Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

IWATA TOUR AND TRAVEL ORGANIZER

NAMA KELOMPOK :

1. ABRAHAM OCTORIA UMBU KALEKA (1451700067)


2. DANDI PRADANA (1451700049)
3. THEO INDRABUDI T (1451700066)
4. ADE REYNALDI S (1451700048)
5. SULAIMAN FAQIH (1451700033)
6. ARNALDO WISNU W (1451700060)
7. MOCH.RIZKY KURNIAWAN (1451700080)

JURUSAN ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA
2019

1
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur Penulis Panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat limpahan
Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyusun makalah. Makalah ini
membahas “Tour dan Travel Organize” Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak
mendapat tantangan dan hambatan akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan
itu bisa teratasi” .

Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar – besarnya kepada semua
pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini. Penulis menyadari bahwa
makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk penyusunan maupun materinya.
Kritik konstruktif dari pembaca sangat penulis harapkan untuk kesempurnaan makalah
selanjutnya. Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita sekalian.

2
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ................................................................................................................... 3


Daftar Isi ............................................................................................................................... 4
BAB I ..................................................................................................................................... 5
Pendahuluan
A. Latar Belakang ..................................................................................................... 5
B. Rumusan Masalah ................................................................................................ 6
BAB II ................................................................................................................................... 8
Pembahasan
A. Sejarah Iwata Tour and Travel ........................................................................ 8
B. Tipe Waralaba.................................................................................................... 9
C. Keunggulan dan Kelemahan ............................................................................. 9
D. Perkembangan Perusahaan Bisnis Tour and Travel .................................... 10
E. Pelaksanaan Perjanjian ................................................................................... 10
F. Akibat Pemutusan Perjajian ........................................................................... 13
BAB III................................................................................................................................ 15
Penutupan
1.1 Kesimpulan ......................................................................................................... 15
Daftar Pustaka ................................................................................................................... 16

3
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


1.1. Pengertian Waralaba
Waralaba adalah hak-hak untuk menjual suatu produk atau jasa maupun
layanan. Berdasarkan perundang-undungan di Indonesia, waralaba adalah
perikatan yang salah satu pihaknya diberikan hak memanfaatkan dan atau
menggunakan hak dari kekayaan intelektual atau pertemuan dari ciri khas usaha
yang dimiliki pihak lain dengan suatu imbalan berdasarkan persyaratan yang
ditetapkan oleh pihak lain tersebut dalam rangka penyediaan dan atau
penjualan barang dan jasa.Sedangkan menurut Asosiasi Franchise
Indonesia waralaba adalah suatu sistem pendistribusian barang atau jasa kepad
Pelanggan akhir dengan pewaralaba (franchisor) yang memberikan hak kepada
individu atau perusahaan untuk melaksanakan bisnis dengan merek, nama, sistem,
prosedur dan cara-cara yang telah ditetapkan sebelumnya dalam jangka waktu
tertentu meliputi area tertentu.

1.2. Sejarah Waralaba


Waralaba diperkenalkan pertama kali pada tahun 1850-an oleh Isaac Singer,
pembuat mesin jahit Singer, ketika ingin meningkatkan distribusi penjualan mesin
jahitnya. Walaupun usahanya tersebut gagal, namun dialah yang pertama kali
memperkenalkan format bisnis waralaba ini di AS. Kemudian, caranya ini diikuti
oleh pewaralaba lain yang lebih sukses, John S Pemberton, pendiri Coca
Cola. Namun, menurut sumber lain, yang mengikuti Singer kemudian bukanlah
Coca Cola, melainkan sebuah industri otomotif AS, General Motors Industry pada
tahun 1898. Contoh lain di Amerika Serikat, sebuah system telegraf yang telah
dioperasikan oleh berbagai perusahaan jalan kereta api, tetapi dikendalikan oleh
Western Union serta persetujuan eksklusif antar pabrikan mobil dengan penjual.
Waralaba saat ini lebih didominasi oleh waralaba rumah makan siap saji.
Kecenderungan ini dimulai pada tahun 1919 ketika A&W Root Beer membuka
restoran cepat sajinya. Pada tahun 1935, Howard Deering Johnson bekerjasama
dengan Reginald Sprague untuk memonopoli usaha restoran modern. Gagasan

4
mereka adalah membiarkan rekanan mereka untuk mandiri menggunakan nama
yang sama, makanan, persediaan, logo dan bahkan membangun desain sebagai
pertukaran dengan suatu pembayaran.
Dalam perkembangannya, sistem bisnis ini mengalami berbagai
penyempurnaan terutama pada tahun l950-an yang kemudian dikenal menjadi
waralaba sebagai format bisnis (business format) atau sering pula disebut sebagai
waralaba generasi kedua. Perkembangan sistem waralaba yang demikian pesat
terutama di negara asalnya,AS , menyebabkan waralaba digemari sebagai suatu
sistem bisnis diberbagai bidang usaha, mencapai 35 persen dari keseluruhan usaha
ritel yang ada di AS. Sedangkan di Inggris, berkembangnya waralaba dirintis
oleh J. Lyons melalui usahanya Wimpy and Golden Egg, pada tahun 60-an.
Bisnis waralaba tidak mengenal diskriminasi. Pemberi waralaba dalam
menyeleksi calon mitra usahanya berpedoman pada keuntungan bersama, tidak
berdasarkan SARAN.

1.3.Tipe Waralaba
1. Trade Name Franchisine
Tipe yang satu ini franchise mendapatkan hak untuk memproduksi,
contohnya pada PT. Great River mempunyai hak untuk memproduksi pakaian
dalam Triumph dengan lisensi dari jerman.
2. Product Distribution Franchising
Salah satu tipe ini, franchise mendapatkan hak untuk distribusi di
wilayah tertentu, misalnya pada soft drink, cosmetics.
3. Pure Franchising / Bisiness Format
Tipe yang satu ini franchise mendapatkan hak sepenuhnya, mulai dari
trademark, penjualan, peralatan, metode operasi, strategi pemasaran,
bantuan manajemen dan teknik, pengendalian kualitas, dan
lain sebagainya. Contohnya pada restaurant, fash food, pendidikan, dan
konsultan.

5
B. Rumusan Masalah
1. Bagaiman Sejarah Waralaba Iwata Tour and Travel?
2. Apa Tipe Waralaba Ini?
3. Apa Keunggulan dan Kelemahannya?
4. Bagaimana Perkembangan Iwata?
5. Bagaimana Pelaksanaan Tour and Travel Iwata membuat perjajian dengan Pihak
Franchise?
6. Apa yang terjadi saat ada pemutusan perjanjian dari kedua belah pihak?

6
BAB II

PEMBAHASAN

A. Sejarah Tour and Travel Iwata


Iwata Tour & Travel merupakan salah satu perusahaan wisata dan perjalanan
yang cukup berpengalaman serta dikenal banyak kalangan. Perusahaan travel yang
satu ini memiliki layanan yang profesional dan dapat diandalkan. Terhitung sejak
Januari lalu, kantor cabang Iwata Tour & Travel hadir di komunitas kita ini, tepatnya
di kawasan Ruko Golden Madrid, BSD. Dijelaskan oleh Direktur Iwata Tour &
Travel BSD, B. Haryanto, Iwata Tour & Travel menyediakan banyak layanan untuk
urusan wisata dan perjalanan. Beberapa layanan yang disediakan antara lain
penyediaan tiket pesata berbagai maskapai, penyelenggaraan wisata dalam dan luar
negeri, pengurusan dokumen perjalanan, serta penyediaan voucher hotel dalam dan
luar negeri. “Iwata Tour & Travel sudah berdiri sejak lama. Karenanya, jaringan
dengan banyak maskapai, hotel, dan tempat wisata sudah kami bangun dengan luas.
Kemudahan akan didapat konsumen yang menggunakan jasa kami,” kata Haryanto.
Satu lagi perusahaan yang menawarkan usaha kemitraan bidang penyediaan
jasa perjalanan adalah PT. Iwata Nusantara yang telah berdiri sejak tahun 1980. Bila
anda mencari partner bisnis tour and travel yang tepat, mungkin berbisnis dengan
Iwata Tour and Travel akan jadi pilihan anda yang paling tepat.Perusahaan ini sudah
berdiri sejak 34 tahun yang lalu.Dengan pengalaman selama itu, perusahaan sudah
bisa memberikan layanan yang berharga bagi banyak pelanggannya.Layanan tour and
travel ini dapat menyediakan berbagai kebutuhan seperti tiket penerbangan,
menyelenggarakan wisata di dalam dan luar negeri. Perusahaan juga dapat membantu
sebuah instansi melakukan perjalanan gathering dan lain sebagainya. Didalam
wilayah diindonesia terdapat 10 lebih cabang, Ternyata Perusahaan bisnis bukan
hanya ada diindonesia, perusahaan ini juga berada di luar pulau, yaitu korea, jepang,
America dan beberapa negara lainnya.

7
B. Tipe Waralaba Iwata Tour and Travel
Pada bisnis ini memutuhkan orang orang yang berkapasitas yaitu orang yang
mengalami pelatihan berdedikasi, didalam perusahaan ini juga meneydiakan tour dan
travel perjalanan keluar kota maupun luar negeri, dan juga sebagai penyedia barang
dan jasa yaitu mejual tiker pesawat dan lain lainya. Jadi bisa disimpulkan perusahaan
ini bertipe Pure Franchising / Bisiness Format.

C. Keunggulan dan Kelemahan dari Iwata Tour And Travel


1. Keunggulan
Sudah sedikit disinggung sebelumnya apa saja keunggulan dari Iwata Tour &
Travel, salah satunya ialah
a. Dapat menyediakan layanan tiket pesawat.
b. Perusahaan ini menyediakan jasa layanannya dengan tanpa aturan minimal
pembelian paket wisata.
c. Satu hal yang pasti, perusahaan dapat menyediakan layanan perjalanan wisata
ke lebih dari satu negara dan lebih dari satu hari.
d. Iwata Tour & Travel juga memanfaatkan jasa hotel berbintang untuk
memuaskan setiap tamunya.

Karenanya, anda tidak akan rugi bekerjasama dengan Iwata Tour and Travel.

2. Kelemahan
a. Kurangnya jumlah sumber daya manusia ketika kami akan membawa group
dengan jumlah banyak (ratusan orang dengan lebih dari 5 bus).

b. Kelemahan yang kedua adalah ketika menerima order dari konsumen dalam
jangka waktu yang terlalu dekat dengan pelaksanaan, terkadang kesulitan
untuk mendapatkan akomodasi yang masih tersedia untuk tanggal yang sudah
ditentukan tersebut.

8
D. Perkembanga Dari Perusahaan Tour and Travel
“Iwata Tour & Travel sudah berdiri sejak lama. Karenanya, jaringan dengan
banyak maskapai, hotel, dan tempat wisata sudah kami bangun dengan luas.
Kemudahan akan didapat konsumen yang menggunakan jasa kami,” kata Haryanto.
Salah satu keunggulan Iwata Tour & Travel, lanjut Haryanto, adalah tersedianya
layanan antar tiket. Layanan ini berlaku secara cuma-cuma, tanpa ada aturan minimal
pembelian. “Meski hanya satu tiket, kami tetap akan mengantarnya ke tempat
konsumen,” pungkas Haryanto.
Lebih dari itu, untuk layanan perjalanan wisata, menurut Haryanto, minimal
dalam satu hari ada 3 tempat tujuan wisata yang dituju. Kemudian untuk hotelnya,
minimal Iwata Tour & Travel menggunakan jasa hotel bintang tiga. “Jumlah tujuan
wisata dan hotel yang digunakan sebetulnya tergantung konsumen,” tegas Haryanto
menambahkan. Mengenai harga jasa, Haryanto menyebutkan, harga dari Iwata Tour
& Travel bisa bersaing dengan perusahaan travel yang lain. Menurutnya, harga sesuai
dengan harga pasar. Iwata Tour & Travel BSD buka setiap hari, untuk Senin sampai
Jumat buka pukul 08.30 – 17.00 WIB. Sedangkan untuk hari Sabtu, buka hingga
pukul 08.30 – 13.00 WIB.
E. Pelaksanaan Perjanjian antaran Iwata dengan Franchise
Dalam Pengajuan Proposal ini, terdapat beberapa ketentuan ketentuan yang berlaku
dan diperuntukkan. Terlebih lagi ada Perjanjian yang mengikat diantara kedua bela
pihak.
1. Franchisee menjalankan usaha travel agent dengan kontrol operasional
sendiri secara penuh
2. Franchisee dibina untuk menjadi mandiri dan mengerti dengan baik dan
optimal dalam menjalankan usaha travel agent
3. Frenchesee menjalankan usaha travel agent dengan perseroan terbatas
milik sendiri, termasuk di dalamnya ijin usaha biru perjalanan wisata dan
keanggotaan ASITA
4. Frabchisor membantu dalam pembuatan perseroan terbatas, ijin biro
perjalanan wisata dan keanggotaan ASITA, seluruh biaya ditanggung oleh
frenchisee

9
5. Franchisor membantu dalam pengurusan ijin pembukaan kantor cabang,
bila franchisee belum siap dengan PT dan BPW sendiri, biaya ditanggung
Franchisee
6. Franchisor membantu perekrutan SDM Frenchisee
7. Koordinasi rutin minggu an dalam hal operasional keseluruhan antar
Frenchisee
8. Program pemasaran terpadu dengan program kerja yang diberikan oleh
frenchisor ataupun hasil kesepakatan dengan frenchisee

Dan ada juga biaya investasi yang perlukan dalam melakukan kerja
sama :

1) Biaya waralaba Rp.80.000.000,-(delapan puluh juta rupiah), 5 tahun


masa kontrak di luar PPN 10%
2) Biaya penggandaan alat pendukung Rp.25.000.000,-(dua puluh lima
juta rupiah)
3) Biaya pra operasi/biaya promosi, Rp. 15.000.000,-(lima belas juta
rupiah)
4) Biaya transaksi, belum termasuk biaya pengiriman
a. Ticket domestic; Rp.2.000,-
b. Tiket internasional; US$.2,5
c. Hotel domestic; Rp. 10.000,-
d. Hotel internasional; US$.2 . penjualan dengan mata uang US$
e. Hotel internasional; + 5 mata uang lain selain US$ untuk penjualan
dengan mata uang selain US$
f. Tour domestic; 4%
g. Tour internasional; 2%
h. Pembuatan passport; Rp. 70.000,-
i. Penyewaan bis; Rp.30.000,-
j. MICE; 3%
k. Airport handling; Rp. 20.000,-
5) Biaya Royalty Rp.0,- [Franchisee tidak dibebankan biaya royalty]
6) Biaya renewal (perpanjangan kontrak waralaba) Rp. 105.000.000,-
(seratus lima juta rupiah)

10
Ada beberapa fasilita yang disediakan bagi perusahaan ini yang
didapat untuk menunjang perkembangannya :

1) Penggunaan nama, merek, dan logo Iwata Tours & Travel


2) Training SDM 2 orang bersertifikat ABACUS
3) Papan nama neon box ukuran minimal lebar 1 meter x 0.75 meter
4) Meja Counter untuk kapasitas 2 staffs
5) Dot matrix printer, software administrasi counter
6) Biaya lainnya ditanggung oleh franchisee termasuk; pembuatan
perseroan, ijin BPW, keanggotaan ASITA, Pajak usaha , pajak
reklame, retribusi dan pemungutan usaha lainnya
7) Biaya renewal (perpanjangan) termasuk;
a. Pemakaian identitas Iwata Tours & Travel untuk 5 tahun
b. Upgrade aplikasi perangkat lunak & renovasi meja counter

Proyeksi inventasi, BEP 2 tahun (rincian biaya2 yang dibutuhkan dan


perhitungan pengembalian modal) :

1) Pembentukan perseroan : Klasifikasi A dengan Modal dasar


Rp.500 juta : Rp.15.000.000,-
2) Perngurusan ijin : BPW & Pendaftaran akte cabang (bila PT belum
siap) : Rp.25.000.000,-
3) Investasi warabala: Rp. 120.000.000,-
4) Investasi ticket : Batavia,Sriwijaya,lion Air, (non garuda) : Rp.
20.000.000,
5) Biaya operasional bulanan : Rp. 8.850.000
1. Ticketing staff(senior & staff level) : Rp. 2.100.000,-
2. Kurir : Rp. 550.000,-
3. Sewa tempat: Rp. 3.000.000,
4. Telepon : Rp. 1.500.000,-
5. Speedy : Rp. 650.000,-
6. Listrik : Rp. 800.000,-
7. Lainnya: Rp. 250.000,-
8. Modal kerja : 24 bulan operasional bulanan : Rp. 212.000.000,-

11
Total investasi awal & Modal kerja : Rp.15.000.000,- +
Rp.25.000.000,- + Rp. 120.000.000,- + Rp. 20.000.000,- + Rp.
212.000.000,- = Rp. 392.400.000,-

6) Margin travel agent : Ticketing,tour,hotel


domestic&internasional,pembuatan Passport,pengurusan VISA,
MICE : 7%
7) Rata-rata harga jual ticket : (Domestic & international) : Rp.
700.000,-
8) Waktu operasional : Perbulan : 24 hari
9) Jam Operasional : per hari : 8 jam
10) Kalender BEP : 2 tahun : 24 bulan

Target penjualan /bulan : Rp.233.571.429,

Target jumlah tiket yang harus terjual/bulan : 334 tiket

Target jumlah tiket yang harus terjual /hari : 14 tiket

Target jumlah tiket yang harus terjual / jam: 2 tiket

Target penjualan /bulan = Rp.392.400.000,-/7%/24 bulan

Target jumlah tiket yang harus terjual /bulan = Rp.233.571.429,-/Rp.700.000,

Target jumlah tiket yang harus terjual / hari = 334 tiket / 24 hari kerja

Target jumlah tiket yang hatus terjual / jam = 14 tiket / 8 jam operasional per
hari

F. Akibat Hukum Pemutusan Perjanjian Franchise Secara Sepihak oleh Franchisor


Sebelum Berakhirnya
Berkenaan dengan pemutusan perjanjian atau kontrak, ketentuan Pasal 6
Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2007 tentang Waralaba dan Pasal 8 Peraturan
Menteri Perdagangan No. 53/MDAG/PER/8/2012 tentang Penyelenggaraan Waralaba
menjelaskan bahwa Perjanjian Waralaba yang diputus secara sepihak oleh pemberi
waralaba sebelum masa berlaku perjanjian berakhir, pemberi waralaba tidak dapat

12
menunjuk penerima waralaba yang baru untuk wilayah yang sama, sebelum tercapai
kesepakatan dalam penyelesaian perselisihan oleh kedua belah pihak (clean break)
atau paling lambat 6 bulan setelah pemutusan perjanjian waralaba atau sampai ada
putusan pengadilan yang sudah berkekuatan hukum tetap. Dampak dari pemutusan
perjanjian atau kontrak secara sepihak oleh franchisor pastinya sangat merugikan
franchisee. Pemutusan perjanjian atau kontrak dapat disebabkan karena wanprestasi
atau kealpaan dari pihak franchisor (pemberi waralaba) dan wanprestasi atau kealpaan
dari pihak franchisee (penerima waralaba). Biasanya alasan franchisor memutuskan
perjanjian karena pihak franchisee melanggar isi perjanjian yang telah dibuat.
Misalnya jika franchisee tidak memenuhi sales quota minimum yang telah disepakati,
franchisor dapat memutuskan perjanjian tersebut.

13
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Namun kesimpulannya, bisnis apapun yang Anda pilih membutuhkan
pengaturan keuangan yang baik untuk bisa berjalan dengan sukses. Percuma memulai
bisnis yang baik jika tidak diimbangi dengan sistem keuangan yang tepat.

14
DAFTAR PUSTAKA

https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-3-tipe-dan-jenis-jenis-warabala-beserta-
contohnya-terlengkap/

https://id.wikipedia.org/wiki/Waralaba

http://www.waralabaku.com/franchise-peluang-usaha-agen-perjalanan-iwata-tours-travel

https://www.finansialku.com/peluang-bisnis-franchise-tour-travel/amp/

15

Anda mungkin juga menyukai