OLEH :
KELOMPOK : 5
KELAS : C
KATA PENGANTAR
Puji syukur di panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas
1. Dr. Ir. Iwan Setiawan, DEA selaku dosen mata kuliah Produksi Ternak
Unggas.
Sifa.
Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah ikut
laporan sehingga penulisan laporan ini dapat terselesaikan. Kami berharap bahwa
laporan ini dapat menjadi informasi ilmiah dan dapat bermanfaat bagi pembaca.
Penyusun
iii
DAFTAR ISI
Bab Halaman
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI…………………………………........ ii
DAFTAR TABEL………………………………… Iv
DAFTAR GAMBAR............................................... V
I PENDAHULUAN 1
II KAJIAN KEPUSTAKAAN
2.1. Anatomi………...……………........................... 3
2.2. Morphologi….……………................................ 3
2.4. Kerangka……….…………................................ 6
3.1. Alat…………………………………………..... 10
3.2. Bahan………………………………………….. 10
4.2. Pembahasan………………………………........
5.1. Kesimpulan………………………………….....
5.2. Saran…………………………………………...
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
v
DAFTAR TABEL
Halaman
Ayam......................................
DAFTAR GAMBAR
Halaman
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Ayam hewan ternak yang memiliki nilai keuntungan yang tinggi bagu
peternak, karena ayam merupakan sumber makanan yang murah, mudah didapat,
dan memiliki nilai gizi yang tinggi. Ayam yang memiliki produktivitas tinggi
kondisi ayam. Oleh karena itu praktikum mengenai anatomi dan morfologi
eksterior ayam serta pengamatan struktur kerangka ayam ini dilakukan agar kita
mengetahui perbedaan eksterior antara ayam layer, ayam broiler dan ayam
Identifikasi Masalah
1. Bagaimana anatomi dan morfologi ayam kampung betina.
eksterior ayam.
Manfaat Praktikum
II
3
KAJIAN KEPUSTAKAAN
III
3.1 Alat-alat
3.2 Bahan
3. Ayam Kampung Jantan dan betina, sebagai bahan yang diuji atau di ukur
4
2. Agar setiap kelompok dapat mengamati ketiga jenis ayam, pada saat
anatominya.
dan bulu axial., merupakan bulu ayam yang digambar. Salah satu bagian
kaki dan panjang shank diukur lalu dibandingkan shank dari keempat
filoplumulae.
IV
Hasil Pengamatan
Seluruh Tubuh
Ayam
Kepala
Kaki
Seluruh Tubuh
Ayam
Bulu
10
Kaki
Seluruh Tubuh
Ayam
Kaki
2 Panjang Leher 7 cm 18 cm 9 cm 13 cm
3 Lingkar Leher 9 cm 15 cm 15 cm 12 cm
5 Lingkar Sayap 12 cm 27 cm 26 cm 17 cm
6 Lingkar Shank 5 cm 4 cm 5 cm 4 cm
7 Panjang Shank 7 cm 9 cm 9 cm 8 cm
8 Panjang Badan 11 cm 20 cm 20 cm 15 cm
9 Panjang Punggung 18 cm 19 cm 22 cm 19 cm
11 Panjang Kaki 7 cm 10 cm 10 cm 12 cm
12 Lingkar Paha 8 cm 10 cm 10 cm 12 cm
4.2. Pembahasan
Pada praktikum kali ini, preparat yang disediakan adalah ayam broiler,
ayam layer (sedang tidak produktif), dan ayam kampung (jantan dan betina).
a. Ayam Broiler
14
Sesuai dengan namanya, ayam ini difokuskan pada kualitas dan kuantitas
karkasnya. Setelah diamati dan disesuaikan dengan literatur, bentuk jengger ayam
broiler adalah tipe single comb yang sama dengan ayam layer. Warna pada bulu
dan kulit dipengaruhi oleh pigmen. Misalnya warna kuning yang terdapat pada
shank berasal dari lipochrom. Namun tidak ditemukan pigmen hitam atau yang
berasal dari melanin. Warna yang muncul, dapat menjadi indikasi baik atau
Pada ayam yang diamati memiliki bulu berwarna putih, tidak berpial,
tubuh padat berisi, dan tidak terdapat bekas pemotongan paruh. Terdapat
perbedaan anatomi dan morfologi tubuh antara ayam broiler dengan ayam layer
dengan fungsi lainnya yaitu, ayam broiler memiliki ukuran kaki yang lebih
pendek bertujuan agar lebih kuat menopang bobot tubuhnya. Ayam broiler yang
produktif ditandai salah satunya oleh warna shank yang kuning pucat (sebaliknya
Pada ayam broiler yang diamati ini terdapat data sifat kuantitatifnya yaitu
diantaranya memiliki panjang leher 7 cm, panjang punggung 18 cm, lingkar dada
35 cm, panjang kaki 7 cm, dan berat badan 1,05 kg. Menurut Yuwanta (2004),
ayam broiler dengan berat badan 1,2 sampai 1,9 kg sudah siap dipanen dengan
usia 28 – 45 hari.
b. Ayam Layer
Ayam Layer yang diamati berjenis kelamin betina dengan berat tubuh 1,5
kg. Kategori usia ayam petelur terbilang dewasa. Ayam tipe petelur yang diamati
mempunyai karekteristik bentuk tubuh ramping, cuping telinga berwarna putih,
dan kerabang telur berwarna putih. Pengamatan tersebut sesuai dengan teori
Yuwanta (2004) yang menyebutkan bahwa karakteristik tipe ayam petelur antara
lain mudah terkejut, bentuk tubuh ramping, cuping berwarna putih, dan kerabang
15
Salah satu preparat pada praktikum kali ini yang diamati diantaranya
adalah ayam kampung (Kampung), terdapat ayam berjenis kelamin jantan dan
betina. Terdapat perbedaan yang mencolok pada postur tubuh dan warna bulu.
Untuk jantan tinggi dan lebih besar dengan bulu yang berwarna merah, hitam dan
abu disertai jengger yang khas (single comb), dengan bulu ekor (sickle feather)
yang menarik untuk diamati pada ayam kampung jantan. Selain itu, terdapat pula
taji (spur) yang terlihat jelas dengan warna yang sama dengan shank berwarna
kuning, sedangkan pada ayam kampung betina taji (spur) tidak terlihat jelas.
Selain itu, jengger jantan lebih besar daripada jengger betina. Dari segi tingkah
laku, ayam kampung betina sedikit lebih agresif dibandingkan ayam dengan
kategori lainnya.
terlihat jelas berwarna merah terang, berdiri tegak dan tebal berbeda dengan
jengger ayam kampung betina. Oleh karena posisinya yang tegak dapat diamati
dengan jelas bagian-bagian jengger yaitu points pada bagian atas, serration pada
16
Ukuran ayam kampung jantan lebih besar dengan bobot badan 2 kg,
panjang leher 9 cm, panjang punggung 22 cm, lingkar dada 40 cm, panjang paha
bawah 16 cm, dan panjang kaki 10 cm. Sedangkan ayam kampung betina
memiliki bobot badan 1,2 kg, panjang leher 13 cm, panjang punggung 19 cm,
Kerangka adalah suatu kesatuan sistem yang tersusun dari banyak tulang
kerangka unggas bersifat khas yaitu, ringan dan berisi udara. Hal ini disesuaikan
dengan kepentingan untuk bergerak cepat, berjalan dan terbang. Anggota gerak
kepala dan leher dapat digerakkan secara bebas untuk keperluan makan, merawat
Teori yang telah dipaparkan diatas sesuai dengan yang telah dijelaskan
pada saat praktikum, yaitu bahwa kerangka tersusun dari banyak tulang yang
melekatnya otot. Pada saat praktikum dijelaskan bahwa kerangka terbagi atas ost.
Medullary (sebagai cadangan kalsium) yaitu terdiri atas femur, tibia, fibula, pubis,
sternum, scapula, dan ulna, serta ost. Pnuematic yaitu humerus, clavicle, dan
corucoid. Selain itu, dijelaskan juga bahwa pada bagian kepala terbagi dua yaitu
kranium yaitu tulang bagian belakang dan facial yang merupakan tulang bagian
depan.
Kerangka ayam yang diperlihatkan pada saat praktikum terasa ringan dan
sangat kuat, hal tersebut sesuai dengan pernyataan Yuwanta (2004) yang
menyatakan bahwa tulang unggas termasuk kompak, ringan, dan sangat kuat.
17
Tengkorak unggas kecil dengan hubungan antar tulang yang kuat, berhubungan
dengan atlas yaitu tulang pertama dcw columna vertebrae (susunan luas tulang
belakang). Tulang leher dan ekor mudah digerakan, pembentuk badan hanya
4.1. Secara umum bagian organ ayam yang tampak dari luar terdiri dari
bagian kepala, leher, tubuh bagian depan, dan tubuh bagian belakang.
4.2. Ayam broiler bersifat tenang, bentuk tubuh besar, bulu merapat ke tubuh,
4.3. Ayam layer bersifat mudah terkejut, bentuk tubuh ramping, tidak
4.4. Ayam kampung jantan bersifat lebih agresif, bentuk tubuhnya besar dan
4.5. Rangka ayam terdiri dari incisive, mandible, quadrate, nasal, lacrimal,
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
19
DAFTAR ISI
BAB HALAMAN
KATA PENGANTAR............................................................................................. ii
DAFTAR ISI
iii
PENDAHULUAN
1
Manfaat Praktikum........................................................................................ 2
KAJIAN KEPUSTAKAAN
3
3.1Alat-alat .................................................................................................. 3
Hasil Pengamatan.......................................................................................... 7
4.2.Pembahasan ........................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTARTABEL v
DAFTAR GAMBAR vi