NAMA KELOMPOK :
JURUSAN ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA
2019
1
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur Penulis Panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat limpahan
Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyusun makalah. Makalah ini
membahas “Tour dan Travel Organize” Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak
mendapat tantangan dan hambatan akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan
itu bisa teratasi” .
Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar – besarnya kepada semua
pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini. Penulis menyadari bahwa
makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk penyusunan maupun materinya.
Kritik konstruktif dari pembaca sangat penulis harapkan untuk kesempurnaan makalah
selanjutnya. Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita sekalian.
2
DAFTAR ISI
3
BAB 1
PENDAHULUAN
4
mereka adalah membiarkan rekanan mereka untuk mandiri menggunakan nama
yang sama, makanan, persediaan, logo dan bahkan membangun desain sebagai
pertukaran dengan suatu pembayaran.
Dalam perkembangannya, sistem bisnis ini mengalami berbagai
penyempurnaan terutama pada tahun l950-an yang kemudian dikenal menjadi
waralaba sebagai format bisnis (business format) atau sering pula disebut sebagai
waralaba generasi kedua. Perkembangan sistem waralaba yang demikian pesat
terutama di negara asalnya,AS , menyebabkan waralaba digemari sebagai suatu
sistem bisnis diberbagai bidang usaha, mencapai 35 persen dari keseluruhan usaha
ritel yang ada di AS. Sedangkan di Inggris, berkembangnya waralaba dirintis
oleh J. Lyons melalui usahanya Wimpy and Golden Egg, pada tahun 60-an.
Bisnis waralaba tidak mengenal diskriminasi. Pemberi waralaba dalam
menyeleksi calon mitra usahanya berpedoman pada keuntungan bersama, tidak
berdasarkan SARAN.
1.3.Tipe Waralaba
1. Trade Name Franchisine
Tipe yang satu ini franchise mendapatkan hak untuk memproduksi,
contohnya pada PT. Great River mempunyai hak untuk memproduksi pakaian
dalam Triumph dengan lisensi dari jerman.
2. Product Distribution Franchising
Salah satu tipe ini, franchise mendapatkan hak untuk distribusi di
wilayah tertentu, misalnya pada soft drink, cosmetics.
3. Pure Franchising / Bisiness Format
Tipe yang satu ini franchise mendapatkan hak sepenuhnya, mulai dari
trademark, penjualan, peralatan, metode operasi, strategi pemasaran,
bantuan manajemen dan teknik, pengendalian kualitas, dan
lain sebagainya. Contohnya pada restaurant, fash food, pendidikan, dan
konsultan.
5
B. Rumusan Masalah
1. Bagaiman Sejarah Waralaba Iwata Tour and Travel?
2. Apa Tipe Waralaba Ini?
3. Apa Keunggulan dan Kelemahannya?
4. Bagaimana Perkembangan Iwata?
5. Bagaimana Pelaksanaan Tour and Travel Iwata membuat perjajian dengan Pihak
Franchise?
6. Apa yang terjadi saat ada pemutusan perjanjian dari kedua belah pihak?
6
BAB II
PEMBAHASAN
7
B. Tipe Waralaba Iwata Tour and Travel
Pada bisnis ini memutuhkan orang orang yang berkapasitas yaitu orang yang
mengalami pelatihan berdedikasi, didalam perusahaan ini juga meneydiakan tour dan
travel perjalanan keluar kota maupun luar negeri, dan juga sebagai penyedia barang
dan jasa yaitu mejual tiker pesawat dan lain lainya. Jadi bisa disimpulkan perusahaan
ini bertipe Pure Franchising / Bisiness Format.
Karenanya, anda tidak akan rugi bekerjasama dengan Iwata Tour and Travel.
2. Kelemahan
a. Kurangnya jumlah sumber daya manusia ketika kami akan membawa group
dengan jumlah banyak (ratusan orang dengan lebih dari 5 bus).
b. Kelemahan yang kedua adalah ketika menerima order dari konsumen dalam
jangka waktu yang terlalu dekat dengan pelaksanaan, terkadang kesulitan
untuk mendapatkan akomodasi yang masih tersedia untuk tanggal yang sudah
ditentukan tersebut.
8
D. Perkembanga Dari Perusahaan Tour and Travel
“Iwata Tour & Travel sudah berdiri sejak lama. Karenanya, jaringan dengan
banyak maskapai, hotel, dan tempat wisata sudah kami bangun dengan luas.
Kemudahan akan didapat konsumen yang menggunakan jasa kami,” kata Haryanto.
Salah satu keunggulan Iwata Tour & Travel, lanjut Haryanto, adalah tersedianya
layanan antar tiket. Layanan ini berlaku secara cuma-cuma, tanpa ada aturan minimal
pembelian. “Meski hanya satu tiket, kami tetap akan mengantarnya ke tempat
konsumen,” pungkas Haryanto.
Lebih dari itu, untuk layanan perjalanan wisata, menurut Haryanto, minimal
dalam satu hari ada 3 tempat tujuan wisata yang dituju. Kemudian untuk hotelnya,
minimal Iwata Tour & Travel menggunakan jasa hotel bintang tiga. “Jumlah tujuan
wisata dan hotel yang digunakan sebetulnya tergantung konsumen,” tegas Haryanto
menambahkan. Mengenai harga jasa, Haryanto menyebutkan, harga dari Iwata Tour
& Travel bisa bersaing dengan perusahaan travel yang lain. Menurutnya, harga sesuai
dengan harga pasar. Iwata Tour & Travel BSD buka setiap hari, untuk Senin sampai
Jumat buka pukul 08.30 – 17.00 WIB. Sedangkan untuk hari Sabtu, buka hingga
pukul 08.30 – 13.00 WIB.
E. Pelaksanaan Perjanjian antaran Iwata dengan Franchise
Dalam Pengajuan Proposal ini, terdapat beberapa ketentuan ketentuan yang berlaku
dan diperuntukkan. Terlebih lagi ada Perjanjian yang mengikat diantara kedua bela
pihak.
1. Franchisee menjalankan usaha travel agent dengan kontrol operasional
sendiri secara penuh
2. Franchisee dibina untuk menjadi mandiri dan mengerti dengan baik dan
optimal dalam menjalankan usaha travel agent
3. Frenchesee menjalankan usaha travel agent dengan perseroan terbatas
milik sendiri, termasuk di dalamnya ijin usaha biru perjalanan wisata dan
keanggotaan ASITA
4. Frabchisor membantu dalam pembuatan perseroan terbatas, ijin biro
perjalanan wisata dan keanggotaan ASITA, seluruh biaya ditanggung oleh
frenchisee
9
5. Franchisor membantu dalam pengurusan ijin pembukaan kantor cabang,
bila franchisee belum siap dengan PT dan BPW sendiri, biaya ditanggung
Franchisee
6. Franchisor membantu perekrutan SDM Frenchisee
7. Koordinasi rutin minggu an dalam hal operasional keseluruhan antar
Frenchisee
8. Program pemasaran terpadu dengan program kerja yang diberikan oleh
frenchisor ataupun hasil kesepakatan dengan frenchisee
Dan ada juga biaya investasi yang perlukan dalam melakukan kerja
sama :
10
Ada beberapa fasilita yang disediakan bagi perusahaan ini yang
didapat untuk menunjang perkembangannya :
11
Total investasi awal & Modal kerja : Rp.15.000.000,- +
Rp.25.000.000,- + Rp. 120.000.000,- + Rp. 20.000.000,- + Rp.
212.000.000,- = Rp. 392.400.000,-
Target jumlah tiket yang harus terjual / hari = 334 tiket / 24 hari kerja
Target jumlah tiket yang hatus terjual / jam = 14 tiket / 8 jam operasional per
hari
12
menunjuk penerima waralaba yang baru untuk wilayah yang sama, sebelum tercapai
kesepakatan dalam penyelesaian perselisihan oleh kedua belah pihak (clean break)
atau paling lambat 6 bulan setelah pemutusan perjanjian waralaba atau sampai ada
putusan pengadilan yang sudah berkekuatan hukum tetap. Dampak dari pemutusan
perjanjian atau kontrak secara sepihak oleh franchisor pastinya sangat merugikan
franchisee. Pemutusan perjanjian atau kontrak dapat disebabkan karena wanprestasi
atau kealpaan dari pihak franchisor (pemberi waralaba) dan wanprestasi atau kealpaan
dari pihak franchisee (penerima waralaba). Biasanya alasan franchisor memutuskan
perjanjian karena pihak franchisee melanggar isi perjanjian yang telah dibuat.
Misalnya jika franchisee tidak memenuhi sales quota minimum yang telah disepakati,
franchisor dapat memutuskan perjanjian tersebut.
13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Namun kesimpulannya, bisnis apapun yang Anda pilih membutuhkan
pengaturan keuangan yang baik untuk bisa berjalan dengan sukses. Percuma memulai
bisnis yang baik jika tidak diimbangi dengan sistem keuangan yang tepat.
14
DAFTAR PUSTAKA
https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-3-tipe-dan-jenis-jenis-warabala-beserta-
contohnya-terlengkap/
https://id.wikipedia.org/wiki/Waralaba
http://www.waralabaku.com/franchise-peluang-usaha-agen-perjalanan-iwata-tours-travel
https://www.finansialku.com/peluang-bisnis-franchise-tour-travel/amp/
15