1.1.Manajemen Umum
Skala
Nilai 0 Nilai 4 Nilai 7
(4) (5) (6)
Tidak ada SK Tim, uraian tugas serta Ada SK Tim Mutu, tidak Ada SK Tim Mutu dan uraian
evaluasi pelaksanaan uraian tugas ada uraian tugas dan tugas, tidak ada evaluasi
evaluasi pelaksanaan pelaksanaan uraian tugas
uraian tugas
Tidak ada dokumen rencana program Ada rencana pelaksanaan Ada sebagian dokumen rencana
mutu dan keselamatan pasien kegiatan perbaikan dan pelaksanaan kegiatan perbaikan
peningkatan mutu, tidak dan peningkatan mutu dan bukti
ada bukti pelaksanaan pelaksanaan dan evaluasi belum
dan evaluasinya dilakukan
Tidak ada dokumen identifikasi Ada identifikasi risiko, Ada identifikasi risiko dan
risiko, register risiko admin, UKM dan register risiko Admin, membuat register risiko admin,
UKP, laporan insiden KTD, KPC, UKM dan UKP, tidak UKM dan UKP, laporan
KTC,KNC ,analisa, rencana tindak ada laporan insiden , insiden KTD, KPC,
lanjut, tindak lanjut dan evaluasi serta analisa, rencana tindak KTC,KNC , tidak ada analisa,
pelaporan ke Dinkes Kab/Kota lanjut, tindak lanjut dan rencana tindak lanjut tindak
evaluasi serta pelaporan lanjut , evaluasi dan pelaporan
ke Dinkes Kab/Kota ke Dinkes Kab/Kota
Tidak ada media pengaduan, data ada, Media dan data tidak Media dan data ata
analisa lengkap dengan rencana tindak lengkap, ada analisa , lengkap,analisa sebagian ada ,
lanjut, tindak lanjut dan evaluasi rencana tindak lanjut , rencana tindak lanjut, tindak
tindak lanjut dan lanjut dan evaluasi belum ada .
evaluasi belum ada
Tidak ada data Data tidak Data lengkap,analisa sebagian
lengkap,analisa , rencana ada , rencana tindak lanjut,
tindak lanjut , tindak tindak lanjut dan evaluasi serta
lanjut dan evaluasi serta publikasi belum ada
publikasi belum ada
Tidak ada RTM, dokumen dan rencana Dilakukan 1 kali setahun, Dilakukan 2 kali setahun, ada
pelaksanaan kegiatan perbaikan dan dokumen notulen, daftar notulen, daftar hadir, ada
peningkatan mutu hadir lengkap, ada analisa, rencana tindak lanjut
analisa, rencana tindak (perbaikan/peningkatan mutu),
lanjut tindak lanjut dan belum
(perbaikan/peningkatan dilakukan evaluasi
mutu),belum ada tindak
lanjut dan evaluasi
Lampiran 11
Nilai
Nilai 10
(7) (8)
Ada SK Tim Mutu dan
uraian tugas serta evaluasi
pelaksanaan uraian tugas
Bulan
Rekap Tahunan
Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli
(7)
0
0
0
0
0
0
0
0
0
lan
Agts Sept Okt Nov Des
Instrumen Penghitungan Kinerja Administrasi dan M
5.Lokakarya Mini Rapat lintas program dan Lintas Sektor (LS) membahas Tidak ada dokumen
tribulanan (lokmin review kegiatan, permasalahan LP, corrective action,
tribulanan) beserta tindak lanjutnya secara lengkap tindak
lanjutnya. Dokumen memuat evaluasi kegiatan yang
memerlukan peran LS
17. Profil Puskesmas Profil Puskesmas tahun berjalan (sheet excel terisi) -
Profil Puskesmas tahun sebelumnya (N-1 th) telah Ada dokumen dipublikasikan setelah
berbentuk buku dan telah dipublikasikan bulan Des tahun berjalan
18. Profil Inovasi Profil tahunan inovasi Puskesmas yang dimiliki Tidak ada dokumen
Puskesmas
19. Pemantauan Pemantauan Instrumen Puskesmas berdasarkan PMK Tidak ada dokumen
Instrumen Puskesmas 75 Tahun 2014
terstandar
20. Profil jaringan Profil Pustu + Ponkesdes tahunan Tidak ada dokumen
Puskesmas
21. Standarisasi jaringan Standarisasi Pustu + Ponkesdes terstandar ( >= 70 % ) SA terstandar < 20 % dari jml Pustu +
Puskesmas terstandar Ponkesdes
22. Evaluasi kinerja Evaluasi kinerja jaringan Puskesmas terlapor lengkap 4 Dokumen terlapor lengkap < 20 % jml
jaringan Puskesmas x dalam setahun Pustu + Ponkesdes
23. Pengolahan LB 1 Persamaan jumlah kunj. Px di lapo. LB 1 penyakit + kunj. Lb 1 - kunjungan terpadu = tidak valid
penyakit v/s Kunjungan Kasus
Terpadu
24. Pengolahan LB 1 Persamaan jumlah kunj. Px di lapo. LB 1 penyakit + kunj. Lb 1 - sikda = tidak valid
penyakit v/s Sikda Kasus + Sikda Ginerik Plus
25. Standarisasi UGD Keberadaan dokumen tidak ada dokumen
26. Standarisasi Keberadaan dokumen tidak ada dokumen
Laboratorium Puskesmas
27. Kantong Perkesmas Keberadaan kantong perkesmas tidak ada kantong perkesmas
28. Peta Keluarga Rawan Keberadaan Peta Keluarga Rawan Perkesmas tidak ada Peta Keluarga Rawan
Perkesmas Perkesmas
2. Individu dan keluarganya dari keluarga rawan yang Individu dan keluarganya yang termasuk
mendapat keperawatan kesehatan masyarakat ( Home dalam keluarga rawan ( penderita penyakit
care) menular dan tidak menular termasuk jiwa ,
ibu hamil resiko tinggi dan KEK, balita
KEK, miskin) yang mendapat keperawatan
kesehatan masyarakat oleh tim terpadu
Puskesmas ( medis, paramedis, gizi,
kesling dll sesuai kebutuhan) untuk
penilaian lingkungan ( keadaan rumah,
keluarga, keuangan) dan pemeriksaan
fisik (menilai keadaan awal, deteksi
penyakit, respon terapi dll) di wilayah kerja
Puskesmas pada waktu tertentu.
KM
II adalah Keluarga tahu dan dapat
mengungkapkan masalahkesehatannya
secara benar, dan melakukan tindakan
keperawatan sederhana sesuai anjuran
KM III
adalah Keluarga memanfaatkan fasilitas
pelayanan kesehatan secara aktif dan
melakukan tindakan pencegahan secara
aktif.
KM IV adalah
keluarga melakukan tindakan promotif
secara aktif
4. Asuhan individu rawat inap Asuhan keperawatan pada pasien rawat
inap (SOAP)
Tidak dinilai 4.Panti Sehat berkelompok yang berijin Panti Sehat berkelompok yang berijin
yang ada di wilayah Kerja
Puskesmas.Panti Sehat adalah tempat
yang digunakan untuk melakukan
perawatan kesehatan tradisional empiris
yang berijin dan yang memberikan
pelayanan lebih dari 1 (satu) orang
penyehat tradisional (Hattra)
Tidak dinilai 5. Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tradisional Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tradisional
berkelompokyang berijin berkelompok yang berijin yang ada di
wilayah kerja Puskesmas adalah fasilitas
pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan
pengobatan/perawatan pelayanan
kesehatan tradisional komplementer yang
sudah berijin dan yang memberikan
pelayyanan lebih dari 1 (satu) orang
tenaga kesehatan tradisional (Nakestrad
yang lulusan minimal D3)
10. Angka Kontak Indikator untuk mengetahui aksesabilitas dan Jumlah mastarakat yang melakukan
Komunikasi (seluruh pemanfaatan pelayanan primer oleh masyarakat di kontak komunikasi dengan Puskesmas
pelayanan) wilayah Puskesmas. Kontak komunikasi bila masyarakat dikali 1000 dibagi total jumlah peserta
mendapatkan pelayanan kesehatan (kontak sakit terdaftar di Puskesmas.
maupun sehat) di Puskesmas Catatan untuk kinerja Puskesmas:
Catatan: 1 (satu) orang 150 permil -
dianggap 1 (satu) kunjungan dalam 1 (satu) bulan tanpa 250 per mil = 100%;
memperhitungkan frekuensi kedatangan peserta (pasien
baru sakit dan sehat) (dalam dan luar gedung)
2.Standar jumlah dan Keselamatan dan efektivitas, Kesesuaian tenaga Jumlah tenaga medis, paramedis, sopir
kualitas tenaga di Unit melayani kasus gawat darurat terhadap Standar ambulans di UGD yang telah mengikuti
Gawat Darurat Permenkes 75/2015, Tenaga medis, paramedis dan pelatihan PPGD dibagi jumlah tenaga
sopir ambulans di UGD yang telah mengikuti Pelatihan medis, paramedis dan sopir ambulans di
PPGD medis/paramedis serta sopir ambulans yang UGD Puskesmas dikali 100%
telah mengikuti pelatihan PPGD awam
3. Standar fasilitas, Keselamatan dan efektivitas, Tersedianya peralatan, Rata2 (Jumlah % kesesuaian fasilitas,
peralatan, sarana, sarana, prasarana dan obat emergensi di Unit Gawat peralatan,sarana, prasarana dan obat
prasarana dan obat Darurat (UGD), Kesesuaian standar PMK 75/2014 emergensi di UGD ) dibagi 5 ( Fasilitas,
emergensi di UGD tentang fasilitas (ruang, akses) dan peralatan ( brankar, peralatan, sarana, prasarana dan obat
oksigen, alat bedah minor, alat Bantuan Hidup Dasar ), emergensi) dikali 100%
sarana ( ambulans dan kelengkapannya) serta obat
emergensi di UGD
2.3.4.Pelayanan laboratorium
1.Kesesuaian jenis 50 Jenis pelayanan meliputi: a.Hemoglobin, Hematokrit, Jumlah jenis pelayanan yang tersedia
pelayanan laboratorium Hitung eritrosit, Hitung trombosit, Hitung lekosit, Hitung dibagi Jumlah standar jenis pelayanan
dengan standar jenis lekosit, LED, Masa perdarahan dan Masa (50) dikali 100%
pembekuan.
b. Kimia klinik: Glukosa, Protein, Albumin, Bilirubin total,
Bilirubin direk, SGOT, SGPT, Alkali fosfatase, Asam
urat,Ureum/BUN, Kreatinin, Trigliserida, Kolesterol total,
Kolesterol HDL dan Kolesterol LDL.
c. Mikrobiologi dan Parasitologi: BTA, Diplococcus gram
negatif, Trichomonas vaginalis, Candida albicans,
Bacterial vaginosis, Malaria, Microfilaria dan Jamur
permukaan.
d. Imunologi: Tes kehamilan, Golongan darah, Widal,
VDRL, HbsAg, Anti Hbs, Anti HIV dan Antigen/antibody
dengue.
e. Urinalisa: Makroskopis (Warna, Kejernihan, Bau,
Volume), pH, Berat jenis, Protein, Glukosa, Bilirubin,
Urobilinogen, Keton, Nitrit, Lekosit, Eritrosit dan
Mikroskopik (sedimen).
f. Tinja: Makroskopik, Darah samar dan Mikroskopik.
2.Ketepatan waktu Waktu mulai pasien diambil sample sampai dengan Jumlah pasien dengan waktu tunggu
tunggu penyerahan hasil menerima hasil yang sudah diekspertisi sesuai jenis penyerahan hasil pelayanan laboratorium
pelayanan laboratorium pemeriksaan dan kebijakan tentang waktu tunggu sesuai jenis pemeriksaan dan kebijakan
penyerahan hasil dibagi jumlah seluruh pemeriksaan dikali
100%
3.Kesesuaian hasil Pemeriksaan mutu pelayanan laboratorium memenuhi Jumlah pemeriksaan mutu internal yang
pemeriksaan baku mutu +2SD- -2SD (Standar Deviasi) oleh Tenaga Puskesmas memenuhi standar minimal 1 (satu)
internal (PMI) yang kompeten, dilakukan evaluasi, analisa dan tindak parameter dari hematologi, Kimia Klinik,
lanjut serologi, dan bakteriologi dibagi jumlah
pemeriksaan dalam 1 (satu) bulan dikali
4. Pemeriksaan Pemeriksaan Hemoglobin pada ibu hamil minimal 1 Jumlah
100% pemeriksaan Hemoglobin minimal
Hemoglobin pada ibu (satu) kali selama kehamilan oleh tenaga yang 1 (satu) kali pada ibu hamil dibagi jumlah
hamil kompeten ibu hamil yang berkunjung ke Puskesmas
dikali 100%
5. Pengambilan sputum
BTA
6. Standar fasilitas, Kesesuaian standar pelayanan laboratorium menurut Jumlah item standarisasi laboratorium
peralatan, sarana dan Permenkes 37 Tahun 2012, 135 item standarisasi yang tersedia di Puskesmas dibagi Jumlah
prasarana di pelayanan labolatorium item standarisasi labolatorium Puskesmas
Laboratorium (135) dikali 100 %
Skala
Nilai
Nilai 4 Nilai 7 Nilai 10
Ada, dokumen tidak memuat Ada, dokumen corrective Ada, dokumen yang .....
evaluasi bulanan pelaksanaan action,dafar hadir, notulen menindaklanjuti hasil lokmin
kegiatan dan langkah koreksi hasil lokmin,undangan bulan sebelumnya
rapat lokmin tiap bulan
lengkap
Ada, dokumen tidak memuat Ada Dokumen corrective Ada, dokumen yang .....
evaluasi bulanan pelaksanaan action,dafar hadir, notulen menindaklanjuti hasil lokmin
kegiatan dan langkah koreksi hasil lokmin,undangan yang melibatkan peran serta
rapat lokmin lengkap LS
Dilakukan survei >30%, dilakukan Dilakukan survei Dilakukan survei minimal .....
intervensi awal dan dilakukan entri >30%,dilakukan intervensi lebih dari 30%, telah
data aplikasi awal, dilakukakan entri dilakukan intervensi awal,
data apalikasi dan dilakukan entri data aplikasi,
dilakukan analisis hasil dilakukan analisis data dan
survei dilakukan intervensi lanjut`
Ada dokumen ≤ 80 % dari inovasi Ada dokumen ≤ 99 % Ada dokumen 100 % dari .....
yang ada dari inovasi yang ada inovasi yang ada
Ada 1 dokumen / 2 dokumen tidak Ada 2 dokumen (Juni + Ada 2 dokumen (Juni + .....
terstandar semua Desember = salah Desember = Terstandar)
satunya Terstandar)
Ada dokumen ≤ 60 % dari jml Ada dokumen ≤ 80 % Ada dokumen 100 % dari .....
Pustu + Ponkesdes dari jml Pustu + jml Pustu + Ponkesdes
Ponkesdes
ada kantong perkesmas, tidak ada ada kantong perkesmas, ada kantong perkesmas, ada .....
isinya ada isinya tetapi tidak isinya dan sesuai
sesuai
20%
70% Standarisasi
Laboratorium Puskesmas
Skala
No Jenis Variabel Definisi Operasional
Nilai 0 Nilai 4
(1) (2) (3) (4) (5)
1.1.Manajemen Umum
Rencana 5 (lima) Rencana 5 (lima) Tidak ada rencana Ada, tidak sesuai
tahunan tahunan sesuai visi, 5 (lima) tahunan visi, misi, tugas
misi, tugas pokok dan pokok dan fungsi
fungsi Puskesmas Puskesmas, tidak
bedasarkan pada analisis berdasarkan pada
kebutuhan masyarakat analisis kebutuhan
akan pelayanan masyarakat
kesehatan sebagai upaya
untuk meningkatkan
derajat kesehatan
masyarakat secara
optimal
Analisis data dan Analisis data SIP, data Tidak ada 50% visualisasi
informasi dan surveillans dan PWS, data tiap bulan
rencana tindak dalam bentuk grafik dengan analisa dan
lanjut RTL
Penyajian data dan Penyajian data dan Tidak ada 50% pencatatan
informasi informasi tentang : program ada
mortalitas 10 penyebab
kematian terbesar,
morbiditas 10 penyakit
terbesar, Kesehatan
lingkungan, data
cakupan layanan
program
Updating terhadap Updating Data Aplikasi Tidak ada 50% terupdate dan
Pengelolaan SIMESSEM ( Bumil sudah di entry
Aplikasi Risti, SIKDA, Bridging
SIMESSEM P Care, Bridging
Inventory )
Pencapaian SPM Rata - rata prosentase Jika rata - rata Jika rata - rata
Puskesmas capaian 12 jenis Puskesmas Puskesmas tercapai
pelayanan dasar SPM di tercapai 0 - 39 % 40 - 60 %
Puskesmas
Lampiran 2
Skala
Nilai
Nilai 7 Nilai 10
(6) (7) (8)
Skal
No Jenis Variabel Definisi Operasional
Nilai 0
(1) (2) (3) (4)
1.1.Manajemen Umum
7.Survei Mawas Kegiatan mengenali keadaan dan Tidak dilakukan
Diri (SMD) masalah yang dihadapi masyarakat
PROMKES serta potensi yang dimiliki
masyarakat untuk mengatasi
masalah tersebut.Hasil identifikasi
dianalisis untuk menyusun upaya,
selanjutnya masyarakat dapat
digerakkan untuk berperan serta
aktif untuk memperkuat upaya
perbaikannya sesuai batas
kewenangannya.
2.1.1.2.Tatanan Sehat
1.Rumah Tangga Sehat yang Rumah Tangga (minimal
memenuhi 10 indikator PHBS yang dikaji adalah 20%
dari Total Rumah Tangga)
yang memenuhi 10
indikator PHBS rumah
tangga (persalinan ditolong
oleh nakes, bayi diberi ASI
eksklusif, menimbang
bayi/balita, menggunakan
air bersih, mencuci tangan
pakai air bersih dan sabun,
menggunakan jamban
sehat, memberantas jentik
dirumah, makan buah dan
sayur tiap hari, aktivitas
fisik tiap hari, tidak
merokok di dalam rumah)
di wilayah kerja Puskesmas
pada kurun waktu tertentu
2.1.1.3.Intervensi/ Penyuluhan
1.Kegiatan intervensi pada Kelompok RT yang telah
Kelompok Rumah Tangga diintervensi terkait 10
indikator PHBS baik
dengan penyuluhan
kelompok dan atau bentuk
intervensi lain (dengan
metode apapun) di
Posyandu Balita oleh
petugas Puskemas di
wilayah kerja Puskesmas
pada kurun waktu tertentu
2.1.1.4.Pengembangan UKBM
1. Posyandu Balita PURI Posyandu Balita yang
( Purnama Mandiri ) berstrata Purnama dan
Mandiri di wilayah kerja
Puskesmas dalam waktu 1
tahun
Skala
Nilai
Nilai 4 Nilai 7 Nilai 10
(5) (6) (7) (8)
Lampiran 8
Cara
Target Th 2019 Sumber Data
Penghitungan
(4) (5) (6)
Jumlah Rumah 20% Laporan Tahunan
Tangga yang
dikaji PHBS
dibagi jumlah
sasaran Rumah
Tangga dikali
100%
Catatan: tidak
dihitung sebagai
pembagi bila
tidak ada Ponpes
Jumlah kegiatan 100% Laporan
penyuluhan Tribulanan
kelompok
/bentuk
intervensi lain
terkait 10
indikator PHBS
pada rumah
tangga melalui
Posyandu Balita
yang ada di
wilayah
Puskesmas
selama 1 tahun
dibagi (6 kali
jumlah posyandu
Balita yang ada
di wilayah kerja
puskesmas)
dikali 100 %
Skala
No Jenis Variabel Definisi Operasional
Nilai 0
(1) (2) (3) (4)
12. Manajemen Peralatan dan Sarana Prasarana (Farmalkes)
1.Pemeliharaan Pemeliharaan prasarana terjadwal Tidak ada jadwal
prasarana serta dilakukan, dilengkapi dengan pemeliharaan
Puskesmas jadwal dan bukti pelaksanaan prasarana dan tidak
dilakukan
pemeliharaan
Definisi Operasional, Cara Penghitungan dan Target Indikator Kinerja UKP Puskesm
No Indikator Definisi Operasional Cara Penghitungan
2.3.3. Pelayanan Kefarmasian (Farkalkes)
1.Kesesuaian Evaluasi kesesuaian item obat yang Jumlah item obat di
item obat yang tersedia di Puskesmas terhadap Puskemas yang
tersedia dalam Fornas FKTP sesuai dengan
Fornas Fornas FKTP dibagi
jumlah item obat
yang tersedia di
Puskemas dikali
100 %.
Contoh:
Jumlah obat
Puskesmas yang
sesuai dengan fornas
297 item, yang
tersedia 513 item,
maka % kesesuaian
=297/513x 100 %=
57,89%
2. Tersedianya obat dan vaksin untuk Bila obat tersedia
Ketersediaan pelayanan kesehatan dasar terhadap untuk pelayanan di
obat dan vaksin 20 item obat indikator (Albendazol, Puskesmas maka
terhadap 20 Amoxicillin 500 mg, Amoxicillin syr, diberi angka 1, bila
item obat Dexamethason tab, Diazepam 5 obat tidak tersedia
indikator mg/ml amp, Epinefrin (Adrenalin) untuk pelayanan di
0,1% (sebagai HCL) amp, Puskesmas maka
Fitomenadion (Vitamin K) inj, diberi angka 0.
Furosemide 40 mg/HCT, Garam Perhitungan
Oralit, Glibenklamid/Metformin, diperoleh dengan
Captopril, Mg SO4 inj, Magnesium cara = Jumlah
Maleat 0,200 mg - 1 ml, Obat Anti kumulatif item obat
TB Dewasa, Oksitosin amp, indikator yang
Paracetamol 500 mg, Tablet Tambah tersedia di
Darah, Vaksin BCG, Vaksin TT, Puskesmas dibagi 20
Vaksin DPT/DPT-HB/DPT-HB-Hib) dikali 100 %.
1 - 10 % =75%
11 - 20 % = 50%
21 -
30 % = 25%
6. Rerata item rerata item obat per lembar resep Jumlah item obat> per
30
obat yang terhadap seluruh kasus tersebut lembar resep dibagi
diresepkan jumlah resep
Catatan kinerja
Puskesmas:
< 2,6 =
100%
2,6 - 4 =75%
5 - 7 = 50%
7 - 9 = 25%
Lampiran 2
Skala
Nilai
Nilai 4 Nilai 7 Nilai 10
(5) (6) (7) (8)
0
Ada jadwal Ada jadwal Ada jadwal
pemeliharaan dan pemeliharaan dan pemeliharaan dan
tidak dilakukan dilakukan dilakukan
pemeliharaan pemeliharaan. Tidak pemeliharaan. Ada
ada bukti bukti pelaksanaan.
pelaksanaan.
.....
laan obat, vaksin, reagen dan bahan habis pakai) (Farmalkes)
Ada SOP, tidak Ada SOP, lengkap Ada SOP, lengkap,
lengkap ada dokumentasi
pelaksanaan SOP
Ada sarana prasarana, Ada sarana Ada sarana
tidak lengkap sesuai prasarana, lengkap prasarana, lengkap
kebutuhan sesuai kebutuhan sesuai kebutuhan,
penggunaan sesuai
SOP (kondisi
terawat, bersih)
0
85% Data stok
obat/LPLPO
0
<8% Resep, diagnosa
pasien
0
Bulan
Apr Mei Juni Juli Agts Sept Okt Nov Des
Instrumen Penghitungan Kinerja Administrasi dan Manajemen P
Skala
No Jenis Variabel Definisi Operasional
Nilai 0 Nilai 4
(1) (2) (3) (4) (5)
1.4.Manajemen Sumber Daya Manusia (SDMK)
Metode Penghitungan
Kebutuhan SDMk Kesehatan ada dokumen renbut
1. Rencana kebutuhan tidak ada dengan hasil ≤ 4 jenis
sesuai kompetensinya
tenaga dokumen nakes dari 9 nakes
berdasarkan beban kerja dan sesuai kebutuhan
standar ketenagaan minimal
3. Data SDMK
Skala
Nilai
Nilai 7 Nilai 10
(6) (7) (8)
.....
ada dokumen renbut ada dokumen renbut
dengan hasil ≤ 7 jenis dengan hasil ≤ 9 jenis
nakes ( termasuk dokter. nakes ( termasuk dokter.
Dokter gigi, bidan, Dokter gigi, bidan,
perawat ) dari 9 nakes perawat ) sesuai
sesuai kebutuhan kebutuhan
.....
Ada SK penanggung Ada SK lengkap
jawab dan uraian tugas penanggung jawab dan
75% dari total karyawan uraian tugas dari total
Puskesmas karyawan Puskesmas
.....
.....
Data lengkap dan tidak Data lengkap dan Valid
valid
Data pendidikan dan Data pendidikan dan
pelatihan SDMK pelatihan SDMK
lengkap, rencana lengkap, rencana
pengembangan pengembangan
kompetensi ( matriks kompetensi ( matriks
rencana lima tahunan rencana lima tahunan
pendidikan dan pendidikan dan
pelatihan SDMK ) belum pelatihan SDMK )
mencakup seluruh mencakup seluruh
SDMK SDMK
Definisi Operasional, Cara Penghitungan dan Target Indikator Kinerja UKM Esen
2.Sekolah yang ada di wilayah Semua sekolah yang ada di wilayah Puskesmas
Puskesmas melaksanakan KTR melaksanakan Kawasan Tanpa Rokok (KTR)
dan terverifikasi melalui ( PP no 109 Tahun 2012 tentang KTR) yang
monitoring petugas kesehatan dibuktikan dengan adanya komitmen ber KTR /
MoU, ada himbauan tertulis terkait KTR serta
telah terverifikasi oleh petugas kesehatan pada
periode tahun berjalan
3. Setiap warga negara Indonesia Skrining kesehatan usia 15 - 59 tahun dilakukan
usia 15 - 59 tahun mendapatkan di Puskesmas dan jaringannya serta fasilitas
skrining kesehatan PTM sesuai pelayanan kesehatan lainnya yang bekerja sama
standar minimal sekali dalam dengan pemerintah daerah minimal 1 tahun
setahun. sekali meliputi : 1.
Pemeriksaan Indek Masa Tubuh ( IMT) dan
lingkar perut
2.Pemeriksaan tekanan darah
3.Pemeriksaan gula darah bagi usia ≥ 40
tahun dan ≥ 15 tahun dengan obesitas.
4. Wawancara dengan
SRQ 20. ( Variabel No 4 ini bisa diganti dengan
instrumen berupa anamnesa perilaku beresiko).
5.
Pemeriksaan tajam penglihatan
6.Pemeriksaan tajam pendengaran
7.Pemeriksaan skrening IVA dan Sadanis pada
wanita usia 30-50 tahun dan telah menikah.
( Variabel No 7 ini tidak menjadi variabel
wajib yang harus ada dan di hitung untuk tiap
tahun nya).
Definisi Operasional, Cara Penghitungan dan Target Indikator Kinerja UKM Pengemb
2.2.2.Pelayanan Kesehatan Jiwa (PTM)
No Indikator UKM Pengembangan Definisi Operasional
1.Desa / Kelurahan yang Jumlah Desa / Kelurahan yang menjalankan
menjalankan Pemberdayaan upaya pemberdayaan pada Kelompok
kelompok masyarakat terkait masyarakat ( PMR, Karang Taruna, SBH, kader
program kesehatan jiwa / desa posyandu dll ) sudah mendapat sosialisasi
siaga sehat jiwa.(DSSJ) tentang deteksi dini gangguan jiwa dan cara
merujuk ke Puskesmas di wilayah kerjanya pada
kurun waktu tertentu tahun sebelumnya / jumlah
desa siaga sehat jiwa (DSSJ) di wilker
Puskesmas.
2.Setiap orang dengan gangguan Pelayanan kesehatan jiwa pada ODGJ berat
jiwa (ODGJ) berat (Psikotik, adalah:
Skioprenia, Bipolar) mendapat 1) Pelayanan promotif preventif yang bertujuan
pelayanan kesehatan sesuai standar meningkatkan kesehatan jiwa ODGJ berat
(psikotik) mencegah terjadinya kekambuhan dan
pemasungan, perlu materi KIE dan buku kerja
sederhana
2) Pelayanan kesehatan jiwa pada ODGJ berat
diberikan oleh perawat dan dokter Puskesmas di
wilayah kerjanya meliputi:
a) Edukasi dan evaluasi tentang tanda dan gejala
minum obat dan informasi lain terkait obat,
mencegah tindakan pemasungan, kebersihan diri,
sosialisasi, kegiatan rumah tangga dan aktivitas
bekerja sederhana.
b) Tindakan kebersihan diri ODGJ berat
( Standar Pelayanan Minimal Ke 10)
3.Penanganan kasus kesehatan jiwa Jumlah kasus kesehatan jiwa yang dirujuk ke
melalui rujukan ke RS / Specialis FKTP jiwa/rumah sakit jiwa/ spesialis dibagi
dengan seluruh kasus kesehatan jiwa berat yang
ada / ditemukan di wilayah kerjanya selama
kurun waktu tertentu tahun sebelumnya
4.Kunjungan rumah pasien jiwa Pasien jiwa berat yang dikunjungi rumahnya
berat oleh petugas kesehatan/kader kesehatan dalam
rangka konseling/edukasi/pengobatan
dibandingkan jumlah seluruh pasien jiwa berat
yang ditangani di wilayah kerjanya pada kurun
waktu tertentu tahun sebelumnya
5.Setiap Orang Dengan Gangguan Pelayanan kesehatan jiwa pada ODGJ Ringan
Jiwa ( ODGJ) ringan atau atau GME meliputi :
Ganguan Mental Emosional 1) Promotif preventif yang bertujuan
(GME) mendapat pelayanan meningkatkan kesehatan jiwa ODGJ Ringan atau
kesehatan sesuai standar GME (Depresi, Neurosis) mencegah terjadinya
kekambuhan.
2) Pelayanan diberikan oleh perawat dan dokter ,
meliputi:
a) Pendidikan kesehatan/ konseling tentang
tanda dan gejala gangguan jiwa, kepatuhan
minum obat, informasi lain tentang obat, yang
dibuktikan dengan adanya catatan jadwal
konseling, sasaran, topik, media edukasi.
b) Pengobatan secara rutin dibuktikan dengan
catatan kepatuhan minum obat.
c) Mendapat asuhan keperawatan
yang dibuktikan dengan adanya catatan
keperawatan tentang kebersihan diri, sosialisasi,
kegiatan rumah tangga dan aktivitas bekerja
sederhana.
Catatan: Skrining GME menggunakan Instrumen
Skrining SRQ 20 (Self Reporting Questonnaire)
Gejala Cemas & Depresi.
6.Setiap Orang Dengan Gangguan Pelayanan bebas pasung sesuai standart meliputi
Jiwa ( ODGJ) yang di pasung/re upaya pembinaan / pemberdayaan pada keluarga,
pasung mendapat layanan bebas masyarakat terkait manfaat upaya bebas pasung,
pasung sesuai standar pemberian obat jiwa sesuai indikasi,
pemberdayaan Toma, Toga, Stakeholders terkait
upaya bebas pasung, penaganan pra bebas
pasung, proses bebas pasung, upaya rujukan
pasien pasung ke sarana layanan kesehatan jiwa
(bila diperlukan).
3.anak usia pendidikan dasar yang anak usia pendidikan dasar kelas 1 sampai
mendapat pemeriksaan (skrening) dengan kelas 9 dan atau anak umur 7-15 tahun
kesehatan gigi mulut / dan atau yang mendapat pemeriksaan (skrening)
penyuluhan gigi dan mulut kesehatan gigi mulut / dan atau penyuluhan gigi
mulut minimal sekali dalam setahun di dalam
dan atau di luar sekolah di wilayah kerja
Puskesmas
2.Penemuan kasus penyakit mata Kasus penyakit mata yang ditemukan melalui
di Puskesmas pemeriksaan / kegiatan screening, baik secara
aktif maupun pasif ( yang datang saja ) di
wilayah kerjanya pada kurun waktu tertentu.
2.2.6.2.Telinga
1.Penemuan kasus yang rujukan ke Kasus kasus yang di rujukan ke spesialis melalui
spesialis di Puskesmas melalui pemeriksaan fungsi pendengaran baik dalam
pemeriksaan fungsi pendengaran maupun luar gedung di wilayah Puskesmas pada
Kurun waktu tertentu tahun sebelumnya.
2.Penemuan kasus penyakit telinga kasus Penyakit telinga yang ditemukan melalui
di puskesmas pemeriksaan/ kegiatan skreening baik yang
dilakukan di dalam gedung dan luar gedung
( yang datang saja ) di wilayah Puskesmas pada
kurun waktu tertentu tahun sebelumnya.
3.Penemuan Kasus Serumen prop Kasus serumen prop yang ditemukan pada saat
screening / penjaringan dan atau pada saat
berobat di puskesmas di wilayah Puskesmas
pada Kurun waktu tertentu tahun sebelumnya.
Definisi Operasional, Cara Penghitungan dan Target Indikator Kinerja UKP Puskesm
No Indikator Definisi Operasional
4. Setiap penderita hipertensi a) Mengikuti Panduan Praktik Klinik Bagi
mendapatkan pelayanan kesehatan Dokter di FKTP. b)
sesuai standar Pelayanan kesehatan hipertensi sesuai standar
untuk tiap bulan meliputi: pemeriksaan tekanan
darah, edukasi, pengaturan diet seimbang,
aktifitas fisik, dan pengelolaan farmakologis.
c) Pelayanan kesehatan berstandar ini
dilakukan untuk mempertahankan tekanan darah
pada <140/90 mmHg untuk usia di bawah 60 th
dan <150/90 mmHg untuk penderita 60 tahun ke
atas dan untuk mencegah terjadinya komplikasi
jantung, stroke, diabetes melitus dan penyakit
ginjal kronis. jika tekanan darah penderita
hipertensi tidak bisa dipertahankan maka
penderita perlu dirujuk ke FKTL yang
berkompeten. Sasaran: penduduk usia 15 tahun
ke atas ( Standar Pelayanan Minimal ke 8)
Jumlah kasus katarak usia lebih 50% Register rwt jln &
dari 45 tahun dibagi jumlah data dasar
penduduk usia lebih dari 45
tahun yang dilakukan
skrening/diperiksa dikali 100%
2.SAB yang memenuhi SAB dimana hasil Inspeksi Sanitasi Jumlah SAB yang di IS
syarat kesehatan (IS) secara teknis sudah memenuhi dan memenuhi syarat
syarat kesehatan (kategori resiko kesehatan dibagi jumlah
rendah dan sedang), sehingga aman SAB yang di inspeksi
untuk dipakai kebutuhan sehari-hari Sanitasi dikali 100 %
(termasuk untuk kebutuhan makan dan
minum) di wilayah kerja Puskesmas
pada kurun waktu tertentu
3.Rumah Tangga yang RT yang memiliki akses terhadap SAB Jumlah RT yang
memiliki akses terhadap (mudah mendapatkan air bersih yang memiliki akses SAB
SAB berasal dari SAB terdekat, tidak harus dibagi jumlah RT yang
memiliki SAB sendiri, bisa dari SAB ada dikali 100 %
umum, kerabat dekat, tetangga dll) di
wilayah kerja Puskesmas pada kurun
waktu tertentu
2. Rumah yang memenuhi Kondisi rumah yang memenuhi syarat Jumlah rumah yang
syarat kesehatan kesehatan sesuai standart yang memenuhi syarat
ditentukan meliputi media atau kesehatan tahun
parameter : air, udara, pangan, tanah, sebelumnya ditambah
sarana, bangunan dan vektor penyakit rumah yang memenuhi
syarat hasil IS/IKL
tahun ini dibagi jumlah
rumah yang ada dikali
100 %
3. Pengelolaan sampah Jumlah rumah tangga yang sudah Jumlah RT yang
melakukan pengelolaan sampah melakukan pengelolaan
dengan memakai sistem 3R dan sampah dibagi jumlah
minimum dengan pola open dumping RT yang ada dikali 100
%
2.TTU Prioritas yang TTU prioritas yang memenuhi syarat Jumlah TTU Prioritas
memenuhi syarat kesehatan sesuai dengan pedoman yang memenuhi syarat
kesehatan yang ada, dimana secara teknis cukup kesehatan dibagi jumlah
aman untuk dipergunakan dan tidak TTU Prioritas yang
memiliki resiko negatif terhadap dibina/ yang diperiksa
pengguna, petugas dan lingkungan dikali 100 %
sekitar di wilayah kerja Puskesmas
pada kurun waktu tertentu
Definisi Operasional, Cara Penghitungan dan Target Indikator Kinerja UKM Pengembang
No Indikator UKM Pengembangan Definisi Operasional Cara Penghitungan
2.2.5.Pelayanan Kesehatan Olahraga (Keslingkesorga)
1.Kelompok /klub Kelompok/ klub olahraga, meliputi Jumlah kelompok/klub
olahraga yang dibina kelompok olahraga di sekolah, klub olahraga yang dibina
antara lain jantung sehat, senam asma, dibagi jumlah
senam usila, senam ibu hamil, senam kelompok/ klub
diabetes, senam osteoporosis, olahraga yang ada dikali
kebugaran jamah haji dan kelompok 100%
olahraga/latihan fisik lainnya yang
dibina di wilayah kerja Puskesmas
selama pada kurun waktu tertentu.
2.Pengukuran Kebugaran Calon Jamaah Haji (CJH) yang Jumlah CJH yang
Calon Jamaah Haji dilakukan pengukuran kebugaran dilakukan Pengukuran
jasmani sesuai dengan pedoman yang Kebugaran Jasmani oleh
ada. (Pedoman Pembinaan Kebugaran Puskesmas pada tahun
Jemaah Haji bagi Petugas Kesehatan berjalan dibagi Jumlah
di Puskesmas, Depkes 2009) CJH yang terdaftar di
Puskesmas pada tahun
berjalan dikali 100 %
4. Program latihan fisik Adanya kegiatan latihan fisik/olahraga Jumlah kegiatan latihan
yang BBTT di Puskesmas yang baik benar terukur dan teratur fisik yang BBTT yang
(senam, pusat kebugaran, olahraga dilaksanakan oleh
lainnya) di Puskesmas yang Puskesmas dalam
dilaksanakan minimal setiap seminggu setahun dibagi jumlah
sekali minggu dalam setahun
3. Promotif dan preventif Salah satu atau seluruh kegiatan Jumlah promotif dan
yang dilakukan pada promosi (penyuluhan, konseling, preventif yang
kelompok kesehatan kerja latihan olahraga dll) dan/atau preventif dilakukan pada
(imunisasi, pemeriksaan kesehatan, kelompok kesehatan
APD, ergonomi, pengendalian bahaya kerja dibagi jumlah
lingkungan dll) yang dilakukan seluruh Pos UKK di
minimal 1 (satu) kali tiap bulan selama wilayah binaan dikali
12 (dua belas) bulan pada kelompok 100%
kesehatan kerja. Jumlah seluruh pos
UKK adalah total Pos UKK di
wilayah binaan kali 12 (dua belas)
bulan
4. Pos UKK dengan strata Persentase Pos UKK dengan strata Jumlah Pos UKK
mandiri mandiri mandiri dibagi jumlah
Pos UKK yang ada
Lampiran 8
2.Pelayanan kesehatan untuk Pelayanan kepada ibu hamil minimal 4 kali Jumlah Ibu hamil yang
ibu hamil (K4) selama kehamilan dengan jadwal satu kali mendapatkan pelayanan
pada trimester I, satu kali pada trimester II ANC sesuai standar
dan dua kali pada trimester III yang (K4)dibagi sasaran ibu
dilakukan Bidan dan atau Dokter hamil dkali 100%
Pelayanan antenatal
adalah pelayanan yang dilakukan kepada ibu
hamil dengan memenuhi kriteria 10 T yaitu:
a)Timbang berat badan
dan ukur tinggi badan;
b) Ukur tekanan darah;
c) Nilai status gizi (Ukur
Lingkar Lengan Atas/LILA)
d) Ukur tinggi puncak rahim
(fundus uteri);
e) Tentukan presentasi janin dan Denyut
Jantung Janin (DJJ);
f) Skrining status imunisasi tetanus
dan berikan imunisasi Tetanus Toksoid (TT)
bila diperlukan; g)
Pemberian tablet tambah darah minimal 90
tablet selama kehamilan;
h) Tes laboratorium: tes
kehamilan, pemeriksaan hemoglobin darah
(Hb), pemeriksaan golongan darah (bila
belum pernah dilakukan sebelumnya),
pemeriksaan protein urin (bila ada indikasi);
yang pemberian pelayanannya disesuaikan
dengan trimester kehamilan.
i)
Tatalaksana/penanganan kasus sesuai
kewenangan;
j) Temu wicara (konseling) (Standar
Pelayanan Minimal ke 1)
3.Pelayanan Persalinan oleh Ibu bersalin yang mendapat pertolongan Jumlah persalinan oleh
tenaga kesehatan (Pn) persalinan oleh tenaga kesehatan yang tenaga kesehatan yang
mempunyai kompetensi kebidanan pada kompeten dibagi sasaran
kurun waktu tertentu (Standar Pelayanan ibu bersalin dikali 100%
Minimal ke 2)
4.Pelayanan Persalinan oleh Ibu bersalin yang mendapat pertolongan Jumlah persalinan oleh
tenaga kesehatan di fasilitas persalinan oleh tenaga kesehatan yang tenaga kesehatan yang
kesehatan (Pf) mempunyai kompetensi kebidanan di fasilitas kompeten di fasilitas
pelayanan kesehatan pada kurun waktu pelayanan kesehatan
tertentu dibagi jumlah sasaran ibu
bersalin dikali 100%
5.Pelayanan Nifas oleh tenaga Pelayanan kepada ibu masa 6 (enam) jam Jumlah ibu nifas yang
kesehatan (KF) sampai dengan 42 hari pasca bersalin sesuai memperoleh 3 kali
standar paling sedikit 3 (tiga)kali, 1(satu) pelayanan nifas sesuai
kali pada 6 jam pasca persalinan sd 3 (tiga) standar dibagi sasaran ibu
hari; 1(satu) kali pada hari ke 4 (empat) sd bersalin dikali 100%
hari ke 28 dan 1 (satu) kali pada hari ke 29 sd
hari ke 42 (termasuk pemberian Vit A
200.000 IU 2 (dua) kali serta persiapan dan
atau pemasangan KB) pada kurun waktu
tertentu
6.Penanganan komplikasi Ibu dengan komplikasi kebidanan yang Jumlah ibu hamil,bersalin
kebidanan (PK) ditangani secara definitif (sampai selesai) di dan nifas dengan
fasyankes dasar dan rujukan pada kurun komplikasi kebidanan
waktu tertentu. Komplikasi yang mengancam yang mendapatkan
jiwa Ibu antara lain : abortus, hiperemisis pelayanan sampai selesai
gravidarum, perdarahan per vagina, hipertensi dibagi 20% sasaran ibu
dalam kehamilan, ketuban pecah dini, partus hamil dikali 100%
macet/distosia, infeksi berat, sepsis, kontraksi
dini/ persalinan prematur, dan kasus non
obstetri.
2.Pelayanan Kesehatan Neonatus umur 0-28 hari yang memperoleh Jumlah neonatus umur 0-
Neonatus 0 - 28 hari (KN pelayanan kesehatan sesuai standar paling 28 hari yang memperoleh
lengkap) sedikit 3 (tiga) kali dengan distribusi waktu 1 3 kali pelayanan
(satu) kali pada 6 – 48 jam setelah lahir; 1 kunjungan neonatal sesuai
( satu) kali pada hari ke 3 – 7; 1 (satu) kali standar dibagi sasaran
pada hari ke 8 – 28 pada kurun waktu tertentu lahir hidup dikali 100%
( Standar Pelayanan Minimal ke 3)
3.Penanganan komplikasi Neonatus dengan komplikasi yang mendapat Jumlah neonatus dengan
neonatus penanganan sesuai standar oleh tenaga komplikasi yang
kesehatan kompeten pada tingkat pelayanan mendapat penanganan
dasar dan rujukan pada kurun waktu sesuai standar dibagi 15%
tertentu.Neonatal dengan komplikasi adalah sasaran lahir hidup kali
neonatus dengan penyakit dan kelainan yang 100%
dapat menyebabkan kesakitan, kecacatan
dan/kematian, dan neonatus dengan
komplikasi meliputi trauma lahir, asfiksia,
ikterus, hipotermi,Tetanus Neonatorum,
sepsis, Bayi Berat Badan Lahir (BBLR)
kurang dari 2500 gr, kelainan kongenital,
sindrom gangguan pernafasan maupun
termasuk klasifikasi kuning dan merah pada
MTBM .
4.Pelayanan kesehatan bayi 29 Bayi yang mendapatkan pelayanan paripurna Jumlah bayi usia 29 hari-
hari - 11 bulan sesuai standar minimal 4 (empat) kali yaitu 1 11 bulan yang telah
(satu) kali pada umur 29 hari – 2 bulan; 1 memperoleh 4 kali
(satu) kali pada umur 3-5 bulan, 1 (satu) kali pelayanan kesehatan
pada umur 6-8 bulan dan 1( satu) kali pada sesuai standar dibagi
umur 9-11 bulan sesuai standar dan telah sasaran bayi dikali 100%
lulus KN lengkap pada kurun waktu tertentu.
Pelayanan kesehatan tersebut meliputi
pemberian injeksi Vitamin K1 , pemberian
Vitamin A 1 (satu) kali, imunisasi dasar
lengkap, SDIDTK 4 kali bila sakit di MTBS.
2. Pelayanan kesehatan balita Balita umur 0-59 bulan yang memperoleh Jumlah balita umur 0-59
(0 - 59 bulan) pelayanan sesuai standar, meliputi bulan yang mendapat
penimbangan minimal 8( delapan) kali pelayanan kesehatan balita
dalam 1 (satu) tahun; pengukuran panjang/ sesuai standar dibagi
tinggi badan minimal 2 (dua) kali dalam 1 sasaran balita dikali
(satu) tahun; pemberian kapsul vitamin A 100%
dosis tinggi 2 (dua) kali dalam 1 (satu) tahun
dan pemberian Imunisasi dasar lengkap
dalam kurun waktu 1 (satu) tahun. ( Standar
Pelayanan Minimal ke 4)
3.Pelayanan kesehatan Anak Anak prasekolah umur 60-72 bulan yang Jumlah anak umur 60-72
pra sekolah (60 - 72 bulan) memperoleh pelayanan sesuai standar bulan yang memperoleh
meliputi pemantauan pertumbuhan minimal 8 pelayanan kesehatan
( delapan) kali dalam 1 (satu) tahun; sesuai standar dibagi
pemantauan perkembangan minimal 2 (dua) sasaran anak prasekolah
kali dalam 1 ( satu) tahun pada kurun waktu dikali 100%
tertentu.
4.Pelayanan Kesehatan pada Anak Usia Pendidikan Dasar setingkat Jumlah anak Usia
Usia Pendidikan Dasar SD/MI/SDLB ( usia 7 - 12 tahun ) yang Pendidikan Dasar
setingkat SD/MI/SDLB mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai setingkat SD/MI/SDLB
standar di dalam dan luar satuan pendidikan ( usia 7-12 tahun) yang
dasar ( pondok pesantren, panti / LKSA, mendapat pelayanan
LAPAS /LPKA, Posyandu remaja dan lain- kesehatan sesuai standar
lain) di wilayah kerja Puskesmas pada kurun dibagi jumlah semua anak
waktu satu tahun ajaran. usia pendidikan dasar
setingkat SD/MI/SDLB
yang ada diwilayah kerja
Puskesmas dalam kurun
waktu satu tahun ajaran
yang sama dikali 100%
5.Pelayanan Kesehatan pada Anak Usia Pendidikan Dasar setingkat Jumlah anak Usia
Usia Pendidikan Dasar SMP/MTs/SMPLB ( usia 13 - 15 tahun ) Pendidikan Dasar
setingkat SMP/MTs/SMPLB yang mendapatkan pelayanan kesehatan setingkat
sesuai standar di dalam dan luar satuan SMP/MTs/SMPLB ( usia
pendidikan dasar ( pondok pesantren, panti / 13-15 tahun) yang
LKSA, LAPAS /LPKA, Posyandu remaja dan mendapat pelayanan
lain-lain) di wilayah kerja Puskesmas pada kesehatan sesuai standar
kurun waktu satu tahun ajaran. dibagi jumlah semua anak
usia pendidikan dasar
setingkat
SMP/MTs/SMPLB yang
ada diwilayah kerja
Puskesmas dalam kurun
waktu satu tahun ajaran
yang sama dikali 100%
6.Setiap anak pada usia Penjaringan kesehatan anak usia pendidikan Jumlah anak usia
pendidikan dasar mendapatkan dasar ( usia 7-15 tahun) minimal satu kali pendidikan dasar (usia 7-
skrining kesehatan sesuai dalam satu tahun ajaran yang dilakukan oleh 15 tahun) yang ada di
standar Puskesmas. meliputi : wilayah kerja di wilayah
a) Penilaian status gizi (tinggi badan, berat Puskesmas dalam kurun
badan, tanda klinis anemia); b) waktu satu tahun ajaran
Penilaian tanda vital (tekanan darah, dibagi semua anak usia
frekuensi nadi dan napas); pendidikan dasar yang ada
c) Penilaian kesehatan gigi dan di wilayah kerja di
mulut; d) Penilaian wilayah Puskesmas dalam
ketajaman indera penglihatan dengan poster kurun waktu yang sama
snellen; e) Penilaian dikali 100% .
ketajaman indera pendengaran dengan garpu
tala; ( Standar Pelayanan Minimal ke 5)
8.. Pelayanan kesehatan remaja Remaja usia 10 – 18 tahun yang sekolah dan Jumlah remaja yang
yang tidak sekolah yang mendapatkan sekolah dan yang tidak
pelayanan kesehatan remaja berupa KIE sekolah yang mendapat
( Komunikasi, Informasi dan edukasi) pelayanan kesehatan
pelayanan medis dan konseling di wilayah remaja berupa skrining,
kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu . pelayanan medis dan
konseling dibagi jumlah
remaja pada Badan Pusat
Statistik (BPS) dikali
100%
2. Peserta KB baru Pasangan Usia Subur (PUS) yang baru Jumlah peserta KB baru
pertama kali menggunakan metode dibagi jumlah PUS dikali
kontrasepsi termasuk mereka yang pasca 100%
keguguran, sesudah melahirkan, atau pasca
istirahat minimal 3 (tiga) bulan pada kurun
waktu tertentu .
3. Akseptor KB Drop Out Peserta yang tidak melanjutkan penggunaan Jumlah peserta KB yang
kontrasepsi (drop out) dalam 1 (satu) tahun mengalami komplikasi
kalender diwilayah kerja Puskesmas pada dibagi jumlah KB aktif
kurun waktu tertentu .Kasus drop out tidak dikali 100% Jumlah
termasuk mereka yang ganti cara. peserta KB yang drop out
dibagi jumlah peserta KB
aktif dikali 100 %.
4. Peserta KB mengalami Peserta KB baru atau lama yang mengalami Jumlah peserta KB yang
komplikasi gangguan kesehatan dan mengarah pada mengalami komplikasi
keadaan patologis sebagai akibat dari proses dibagi jumlah KB aktif
tindakan/ pemberian/ pemasangan alat dikali 100% Jumlah
kontrasepsi yang digunakan seperti peserta KB yang drop out
perdarahan, infeksi/ abses, flour albus dibagi jumlah peserta KB
patologis, perforasi, translokasi, hematoma, aktif dikali 100 %.
tekanan darah meningkat, perubahan
Hemoglobin, edikalipusi. Komplikasi yang Catatan untuk kinerja
terjadi dalam periode 1 (satu) tahun kalender Puskesmas:
dihitung 1 (satu) kali serta dihitung per < 3,5%
metode (IUD, implant, suntik, pil, MOP dan = 100%;
MOW) di wilayah kerja Puskesmas pada 3,5 - 4,5% = 75%;
kurun waktu tertentu > 4,5-7,5%=50%;
> 7,5 -10%=25%
> 10% = 0%
5. Peserta KB mengalami efek Peserta KB baru atau lama yang mengalami Jumlah peserta KB yang
samping gangguan kesehatan mengarah pada keadaan mengalami efek samping
fisiologis, sebagai akibat dari proses KB dibagi Jumlah peserta
tindakan/ pemberian/ pemasangan alat KB aktif dikali 100 %
kontrasepsi yang digunakan spooting,
amenore, pusing, sakit kepala, mual, muntah, Catatan untuk kinerja
perubahan berat badan, nyeri tempat insisi, Puskesmas:
erosi dan nyeri perut.Efek samping yang <12,5%
terjadi dalam periode 1 (satu) tahun kalender = 100%; 12,5
dihitung 1 (satu) kali serta dihitung per -15% = 75%;
metode IUD, implant, suntik, pil , MOP, >15-17,5%=50%;
MOW >17,5-20%=25%
>20% = 0
6. PUS dengan 4 T ber KB PUS dengan 4 Terlalu (4 T), yaitu berusia Jumlah PUS 4T ber KB
kurang dari 20 tahun, berusia lebih dari 35 dibagi jumlah PUS
tahun, telah memiliki anak hidup lebih dari 3 dengan 4T dikali 100 %
(tiga) orang atau anak terakhir belum berusia
2 (dua) tahun yang menjadi peserta KB di
wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu
tertentu
7. KB pasca persalinan PUS yang mulai menggunakan alat Jumlah PUS yang
kontrasepsi langsung sampai dengan 42 mengikuti KB pasca
(empat puluh dua) hari sesudah melahirkan di persalinan dibagi jumlah
wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu persalinan dikali 100 %
tertentu
8. Ibu hamil yang diperiksa Ibu hamil yang melakukan ANC pertama Jumlah ibu hamil K1 yang
HIV kali/kunjungan pertama ke Puskesmas ( K1) diperiksa HIV dibagi ibu
dan diperiksa Human Imuno Deficiency Virus hamil K1 dikali 100 %
(HIV) di wilayah kerja Puskesmas pada
kurun waktu tertentu
2.Pemberian kapsul vitamin A Anak balita umur 12-59 bulan mendapat Jumlah anak balita umur
dosis tinggi pada balita umur kapsul vitamin A merah (200.000 IU) 2 kali 12-59 bulan mendapat
12-59 bulan 2 (dua) kali pertahun di wilayah kerja Puskesmas pada kapsul vitamin A 2 ( dua)
setahun kurun waktu tertentu kali per tahun dibagi
jumlah anak balita umur
12-59 bulan yang ada di
wilayah kerja Puskesmas
dikali 100%
3.Pemberian 90 tablet Besi Ibu hamil yang selama kehamilannya Jumlah ibu hamil dapat 90
pada ibu hamil mendapat 90 (sembilan puluh) tablet Besi (sembilan puluh) tablet
kumulatif di wilayah kerja Puskesmas pada Besi kumulatif dibagi
kurun waktu tertentu jumlah sasaran bumil di
wilayah kerja Puskesmas
kerja dikali 100%
4.Pemberian Tablet Tambah Remaja Putri (SMP dan SMA) yang Jumlah remaja putri yang
Darah pada Remaja Putri mendapat 1 (satu) tablet tambah darah per mendapat 1 (satu) tablet
minggu sepanjang tahun di suatu wilayah tambah darah per minggu
kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu dibagi jumlah remaja putri
di suatu wilayah kerja
dikali 100%
2. Ibu Hamil KEK yang Bumil KEK dengan LILA<23,5 cm yang Jumlah bumil KEK yang
mendapat PMT-Pemulihan ditemukan dan mendapat PMT pemulihan di mendapat PMT pemulihan
suatu wilayah kerja Puskesmas pada kurun dibagi jumlah bumil KEK
waktu tertentu di wilayah kerja
Puskesams pada kurun
waktu tertentu dikali
100%
3..Balita gizi buruk mendapat Balita gizi buruk yang ditemukan dan Jumlah balita gizi buruk
perawatan sesuai standar mendapat perawatan sesuai standar yang mendapat perawatan
tatalaksana gizi buruk tatalaksana gizi buruk di wilayah kerja sesuai standar tatalaksana
Puskesams Puskesmas pada kurun waktu gizi buruk dibagi jumlah
tertentu. Balita gizi buruk yaitu balita yang balita gizi buruk yang
secara antropometri berdasarkan berat badan ditemukan dikali 100%
menurut tinggi badan kurang dari -3 SD
( menurut Z-score)
2.Balita naik berat badannya Balita yang naik berat badannya sesuai Jumlah balita yang naik
(N/D) dengan standar di wilayah kerja Puskesmas berat badannya sesuai
pada kurun waktu tertentu dengan standar (N) dibagi
jumlah balita yang naik
dan tidak naik berat
badannya (N+T) di
wilayah kerja Puskesmas
pada kurun waktu tertentu
dikali 100%
3.Balita Bawah Garis Merah Balita yang grafik pertumbuhannya berada di Jumlah balita yang grafik
(BGM) bawah garis merah pada Kartu Menuju Sehat pertumbuhannya berada di
(KMS) pada kurun waktu tertentu bawah garis merah pada
KMS dibagi jumlah balita
yang ditimbang di wilayah
kerja Puskesmas pada
kurun waktu tertentu
dikali 100%
Catatan
untuk kinerja
Puskesmas:
<1,8 % =
100%; 1,8 -
2 % = 75%;
>2- 2,25 % = 50%;
>2,25 - 2,5 % =
25% > 2,5
% = 0%
4.Rumah Tangga Rumah tangga yang mengkonsumsi garam Jumlah rumah tangga
mengkonsumsi garam beryodium di wilayah kerja Puskesmas pada yang mengkonsumsi
beryodium kurun waktu tertentu garam beryodium.dibagi
jumlah rumah tanngga
yang disurvei di wilayah
kerja Puskesmas pada
kurun waktu tertentu
dikali 100%
5.Ibu Hamil Kurang Energi Ibu hamil yang hasil pengukuran Lingkar Jumlah ibu hamil dengan
Kronis (KEK) Lengan Atas (LiLA) nya kurang dari 23,5 cm LiLA kurang dari 23,5 cm
di wilayah kerja Puskesams Puskesmas pada dibagi jumlah ibu hamil
kurun waktu tertentu diukur LiLA dikali 100%
7. Bayi yang baru lahir Proses menyusu di mulai secepatnya segera Jumlah bayi baru lahir
mendapat IMD (Inisiasi setelah lahir,IMD di lakukan dg cara kontak yang mendapat IMD di
Menyusu Dini ) kulitke kulit bayi dgn ibunya segera setelah satu wilayah pada periode
lahir dan berlangsung minimal 1 jam tertentu di bagi jumlah
seluruh bayi baru lahir di
suatu wilayah pada
periode tertentu di kalikan
100 %
8 Balita pendek (Stunting ) Keadaan balita gizi kurang yang diukur Jumlah balita stunting di
menurut indeks panjang badan atau tinggi bagi dengan jumlah balita
badan menurut umur kurang dari -2 standar yang di periksa dikali 100
deviasi (PB/U atau TB/U < -2 SD ) %
berdasarkan standar WHO Antro 2005 Catatan kinerja
Puskesmas:
< 25,2 = 100%
25.2 - <30 =
75% 30 -
<35 = 50%
35 - <40 = 25%
>40 = 0%
Definisi Operasional, Cara Penghitungan dan Target Indikator Kinerja UKM Pengemba
No Indikator UKM Pengembangan Definisi Operasional Cara Penghitungan
2.2.7. Pelayanan Kesehatan Lansia (Kesgamas)
1.Pelayanan Kesehatan Setiap warga negara Indonesia usia 60 th Jumlah pengunjung
pada Usia Lanjut (usia > keatas yang mendapat skrining kesehatan berusia 60 tahun ke atas
sesuai standar minimal 1 kali di fasilitas yang mendapat skrining
60 tahun ) yang di kesehatan dan Posyandu pada kurun waktu kesehatan sesuai standar
screening satu tahun. Lingkup minimal 1 kali dalam
Skrening adalah sebagai berikut : kurun waktu satu tahun di
1. Deteksi Hipertensi dengan bagi jumlah semua
mengukur tekanan darah 2. penduduk berusia 60
Deteksi diabites militus dengan pemeriksaan tahun keatas yang ada di
kadar gula darah. wilayah Puskesmas dalam
3. Deteksi kadar kolesterol dalam darah. kurun waktu satu tahun
4. Deteksi
gangguan Mental Emosional dan Perilaku,
termasuk kepikunan menggunakan Mini Cog
atau Mini Mental Status
Examination( MMSE) / Test Mental Mini
atau Abreviated Mental Test ( AMT) dan
Geriatric Depression Scale (GDS)
2. Pelayanan Kesehatan Pra Lansia dan Usia Lanjut yang Jumlah pengunjung
pada Pra Lansia (45 - 59) pernah mendapat Pelayanan baru pra lansia dan
dan Usia Lanjut (>60 Kesehatan minimal 1 kali (di fasilitas usia lanjut yang
tahun ) kesehatan dan Posyandu) di wilayah mendapat pelayanan
kerja Puskesmas pada kurun waktu kesehatan di Fasilitas
satu tahun. Kesehatan dan
Posyandu dalam
kurun waktu satu
tahun di bagi Jumlah
sasaran Pra Lansia
dan Usia Lanjut pada
data Badan Pusat
Statistik (BPS ) di
kali 100 %.
Definisi Operasional, Cara Penghitungan dan Target Indikator Kinerja UKP Puskesmas
No Indikator Definisi Operasional Cara Penghitungan
9.Pelayanan konseling Pelayanan konseling gizi untuk semua Jumlah konseling gizi
gizi (Kesgamas) pasien di Puskesmas tahun berjalan pasien di Puskesmas
dibandingkan jumlah
kunjungan pasien ke
Puskesmas per tahun
dikali 100%
Catatan
untuk kinerja
Puskesmas:
> 5% = 100%;
> 4 - <5%
= 75%; >3
- 4%=50%;
>2 - 3%=25%
<1-2
Lampiran 8
97% PWS-KIA
80% LB3USUB,
60% LB3USUB
85% LB3-Gizi
85% LB3-Gizi
98% LB3-Gizi
30% LB3-Gizi
90% LB3-Gizi
95% LB3-Gizi
100% LB3-Gizi
80% LB3-Gizi
60% LB3-Gizi
90% Survei
50% LB3-Gizi
2. UCI desa UCI (Univercal Coverage Jumlah bayi IDL dibagi jumlah
Immunization) desa adalah bayi lahir hidup dikali 100 %
kelurahan/desa dimana minimal 80
% bayi yang ada di desa tersebut
mendapatkan imunisasi dasar
lengkap di wilayah kerja Puskesmas
selama kurun waktu tertentu.
4. Imunisasi DT pada Hasil cakupan imunisasi DT ( Difteri Jumlah murid SD/MI klas I yang
anak kelas 1 SD Tetanus) pada anak SD/MI kelas 1 di mendapat DT dibagi jumlah
wilayah kerja Puskesmas pada kurun murid SD/MI kelas I yang ada
waktu tertentu dikali 100 %
5. Imunisasi Campak Hasil cakupan imunisasi campak Jumlah murid SD/MI klas I yang
pada anak kelas 1 pada anak SD/MI kelas 1 di wilayah mendpt campak dibagi jumlah
SD kerja Puskesmas pada kurun waktu murid SD/MI kelas I yang ada
tertentu dikali 100 %
6. Imunisasi TT pada Hasil cakupan imunisasi TT(Tetanus Jumlah murid SD/ MI kelas 2
anak SD kelas 2 dan Toxoid) pada anak SD/MI kelas 2 dan 3 yang mendpt TT dibagi
3 dan 3 di wilayah kerja Puskesmas jumlah murid SD/MI kelas 1 dan
pada kurun waktu tertentu 2 yang ada dikali 100 %
7. Imunisasi TT5 Hasil cakupan penapisan dan Jumlah WUS yang status TT 5
pada WUS (15-49 imunisasi TT pada WUS (Wanita dibagi Jumlah WUS tahun yang
th) Usia Subur) umur 15-49 tahun sama dikali 100 %
dengan status TT5 (Imunisasi TT ke
5) di wilayah kerja Puskesmas pada
kurun waktu tertentu
8.Imunisasi TT2 plus Hasil cakupan imunisasi TT pada ibu Jumlah bumil yang status (T2 +
bumil (15-49 th) hamil usia 15-49 tahun dengan status T3 + T4 +T 5) dibagi jumlah
T2 ( Vaksin TT atau Td kedua) bumil tahun yang sama dikali
ditambah T3 ditambah T4 ditambah 100 %
T5 di wilayah kerja Puskesmas pada
kurun waktu tertentu
11. Laporan KIPI Laporan zero reporting KIPI / KIPI ( Jumlah laporan KIPI non serius
Zero reporting / KIPI Kejadian Ikutan Paska Imunisasi) dibagi jumlah laporan 12 bulan
Non serius non serius yang lengkap di wilayah dikali 100 %
kerja Puskesmas pada kurun waktu
tertentu
3.Laporan C1 tepat Laporan C1 (Campak) yang tepat Jumlah laporan C1 tepat waktu
waktu waktu sampai dengan tanggal 5 dibagi jumlah laporan (12 bulan)
setiap bulan. dikali 100 %
Definisi Operasional, Cara Penghitungan dan Target Indikator Kinerja UKM Pengemban
Indikator UKM
No Definisi Operasional Cara Penghitungan
Pengembangan
2.2.9. Kesehatan Matra (Pencegahan dan Imunisasi)
1.Hasil pemeriksaan Jemaah haji yang dilakukan Jumlah hasil pemeriksaan
kesehatan jamaah pemeriksaan kesehatan yang dientry jemaah haji yang dientry dalam
haji 3 bulan sebelum dalam siskohat (Sistem siskohat pada 3 (tiga) bulan
operasional terdata. Komputerisasi Kesehatan Terpadu) sebelum operasional dibagi
pada 3 (tiga) bulan sebelum dengan jumlah kuota jemaah haji
operasional pada tahun berjalan dikali 100 %
Lampiran 8
95% Laporan
imunisasi (BIAS)
95% Laporan
imunisasi (BIAS)
95% Laporan
imunisasi TT
85% Laporan
imunisasi TT
>80% Laporan C1
Skala
No Jenis Variabel Definisi Operasional
Nilai 0 Nilai 4
(1) (2) (3) (4) (5)
3.3. Manajemen Umum
1. Data
Manajemen
Umum
1. Membuat daftar Realisasi capaian tidak ada data Data/laporan tidak
atau catatan keuangan yang disertai lengkap,analisa ,
kepegawaian bukti rencana tindak lanjut ,
petugas tindak lanjut dan
evaluasi belum ada
9. Membuat
sasaran kerja
pegawai (SKP)
Skala
Nilai
Nilai 7 Nilai 10
(6) (7) (8)
#REF!
Instrumen Penghitungan Kinerja Administrasi dan Manajemen Pusk
Skala
No Jenis Variabel Definisi Operasional
Nilai 0 Nilai 4
(1) (2) (3) (4) (5)
1.3. Manajemen Keuangan (Keuangan)
1.Data realisasi
keuangan
1.Pejabat Teknis Realisasi capaian tidak ada data Data/laporan tidak
keuangan yang disertai lengkap,analisa ,
bukti rencana tindak lanjut ,
tindak lanjut dan
evaluasi belum ada
2.Data keuangan
dan laporan
pertanggung
jawaban
Skala
Nilai
Nilai 7 Nilai 10
(6) (7) (8)
0
Definisi Operasional, Cara Penghitungan dan Target Indikator Kinerja UKM Esensial P
Target = (20% x
2. Penggunaan oralit Penderita Diare balita yang 843/1000) x jumlah
Jumlah penderita diare
pada balita diare berobat mendapat oralit di (sesuai
balita yang BPS)
diberi di di
oralit
wilayahkesehatan
sarana kesehatan dan kader di sarana kerja Puskesmas
dibagi
wilayah kerja Puskesmas pada total penderita Diare
kurun waktu tertentu balita dikali 100 %
Target balita =
2.1.5.3.Kusta 4,45 % x (10%x jumlah
penduduk)
1. Pemeriksaan Pemeriksaan kontak serumah Jumlah kontak dari kasus
kontak dari kasus dan tetangga sejumlah lebih Kusta baru yang
Kusta baru kurang 10 (sepuluh) rumah diperiksa dalam 1 (satu)
disekitar penderita Kusta baru tahun dibagi jumlah
yang diperiksa. Dengan asumsi kontak dari kasus Kusta
jumlah kontak yang ada baru seluruhnya dikali
disekitar penderita sejumlah 25 100%
(dua puluh lima) orang di
wilayah kerja Puskesmas pada
kurun waktu tertentu
2. Kasus Kusta yang Penderita Kusta yang diperiksa Jumlah penderita Kusta
dilakukan PFS secara Pemeriksaan Fungsi Syaraf yang diperiksa PFS
rutin (PFS) yang masih berobat dalam 1 tahun secara
secara rutin (12 kali untuk rutin dibagi jumlah
MB/Multi Basiler dan 6 kali seluruh penderita dalam 1
untuk PB/Pauci Basiler) tahun dikali 100 %
diantara seluruh penderita
dalam 1 (satu) tahun di wilayah Catatan: tidak dihitung
kerja Puskesmas pada kurun sebagai pembagi bila
waktu tertentu tidak ada kasus kusta
<5% = 100%;
5 - 7,5% = 75%;
>7,5-
10%=50%;
>10 -15%=25%
>15% = 0%
6. Proporsi tenaga Prosentase tenaga kesehatan Jumlah tenaga kesehatan
kesehatan Kusta yang ada telah tersosialisasi telah mendapat sosialisasi
tersosialisasi Program P2 Kusta dari seluruh kusta dibagi jumlah
tenaga kesehatan yang ada seluruh tenaga kesehatan
dikali 100%
3.PE kasus DBD Penyelidikan epidemologi (PE) Jumlah kasus DBD yang
meliputi kegiatan pemeriksaan dilakukan PE dibagi
jentik, pencarian kasus DBD jumlah seluruh kasus
yang lain serta menentukan DBD di wilayah
tindakan penanggulangan fokus Puskesmas dikali 100%.
selanjutnya. yang dilakukan
terhadap setiap kasus DBD di Catatan: tidak dihitung
wilayah kerja Puskesmas pada sebagai pembagi bila
kurun waktu tertentu tidak ada kasus DBD
2.1.5.7. Malaria
1.Penderita Malaria Kasus klinis malaria yang Jumlah kasus klinis
yang dilakukan diperiksa Sediaan Darah (SD) Malaria yang diperiksa
pemeriksaan SD nya secara laboratorium di SD nya secara
wilayah kerja Puskesmas pada laboratorium dibagi
kurun waktu tertentu jumlah kasus Malaria
dikali100%
8.Imunisasi TT2 plus Hasil cakupan imunisasi TT Jumlah bumil yang status
bumil (15-49 th) pada ibu hamil usia 15-49 (T2 + T3 + T4 +T 5)
tahun dengan status T2 dibagi jumlah bumil
( Vaksin TT atau Td kedua) tahun yang sama dikali
ditambah T3 ditambah T4 100 %
ditambah T5 di wilayah kerja
Puskesmas pada kurun waktu
tertentu
11. Laporan KIPI Laporan zero reporting KIPI / Jumlah laporan KIPI non
Zero reporting / KIPI KIPI ( Kejadian Ikutan Paska serius dibagi jumlah
Non serius Imunisasi) non serius yang laporan 12 bulan dikali
lengkap di wilayah kerja 100 %
Puskesmas pada kurun waktu
tertentu
Lampiran 8
100% Diare.04.Bln.Pkm
(Rekapitulasi Kasus
Diare di dalam dan
luar Wilayah
Puskesmas)
85% Register
ISPA/Pneumonia
100%
100%
93% Kohort bayi
Skala
Nilai
Nilai 4 Nilai 7 Nilai 10
(5) (6) (7) (8)
Ada SK TRC Klaster Ada SK TRC Klaster Ada SK TRC Klaster
Kesehatan, Susunan Kesehatan, Susunan Kesehatan, lengkap
Keanggotaan tidak Keanggotaan dengan Susunan
sesuai sesuai , tidak ada Keanggotaan sesuai
Uraian Tugas Tim dan ada uraian
Tugas Tim
Skala
Nilai
Nilai 4 Nilai 7 Nilai 10
(4)
Tidak ada daftar RS Ada daftar RS Lengkap, Ada daftar
rujukan dan ada rujukan dan ada RS Rujukan dan
sebagian MOU sebagian MOU MOU Rujukan
Rujukan Rujukan
2. Standart Operasional
Penggunaan Dana BOK
( Perencanaan, Pencairan dan Tidak ada
Pertanggungjawaban )
3. Dokumen POA BOK Tahun
sekarang Tidak ada
Tidak dilakukan
Skala
Nilai
Nilai 4 Nilai 7 Nilai 10
(5) (6) (7) (8)
ada, lengkap tk
ada, tk Puskesmas ada, tk Dinkes Puskesmas dan tk
Dinkes
< 50 % 50 - 89 % 90 - 100 %
< 50 % 50 - 89 % 90 - 100 %
< 50 % 50 - 89 % 90 - 100 %
Puskesmas :
Kabupaten / Kota : Situbondo
I Manajemen Puskesmas -
1. Manajemen Umum 0.00
2. Manajemen Pemberdayaan 0.00
Masyarakat
3. Manajemen Peralatan 0.00
4. Manajemen Sarana 0.00
Prasarana
5. Manajemen Keuangan 0.00
6. Manajemen Sumber Daya 0.00
Manusia
7.Manajemen Pelayanan 0.00
Kefarmasian
8. Manajemen Data dan 0.00
Informasi
9. Manajemen Program UKM
esensial 0.00
IV UKP #DIV/0!
1. Non Rawat Inap #DIV/0!
2. Pelayanan gawat darurat #DIV/0!
3. Pelayanan Kefarmasian #DIV/0!
4. Pelayanan Laboratorium #DIV/0!
5. Rawat inap #DIV/0!
V Mutu #DIV/0!
1. Indeks Kepuasan
0.00
Masyarakat (IKM)
2. Survei Kepuasan Pasien #DIV/0!
3. Standar jumlah dan
kualitas tenaga di Puskesmas #DIV/0!
7. PPI #DIV/0!
Hambatan Rencana
/Permasalahan Tindak Lanjut
(7) (8)