OLEH
KELOMPOK 6
1. MIRNAWATI (E1S017048)
2. MUASILATURRAHMI (E1S017050)
3. NAZAR AMRULLAH (E1S017056)
4. NINA ATMAGIANTI (E1S017058)
KELAS B/IV
UNIVERSITAS MATARAM
TAHUN 2019
KATA PENGANTAR
Kelompok 6
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia pada hakikatnya di berikan sebuah fitrah yang dinamakan hati dan
perasaan di Dunia ini. Nabi Adam pun diciptakan di dunia ketika tidak ada seseorang
yang menemaninya. Maka hati dan perasaan akan galau atau kesepian. Akhirnya
dengan melihat Nabi seperti itu maka Dia menciptakan Hawa sebagai pelengakap
hidupnya. Perlu kita ketahui bahwa manusia adalah makhluk social yang tidak pernah
bias hidup tanpa orang lain dan saling membutuhkan.
Maka dari itu penyusunan makalah ini bisa dijadikan sebagai gambaran awal
mengenai konsep pacaran, jodoh dan perkawinan. Sehingga didalam kehidupan
sehari-hari kita dapat lebih memahami lagi penerapan konsep pacaran, jodoh dan
perkawinan yang akan disampaikan pada makalah ini.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari Pacaran?
2. Apa pengertian dari Jodoh?
3. Jelaskan Jenis-jenis dari jodoh?
4. Apa pengertian dari perkawinan?
5. Jelaskan bentuk-bentuk dari perkawinan ?
6. Bagaiamana langkah-langkah penyesuaian diri dalam perkawinan ?
7. Bagaiamana dampak perkawinan terhadap keluarga ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetauhi apa itu pacaran.
2. Mengetahui apa itu jodoh.
3. Memahami berbagai jenis-jenis jodoh.
4. Mengetahui apa itu Perkawinan.
5. Memahami berbagai jenis-jenis perkawinan.
6. Mengetahui langkah-langkah peneyesuaian diri dalam perkawinan.
7. Mengetahui dampak perkawinan terhadap keluaga.
D. Manfaat
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pacaran
Menurut DeGenova & Rice (2005) pacaran adalah menjalankan suatu
hubungan dimana dua orang bertemu dan melakukan serangkaian aktivitas bersama
agar dapat saling mengenal satu sama lain. Menurut Bowman (1978) pacaran
adalah kegiatan bersenang-senang antara pria dan wanita yang belum menikah,
dimana hal ini akan menjadi dasar utama yang dapat memberikan pengaruh timbal
seseorang bertemu dengan seseorang lainnya dalam konteks sosial yang bertujuan
untuk menjajaki kemungkinan sesuai atau tidaknya orang tersebut untuk dijadikan
pasangan hidup. Menurut Saxton (dalam Bowman, 1978), pacaran adalah suatu
peristiwa yang telah direncanakan dan meliputi berbagai aktivitas bersama antara
dua orang (biasanya dilakukan oleh kaum muda yang belum menikah dan berlainan
jenis).
orang yang berlawanan jenis dan mereka memiliki keterikatan emosi, dimana
masing-masing.1
adalah hubungan antara laki-laki dan perempuan yang dilakukan untuk saling
1
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/23381/3/Chapter%20II.pdf
mengenal dan melihat kesesuaian satu sama lain yang digunakan sebagai
B. Pengertian Jodoh
Menurut kamus besar bahasa Indonesia jodoh adalah orang yang cocok
menjadi suami atau istri; pasangan hidup; imbangan.2 Jodoh merupakan satu
anugerah Allah yang amat bermakna dalam proses untuk melengkapkan kehidupan
manusia. Jodoh itu juga akan bertambah bermakna jika terjalin dengan ikatan yang
memerlukan usaha. Allah Swt berfirman dalam surah ar-Rad ayat 11 yang artinya
“Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum kecuali kaum itu
sendiri yang mengubah apa apa yang pada diri mereka ”. Ayat ini jelas
menunjukkan bahawa Allah tidak akan mengubah kehidupan kita jika kita sendiri
tidak berusaha mengubahnya, begitu juga halnya dalam perkara yang berkaitan
dengan jodoh. Jodoh seperti rezeki, ia telah ditentukan. Namun, kita tidak tahu apa
Jika kita lihat masyarakat sekeliling hari ini, dapat kita simpulkan bahwa
ramai yang keliru berkenaan persoalan jodoh. Mereka menganggap usaha yang
hubungan cinta. Sehingga mereka lupa bahwa perkara yang paling utama dan
penting dalam persoalan jodoh adalah percaya dengan takdir dan ketentuan dari
2
https://www.google.com/amp/s/kbbi.web.id/jodoh.html
Allah Swt. Yakinlah bahawa Dia yang telah mengaturkan segala yang terbaik
untuk kita, dan Dia lebih Maha mengetahui apa yang terbaik untuk kita.3
C. Jenis-jenis Jodoh
D. Pengertian Perkawinan
Perkawinan atau pernikahan dalam fikih berbahasa Arab disebut dengan dua
kata, yaitu nikah dan zawaj. Menurut fiqih, nikah adalah salah satu asas pokok hidup
yang paling utama dalam pergaulan atau masyarakat yang sempurna. Pendapat-
pendapat tentang pengertian perkawinan antara lain adalah:
a. Menurut Imam syafi’i, nikah (kawin), yaitu akad yang dengannya menjadi halal
3
https://www.academia.edu/9094504/Berbicara_tentang_jodoh_mencari_atau_menanti
4
https://herlybangkit.wordpress.com/2014/05/30/3-jenis-jodoh/
5
Moh. Idris Ramulyo, 1996. Hukum Perkawinan Islam. Jakarta: Bumi Aksara. hlm. 1
b. Menurut Sajuti Thalib: perkawinan adalah suatu perjanjian yang kuat dan
kokoh untuk hidup bersama secara sah antara seorang laki-laki dengan seorang
lahir batin antara seorang pria dengan seorang wanita sebagai suami istri dengan
tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan
Ketuhanan Yang Maha Esa. Oleh karena itu pengertian perkawinan dalam ajaran
menegaskan bahwa perkawinan adalah akad yang sangat kuat untuk menaati
E. Bentuk-bentuk Perkawinan
8
Titik Tri Wulantutik.2017. Poligami Perspektif Perikatan Nikah. Jakarta: Prestasi
Pustaka hal 34.
Untuk tujuan ekonomi, karena makin banyak anak maka makin mudah
dalam pengelolaan sawah atau ladang.
2. Poliandri
3. Conogami
Merupakan pernikahan antara dua orang laki-laki atau lebih dengan dua
orang wanita atau lebih dalam pernikahan kelompok. Penyebab terjadinya
pernikahan ini belum jelas, namun jenis pernikahan ini telah terjadi di
kepulauan pasifik di marquess. Praktik poligami banyak dilakukan oleh
masyarakat dengan tidak lagi mengarah pada misi kemanusiaan dan keadilan.
Hal ini diindikasikan dengan banyaknya kasus Kekerasan Dalam Rumah
Tangga (KDRT) yang muncul serta masih banyaknya praktik poligami sirri
dengan jumlah istri yang lebih dari empat.9
1. Pernikahan Endogami
9
Agus Sunaryo,” Poligami Di Indonesia (Sebuah Analisis Normatif-Sosiologis “jurnal Uin
Sunan Kalijaga
dengan anggota lain dari golongan sendiri.10 Tegasnya perkawinan
endogami ini adalah perkawinan antar kerabat atau perkawinan yang
dilakukan antar sepupu (yang masih memiliki satu keturunan) baik dari
pihak ayah sesaudara (patrilineal) atau dari ibu sesaudara (matrilineal).
Kaum kerabat boleh menikah dengan saudara sepupunya karena mereka
yang terdekat dengan garis utama keturunan dipandang sebagai
pengemban tradisi kaum kerabat, perhatian yang besar dicurahkan
terhadap silsilah atau genealogy.
2. Pernikahan Eksogami
10
Kurnia rizkia.“Pernikahan Endogami Pada Masyarakat Keturunan Arab : Studi Di
Kampung Arab Al Munawar Keluran Ulu Kecamatan Seberang Ulu II Kota Palembang “ (
Skripsi, Universitas Sriwijaya, Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik, Jurusan
Sosiologi, Palembang 2012) hal 6.
11
Helga Septiani Manik. “Makna dan Fungsi Tradisi Sinamot dalam Adat Perkawinan Suku
bangsa Batak Toba di Perantauan Surabaya”. jurnal hal 19.
F. Langkah-langkah Penyesuaian Diri dalam Perkawinan
12
http://repository.ump.ac.id/3645/3/BAB%20II_NUNUN%20FAUTIA%20HILDA_PSIKO
LOGI%2717.pdf
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pacaran adalah hubungan antara laki-laki dan perempuan yang dilakukan
untuk saling mengenal dan melihat kesesuaian satu sama lain yang digunakan
sebagai pertimbangan sebelum menikah. Jodoh adalah orang yang cocok menjadi
suami atau istri, yang lazim disebut sebagai pasangan hidup. Selain itu juga jodoh
dapat diartikan bahwa percaya dengan takdir dan ketentuan dari Allah Swt. Dalam
hal ini jodoh dapat dibedakan menjadi tiga yaitu: Jodoh dunia tapi tidak di akhirat,
Tidak jodoh di dunia, tapi jodoh di akhirat, Jodoh di dunia dan di akhirat.
Perkawinan adalah akad yang sangat kuat untuk menaati perintah Allah, dan
13
melaksanakannya merupakan ibadah. Adapun bentuk-bentuk pernikahan yang
ada di masyarakat itu yaitu monogami dan poligami. Dalam sebuah perkawinan
B. Saran
Diharapkan makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca terutama bagi
kelompok kami yang menyusun makalah ini sehingga dapat membantu kami lebih
memahami tentang apa itu pacaran, jodoh, perkawinan dan bagaimana bentuk-
bentuknya serta bagaimana langkah-langkah menyesuaikan diri dalam perkawinan.
Terutama bagi para kaum dan bagi para pasangan suami istri agar memahami apa itu
pacaran, jodoh dan perkawinan yang ada di atauran masayarakat .
13
Zainuddin Ali, 2007. Hukum Perdata Islam Di Indonesia. Jakarta: Sinar Grafika, hlm. 7
DAFTAR PUSTAKA