OLEH :
Dosen pembimbing :
Made Wiraparta,S.Pt,MSi
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS UDAYANA
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke-hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan hidayah-
Nya. Adapun tujuan penulisan laporan pratikum ini adalah untuk melaporkan hasil pratikum pada mata
kuliah Ilmu Ternak Unggas, dengan melakukan pratikum “MORFOLOGI EKSTERIOR AYAM, KERANGKA
TUBUH AYAM, ORGAN PENCERNAAN AYAM, SISTEM REPRODUKSI AYAM DAN
MUSKULARIS”.
Dengan laporan pratikum ini, diharapkan mahasiswa mampu untuk memahami tentang
morfologi eksterior ayam, kerangka tubuh ayam, organ pencernaan ayam, sistem reproduksi ayam dan
muskularis. Dengan demikian, saya sadar materi ini terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu, saya
mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat membangun dari berbagai pihak, agar bisa menjadi
lebih baik lagi.
ii
DAFTAR ISI
1.2 Tujuan..................................................................................................................2
1.3 Manfaat...............................................................................................................2
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………………………………..9
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Secara alamiah ayam dibagi menjadi dua berdasarkan jenis kelaminnya, yaitu ayam
jantan dan ayam betina. Alat reproduksi ayam jantan terdiri dari alat reproduksi primer
dan alat reproduksi sekunder. Alat reproduksi primer merupakan alat reproduksi utama
karena tanpa adanya alat ini dengan cara apapun ayam tidak akan mungkin
menghasilkan keturunan. Alat tersebut dinamakantestissedangkan alat reproduksi
sekunder terdiri dariepididymis, vasdeferens dan penis.
1
1.2 TUJUAN
Tujuan dari penulisan laporan pratikum ini adalah untuk menyelesaikan tugas
laporan praktikum mengenai morfologi eksterior ayam, kerangka tubuh ayam, organ
pencernaan ayam, sistem reproduksi ayam dan muskularis.
1.3 MANFAAT
1. Mengetahui tentang morfologi eksterior pada ayam Jantan dan betina.
2. Mengetahui tentang bagian kerangka tubuh ayam Jantan dan betina.
3. Mengetahui tentang organ pencernaan pada ayam.
4. Mengetahui system reproduksi pada ayam Jantan dan betina.
5. Mengetahui bentuk dari muskularis ayam Jantan dan betina
2
BAB II HASIL DAN PEMBAHASAN
Tubuh ayam bagian luar terdiri dari kepala, badan, kaki dan ekor, yang ditutupi
oleh bulu dan kulit serta derivat-derivatnya yaitu jengger, pial, paruh, kuping, kuku
dan sisik. Perbedaan anatomi dan morphologi antara jantan dan betina pada ayam
umumnya baru terlihat antara umur 2 – 4 minggu, yaitu dari bulu sayap dan
jenggernya. Namun untuk broiler sexing bisa dilakukan untuk memisahkan jantan
dan betina saat masih DOC. DOC yang dapat disexing melalui bulu adalah DOC yang
mempunyai tipe pertumbuhan bulu slow (SF). Jantan:
Jengger berdasarkan bentuknya terdiri dari single, butter cup, pea, rose,
strawbery, V-shape dan cushion. Jengger yang berwarna merah cerah
menandakan produksinya tinggi dibandingkan dengan warna jengger merah
pucat. Pembentukan ayam ras dewasa ini melalui perbaikan genetik diseleksi
ayam yang mempunyai jengger tunggal (single comb) dibandingkan bentuk
jengger lainnya, karena untuk memudahkan dalam hal perkawinan sehingga
diperoleh fertilitas yang tinggi.
3
C. Tujuan Praktikum
E. Prosedur
2. Leher
Terlihat sama namun di bedakan oleh bentuk bulu, pada ayam jantan
bentuknya lebih runcing dan bentuk ayam betina lebih bundar pada bulu. 3.
Badan
4
Ayam jantan memiliki badan lebih besar dan tinggi daripada ayam betina
yang keliatan lebih kecil dan pendek.
4. Sayap
Sayap jantan lebih lebar dan lebih lebat bulunya dibandingkan sayap betina
yang terbilang pendek dan tidak terlalu lebat bulunya.
5. Ekor
Ekor jantan lebih panjang daripada ekor betina yang terlihat pendek.
6. Kaki
Kaki jantan berwarna kuning dan kecoklatan sedangkan betina warna putih
kekuningan. Ukuran kaki jantan lebih besar dan tinggi dibandingakan kaki
ayam betina yang lebih kecil dan pendek.
Bulu pada ayam jantan terlihat lebih sedikit karena di dominasi oleh bagian
jengger dan ayam betina memiliki bulu lebih lebat karena jengger ayam lebih
kecil.
5
2. Bulu bagian leher
Bulu Jantan lebih lebat, lebih panjang dan memiliki bentuk runcing pada
bagian ujung bulu, sedangkan bulu betina pendek, lebih pendek dan bentuk
ujung bulunya terlihat bundar.
6
Primer, Sekunder, dan Penutup. Sayap ayam jantan pada bagian primer lebih
Panjang dibandingkan sayap primer pada ayam betina. Bulu sekunder pada
ayam jantan memiliki warna yang lebih beragam daripada bulu ayam betina
dimana hanya ada 1-3 jenis warna. Bulu penutup ayam jantan lebih lebat
dibandingkan dengan ayam betina yang memiliki bulu penutup yang sedikit
sehingga terlihat lebih tipis.
Bulu pada ayam jantan di bagian badan lebih terlihat lebat dan memiliki
banyak warna daripada bulu ayam yang terlihat lebat namun warna kurang
beragam.
Bulu pada ekor ayam lebih panjang dan terlihat lebih banyak dibandingkan
dengan bulu pada ekor ayam betina yang terlihat pendek.
7
6.Bulu bagian kaki
Sekilas tidak terlihat perbedaanya namun bulu pada kaki ayam Jantan lebih
menutupi kaki ayam daripada ayam betini sedikit menutupi kakinya.
Beberapa tulang pada unggas/ayam termasuk suatu tipe yang unik yang di
dalam rongga dalamnya terdapat sumsum tulang. Tulang sumsum merupakan suatu
tulang sekunder baru. Pada ayam petelur tulang sumsum terdiri atas kalsium tulang
yang di dalamnya terdapat ruang sumsum dengan anyaman tulang yang lembut dan
8
porous yang berfungsi sebagai sumber kalsium untuk membentuk kulit telur bila
kalsium pada pakan rendah. Tulang sumsum terdapat pada tulang kering (tibia),
tulang paha (femur), tulang pinggul (pubic), tulang dada (sternum), tulang iga (ribs),
tulang hasta (ulna), tulang belikat (scapula) dan tulang kuku atau toes.
C. Tujuan Praktikum
Dari kegiatan praktikum yang telah dilaksanakan diharapkan mahasiswa lebih
paham terhadap materi kuliah sistem kerangka, dapat menyebutkan dan
menunjukkan tulang-tulang penyusun bagian tubuh ternak ayam.
Bahan : Gambar /video kerangka ayam/ ayam yang diambil tulangnya dan disusun
menjadi kerangka ayam
9
E. Prosedur
Ambil kerangka ayam/ susun kerangka ayam dari ayam yang sudah dipotong
dan dibersihkan/dihilangkan dagingnya, letakkan di atas meja agar memudahkan
untuk pengamatan. Amati kerangka ayam, amati bagian-bagian penyusunnya,
penamaan tulang-tulangnya sesuai teori/materi kuliah.
• Bagian kepala
Amati tulang-tulang penyusun kepala, bentuknya, dan namanya masing-
masing. Catat hasil pengamatan.
• Bagian leher
Amati tulang-tulang penyusun leher, hitung jumlahnya, bentuknya.
Catat hasil pengamatan.
• Bagian badan
Amati tulang-tulang penyusun badan (punnggung dan dada), bentuknya, dan
namanya masing-masing. Catat hasil pengamatan
• Bagian sayap
Amati tulang-tulang penyusun sayap, bentuknya, dan namanya
masingmasing. Catat hasil pengamatan
• Bagian ekor
Amati tulang-tulang penyusun ekor, bentuknya, dan namanya masingmasing.
Catat hasil pengamatan
• Bagian kaki
Amati bagian-bagian penyusunnya, bentuk dan namanya masingmasing.
Catat hasil pengamatan.
10
F. Hasil dan Pembahasaan Kerangka
tubuh ayam
Bagian kepala :
1. Incisive :
Yang terletak di bagian depan tengkorak, khususnya pada bagian paruh.
2. Nasal :
Yang membentuk bagian hidung dan mendukung struktur paruh ayam.
3. Lacrimal :
Yang terlibat dalam pembentukan mata dan mungkin terletak di dekat mata
pada tengkorak ayam.
4. Mandible :
Yang membentuk paruh ayam. Ayam memiliki rahang atas (maxilla) dan rahang
bawah (mandibula) yang membentuk paruhnya.
11
5. Occipital :
Ini merujuk pada bagian belakang tengkorak atau tulang occipital, yang
umumnya membentuk bagian dasar tengkorak.
Bagian leher :
1. Atlas/Epistropheus :
Merujuk pada tulang leher pertama (atlas) yang terletak di pangkal tengkorak dan
mendukung kepala serta memberikan fleksibilitas gerakan kepala. Jumlah tulang bagian
leher adalah 13 atau 14 tulang.
Bagian badan :
1. Clavide :
Clavicle adalah tulang sabit di bagian depan dada yang menghubungkan
tulang dada (sternum) dengan tulang bahu (scapula). Pada ayam, clavicle juga
dikenal sebagai "furcula" atau "tulang salib," dan sering disebut sebagai
"wishbone" dalam konteks daging ayam.
2. Coracoid :
Coracoid adalah tulang yang membentuk bagian dari bahu dan
menyambungkan tulang dada (sternum) dengan tulang lengan atas (humerus).
Pada ayam, coracoid terletak di bawah dan mendukung tulang sayap.
3. Scapula :
Scapula adalah tulang bahu yang terletak di bagian belakang dan atas
tubuh. Pada ayam, scapula mendukung tulang sayap dan memberikan titik
tempel untuk otot-otot sayap.
4. Ilium :
Ilium adalah bagian dari tulang panggul yang terletak di sisi tubuh. Pada
ayam, iliumpada umumnya terlibat dalam mendukung organ-organ dalam dan
dapat berperan dalam menopang otot-otot dan struktur tubuh.
5. Sternum :
12
Sternum adalah tulang dada yang terletak di bagian tengah tubuh. Pada
ayam, sternum luas dan datar, dan memberikan dukungan untuk otototot dada
yang penting untuk aktivitas terbang.
Bagian sayap :
1. Phalanges (Falang):
Phalanges adalah tulang jari pada ayam. Ayam memiliki tiga phalanx
pada setiap jari, kecuali jari ibu jari yang hanya memiliki dua phalanx.
2. Metacarpus (Metacarpus):
Metacarpus adalah bagian tengah dari sayap ayam, antara tulang jari
(phalanges) dan tulang pergelangan tangan (carpus). Pada manusia, metacarpus
setara dengan bagian tengah tangan.
3. Ulna (Ulna):
Ulna adalah salah satu tulang lengan bawah (forelimb) ayam. Ulna dan
radius membentuk tulang lengan bawah ayam.
4. Radius (Radius):
Radius adalah tulang lengan bawah kedua pada ayam, bersama dengan
ulna. Radius dan ulna membentuk tulang lengan bawah ayam dan berperan
dalam mendukung gerakan sayap.
5. Humerus (Humerus):
Humerus adalah tulang lengan atas (forelimb) ayam. Humerus
mendukung bagian utama sayap ayam dan menghubungkan dengan tulang bahu
(scapula).
Bagian ekor :
1. Pygostyle (Pygostil):
Pygostyle adalah tulang pada bagian ujung tulang belakang atau ekor
ayam. Pygostyle merupakan tulang penyatuan beberapa tulang ekor dan
membentuk bagian akhir tulang ekor yang kuat. Ini mendukung bulu ekor dan
memberikan stabilitas.
13
2. Ischium (Ischium):
Ischium adalah salah satu dari tiga tulang yang membentuk panggul atau
pelvis ayam. Ischium berada di bagian bawah dan belakang panggul dan
bersama-sama dengan tulang lainnya membentuk cincin panggul yang
mendukung organ-organ dalam dan memberikan titik tempel bagi otot-otot
panggul.
3. Pubis (Pubis):
Pubis adalah tulang kedua dari tiga tulang yang membentuk panggul
ayam. Pubis berada di bagian bawah dan depan panggul. Bersama dengan
ischium dan ilium, pubis membentuk cincin panggul yang mendukung organ-
organ dalam dan memberikan dukungan struktural pada tubuh ayam.
Bagian kaki :
1. Femur (Femur):
Femur adalah tulang paha atau tulang paha atas pada ayam. Ini adalah
tulang panjang yang menghubungkan panggul dengan lutut.
2. Patella (Patella):
Meskipun ayam umumnya tidak memiliki patella seperti mamalia,
mereka memiliki struktur yang disebut "sesamoid bone" yang serupa dan
berperan dalam mendukung lutut.
3. Fibula (Fibula):
Fibula adalah tulang kering bawah yang terletak di samping tulang tulang
utama di kaki belakang ayam.
4. Tibia (Tibia):
Tibia adalah tulang tulang utama pada kaki belakang ayam. Ini sejajar
dengan fibula dan membentuk bagian dari tungkai bawah.
5. Metatarsus (Metatarsus):
Metatarsus adalah bagian dari kaki ayam yang berada di antara
pergelangan kaki dan jari kaki (jari-jari atau phalanges). Pada ayam, metatarsus
seringkali lebih panjang dan membentuk bagian dari kaki yang terlihat.
14
2.3 PRAKTIKUM III : ORGAN PENCERNAAN AYAM
B. Dasar Teori
Organ pencernaan ayam (unggas) dimulai dari paruh yang bentuknya khas
untuk mengambil makanan berupa biji-bijian. Rongga mulut yang dilengkapi dengan
lidah tetapi tidak mempunyai gigi. Organ pencernaan selanjutnya berupa saluran
C. Tujuan Praktikum
paham terhadap materi kuliah sistem pencernaan pada unggas, dapat menyebutkan
Alat : Timbangan, alat untuk memotong ayam yaitu pisau, gunting operasi,
jalannya pratikum.
E. Prosedur
15
mengetahui berat potong, catat beratnya.
• Selanjutnya 1 orang memegang ayam pada bagian sayap dan kaki dan 1 orang
lagi memegang ayam pada bagian kepala dan memotong pada bagian leher.
Pemotongan leher dilakukan agar mengenai vena jugularis dan arteri carotis
• Tampung darah yang keluar lalu ditimbang beratnya, catat dan hitung berapa %
• Selanjutnya lakukan pencabutan bulu dengan bersih. Bulu yang sudah dicabut
ditimbang beratnya, hitung % berat bulu dari berat potong, dan dicatat.
sampai bagian kloaka sehingga saluran pencernaan dan organ dalam terlihat
• Keluarkan dari tubuh ayam sedemikian rupa sehingga diperoleh seluruh saluran
pencernaan secara utuh. Lakukan pengamatan dan foto atau gambar hasil
pengamatan.
16
• Lakukan pembedahan terhadap tembolok, amati termasuk isi di dalamnya
• Timbang berat empedal, catat dan hitung % empedal terhadap berat potong.
• Keluarkan isi/ pakan yang ada di dalam empedal, amati keadaan dalam empedal
Paruh
Ileium
Esophagus
Jejunum
Tembolok
Cloaca
Proventriculus
Saecum
Empedal
Duodenum
a. Paruh
Paruh merupakan mulut bagi unggas dengan rahang bawah dan rahang
atas yang menanduk. Paruh berfungsi untuk makan dan minum pada unggas,
17
paruh menghasilkan air liur (saliva). Paruh yang langsung mengambil makanan
untuk dicerna lebih lanjut. Setelah makanan masuk ke dalam paruh kemudian
lidah akan mendorong makanan masuk ke esofagus, lidah juga berperan
membantu menelan makanan, kemudian dengan adanya saliva (air liur)
mempermudah makanan masuk ke dalam esophagus. Paruh yang terletak pada
bagian kepala ayam kampung jantan memiliki warna hitam bercampir putih pada
rahang atas dan berwarna putih kekuningan pada rahang bawah.
b. Esophagus
c. Tembolok
d. Proventriculus
18
e. Ampela (gizzard)
f. Usus Kecil
Unggas memiliki dua saluran usus buntu atau yang disebut cecum,
Pencernaan juga terjadi sedikit pada usus buntu (cecum). Saluran pencernaan
ini (cecum) terjadi pencernaan karbohidrat, protein dan absorbsi air.
h. Usus Besar
19
i. Kloaka
• Esopagus 8 gram
• Proventikulus 3 gram
• Ampedal 38 gram
• Ampedal 38 gram
20
2.4 PRAKTIKUM IV : SISTEM REPRODUKSI UNGGAS
B. Dasar Teori :
Alat Reproduksi Jantan terdiri dari 2 buah testis, saluran epididimis, vas de feren dan
pappillae. Alat reproduksi betina: Ovarium dan Oviduct Oviduct terdiri dari:
Infundibulum, Magnum, Isthmus, Uterus, Vagina.
C. Tujuan Praktikum
Mengamati saluran reproduksi jantan dan betina pada ayam dan mengetahui fungsinya.
Alat: Alat-alat tulis untuk mencatat, pisau, gunting bedah,kantong plastik dan nampan.
E. Prosedur
1. Setelah ayam dipotong kemudian dibelah perut bawah sampai dada ayam.
2. Amati dan gambar/vidiokan saluran reproduksi jantan dan betina/ serta diberi
21
1. Testis tempat terjadinya spermatogenesis, dan jaringan intertitial yang terdiri
atas sel glanduler (sel Leydig) tempat disekresikannya hormon steroid, androgen,
dan testosteron. Besarnya testis tergantung pada umur, strain, musim, dan pakan.
Didapatkan hasil 10 gram
2. Oviduct
Oviduct adalah saluran yang menghubungkan ovarium dengan vagina dan
juga digunakan sebagai saluran bagi spermatozoa menuju ke ovum untuk
fertilisasi. Pada ayam oviduct dibagi menjadi beberapa bagian, antara lain:
22
• Infundibulum merupakan bagian paling depan dari oviduct dengan
panjang 7cm. Terjadi proses pembentukan lapisan chalaza (lapisan tipis
albumin) yang akan membungkus kuning telur secara memutar sehingga
discus germinalis selalu berada di bagian atas.
• Magnum merupakan bagian oviduct terpanjang sekitar 30cm. Fungsi dari
magnum sendiri yaitu menghasilkan albumin sehingga telur nantinya
memiliki dinding yang tebal dan berlipat.
• Isthmus bagian dari oviduct yang memiliki diameter lebih kecil daripada
magnum sehingga dapat disebut sebagai penyempitan dan memiliki
panjang sekitar 8 cm. isthmus membentuk dua membrane homogeny
yang disebut dengan Inner Shell dan Outer Shell dimana membrane
tersebut terletak di antara albumin dan kulit telur.
• Uterus pada ayam berupa ruangan dengan panjang 8cm. Pada uterus
terjadi pembentukan kerabang telur yang merupakan lapisan cuticula dan
juga terjadi deposisi kulit dan pigmen telur.
• Vagina merupakan bagian oviduct yang paling belakang. Vagina diakhiri
dengan adanya bentukan kloaka sebagai bagian akhir dari saluran
reproduksi. Vagina memiliki cincin sirkuler dengan lipatan pada
permukaannya sebagai tempat menyimpan spermatozoa.
• Testis 10 gram
Data yang di dapatkan waktu praktikum ternak ayam kampung betina dari kelompok 4:
• Oviduct 85,30
23
2.5 PRAKTIKUM V : MUSKULARIS (OTOT/KARKAS)
B. Dasar Teori:
Proporsi otot yang terbesar pada unggas terdapat pada: 1) Otot pada tulang dada.
2) Otot pada Paha (paha atas/ Thig dan paha bawah/ drumstick). 3) Otot pada
sayap.
Berat karkas diperoleh dari berat potong setelah dikurangi bulu, darah, kaki
C. Tujuan Praktikum;
Alat: Alat-alat tulis untuk mencatat, pisau , gunting bedah, nampan dan timbangan
E. Prosedur
24
2. Potonglah/sembelih ayam tersebut dengan memotong vena jugularis pada leher,
3. Setelah dipotong seluruh bulu dicabut, lalu gambarlah feather tract dan beri nama
4. Amati otot organ tubuh maupun organ dalam ayam dengan melihat secara
tubuh ayam.
Caranya :
a. Kepala dipotong pada bagian pangkal (ujung kepala) yang berbatasan dengan
b. Leher dipotong pada bagian leher/ tulang leher paling atas dan tulang leher
c. Kaki dipotong pada perbatasan/ persendian tulang kaki (ceker) atas dengan
25
Namun organ ini tetap ditimbang dan dicatat beratnya. Di luar potongan yang
dihilangkan bagian di atas dan dihilangkan bulu dan serta darah dinamakan karkas.
7. Timbanglah karkas ayam untuk diketahui beratnya dan dicatat hal ini nanti dipakai
Karkas x100%
Berat Hidup
- Sayap
- Dada
- Paha ( thigh)
- Punggung depan
- Punggung belakang
Karkas
Karkas sendiri adalah bagian tubuh ayam yang telah di lakukan penyembelihan,
dikeluarkan darahnya, dicabut bulunya, dan di keluarkan jeroan serta tanpa kepala, leher,
dan kaki, berdasarkan praktikum muskularis yang telah dilakukan, didapatkan hasil berat
629 gram
26
Bagian karkas pada ternak ayam jantan :
• Sayap
• Dada
Dada adalah bagian dari karkas yang memiliki persentasi daging lebih banyak di
bandingkan bagian karkas yang lain seperti paha dan sayap, berdasarkan
praktikum di dapatkan berat sebesar 192 gram
27
• Paha
Paha merupakan bagian karkas ayam yang memiliki kandungan daging di bawah
dari bagian Dada, Paha di bedakan menjadi dua bagian yaitu bagian atas yang di
sebut paha atas (Thigh) dan paha bawah (Drumstick) bagian ini memiliki fungsi
alat penggerak, berat dari masing masing untuk Paha atas (Thigh) sebesar 135
gram dan paha bawah/betis (Drumstick) sebesar 110 gram
• Punggung
Punggung termasuk ke dalam bagian karkas ayam bagian tulang dan jaringan
yang mengelilingi tulang belakang ayam. yang berfungsi sebagai penopang
tubuh, tempat melekatnya organ dalam ternak unggas, seperti ginjal, berat dari
punggung sebesar 103 gram.
28
BAB IV PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Setelah dilaksanakannya praktikum Ilmu Ternak Unggas mengenai Morfologi Eksterior
Ayam, Kerangka Tubuh Ayam, Organ Pencernaan Ayam, Sistem Reproduksi Ayam dan
Muskularis dapat di tarik kesimpulan bahwa :
- Morfologi Eksterior dari ayam Jantan memiliki struktur tubuh dan jengger yang
lebih besar dari ayam betina, selain itu memiliki ciri yang membedakan yaitu memiliki taji
dan bulu ekor. Bulu merupakan bagian luar pada ayam yang berfungsi sebagai alat
penutup tubuh,memepertahankan suhu tubuh, melindungi tubuh dari panas dan dingin,
membantu menghangatkan tubuh, untuk identifikasi beberapa penyakit, dan untuk
identifikasi defisiensi nutrien.
- Organ pencernaan pada ternak unggas terdiri atas Esophagus yang berfungsi
sebagai saluran penghubung antara paruh dengan lambung. Tembolok berfungsi sebagai
tempat penyimpanan makanan sementara. Proventrikulus berfungsi sebagai pencernaan
enzimatis, Gizzard (empedal), Usus halus (Duodenum, Jejenum, Ileium), Usus buntu
(Saecum), Usus besar, dan Kloaka.
- Sistem reproduksi Ayam Jantan terdiri dari Testis, Epididimis, Vas Deferens, dan
Alat kopulasi. Sedangkan pada system reproduksi ayam betina terdiri dari Ovarium,
Oviduct. Testis berfungsi sebagai penghasil sel gamet Jantan atau sperma.
- karkas adalah bagian tubuh ayam setelah disembelih, dikeluarkan darah serta
jeroannya, dicabut bulunya, dan dipisahkan dari kepala, leher, dan kaki. Sehingga hanya
tersisa bagian bagian dagingnya seperti bagian sayap, dada, paha atas (Thigh), paha bawah
(Drumstick), dan bagian punggung.
29
DAFTAR PUSTAKA
Hamsah. 2013. Respon Usus dan Karakteristik Karkas pada Ayam Ras Pedaging
dengan Berat Badan Awal Berbeda yang Dipuasakan Setelah Menetas. Skripsi.
Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin, Makassar.
Wahju, J. 2004. Ilmu Nutrisi Unggas. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Abbas, M. H. 1999. Manajemen Ternak Unggas. Fakultas Peternakan Universitas
Andalas: Padang
Wahju J. 2004. Ilmu nutrisi unggas. Edisi ke-4. Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press.
Fadillah, R., P. Agustin, A. Syamsirul, P. Eko. 2007. Sukses Beternak Ayam
Broiler. Agro Media Pustaka. Jakarta.
Horhoruw, W.M. 2012. Ukuran Saluran Reproduksi Ayam Petelur Fase Pullet
Yang Diberi Pakan Dengan Campuran Rumput Laut (Gracilaria edulis). Fakultas
Pertanian Universitas Pattimura. Ambon.
Usman, Ahmad Nur Ramdani. 2010. Pertumbuhan Ayam Broiler (Melalui Sistem
Pencernannya) Yang Diberi Pakan Nabati Dan Komersial Dengan Penambahan
Dysapro. Institute Pertanian Bogor. Bogor.
30
DOKUMENTASI
31
32