Anda di halaman 1dari 7

Kehamilan Anembrionik(Blighted Ovum)

•Kehamilan patologi di mana mudigah tidakterbentuk walaupun kantong gestasi tetapterbentuk


•Kantong kuning telur juga tidak terbentuk
•Baru terdeteksi setelah ultrasonografiberkembang
•Jika tidak dilakukan tindakan, kehamilan akanterus berkembang walaupun tanpa janin didalamnya
•Sekitar 14-16 minggu akan terjadi abortusspontan

Diagnosis Kehamilan Anembrionik


•Ditegakkan saat usia kehamilan 7-8 minggu bila pada pemeriksaan USG didapatkan kantong gestasi
tidak berkembang atau padadiameter 2,5 cm yang tidak disertai gambaran mudigah
•Evaluasi 2 minggu kemudian
•Bila tetap tidak dijumpai struktur mudigah atau kantong kuning telur dan diameter kantong gestasi
sudah mencapai 25 mm, makadinyatakan sebagai kehamilan anembrionik
ml.scribd.com/doc/84776201/25/Diagnosis-Kehamilan-Anembrionik

Kehamilan Anembrionik (Blight Ovum)


Mudigah tidak terbentuk, tapi ada gestasional sac. Hanya dengan USG dideteksinya.Umumnya
sekitar 12-16 minggu akan terjadi Abortus Spontan. Dengan USG, d =2,5cm evaluasi 2 minggu
kemudian. Bila gest.sac tdk berisi, d=25mm (dinyatakanKehamilan
Anembrionik)Penatalaksanaa: Dilatasi dan kuretase sacara selektif
http://www.scribd.com/doc/106776832/17/Kehamilan-Anembrionik-Blight-Ovum

Apa maksud dari istilah-istilah ini?

Istilah “kehamilan kosong (blighted ovum)” dan “kehamilan anembrionik” menunjuk pada sebuah
kehamilan dimana kantung kehamilan terbentuk dalam rahim, tetapi kantung ini kosong dan tidak
mengandung janin yang sedang berkembang (juga disebut embrio). Penjelasan yang paling
mungkin adalah bahwa embrio berhenti pada tahap yang sangat awal dan terserap ulang.

“Kehamilan kosong (blighted ovum)” secara bahasa berarti sebuah sel telur yang memiliki sesuatu
kelainan dengannya, tetapi ini tidak benar-benar menjelaskan apa yang dilihat. “Kehamilan
anembrionik” berarti sebuah kehamilan tanpa embrio. Ini merupakan deskripsi yang lebih cocok
tentang apa yang dilihat pada scan dan lebih banyak dokter yang menggunakannya, walaupun
kedua istilah ini terkadang digunakan saling bergantian.

Kondisi ini biasanya ditemukan antara pekan ke-8 sampai pekan ke-13 kehamilan, terkadang pada
scan awal yang rutin dan bisa menyebabkan wanita yang bersangkutan terkejut, khususnya jika
tidak memiliki tanda-tanda sedikitpun.

Mengapa ini terjadi? Apakah karena ada hal-hal yang dilakukan?

Kondisi ini dianggap sebagai akibat dari kesalahan dalam tahap awal perkembangan bayi,
umumnya karena abnormalitas kromosom pada kehamilan tersebut. Ini sangat tidak mungkin
disebabkan oleh hal lain yang mungkin anda atau pasangan anda telah lakukan, dan ini bukan
kesalahan siapa-siapa.

Apakah kondisi ini berulang?

Bisa saja, tapi kecil kemungkinannya. Kehamilan kosong merupakan kejadian kebetulan dan
kebanyakan wanita berhasil pada kehamilan selanjutnya.

Saya diberitahukan bahwa tidak ada bayi dalam rahim saya. Tapi saya merasa saya hamil dan tes
kehamilan positif.

Hormon yang memberikan gejala-gejala kehamilan tidak diproduksi oleh bayi, tapi oleh jaringan
plasenta. Ini sering terus aktif bahkan setelah bayi mati dan telah direabsorbsi, sehingga tes
kehamilan masih bisa positif dan si ibu masih merasa hamil.

Saya merasa seolah-olah saya tidak berhak berdukacita jika tidak ada bayi disana

Anda tidak berhak untuk berdukacita. Anda bersedih untuk sesuatu yang akan ada. Anda hamil, dan
anda bisa bereaksi seperti kebanyakan wanita atau pasangan yang kehilangan bayi selama
kehamilan. Kesedihan, rasa kehilangan, depresi, marah dan rasa bersalah semuanya umum dan
merupakan reaksi-reaksi yang cukup mengganggu.

Jika anda memerlukan dukungan dan ketenangan kapanpun, The Miscarriage Association bersedia
membantu dan bisa menghubungkan anda dengan orang lain yang pernah menghalangi keguguran.
Keluarga, dokter atau pengunjung kesehatan juga bisa membantu dan memberi nasihat.

Blighted Ovum
A. Definisi
Blighted ovum adalah keadaan dimana seorang wanita dalam keadaan hamil tetapi tidak ada
janin di dalam kandungan. Seorang wanita yang mengalaminya juga merasakan gejala-gejala kehamilan
seperti terlambat menstruasi, mual dan muntah pada awal kehamilan (morning sickness), payudara
mengeras, serta terjadi pembesaran perut, bahkan saat dilakukan tes kehamilan baik test pack maupun
laboratorium hasilnya pun positif.
Blighted Ovum
Blighted ovum (kehamilan anembryonic) yang terjadi ketika ovum yang telah
dibuahi menempel pada dinding uterus, tetapi embrio tidak berkembang. Sel
berkembang membentuk kantung kehamilan, tetapi tidak membentuk embrio itu sendiri.
Blighted ovum biasanya terjadi dalam trimester pertama sebelum seorang wanita tahu
tentang kehamilannya. Tingginya tingkat kelainan kromosom biasanya menyebabkan
tubuh wanita secara alami mengalami keguguran.

B. Etiologi
Blighted ovum biasanya merupakan hasil dari masalah kromosom dan
penyebab sekitar 50% dari keguguran trimester pertama. Tubuh wanita mengenali
kromosom abnormal pada janin dan secara alami tubuh berusaha untuk tidak
meneruskan kehamilan karena janin tidak akan berkembang menjadi bayi normal dan
sehat. Hal ini dapat disebabkan oleh pembelahan sel yang abnormal, atau kualitas
sperma atau ovum yang buruk.
Sekitar 60% blighted ovum disebabkan kelainan kromosom dalam proses
pembuahan sel telur dan sperma. Infeksi TORCH, rubella dan streptokokus, penyakit
kencing manis (diabetes mellitus) yang tidak terkontrol, rendahnya kadar beta HCG
serta faktor imunologis seperti adanya antibodi terhadap janin juga dapat menyebabkan
blighted ovum. Risiko juga meningkat bila usia suami atau istri semakin tua karena
kualitas sperma atau ovum menjadi turun.
C. Patofisiologi
Pada saat konsepsi, sel telur (ovum) yang matang bertemu sperma. Namun
akibat berbagai faktor maka sel telur yang telah dibuahi sperma tidak dapat
berkembang sempurna, dan hanya terbentuk plasenta yang berisi cairan. Meskipun
demikian plasenta tersebut tetap tertanam di dalam rahim. Plasenta menghasilkan
hormon HCG (human chorionic gonadotropin) dimana hormon ini akan memberikan
sinyal pada indung telur (ovarium) dan otak sebagai pemberitahuan bahwa sudah
terdapat hasil konsepsi di dalam rahim. Hormon HCG yang menyebabkan munculnya
gejala-gejala kehamilan seperti mual, muntah, ngidam dan menyebabkan tes kehamilan
menjadi positif. Karena tes kehamilan baik test pack maupun laboratorium pada
umumnya mengukur kadar hormon HCG (human chorionic gonadotropin) yang sering
disebut juga sebagai hormon kehamilan.

D. Gejala dan Tanda


Blighted ovum sering tidak menyebabkan gejala sama sekali. Gejala dan tanda-
tanda mungkin termasuk:
· Periode menstruasi terlambat
· Kram perut
· Minor vagina atau bercak perdarahan
· Tes kehamilan positif pada saat gejala
· Ditemukan setelah akan tejadi keguguran spontan dimana muncul keluhan
perdarahan
· Hampir sama dengan kehamilan normal

E. Diagnosis
1. Anamnesis
2. Pemeriksaan Fisik
3. Pemeriksaan Penunjang (USG) à diagnosis pasti, bisa dilakukan saat kehamilan memasuki usia 6-7
minggu. Sebab saat itu diameter kantung kehamilan sudah lebih besar dari 16 milimeter sehingga bisa
terlihat lebih jelas. Dari situ juga akan tampak, adanya kantung kehamilan yang kosong dan tidak berisi
janin. Diagnosis kehamilan anembriogenik dapat ditegakkan ilapada kantong gestasi yang berdiameter
sedikitnya 30 mm, tidak dijumpai adanya strukturmudigah dan kantong kuning telur.
Gambar 1 : Blighted Ovum

Gambar 2 : Kehamilan Normal


F. Pencegahan
Dalam banyak kasus blighted ovum tidak bisa dicegah. Beberapa pasangan
seharusnya melakukan tes genetika dan konseling jika terjadi keguguran berulang di
awal kehamilan. Blighted ovum sering merupakan kejadian satu kali, dan jarang terjadi
lebih dari satu kali pada wanita.
Untuk mencegah terjadinya blighted ovum, maka dapat dilakukan beberapa
tindakan pencegahan seperti pemeriksaan TORCH, imunisasi rubella pada wanita yang
hendak hamil, bila menderita penyakit disembuhkan dulu, dikontrol gula darahnya,
melakukan pemeriksaan kromosom terutama bila usia di atas 35 tahun, menghentikan
kebiasaan merokok agar kualitas sperma/ovum baik, memeriksakan kehamilan yang
rutin dan membiasakan pola hidup sehat.

G. Penatalaksanaan
Jika telah didiagnosis blighted ovum, maka tindakan selanjutnya adalah
mengeluarkan hasil konsepsi dari rahim (kuretase). Hasil kuretase akan dianalis untuk
memastikan apa penyebab blighted ovum lalu mengatasi penyebabnya. Jika karena
infeksi maka maka dapat diobatai agar tidak terjadi kejadian berulang. Jika
penyebabnya antibodi maka dapat dilakukan program imunoterapi sehingga kelak
dapat hamil sungguhan. Penyebab blighted ovum yang dapat diobati jarang ditemukan,
namun masih dapat diupayakan jika kemungkinan penyebabnya diketahui. Sebagai
contoh, tingkat hormon yang rendah mungkin jarang menyebabkan kematian dini ovum.
Dalam kasus ini, pil hormon seperti progesteron dapat bekerja. Namun efek samping
dari pemakaian hormon adalah sakit kepala, perubahan suasana hati, dan lain-lain. Jika
terjadi kematian telur di awal kehamilan secara berulang, maka pembuahan buatan
mungkin efektif dalam memproduksi kehamilan. Dalam hal ini perlu donor sperma atau
ovum untuk memiliki anak. Akan tetapi, pembuahan buatan itu mahal dan tidak selalu
bekerja dan risiko kelahiran kembar seringkali lebih tinggi. Jika belum berhasil maka
adopsi adalah pilihan lain bagi banyak pasangan.
Pada pasien diterapi dengan pemberian preparat misoprostol, setelah terjadi
dilatasi serviks kemudian dilakukan kuretase.

DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2008. Blighted Ovum (Kehamilan Kosong). www.dokter sehat.com
Anne Jackson Bracker. 2006. Blighted Ovum / Anembryogenic
Pregnancy.http://www.miscarriageassociation.org.uk/ma2006/downloads/Blighted
%20ovum.pdf
Alan H., et al. 2006. Blighted Ovum. Current Obstetric & Gynecologic Diagnosis
& Treatment-Ninth Ed. DeCherney.http://www.marchofdimes.com
Nasrudin AM, Eddy R Moeljono, Putra Rimba. 2006. Efektivitas Misoprostol 400
mcg Pervaginam Untuk Dilatasi Serviks Pada Kasus Blighted Ovum. Bagian Obstetri
dan Ginekologi
Fakultas kedokteran Universitas Hasanuddin.
Agoes Oerip Poerwoko, Anantyo Binarso Mochtar, Hary Tjahjanto. 2008. Efek
Misoprostol Sublingual pada Kasus Blighted Ovum dan Missed Abortion. Fakultas
Kedokteran Universitas Diponegoro : Media Medika Indonesiana
Juminten Saimin, Eddy R. Moeljono, Retno B. Farid. 2008. Pemakaian Tablet
Misoprostol 100 Mikrogram Per Vaginam Untuk Dilatasi Servix Sebelum Tindakan
Kuretase. Subbagian Fetomaternal Bagian Obstetri dan Ginekologi Fakultas
Kedokteran Universitas Hasanuddin
http://drrezaadrianur.blogspot.com/2011/09/blighted-ovum.html

Anda mungkin juga menyukai