Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PRAKTIKUM

PRODUKSI TERNAK UNGGAS

“Anatomi dan Morphologi Eksterior Ayam”

Oleh :

Kelompok : 2

Kelas : G

Zahra Khairun Nisa 200110164001

Leni Mulyani 200110164003

Desi Hermawanti 200110164009

Rizki Saputra 200110164012

Maula Habibah 200110164015

Galih Cipta 200110164016

Suci Megawati 200110164020

FAKULTAS PETERNAKAN

UNIVERSITAS PADJADJARAN

PANGANDARAN

2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang karena anugerah dari-Nya kami dapat

menyelesaikan laporan praktikum tentang “Anatomi dan Morphologi Eksterior Ayam”.

Sholawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan besar kita, yaitu Nabi

Muhammad SAW yang telah menunjukkan kepada kita jalan yang lurus berupa ajaran agama

Islam yang sempurna dan menjadi anugerah serta rahmat bagi seluruh alam semesta.

Penulis sangat bersyukur karena telah menyelesaikan laporan praktikum tentang

“Anatomi dan Morphologi Eksterior Ayam”. Disamping itu, kami mengucapkan banyak

terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami selama pembuatan laporan

praktikum ini berlangsung sehingga dapat terealisasikanlah laporan praktikum ini. Demikian
yang dapat kami sampaikan, semoga laporan praktikum ini bisa bermanfaat.

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................................. i


DAFTAR ISI ........................................................................................................................................... ii
BAB I ...................................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ........................................................................................................................ 1
1.2 Identifikasi Masalah ................................................................................................................ 1
1.3 Maksud dan Tujuan................................................................................................................. 1
1.4 Waktu dan Tempat .................................................................................................................. 1
BAB II..................................................................................................................................................... 2
LANDASAN TEORI .............................................................................................................................. 2
BAB III ................................................................................................................................................... 4
ALAT, BAHAN DAN PROSEDUR KERJA ......................................................................................... 4
3.1 Alat .......................................................................................................................................... 4
3.2 Bahan ...................................................................................................................................... 4
3.3 Prosedur Kerja ........................................................................................................................ 4
BAB IV ................................................................................................................................................... 6
HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................................................................... 6
4.1 Hasil ........................................................................................................................................ 6
4.2 Pembahasan............................................................................................................................. 8
Pertanyaan ......................................................................................................................................... 10
BAB V .................................................................................................................................................. 12
PENUTUP ............................................................................................................................................ 12
5.1 Kesimpulan ................................................................................................................................. 12
5.2 Saran ........................................................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................................... 13

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Ternak unggas merupakan spesies burung yang dapat memberikan keuntungan

ekonomis bagi peternak. Unggas merupakan salah satu hewan ternak yang dapat

dibudidayakan manusia untuk persediaan makanan. Dalam dunia peternakan, kita tidak

asing lagi dengan ayam yang sengaja diternakan untuk dihasilkan daging, telur dan

bulunya, karena sudah banyak peternakan ayam yang menyebar diseluruh Indonesia

bahkan sampai diluar negeri, baik peternakan pabrik ataupun peternakan individu.

Dari unggas yang dapat diperoleh daging, telur dan bulu. Daging dan telur dapat

dimanfaatkan sebagai sumber protein dan bulu unggas untuk kerajinan seperti kemoceng.

Sehingga dilakukan praktikum guna untuk mengetahui dari Anatomi dan Morphologi

Eksterior Ayam.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas dapat diidentifikasikan beberapa permasalahan

yang akan dibahas dalam laporan praktikum ini, antara lain:

1. Bagaimana anatomi kerangka ayam.

2. Bagaimana anatomi dan morfologi ayam layer.

1.3 Maksud dan Tujuan

Berdasarkan identifikasi masalah di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan dari


praktikum ini adalah :

1. Mengetahui dan menjelaskan bagian-bagian anatomi dan morphologi eksterior ayam.

2. Mengetahui kegunaan mempelajari bagian-bagian anatomi dan morphologi eksterior.

1.4 Waktu dan Tempat

Hari, Tanggal : Senin, 2 April 2017

Pukul : 09.00 WIB s/d Selesai

Tempat : Kampus Universitas Padjadjaran

1
BAB II

LANDASAN TEORI

Tubuh ayam bagian luar terdiri dari daerah kepala, badan, ekor dan kaki, yang

ditutupi oleh bulu dan kulit serta derivat-derivatnya yaitu jengger, pial, paruh, kuping, kuku

dan sisik, terdapat perbedaan anatomi dan morphologi tubuh ayam dewasa antara jantan dan

betina. Perbedaan tersebut pada ayam jantan terdapat taji (spur), bulu ekor utama (main tail

feathers), jengger relatif lebih besar dibandingkan dengan ayam betina. Perbedaan anatomi

dan morphologi antara jantan dan betina pada ayam yang masih kecil baru terlihat umur

antara 2-4 minggu yaitu dari bulu sayapnya dan jengger.

Perbedaan anatomi dan morphologi tubuh ayam broiler (pedaging) dengan ayam

petelur terletak pada panjang atau pendeknya kaki (leg) serta bentuk tubuh. Ayam broiler

mempunyai kaki yang lebih pendek dibandingkan dengan ayam petelur, karena untuk

menopang dari berat tubuhnya.

1. Jengger, berdasarkan bentuknya terdiri dari single, butter cup, pea, rose, strawberry,

V-shape dan cushion. Jengger yang berwarna merah cerah menandakan produksinya

rendah dibandingkan dengan warna jengger merah pucat. Pembentukan ayam ras

dewasa ini melalui perbaikan genetik diseleksi ayam yang mempunyai jengger

tunggal (single comb) dibandingkan bentuk jengger lainnya, karena untuk

memudahkan dalam hal perkawinan sehingga diperoleh fertilitas yang tinggi.

2. Kulit, kulit ayam sangat tipis dan tidak mengandung kelenjar-kelenjar kecuali
Uropigial (kelenjar minyak) yang terletak pada basis ekor, yang mensekresikan

minyak atau bahan seperti lilin untuk digunakan ayam membalut bulu dengan suatu

lapisan pelindung melalui cara preening (menyisir bulu dengan paruh) agar bulu

bersih dan anti air. Kelenjar minyak ini pada unggas air menghasilkan minyak yang

lebih banyak dibandingkan unggas darat. Warna kulit ayam ditentukan oleh pigmen

kulit. Misalnya warna kaki kuning dipengaruhi oleh pigmen Lipochrom didalam

epidermis, sedangkan pigmen melanin tidak terdapat. Kaki ayam yang berwarna

2
hitam atau variasinya tergantung dari banyaknya pigmen melanin ini. Kepentingan

pigmentasi ini dalam prakteknya digunakan untuk mengukur kemampuan bertelur.

3. Bulu, bentuk dan warna bulu diperlukan untuk menentukan bangsa (breed, species,

varietas) dan jenis kelamin. Bulu melindungi badan dari kerusakan-kerusakan fisik,

membantu memelihara suhu tubuh , alat kamuflase (menyamar) dan untuk terbang.

Warna bulu disebabkan oleh pigmen, struktur fisik atau kombinasi keduanya. Warna

karena struktur fisik diperlihatkan oleh perubahan warna karena jatuhnya cahaya pada

bulu dan posisi mata kita. Pigmen yang terdapat pada bulu yaitu lipochrom dan

melanin. Bulu disusun oleh tipe protein yang disebut keratin dan mempunyai berat 4-

7% dari berat hidup, tergantung pada jenis kelamin dan umur ayam, selain itu bulu

disusun oleh keratin yang mengandung asam amino essensial seperti methionin dan

cystein. Berdasarkan struktur ada tiga macam bulu utama yaitu kontur, plumulae, dan

filopmulae. Bulu kontur menutupi badan, berbeda-beda dalam bentuk dan ukuran

tergantung jenis kelamin ayam dan lokasi pada bulu tubuh ayam. Plumulae terdapat

pada ayam dewasa dibawah bulu kontur, biasanya terlihat pada bagian abdomen

berupa bulu halus seperti kapas dan berfungsi sebagai penahan panas yang baik. Bulu

plumulae mempunyai bendera bulu tetapi tidak bercabang. Filoplumulae adalah bulu-

bulu yang mempunyai rambut yang telah berdegenerasi dan tertinggal pada saat

dicabuti bulunya, biasanya terlihat jelas pada bulu ayam umur sehari (DOC).

Menurut letaknya bulu dibedakan atas:

a. Remiges, bulu-bulu yang terdapat pada sayap.

b. Retrices, bulu-bulu yang terdapat pada ekor.

c. Tectrices, bulu-bulu yang menutupi tubuh atau badan ayam.

d. Parapterium, bulu-bulu yang terdapat didaerah bahu antara badan dan sayap.

e. Alaspuria, bulu-bulu kecil yang melekat pada jari-jari kaki.

Bulu remiges atau bulu sayap terdapat tiga bagian yaitu bulu primer, bulu sekunder

dan bulu axial. Kegunaan pembedaan bagian bulu pada sayap ini yaitu untuk

menentukan saat molting atau luruh bulu.

3
BAB III

ALAT, BAHAN DAN PROSEDUR KERJA

3.1 Alat

1. Baki atau Nampan berfungsi sebagai wadah objek yang akan diamati.

3.2 Bahan

1. Kerangka Ayam

2. Ayam Ras Petelur/Layer

3.3 Prosedur Kerja

1. Setiap kelompok mendapat satu jenis ayam.

2. Setiap kelompok dapat mengamati ayam.

No. Pengamatan Prosedur

1. Seluruh 1. Tempatkan ayam di atas baki dan usahakan dalam


tubuh ayam keadaan tenang.

2. Gambar dan sebutkan anatominya.

2. Kepala 3. Gambar kepala dan bagiannya.

4. Amati bagian-bagian dari kepala seperti jengger dan

sebutkan jenis jenggernya.

5. Amati juga bagian-bagian lainnya seperti paruh, pial,

lubang telinga, mata.

3. Bulu 6. Amati seluruh tubuh ayam yang berbulu, bedakan di

bagian mana terdapat bulu kontur, plumulae, dan

filoplumulae.

7. Pada bulu sayap perhatikan mana bulu sekunder, primer

dan bulu axial kemudian gambar.


8. Cabut salah satu bagian bulu sayap kemudian gambar dan

tulis bagian-bagiannya.

4
4. Kaki 9. Gambar bagian kaki dan sebutkan bagiannya

10. Amati pigmentasi pada kaki.

11. Ukur panjang shank.

5
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

No Bagian Ayam Layer

1 Seluruh Tubuh

Keterangan : 1. Comb 7. Tall Feathers

2. Beak 8. Fluff

3. Wattle 9. Hock Joint

4. Hackie 10. Shank

5. Back Cape 11. Claw

6. Saddle 12. Toes

6
2 Kepala

Keterangan : 1. Points 7. Ear

2. Eye Ring 8. Ear Lobe

3. Beak

4. Wattle

5. Serration

6. Blade

3 Bulu

Keterangan : 1. Web (surface)

2. Rachis / Shaft

3. Calamus / Qull :

a. Umbilicus Superior

b. Umbilicus Inferior

4. Vane (edge) / Vexilum

5. Barb

7
6. Fluff

4 Kaki

Keterangan 1. Shank

2. Claw

3. Toes

4.2 Pembahasan

Ayam layer atau yang lebih akrab disebut dengan ayam petelur. Ayam petelur

sering dibudidayakan untuk diambil telurnya, selain diambil telurnya ayam juga

diternakkan untuk diambil daging dan bulunya. Bagian-bagian organ ayam yang

tampak dari luar terdiri dari bagian kepala, leher, paruh, jengger, cuping dan pial.

Sementara tubuh bagian depan terdapat dada dan sayap. Dibagian belakang terdapat

punggung, perut, ekor, paha, betis dan cakar.

Ayam yang memiliki jengger yang bertipe single comb untuk mendapatkan

angka fertilitas yang tinggi ketika dikawinkan. Hal ini karena tipe ini memiliki angka

fertilitas yang paling tinggi dibandingkan tipe jengger yang lain. Jika jengger ayam itu

berwarna merah terang maka ayam itu lagi dalam masa produktivitas yang baik dan

sebaliknya jika warna jenggernya merah pucat maka ayam itu sedang tidak dalam

masa produktivitas maksimalnya. Selain itu ayam ini memiliki mata berwarna orange.

Pada bagian badan bulu yang menyelimuti ayam ini adalah tipe contur, pada

bagian kepala sebagian kecil bertipe filoplumulae kebanyakan sudah menjadi

plumulae. Pada bagian bulu remiges terdapat bulu primer yang berjumlah 10, bulu

8
axial berjumlah 1 dan bulu sekunder berjumlah 8. Bagian bulu sayap di bawah bertipe

plumulae.

Pada bagian kaki ayam tipe layer ini memiiki kaki yang lebih panjang dari

ayam broiler namun tidaak lebih panjang dari ayam kampung. Dari bagian kaki atau

shank dapat pula diukur tingkat produktivitasnya. Pada ayam ini shank berwarna

kuning pucat maka ayam ini dalam tingkat produktivitas yang bagus. Dalam shank

berwarna pucat maka sebagian besar lipocrom digunakan untuk pembuatan kuning

telur yang menyebabkan ayam sedang dalam kondisi produktif.

9
Pertanyaan
1. Sebutkan kegunaan dari mempelajari anatomi dan morphologi unggas?
Jawab:
Kegunaan mempelajari anatomi dan morphologi unggas yaitu:
a. Mengetahui jenis/bangsa ayam (unggas) dan varietasnya
b. Mengetahui tingkat produktivitas ayam
c. Mengetahui kondisi kesehatan ayam
d. Mengetahui perbedaan tingkah laku makan
e. Memudahkan dalam membedakan jenis kelamin ayam
f. Memudahkan penanganan (handling) dalam tatalaksana pemeliharaan
seperti pemotongan paruh (debeaking), pemotongan jengger dan
pemotongan kuku atau taji.
g. Memudahkan penanganan pasca panen pemotongan ayam seperti boneless,
cutting, retail, cut, dan lain-lain.
2. Sebutkan bagian-bagian jengger ayam?
Jawab:
1. Points 7. Ear
2. Eye Ring 8. Ear Lobe
3. Beak
4. Wattle
5. Serration
6. Blade
3. Sebutkan dan jelaskan bulu ayam berdasarkan letak?
Jawab:
Menurut letaknya bulu dibedakan atas:
a. Remiges, bulu-bulu yang terdapat pada sayap.
b. Retrices, bulu-bulu yang terdapat pada ekor.
c. Tectrices, bulu-bulu yang menutupi tubuh atau badan ayam.
d. Parapterium, bulu-bulu yang terdapat didaerah bahu antara badan dan
sayap.
e. Alaspuria, bulu-bulu kecil yang melekat pada jari-jari kaki.
4. Mengapa shank ayam petelur berwarna kuning pucat produktivitasnya tinggi?
Jawab:
Shank ayam petelur yang berwarna kuning pucat maka ayam ini dalam tingkat
produktivitas yang bagus. Dalam shank berwarna pucat maka sebagian besar
lipocrom digunakan untuk pembuatan kuning telur yang menyebabkan ayam
sedang dalam kondisi produktif.
5. Jelaskan kaitan antara bentuk jengger ayam dengan hormon?
Jengger dan pial bersifat sensitif terhadap hormon seks sehingga dapat dijadikan
indikator karakteristik secondary seks, sebagai accessory seksual.
6. Apa fungsi dari jengger (pial) pada ayam?
Jawab:
Fungsi Jengger (Pial) pada ayam adalah:
1. Untuk menarik lawan jenisnya (Ayam Betina)
2. Senjata untuk melindungi diri dari musuhnya
7. Tuliskan ciri-ciri umum ayam petelur yang sedang produktif?

10
Jawab:
Ciri-ciri ayam petelur yang sedang produktif:
1. Bagian jengger dan pial terlihar bersinar, dan tidak terlihat pucat.
2. Jika di bagian kloaka, ayam yang bertelur akan terlihat cairan (lembab)
dan tidak kering, bagian anus terbuka dengan lebar atau tidak menyempit.
3. Tulang pubis atau tulang pinggul belakang, selalunya sangat pleksibel dan
lentur, dan berjarak antara 3 jari orang dewasa, silahkan perhatikan gambar
yang ada di bawah ini, yang saya kasih tanda marker atau spidol adalah
posisi tulang pubis.
4. Bagian abdomen: pada bagian abdomen sangat lentur lembut dan terasa
dalam bila di sentuh oleh tangan dan tidak keras. Perhatikan gambar di
bawah ini, jarak antara tulang dada dan kloaka berjarak sekitar 3 sampai 4
jari orang dewasa, yang pada gambar di ini adalah 4 jari.
8. Gambarkan secara lengkap bagian-bagian kerangka ayam serta fungsi-fungsinya?
Dan manakah yang termasuk medularry bone?
Jawab:

Untuk memenuhi kebutuhan ini terdapat suatu struktur tulang yang disebut
medullary bone (tulang pipa) yaitu tibia, femur tulang pubis, sternum, ribs, toes,
ulna dan scapula. Tulang-tulang ini mempunyai rongga sumsum dengan tulang
yang halus yang saling terjalin dengan baik. Fungsinya sebagai tempat
penimbunan kalsium. Kalsium ini dapat dimobilisasi pada saat ransum
kekurangan kalsium, terutama pada saat produksi telur.

11
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Dari unggas yang dapat diperoleh daging, telur dan bulu. Daging dan telur dapat
dimanfaatkan sebagai sumber protein dan bulu unggas untuk kerajinan seperti kemoceng.
Ayam petelur sering dibudidayakan untuk diambil telurnya, selain diambil telurnya ayam
juga diternakkan untuk diambil daging dan bulunya. Tatanama organ eksterior ayam terdiri
atas bagian organ ayam yang tampak dari luar terdiri dari bagian kepala, leher, paruh,
jengger, cuping dan pial. Sementara tubuh bagian depan terdapat dada dan sayap. Dibagian
belakang terdapat punggung, perut, ekor, paha, betis dan cakar.

5.2 Saran
Untuk meningkatkan produktivitas yang tinggi pada ayam petelur perlu diperhatikan:

1. Manajemen kandang ayam layer yang baik


2. Pakan ayam yang bergizi
3. Perhatikan tempat minum agar selalu dalam keadaan bersih

12
DAFTAR PUSTAKA

Blakely, J., dan Bade, D. H. 1998. Ilmu Peternakan Edisi ke Empat. Penerjemah:

Srigandono, B. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.

Eko, P. T. 2002. New Lohmann Broiler Berubah untuk Meningkatkan Produksi.

Majalah Invovet. Jakarta

National Research Council (NRC). 1994. Nutrient Requirement of Poultry. 8 th

Revised Ed. Washington, DC: National Academy Pres.

Rasyaf, M. 2006. Beternak Ayam Pedaging. Cet. Ke-26. Penebar Swadaya, Jakarta

Siregar , A.P., M. Sabrani dan S. P ramu. 1980. Teknik Beternak Ayam Pedaging di
Indonesia. Penerbit Margie Group, Jakarta.

Suprijatna, E., U. Atmomarsono, dan R. Kartasudjana. 2005. Ilmu Dasar Ternak

Unggas. PenebarSwadaya. Jakarta.

Tim Praktikum Produksi Ternak Unggas. 2018. Penuntun Praktikum Produksi Ternak

Unggas. Universitas Padjadjaran Fakultas Peternakan Laboratorium Produksi Ternak

Unggas. Sumedang.

13

Anda mungkin juga menyukai