dan pembentukan badan jalan 0,60

Pembuatan trench 0,50

Perhitungan waktu yang diperlukan & jumlah trip


T : Waktu kerja yang diperlukan (jam)
N x D N    : Jumlah trip
Waktu kerja : T = ‐‐‐‐‐‐‐‐ D : Jarak kerja
V x E V    : Kecepatan kerja
E : Effisiensi Kerja

W  : Total lebar area kerja (m)


W
Jumlah trip : Le : Panjang efektif blade (m)
N = ‐‐‐‐‐‐‐‐‐ x n
Lo  : Lebar overlap (m)
Le ‐ Lo
n : jumlah lintasan yang diperlukan

Pelatihan Perencanaan dan Operasi Penambangan

EQUIPMENT TABLE FOR GRADER (Example)

class of moto r g rader *


parameters d etail operatin g conditio ns unit GD705 GD705 G D825 G D705 GD14H G D16H

Pit A B C RO AD
Road to be 
road
distance m 5,600 6,600 5,600 8,000 maintained
width m 22 22 22 22 22 22 Distance and 
working speed AVERAG E road repair km/hr 8.00 8.00 8.00 8.00 8.00 8.00 width
number of grading required to
to the required flattenes 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00
finish the surface
blade
length m 4.30 4.30 4.90 4.30 4.30 4.90
angle deg 60.00 60.00 60.00 60.00 60.00 60.00
effective blade length m 3.70 3.70 4.20 3.70 3.70 4.20
the width of overlap is ussually 0.3 m
width of overlap m 0.30 0.30 0.30 0.30 0.30 0.30
(default)
number of trips 12.94 12.94 11.28 12.94 12.94 11.28
job efficiency road repair % 80% 80% 80% 80% 80% 80%
hourly production average m2/hr 21.76 21.76 24.96 21.76 21.76 24.96
time required to finish specified
average hr 11.32 13.35 9.87 16.18 - -
area
depends on average effective
effective production working hours hrs 15:13 15:13 15:13 15:00 15:00 15:00
production working hours

nu mb er of un it required
average 0.74 0.88 0.65 1.08 - -
ro unded 1.00 1.00 1.00 1.00 - -
* this calculation based on Komatsu product line and can be applied to other product line which has equal

Pelatihan Perencanaan dan Operasi Penambangan


Produksi dan Jumlah Alat
DOZING
Unit tractor beroda rantai yang dapat dipergunakan untuk
jenis pekerjaan menggali, menggusur serta menarik beban.

Pelatihan Perencanaan dan Operasi Penambangan

Produksi dan Jumlah Alat


JENIS DAN TYPE ATTACHMENT

A BLADE
A. BLADE

No Type Figure Aplikasi


1. Straight‐ „ Tidak dapat membentuk sudut
tiltdozer „ Blade hanya dapat distel pada salah satu sisinya saja
„ Cocok untuk pekerjaan dorong yang memerlukan power besar

2. Angle Dozer „ Dapat dipergunakan untuk posisi lurus juga untuk membentuk sudut
„ Blade dapat disetel pada kedua sisi
„ Cocok untuk pembuatan jalan dan penimbunan arah gusuran.

3. Dual tiltdozer „ Pada kedua sisi blade dilengkapi hydraulic tilty cylinder


„ Kemiringan blade dapat distel dengan hydraulic control
„ Sangat efektif untuk membentuk sudut galian
4. Semi        U‐ „ Bentuk konstruksinya menyerupai straight blade dengan penambahan 
tiltdozer sayap pada kedua ujung, sehingga dapat meningkatkan kemampuan
kapasitas produksi penggalian. 
5. U‐tiltdozer „ Kapasitas blade jauh lebih besar dibanding staright blade karena pada saat
menggusur sayap pada kedua sisinya dapat berfungsi untuk meminimize
tumpahan
p material
„ Cocok untuk menggusur material dengan jarak yang lebih jauh

Pelatihan Perencanaan dan Operasi Penambangan


Produksi dan Jumlah Alat

BLADE AVAILABILITY

Pelatihan Perencanaan dan Operasi Penambangan

Produksi dan Jumlah Alat

B. RIPPER
No Type Figure Aplikasi
1. Variable  „ Memiliki komponen arm, beam dan shak yang diperkuat untuk pekerjaan
angle Giant
angle Giant  ripping yang berat
ripping yang berat
Ripper „ Sudut dan kedalaman penetrasi shank dapat diatur dari dalam cabin 
operasi
„ Aplikasi untuk batuan keras serta methoda ripping di tebing.

2
2. M lti h k
Multi shank  „ Konstruksi
K t k i linkage dan
li k d arm sejajar
j j
ripper (Rigid) „ Shank hanya dapat turun naik dengan sudut yang tetap
„ Aplikasi untuk batuan lunak dan berfragmentasi
„ Jumlah shank yang digunakan dapat disesuikan dengan kekerasan material.

3. Multi shank  „ Sudut gali dapat dirubah samapi 30 derajat


ripper  „ Untuk membongkar bongkah batu yang terpendam
(Variable) „ Untuk memecahkan lapisan aspal
„ Untuk membongkar akar dan tonggak pohon

Pelatihan Perencanaan dan Operasi Penambangan


Produksi dan Jumlah Alat

C. SHOE
No Type Figure Aplikasi

1. Single Grouser 
g „ Type shoe yang dapat
yp y g p membentuk traksi besar yyang dirancang untuk
g g
Shoe daerah operasi kasar dan berbatu
„ Sering disebut sebagai “Extreme service shoe” sehingga lebih tahan
terhadap keausan dan tidak mudah bengkok

2. Scoria Disposal
Scoria Disposal  „ Dibuat dari baja mangan tahan panas
Shoe „ Dapat dioperasikan pada suhu yang tinggi

3. Rockbed Shoe „ Dipergunakan untuk medan kerja berbatu


„ Did i khusus
Didesain kh d
dengan penulangan
l untuk
t k menghindari
hi d i slip ke
li k
samping

4. Swamp Shoe „ Digunakan untuk medan kerja berlumpur


„ Shoe berbentuk segitiga yang mempunyai
Shoe berbentuk yang mempunyai bidang kontak dengan tanah
yang lebih lebar, sehingga memiliki daya apung yang lebih besar

Pelatihan Perencanaan dan Operasi Penambangan

Produksi dan Jumlah Alat


KAPASITAS PRODUKSI BULLDOZER
• Kapasitas Produksi Dozing
• Kapasitas Produksi Ripping
• Kapasitas Produksi Ripping dan Dozing
p pp g g
1. Kapasitas Produksi Dozing Q  : Produksi alat per jam (m3/jam)
q  : kapasitas blade (q’) x faktor blade (a)
60 D  : Jarak gusur (m)
Q = q x ‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐ x e x E F  : Kecepatan maju (m/menit)
D/F + D/R + Z R  : Kecepatan mundur (m/menit)
Z
Z  : Waktu tetap (0.05 
: Waktu (0 05 – 0.1 menit)
0 1 menit)
e  : Faktor kelandaiam (grade factor) 
2. Kapasitas Produksi Ripping E  : Effisiensi kerja

Giant Ripper
½ P^2 x D x 60 
Q = ‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐ x E P  : Kedalaman penetrasi (m)
/ /
D/F + D/R + Z D  : Jarak ripping (m)
pp g ( )
Multi shank Ripper F  : Kecepatan ripping speed 1 (m/menit)
R  : Kecepatan mundur speed 1 (m/menit)
P x W x D x 60  W  : Width of ripping
Q = ‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐ x E
D/F + D/R + Z

3. Kapasitas Produksi Ripping & Dozing

QR x QD Q  : Produksi ripping & dozing


Q = ‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐ QR : Produksi ripping
QR + QD QD : Produksi dozing

Pelatihan Perencanaan dan Operasi Penambangan


Produksi dan Jumlah Alat
FAKTOR DAN GRAFIK 
ESTIMASI PRODUKSI DOZING
Estimasi produksi dozing
Blade Factor
(Straight tilt dozer)
„ Easy 1.2 ~ 0.2
„ Average 0.9 ~ 0.7
„ Rather difficult 0.7 ~ 0.6
„ Difficult 0.6 ~ 0.4

Effisiensi Kerja
„ Good 0.83
„ Average 0.75
„ Rather Poor 0.67
„ Poor 0.58

Grade Factor (e)
Factor

Grade (%)

Pelatihan Perencanaan dan Operasi Penambangan

Produksi dan Jumlah Alat


FAKTOR DAN GRAFIK 
ESTIMASI PRODUKSI DOZING‐1

Estimasi produksi dozing


Estimasi produksi dozing
(Semi U‐Tiltdozer)

Pelatihan Perencanaan dan Operasi Penambangan


Produksi dan Jumlah Alat
FAKTOR DAN GRAFIK 
ESTIMASI PRODUKSI DOZING‐2

Effisiensi Kerja
„ Good 0.75 Estimasi produksi dozing
„ Average 0.58 (Giant ripper)
„ Rather Poor 0.50
„ Poor 0.40

D375A Giant Ripper

Pelatihan Perencanaan dan Operasi Penambangan

EQUIPMENT TABLE FOR DOZER ( Example)


EQUIPMENT TABLE FOR DOZER ( Example)

BASIC ASSUMPTION FOR DOZER 
‐ Dozing Capacity
‐ Dozing Purpose (for spreading disposal, land clearing, or Ripping)
‐ Number of Disposal and situation

SUPPORT UNIT DOZER Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec
Physical Availability
D85ESS Komatsu Spreading 85% 85% 85% 85% 85% 85% 85% 85% 85% 85% 85% 85%
D85ESS Komatsu Spreading 85% 85% 85% 85% 85% 85% 85% 85% 85% 85% 85% 85%
D155 Komatsu Spreading/Ripping 85% 85% 85% 85% 85% 85% 85% 85% 85% 85% 85% 85%
D375 Komatsu Spreading/Ripping 85% 85% 85% 85% 85% 85% 85% 85% 85% 85% 85% 85%

D85ESS General 1.00


1 00 1.00
1 00 1.00
1 00 1.00
1 00 1.00
1 00 1.00
1 00 1.00
1 00 1.00
1 00 1.00
1 00 1.00
1 00 1.00
1 00 1.00
1 00
P
D85ESS 365 unit/Hr Spreading 1.00 1.00 1.70 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 1.00 1.00 1.00 2.00
i
D155 490 unit/Hr Spreading/Ripping
t
D375 887 unit/Hr Spreading/Ripping 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00

A Unit / Month 458,408 430,065 601,764 648,328 655,691 655,200 647,641 680,644 472,774 526,928 408,788 610,618
Overburden Removal Capacity 400,000 375,000 344,000 346,000 350,000 348,000 344,000 363,000 409,000 457,000 354,000 410,000

Dozer Capacity Production volume scheduled 

Pelatihan Perencanaan dan Operasi Penambangan


Produksi dan Jumlah Alat
ALAT MUAT
Adalah alat muat beroda karet (ban) yang penggunaannya hampir sama dengan
dozer shover.
Dipergunakan apabila pada pengoperasiannya dituntut agar kerusakan
agar kerusakan landasan
kerja seminimal mungkin disertai mobilitas yang  tinggi serta tidak diperlukan
traksi yang  besar.

Wheel Loader

Wheel Dozer

Pelatihan Perencanaan dan Operasi Penambangan

Produksi dan Jumlah Alat

ATTACHMENT UTAMA

No Type Figure Keterangan

1. General purpose  Digunakan untuk memuat material stockpilke serta material hasil


bucket (stckpile) crushing dan material gembur lainnya.

2
2. General purpose
General purpose  Dipergunakan untuk menggali/memuat batuan hasil peledakan 
peledakan
bucket (excavating) dan untuk menggali tanah asli.
Attachmen ini dilengkapi dengan flat‐blade, straight cutting edge, 
agar lebih kokoh dan lebih tahan terhadap ke ausan

3
3. Li ht t i l b k t
Light material bucket Digunakan
Di k untukt k memuatt material yang mempunyai
t i l i BJ kurang
BJ k
dari 1.2 ton, seperti batubara, pupuk, salju, makanan ternak dll.
Guna memperoleh kapasitas yang lebih besar, bucket ini
dilengkapi dengan cutting edge yang diperpanjang dan lebar.

Pelatihan Perencanaan dan Operasi Penambangan


Produksi dan Jumlah Alat

ATTACHMENT UTAMA 1
ATTACHMENT UTAMA‐1
No Type Figure Keterangan
4. Spade‐nose rock  Digunakan untuk membongkar dan memuat batuan hasil
bucket  (V‐edge type) peledakan pada proyek crushing plant.
Mempunyai cutting edge sehingga lebih kokoh dan tahan
terhadap keausan.

5. Heavy duty bucket Digunakan untuk pembongkaran dan pemuatan batuan hasil


peledakan.
Umumnya dipasang pada WA‐700 atau WA‐800 ke atas ,apabila
dipasang pada kelas wheel loader yang lebih kecil harus
ditambahkan counterweight dan orifice (retainer) guna meredam
kejutan bucket saat dumping. 

6
6. Skeleton bucket
Skeleton bucket Digunakan untuk menggali dan memuat batu‐batuan, dibuat
batu batuan dibuat dari
material yang telah mengalami proses perkerasan.

Pelatihan Perencanaan dan Operasi Penambangan

Produksi dan Jumlah Alat


Kapasitas Produksi Wheel Loader

Q   : Produksi alat pper jam (m3/jam)


j ( /j )
3600
Q = q x ‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐ x E q     : Produksi per cycle (m3)
Cm Cm  : Cycle time (sce)
E     : Effisiensi kerja

Cycle tyme untuk metoda


V‐shape dan I‐shape : D  : Jarak muat (m)
F   : Kecepatan maju
R  : Kecepatan mundur
Cm = (D/F +D/R) x n +Z
n : untuk V shape loading = 2
n  V shape loading = 2
untuk cross loading = 1
Z  : Waktu tetap

Untuk metoda load and carry  (±


load and carry (± 100 m)
100 m)

t1 : Loading time
Z = t1 + t2 + t3 t2 : Turning time
t3 : Dumping time

Pelatihan Perencanaan dan Operasi Penambangan


Produksi dan Jumlah Alat

Penentuan Kapasitas Produksi Wheel Loader

Dimana :
Q = Produktivitas (m3/jam)
q = Produksi per cycle (m3)
CTl = Cycle
C l titime alat
l t muatt (menit)
( it)
E = Job efficiency

Pelatihan Perencanaan dan Operasi Penambangan

Produksi dan Jumlah Alat

• Penentuan q (bucket capacity x bucket fill factor)
Data Bucket Capacity

Bucket Fill Factor

Pelatihan Perencanaan dan Operasi Penambangan


Produksi dan Jumlah Alat

Definisi Kondisi Pemuatan

Pelatihan Perencanaan dan Operasi Penambangan

Produksi dan Jumlah Alat

• Penentuan Cycle Time Pemuatan (Loading)

Pelatihan Perencanaan dan Operasi Penambangan


Produksi dan Jumlah Alat

• Penentuan Cycle Time Load and Carry

Penentuan Waktu Tetap (Fixed Time)

Penentuan Waktu Variable (Variable Time)

VF = Kecepatan Tempuh dengan muatan


VR = Kecepatan Tempuh kosong
VR = Kecepatan
D   = Jarak Tempuh

Pelatihan Perencanaan dan Operasi Penambangan

Produksi dan Jumlah Alat

• Penentuan Kondisi Kerja


j

Pelatihan Perencanaan dan Operasi Penambangan


Produksi dan Jumlah Alat
COMPACTOR
Alat yang digunakan untuk memadatkan tanah atau material lain‐nya
hingga dicapai tingkat kepadatan yang di inginkan.

Pelatihan Perencanaan dan Operasi Penambangan

Produksi dan Jumlah Alat

PEMADATAN
Pemadatan adalah suatu proses fisik di mana berat jenis dari material yang dipadatkan
akan bertambah.

Jenis roda compactor


p bisa seluruhnya
y dari besi dengan
g p penambahan p pemberat Berupa
p air
atau pasir, selain itu bisa juga terbuat dari roda karet serta berbentuk sheep food.
Untuk type towed compactor umumnya cara pengoperasiannya ditarik dengan mesin lain
dan ada juga type swa gerak yang berukuran kecil hingga dapat dikendalikan secara manual
ke arah daerah yang dipadatkan.
Untuk pekerjaan pemadatan pengaspalan biasanya menggunakan road roller, tire roller,
sedngkan untuk material tanah biasanya menggunakan sheep foot roller atau drum roller.

Peralatan pemadatan dapat menggunakan satu atau kombinasi dari berbagai tipe :
•Static weight or pressure             
St ti i ht : Road roller
R d ll
•Kneeding action or manipulation    : Sheep foot roller
•Vibrator or shaking                        : Vibration roller

Pelatihan Perencanaan dan Operasi Penambangan


Produksi dan Jumlah Alat
KAPASITAS PRODUKSI COMPACTOR

Q   : Kapasitas Produksi (m3/jam) ‐ÆCCM


W x V x H x 1000 x E W : Lebar efektif pemadatan per lintasan
W  : Lebar per lintasan (m)
Q = ‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐ V : Kecepatan kerja (km/jam)
N H : Tebal lapisan pemadatan
N   : Jumlah lintasan pemadatan
E : Effisiensi Kerja
1. Kecepatan kerja pemadatan :

Type Equipment V rata‐rata (km/jam)
Road roller 2.0
Tire roller 2.5
Vibration roller 1.5
Soil Compactor 4 ~ 10
Tamper 1.0

2. Lebar efektif pemadatan :

Type Equipment Lebar eff. Pemadatan
Macadam roller Driving wheel width – 0.2 m
Tandem roller Driving wheel width – 0.2 m
Soil compactor (Driving wheel width x 2) – 0.2 m
Tire roller Outside to out side distance of most outside tires – 0.3 m
Large vibratory roller Roller width – 0.2 m
Smal vibratory roller Roller width – 0.1 m
Bulldozer (Width of track shoe x 2) – 0.3 m

Pelatihan Perencanaan dan Operasi Penambangan

Produksi dan Jumlah Alat

3. Tebal lapis pemadatan
Tebal lapis pemadatan ditentukan berdasarkan spesifikasi kerja atau dari hasil tes laboratorium.
Umumnya untuk tebal lapis pemadatan pada kondisi gembur diperhitungka antara 0.2 ~ 0.5 meter.

l h lintasan
4. Jumlah li

Type Equipment Jumlah lintasan
Road roller 4 ~ 8
Tire roller 3 ~ 5
Vibration roller 4 ~ 12
Soil Ciompactor 4 ~ 12

5. Effisiensi kerja
Berdasarkan pengalaman, efisiensi kerja pemadatan yang mendekati actual = 0.65

Pelatihan Perencanaan dan Operasi Penambangan


PRODUKSI DAN JUMLAH ALAT

Teori Antrian

Pelatihan Perencanaan dan Operasi Penambangan

Struktur Dasar Situasi


Antrian

Pelatihan Perencanaan dan Operasi Penambangan


Komponen Dalam Antrian

• Waiting line
Waiting line
• Service facility
• Q
Queue discipline:
di i li
• Serving capacity: kemampuan pelayanan

Pelatihan Perencanaan dan Operasi Penambangan

Contoh Model Antrean


Contoh Model Antrean

Pelatihan Perencanaan dan Operasi Penambangan


Tingkat Kedatangan
Tingkat Kedatangan
• Asumsi tingkat kedatangan tidak terbatas sehingga mengikuti 
fungsi distribusi Poisson,
• Distribusi Poisson mewakili tingkat kedatangan pada banyak 
situasi di dunia nyata,
situasi di dunia nyata,
• Sifat dari tingkat kedatangan adalah acak dan tidak ada 
hubungan antara tingkat kedatangan yang satu dengan yang 
lain,
lain
• Fungsi distribusi Poisson: λx e − λ
f ( x) =
x!

Pelatihan Perencanaan dan Operasi Penambangan

Distribusi 
b
Poisson

Pelatihan Perencanaan dan Operasi Penambangan


Tingkat Pelayanan
Tingkat Pelayanan

• Asumsi: pelayanan tunggal dengan disiplin first in first out,


(λσ )2 + (λ μ )2
• Panjang waiting line: Lq = 2 (1 − λ μ )
– Lq = Panjang
Panjang perkiraan dari waiting line
waiting line
– λ = Rata‐rata tingkat kedatangan
– = Rata‐rata tingkat pelayanan
μ
– = standar
standar deviasi distribusi waktu pelayanan
σ
• Service facility utilization:
ρ =λ μ
• Persamaan di atas juga menyatakan kemungkinan unit yang 
d t
datang menunggu untuk t k dilayani,
dil i
• Maka, L (perkiraan jumlah unit dalam sistem): L = L + λ μ
q

Pelatihan Perencanaan dan Operasi Penambangan

Tingkat Pelayanan
Tingkat Pelayanan

• Dapat
p jjuga
g diturunkan formula untuk pperkiraan dari waktu tunggu
gg ppada
waiting line (Wq) dan waktu tunggu di dalam sistem (W);
– Wq = Lq λ

W = L λ = Wq + 1 μ
• Tingkat pelayanan dapat dimodifikasi berdasarkan bentuk pelayanan. Misal;
– Waktu pelayanan konstan (standar deviasi = 0):

Lq =
( λ )2
2 μ (μ − λ )

Pelatihan Perencanaan dan Operasi Penambangan


Contoh
h Penerapan
• Truk
u data
datangg pada front
o t pe
penggalian
gga a de
dengan
ga ttingkat
g at kedatangan
edata ga 8 ttruk
u
per jam dan mengikuti distribusi Poisson. Waktu rata‐rata untuk
pemuatan adalah 5 menit dengan standar deviasi 6 menit. Operator
truk mengeluhkan waktu antre yang lama. Verifikasi masalah tersebut
dan solusi apa yang akan diterapkan!!
• Langkah 1: Hitung parameter‐parameter dalam antrean
– λ = 8 / jam; μ = 60 5 = 12 / jam; σ = 6 10 = 1 / 10 jam
– Lq =
(8 / 10 ) + (8 12 )
2 2
= 1.63 truk
2 (1 − 8 12 )
– L = 1.63 + 8 12 = 2.30 truk
– Wq = 1.63 8 = 0.204 jam = 12.24 menit
– W = 2.30 8 = 0.288 jam = 17.28 menit

Pelatihan Perencanaan dan Operasi Penambangan

Contoh Penerapan
• Langkah
g 2: tentukan variabel yyang dapat
g p dikontrol.
– Variabel yang bisa dikontrol biasanya merupakan variabel yang 
berhubungan dengan pelayanan (peningkatan efisiensi pelayanan) 
misal; investasi
; peralatan untuk meningkatkan
p g kapasitas
p pemuatan
p
atau memperbaiki prosedur permuatan.
– Tingkat kedatangan truk diasumsikan tidak dapat dikontrol.
• Langkah 3: evaluasi
3: evaluasi kondisi setelah perbaikan sistem.
sistem
– Jika perbaikan yang dipilih adalah memperbaiki prosedur pemuatan
dengan menambah bulldozer untuk membantu excavator, standar
deviasi dapat dikurangi menjadi 3 menit.
3 menit
– Akibatnya parameter dalam antrean menjadi; Lq = 0.91, L = 1.57, Wq = 
6.8 menit, dan W = 11.8 menit. Æ antrean berkurang

Pelatihan Perencanaan dan Operasi Penambangan

Anda mungkin juga menyukai