Anda di halaman 1dari 35

LAPORAN PRATIKUM ILMU TERNAK UNGGAS

“MORFOLOGI EKSTERIOR AYAM, KERANGKA TUBUH


AYAM, ORGAN PENCERNAAN AYAM, SISTEM REPRODUKSI AYAM
DAN MUSKULARIS”

OLEH :

Alex Ngedang Nono Lero


2203511130

Dosen pembimbing :

Made Wiraparta,S.Pt,MSi

FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS UDAYANA
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke-hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan hidayah-
Nya. Adapun tujuan penulisan laporan pratikum ini adalah untuk melaporkan hasil pratikum pada mata
kuliah Ilmu Ternak Unggas, dengan melakukan pratikum “MORFOLOGI EKSTERIOR AYAM, KERANGKA
TUBUH AYAM, ORGAN PENCERNAAN AYAM, SISTEM REPRODUKSI AYAM DAN

MUSKULARIS”.
Dengan laporan pratikum ini, diharapkan mahasiswa mampu untuk memahami tentang
morfologi eksterior ayam, kerangka tubuh ayam, organ pencernaan ayam, sistem reproduksi ayam dan
muskularis. Dengan demikian, saya sadar materi ini terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu, saya
mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat membangun dari berbagai pihak, agar bisa menjadi
lebih baik lagi.

Jimbaran,09 November 2023

Alex Ngedang Nono Lero

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................................... i

KATA PENGANTAR ..................................................................................................... ii

DAFTAR ISI .................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN .....................................................................................1

1.1 Latar Belakang ................................................................................................…..1

1.2 Tujuan..................................................................................................................2

1.3 Manfaat...............................................................................................................2

BAB II HASIL DAN PEMBAHASAN ...................................................................3

2.1 Morphologi Eksterior Ayam ................................................................................3

2.2 Kerangka Tubuh Ayam ........................................................................................ 4

2.3 Organ Pencernaan Ayam......................................................................................4

2.4 Sistem/Alat Reproduksi Ayam .............................................................................8

2.5 Murkularis (Otot/Karkas) ....................................................................................8

BAB III PENUTUPAN .......................................................................................9

3.1 Kesimpulan ..........................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………………………………..9

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Unggas adalah salah satu ternak yang dibudidayakan manusia untuk diambil daging
maupun telurnya guna memenuhi kebutuhan nutrisi hewani. Selain itu, bulubulu unggas
juga dapat digunakan untuk kerajinan seperti kemoceng atau bahan lukisan.

Sistem pencernaan merupakan rangkaian proses yang terjadi di dalam saluran


pencernaan untuk menyerap atau memanfaatkan nutrien dari pakan atau bahan pakan
untuk keberlangsungan hidup, beraktivitas, berproduksi dan bereproduksi. Saluran
pencernaan pada ayam terdiri dari berbagai organ yang berfungsi untuk memecah pakan
atau bahan pakan yang masuk ke saluran pencernaan, menyerap zat gizi yang
dibutuhkan dan membuang sisa yang tidak dapat dicerna. Proses pencernaan meliputi
mekanik, enzimatis dan mikrobiologis yang terbentang dari mulut sampai ke usus besar
dan kloaka. Organ pencernaan pada unggas meliputi mulut, oesophagus, crop,
proventriculus, gizzard, usus halus, coecum, usus besar dan kloaka.

Secara alamiah ayam dibagi menjadi dua berdasarkan jenis kelaminnya, yaitu ayam
jantan dan ayam betina. Alat reproduksi ayam jantan terdiri dari alat reproduksi primer
dan alat reproduksi sekunder. Alat reproduksi primer merupakan alat reproduksi utama
karena tanpa adanya alat ini dengan cara apapun ayam tidak akan mungkin
menghasilkan keturunan. Alat tersebut dinamakantestissedangkan alat reproduksi
sekunder terdiri dariepididymis, vasdeferens dan penis.

1
1.2 TUJUAN
Tujuan dari penulisan laporan pratikum ini adalah untuk menyelesaikan tugas
laporan praktikum mengenai morfologi eksterior ayam, kerangka tubuh ayam, organ
pencernaan ayam, sistem reproduksi ayam dan muskularis.

1.3 MANFAAT
1. Mengetahui tentang morfologi eksterior pada ayam Jantan dan betina.
2. Mengetahui tentang bagian kerangka tubuh ayam Jantan dan betina.
3. Mengetahui tentang organ pencernaan pada ayam.
4. Mengetahui system reproduksi pada ayam Jantan dan betina.
5. Mengetahui bentuk dari muskularis ayam Jantan dan betina

2
BAB II HASIL DAN PEMBAHASAN

2.1 PRAKTIKUM I : MORPHOLOGI EKSTERIOR AYAM

A. Topik : Morphologi Eksterior Ayam


B. Dasar Teori :

Tubuh ayam bagian luar terdiri dari kepala, badan, kaki dan ekor, yang ditutupi
oleh bulu dan kulit serta derivat-derivatnya yaitu jengger, pial, paruh, kuping, kuku
dan sisik. Perbedaan anatomi dan morphologi antara jantan dan betina pada ayam
umumnya baru terlihat antara umur 2 – 4 minggu, yaitu dari bulu sayap dan
jenggernya. Namun untuk broiler sexing bisa dilakukan untuk memisahkan jantan
dan betina saat masih DOC. DOC yang dapat disexing melalui bulu adalah DOC yang
mempunyai tipe pertumbuhan bulu slow (SF). Jantan:

a. Bulu pelindung/penutup (converts) selalu lebih panjang dari bulu primaries.


b. Bulu primaries dan bulu convers sama panjnag.
c. Bulu converts sedikit lebih panjang dari bulu primaries
d. Bulu converts jelas terlihat lebih panjang dari bulu primaries Betina:

a. Bulu converts selalu lebih pendek dari bulu primaries


b. Bulu primaries sedikit lebih panjang (1/2-3/4) dari bulu coverts. DOC ayam
layer strain lohmann brown pelaksanaan sexing dapat dengan mudah
dilakukan yaitu dengan melihat dari perbedaan warna bulu. Betiana warna
coklat dan jantan berwarna kuning.

Jengger berdasarkan bentuknya terdiri dari single, butter cup, pea, rose,
strawbery, V-shape dan cushion. Jengger yang berwarna merah cerah
menandakan produksinya tinggi dibandingkan dengan warna jengger merah
pucat. Pembentukan ayam ras dewasa ini melalui perbaikan genetik diseleksi
ayam yang mempunyai jengger tunggal (single comb) dibandingkan bentuk
jengger lainnya, karena untuk memudahkan dalam hal perkawinan sehingga
diperoleh fertilitas yang tinggi.

3
C. Tujuan Praktikum

Dari kegiatan praktikum yang telah dilaksanakan diharapkan mahasiswa lebih


paham terhadap materi kuliah tentang Morphologi Eksterior Ayam (bentuk jengger,
bulu dan sayap).

D. Alat dan Bahan

Alat : Alat-alat tulis untuk mencatat dan menggambar


Bahan : Gambar/vidio ayam/ayam dengan berbagai bagian morphologi
eksterior ayam

E. Prosedur

1. Untuk mengenal ras, diperlihatkan gambar/foto/ayam dari berbagai bagian ayam.


Mahasiswa dapat mengamati dengan memperlihatkan/menunjukkan perbedaan-
perbedaan yang dimiliki oleh masing-masing bangsa ayam tersebut. Perhatikan
masing-masing balung (jengger) yang dimilikinya. Pengenalan jengger (macam
comb) dapat pula dilakuan dengan mengamati masing-masing ayam yang dipakai
bahan praktikum. Gambar dan catat macam-macam balung (Comb) tersebut,
sesuai teori/materi kuliah.
2. amati dan gambar bulu sayap dan beri nama macam-macam bulu sayap. Cabut
sebuah bulu yang dewasa, gambar dan beri nama bagian-bangiannya.

F. Hasil dan Pembahasan a. Perbedaan secara umum bagian tubuh ayam


kampung jantan dan betina
1. Kepala
Paruh ayam jantan lebih panjang dan lebih besar dibandingkan betina yang
lebih kecil dan pendek. Jengger ayam betina kecil bahkan nyaris tidak ada,
untuk ayam Jantan lebih besar dan lebih lebar (tunggal). Pial ayam betina
kecil bahkan nyaris tidak ada, untuk ayam jantan lebih panjang dan lebih
terlihat. Cuping ayam betina tidak terlalu timbul, untuk ayam jantan cuping
timbul dam terlihat. Telinga sama-sama tertutupi bulu.

2. Leher
Terlihat sama namun di bedakan oleh bentuk bulu, pada ayam jantan
bentuknya lebih runcing dan bentuk ayam betina lebih bundar pada bulu. 3.
Badan

4
Ayam jantan memiliki badan lebih besar dan tinggi daripada ayam betina
yang keliatan lebih kecil dan pendek.

4. Sayap
Sayap jantan lebih lebar dan lebih lebat bulunya dibandingkan sayap betina
yang terbilang pendek dan tidak terlalu lebat bulunya.

5. Ekor
Ekor jantan lebih panjang daripada ekor betina yang terlihat pendek.
6. Kaki
Kaki jantan berwarna kuning dan kecoklatan sedangkan betina warna putih
kekuningan. Ukuran kaki jantan lebih besar dan tinggi dibandingakan kaki
ayam betina yang lebih kecil dan pendek.

b. Perbedaan bulu pada ayam kampung jantan dan betina


1. Bulu bagian kepala

Bulu pada ayam jantan terlihat lebih sedikit karena di dominasi oleh bagian
jengger dan ayam betina memiliki bulu lebih lebat karena jengger ayam lebih
kecil.

5
2. Bulu bagian leher

Bulu Jantan lebih lebat, lebih panjang dan memiliki bentuk runcing pada
bagian ujung bulu, sedangkan bulu betina pendek, lebih pendek dan bentuk
ujung bulunya terlihat bundar.

3.Bulu bagian sayap

6
Primer, Sekunder, dan Penutup. Sayap ayam jantan pada bagian primer lebih
Panjang dibandingkan sayap primer pada ayam betina. Bulu sekunder pada
ayam jantan memiliki warna yang lebih beragam daripada bulu ayam betina
dimana hanya ada 1-3 jenis warna. Bulu penutup ayam jantan lebih lebat
dibandingkan dengan ayam betina yang memiliki bulu penutup yang sedikit
sehingga terlihat lebih tipis.

4.Bulu bagian badan

Bulu pada ayam jantan di bagian badan lebih terlihat lebat dan memiliki
banyak warna daripada bulu ayam yang terlihat lebat namun warna kurang
beragam.

5.Bulu bagian ekor

Bulu pada ekor ayam lebih panjang dan terlihat lebih banyak dibandingkan
dengan bulu pada ekor ayam betina yang terlihat pendek.

7
6.Bulu bagian kaki

Sekilas tidak terlihat perbedaanya namun bulu pada kaki ayam Jantan lebih
menutupi kaki ayam daripada ayam betini sedikit menutupi kakinya.

2.2 PRAKTIKUM II : KERANGKA TUBUH AYAM A. Topik : Kerangka


tubuh ayam B. Dasar Teori
Ternak ayam (unggas) mempunyai kerangka tubuh yang spesifik yang
memungkinkannya untuk beraktifitas. Bentuk kerangka yang spesifik dimulai dari
kepala, leher, badan, sayap dan kaki. Bentuk kerangka anggota gerak bagian depan
berupa sayap yang berfungsi saat terbang. Sedangkan sistem kerangka anggota
gerak bagian belakang berupa kaki yang spesifik yang berguna untuk bertengger. •
Jenis Tulang Pada Unggas

Unggas/Ayam mempunyai banyak macam/jenis tulang yang berongga (tulang


pneumatik) yang berhubungan dengan fungsi dari sistem pernapasan. Beberapa
tulang tersebut adalah tulang tengkorak (skull), tulang lengan (humerus), tulang
selangka (clavicle), tulang pinggang (lumbal) dan tulang kemudi atau sacral
vertebrae.

Beberapa tulang pada unggas/ayam termasuk suatu tipe yang unik yang di
dalam rongga dalamnya terdapat sumsum tulang. Tulang sumsum merupakan suatu
tulang sekunder baru. Pada ayam petelur tulang sumsum terdiri atas kalsium tulang
yang di dalamnya terdapat ruang sumsum dengan anyaman tulang yang lembut dan

8
porous yang berfungsi sebagai sumber kalsium untuk membentuk kulit telur bila
kalsium pada pakan rendah. Tulang sumsum terdapat pada tulang kering (tibia),
tulang paha (femur), tulang pinggul (pubic), tulang dada (sternum), tulang iga (ribs),
tulang hasta (ulna), tulang belikat (scapula) dan tulang kuku atau toes.

• Fungsi Tulang Pada Unggas : -


Melindungi alat penting

- Tempat pertautan otot-otot


- Memberi bentuk tubuh
- Perlindungan alat vital (otak, jantung, paru2, dsb)
- Tempat diproduksi sel darah merah dan sel darah putih pada sumsum
- Mengandung ruangan-ruangan hawa untuk terbang & respirasi (os
pneumatic)
- Tempat menyimpan cadangan calsium (os medullarybone)
Kerangka dari unggas kompak, ringan beratnya dan sangat kuat. Susunan pada
tulang memiliki partikel yang padat dengan bobot yang ringan dan kuat. Sehingga
beberapa unggas mampu untuk terbang atau berenang seperti pada unggas air.
Tulang punggung pada leher dan ekor dapat digerakkan dan pada bagian badan
memanjang dan hanya satu ruas yang dapat digerakkan. Tulang punggung tersebut
bersatu membentuk suatu susunan struktur yang kaku yang dapat memberikan
kekuatan pada susunan tubuh untuk menopang kekuatan gerakan dan aktivitas
sayap.

C. Tujuan Praktikum
Dari kegiatan praktikum yang telah dilaksanakan diharapkan mahasiswa lebih
paham terhadap materi kuliah sistem kerangka, dapat menyebutkan dan
menunjukkan tulang-tulang penyusun bagian tubuh ternak ayam.

D. Alat dan Bahan


Alat: alat untuk memotong ayam yaitu pisau, gunting operasi, nampan plastik,
mangkok, kantong plastik. Alat-alat tulis untuk mencatatmenggambar. Kamera HP
untuk memfoto dan memvideokan jalannya pratikum.

Bahan : Gambar /video kerangka ayam/ ayam yang diambil tulangnya dan disusun
menjadi kerangka ayam

9
E. Prosedur
Ambil kerangka ayam/ susun kerangka ayam dari ayam yang sudah dipotong
dan dibersihkan/dihilangkan dagingnya, letakkan di atas meja agar memudahkan
untuk pengamatan. Amati kerangka ayam, amati bagian-bagian penyusunnya,
penamaan tulang-tulangnya sesuai teori/materi kuliah.

• Bagian kepala
Amati tulang-tulang penyusun kepala, bentuknya, dan namanya masing-
masing. Catat hasil pengamatan.

• Bagian leher
Amati tulang-tulang penyusun leher, hitung jumlahnya, bentuknya.
Catat hasil pengamatan.

• Bagian badan
Amati tulang-tulang penyusun badan (punnggung dan dada), bentuknya, dan
namanya masing-masing. Catat hasil pengamatan

• Bagian sayap
Amati tulang-tulang penyusun sayap, bentuknya, dan namanya
masingmasing. Catat hasil pengamatan

• Bagian ekor
Amati tulang-tulang penyusun ekor, bentuknya, dan namanya masingmasing.
Catat hasil pengamatan

• Bagian kaki
Amati bagian-bagian penyusunnya, bentuk dan namanya masingmasing.
Catat hasil pengamatan.

10
F. Hasil dan Pembahasaan Kerangka
tubuh ayam

Bagian kepala :
1. Incisive :
Yang terletak di bagian depan tengkorak, khususnya pada bagian paruh.
2. Nasal :
Yang membentuk bagian hidung dan mendukung struktur paruh ayam.
3. Lacrimal :
Yang terlibat dalam pembentukan mata dan mungkin terletak di dekat mata
pada tengkorak ayam.

4. Mandible :
Yang membentuk paruh ayam. Ayam memiliki rahang atas (maxilla) dan rahang
bawah (mandibula) yang membentuk paruhnya.

11
5. Occipital :
Ini merujuk pada bagian belakang tengkorak atau tulang occipital, yang
umumnya membentuk bagian dasar tengkorak.

Bagian leher :

1. Atlas/Epistropheus :

Merujuk pada tulang leher pertama (atlas) yang terletak di pangkal tengkorak dan
mendukung kepala serta memberikan fleksibilitas gerakan kepala. Jumlah tulang bagian
leher adalah 13 atau 14 tulang.

Bagian badan :

1. Clavide :
Clavicle adalah tulang sabit di bagian depan dada yang menghubungkan
tulang dada (sternum) dengan tulang bahu (scapula). Pada ayam, clavicle juga
dikenal sebagai "furcula" atau "tulang salib," dan sering disebut sebagai
"wishbone" dalam konteks daging ayam.

2. Coracoid :
Coracoid adalah tulang yang membentuk bagian dari bahu dan
menyambungkan tulang dada (sternum) dengan tulang lengan atas (humerus).
Pada ayam, coracoid terletak di bawah dan mendukung tulang sayap.

3. Scapula :
Scapula adalah tulang bahu yang terletak di bagian belakang dan atas
tubuh. Pada ayam, scapula mendukung tulang sayap dan memberikan titik
tempel untuk otot-otot sayap.

4. Ilium :
Ilium adalah bagian dari tulang panggul yang terletak di sisi tubuh. Pada
ayam, iliumpada umumnya terlibat dalam mendukung organ-organ dalam dan
dapat berperan dalam menopang otot-otot dan struktur tubuh.

5. Sternum :

12
Sternum adalah tulang dada yang terletak di bagian tengah tubuh. Pada
ayam, sternum luas dan datar, dan memberikan dukungan untuk otototot dada
yang penting untuk aktivitas terbang.

Bagian sayap :
1. Phalanges (Falang):
Phalanges adalah tulang jari pada ayam. Ayam memiliki tiga phalanx
pada setiap jari, kecuali jari ibu jari yang hanya memiliki dua phalanx.

2. Metacarpus (Metacarpus):
Metacarpus adalah bagian tengah dari sayap ayam, antara tulang jari
(phalanges) dan tulang pergelangan tangan (carpus). Pada manusia, metacarpus
setara dengan bagian tengah tangan.

3. Ulna (Ulna):
Ulna adalah salah satu tulang lengan bawah (forelimb) ayam. Ulna dan
radius membentuk tulang lengan bawah ayam.

4. Radius (Radius):
Radius adalah tulang lengan bawah kedua pada ayam, bersama dengan
ulna. Radius dan ulna membentuk tulang lengan bawah ayam dan berperan
dalam mendukung gerakan sayap.

5. Humerus (Humerus):
Humerus adalah tulang lengan atas (forelimb) ayam. Humerus
mendukung bagian utama sayap ayam dan menghubungkan dengan tulang bahu
(scapula).

Bagian ekor :
1. Pygostyle (Pygostil):
Pygostyle adalah tulang pada bagian ujung tulang belakang atau ekor
ayam. Pygostyle merupakan tulang penyatuan beberapa tulang ekor dan
membentuk bagian akhir tulang ekor yang kuat. Ini mendukung bulu ekor dan
memberikan stabilitas.

13
2. Ischium (Ischium):
Ischium adalah salah satu dari tiga tulang yang membentuk panggul atau
pelvis ayam. Ischium berada di bagian bawah dan belakang panggul dan
bersama-sama dengan tulang lainnya membentuk cincin panggul yang
mendukung organ-organ dalam dan memberikan titik tempel bagi otot-otot
panggul.

3. Pubis (Pubis):
Pubis adalah tulang kedua dari tiga tulang yang membentuk panggul
ayam. Pubis berada di bagian bawah dan depan panggul. Bersama dengan
ischium dan ilium, pubis membentuk cincin panggul yang mendukung organ-
organ dalam dan memberikan dukungan struktural pada tubuh ayam.

Bagian kaki :
1. Femur (Femur):
Femur adalah tulang paha atau tulang paha atas pada ayam. Ini adalah
tulang panjang yang menghubungkan panggul dengan lutut.

2. Patella (Patella):
Meskipun ayam umumnya tidak memiliki patella seperti mamalia,
mereka memiliki struktur yang disebut "sesamoid bone" yang serupa dan
berperan dalam mendukung lutut.

3. Fibula (Fibula):
Fibula adalah tulang kering bawah yang terletak di samping tulang tulang
utama di kaki belakang ayam.

4. Tibia (Tibia):
Tibia adalah tulang tulang utama pada kaki belakang ayam. Ini sejajar
dengan fibula dan membentuk bagian dari tungkai bawah.

5. Metatarsus (Metatarsus):
Metatarsus adalah bagian dari kaki ayam yang berada di antara
pergelangan kaki dan jari kaki (jari-jari atau phalanges). Pada ayam, metatarsus
seringkali lebih panjang dan membentuk bagian dari kaki yang terlihat.

14
2.3 PRAKTIKUM III : ORGAN PENCERNAAN AYAM

A. Topik : Organ pencernaan ayam

B. Dasar Teori

Organ pencernaan ayam (unggas) dimulai dari paruh yang bentuknya khas

untuk mengambil makanan berupa biji-bijian. Rongga mulut yang dilengkapi dengan

lidah tetapi tidak mempunyai gigi. Organ pencernaan selanjutnya berupa saluran

yang dimulai dari esophagus, tembolok, proventrikulus, ventrikulus/empedal, usus

halus (duodenum, jejunum, ilium), usus buntu

(caecum), usus besar (rectum) dan bermuara pada kloaka.

C. Tujuan Praktikum

Dari kegiatan praktikum yang telah dilaksanakan diharapkan mahasiswa lebih

paham terhadap materi kuliah sistem pencernaan pada unggas, dapat menyebutkan

dan menunjukkan organ-organ pencernaan termasuk organ pencernaan tambahan

serta fungsinya masing-masing.

D. Alat dan Bahan

Alat : Timbangan, alat untuk memotong ayam yaitu pisau, gunting operasi,

nampan plastik, mangkok, kantong plastik. Alat-alat tulis untuk mencatat-

menggambar. Kamera HP untuk memfoto dan memvideokan

jalannya pratikum.

Bahan : 1 ekor ayam dewasa (bisa jantan maupun betina)

E. Prosedur

• Ambil ayam yang sudah disiapkan dan timbang beratnya untuk

15
mengetahui berat potong, catat beratnya.

• Selanjutnya 1 orang memegang ayam pada bagian sayap dan kaki dan 1 orang

lagi memegang ayam pada bagian kepala dan memotong pada bagian leher.

Pemotongan leher dilakukan agar mengenai vena jugularis dan arteri carotis

sampai darah keluar dengan maksimal dan ayam benarbenar mati.

• Tampung darah yang keluar lalu ditimbang beratnya, catat dan hitung berapa %

berat darahnya dari berat potong.

• Selanjutnya lakukan pencabutan bulu dengan bersih. Bulu yang sudah dicabut

ditimbang beratnya, hitung % berat bulu dari berat potong, dan dicatat.

• Lakukan pengamatan terhadap tempat tumbuhnya bulu (feather track) pada

seluruh bagian tubuh ayam. Catat hasil pengamatan.

• Selanjutnya lakukan pembedahan sedemikian rupa dari leher, dada, perut

sampai bagian kloaka sehingga saluran pencernaan dan organ dalam terlihat

dengan baik. Lakukan pengamatan terhadap saluran pencernaan dan organ

dalam secara keseluruhan. Foto atau gambar hasil pengamatan.

• Keluarkan dari tubuh ayam sedemikian rupa sehingga diperoleh seluruh saluran

pencernaan secara utuh. Lakukan pengamatan dan foto atau gambar hasil

pengamatan.

• Pisahkan organ pencernaan tambahan (hati, empedu dan pancreas), lakukan

pengamatan dan foto atau gambar. Lakukan penimbangan terhadap masing-

masing organ pencernaan tambahan, catat hasil penimbangan selanjutnya

hitung % masing-masing dari berat potong.

• Selanjutnya lakukan pengukuran panjang terhadap masing-masing bagian dari

saluran pencernaan dan catan hasil pengukuran. Catat hasil pengukuran.

16
• Lakukan pembedahan terhadap tembolok, amati termasuk isi di dalamnya

(adanya pakan) dan catat hasil pengamatan.

• Lakukan pembedahan terhadap proventrikulus, amati fisik/kondisi di dalamnya

dan catat hasil pengamatan.

• Lakukan pembedahan terhadap ventrikulus/empedal, amati

bentuk/kondisi/dan isi di dalamnya. Catat hasil pengamatan.

• Timbang berat empedal, catat dan hitung % empedal terhadap berat potong.

• Keluarkan isi/ pakan yang ada di dalam empedal, amati keadaan dalam empedal

(lapisan dan otot pembentuknya)

• Bedah/buka bagian caecum (usus buntu), lakukan pengamatan terhadap isinya.

Catat hasil pengamatan.

F. Hasil dan Pembahasan

Paruh
Ileium

Esophagus
Jejunum

Tembolok
Cloaca

Proventriculus
Saecum

Empedal
Duodenum

Organ percernaan ayam terdiri dari:

a. Paruh

Paruh merupakan mulut bagi unggas dengan rahang bawah dan rahang
atas yang menanduk. Paruh berfungsi untuk makan dan minum pada unggas,

17
paruh menghasilkan air liur (saliva). Paruh yang langsung mengambil makanan
untuk dicerna lebih lanjut. Setelah makanan masuk ke dalam paruh kemudian
lidah akan mendorong makanan masuk ke esofagus, lidah juga berperan
membantu menelan makanan, kemudian dengan adanya saliva (air liur)
mempermudah makanan masuk ke dalam esophagus. Paruh yang terletak pada
bagian kepala ayam kampung jantan memiliki warna hitam bercampir putih pada
rahang atas dan berwarna putih kekuningan pada rahang bawah.

b. Esophagus

Esophagus sering juga disebut kerongkongan, kerongkongan merupakan


tabung berotot yang dilalui makanan untuk proses pencernaan berikutnya.
Esophagus membentang disepanjang leher dan thorax. Pada esophagus terjadi
gerakan peristaltik untuk mendorong makanan masuk ke pencernaan berikutnya.
Permukaan yang licin pada esophagus memudahkan makanan masuk ke dalam
tembolok. Pada hasil praktikum yang kita dapat berat esophagus pada ayam
kampung jantan adalah 8 gram.

c. Tembolok

Tembolok merupakan suatu pelebaran kerongkongan yang terdapat


diantara proventrikulus (lambung kelenjar) dan mulut. Setelah makanan masuk
ke dalam tembolok, makanan akan disimpan sementara, makanan pada
tembolok akan dilunakkan oleh getah yang dihasilkan oleh tembolok dan bakteri
yang menghasilkan asam.

d. Proventriculus

Pencernaan selanjutnya terjadi di proventriculus atau lambung kelenjar


terletak diantara kerongkongan dengan ampela. disini terjadi pencernaan secara
enzimatis yang merubah makanan sehingga mudah dicerna, pencernaan di
proventriculus terjadi dalam jangka waktu yang singkat. Pada hasil praktikum
yang kita dapat berat proventikulus pada ayam kampung jantan adalah 3 gram.

18
e. Ampela (gizzard)

Setelah dicerna di proventriculus makanan masuk ke dalam ampela


(gizzard) atau disebut juga perut otot. Ampela berada diantara proventriculus
dan bagian atas usus kecil. Ampela memiliki otot yang kuat dan permukaan yang
tebal, disini terjadi pencernaan secara mekanik, makanan akan di giling dengan
bantuan batu-batu kecil yang sebelumnya dimakan oleh unggas sehingga
makanan berukuran lebih halus lagi. Pada hasil praktikum yang kita dapat berat
ampela pada ayam kampung jantan adalah 38 gram.

f. Usus Kecil

Setelah dicerna di ampela makanan masuk ke dalam usus kecil


(duodenum, jejunum dan ileum), mukosa usus halus berfungsi utuk
menggerakkan makanan dan memperluas permukaan untuk menyerap sarisari
makanan oleh vili-vili pada dinding usus. Pada usus kecil terjadi pencernaan
secara enzimatis karena usus dihuni oleh beberapa jenis bakteri penghasil enzim.
Enzim dalam usus kecil akan merubah protein menjadi asam amino, sedangkan
lemak dirubah menjadi asam lemak dan gliserol. keseimbangan jumlah bakteri
dalam usus akan berpengaruh terhadap efisiensi pakan untuk kebutuhan pokok
dan produksi.

g. Usus Buntu (Cecum)

Unggas memiliki dua saluran usus buntu atau yang disebut cecum,
Pencernaan juga terjadi sedikit pada usus buntu (cecum). Saluran pencernaan
ini (cecum) terjadi pencernaan karbohidrat, protein dan absorbsi air.

h. Usus Besar

Pencernaan selanjutnya terjadi pada usus besar, ukuran usus besar


memiliki diameter dua kali usus halus. Usus besar berfungsi merombak sisasisa
pakan yang tidak tercerna menjadi feses. Terjadi absorbsi kembali air yang
banyak pada usus besar yang berguna untuk menambah dan mengatur
kesimbangan kandungan air pada tubuh unggas.

19
i. Kloaka

Proses pencernaan terakhir terjadi pada kloaka, kloaka merupakan tempat


pengeluaran sisa-sisa atau ampas dari pencernaan (feses) dan urin. Setelah
makanan selesai dicerna, sisa sisa makanan (feses) akan dikeluarkan melalui
kloaka. Urin akan dikeluarkan bersama feces.

Data yang di dapatkan waktu praktikum ternak ayam kampung Jantan:

• Esopagus 8 gram

• Proventikulus 3 gram

• Ampedal 38 gram

• Usus halus 19,10 gram

• Usus buntu 4,50 gram

• Usus besar 1,45 gram

Data yang di dapatkan waktu praktikum ternak ayam kampung betina

• Esopagus 5,45 gram

• Proventikulus 660 gram

• Ampedal 38 gram

• Usus halus 57,70 gram

• Usus buntu 10,45 gram

• Usus besar 3,65 gram

20
2.4 PRAKTIKUM IV : SISTEM REPRODUKSI UNGGAS

A. Topik : Sistem/alat reproduksi ayam

B. Dasar Teori :

Alat Reproduksi Jantan terdiri dari 2 buah testis, saluran epididimis, vas de feren dan
pappillae. Alat reproduksi betina: Ovarium dan Oviduct Oviduct terdiri dari:
Infundibulum, Magnum, Isthmus, Uterus, Vagina.

C. Tujuan Praktikum

Mengamati saluran reproduksi jantan dan betina pada ayam dan mengetahui fungsinya.

D. Alat dan Bahan

Alat: Alat-alat tulis untuk mencatat, pisau, gunting bedah,kantong plastik dan nampan.

Bahan: 1 ekor ayam jantan dan 1 ekor ayam betina.

E. Prosedur

1. Setelah ayam dipotong kemudian dibelah perut bawah sampai dada ayam.

Kemudian amati organ reproduksi jantan dan betina.

2. Amati dan gambar/vidiokan saluran reproduksi jantan dan betina/ serta diberi

keterangan /penjelasan nama bagian-bagian sistem reproduksi pada ayam tersebut.

F. Hasil dan Pembahasan

Organ reproduksi ayam jantan terdiri dari :

21
1. Testis tempat terjadinya spermatogenesis, dan jaringan intertitial yang terdiri
atas sel glanduler (sel Leydig) tempat disekresikannya hormon steroid, androgen,
dan testosteron. Besarnya testis tergantung pada umur, strain, musim, dan pakan.
Didapatkan hasil 10 gram

2. Epididimis bagian dari saluran reproduksi jantan yang berperan dalam


penyimpanan dan pematangan sperma.
3. Vas Deferens bagian dari sistem reproduksi jantan yang berperan dalam
mengalirkan sperma dari epididimis ke kloaka. Saluran deferens ini juga berperan
dalam penyimpanan sperma.
4. Pappillae
Alat kopulasi pada ayam berupa papila (penis) yang mengalami
rudimenter, pada papila ini juga diproduksi cairan transparan yang bercampur
dengan sperma saat terjadinya kopulasi.

Organ reproduksi ayam betina terdiri dari :


1. Ovarium

merupakan bagian dari sistem reproduksi betina yang berperan dalam


menghasilkan sel telur. Organ ini terletak di dalam rongga perut dan terdiri dari
folikel-folikel yang berisi sel telur. Ovarium juga memproduksi hormon-hormon
reproduksi seperti estrogen dan progesteron

2. Oviduct
Oviduct adalah saluran yang menghubungkan ovarium dengan vagina dan
juga digunakan sebagai saluran bagi spermatozoa menuju ke ovum untuk
fertilisasi. Pada ayam oviduct dibagi menjadi beberapa bagian, antara lain:

22
• Infundibulum merupakan bagian paling depan dari oviduct dengan
panjang 7cm. Terjadi proses pembentukan lapisan chalaza (lapisan tipis
albumin) yang akan membungkus kuning telur secara memutar sehingga
discus germinalis selalu berada di bagian atas.
• Magnum merupakan bagian oviduct terpanjang sekitar 30cm. Fungsi dari
magnum sendiri yaitu menghasilkan albumin sehingga telur nantinya
memiliki dinding yang tebal dan berlipat.
• Isthmus bagian dari oviduct yang memiliki diameter lebih kecil daripada
magnum sehingga dapat disebut sebagai penyempitan dan memiliki
panjang sekitar 8 cm. isthmus membentuk dua membrane homogeny
yang disebut dengan Inner Shell dan Outer Shell dimana membrane
tersebut terletak di antara albumin dan kulit telur.
• Uterus pada ayam berupa ruangan dengan panjang 8cm. Pada uterus
terjadi pembentukan kerabang telur yang merupakan lapisan cuticula dan
juga terjadi deposisi kulit dan pigmen telur.
• Vagina merupakan bagian oviduct yang paling belakang. Vagina diakhiri
dengan adanya bentukan kloaka sebagai bagian akhir dari saluran
reproduksi. Vagina memiliki cincin sirkuler dengan lipatan pada
permukaannya sebagai tempat menyimpan spermatozoa.

Data yang di dapatkan waktu praktikum ternak ayam kampung Jantan:

• Testis 10 gram

Data yang di dapatkan waktu praktikum ternak ayam kampung betina dari kelompok 4:

• Ovarium 47,45 gram

• Oviduct 85,30

23
2.5 PRAKTIKUM V : MUSKULARIS (OTOT/KARKAS)

A. Topik: Murkularis (Otot/karkas)

B. Dasar Teori:

Fungsi Otot: Menggerakkan tulang-tulang tertentu. Menutupi tulang dan memberi

bentuk badan yang khas pada masing-masing unggas.

Proporsi otot yang terbesar pada unggas terdapat pada: 1) Otot pada tulang dada.

2) Otot pada Paha (paha atas/ Thig dan paha bawah/ drumstick). 3) Otot pada

sayap.

Berat karkas diperoleh dari berat potong setelah dikurangi bulu, darah, kaki

(ceker), leher, kepala dan oragan dalam termasuk jeroan/usus

C. Tujuan Praktikum;

Dari kegiatan praktikum yang telah dilaksanakan diharapkan mahasiswa lebih

paham terhadap fungsi otot Mengetahui bagian-bagian dari karkas. Bisa

menghitung berat karkas dan persentasenya.

D. Alat dan Bahan

Alat: Alat-alat tulis untuk mencatat, pisau , gunting bedah, nampan dan timbangan

Bahan: 1 ekor ayam

E. Prosedur

1. Sebelum disembelih terlebih dahulu timbang ayam tersebut sehingga diketahui

beratnya kemudaian dicatat berat hidup yang didapat.

24
2. Potonglah/sembelih ayam tersebut dengan memotong vena jugularis pada leher,

pergunakan pisau tajam sehingga darah keluar dengan sempurna, darah

ditampung lalu ditimbang.

3. Setelah dipotong seluruh bulu dicabut, lalu gambarlah feather tract dan beri nama

bagian-bagiannya.Bedahlah ayam dengan hati-hati supaya bagian dalammnya

tidak rusak, pembelahan dilakukan dengan menores bagian perut (abdoment).

4. Amati otot organ tubuh maupun organ dalam ayam dengan melihat secara

makroskopis (kasat mata)

5. Amati tempat pembentukan otot terbanyak / deposisi daging terbanyak dalam

tubuh ayam.

6. Untuk mendapatkan karkas ayam, dihilangkan bagian, kepala, leher, ceker/kaki,

organ dalam termasuk usus/jeroan.

Caranya :

a. Kepala dipotong pada bagian pangkal (ujung kepala) yang berbatasan dengan

leher/tulang leher paling atas.

b. Leher dipotong pada bagian leher/ tulang leher paling atas dan tulang leher

paling bawah yang berbatasanya dengan tulang punggung atas.

c. Kaki dipotong pada perbatasan/ persendian tulang kaki (ceker) atas dengan

persendian tulang paha bawah (drum stick).

d. Organ dalam dikeluarkan semua dari jeroan/saluran pencernaan sampai hati,

jantung, ginjal, lien kecuali paru-paru karena susah mengabilnya/ menempel

dengan tulang punggung atas.

25
Namun organ ini tetap ditimbang dan dicatat beratnya. Di luar potongan yang

dihilangkan bagian di atas dan dihilangkan bulu dan serta darah dinamakan karkas.

7. Timbanglah karkas ayam untuk diketahui beratnya dan dicatat hal ini nanti dipakai

untuk menghitung persentase karkas 8. Persentase karkas = Berat

Karkas x100%

Berat Hidup

9. Setelah karkas ditimbang, selanjutnya pecahlah bagian-bagian karkas, dan

timbanglah masing-masing bagian:

- Sayap

- Dada

- Paha ( thigh)

- Betis (drum stick)

- Punggung depan

- Punggung belakang

F. Hasil dan Pembahasan

Karkas
Karkas sendiri adalah bagian tubuh ayam yang telah di lakukan penyembelihan,
dikeluarkan darahnya, dicabut bulunya, dan di keluarkan jeroan serta tanpa kepala, leher,
dan kaki, berdasarkan praktikum muskularis yang telah dilakukan, didapatkan hasil berat
629 gram

26
Bagian karkas pada ternak ayam jantan :
• Sayap

Sayap termasuk ke dalam bagian karkas yang memiliki fungsi untuk


mempertahankan keseimbangan tubuh hewan ternak unggas ketika sedang
berada di udara, berat sayap yang di dapatkan setelah dilaksanakannya
praktikum sebesar 88 gram

• Dada

Dada adalah bagian dari karkas yang memiliki persentasi daging lebih banyak di
bandingkan bagian karkas yang lain seperti paha dan sayap, berdasarkan
praktikum di dapatkan berat sebesar 192 gram

27
• Paha

Paha merupakan bagian karkas ayam yang memiliki kandungan daging di bawah
dari bagian Dada, Paha di bedakan menjadi dua bagian yaitu bagian atas yang di
sebut paha atas (Thigh) dan paha bawah (Drumstick) bagian ini memiliki fungsi
alat penggerak, berat dari masing masing untuk Paha atas (Thigh) sebesar 135
gram dan paha bawah/betis (Drumstick) sebesar 110 gram

• Punggung

Punggung termasuk ke dalam bagian karkas ayam bagian tulang dan jaringan
yang mengelilingi tulang belakang ayam. yang berfungsi sebagai penopang
tubuh, tempat melekatnya organ dalam ternak unggas, seperti ginjal, berat dari
punggung sebesar 103 gram.

28
BAB IV PENUTUP

4.1 KESIMPULAN
Setelah dilaksanakannya praktikum Ilmu Ternak Unggas mengenai Morfologi Eksterior
Ayam, Kerangka Tubuh Ayam, Organ Pencernaan Ayam, Sistem Reproduksi Ayam dan
Muskularis dapat di tarik kesimpulan bahwa :

- Morfologi Eksterior dari ayam Jantan memiliki struktur tubuh dan jengger yang
lebih besar dari ayam betina, selain itu memiliki ciri yang membedakan yaitu memiliki taji
dan bulu ekor. Bulu merupakan bagian luar pada ayam yang berfungsi sebagai alat
penutup tubuh,memepertahankan suhu tubuh, melindungi tubuh dari panas dan dingin,
membantu menghangatkan tubuh, untuk identifikasi beberapa penyakit, dan untuk
identifikasi defisiensi nutrien.

- Kerangka ayam merupakan susunan tulang pembentuk tubuh. Kerangka tersusun


dari tulang kepala, sayap, tulang belakang, dan tulang kaki. Tulang ayam di bagi menjadi
pneumatic bones dan medullary bones. Tulang yang dijadikan indicator produktivitas layer
adalah tulang pubis dan sternum.

- Organ pencernaan pada ternak unggas terdiri atas Esophagus yang berfungsi
sebagai saluran penghubung antara paruh dengan lambung. Tembolok berfungsi sebagai
tempat penyimpanan makanan sementara. Proventrikulus berfungsi sebagai pencernaan
enzimatis, Gizzard (empedal), Usus halus (Duodenum, Jejenum, Ileium), Usus buntu
(Saecum), Usus besar, dan Kloaka.

- Sistem reproduksi Ayam Jantan terdiri dari Testis, Epididimis, Vas Deferens, dan
Alat kopulasi. Sedangkan pada system reproduksi ayam betina terdiri dari Ovarium,
Oviduct. Testis berfungsi sebagai penghasil sel gamet Jantan atau sperma.

- karkas adalah bagian tubuh ayam setelah disembelih, dikeluarkan darah serta
jeroannya, dicabut bulunya, dan dipisahkan dari kepala, leher, dan kaki. Sehingga hanya
tersisa bagian bagian dagingnya seperti bagian sayap, dada, paha atas (Thigh), paha bawah
(Drumstick), dan bagian punggung.

29
DAFTAR PUSTAKA

Hamsah. 2013. Respon Usus dan Karakteristik Karkas pada Ayam Ras Pedaging
dengan Berat Badan Awal Berbeda yang Dipuasakan Setelah Menetas. Skripsi.
Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin, Makassar.
Wahju, J. 2004. Ilmu Nutrisi Unggas. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Abbas, M. H. 1999. Manajemen Ternak Unggas. Fakultas Peternakan Universitas
Andalas: Padang
Wahju J. 2004. Ilmu nutrisi unggas. Edisi ke-4. Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press.
Fadillah, R., P. Agustin, A. Syamsirul, P. Eko. 2007. Sukses Beternak Ayam
Broiler. Agro Media Pustaka. Jakarta.
Horhoruw, W.M. 2012. Ukuran Saluran Reproduksi Ayam Petelur Fase Pullet
Yang Diberi Pakan Dengan Campuran Rumput Laut (Gracilaria edulis). Fakultas
Pertanian Universitas Pattimura. Ambon.
Usman, Ahmad Nur Ramdani. 2010. Pertumbuhan Ayam Broiler (Melalui Sistem
Pencernannya) Yang Diberi Pakan Nabati Dan Komersial Dengan Penambahan
Dysapro. Institute Pertanian Bogor. Bogor.

30
DOKUMENTASI

31
32

Anda mungkin juga menyukai