Laporan Mekanika Fluida
Laporan Mekanika Fluida
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Karena berkat dan
karunianya, kami dapat selesai membuat laporan dengan baik dan selesai tepat pada waktunya.
Laporan ini berjudul “Laporan Mekanika Fluida Perancangan Sistem Transportasi Unit
Ekstraksi Eugenol Dari Minyak Cengkeh Kasar”.. Pembuatan laporan ini juga bertujuan untuk
menyelesaikan tugas perancangan kedua yang telah diberikan oleh Bapak Kevin C.W. selaku
Dosen Responsi Mekanika Fluida.
Kami menyadari bahwa pembuatan laporan ini tidak dapat berjalan dengan baik tanpa
dukungan serta bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, kami ingin mengucapkan
terima kasih kepada pihak yang telah membantu dalam penyelesaian laporan. Mulai dari orang
tua yang telah memberi dukungan dalam pembuatan laporan ini.
Penulisan karya ilmiah ini juga tidak luput dari berbagai hambatan yang telah kami
lewati namun hambatan tersebut kami atasi. Sehingga laporan ini dapat diselesaikan sesuai
dengan harapan kami. Kami sadar bahwa laporan yang kami buat masih belum sempurna
sehingga kami pun menerima saran dan kritik dari para pembaca. Walaupun demikian, kami
berharap laporan ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Penulis
i
DAFTAR ISI
PRAKATA.................................................................................................................................. i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
BAB I ......................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ..................................................................................................................... 1
BAB II........................................................................................................................................ 3
2.2 Eugenol............................................................................................................................. 3
PEMBAHASAN ........................................................................................................................ 5
BAB IV .................................................................................................................................... 11
KESIMPULAN ........................................................................................................................ 11
LAMPIRAN ............................................................................................................................. 13
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.3 Tujuan Perancangan
Dengan dibuatnya laporan perancangan ini, kami memeiliki beberapa tujuan yang
ingin kami capai yaitu:
1. Menentukan diameter pipa yang digunakan untuk proses ekstraksi,
2. Menentukan tenaga pompa yang digunakan,
3. Menentukan asumsi yang diperlukan untuk perancangan perpipaan unit ekstraksi.
2
BAB II
DASAR TEORI
2.2 Eugenol
Eugenol merupakan salah satu komponen kimia dalam minyak cengkeh yang
memberikan bau dan aroma khas pada minyak cengkeh. Eugenol murni merupakan cairan
tidak berwarna, berbau, keras, dan mempunyai rasa pedas. Eugenol mudah berubah
menjadi kecoklatan apabila dibiarkan di udara terbuka. Dalam bidang industri pemanfaatan
eugenol masih terbatas pada industri parfum.
3
2.3 Isolasi Eugenol
Eugenol merupakan suatu alkohol siklis monohidroksi atau fenol sehingga dapat
bereaksi dengan basa kuat. Eugenol dari minyak daun cengkeh dapat diisolasi dengan
penambahan larutan encer dari basa kuat seperti NaOH, KOH atau Ca(OH)2.
Eugenol dan NaOH akan membentuk natrium eugenolat yang larut dalam air. Bagian
non eugenol diekstrak dengan eter. Dengan penambahan asam anorganik akan
menghasilkan garam natrium eugenol bebas. Eugenol ini kemudian dimurnikan dengan
penguapan dan penyulingan. Reaksi sebagai berikut :
4
BAB III
PEMBAHASAN
Reaksi yang terjadi dimulai dari Eugenol dari dalam cengkeh mengikat ion dari Natrium
yang berasal dari zat basa kuat Natrium Hidroksida sehingga membentuk Natrium Eugenolat
dan terpisah dari daun cengkeh.zat yang selain Eugenol akan masuk ke dalam fasa fasa akuatik
yang akan terpisah dari Eugenol yang diekstrak dalam fasa organik dengan proses berikutnya.
Setelah terjadi reaksi pembentukan garam Natrium Eugenolat lalu dipisahkan dengan asam
klorida (HCl) sehingga ion Natrium terlepas dan mengikat ion klorida membentuk garam
Natrium klorida dan Eugenol terbentuk mengikat dari ion di air (EuOH) Persamaan reaksi
kimia yang terjadi adalah:
Dalam proses pembentukannya Eugenol dengan direaksikan dengan Asam Klorida ini
juga menghasilkan dua fasa yaitu fasa organik adalah Eugenol dan fasa akuatiknya adalah
Natrium Klorida yang terlarut dalam air.
Diketahiu sebelumnya bahwa hasil dari reaksi dengan asam kuat dan basa kuat
sebelumnya menghasilkan dua fasa yaitu fasa organic yang mengandung Eugenol atau Natrium
Eugenolat dan fasa akuatik yang mengandung air ataupun ion dari klorida maupun Natrium.
Alat yang digunakan untuk memisahkan kedua fasa tersebut adalah dekanter dimana dibagi
menjadi dua unit yaitu pada saat pemisahan natrium eugenolat dengan air dan sisa minyak
5
cengkeh, lalu dekanter kedua digunakan memisahkan hasil reaksi dari eugenol dengan garam
Natrium Klorida yang terlarut dengan air yang masih tersisa.
Setelah dipisahkan menggunakan dekanter maka didapatkan eugenol murni dengan konsentrasi
yang tinggi yang dapat digunakan untuk keperluan medik ataupun industri. Zat eugenol ini
akan disimpan dalam tangki penyimpanan untuk digunakan nantinya.
Natrium Hidroksida dan Minyak Cengkeh yang terdapat dalam tangki terpisah dengan nama
T-01 dan T-02 dipompa menuju ekstraktor dengan pompa yang terpisah juga dengan nama P-
01 untuk T-01 dan P-02 untuk T-02. Pipa digunakan adalah Pipa01 untuk tangki T-01 dan
Pipa02 untuk tangki T-02
Asam Klorida dan Minyak cengkeh masuk ke dalam ekstraktor dengan nama E-01 lalu terjadi
reaksi dimana membentuk dua fasa yaitu fasa akuatik yang mengandung air dan zat pengotor
dan fasa organik yang mengandung Natrium Eugenolat. Kedua zat tersebut dipompa
menggunakan pompa dengan nama P-03.pipa yang digunakan adalah Pipa03.
Hasil ekstraksi yang telah dipompa dari dari E-01 memasuki dekanter dimana dipisahkan fasa
organik dan fasa akuatik berdasarkan perbedaan densitas nya. Fasa akuatik berada di bawah
dan dibuang menuju pengolahan limbah sedangkan fasa organik berada di atas dan menuju
ekstraktor kedua dengan nama E-02 yang dipompa menggunakan pompa dengan nama P-
04.pipa yang digunakan adalah Pipa04.
Dalam ekstraktor juga ditambahkan zat Asam Klorida yang didapatkan dari tangki dengan
nama T-03 yang dipompa menggunakan P-05 menuju ekstraktor yang diberi nama E-02. Dari
hasil pencampuran ini didapatkan zat eugenol dengan konsentrasi yang lebih tinggi sebagai
fasa organik dan juga didapatkan zat garam Natrium Klorida yang terlarut di dalam air sebagai
6
fasa akuaik. Kedua zat ini kemudian dipompa menuju dekanter menggunakan pompa P-06.
Pipa yang digunakan adalah Pipa06 menuju D-02 dan Pipa05 dari tangki T-03.
Zat hasil ekstraksi dari E-02 memasuki dekanter dimana dipisah berdasarkan perbedaan
densitasnya fasa akuatik berada di bawah dan fasa organik berada di atas. Fasa akuatik yang
berada di bawah disalurkan menuju pengolahan limbah dan fasa organik yang mengandung
eugenol dipompa menuju tangki penyimpanan dengan nama T-04 dengan menggunakan
pompa dengan nama P-07.
Berdasarkan alur proses tersebut maka didapatkan gambar rancangan alat ekstraksi
eugenol dengan pemetaan posisi alat secara sederhana yaitu:
7
Berdasarkan rancangan pemetaan tersebut juga terdapat ukuran-ukuran panjang dan
diameter dari pipa beserta daya dari pompanya. Dalam proses perhitungan penentuan dari
diameter panjang pipa dan daya pompa diperlukan data tambahan yang digunakan dan
beberapa hal yang diasumsikan yaitu,
1. Densitas yang keluar dari ekstraktor E-01 memiliki densitas campuran yang sama
dengan densitas yang dimiliki oleh Eugenol 1056 Kg/m³ hal ini terjadi karena
konsentrasi dari Natrium Eugenolat mendekati 90% dan densitas Natrium Eugenolat
mendekati densitas Eugenol yaitu 1060 Kg/m³.
2. Zat pengotor yang terdapat di dalam hasil ekstraksi diasumsikan sebagai zat yang
bersifat akuatik sehingga dapat terpisah akibat perbedaan tegangan zat dan densitas.
3. Proses yang terjadi di dalam dekanter baik pada dekanter D-01 dan D-02 terjadi secara
sempurna sehingga mampu memisahkan fasa organik yang mengandung Eugenol
maupun Natrium Eugenolat dan fasa akuatik yang mengandung air, pengotor, ataupun
garam Nartium Klorida. Hal ini dilakukan karena kemampuan memisahkan zat dari
dekanter harus ditentukan dengan cara pengujian langsung.
4. Hasil keluaran dari eksteaktor E-02 memiliki densitas campuran yang sama dengan
densitas dari Eugenol murni, hal ini dikarenakan kandungan zat pengotor belum
diketahui secara pasti dan konsentrasi Eugenol adalah 74% sehingga densitas sangat
mendekati zat tersebut.
5. Hasil dari pemisahan yang dilakukan oleh dekanter D-02 menghasilkan zat Eugenol
yang sepenuhnya terekstrak tanpa ada yang terbawa oleh fasa akuatik. Hal ini terjadi
akibat tidak diketahui efisiensi dari dekanter memisahkan zat.
6. Dalam proses ekstraksi Eugenol dalam minyak cengkeh, seluruhnya berjalan secara
kontinu dan tunak, dimana tidak terjadi penurunan debit pada masukan (Feed) alat.
7. Tempratur yang terjadi di dalam alat selama proses ekstraksi Eugenol adalah tekanan
suhu ruang (270C) juga tidak terpengaruh oleh tekanan dari luar, karena diasumsikan
tangki , dekanter dan rekator tertutup.
8
Diketahui dari hasil perancangan didapatkan ukuran pipa yang digunakan sebagai
dasar untuk menentukan diameter pipa yang sesuai untuk transportasi zat dari satu alat
pengolahan ke alat pengolahan lain nya. Jenis pipa yang digunakan dalam proses ekstraksi
Eugenol menggunakan jenis pipa yang sama yaitu “Scedule Pipe 40” yang merupakan pipa
berbahan baja yang umumdigunakan dalam industri. Ukuran panjang disajikan dalam
bentuk ilustrasi sebagai berikut sebagai berikut:
9
lampiran. Untuk perhitungan penentuan fraksi pada reaktor 1,setelah dilakukan beberapa
perhitungan trial and error dengan algoritma perhitungan di lampiran neraca massa, dipilih
perhitungan dengan galat paling kecil diantara kelima perhitungan tersebut. Perhitungan
dengan fraksi EuOAc 0,05 adalah yang dipilih karena memberikan nilai fraksi EuOH yang
cukup besar membuat produksi produk samping (AcONa) mengecil. Selanjutnya
perhitungan dilanjutkan dengan fraksi massa EuOH sebesar 0,95 dan menggunakan laju
alir total sebesar laju alir absolutnya (12.440 kg/jam).
Dari hasil perhitungan penentuan diameter pipa untuk transportasi zat dari satu
alat ke alat lain didapatkan ukuran juga didapat kerja juga daya pompa sebagai berikut yang
disajikan dalam bentuk tabel yaitu:
Dari tabel tersebut diketahui diameter yang dimiliki dari alur antar alat memiliki
diameter yang berbeda-beda hal ini dikarenakan jumlah laju alir dari pipa antar alat berbeda
selain itu panjang pipa yang berbeda-beda sehingga menghasilkan gaya gesek yang
berbeda. Perbedaan gaya gesek ini menyebabkan keperluan untuk daya pompa berbeda-
beda mulai dari yang terkecil 38,558 KW hingga terbesar 464,98 KW dengan total daya
pompa yaitu 1370,482 KW dimana itu seluruhnya berasal dari daya pompa. Tolak ukur
penentuan diameter pipa tersebut benar atau salah yaitu memakai data literatur maksimal
daya yang diberikan oleh PLN untuk satu pabrik yaitu 30000 kW. Melalui perhitungan di
dapatkan daya total 1370,482kW. Dapat disimpulkan jika penentuan diameter pipa pada
rancangan ini dapat digunakan karena daya yang dipakai untuk pompa masih lebih kecil
dari daya maksimal yang diberikan oleh PLN.
10
BAB IV
KESIMPULAN
1. Terbukti dapat dilakukan perhitungan menghitung diameter pipa untuk sistem transportasi
zat dari satu alat ke alat lain dengan diameter yaitu pompa01 2”, pompa02 2”, pompa03
4”, pompa04 4”, pompa05 2”, pompa06 3”, pompa07 3”.
2. Didapatkan daya untuk pompa untuk memindahkan fluida yaitu pompa 01 76,08946KW,
pompa 02 38,55842KW, pompa 03 169,9734KW pompa 04 283,2251KW, pompa 5
69,07082Kw, pompa 06 268,5757Kw, pompa 07 464,989KW.
11
DAFTAR PUSTAKA
http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._KIMIA/195612061983032-GEB I_D W I
Y ANTI/ IS O L A SI_EUGENOL.pdf
http://pustaka.unpad.ac.id/wp-conten t/uplo ads/2009/11/pemisahan _eu ge no l_da
ri_minyak_cen g k eh.pdf
http://perkebunan.litbang.pertanian.go.id/dbasebun/asset_dbasebun/Penerbitan-201412 071
2095 1.pdf
https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=2&ved=2ahUKEwjR
8vf3zPHgAhUD8XMBHcK6DcEQFjABegQIBBAB&url=http%3A%2F%2Findustri
a.ub.ac.id%2Findex.php%2Findustri%2Farticle%2Fdownload%2F150%2F328&usg=
AOvVaw1fRkS2HiAUxDrCK4YQ3RLm
https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=7&ved=2ahUKEwjR
8vf3zPHgAhUD8XMBHcK6DcEQFjAGegQIAhAC&url=http%3A%2F%2Fjtk.unsri
.ac.id%2Findex.php%2Fjtk%2Farticle%2Fdownload%2F114%2F112&usg=AOvVaw
1OPyMeOhiEjeFMh3pewWzN
https://finance.detik.com/energi/d-2904440/tarif-listrik-rumah-mewah-mal-sampai-pabrik-
besar-naik
12
LAMPIRAN
Pompa 01
Valve 0 1,240491 0 0 0
P2 0 H2 7 v2^2 1,538819
P1 0 H1 9,523 v1^2 0
delta P 0 delta H -2,523 delta v 1,538819
perubahan
0 potensial -24,7254 Ek 0,769409
P
Ws (J/kg) 7,608946
13
Daya (kW) 76,08946
Pompa 02
A (m2) 0,002166
Ws (J/kg) 15,80263
14
Daya (kW) 38,55842
Pompa 03
A (m2)
0,008223
Ws (J/kg) 13,66346
15
Daya (kW) 169,9734
Pompa 04
A (m2)
0,008223
Ws (J/kg) 25,38159
16
Daya (kW) 283,2251
Pompa 05
A (m2)
0,002166
17
Ws (J/kg) 31,11298
Daya (kW) 69,07082
Pompa 06
A (m2)
0,00477
18
Ws (J/kg) 20,0749
Daya (kW) 268,5757
Pompa 07
A (m2)
0,00477
Kecepatan (m/s) 0,540276
Nre 5030,108
22,5587 0,00877
Pipe 0,540276 0 1,482264
Valve 0 0,540276 0 0 0
Pelebaran 0 0,540276 0 0 0,145949
Penyempitan 0 0,540276 0 0 0,080272
sigma F 2,146331
19
Ws (J/kg) 46,96754
Daya (kW) 464,989
20
N AcONa - - 5,208333
Galat = 9,289255 %
21
N H2O - - 50,58333
N EuONa - - 50,58333
N AcONa - - 10,41667
Galat = 10,21034298 %
22
23