Disusun oleh:
Kelompok 1
Nama : Ade Febrianto (G1D116003)
UNIVERSITAS JAMBI
2019
A. Metode Hanlon (Kuantitatif)
Komponen A - Ukuran/Besarnya Masalah
Komponen ini adalah salah satu yang faktornya memiliki angka yang kecil.
Pilihan biasanya terbatas pada persentase dari populasi yang secara langsung
terkena dampak dari masalah tersebut, yakni insiden, prevalensi, atau tingkat
kematian dan angka.
Ukuran/besarnya masalah juga dapat dipertimbangkan dari lebih dari satu
cara. Baik keseluruhan populasi penduduk maupun populasi yang
berpotensi/berisiko dapat menjadi pertimbangan. Selain itu, penyakit–penyakit
dengan faktor risiko pada umumnya, yang mengarah pada solusi bersama/yang
sama dapat dipertimbangkan secara bersama-sama. Misalnya, jika kanker yang
berhubungan dengan tembakau dijadikan pertimbangan, maka kanker paru-paru,
kerongkongan, dan kanker mulut dapat dianggap sebagai satu. Jika akan dibuat
lebih banyak penyakit yang juga dipertimbangkan, penyakit cardiovascular
mungkin juga dapat dipertimbangkan. Nilai maksimal dari komponen ini adalah 10.
Keputusan untuk menentukan berapa ukuran/besarnya masalah biasanya
merupakan konsensus kelompok.
Contoh: Imunisasi
Komponen D – PEARL
P – Propierity/Kewajaran.
Apakah masalah tersebut berada pada lingkup keseluruhan misi kita?
E – Economic Feasibility/Kelayakan Ekonomis.
Apakah dengan menangani masalah tersebut akan bermakna dan memberi arti
secara ekonomis? Apakah ada konsekuensi ekonomi jika masalah tersebut
tidak diatasi?
A – Acceptability.
Apakah dapat diterima oleh masyarakat dan / atau target populasi?
R – Resources/Sumber Daya.
Apakah tersedia sumber daya untuk mengatasi masalah?
L – Legalitas.
Apakah hukum yang ada sekarang memungkinkan masalah untuk diatasi?
Masing-masing faktor kualifikasi dipertimbangkan, dan angka untuk setiap
faktor PEARL adalah 1 jika jawabannya adalah "ya" dan 0 jika jawabannya adalah
"tidak." Bila penilaian skor telah lengkap/selesai, semua angka-angka dikalikan
untuk mendapatkan jawaban akhir terbaik. Karena bersama-sama, faktor-faktor ini
merupakan suatu produk dan bukan merupakan jumlah. Singkatnya, jika salah satu
dari lima faktor yang "tidak", maka D akan sama dengan 0. Karena D adalah pengali
akhir dalam rumus , maka jika D = 0, masalah kesehatan tidak akan diatasi dibenahi
dalam OPR, terlepas dari seberapa tingginya peringkat masalah di BPR. Sekalipun
demikian, bagian dari upaya perencanaan total mungkin termasuk melakukan
langkah-langkah lanjut yang diperlukan untuk mengatasi PEARL secara positif di
masa mendatang.
A + + + + 4
B + - + 2
C - - 0
D + 1
E 0
Total Vertikal 0 0 0 2 1
(-)
Total 4 2 0 1 0
Horizontal (+)
Total 4 2 0 3 1
Priorotas I III V II IV
Masalah
Kriteria yang dipakai :
a) Mendesak (urgency)
Pertimbangan dari aspek waktu, masih dapat ditunda atau harus
segera ditanggulangi. Semakin pendek tenggang waktunya artinya semakin
mendesak masalah itu untuk di tanggungulangi.
Masalah A B C Total
ISPA Diare Hipertensi Horizontal
A - - 0
ISPA
B + 1
Diare
C 0
Hipertensi
Total Vertikal 0 1 1
Total Horizontal 0 1 0
Total 0 2 1
b) Kegawatan (seriousness)
Besarnya akibat atau kerugian yang dinyatakan dalam besaran
kuantitaif berapa rupiah, berapa orang dan lain-lain.
Masalah A B C Total
ISPA Diare Hipertensi Horizontal
A - - 0
ISPA
B + 1
Diare
C
Hipertensi
Total Vertikal 0 1 1
Total 0 1 0
Horizontal
Total 0 2 1
c) Perkembangan
Kecenderungan atau perkembangan akibat dari suatu permasalahan.
Semakin berkembangan masalah maka masalah tersebut semakin di
prioritaskan.
Masalah A B C Total
ISPA Diare Hipertensi Horizontal
A - + 1
ISPA
B + 1
Diare
C 0
Hipertensi
Total Vertikal 0 1 0
Total Horizontal 1 1 0
Total 1 2 0
Prioritas Masalah
MASALAH U S G TOTAL PRIORITAS
A 0 0 1 1 III
B 2 2 2 6 I
C 1 1 0 2 II
Contoh Metode Hanlon
Hasil observasi dan diskusi dengan tokoh masyarakat komunitas adat terpencil
terdapat beberapa masalah yang terjadi di komunitas adat terpencil Desa Nyogan
Sanitasi - + 1
PHBS + 1
Gizi Kurang 0
Total Vertikal(-) 0 1 0
Total Horizontal(+) 1 1 0
Total 1 2 0
Berdasarkan tabel prioritas masalah I, II, dan III secara berurutan adalah
PHBS SAD di desa nyogan, Sanitasi yang tidak terawat SAD desa nyogan dan Gizi
kurang SAD nyogan.
Kriteria Mendesak (Urgency)
Masalah Sanitasi PHBS Gizi Total
Kurang Horizontal
Sanitasi - - 0
PHBS + 1
GIzi kurang 0
Total Vertikal 0 1 1
Total Horizontal 0 1 0
Total 0 2 1
Sanitasi - + 1
PHBS - 0
Gizi Kurang 0
Total Vertikal 0 1 0
Total Horizontal 1 0 0
Total 1 1 0
Kriteria Perkembangan (Growth)
Masalah Sanitasi PHBS Gizi Kurang Total
Horizontal
Sanitasi - + 1
PHBS + 1
Gizi Kurang 0
Total Vertikal 0 1 0
Total Horizontal 1 1 0
Total 1 2 0
Prioritas masalah
Masalah U S G Total Prioritas
Sanitasi 0 1 1 2 II
PHBS 2 1 2 5 I
Gizi kurang 1 0 0 1 II
Azhari, Achmad Rizki. 2015. Tahap Penentuan Prioritas Masalah Metode Hanlon
…………dan Tahap Analisis Akar Penyebab Masalah Fish Bone. Semarang:
…………Universitas Diponegoro.
Intiasari, Arih Diyaning. 2011. Menetapkan Prioritas Masalah. (Online)
http://www.budidarma.com/2011/06/menetapkan-prioritas-
masalah.html