Anda di halaman 1dari 121

PT.

PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN


Nama Paket : Pekerjaan Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hydro (PLTM)
Pusaka 1 (2 x 4.4MW) dan 3 (2 X 1.5MW)
Lokasi : Kabupaten Cianjur, Jawa Barat

DAFTAR ISI:
I. PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang dan Uraian Singkat
I.2. Lokasi Pekerjaan
I.3. Sumber Material
I.4. Kondisi Lapangan
I.5. Data Proyek

II. Metode Kerja


II.1. Mobilisasi
II.2. Bangunan Fasilitas, Jalan Kerja Sementara, Stock Pile, Disposal dsb
II.3. Pelaksanaan Pekerjaan Utama
II.4. Tahapan Pekerjaan
II.5. Schedule Pelaksanaan Pekerjaan

I. PENDAHULUAN

Penjelasan Secara Umum

Mini Hidro atau yang dimaksud dengan Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hidro (PLTM), adalah suatu
pembangkit listrik skala kecil yang menggunakan tenaga air sebagai tenaga penggeraknya dengan
cara membendung aliran sungai (untuk menaikan Elevasi Permukaan Air), dan selanjutnya air
diambil melalui bangunan intake, disalurkan dengan bangunan saluran pembawa menuju Bak

Pembangunan PLTM
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN

penenang / forebay, selanjutnya dialirkan melalui sebuah pipa pesat (penstock) kedalam rumah
pembangkit yang pada umumnya dibangun di bagian tepi sungai untuk menggerakkan turbin. Energi
mekanik yang berasal dari putaran poros turbin akan diubah menjadi energi listrik oleh sebuah
generator

Secara mekanis penstock berfungsi sebagai sarana pengubah tenaga kinetis dari hidrostatik pada
bak penenang (penampung) menjadi tenaga pontesial. Tenaga air tersebut menjadi tenaga mekanik
pada turbin. Turbin akan menggerakan generator sehingga menimbulkan listrik.

I.1. Latar Belakang dan Uraian Singkat


I.1.1. Latar Belakang
Latar belakang , Maksud dan Tujuan Pekerjaan ini sesuai Tender Dokumen

I.1.2. Uraian Singkat


Pekerjaan Pengadaan dan Konstruksi yang meliputi Pekerjaan Persiapan, Pekerjaan
Sipil, Pekerjaan Metal, Pekerjaan Electrical/Mechanical dan Test & Commissioning
- Pemberi Tugas
Pemberi Tugas (Owner) adalah PT. Pembangkitan Pusaka Parahiangan, atau
ditentukan lain sesuai tender dokumen

- Sumber Dana
Sumber Dana dari PT. Pembangkitan Pusaka Parahiangan atau diterangkan lain
sesuai Tender Dokumen

- Lokasi Pekerjaan
Sungai Cibuni, Kabupaten Cianjur Propinsi Jawa Barat (sesuai plan dalam dokumen
lelang)

- Waktu Pelaksanaan
Waktu Pelaksana Pekerjaan adalah 510 (lima ratus sepuluh) hari kalender dengan
masa Pemeliharaan sesuai yang dipersyaratkan dalam Tender Dokumen.

- Pengendalian Waktu Pelaksanaan


Pengendalian waktu pelaksanaan akan dilakukan dengan metode Bar chart (sesuai
tender dokumen).

- Pengendalian Mutu Pelaksanaan


Untuk menjamin mutu pekerjaan maka dalam pelaksanaannya akan mengacu pada
spesifikasi teknis yang ada didalam dokumen tender, Berita acara rapat tinjauan
lapangan, addendum (jika ada) dan dikendalikan dengan Quality Control Plan.
Persiapan pelaksanaan merupakan bagian yang penting untuk dilakukan adalah
melakukan koordinasi dengan polisi, peraturan yang berkaitan tatacara dan
Pengendalian Traffic kendaraan /peralatan proyek dan penjaminan keamanan dan
keselamatan oleh team K-3 proyek.

Pembangunan PLTM
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN

I.2. Lokasi Pekerjaan


Sungai Cibuni, Kabupaten Cianjur Propinsi Jawa Barat (sesuai plan dalam dokumen lelang)

PLAN SESUAI DOKUMEN TENDER


- LOKASI PLTM PUSAKA 1

Pembangunan PLTM
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN

Pembangunan PLTM
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN

- LOKASI PLTM PUSAKA 2

Pembangunan PLTM
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN

Pembangunan PLTM
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN

I.3. Sumber Material


1. Alam:
- Pasir : Lokal setempat ± 25 Km
- Batu Gunung (Belah) : Lokal setempat ± 1-2 Km
- Sirtu : Lokal setempat ± 25 Km
- Batu Pecah : Lokal setempat Plant ± 60Km

2. Pabrikan:
- Semen PC : Supplier Jakarta
- Besi Tulangan : Supplier Jakarta
- Pipa Baja : Supplier Jakarta

Pengadaan, Penanganan Material / Bahan Pekerjaan dan Deposit / Penyimpanan


Bahan / Material di Lapangan.
Beton dan Batu kali
- Pengadaan bahan / material untuk pekerjaan Struktur Beton dari Concrete Mixer.
- Pengadaan bahan / material untuk pekerjaan Struktur Beton dan Pas. Batu kali dengan
menggunakan Beberapa Concrete Mixer  Tidak menghambat pekerjaan yang akan
dilakukan secara bebarengan / tidak saling tergantung.

Pengadaan Material Batu


Proposal Lokasi Quary Batu dan metode transportasi serta stock material

Pada Lokasi Quary Batu


- Material diambil oleh Pekerja / tenaga
manusia dan alat bantu
- Material dituang ke dalam bak dump
truck
- delivery material batu ke lokasi
pekerjaan

Hauling / Trasportasi Pekerjaan

Pembangunan PLTM
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN

Untuk lokasi yang tidak dapat dijangkau dengan Dump truck, transportasi dibantu
dengan gerobak / alat Bantu. Material di stock pada lokasi sementara / stock area,
dilanjutkan dengan bantuan alat Bantu / gerobak menuju lokasi pekerjaan.

Pengadaan Hauling / Trasportasi Disekitar lokasi pek.

Material Lain
- Penempatan bahan / material untuk pekerjaan Beton, (Besi tulangan & Semen,
aggregat, pasir dsb) ditempatkan pada lokasi base camp  Gudang Proyek
(Gudang 1 / Gudang Utama).
- Pembuatan Sub – Sub gudang Proyek (Gudang 2, 3 dst) Jika “Diperlukan”.

Ilustrasi

Supplier Material

GUDANG 1 / GUDANG
UTAMA
(lokasi Base Camp)

GUDANG 2 / Material GUDANG 3 / Material GUDANG 4 / Material


Depot 2 Depot 3 Depot 4 dst
(lokasi : work site) (lokasi : work site) (lokasi : work site)

Barak Pekerja Barak Pekerja Barak Pekerja

Pembangunan PLTM
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN

Konstruksi :
1. Gudang 1 / Gudang Utama
 Storage kondisi Kering terlindung dari air hujan / Bocor, dasar storage lebih tinggi dari
elevasi tanah sekitar
2. Gudang 2 / Material Depot 2 dst
 Storage kondisi Kering terlindung dari air hujan / Bocor, dasar storage lebih tinggi dari
elevasi tanah sekitar

I.4. Kondisi Lapangan


1. Topografi;
- As Bendung ± 796.250 – 800.250
- Diversion (Intake) ke sedimen Trap = sesuai tender dikumen
- Water Way (saluran pembawa) dengan perbedaan elevasi awal – akhir sesuai tender
dokumen berupa saluran terbuka
- Perbedaan Elevasi Antara Bak Penenang dan Rumah Pembangkit sesuai tender
dokumen dengan perbedaan tinggi 749 m berupa pipa pesat / penstock
> Elev. Dasar Penstock di Head Pond = Sesuai Gambar Kerja dan
> Elev. Penstock di Power House = Sesuai Gambar Kerja

2. Geologis
- As bendung, hulu dan hilir terdiri dari tanah bercampur material berbutir (Soft dan Hard
Rock), untuk tebing kiri dan kanan bendung batuan dan endapan
- Diversion (Intake) ke sedimen Trap berupa Soft dan Hard Rock dan endapan dengan
permukaan datar antara keduanya.
- Water way (saluran pembawa) terdiri dari antara tanah lunak (Clay) dan tanah keras
- Bak penenang, penstock terdiri dari antara tanah lunak (Clay) dan tanah keras

3. Iklim dan Cuaca;


- Musim Hujan : Bulan Oktober - April
- Musim Kemarau : Bulan April - Oktober

I.5. Data Proyek


1. Bendung konstruksi Pas. Batu dengan Selimut Beton pada permukaan Mercu dan lantai
dengan dimensi sebagai berikut;
- Lebar Bendung total (B) = Sesuai Gambar Kerja
- Tinggi Mercu Bendung (H) = 4,00 m
- Panjang Total Bendung (L) = Sesuai Gambar Kerja
- Lebar Penguras (b2) = 5,50 m

Pembangunan PLTM
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN

- Lebar mercu bendung (b1) = 26,00 m


- Pintu air penguras = 2 unit @1,8m (b) tipe pintu sorong

2. Intake
Konstruksi Pasangan Batu dengan dimensi;
- Lebar dasar saluran (B) = 3,60 m
- Tinggi saluran (H) = sesuai Gambar kerja
- Pintu Intake = 2 unit @1.8 m (b) tipe Pintu Sorong

3. Sand Trap / Kolam Pengendap Pasir


Konstruksi Pasangan Batu dengan dimensi;
- Lebar dasar saluran (B) = sesuai gambar kerja
- Tinggi saluran (H) = sesuai gambar kerja
- Panjang Saluran (L) = sesuai gambar kerja
- Pintu air penguras = 1 unit (b) tipe pintu sorong

4. Saluran Pembawa
4.1. Saluran Pembawa (Open chanel)
Konstruksi Pasangan Batu dengan dimensi;
- Lebar dasar saluran (B ) = sesuai gambar kerja
- Tinggi saluran (H) = sesuai gambar kerja
- Panjang Saluran (L) = sesuai gambar kerja

5. Headpond (kolam Penenang)


Konstruksi Pasangan Batu dengan dimensi;
- Ukuran Kolam = sesuai gambar kerja
- Tinggi kolam = sesuai gambar kerja
- Pintu Penstock(b) = sesuai gambar kerja
- Pintu Penguras(b) = sesuai gambar kerja

6. Pipa Pesat (Penstock)


6.1. Konstruksi pondasi pas. Batu dengan uk. Pipa pesat;
- Pipa Pesat Ø 1,50m, = sesuai gambar kerja
- Jml Penstok Line = 1,00 bh
- Jarak Sadel = 5 m
- Efektidf Head = sesuai gambar kerja

7. Rumah Pembangkit (Power House)


- Dimensi Bangunan = sesuai gambar kerja
- Struktur Beton Bertulang; Dinding Pas. Batu bata

8. Jalan Akses
- Lebar Perkerasan = sesuai gambar kerja
- Lebar Bahu Jalan (Ka / Ki) = sesuai gambar kerja
- Panjang Jalan Akses (L);
1. sesuai gambar kerja (Power House – Bendung)
2. sesuai gambar kerja (Head Pond – Power House)
- Konstruksi Perkerasan Jalan:
1. Lapisan Base AWCAS = 15 cm atau sesuai gambar kerja

9. Jalan Insitu
- Lebar Perkerasan = sesuai gambar kerja
- Lebar Bahu Jalan (Ka / Ki) = sesuai gambar kerja
- Panjang Jalan Akses (L) = sesuai gambar kerja
- Konstruksi Perkerasan Jalan:
1. Lapisan Base AWCAS = 15 cm atau sesuai gambar kerja

Pembangunan PLTM
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN

II. Metode Kerja

II.1. Mobilisasi
II.1.2. Peralatan Pekerjaan dan Material
Mobilisasi /pengiriman peralatan ke lokasi pekerjaan di jadwalkan terlebih dahulu
yang berisi keterangan lokasi peralatan, usulan cara pengangkutan dan jadwal
kedatangan peralatan dilapangan. Selanjutnya alat ditempatkan pada lokasi yang
aman / dekat di lokasi proyek agar mudah digunakan dalam pekerjaan nantinya.
Mobilisasi peralatan diselesaikan sesuai dengan jadwal pelaksanaan Pekerjaan
(merupakan salah satu lampiran dalam dokumen penawaran) dan ketentuan lain
yang telah dipersyaratkan dalam dokumen pelelangan.

Assumsi Mobilisasi alat dan Material:


Peralatan Kerja dan Material dimobilisasi Dari Jakarta untuk selanjutnya dihantar ke
lokasi pekerjaan Via Jalan Existing. Dilanjutkan dengan delivery ke lokasi pekerjaan
dengan alat angkut darat (Trailer). Transportasi peralatan berat dan Material
dilaksanakan setelah mendapat ijin dan bantuan pengamanan dengan pihak terkait
selama dalam perjalanan sampai ditujuan demi menjaga keselamatan selama dalam
perjalanan.

Pembangunan PLTM
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN

Tabel Peralatan Pekerjaan

No Jenis Alat
I. Pekerjaan Sipil
I.1. Concrete Mixer
I.2. Bar Cutter
I.3. Dump Truck
I.4 Truck Crane
I.5. Excavator
I.6. Buldozer
I.7. Tandem
I.8. Elec. Pump (for water & mud)
I.9 Welding Machine Diesel (Mesi Las)
I.10 Theodolit
I.11 Baby Roller
dsb

Untuk alat lainnya dapat dilihat pada Lampiran Jenis,


Kapasitas, komposisi dan Jumlah Peralatan

II. Pekerjaan Elektrikal


II.1. Generator Set
II.2 Tool Box
II.3. Megger
II.4. Multimeter
II.5 Ampere Meter

II.1.2.Tenaga Kerja / Personil


- Mobilisasi tenaga kerja mencakup tenaga kerja yang didatangkan dari luar lokasi
maupun berasal dari sekitar proyek. Tenaga kerja yang dominan adalah tenaga
kerja Konstruksi

- Tenaga kerja yang tidak memerlukan keahlian khusus akan diambil sebanyak
mungkin dari penduduk lokal. Jika tenaga kerja lokal yang ada belum mencukupi,
baru akan diambil tenaga kerja dari luar lokasi.

Klasifikasi dan Jumlah Tenaga Kerja

No Klasifikasi Jumlah Orang

1. Project Manager 1 Orang


2. Site Manager 1 Orang
3. Tenaga Ahli / Site Engineer Pekerjaan Sipil 1 Orang
4. Tenaga Ahli / Site Engineer Pekerjaan Elektrikal 1 Orang
5. Tenaga Pelaksana Pekerjaan Sipil 1 Orang
6. Tenaga Pelaksana Pekerjaan Elektrikal dan Mekanikal 1 Orang
7. Tenaga Administrasi 1 Orang
8. Laborat 1 Orang
9. Tenaga Ahli K3 1 Orang
10. Tenaga Ahli QS 1 Orang
11. Mandor 3 Orang
12. Tenaga Kasar (Tukang, Pekerja dsb) Sesuai Kebutuhan
13 Operator & Pemb. Operator Sesuai Kebutuhan
14 Sopir & Pemb. Supir Sesuai Kebutuhan
15 Petugas Keamanan 3 Orang

Pembangunan PLTM
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN

II.2. Bangunan Fasilitas, Jalan Kerja Sementara, Stock Pile, Disposal dsb
Bangunan Fasilitas yang diperlukan adalah sebagai berikut
II.2.1. Tabel Fasilitas

Lokasi di sekitar bangunan Power House

N0 FASILITAS URAIAN KET.

1. Kantor Lapangan 2 @ 45 m2 (atau ditentukan lain sesuai tender dokumen) (permanen ==> akan
2. Barak pekerja 1 @ 200 m2 (atau ditentukan lain sesuai tender dokumen) digunakan sbg bangunan Rumah Jaga)
3. Laboratory 1 @ 24 m2 (atau ditentukan lain sesuai tender dokumen)
4. Warehouse 1 @ 65 m2 (atau ditentukan lain sesuai tender dokumen)
5. Repair Shop 1 @ 65 m2 (atau ditentukan lain sesuai tender dokumen)
6. Form & Rebar Works 1 @ 64 m2 (atau ditentukan lain sesuai tender dokumen)
7. First Aid Facilities 1 @ 36 m2 (atau ditentukan lain sesuai tender dokumen)
8. Canteen 1 @ 24 m2 (atau ditentukan lain sesuai tender dokumen)
9. Jaringan Perpipaan dengan mengunakan pipa 1"
10. Jaringan Listrik dari Genset ke masing - masing bangunan
11. Tangki Air 6 m3
12. Sumur dengan Pompa for Engineer, Employer & Const
13. Pipa PVC & Septic Tank dia 4 " untuk Septic Tank
14. Sumur Peresapan dengan pipa 50 mm dari Septic Tank
15. Genset untuk penerangan
16. Jalan Internal w = 3,00 m , Base Class C

LAY OUT BANGUNAN FASILITAS


Security Fence

7 15

Material Stock Yard


2

1 13
14
16

8 11
Village Road

Form & Rebar


Stock Yard Motor Pool
Yard 5
3 4

Temporary Access Road

Pembangunan PLTM
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN

Buat Papan Nama Proyek


Papan nama dibuat dari bahan sesuai yang dipersyaratkan yang diberi keterangan (dengan
cat) berupa nama proyek, pemilik proyek, jumlah nilai proyek, lokasi proyek dan lain-lain
yang memperjelas keterangan proyek yang sedang dikerjakan. Dalam pelaksanaannya
menggunakan tenaga manusia dibantu dgn alat pendukung lainnya seperti palu, dll
Selanjutnya papan nama di letakkan pada lokasi sekitar proyek yang mudah untuk dilihat
dan dikenali oleh publik.

II.2.2. Jalan Kerja Sementara


a. Perbaikan dan Perkuatan Bangunan pada Jalan Eksisting
Untuk menjaga keamanan dalam transportasi material maka perlu perbaikan
dan perkuatan jembatan dan bangunan perlintasan lainnya dengan
penggantian dan pemasangan baru konstruksi yang bersifat sementara

b. Pembuatan Jalan Kerja / Construction Road dan Jalan Masuk/Akses


Road

Definisi
b.1. Jalan Kerja / Construction Road
Kontraktor Akan membuat jalan kerja ke lokasi pekerjaan dengan lokasi
yang terpisah dengan akses road ataupun pada lokasi akses road
(nantinya akan dipakai untuk akses road  jika memungkinkan). Jalan
Bersifat temporary selama pelaksanaan Proyek.
Assumsi Penggunaan dan Pelaksanaan :
1. Penggunaan:
1.1. Jalan kerja untuk mobilisasi dan demobilisasi peralatan kerja dan
peralatan fasilitas kontraktor lainnya
1.2. Jalan kerja untuk aktivitas pekerjaan. Jalan kerja ini digunakan
untuk Penanganan material dari proses konstruksi dsb.
2. Pelaksanaan :
Peralatan Kerja;
- Excavator
- Buldozer
- Dump truck  angkut meterial
- Tandem roller
- Alat bantu

2.1. Pembuatan jalan kerja (Lebar badan jalan


mencukupi untuk lalu lintas peralatan
proyek)

Sebelumnya dilakukan pengupasan humus


/striping, kemudian dilanjutkan dengan
galian tanah lunak dan tanah berbatu
dengan excavator dan buldozer

Material Hasil galian / cutting dibuang


disekitar lokasi pekerjaan yang telah
ditentukan.

Pembangunan PLTM
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN

Spreading and Grading By Bulldozer 2.2. Pekerjaan Drainase


2.3. Sub Grader preparation dengan Buldozer dan
Pemadatan dengan Tandem
2.4. Pembuatan jalan kerja dengan menggunakan
material sirtu. Penghamparan dengan Buldozer.
2.5. Pemadatan Material untuk Jalan Kerja dengan
dengan alat pemadat. Pemadatan sesuai spek.
Teknis.
2.7 Pada Lokasi yang tdk dpt dijangkau dg alat berat,
pekerjaan secara manual) pekerja dan alat bantu).

b.2. Jalan Masuk / Akses Road


Jalan Masuk adalah konstruksi jalan yang menghubungkan Lokasi
pekerjaan dengan Jalan Utama yang nantinya akan digunakan sebagai
jalan masuk secara permanen (non temporary). Jadwal Pelaksanaan Akses
Road ini dapat dilaksanakan bebarengan dengan pekerjaan Konstruksi
bangunan PLTM lainnya (tidak berhubungan, krn konstruksi bangunan
PLTM lainnya menggunakan Jalan Kerja).
Assumsi Penggunaan dan Pelaksanaan :
1. Penggunaan:
1.1. Jalan kerja untuk mobilisasi dan demobilisasi peralatan kerja dan
peralatan fasilitas kontraktor lainnya
1.2. Jalan kerja untuk aktivitas pekerjaan. Jalan kerja ini digunakan
untuk Penanganan material dari proses konstruksi dsb.

2. Pelaksanaan :
Peralatan Kerja;
- Excavator
- Buldozer
- Dump truck  angkut meterial
- Tandem roller
- Alat bantu

2.1. Pembuatan jalan kerja (Lebar badan jalan


3.5 m dengan Bahu Kn/Kr adalah 1m) dan
tebal padat 15 cm)

Sebelumnya dilakukan pengupasan humus


/striping, kemudian dilanjutkan dengan
galian tanah lunak dan tanah berbatu dengan
excavator dan buldozer
Material Hasil galian / cutting dibuang
disekitar lokasi pekerjaan yang telah
ditentukan.

Pembangunan PLTM
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN

2.2. Pekerjaan Drainase


Spreading and Grading By Bulldozer 2.3. Sub Grader preparation dengan Buldozer dan
Pemadatan dengan Tandem
2.4. Pembuatan jalan kerja dengan menggunakan
material sirtu / AWCAS. Penghamparan dengan
Buldozer.
2.5. Pemadatan Material untuk Jalan Kerja dengan
dengan Tandem Roller. Pemadatan sesuai spek.
Teknis.
2.7 Pada Lokasi yang tdk dpt dijangkau dg alat berat,
pekerjaan secara manual) pekerja dan alat bantu).

b.3. Jembatan Untuk Akses Road


- Konstruksi Jembatan Adalah Jembatan dengan metode Cast in situ
- Pekerjaan dengan Bantuan Perancah / Scafolding

Pelaksanaan Pekerjaan Struktur Jembatan dibawah ini hanya sebagai “ILUSTRASI” dari tahap pelaksanaan
pekerjaan Struktur Abutment.
Adapun Bentuk dan dimensi dari abutment yang akan dilaksanakan pada pelaksanaan pekerjaan yang
dilelangkan ini sesuai dengan Gambar rencana Pelaksanaan (Shop Drawing) pada dokumen
lelang/Tender document.

Tahap 1 : pasir urug & Lean


concrete

Tahap 2 : Pembesian
-Tulangan dibersihkan dari kotoran,
karat dan benda asing lainnya.
- Posisi pembesian utk abutment
disanggah untuk mencegah
bergesernya tulangan dari
kedudukan rencana dan tetap
kokoh pada saat pengecoran, dan
jarak batangan tetap dijaga.

Koneksi / Delatasi dengan stuktur existing dilakukan dengan


mengebor dan memasang tulangan / angkur pada struktur
existing sesuai gambar kerja

Pembangunan PLTM
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN

Tahap 3 : Form work


- Rencana formwork sesuai dengan
shop drawing & disetujui direksi
- Sebelum pengecoran, form work &
tulangan di cek dan disetujui oleh
engineer

Tahap 4 :Pengecoran Concrete


- Pengecoran dilaksanakan dengan
Beton Produksi dari Concrete
Mixer

- Mutu beton sesuai gambar kerja


dan spek. Teknis

- Pemadatan dengan concrete


vibrator

Tahap 5 : Finishing dan Curing


- Curing segera dilaksanakan
dibukanya formwork

- Curing menggunakan penyiraman


air & curing compound

Pembangunan PLTM
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN

Tahap 6 : Tulangan Abutment

Tahap 7 : Formwork Abutment

Tahap 8 : Concreting Abutment

Pembangunan PLTM
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN

Tahap 8-1 : Pengecoran


Selanjutnya

Pada saat bersamaan, pelaksanaan


konstruksi wing wall dilaksanakan

Tahap 9 : Finishing & Curing

Tahap 10 : Back Fiiling

PIER
Pelaksanaan Pier dibawah ini hanya sebagai “ILUSTRASI” dari tahap pelaksanaan pekerjaan Pier.
Adapun Bentuk dan dimensi dari pier yang akan dibangun dalam pelaksanaan pekerjaan yang dilelangkan
ini sesuai dengan spesifikasi teknis, Bill of Quantity dan Gambar rencana Pelaksanaan (Shop
Drawing) pada dokumen lelang/Tender document.

1. Pembesian dan
Bekisting Pile Cap

Pembangunan PLTM
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN

1. Pengecoran beton
dengan bantuan
Hydraulic crane with
bucket.
2. Pemadatan dengan
concrete vibrator

1. Untuk Pier kolom


diassumsikan
pekerjaan dilakukan
dengan 2 tahap:
4.1.Tahap 1  ±½
Tinggi.
4.2. Tahap 2  sisa
tinggi. Pada
tahap ini,
pekerjaan
bekisting
menggunakan
Climbing Form
work.

2. Pembesian dan
Bekisting Pier Kolom.

3. Pengecoran beton
dengan bantuan
Hydraulic crane with
bucket.
4. Pemadatan dengan
concrete vibrator

Pembangunan PLTM
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN

1. Pembesian dan
Bekisting Pier Kolom
Tahap 2.
2. Pembesian dengan
Climbing Work

1. Pengecoran beton
dengan bantuan
Hydraulic crane with
bucket.
2. Pemadatan dengan
concrete vibrator

3. Pembesian dan Bekisting


Pier Head

Pembangunan PLTM
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN

1. Pengecoran beton
dengan bantuan
Hydraulic crane with
bucket.
2. Pemadatan dengan
concrete vibrator

3. Finishing & Curing


4. Dialnjutkan Pekerjaan
lainnya;
- Bearing pad
- Main girder &
Diafragma
- RC Plate
- Slab
- Plat injak
- Railling
- Pek. Lainnya
sesuai gambar
kerja dan BQ

Pembangunan PLTM
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN

Pelaksanaan Pekerjaan Struktur Jembatan dibawah ini hanya sebagai “ILUSTRASI” dari tahap pelaksanaan
pekerjaan Struktur Jembatan.
Adapun Bentuk dan dimensi dari abutment, balok jembatan, lantai jembatan, dsb yang akan dilaksanakan
pada pelaksanaan pekerjaan yang dilelangkan ini sesuai dengan Gambar rencana Pelaksanaan (Shop
Drawing) pada dokumen lelang/Tender document.
Pelaksanaan pekerjaan ini menggunakan metode Cast in situ / Beton cor ditempat, dimana dalam pelaksanaan
pekerjaan menggunakan batang kayu dan papan kayu sebagai acuan/bekisting dan supporting.
Bahan ;
- Batang kayu dan papan kayu sebagai supporting dan bekisting
- Baja Tulangan dengan diameter dan perakitan sesuai dengan gambar rencana /gambar kerja.
- Beton dengan mutu sesuai spesifikasi teknis dan Gambar rencana/gambar kerja

BEKISTING DAN PEMBESIAN BALOK, DIAFRAGMA & PLAT JEMBATAN

Penampang melintang

4/6 4/6

4/6

4/6 4/6
5/7 5/7 5/7 5/7

3/10 3/10

5/7 5/7

5/7 5/7

Pembangunan PLTM
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN

Tulangan Balok T

Tebal Lantai
Jembatan

4/6
5/7

5/7

4/6

4/6
5/7 5/7

3/10

Batang kelapa/Cerucuk dolken /


5/7 Batang Pohon

5/7

PEKERJAAN PEMBETONAN BALOK & DIAFRAGMA

Pembangunan PLTM
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN

Penampang melintang
Tulangan Balok T

Tebal Lantai
Jembatan

4/6
5/7

5/7

4/6

4/6
5/7 5/7

3/10

Batang kelapa/Cerucuk dolken /


5/7 Batang Pohon

5/7

PEKERJAAN PEMBETONAN BALOK DAN DIAFRAGMA SELESAI, DILANJUTKAN DENGAN


PEMBESIAN DAN BEKISTING LANTAI JEMBATAN

4/6 4/6

4/6 4/6
4/6 4/6

4/6 4/6
5/7 5/7 5/7 5/7

3/10 3/10

5/7 5/7

5/7 5/7

Pembangunan PLTM
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN

PENGECORAN BETON LANTAI & PEMADATAN DENGAN CONCRETE VIBRATOR

4/6 4/6

4/6 4/6
4/6 4/6

4/6 4/6
5/7 5/7 5/7 5/7

3/10 3/10

5/7 5/7

5/7 5/7

PEKERJAAN JEMBATAN SELESAI


DILANJUTKAN PEKERJAAN LAINNYA
- PEMBONGKARAN SUPPORTING DAN BEKISTING
- RAILLING JEMBATAN
- PARAPET
- DSB

PEKERJAAN PEMBETONAN BALOK & DIAFRAGMA Finished Jembatan, dilanjutkan


dengan pekerjaan Proteksi slope
pada disekitar abutment

Perawatan / Curing pada Pekerjaan Beton;


1. Fungsi;
Menjaga kadar air pada beton agar tidak terlalu cepat kering  proses pemadatan / kering beton
tidak terlalu cepat atau juga terlalu lambat, akibat beton tidak retak dan berumur lama
2. Pelaksanaan;
Dilaksanakan setelah proses pengecoran beton selesai (finishing)
3. Metode;
- Dilakukan dengan Curing compound dengan material dan cara pelaksanaan sesuai petunjuk pabrik.
- Dengan menyiram air. Pemberian air dilakukan berlahan agar permukaan beton tidak rusak
- Dengan selimut terpal / goni basah
4. Pengaruh Cuaca terhadap pekerjaan
4.1. Jika terlalu panas (>32°C) beton cepat kering dan pemadatan terlalu cepat, maka perlu
dilakukan antisipasi sebagai berikut;

Pembangunan PLTM
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN

- Pengecoran pada Pagi, sore atau malam hari


- Kadar material beton dijaga
- Perkiraan jika akan terjadi hujan
- Pengadaan alat pelindung (terpal / plastic)
- Produksi beton dan delivery dilakukan pada saat kondisi tidak hujan

4.2. Pelaksanaan pada saat hujan turun;


- Segera melindungi beton yang baru di hampar dengan alat pelindung dan tidak terjadi
kebocoran

Pekerjaan Abutmen dan Pier, selanjutnya dilakukan pekerjaan Bearing Pad.


Pekerjaan sesuai dengan BQ, gambar kerja dan Spesifikasi teknis

c). Pembuatan Jembatan Darurat  Jika ada


c.1. Pada lokasi Jembatan existing, dimana akan digunakan untuk akses road /
jalan akses kerja, maka diperlukan pekerjaan perkuatan dengan dengan
menggunakan baja profil dimana diperkirakan dapat memperkuat
jembatan existing yang ada.

Perkuatan dg Baja
Profil

Bridge existing

c.2. Pada lokasi dimana diperlukan jembatan darurat


1. Untuk sungai / kali kecil (bentang pendek) dan jembatan darurat diatas
saluran pengelak dapat menggunakan jembatan sementara dari
batang kayu / batang kelapa.
2. Atau untuk sungai / kali besar dan dalam (bentang panjang ) dapat
menggunakan jembatan sementara dari Jembatan Bellly

Jembatan sementara dari batang kelapa, kayu dan Jembatan sementara dari Jembatan Belly (Jika
papan kayu diperlukan)

Pembangunan PLTM
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN

II.2.3. Utilitas Sementara


a. Penerangan untuk Kantor dan Base Camp
Genset untuk pembangkit listrik digunakan untuk penerangan di kantor dan
Base Camp disamping untuk pengoperasian peralatan kantor atau workshop
dengan membuat jaringan listrik lokasl dilengkapi dengan MCB dan Switch
untuk menghidupkan dan mematikan aliran Listrik

b. Penerangan Kerja
Dalam melaksanakan pekerjaan di malam hari (shift malam) seperti Bendung,
Intake, rumah Pembangkit dsb dengan aman diperlukan penerangan yang
cukup di area pekerjaan. Di kedua sisi bangunan, lampu sorot dipasang selama
pekerjaan pasangan batu dan pengecoran beton yang dilakukan pada malam
hari

c. Penyediaan Air Kerja Penyediaan air kerja dengan membuat Sumur pantek /
sumur bor atau sumber air sekitar, untuk keperluan air kerja dan dalam
lingkungan Base camp, air bersih dari lumpur, minyak dan bahan kimia lainnya
untuk keperluan MCK pekerja. Distribusi untuk keperluan dengan sistem
pemipaan

d. Pengolahan Limbah Buangan / Kotoran


Dengan mengalirkan limbah buangan ke dalam Septi tank

e. Pengolahan Air Limbah dan Pembuangan


Dengan mengalirkan air limbah buangan ke dalam sumur resapan

II.2.4. Air Kerja


Air kerja menggunakan aliran air sungai. Concrete Sump Pit untuk pemompaan
dibuat dekat hulu dan hilir Cofferdam
Untuk Intake, Sand Trap dan Saluran Pembawa, air sungai dipompa ke atas tangki
10m³ untuk stock dan mengalirkan secara gravitasi ke Saluran, Head Pound untuk
air kerja dan dari masing-masing tangki di lokasi tersebut ke lokasi pekerjaan
dengan cara gravitasi.

II.2.5. Dokumen Rekaman Proyek


Pemotretan untuk dokumentasi dan pelaporan kemajuan pelaksanaan proyek
dilaksanakan dari progress 0 % sampai dengan 100 %, dilaksanakan dengan detail
dan tahapan pekerjaan dilaksanakan sesuai spesifikasi teknis yang dipersyaratkan.

II.2.6. Pengeringan / Dewatering


Fasilitas Pengeringan untuk Bendung dan Intake dilaksanakan untuk mengeringkan
Lokasi pekerjaan dari genangan air, berupa Pompa Submersible 6”, 4” dengan vinyl
hose untuk temporere di lokasi pekerjaan dengan cara memompa genangan air ke
luar cofferdam

II.3. Pengendalian Teknis / Penguasaan Teknis Lapangan dan Pelaksanaan Pekerjaan


Utama
II.3.1. Pengendalian Teknis / Penguasaan Teknis Lapangan
Pengendalian teknis adalah suatu proses kegiatan yang dilakukan untuk menjamin
suatu hasil pekerjaan sesuai dengan yang dipersyaratakan di dalam dokumen
kontrak. Kepuasan suatu hasil pekerjaan untuk selanjutnya diwujudkan dalam
bentuk diterbitkan Sertifikat Serah Terima Pertama (PHO) dan Serah Terima
Terakhir (FHO). Kelompok kegiatan yang menjadi dasar pengendalian teknis adalah
sebagai berikut :

Pembangunan PLTM
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN

1. Dokumen Kontrak Pekerjaan,terdiri atas :


Surat Perjanjian Pemborongan Pekerjaan, Bill of Quantity, Gambar kontrak,
Spesifikasi Teknis, Tata cara pembayaran dan pengukuran, Addendum Kontrak
(jika ada). Dan rujukannya yaitu Peraturan Teknis Kontruksi dan pengadaan
barang konstruksi, Addendum Kontrak (jika ada).

2. Engineering :
Kegiatan meliputi dan tidak terbatas pada Pengukuran / perhitungan bersama,
pengecekan kesiapan Lahan, proses Approved Shop Drawing dan Asbuilt
Drawing, proses usulan / persetujuan material konstruksi,dokumentasi, Quality
Control Plan (QCP), test, inspection & cek untuk pekerjaan. Proses persetujuan
dan pengadaan barang / bahan, peraturan dan perijinan yang berlaku.

3. Manajemen Pelaksanaan Pekerjaan :


Manajemen Pelaksanaan Pekerjaan ini dikelola oleh team manajemen proyek
yang terdiri dari personal inti. Team manajemen proyek membuat rancangan
urutan pekerjaan mengacu pada denah pentahapan yang ada di dalam
dokumen kontrak. Untuk selanjutnya berdasar pada urutan pelaksanaan
pekerjaan tersebut dibuat metode kerja sesuai dengan item pembayaran sesuai
bill of quantity (daftar kuantitas) dimaksudkan untuk mendapatkan suatu cara
pelaksanaan yang effektif dan effisien berdasarkan kondisi lapangan yang ada
dengan tetap mengendalikan resiko selama pelaksanaan hingga selesai
pekerjaan.
3.1. Pengaturan Lokasi
Kegiatan ini merupakan penataan penempatan peralatan,bahan dan tenaga
yang disesuaikan dengan urutan pekerjaan dan metode kerja yang akan
diterapkan.

3.2. Urutan pekerjaan


Urutan pekerjaan ini merupakan urutan pelaksanaan fisik pekerjaan
dilapangan dan sangat penting dan sebagai dasar untuk memobilisasi /
demobilisasi tenaga, alat, material sesuai dengan ukuran dan waktu pada
saat dibutuhkan.

3.3. Metode kerja


Berdasarkan urutan pekerjaan tersebut selanjutnya dibuat metode kerja
secara rinci sesuai dengan persyaratan teknis konstruksi dan persyaratan
lain yang dicantumkan didalam dokumen kontrak. Metode kerja ini
dimaksudkan untuk menentukan keperluan alat, material dan tenaga untuk
mencapai suatu target produktivitas yang telah dirancang dan juga
berfungsi untuk tools pengendalian mutu dan pengendalian waktu untuk
memenuhi target komitment kontrak.

3.4. Rencana Kendali Mutu (Quality Control Plan)


Untuk menjamin tercapainya suatu mutu pekerjaan sesuai yang
dipersyaratkan maka dibuatlah pedoman pengendalian mutu pekerjaan yaitu
Rencana Kendali Mutu (Quality Control Plan) yang dimulai dari proses
kegiatan pembuatan shop drawing, proses pengadaan dan mobilisasi
material, alat dan proses pemilihan tenaga pelaksana trampil.

3.5. Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K-3)


Keamanan dan keselamatan baik bagi tenaga kerja proyek maupun pihak
lain harus dijamin yaitu dengan mengadakan team K-3 proyek.

4. Pengendalian Waktu
Berdasar metode kerja yang telah dipilih maka baik keterurutan, produkstivitas
dan keperluan alat, bahan dan tenaga dapat diendalikan sehingga waktu yang
yang telah dirancang juga secara otomatis dapat dikendalikan dengan benar.

Pembangunan PLTM
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN

5. Pemeliharaan pekerjaan dan Serah Terima Pekerjaan(PHO/FHO)


Sesuai dengan ketentuan didalam dokumen lelang maupun dokumen kontrak
maka pekerjaan dapat diserah terimakan jika telah selesai dan sesuai dengan
persyaratan teknisnya.

Tahapan serah terima pekerjaan yaitu Serah Terima Pertama (disebut PHO)
kemudian diikuti dengan pemeliharaan dan perbaikan minor pekerjaan untuk
selanjutnya sesuai dengan batas waktu masa pemeliharaan dan jika pekerjaan
telah dapat diterima dengan baik oleh pemilik proyek maka akan dilakukan Serah
Terima Kedua (disebut FHO).Dengan telah diterbitkannya Sertifikat FHO maka
seluruh tanggung jawab telah diserahkan kepada pemilik proyek dan kontraktor
pelaksana dibebaskan dari segala macam tuntutan.

Flow Chart Pengendalian Teknis / Penguasaan Teknis Pelaksanaan

START

Dokumen Kontrak
Pemborongan

Koordinasi/rundingan dg Direksi Pemahaman Ketentuan Perijinan dg Pihak Terkait


pengawas & Konsultan Dokumen Kontrak - Polisi , Pemkot, Kepala
Pengawas Desa, dsb

Survey Bersama & Pengukuran


Lihat Keterangan :
halaman
berikutnya Engineering & Addendum Pelaksanaan Item Pekerjaan Pelaksanaan Item
Kontrak Berikutnya Pekerjaan

No No
PELAKSANAAN
PEKERJAAN Ok Ok
Request Item Pekerjaan
Berikutnya dan seterusnya = Cek :
Request For Inspection/work - Shop Drawing &
BQ
Pelaksanaan Item Pekerjaan
Berikutnya dan seterusnya
Pelaksanaan Item Pekerjaan - Spesifikasi teknis
No (termasuk Inspeksi
& Test 
No Ok Pengendalian
Ok Mutu)
FINISH
Request Item Pekerjaan - Approved
Berikutnya Konsultan
No Pengawas &
Owner
Ok

Pembangunan PLTM
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN

FLOW CHART PENYIAPAN GAMBAR PELAKSANAAN (SHOP DRAWINGS)

START

Selesai Survey dan


Pengukuran  disetujui
- Stake Out
- dsb

ENGINEERING
Proses pengajuan /
persetujuan Struktur dan
Mekanikal dan Elektrikal

Proposal / pengajuan Desain Compare dan checking terhadap


Konstruksi baru utk beberapa item tender drawing (dokumen tender )
pekerjaan atau seluruh item
pekerjaan

Check
Perubahan

Gambar Pelaksanaan / Shop


Drawing

Persetujuan Konsultan
Pengawas
Pedoman Pelaksanaan
Pekerjaan
Check

Repair Ok
Final
Check
Approved for Construction
issued

FINISH

Reference to next Construction


(same work)

Pembangunan PLTM
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN

BAGAN ALIR PELAKSANAAN KONSTRUKSI

START

Koordinasi dg Pihak Owner & Pemahaman Syarat Kontrak Perijinan dg Pihak Terkait
Konsultan Penawas Polisi, Pemda, Kep Desa
dsb
Tdk

Cek

Ya

Scope Pekerjaan

Masukan dari Pihak Owner & Sosialisasi Pra Konstruksi


Konsultan Pengawas

Tdk

Cek Serah terima Pekerjaan


(PHO)
Ya

Pemeriksaan Bersama Pemeliharaan


Scope Kontrak

Tdk
Ya
Cek Perbaikan

Ya Tdk

Pelaksanaan Scope Kontrak Serah Terima Akhir


(sesuai bagan Alir Pek. & BQ ) (FHO)

Pembuatan Gambar
FINISH
Pelaksanaan / Rekayasa
Enginer

Tdk

Cek

Ya

Gambar Pelaksanaan
(approved for construction)

Pelaksanaan Pekerjaan / Fisik

Tdk

Perubahan (jika ada) Cek


(approved)
Ya

As Build Drawing Pekerjaan Selesai Uji Alir & Uji Fungsi


PLTM
Tdk
Persiapan & pengajuan Serah Tdk
Cek Terima (PHO)
Cek
Ya
Ya

Pembangunan PLTM
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN

BAGAN ALIR
PELAKSANAAN KONSTRUKSI
MINI HYDRO POWER

Mulai Pra Konstruksi

Mobilisasi & Fasilitas Temporary

Pembebasan Tanah untk Investigasi Lapangan


Jalan Access Survey dan Pengukuran

Pematokan dan Bouwplank Detail Design

Penyiapan Jalan
Access Pekerjaan Persiapan Shop Drawing

Cofferdam dan Saluran Pelaksanaan Konstruksi


Pengelak Pengeringan

Bendung, Intake , Sandtrap & Sal Alternative Penstock & Break Point for
Pembawa Penstock
Tunnel

Power House &


Pintu Air , Trashrack Outlet Channel

Bangunan
Outlet Gate

Selesai

Pembangunan PLTM
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN

II.3.2. Pelaksanaan Pekerjaan Utama


1. Pengangkutan Bahan / Material
Pengangkutan bahan / material dilakukan dengan menggunakan Dump Truck
dengan memanfaatkan Jalan umum sebagai jalan kerja
Bahan / Material ini didatangkan dan diambil dari lokasi yang telah dijelaskan
diatas.

2. Peningkatan Kapasitas Jalan


Peningkatan Kapasitas jalan dilakukan pada jalan acces (yang menghubungkan
wilayah permukiman) menuju ke lokasi Bendung dan Power house yang akan
dibangun, dalam hal ini termasuk peningkatan kondisi bangunan perlintasan
yang ada maupun jembatan

3. Pembuatan Diversion Chanel / Pengalihan Aliran air


Penggalian dan pembuatan Diversion Chanel sementara (untuk bendung /
weir). Penggalian dan pembuatan diversion chanel dengan alat berat. Untuk
selanjutnya Material galian dapat digunakan sebagai cofferdam

4. Pengeringan lokasi Pondasi Bangunan Utama Bendung dengan


pemompaan

5. Pelaksanaan Konstruksi Bangunan Utama


Kegiatan ini merupakan pembangunan prasarana yang dibutuhkan mulai dari
Bendung sampai ke rumah pembangkit (power house) khususnya pada
pekerjaan sipil

Pembangunan PLTM
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN

II.4. Tahapan Metode Pekerjaan dan Detail Pekerjaan


Metode Pelaksanaan Pekerjaan untuk mendapatkan Pelaksanaan Pekerjaan
dengan “ Tepat Waktu & Mutu Sesuai Spesifikasi teknis”
 Percepatan Waktu Pelaksanaan Pekerjaan

1. Pekerjaan Adalah Bangunan PLTM sesuai yang dilelangkan. Pekerjaan ini secara Khusus
terdiri atas Pekerjaan Galian dan Timbunan, Pasangan Batu, Beton bertulang dan M/E.

2. Untuk mempercepat pelaksanaan (agar tepat schedule) dan memenuhi Mutu yang telah
ditetapkan dalam spesifikasi teknis, Kontraktor akan memberdayakan sumber (tenaga, dan
Peralatan), Mis: Produksi Beton dilakukan dengan beberapa Concrete Mixer dan Pekerjaan
Tanah dengan alat berat serta pekerjaan dengan beberapa lokasi pekerjaan dapat
dilakukan secara bersama & dibuat beberapa group pekerjaan secara maksimal  estimasi
pekerjaan tepat waktu dan mutu.

Assumsi Pelaksanaan Terdiri atas 3 Group Pelaksanaan

START

Pek. Jembatan

Group 1 Group 2 Group 3

Lok. Bendung, Intake & Lok. Waterway /Sal. Lok. Power House,
Sand Trap Penghantar + Jl. Head Pond+Penstock
Inspeksi

Diversion Canal / saluran


Pengelak Pek. Pipa Pek. Struktur Pek. Head Pond/Bak
Pek. Jalan Inspeksi Pesat/Penstock Gedung Penenang

Pek. Bendung

By Owner
Pek. Water way
Pek. Intake Pek. Peralatan
Pembangkit

Pek. Kolam Penguras Pasir


/sand trap

FINISH

Untuk Group pada lokasi yang dipersyaratkan, jika telah selesai pekerjaan pada lokasi dimaksud, pekerja
pada group tersebut selanjutnya dapat dialihkan ke lokasi lainnya yang belum selesai dilaksanakan

Pembangunan PLTM
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN

Pembagian Group Pekerjaan

Group 2-1 Group 2-2

GROUP 1

GROUP 2

GROUP 3

Kebutuhan alat minimal

GROUP 3 GROUP 2 (terdiri atas 2 goup) GROUP 1

Peralatan: Peralatan: Peralatan:


Excavator = 1Unit Excavator = 2 Unit Excavator = 2 Unit
Dump Truck = sesuai kebutuhan Dump Truck = Sesuai kebutuhan Exc+breaker = 2 Unit
Concrete Mixer = 2 Unit Concrete Mixer = 2 Unit Buldozer = 1 Unit
Truck Crane = 1 Unit Buldozer = 1 Unit Dump Truck = sesuai kebutuhan
Mesin Las = 2 Unit Baby Roller = 1 Unit Concrete Mixer = 4 Unit
Baby Roller = 1 Unit
Pompa Air = 2 Unit
Alat Bant = Lump Sum

Blasting = Ls (by sub kontraktor)

Waktu Pelaksanaan: Waktu Pelaksanaan: Waktu Pelaksanaan:

Sesuai Lampiran Jadwal Pelaksanaan Sesuai Lampiran Jadwal Pelaksanaan Sesuai Lampiran Jadwal Pelaksanaan
Pekerjaan Pekerjaan Pekerjaan

Untuk alat lainnya dapat dilihat pada Lampiran Jenis, Kapasitas, komposisi dan Jumlah Peralatan

Pembangunan PLTM
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN

BAGAN ALIR PEKERJAAN SECARA UMUM / URUTAN PEKERJAAN SECARA GARIS BESAR

START

Kontrak Kerja

Mobilisasi &
Demobilisasi

Survey Lokasi &


Pengukuran

Pembuatan Jalan Kerja

Met. Pelaksanaan Shop Drawing


Pekerjaan

GROUP 1 GROUP 2 GROUP 3 Order Pintu Air &


Trasrak

Pabrikasi Pintu Air


Lok. Bendung, Intake Lok. Waterway & Jalan Lok. Gedung Power & Trasrak
& Sand Trap Inspeksi House, Pipa Pesat &
Head Pond
Tdk
Cek
Ya
Pek. Coffering & Pek. Jl. Inspeksi Pek. Pembesihan
Dewatering
Delivery
No No
Cek Pek. Pembesihan Cek
Ok Ok Order material Pipa
No Pesat
Pek. Bendung Pek. Galian Tanah Lunak &
Cek
Gal. Tanah Keras
Ok alian Tanah & batu Pabrikasi Material
No Pipa Pesat di
Pek. Pembesihan Pek. Galian saluran Cek lapangan
Ok
No No Pek. Proteksi Lereng Tdk
Cek Cek Cek
Ya
Ok Ok
No
Pek. Galian Tanah Lunak & Pek. Sub Grade dan Cek Delivery
Gal. Tanah Keras dilanjutkan dengan Lap.
Ok
Sirtu
No
Cek No Pek. Pondasi
Ok Cek

Ok
A C1 C2 C
B

Pembangunan PLTM
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN

A B C1 C

PEK. Head Pond / Bak Pek. Pemasangan


Pek. Pas. Batu di lokasi Pek. Water Way Penenang Bouwplank
lereng down stream
+drain hole +plesteran No
Pek. Pembesihan Cek
No Pek. Pembesihan
Cek Ok
No
Ok No Pek. Timbunan Pasir, LC,
Cek
Cek Pembesian & Bekisting +
Pek. Pas. Batu di lokasi
Ok Sparing ME
down stream +drain hole Ok
& struktur Beton Sal Pek. Galian Tanah & Gal.
Pelimpah Pek. Galian Tanah Lunak &
berbatu No
Gal. Tanah Keras
No No Cek
No
Cek Cek Ok
Cek
Ok Ok Pek. Pengecoran beton K
Ok
Pek. Pas. Batu di lokasi 225
Pek. Pemasangan
lereng pada tubuh Pek. Pemasangan
Bouwplank No
bendung Bouwplank
No Cek
No No
Cek
Cek Ok
Cek
Ok
Ok Ok Pek. Dinding
Pek. Lc, Pembesian &
Pek. Pas. Batu di dinding Pek. Pas. Batu
Bekisting Dasar Struktur
tubuh bendung & struktur Kali+plesteran
Pek. Pembesian &
Sal Pelimpah No
No Bekisting &sparing M/E
Cek
Cek
No No
Ok
Cek Ok Cek
Pek. Pengecoran + Rubber
Ok Pek. Pemasangan Trasrak Water Stop Ok
Pek. Selimut beton K225 Pek. Pengecoran beton K
No
No 225
Cek
Cek
No Ok No
Cek Ok Cek
Pek. Pembesian &
Ok Pek. Lainnya sesuai Bekisting dinding Struktur Ok
gambar kerja & BQ
Pek. Pas. Batu di lokasi di Pek. Pas. Bata + Plesteran
apron+drain hole No No
Cek
No Cek No
Cek Ok Ok Cek

Ok Pek. Pengecoran dinding Ok


Struktur
Pek. Intake B-B Pek. Rangka Atap &
Penutup Atap
No
Cek No
Pek. Pembesihan Ok Cek

Ok
No
Pek. Timbunan
Cek

Ok
No
Cek
A-A
Ok
C-C

C1-1

Pembangunan PLTM
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN

A-A B-B C-C C2

Pek. Galian Tanah Lunak & Pek. M/E & Arsitek PEK. PIPA PESAT
Gal. Tanah Keras
ian Tanah & Gal. berbatu
No No
Cek Cek Pek. Pembesihan

Ok Ok
No
Pek. Pemasangan Pek. Instalasi Turbin &
Cek
Bouwplank Generator
Ok
No No
Cek Cek
Pek. Galian Tanah Lunak &
Pintu Gal. Tanah Keras
Ok Ok Pek. Galian Tanah & Gal.
berbatu No
Pek. Pasangan Batu kali Pek. Lainnya sesuai Cek
untuk dinding &dudukan gambar kerja & BQ
pintu intake + plesteran Ok
No
No Cek
Pek. Lc, Pembesian &
Cek Bekisting Struktur Sadle /
Ok Dudukan Penstock
Ok Pintu
No
Pek. Timbunan Untuk C-C-C Cek
Bendung dan Intake
Ok
No
Cek
Pek. Pengecoran +
C1-1 timbunan kembali
Ok
No
Pek. Pintu pada Intake dan Cek
Sal. Pelimpah+trasrack
pada intake Pek. Pintu ke inlet Pipa Ok
Pesat

No
No Penstock
Cek
Cek
Ok
Ok Pek. Supporting plate &
Bearing shoe
Pek. Lainnya sesuai Pek. Lainnya sesuai
gambar kerja & BQ (Pek. gambar kerja & BQ (Pek. No
Struktur Beton Tulangan Beton Tulangan untuk Cek
Pada Bendung dan Intake kanopi & accessoriesnya,
Pek. Trasrak) Ok
No Pek. Installasi Penstock
Cek No +accesories
Cek
Ok No
Ok
Pek. Kantong Lumpur / Cek
Penguras Pasir Ok

C2-2
Pek. Pembesihan

No
Cek

Ok
C1-2
A-A-A

Pembangunan PLTM
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN

A-A-A C2-2 C-C-C C1-2 B-B

Pek. Galian Tanah Lunak & Pek. Lainnya sesuai BQ


Gal. Tanah Keras dan Gambar

No
Cek No
Cek
Ok
Ok
Pek. Pas. Batu Kali &
Plesteran

No
Pintu Cek

Ok
Pek. Lainnya sesuai
gambar kerja & BQ (Pek.
Struktur Beton Tulangan
untu kanopi &
accessoriesnya

No
Cek

Ok
Pek. Pintu

No
Cek

Ok
Pek. Pembongkaran
Coferdam & timbunan
Diversion Canal

No
Cek

Ok

Pek. Lainnya sesuai


gambar kerja & BQ (Pek
Water Supply dsb)

No
Cek
Pek. Test & Commisioning
Ok Seluruh Pekerjaan

No
Cek

Ok

FINISH

Pembangunan PLTM
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN

II.4.1. Peralatan K3 (dipakai oleh pekerja Proyek)


Ada beberapa peralatan yang digunakan untuk melindungi
seseorang dari kecelakaan ataupun bahaya yang kemungkinan
bisa terjadi dalam proses konstruksi. Peralatan ini wajib
digunakan oleh seseorang yang bekerja dalan suatu
lingkungan konstruksi. Peralatan ini wajib digunakan oleh
seseorang yang bekerja dalam suatu lingkungan konstruksi.

Kesehatan dan keselamatan kerja adalah dua hal yang sangat


penting. Oleh karenanya, semua perusahaan konstraktor
berkewajiban menyediakan semua keperluan peralatan/ perlengkapan perlindungan
diri atau personal protective Equipment (PPE) atau APD (Alat Pelindung Diri) untuk
semua karyawan yang bekerja, yaitu :

1. Pakaian Kerja
Tujuan pemakaian pakaian kerja adalah melindungi badan manusia terhadap
pengaruh-pengaruh yang kurang sehat atau yang bisa melukai badan.
Megingat karakter lokasi proyek konstruksi yang pada umumnya
mencerminkan kondisi yang keras maka selayakya pakaian kerja yang
digunakan juga tidak sama dengan pakaian yang dikenakan oleh karyawan
yang bekerja di kantor. Perusahaan yang mengerti betul masalah ini umumnya
menyediakan sebanyak 3 pasang dalam setiap tahunnya.

2. Sepatu Kerja
Sepatu kerja (safety shoes) merupakan perlindungan terhadap kaki. Setiap
pekerja konstruksi perlu memakai sepatu dengan sol yang tebal supaya bisa
bebas berjalan dimana-mana tanpa terluka oleh benda-benda tajam atau
kemasukan oleh kotoran dari bagian bawah. Bagian muka sepatu harus cukup
keras supaya kaki tidak terluka kalau tertimpa benda dari atas.

3. Kacamata Kerja
Kacamata pengaman digunakan untuk melidungi mata dari debu kayu, batu,
atau serpih besi yang beterbangan di tiup angin. Mengingat partikel-partikel
debu berukuran sangat kecil yang terkadang tidak terlihat oleh mata. Oleh
karenanya mata perlu diberikan perlindungan. Biasanya pekerjaan yang
membutuhkan kacamata adalah mengelas.

4. Sarung Tangan
Sarung tanga sangat diperlukan untuk beberapa jenis pekerjaan. Tujuan
utama penggunaan sarung tangan adalah melindungi tangan dari benda-
benda keras dab tajam selama menjalankan kegiatannya. Salah satu kegiatan
yang memerlukan sarung tangan adalah mengangkat besi tulangan, kayu.
Pekerjaan yang sifatnya berulang seperti medorong gerobag cor secara terus-
menerus dapat mengakibatkan lecet pada tangan yang bersentuhan dengan
besi pada gerobag.

Pembangunan PLTM
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN

5. Helm
Helm (helmet) sangat pentig digunakan sebagai pelindug kepala, dan sudah
merupakan keharusan bagi setiap pekerja konstruksi untuk mengunakannya
dengar benar sesuai peraturan. Helm ini diguakan untuk melindungi kepala
dari bahaya yang berasal dari atas, misalnya saja ada barang, baik peralatan
atau material konstruksi yang jatuh dari atas. Memang, sering kita lihat
kedisiplinan para pekerja untuk menggunakannya masih rendah yang
tentunya dapat membahayakan diri sendiri.

6. Penutup Telinga
Alat ini digunakan untuk melindungi telinga dari bunyi-bunyi yang dikeluarkan
oleh mesin yang memiliki volume suara yang cukup keras dan bising.
Terkadang efeknya buat jangka panjang, bila setiap hari mendengar suara
bising tanpa penutup telinga ini.

7. APAR (Alat Pemadam Api Ringan)


Apabila terjadi kebakaran di lokasi kerja, segera dilakukan tindakan dengan
memadamkan alat pemadam ringan sebagai tindakan awal. Jika tidak
memadai, segera hubungi Pihak pemadam kebakaran.

8. P3K
Apabila terjadi kecelakaan kerja baik yang bersifat ringan ataupun berat pada
pekerja konstruksi, sudah seharusnya dilakukan pertolongan pertama di
proyek. Untuk itu, pelaksana konstruksi wajib menyediakan obat-obatan yang
digunakan untuk pertolongan pertama.
Demikianlah peralatan standar k3 di proyek yang memang harus ada dan
disediakan oleh kontraktor, barangkali sifatnya wajib. Ingat tindakan preventif
jauh lebih baik dan murah ketimbang sudah kejadian.

9. Rambu dan Petunjuk Safety


Pekerjaan ini dilakukan di awal dan selama proses pekerjaan berlangsung.
pelaksanaan pekerjaan. Rambu dan petunjuk dipasang pada lokasi dimana
rambu dimaksud dan berguna sebagai Tanda / peringatan para pekerja atau
pihak lain.

Pembangunan PLTM
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN

PROGRAM K3
Untuk mengukuhkan komitmen manajemen PT. BRANTAS ABIPRAYA (Persero) mencanangkan adanya
mutu pekerjaan dan pelayanan serta Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang dilaksanakan dan
terpelihara disemua tingkatan proses sehingga dapat memberikan jaminan yang pasti terhadap setiap
bentuk jasa konstruksi yang diberikan.

Dan untuk itu manajemen telah menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
OHSAS 18001:2007 yang menjadi pilihan bagi terciptanya suatu jaminan Keselamatan dan Kesehatan
Kerja dan kepuasan bagi perusahaan, karyawan serta customer melalui serangkaian kegiatan proses
yang terstruktur dan meningkat secara terus menerus di semua lini di PT. BRANTAS ABIPRAYA (Persero)
yang menjadi standar pelaksanaan manajemen Keselamatan dan Kesehatan kerja serta nantinya
diharapkan penerapannya dapat dilaksanakan dengan baik secara efektif.
Sistem manajemen OHSAS yang digambarkan dalam Manual OHSAS (M-OHSAS) nantinya dijabarkan
dalam Kebijakan & Sasaran OHSAS, Prosedur OHSAS disetiap tingkatan fungsi serta dokumen penunjang
lainnya yang mencakup kegiatan Penanganan dan Pemeliharaan Jasa Konstruksi di PT. BRANTAS
ABIPRAYA (Persero), dalam hal pemenuhan dan kesesuaian dengan persyaratan standar internasional
Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja OHSAS 18001:2007.

I. PERSYARATAN UMUM
PT. BRANTAS ABIPRAYA (Persero) telah menetapkan, mendokumentasikan, menerapkan dan
memelihara Sistem Manajemen OHSAS dan terus menerus memperbaiki keefektifannya, termasuk
pemastian dalam hal pemantauan, pengukuran dan analisa proses serta melakukan tindakan yang
diperlukan untuk mencapai hasil yang direncanakan, dan berupaya melakukan peningkatan yang
berkelanjutan sesuai dengan persyaratan standar OHSAS 18001:2007 :
1. Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (OHSAS) adalah suatu sistem
manajemen yang terstruktur untuk mengelola dan mengendalikan kinerja OHSAS agar tercapai
suatu Perbaikan Berkesinambungan (Continual Improvement). Besarnya manfaat yang akan
diperoleh melalui penerapan system manajemen OHSAS
2. Menerapkan system manajemen OHSAS secara konsisten, diharapkan akan meningkatkan
kinerja OHSAS, meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja, serta secara bertahap akan
mengurangi biaya yang diperlukan
3. Kebijakan pelaksanaan system manajemen OHSAS - BRANTAS ABIPRAYA (Persero) dituangkan
dalam Manual OHSAS yang terdiri dari proses :
a. Perencanaan
b. Penerapan dan Operasi
c. Pemeriksaan dan Tindakan Perbaikan
d. Pengkajian Manajemen
Proses tersebut akan mengikuti model Perbaikan Berkesinambungan

II. KEBIJAKAN OHSAS


PT. BRANTAS ABIPRAYA (Persero) telah menetapkan Kebijakan OHSAS sesuai dengan sifat dan
skala resiko OHSAS organisasi. Kebijakan OHSAS mencakup komitmen untuk :
a) Mematuhi peraturan perundangan dan persyaratan lainnya
b) Perbaikan berkelanjutan
c) Kebijakan Lingkungan didokumentasikan, dikomunikasikan kepada seluruh karyawan dan
tersedia bagi pihak-pihak yang berkepentingan
III. PERENCANAAN
Perencanaan Sistem Manajemen OHSAS mencakup cara mengidentifikasi bahaya dan resiko serta
pengendalian resiko yang terjadi di PT. BRANTAS ABIPRAYA (Persero). Identifikasi dan akses
peraturan perundangan dan persyaratan lainnya yang relevan dengan kegiatan PT. BRANTAS
ABIPRAYA (Persero), penetapan tujuan serta penyusunan program manajemen OHSAS untuk
pencapaian tujuan.

Pembangunan PLTM
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN

Policy

Audit Perencanaan Pengukuran


Kinerja

Penerapan dan
Operasi

Gambar 1 : Diagram Proses Perencanaan

III.1. PERENCANAAN IDENTIFIKASI BAHAYA, PENILAIAN RESIKO DAN


PENGENDALIAN RESIKO
PT. BRANTAS ABIPRAYA (Persero) telah menetapkan prosedur untuk mengidentifikasi
bahaya dan melakukan penilaian resiko serta menerapkan langkah-langkah pengendalian
yang perlu. Identifikasi bahaya dan penilaian resiko telah mempertimbangkan kegiatan rutin
dan non rutin, kegiatan semua personil yang memiliki akses ke tempat kerja (termasuk
subkontraktor dan pengunjung) dan fasilitas di tempat kerja.
Identifikasi bahaya dan penilaian resiko akan dikaji ulang setiap tahun dan atau apabila
terjadi perubahan yang dapat mempengaruhi bahaya dan resiko yang terjadi. Perubahan
aspek dan dampak lingkungan dapat bersumber dari perubahan kegiatan, produk atau jasa
PT. BRANTAS ABIPRAYA (Persero), perubahan perundangan dan persyaratan lainnya.
Dari hasil identifikasi bahaya PT. BRANTAS ABIPRAYA (Persero) melakukan penilaian resiko
dengan sistem kuantitatif untuk menentukan tingkat resiko yang terjadi, kemudian
digunakan untuk mempertimbangkan penetapan Sasaran OHSAS.
Perencanaan identifikasi bahaya dan penilaian resiko PT. BRANTAS ABIPRAYA (Persero)
telah menetapkan Prosedur Manajemen Resiko.

III.2. PERATURAN PERUNDANGAN DAN PERSYARATAN LAINNYA


Untuk menjamin kinerja OHSAS di PT. BRANTAS ABIPRAYA (Persero) selalu sesuai dengan
Persyaratan Hukum OHSAS yang berlaku dan persyaratan lainnya, maka PT. BRANTAS
ABIPRAYA (Persero) telah menetapkan prosedur untuk mengidentifikasi dan mengakses :
a. Peraturan Perundangan / Hukum yang terkait dengan OHSAS
b. Persyaratan OHSAS lainnya yang berlaku untuk organisasi
Identifikasi dan akses terhadap peraturan dan persyaratan lainnya dilakukan melalui media
elektronik, cetak maupun melalui pihak-pihak terkait dan atau instansi terkait, seperti :
a. Menteri Tenaga Kerja
b. Dan lain-lain yang terkait
Seluruh peraturan perundangan dan persyaratan lainnya yang diacu oleh PT. BRANTAS
ABIPRAYA (Persero) didokumentasikan dan ditinjau ulang secara berkala untuk menjamin
agar selalu dalam kondisi terbaru (up to date) dan dikomunikasikan kepada pihak-pihak
yang terkait. Cara identifikasi dan akses peraturan perundangan dan persyaratan lainnya
dituangkan dalam Prosedur Identifikasi dan Akses Peraturan Perundangan dan Persyaratan
Lainnya.

III.3. SASARAN OHSAS


PT. BRANTAS ABIPRAYA (Persero) telah menetapkan, memantau, mengkaji ulang dan
memperbaharui Sasaran OHSAS sejalan dengan Kebijakan OHSAS pada setiap fungsi dan
tingkat yang relevan. Penetapan Sasaran OHSAS telah mempertimbangkan persyaratan
hukum dan persyaratan lainnya, bahaya dan resiko OHSAS, pilihan teknologi, kemampuan
financial, operational, bisnis dan pandangan dari pihak-pihak terkait serta komitmen
terhadap perbaikan terus menerus

Pembangunan PLTM
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN

III.4. PROGRAM MANAGEMENT OHSAS


PT. BRANTAS ABIPRAYA (Persero) telah menetapkan, membuat dan melaksanakan
program OHSAS untuk mencapai tujuan. Program OHSAS tersebut mencakup :
• Penanggung jawab dan wewenang untuk mencapai Sasaran OHSAS pada tingkat dan
fungsi yang relevan
• Cara dan jangka waktu pencapaian Sasaran OHSAS

IV. PENERAPAN DAN OPERASI
Dalam penerapan Sistem Manajemen OHSAS secara efektif dan efisien Direktur Utama telah
menyediakan sumber daya yang memadai melalui penunjukan penanggung jawab, memberikan
pelatihan kesadaran dan kompetensi, proses komunikasi dan konsultasi, membuat dan merekam
seluruh informasi, melaksanakan pengendalian seluruh dokumen baik internal maupun dokumen
eksternal. PT. BRANTAS ABIPRAYA (Persero) juga menjamin bahwa setiap kegiatan operational
yang dijalankan telah ditetapkan kondisi operasinya sehingga proses pengendaliannya berjalan
sesuai yang diharapkan, termasuk kesiagaan terhadap terjadinya keadaan darurat melalui
identifikasi potensi terjadinya keadaan darurat seperti kecelakaan, kebakaran atau ledakan lain-
lainnya.

IV.1. STRUKTUR DAN TANGGUNG JAWAB


Untuk menjamin Sistem Manajemen OHSAS berjalan dengan efektif dan efisien, Direktur
Utama telah menunjuk Management Representative (MR) sebagai wakil manajemen. Peran
dan Tanggung Jawab serta Kewenagan masing-masing bagian telah ditetapkan,
dikondisikan dan dikomunikasikan kepada pihak-pihak yang terkait
Direktur Utama bertanggung jawab menyediakan sumber daya yang memadai meliputi
manusia, keahlian khusus, teknologi dan keuangan yang memadai untuk berjalannya sistem
manajemen lingkungan secara efektif dan efisien
Senior Manager ditunjuk sebagai MR yang memiliki wewenang dan tanggung jawab penuh
untuk memecahkan permasalahan system manajemen OHSAS dan memastikan system
manajemen OHSAS diterapkan sesuai dengan standar OHSAS 18001:2007 dan melaporkan
hasil penerapan system manajemen OHSAS kepada Direktur Utama dalam rangka
pengkajian ulang sebagai dasar untuk penyempurnaan system manajemen OHSAS secara
berkelanjutan

Penanggung
Jawab (MR)

Regu Keadaan Regu Regu


Darurat P3K Lingkungan

IV.2. PELATIHAN, KEPEDULIAN DAN KOMPETENSI


Untuk meningkatkat kesadaran dan kompetensi sumber daya manusia yang dimiliki,
PT. BRANTAS ABIPRAYA (Persero) menetapkan prosedur pelatihan kesadaran dan
kompetensi dan menyediakan pelatihan yang memadai baik pelatihan internal maupun
pelatihan eksternal
Departemen Pengembangan Sumber Daya Manusia setiap tahun melakukan identifikasi
kebutuhan pelatihan, membuat program pelatihan, melaksanakan pelatihan dan melakukan
evaluasi terhadap efektifitas pelatihan yang sudah dilaksanakan. Personil yang menjalankan
tugas yang menyebabkan dampak penting tehadap lingkungan harus memiliki kompetensi
berdasarkan pendidikan, pelatihan dan pengalaman yang memadai
Departemen Pengembangan Sumber Daya Manusia memelihara catatan pendidikan,
pelatihan dan pengalaman karyawan
Pelatihan, Kepedulian dan Kesadaran dijelaskan secara detail dalam Prosedur Pelatihan

Pembangunan PLTM
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN

IV.3. KONSULTANSI DAN KOMUNIKASI


PT. BRANTAS ABIPRAYA (Persero) telah menetapkan dan memelihara pentingnya proses
konsultansi dan komunikasi kapada dan dari karyawan dan pihak-pihak yang
berkepentingan mengenai OHSAS

Konsultansi dan Komunikasi dapat dilakukan secara lisan dan atau tertulis, misalnya melalui
rapat internal, nota dinas, papan pengumuman dengan alur komunikasi mengikuti tingkat
dan fungsi di dalam PT. BRANTAS ABIPRAYA (Persero).

PT. BRANTAS ABIPRAYA (Persero) telah menetapkan mekanisme konsultansi dan


komunikasi. Secara detail konsultansi dan komunikasi OHSAS dituangkan dalam prosedur
Konsultansi dan Komunikasi.

IV.4. DOKUMENTASI
PT. BRANTAS ABIPRAYA (Persero) telah menetapkan dan memelihara informasi dalam
media cetak dan elektronik untuk menerangkan unsur-unsur inti dari system manajemen
OHSAS dan interaksinya dan memberikan petunjuk dokumentasi yang terkait.

Dokumentasi Sistem Manajemen Lingkungan dikelompokan berdasarkan sifat, kepentingan


dan isinya. Untuk memudahkan penggunaannya PT. BRANTAS ABIPRAYA (Persero) telah
mendokumentasikan dalam bentuk dokumen :
Level 1 : Manual OHSAS
Level 2 : Prosedur
Level 3 : Instruksi Kerja
Level 4 : Dokumen Pendukung dari Internal dan Eksternal

IV.5. PENGENDALIAN DOKUMEN


PT. BRANTAS ABIPRAYA (Persero) telah menetapkan prosedur dan metodologi
pengendalian dokumen untuk menjamin seluruh dokumen terawat dengan baik, mudah
ditemukan dan disimpan dengan baik. MR bertanggung jawab terhadap Pengendalian
Dokumen yang mencakup kegiatan :
1. Klarifikasi dan Identifikasi,
2. Perubahan, Penggantian maupun pemusnahan
Dokumen yang maslih berlaku terdapat di semua tempat yang menggunakan sesuai dengan
fungsi dan jabatannnya. Dokumen yang sudah tidak diperlukan (Dokumen Kadaluarsa)
dapat dimusnahkan dari tempat penggunaannya. Untuk keperluan referensi, master
dokumen kadaluarsa dapat disimpan tersendiri sesuai ketentuan.
Untuk keperluan penyempurnaan, maka seluruh dokumen system manajemen OHSAS dikaji
ulang secara berkala dan bila perlu dilakukan perbaikan. Hasil perbaikan disahkan oleh
pejabat yang berwenang. Kendali Dokumen diatur dalam Prosedur Pengendalian Dokumen.

IV.6. PENGENDALIAN OPERASIONAL


PT. BRANTAS ABIPRAYA (Persero) telah mengidentifikasikan operasi dan kegiatan serta
menetapkan metodologi pengendalian yang berkaitan dengan resiko OHSAS untuk
menjamin tercapainya kebijakan dan sasaran OHSAS.
Bahaya dan resiko OHSAS dikendalikan melalui perangkat Pengendalian Operasional dengan
menetapkan kondisi dan kriteria operasi.
Pengendalian operasi akan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kegiatan dan operasi
rutin PT. BRANTAS ABIPRAYA (Persero), termasuk kepada pemasok dan kontraktor PT.
BRANTAS ABIPRAYA (Persero).
Membuat Prosedur Pengendalian Operasional dan Instruksi Kerja sesuai dengan bahaya
dan resiko OHSAS. Secara detailnya dituangkan dalam Prosedur Pengendalian Operasional.

IV.7. KESIAGAAN DAN TANGGAP DARURAT


PT. BRANTAS ABIPRAYA (Persero) telah menetapkan Prosedur untuk mengidentifikasikan
potensi terjadinya keadaan darurat seperti potensi terhadap terjadinya kecelakaan,
kebakaran, bahaya peledakan, serta situasi keadaan darurat lainnya dan meresponnya

Pembangunan PLTM
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN

untuk mencegah serta menaggulangi kemungkinan sakit dan cedera yang berhubungan
dengannya.
Prosedur Kesiagaan dan Tanggap Darurat yang telah dibuat secara berkala dilakukan uji
coba dan dilakukan pengkajian dan penyempurnaan khususnya setelah terjadi kecelakaan
atau situasi darurat.
Direktur Utama telah membentuk Tim Penangulangan Keadaan Darurat yang diketahui oleh
Dewan Direksi dari setiap perwakian tiap Departemen disertai dengan tugas dan tanggung
jawab. Secara detail diatur dalam Prosedur Kesiagaan dan Tanggap Darurat.

V. PEMERIKSAAN DAN TINDAKAN PERBAIKAN


Pemerikasaan dan perbaikan adalah tahapan kegiataan yang bertujuan untuk memastikan system
manajemen OHSAS PT. BRANTAS ABIPRAYA (Persero) berjalan sesuai dengan persyaratan yang
telah ditetapkan dengan melakukan:
Pemantauan dan Pengukuran Kinerja OHSAS termasuk peralatan pemantauan dan pengukuran
yang digunakan telah dikalibrasi. Menangani dan menyelidiki kecelakaan, insiden dan
ketidaksesuaian yang terjadi. Penyelidikan Ketidaksesuaian, Tindakan Perbaikan dan Pencegahan
dilakukan oleh personil yang telah ditetapkan.
Merekam setiap informasi yang berkaitan dengan penerapan OHSAS 18001 : 2000 dan dipelihara
sesuai kebutuhan system dan PT. BRANTAS ABIPRAYA (Persero). Melakukan audit baik internal
maupun eksternal untuk memastikan Sistem Manajemen OHSAS PT. BRANTAS ABIPRAYA (Persero)
memenuhi pengaturan system manajemen yang direncanakan dan diterapkan dengan baik sesuai
persyaratan yang ditetapkan.
V.1. PENGUKURAN DAN PEMANTAUAN KINERJA
PT. BRANTAS ABIPRAYA (Persero) telah menetapkan prosedur untuk memantau &
mengukur kinerja OHSAS secara teratur. Merekam informasi untuk mengetahui
perkembangan kinerja, pengendalian operasi yang releban dan kesesuaiannya dengan
sasaran OHSAS PT. BRANTAS ABIPRAYA (Persero)
Peralatan yang digunakan untuk memantau dan mengukur telah dikalibrasi dan dipelihara
termasuk rekaman prosesnya disimpan
Secara detail diatur dalam Prosedur Pengukuran dan Pemantauan Kinerja

V.2. KEGIATAN, INSIDEN, KETIDAKSESUAIAN DAN TINDAKAN PERBAIKAN DAN


PENCEGAHAN
PT. BRANTAS ABIPRAYA (Persero) akan menetapkan pejabat yang bertanggung jawab dan
berwenang untuk memeriksa ketidaksesuaian terhadap sistem manajemen OHSAS,
menangani dan menyelidiki kecelakaan, insiden dan ketidaksesuaian serta melaksanakan
tindakan pencegahan dan penaggulangan ketidaksesuaian yang terjadi serta melaksanakan
tindakan perbaikan dan pencegahan untuk tidak terulangnya kembali ketidaksesuaian
Tindakan perbaikan dan pencegahan ditinjau ulang untuk memastikan pelaksanaan tindakan
perbaikan dan pencegahan telah dilaksanakan dengan benar dan efektif
Catatan kejadian ketidaksesuaian, dan pelaksanaan tindakan perbaikan serta pencegahan
didokumentasikan
Secara detail diatur dalam Prosedur Penyelidikan Kecelakaan dan Ketidaksesuaian, Tindakan
Perbaikan dan Pencegahan

V.3. RECORD DAN PENGELOLAAN RECORD


PT. BRANTAS ABIPRAYA (Persero) telah menetapkan Prosedur Pengendalian Record untuk
identifikasi, pemeliharaan, jelas terbaca, mudah diperoleh dan disimpan di tempat yang
terlindung dari kerusakan dan kehilangan.
Record dapat berbentuk dalam berbagai jenis media dan memiliki masa simpan yang
ditetapkan untuk waktu tertentu dan dimusnahkan bila telah tidak berlaku lagi (kadaluarsa)
Secara detail diatur dalam Prosedur Pengendalian Record

V.4. AUDIT
Untuk menjamin efektifitas penerapan sistem manajemen OHSAS PT. BRANTAS ABIPRAYA
(Persero) telah menetapkan prosedur Audit Internal untuk menentukan sistem manajemen
OHSAS :
a. Dilaksanakan sesuai rencana yang telah ditetapkan dan kesesuaiannya dengan
persyaratan standar OHSAS 18001:2007

Pembangunan PLTM
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN

b. Menentukan efektifitas pelaksanaan sistem menejemen OHSAS


c. Memberikan informasi dan masukan kepada Manajemen sebagai bahan evaluasi
Penetapan jadual audit akan mempertimbangkan hasil penilaian resiko maupun hasil audit
sebelumnya
Hasil audit ditindaklanjuti oleh departemen yang terkait sesuai dengan temuan audit dan
harus dilakukan verifikasi ulang untuk memastikan tindakan perbaikan dan pencegahan
telah sesuai dan berjalan dengan efektif
Hasil audit akan dievaluasi dalam Tinjauan Manajemen, dan seluruh rekaman audit akan
disimpan sampai periode waktu tertentu
Audit dilaksanakan oleh auditor yang terlatih dan mandiri serta dilakukan oleh auditor yang
tidak mempunyai tanggung jawab terhadap bagian / area yang diaudit dan hasil audit

VI. TINJAUAN MANAJEMEN


Manajemen PT. BRANTAS ABIPRAYA (Persero) telah menetapkan Prosedur Tinjauan Manajemen 1
(satu) kali dalam setahun dipimpin oleh MR dan dihadiri oleh Direksi dan Perwakilan dari setiap Biro
/ Divisi / Proyek
Tinjauan Manajemen akan mengkaji kesesuaian. Kecukupan dan efektifitas berjalannya sistem
manajemen keselamatan dan kesehatan kerja yang berkesinambungan. Tinjauan ini termasuk
pengkajian peluang peningkatan dan perubahan-perubahan bilamana diperlukan terhadap
Kebijakan dan Sasaran OHSAS serta elemen-elemen lain dari sistem manajemen OHSAS
Dalam pelaksanaan, tinjauan manajemen dibuat berdasarkan masukan berupa hasil audit, tingkat
pencapaian sasaran, status tindakan koreksi dan pencegahan, tindak lanjut dari tinjauan
manajemen sebelumnya, perubahan yang berpengaruh terhadap sistem manajemen OHSAS
termasuk perkembangan situasi yang terus berubah dan komitmen untuk perbaikan secara terus
menerus.

8. Pekerjaan Persiapan Lainnya sesuai BQ


Pihak kontraktor akan mengadakan Pekerjaan Persiapan lain untuk menunjang kelancaran dalam
pelaksanaan pekerjaan yang dipersyaratkan. Pekerjaan ini akan dilaksanakan sesuai dengan
persyaratan dalam Tender Dokumen

Pembangunan PLTM
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN

Emergency Flow for the Accident

Accident

Prevention of
Second Accident

Inform to Safety Rescue Injured


Manager Person
Collect & Confirm Information
Who ? Why ?
Inform Site When ? What ? Transfer Injured
Office Where ? How ? Person to
First Aid

Safety Manager shall: Initial Diagnosis


- Prepare Accident Report at First Aid
- Analyze Cause of Accident
- Revise Work Procedure (if necessary) If necessary
- Take Necessary Action to Prevent Transfer Injured
Person to
Notify Concerned Parties in Writing
Hospital by
Employer Ambulance

Diagnosis by
Engineer Doctor at
Hospital

Authorities Concerned
Inform and Publicize Revised
Preventive Measures in Site

Pembangunan PLTM
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN

Minor Accident

Accident

Report to HSE Unit

Check Victim

Do in Polyclinic at
Hospital
Project

Accident Report
Recorded

Finish

Seriously Injured/Accident

Seriously Injured

- Report to
Depnaker Report to Project
- Report to P2K3 Manager & HSE Unit
- Division/Area

Adm. By
Administration
Manager

Report to Victim brought to


Jamsostek Hospital

Jamsostek cost Take for


Insurance treatment

Process recovery
from
injured/Illness

Pembangunan PLTM
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN

Death Sacrifice/Accident

Death
Victim

Location Report to Visum et


Saved HSE Unit Repertum

Report to Report to Report to Police


P2K3 Area Project Police Notification
Office/Division Manager Letter

Report to Report to Victim


Investigation
Familiy Jamsostek/ returned to
Depnaker Family

Report to Legacy or Insurance


Investigation Inheritance Claim

Prepairing of Sympathetic
Funeral
document by Care
heirs

Pembangunan PLTM
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN

II.4.2. Pekerjaan Pengukuran dan Bowplank

- Pengecekan titik-titik referensi (existing BM) dengan pengukuran


polygon dan waterpass sehingga dapat diketahui koordinat (x,y,z) titik-titik
BM yang sesungguhnya lalu dibandingkan dengan data-data titik BM
dalam gambar untuk mengetahui apakah titik BM tersebut masih baik atau
sudah rusak.
- Pembuatan / pemasangan titik duga pokok yang ditentukan oleh
direksi pekerjaan bersama dengan kontraktor/pemborong yang berguna
untuk mempermudah kegiatan staking out selama pelaksanaan pekerjaan
- Pelaksanaan pengukuran akan dilakukan team pengukuran yang
dikoordinir oleh seorang surveyor yang sudah berpengalaman pada
bidangnya dengan menggunakan peralatan-peralatan antara lain :
Total Station atau EDM, untuk pengukuran polygon.
Automatic Level wild NAK 2 lengkap dengan statisnya dan bak ukur aluminium panjang 4 meter untuk
pengukuran waterpass

Hasil pengukuran akan dilaporkan kepada Konsultan Pengawas dan Pimpro untuk mendapatkan comments
atau approval.
Untuk selanjutnya data hasil pengukuran/survey lapangan tersebut dapat dipakai sebagai bahan untuk
menyiapkan rekayasa engineering, dan perhitungan volume MC0, serta sebagai acuan dalam pelaksanakan
pekerjaan fisik seperti : Pekerjaan Galian, Pekerjaan Pas. Batu Kali, Pekerjaan Beton dan lain-lain sesuai
dengan pekerjaan yang dilelangkan.

II.4.3. Pekerjaan Pembersihan dan Penataan Lokasi

Pekerjaan :
Pembersihan Lokasi Lahan
Pembersihan lokasi pekerjaan dari material yang
tidak diperlukan sesuai dengan spesifikasi teknis (
semak, rerumputan, semak belukar, pepohonan,
tonggak-tonggak, dll)

Peralatan:
- Gergaji
- Bulldozer
- Excavator  Loading
- Dump Truck  hauling & Dumping ke disposal
area / lokasi pembuangan

Hasil pembersihan dikumpulkan untuk kemudian


dibakar. Pengumpulan dan pembakaran dilakukan
pada lokasi yang dianggap aman, dijaga dan tidak
membahayakan/merugikan lingkungan sekitar. Sisa
Pembakaran yang sudah padam sama sekali ditanam
dan diurug kembali secara rapi.

Pembangunan PLTM
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN

Pengupasan Lapisan Atas / Stripping


- Pengupasan lapisan top soil (stripping)
Pekerjaan ini dilaksanakan pada lokasi
pekerjaan yang telah ditentukan.
Stripping dilakukan dengan kedalam
minimal 15 - 20 cm atau ditentukan lain
sesuai yang dipersyaratkan. Pohon-
pohon dibongkar sampai keakar-
akarnya, kemudian bekas akar diisi
dengan tanah kemudian dipadatkan.
Peralatan:
- Bulldozer  Stripping

TAHAP PEKERJAAN FISIK


II.4.4. Pengalihan Aliran air sungai dan Pengeringan
Melihat Struktur & kondisi yang ada, maka pada saat pelaksanaan Pekerjaan
Bendung dan Intake, akan dilaksanakan Pengalihan Aliran Sungai yang ada.

Penggalian dan pembuatan Diversion Chanel sementara (untuk bendung / weir).


Penggalian dan pembuatan diversion chanel dengan alat berat. Untuk selanjutnya
Material galian dapat digunakan sebagai cofferdam. Construction Open Cut.

1).Penggalian saluran pengelak dan tanggul penutup alur


- Galian saluran pengelak merupakan galian terbuka untuk mengalihkan aliran
sungai sesuai gambar rencana yang telah disetujui oleh Direksi
- Galian ini mencakup semua material, material hasil galian dibuang ke tanggul
penutup bagian hulu dan bagian hilir rencana pembuatan bendung atau
sesuai petunjuk Direksi.
- Tanggul penutup alur
Pekerjaan tanggul penutup alur dibagi menjadi 2 tipe timbunan :
1. Tanggul penutup aliran air bagian hulu
2. Tanggul penutup aliran air bagian hilir

Pekerjaan ini dilaksanakan bersamaan dengan penggalian saluran pengelak

Sebelum penimbunan dilakukan maka dilakukan pengupasan permukaan yang bakal


ditimbun dengan tebal (t) = 20 cm atau 30 cm yang dilakukan dengan Bulldozer 15
Ton dan hasil kupasan dibuang keluar (50%) dengan menggunakan Excavator 0,9
m3 dibantu Dump Truck 6 Ton

Pelaksanaan timbunan tanggul penutup alur dengan menggunakan peralatan :


- Excavator = Pengadaan material
- Bulldozer = Penghamparan timbunan sejauh 30 m dorong
- Vibro Roller = Pemadatan timbunan

Pembangunan PLTM
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN

Diversional
Canal

Cofferdam

Struktur
Bendung

Intake&
Saluran
Pembawa

Cofferdam
Water Flow

Pada lereng cofferdam yang berhubungan air sungai existing, dilindungi dengan Sand Bag
atau dapat juga dengan material batu yang besar (menghindari erosi material oleh tenaga
aliran air sungai)

Diversion Canal

Peralatan Kerja :
- Excavator+breaker : Gali tanah berbatu
Work Site - Excavator : Gali Canal dan Tuang material
coferdam
- Bulldozer : menghampar material urugan
Cofferdam coferdam dan dilanjutkan dengan
pemadatan oleh alat Pemadat
Gambar hanya sebagai alat visual, tanpa dimensi dan bentuk sebenarnya - Dump Truck (jika diperlukan) untuk angkut
tanah galian lebih dari jangkauan
excavator dan buldozer

Pembangunan PLTM
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN

Macam Pengadaan Material Cofferdam

Rencana Bangunan Saluran Pengelak;

Saluran Pengelak (Diversion Canal)


- Lebar dasar (b) = 20 m 33 m

- Kemiringan talud = 1 : 1
- Kedalaman saluran (h) = 2,5 m 30 m
- Lebar bantaran (kiri - kanan) = 2,5 m
- Tinggi jagaan (freeboard) diatas 20 m
bantaran = 1,5 m

1.5 m 1.5 m

4m
KIsdam (Coverdam)
- Lebar atas (b) =4m
- Kemiringan talud = 1 : 0.5 4m
- Tinggi kistdam (h) = 4,0 m

8m

Gambar & Dimensi diatas hanya sebagai Ilustrasi dari Pekerjaan “Saluran Pengelak / diversion canal” secara umum.
Untuk bentuk dan Dimensi sebenarnya dilapangan sesuai dengan Gambar Kerja, BQ dan kondisi real lapangan

Pembangunan PLTM
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN

FLOW CHART SALURAN PENGELAK


START

Pek. Survey & Pengukuran

No
Cek

Ok
Pek. Pengajuan Gambar &
Rencana Kerja

No
Cek

Ok
Pek. Penggalian Saluran
Pengelak

No
Cek

Ok
Pek. Penimbunan Tanggul
Penutup Alur

No
Cek

Ok
Pek. Batu kosong atau
rip-rap

No
Cek

Ok

Pek. Struktur Bendung

No
Cek

Ok
Bongkar Batu kosong atau
rip-rap

No
Cek

Ok
Pek. Bongkar Tanggul
Penutup Alur

No
Cek

Ok
Pek. Pengalihan aliran Pek. Penutupan Kembali
sungai ke Bendung Saluran Pengelak
FINISH
No No
Cek Cek

Ok Ok

Pembangunan PLTM
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN

2). Pengeringan lokasi Pondasi Bangunan Utama Bendung dengan


pemompaan.
Fasilitas Pengeringan untuk Bendung dan Intake dilaksanakan untuk
mengeringkan Lokasi pekerjaan dari genangan air, berupa Pompa Submersible
6”, 4” dengan vinyl hose untuk temporere di lokasi pekerjaan dengan cara
memompa genangan air ke luar cofferdam

Pengeringan :
- Pengajuan schedule dan ijin dari direksi pekerjaan
- Peralatan Pompa air dengan kapasitas yang
memadai (dimana alat tersebut diperkirakan mampu
untuk menyedot air yang ada selama pekerjaan
berlangsung atau lingkungan menjadi kering) di
mobilisasi ke lokasi pekerjaan.
- Dibuat selokan dan dibuat tempat penampungan
dimana ujung dari selokan tersebut berujung ke
tempat penampungan air tersebut.
- Selanjutnya pipa air dari pompa air diletakkan pada
tempat penampungan air tersebut untuk kemudian
dialirkan/dibuang ke luar dari lokasi pekerjaan.

FLOW CHART

START

SURVEY

PENGAJUAN GAMBAR DAN


RENCANA KERJA

Tidak
persetujuan

Ya

PELAKSANAAN GALIAN SALURAN PELAKSANAAN PEKERJAAN


PENGELAK COFERDAM & PENGERINGAN

FINISH

Pembangunan PLTM
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN

II.4.5. Pekerjaan Bendung dan Intake

Fungsi utama dan prinsip rancangan dari bendung


dan intake:
- Intake harus mampu mengalihkan air sungai ke dalam
saluran pembawa pada debit tertentu setiap saat

- Lokasi intake sebaiknya di sisi luar belokan sungai untuk


meminimalisasi pengendapan di saluran pembawa

- Usaha pencegahan perlu dilakukan untuk memisahkan


sampah terapung (dengan saringan kasar atau lubang
intake bawah muka air) dan kerikil (ambang di dasar),
dari air yang masuk ke saluran pembawa

- Pintu air harus diletakkan sedekat mungkin dengan


lubang intake agar memudahkan penggelontoran
endapan yang ada di depan lubang intake
Gambar ”hanya sebagai contoh” Struktur Bendung dan
Intake secara umum
Untuk dimensi dan bentuk struktur sebenarnya dikerjakan
sesuai dengan Gambar Tender dokumen

1. Pekerjaan Pendahuluan
Pelaksanaan konstruksi bendung baru bisa dilaksanakan setelah penunjang konstruksi
telah dilaksanakan dengan baik dan memenuhi syarat yang diharapkan sebagai fungsi
struktural , fungsional dan keamanan selama masa konstruksi .

Untuk Tahapan Pekerjaan Struktur Bendung itu sendiri dapat diuraikan sebagai berikut:
Secara umum, Pekerjaan Konstruksi bendung dibagi dalam tahapan pekerjaan Sebagai
Berikut :

Tahap 1;
Penunjang konstruksi disini yang dimaksud adalah;
- Peralatan survey dan tenaga survey yang memadai beserta alat bantu lainnya
- Pekerjaan Pembangunan Tanggul Penutup / Kisdam dan Dewatering. Saluran pengelak
dengan kapasitas pengalirannya dan tanggul penutup alur yang kokoh dan aman
terhadap banjir selama masa pelaksanaan konstruksi. Selama pelaksanaan pekerjaan
struktur bendung, dilakukan pemompaan air yang ada dengan mesin pompa air keluar
lokasi pekerjaan.
- Penyiapan lahan untuk buangan atau penyimpanan sementara hasil galian
- Penyiapan lahan untuk stockpile material beton dan pasangan batu yang dekat dengan
lokasi kerja.

Pembangunan PLTM
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN

Pelaksanaan konstruksi Bendung dibagi menjadi 2 bagian utama :

Bagian Hilir Bendung; Bagian Hulu Bendung;


- Mercu/pelimpah dan lantai - Lantai muka (appron)
pembilas - Dinding sayap hulu
- Lantai kolam olakan
- Dinding penahan kiri/kanan &
intake
- Dinding sayap hilir
- Batu Kosong

Tahap 2;
Pekerjaan Struktur Bendung

Pekerjaan Bendung secara umum.


Pekerjaan dilakukan pada bagian bendung yang terendah / hilir (kolam olak / Stilling Basin)
menuju bagian yang lebih tinggi. Pekerjaan dilanjutkan ke tubuh bendung (bagian lebih
tinggi) sampai lantai muka/hulu (Aprron). Kemiringan galian dibuat 1 : 0,5 untuk mencegah
kelongsoran

Work Direction

Bagian Hilir Bendung Bagian Hulu Bendung

Gambar hanya sebagai contoh ” Pekerjaan Struktur Bendung dan Intake secara Umum”
Untuk dimensi dan bentuk struktur sebenarnya dikerjakan sesuai dengan Gambar Tender
dokumen

Pembangunan PLTM
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN

Tahapan Pekerjaan
1. Pek. Pembersihan Lokasi Pekerjaan
Assumsi :
1. Pekerjaan dengan Alat berat, Pekerja dan alat bantu
Peralatan Kerja;
- Excavator dan Buldozer
- Alat Bantu

Uraian Pekerjaan :
1. Sebelum dilaksanakan pekerjaan, ditentukan terlebih dahulu lokasi pekerjaan berupa
panjang dan lebar lokasi pekerjaan

2. Dilaksanakan pembersihan lokasi pekerjaan dengan peralatan berat dengan uraian


pekerjaan sebagai berikut ;
2.1. Pekerjaan Pembersihan (land clearing) & Pembongkaran (grubbing)
Pembersihan lokasi pekerjaan dari material yang tidak diperlukan sesuai
dengan spesifikasi teknis ( semak, rerumputan, semak belukar, pepohonan,
tonggak-tonggak, dll) yang harus dibersihkan dengan menggunakan Excavator
sesuai dengan spesifikasi teknis.

Hasil pembersihan dikumpulkan untuk kemudian dibakar atau dibuang ke lokasi


pembuangan. Pengumpulan dan pembakaran dilakukan pada lokasi yang
dianggap aman, dijaga dan tidak membahayakan/merugikan lingkungan
sekitar. Sisa Pembakaran yang sudah padam sama sekali ditanam dan diurug
kembali secara rapi.

2.2. Pengupasan lapisan top soil (stripping)


Pekerjaan ini dilaksanakan pada lokasi pekerjaan yang telah ditentukan).

Stripping dilakukan dengan kedalam kurang lebih 15 s/d 20 cm. Pohon-pohon


dibongkar sampai keakar-akarnya, kemudian bekas akar diisi dengan tanah
kemudian dipadatkan

Pekerjaan Perintisan dan


Pembersihan

Pembersihan lokasi pekerjaan dari


material yang tidak diperlukan sesuai
dengan spesifikasi teknis ( semak,
rerumputan, semak belukar,
pepohonan, tonggak-tonggak, dll)

Peralatan:
- Gergaji Mesin / Chain saw
- Bulldozer

Pembangunan PLTM
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN

Atau ditentukan lain, Material hasil


pembersihan dibuang ke lokasi
pembuangan / disposal area
- Excavator /wheel loader
 Loading
- Dump Truck  hauling &
Dumping ke disposal area /
lokasi pembuangan

Pengupasan Lapisan Atas / Stripping


- Pengupasan lapisan top soil (stripping)
Pekerjaan ini dilaksanakan pada lokasi
pekerjaan yang telah ditentukan.
Stripping dilakukan dengan kedalam
minimal 15 - 20 cm atau ditentukan lain
sesuai yang dipersyaratkan. Pohon-pohon
dibongkar sampai keakar-akarnya,
kemudian bekas akar diisi dengan tanah
kemudian dipadatkan.

Peralatan:
- Bulldozer  Stripping

2. Pek. Galian Tanah


Galian bendung dibagi menjadi 2 bagian dengan tahapannya :
 Galian Bagian Hilir :
- Penggalian tanah untuk arah baru aliran air ke sungai
- Penggalian tanah untuk kolam olak/down stream/Stilling
- Pelaksanaan Penggalian untuk struktur penahan tebing/talud bagian kiri dan kanan
bagian downstream
- Pelaksanaan Penggalian pondasi bagian tubuh bendung/mercu bendung dan dinding
penahan tegak kiri dan kanan  sampai Appron

 Galian Bagian Hulu :


- Penggalian dasar sungai sampai elev. dasar rencana lantai muka / Appron sesuai
gambar kerja.

Peralatan Kerja Galian:


Peralatan yang digunakan untuk penggalian adalah sebagai berikut :
- Excavator Kap. 0.9 m³ = 2 Unit (lok Bendung)
- Alat bantu lainnya

Waktu Pelaksanaan = sesuai dengan Lampiran “ Jadual Pelaksanaan Pekerjaa” yang


merupakan satu kesatuan dalam dokumen penawaran.

Pembangunan PLTM
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN

Peralatan Kerja Pembuangan dan Timbunan ex galian:


Peralatan yang digunakan untuk membuang hasil galian adalah sebagai berikut :
- Wheel Loader = Untuk loading material ex galian di stock pile ke
dumptruck (unsuitable material / material dibuang)
- Dump truck = sesuai kebutuhan
- Alat bantu lainnya

Waktu Pelaksanaan = sesuai dengan Lampiran “ Jadual Pelaksanaan Pekerjaan” yang


merupakan satu kesatuan dalam dokumen penawaran.

Visualisasi / Gambaran Pekerjaan

Galian oleh excavator dan dibuang disekitar lokasi galian (stock pile). Material
galian terpakai dipakai untuk timbunan dan tidak terpakai dibuang. Loading
dengan wheel loader

Galian langsung dari excavator ke dump truck Handling material galian


menuju buangan atau lokasi timbunan (tanpa stock
pile)

Pada Lokasi galian dengan lereng berundak / lereng


berbentuk sesuai gambar kerja (galian dengan
ketinggian)

Pembangunan PLTM
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN

Proses Galian
Gambar dibawah hanya sebagai ”Ilustrasi Tahapan Pekerjaan Galian Bendung Secara Umum”, adapun
bentuk, ukuran dari rencana galian sebenarnya sesuai dengan dokumen pelelangan

Proses Galian Tahapan Layer


Galian

Pembangunan PLTM
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN

Kisdam dan Dewatering


Bersamaan dengan penggalian struktur bendung untuk menjaga agar permukaan
galian tiap tahapan tidak tergenang air akibat rembesan dan air hujan maka dilakukan
pengeringan / dewatering dengan penggunaan submersible pump dia 4" sebanyak 8
unit dengan menggunakan Genset 100 Kva.

Peralatan dewatering (pompa) dilengkapi masing - masing dengan selang pembuang


(sunny hose) @ 50 m dan pipa pvc yang ditanam didalam tanggul pengarah alur
sesuai dengan posisi pompa masing - masing.

FLOW CHART GALIAN TANAH

START

SURVEYING WORKS

EXCAVATION

MATERIAL HASIL
GALIAN

PERBAIKAN
Check

INSPECTI
ON OK TIDAK
TIDAK

OK

FINISH Material terpakai/ Material Tidak


dapat dimanfaatkan terpakai/tdk dapat
dimanfaatkan

Pembuangan Hasil
galian disekitar lokasi
Timbunan Kembali pekerjaan
Timbunan pada lokasi
lain yang dipadatkan
dipersyaratkan

Sesuai yang dipersyaratkan dalam dokumen


Pelelangan

Pembangunan PLTM
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN

Pekerjaan yang termasuk dalam Pekerjaan Galian Tanah


2.1. Galian tanah biasa untuk Bangunan;
Semua galian tanah, pasir, kerikil dan batu campur pasir yang dapat digali secara efektif
dengan peralatan dan tenaga orang seperti yang disetujui Direksi.

2.2. Galian tanah berbatu : lapis batu yang dapat dibongkar secara efektif dengan
menggunakan " ripper" atau "gigi bucket"

2.3. Galian Batuan Keras dengan Peledak (Blasting)

Uraian
2.1. Pek. Galian Tanah Biasa (Lunak) dan Pembuangan
Assumsi :
1. Pekerjaan dengan Alat berat, Pekerja dan alat bantu

Peralatan Kerja;
- Excavator untuk penggalian dan menempatkan hasil galian
- Dump truck untuk membuang material ex galian ke lokasi pembuangan yang telah
disetujui
- Alat Bantu

Uraian Pekerjaan :
Pekerjaaan ini meliputi semua galian dalam batas rencana yang ada dalam gambar,
pemindahan, pengangkutan, pemanfaatan atau pembuangan, pembentukan bidang
galian dan penyempurnaan bidang galian terbuka, sesuai spesifikasi dan garis,
ketinggian, kelandaian, ukuran dan penampang melintang yang tercantum dalam gambar
dan petunjuk konsultan Pengawas.

Pelaksanaan:
1. Pekerjaan persiapan meliputi :
- Penyiapan Shop Drawing hingga mendapat approval dari Engineer
- Penyiapan peralatan kerja dan tenaga

2. Pekerjaan Pengukuran.
Sebelum penggalian dimulai, harus dilakukan pekerjaan Pengukuran untuk
mengetahui batas-batas dan elevasi rencana penggalian.

3. Penggalian
Penggalian dilakukan sesuai garis ketinggian dan elevasi yang ditunjukan dalam
gambar.

Material hasil galian ditempatkan di sekitar lokasi pekerjaan sesuai dengan gambar
kerja atau yang dipersyaratkan.
Material hasil galian yang dapat dimanfaatkan (suitable material) dapat digunakan
kembali untuk urugan kembali (Urugan tanah setempat)

Material hasil galian yang tidak memenuhi syarat diangkut dengan dump truck
dibuang ke disposal area yang disetujui direksi

Pembangunan PLTM
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN

Pekerjaan Peralatan & kegunaan

Pek. Galian = 1. Excavator


untuk memotong / menggali di lokasi
galian/pekerjaan dan dari proses galian dituang ke
bak dump truck untuk selanjutnya dihantar ke
lokasi timbunan / Pembuangan

2. Dump Truck
Menghantar material galian ke lokasi pembuangan
/ Timbunan

Visualisasi Pekerjaan

Excavation by Excavator

Excavation by Excavator

Ramp untuk turun –


naik alat berat dan truck

Gambar hanya sebagai alat visual, tanpa dimensi dan bentuk sebenarnya

Pembangunan PLTM
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN

Pekerjaan galian dengan


kedalaman tidak lebih dari
2 m.

Secara umum lereng pada


galian tidak lebih dari 2 m
dibuat tegak, atau jika
ditentukan lain sesuai
kondisi lapangan, lereng
galian dibuat miring 1:3
ataupun 1:2

Pekerjaan galian dengan


kedalaman lebih dari 2 m
tapi tidak lebih dari 4 m

Secara umum lereng pada


galian tidak lebih dari 2 m
dibuat miring 1:3 atau 1:2

Pada Lokasi galian dengan lereng berundak / lereng


berbentuk sesuai gambar kerja (galian dengan
ketinggian)

Untuk Lokasi yang tidak dapat dijangkau dengan Alat berat, Pekerjaan dapat dilakukan Oleh Pekerja
& alat bantu

Pembangunan PLTM
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN

FLOW CHART PEKERJAAN GALIAN

START

SURVEYING WORKS

EXCAVATION

MATERIAL HASIL GALIAN Check

PERBAIKAN OK TIDAK

INSPECTI
ON Material terpakai/ dapat Material Tidak
TIDAK dimanfaatkan terpakai/tdk dapat
dimanfaatkan
FINISH OK

Pembuangan Hasil galian


ke disposal area

Sesuai Persyaratan yang


ditentukan dalam Dokumen
Lelang Penimbunan di lokasi Penimbunan langsung di
penimbunan lokasi Pek. penimbunan
sementara/stok area

PEKERJAAN
TIMBUNAN/URUGAN
TANAH

Pembangunan PLTM
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN

2.2. Galian tanah berbatu : lapis batu yang dapat dibongkar secara efektif dengan
menggunakan " ripper" atau "gigi bucket"
Assumsi :
1. Pekerjaan dengan Alat berat, Pekerja dan alat bantu

Peralatan Kerja;
- Excavator untuk penggalian dan menempatkan hasil galian
- Dump truck untuk membuang material ex galian ke lokasi pembuangan yang telah
disetujui
- Alat Bantu

Secara khusus, galian tanah berbatu adalah pekerjaan galian pada lokasi tanah dengan
permukaan berbatu yang ditentukan dalam spesifikasi teknis dan gambar kerja dan
pekerjaan ini dapat dilakukan dengan peralatan excavator

Pelaksanaan:
1. Pekerjaan persiapan meliputi :
- Penyiapan Shop Drawing hingga mendapat approval dari Engineer
- Penyiapan peralatan kerja dan tenaga

2. Pekerjaan Pengukuran.
Sebelum penggalian dimulai, harus dilakukan pekerjaan Pengukuran untuk
mengetahui batas-batas dan elevasi rencana penggalian.

3. Penggalian
Penggalian dilakukan dengan cara :

3.1. Galian dengan Excavator (tanpa


alat breaker)
Excavator untuk penggalian
batuan dan memuat material dari
hasil galian batuan ke bak dump
truck / stock pile sementara

3.2. Galian dengan Excavator + alat


breaker (Jika diperlukan)

Untuk Galian batuan yang keras


(tidak dapat langsung digali oleh
buket excavator), galian dapat
dilakukan dengan breaker.
Material yang telah hancur
diangkut oleh excavator ke bak
dump truck.

Pembangunan PLTM
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN

Penggalian dilakukan sesuai garis ketinggian dan elevasi yang ditunjukan dalam
gambar.
Material hasil galian ditempatkan di sekitar lokasi pekerjaan sesuai dengan gambar
kerja atau yang dipersyaratkan.

Material hasil galian yang dapat dimanfaatkan (suitable material) dapat digunakan
kembali untuk Pekerjaan Timbunan

Material hasil galian yang tidak memenuhi syarat diangkut dengan dump truck
dibuang ke disposal area yang disetujui direksi.

3. Pekerjaan Struktur Bendung


Secara Umum Pekerjaan dilakukan pada bagian bendung yang terendah (kolam olak / Stilling
Basin) menuju bagian yang lebih tinggi. Pekerjaan dilanjutkan ke tubuh bendung (bagian lebih
tinggi) sampai lantai muka (Aprron).

Urutan Pelaksanaan pekerjaan bendung adalah sebagai berikut :


 Penggalian tanah telah selesai dilaksanakan.
 Pelaksanaan pasangan batu untuk dasar/landasan pada lokasi down stream
 Pelaksanaan pekerjaan struktur penahan tebing/talud bagian kiri dan kanan dari
pasangan batu kali (termasuk wheep hole) bagian downstream secara bertahap.
 Pelaksanaan Pekerjaan Pasangan Batu kali pada dinding Penahan tegak pada tubuh
bendung dan dinding tegak pada Pintu Intake dan Penguras dan dinding appron
 Pelaksanaan pekerjaan pasangan batu untuk dinding penahan tegak di bagian pintu
penguras
 Pelaksanaan pekerjaan pasangan batu pada tubuh bendung
 Pelaksanaan pekerjaan pasangan batu kali untuk lantai muka (Appron)
 Pelaksanaan Pekerjaan Batu kosong
 Pelaksanaan selimut beton diatas pasangan batu pada dasar/landasan pada lokasi down
stream – Tubuh bendung - Appron
 Pemasangan pintu-pintu air di intake dan penguras
 Pekerjaan lainnya sesuai gambar kerja

Material hasil galian bendung yang berupa sirtu (gravel) di tempatkan/di bawa ke screen plant
untuk diproses menjadi bahan baku beton, sedang material sirtu yang bercampur dengan
tanah ditempatkan disebelah kiri dari tanggul sementara.

Tahapan Pasangan batu kali dikerjakan setelah pekerjaan galian selesai dan mencapai elevasi
yang dikehendaki. Pekerjaan Pasangan batu dimulai dari lokasi kolam olak melebar ke pondasi
dinding penahan kiri – kanan ke arah hilir dan hulu, lokasi ini dikerjakan dulu karena berada
lebih rendah dibawah muka air sungai, sehingga penanganan dewatering di lokasi tersebut
perlu perhitungan yang lebih cermat untuk menghindari longsornya dinding galian dan yang
akan mengakibatkan bertambahnya volume pekerjaan.

Pembangunan PLTM
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN

Tahapan pekerjaan:

= Tahap 1 = Tahap 2 = Tahap 3 = Tahap 4 = Tahap 5

5 Arah Pekerjaan
4
Selimut beton
3
2

2
1 1
Bagian Hulu Bagian Hilir Bendung
Bendung

Tahap terakhir adalah Selimut Beton

Keterangan : Gambar diatas hanya sebagai Ilustrasi ”Tahapan Pekerjaan Bendung”. Untuk struktur Bendung
sebenarnya sesuai Gambar Kerja dalam tender dokumen

Peralatan Kerja;
- Concrete mixer sebagai alat pengaduk mortar/adukan
- Alat bantu

Pelaksanaan:
1. Spesifikasi Material dalam pekerjaan ini adalah sebagai berikut :
1.1. Batu belah yang digunakan bebas/bersih dari tanah/Lumpur, kuat, bersih,
bersudut (tidak bulat), tidak retak, tidak porous, mempunyai berat jenis > 2,4.
Batu yang dipakai adalah batu sungai yang dibelah atau atau gunung yang
keras dengan diameter natara 20 cm s/d 30 cm atau ditentukan lain sesuai
dokumen spesifikasi teknis.
1.2. Pasir pasang bebas dari kandungan tanah/Lumpur, kasar dan bersih.
1.3. Semen yang digunakan sesuai dengan spesifikasi teknis dalam dokumen
lelang atau sesuai dengan yang dipergunakan dalam pekerjaan Beton.
1.4. Air yang digunakan adalah air tawar yang bersih, jernih dan tidak
mengandung material yang merugikan (sesuai syarat yang diminta dalam
spesifikasi teknis).

2. Semen, pasir dan air dengan perbandingan/komposisi sesuai dengan spesifikasi


teknis dicampur dan diaduk menjadi mortar dengan menggunakan Concrete Mixer
dengan pengadukan minimum 2 menit.
Adukan yang tidak digunakan lagi dalam waktu 30 menit setelah air dicampurkan,
dibuang/tdk dipakai
Komposisi campuran:
- Pasangan Pondasi batu kali 1Pc : 4 pasir

3. Material batu dibersihkan dan dibasahi seluruh permukaan dengan air sebelum
dipasang (3-4 jam)
4. Penggalian dasar dari konstruksi dilakukan terlebih dahulu
5. Pasangan pondasi batu kali disusun dengan baik dan saling interlocking.
Tebal spasi antar batu sesuai dengan gambar rencana dan spesifikasi teknis
6. Pekerjaan pemasangan dengan tenaga manusia dan alat Bantu

Pembangunan PLTM
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN

7. Untuk Elevasi Permukaan dapat dibantu dengan menggunakan patok kayu yang
yang diberi benang antara patok tersebut

8. Pekerjaan dilanjutkan dengan selimut beton (K225) dengan memakai split

Peralatan Kerja:
Peralatan yang digunakan untuk pekerjaan ini adalah sebagai berikut :
- Concrete Mixer Kap. 0.25 m³ = 5 Unit
- Dump truck = sesuai kebutuhan
- Alat bantu lainnya

Waktu Pelaksanaan = sesuai dengan Lampiran “ Jadual Pelaksanaan Pekerjaan” yang


merupakan satu kesatuan dalam dokumen penawaran.

PROSES PELAKSANAAN
Proses Produksi Adukan / Mortar

Proposal Lokasi Quary Batu


dan metode transportasi
serta stock material

Pada Lokasi Quary Batu


- Material diambil oleh
Pekerja / tenaga manusia
dan alat bantu
- Material dituang ke dalam
bak dump truck
- delivery material batu ke
lokasi pekerjaan (Tanpa
stock)

LEMBAR BERIKUTNYA

Pembangunan PLTM
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN

Produksi dengan Concrete Mixer / Molen


Produksi Mortar menggunakan beberapa unit
Concrete Mixer  lokasi yang berpencar /
berjauhan dimana dapat dilakukan pekerjaan
secara bersama / serempak

PELAKSANAAN PEKERJAAN

4. Pekerjaan Pasangan Batu Untuk Dinding Hilir dan Hulu


Pasangan batu dinding sayap hulu dilaksanakan setelah dinding penahan + intake
bendung selesai/ timbunan dibelakang bangunan selesai, menggunakan camp 1 PC :
4 Psr.

Adukan campuran dengan menggunakan Concrete Mixer 0,25 m3 menggunakan


ukuran takaran dari kayu yang telah disetujui oleh Direksi.
Bila diperlukan weep hole sesuai gambar, digunakan pipa pvc dia 2" yang dibungkus
ijuk diujung pipa bagian dalam yang dipasang bersamaan dengan pasangan batu.

Pekerjaan yang mengikuti pekerjaan pasangan batu


- Pekerjaan siaran camp 1 PC : 2 Psr (permukaan pasangan batu bagian luar)
- Pekerjaan plasteran 1 PC : 3 Psr (permukaan top pasangan)

Pembangunan PLTM
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN

FLOW CHART
START

Semen Pasir Air Stones


Material

Dibersihkan dan
Produksi oleh pekerja Dicampur & diaduk Dibasahi
& alat bantu dengan concrete mixer

Mortar materials

No

Ok

Distribusi oleh pekerja


dan gerobak

Lokasi Pekerjaan
(Konstruksi 1)

No Pekerjaan pada lokasi


lainnya
Ok

Finishing No

Ok

Finishing

FINISH

Pembangunan PLTM
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN

5. Pekerjaan Selimut Beton (K225) dan Pekerjaan Beton Bertulang lainnya


1. Pekerjaan :
1.1. Untuk Besi  Pekerjaan dengan tenaga manusia dan alat Bantu (bar
bender dan bar cutter)
1.2. Untuk Beton  Pekerjaan dengan alat mekanik (Concrete Mixer) dan
tenaga manusia dan alat Bantu.

2. Lokasi pekerjaan : pada struktur beton di lokasi sesuai gambar kerja dan bq.

Uraian:
Pembesian / Tulangan
1. Material baja tulangan didatangkan dari pabrik/supplier ke lokasi pekerjaan.
2. Material diletakkan pada stock area material baja tulangan atau dalam gudang
proyek.
Mutu Baja tulangan (besi beton) sesuai yang dipersyaratkan di dalam spesifikasi
teknis dan gambar rencana/gambar kerja.
3. Selanjutnya dilakukan perakitan tulangan/pabrikasi, yaitu berupa pengukuran
panjang yang diperlukan, pemotongan dengan bar cutter dan pembengkokan
dengan bar bender dan dikerjakan pada saat suhu dingin
4. Batang tulangan kemudian disusun/dipasang sesuai dengan Gambar pelaksanaan
dan persilangannya diikat kuat dengan kawat bendrat.
Diameter Baja tulangan yang digunakan dengan detail perakitan sesuai dengan
gambar kerja.
5. Kawat pengikat (kawat bendrat) terbuat dari Baja Lunak dengan Diameter dan
Mutu kawat bendrat sesuai dengan spesifikasi teknis

Pembangunan PLTM
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN

FLOW CHART PEKERJAAN BESI TULANGAN

START

Daftar pembengkokan tulangan Pengangkutan material besi dari supplier & transportasi ke
(BAR BENDING) lokasi pekerjaan

Penyimpanan di stock material/gudang proyek

Pemeriksaan material
-Test tarik

Baik Hasil Test Tidak

Penimbangan material Cari material baru

Pabrikasi & pemasangan


Pemotongan dan
pembengkokan

Pemasangan di lapangan

Pemeriksaan :
- Diameter
- Jumlah
Perbaikan pemasangan
- Lokasi

Tidak
Hasil

Baik

FINISH
Siap di cor beton

Pembangunan PLTM
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN

Bekisting
Asumsi:
1. Pekerjaan dengan tenaga manusia dan alat Bantu
2. Lokasi pekerjaan : Pekerjaan Struktur sesuai gambar kerja .

Uraian:
1. Material bekisting terdiri dari multiplek minimal 9 mm sebagai bentuk dan balok kayu
sebagai rangka/penyambung antar multiplek, didatangkan ke lokasi pekerjaan (gudang
proyek). Material Bekisting kuat dan kokoh.
2. Dibentuk dan diukur sesuai dengan pekerjaan yang akan dikerjakan dan diperkirakan
tidak ada perubahan bentuk ketika proses pengecoran berlangsung.
3. Untuk mendapatkan bentuk vertikal, bekisting dibantu dengan benang vertikal atau
unting-unting
4. Pada tiap sambungan antar lempeng multiplek ataupun multiplek itu sendiri diusahakan
tidak terdapat celah/bocor.

FLOW CHART

START

Pengangkutan material
dilokasi pabrik/supplier

Transportasi/delivery ke
lokasi pekerjaan

Perletakan / penyimpanan
material di gudang proyek

Perakitan / pembentukan
dilokasi pekerjaan
(pembesian telah selesai)

Pengecekan untuk bentuk,


celah / kebocoran dan
kekuatan

FINISH

Pembangunan PLTM
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN

Pengecoran / Pembetonan

Memanjang pekerjaan

Selimut beton

Image hanya sbg Ilustrasi, campuran


sesungguhnya sesuai dengan mutu beton dan
spek teknis
Peralatan:
- Concrete Mixer
- Alat bantu lainnya Keterangan : Gambar diatas hanya sebagai Ilustrasi ”Tahapan Pekerjaan
Bendung”. Untuk struktur Bendung sebenarnya sesuai Gambar Kerja dalam
tender dokumen

Pertimbangan untuk menghasilkan pekerjaan beton yang baik


- Kualitas beton yang bagus tergantung dari proporsi bahan pembuatnya seperti
semen,pasir, kerikil dan air
- Kurangnya semen dalam campuran menyebabkan beton kurang berkualitas dan lemah
- Terlalu banyak air menyebabkan kualitas beton buruk
- Penting untuk mengukur dan menambahkan kerikil dan pasir secara terpisah untuk
membuat beton padat yang berkualitas
- Gunakan selalu kerikil yang bersih

Asumsi:
1. Pekerjaan dengan alat mekanik (Concrete Mixer) dan tenaga manusia dan alat Bantu.
2. Lokasi pekerjaan : Pekerjaan Struktur sesuai gambar kerja .

Uraian:
1. Pekerjaan Persiapan.
1.1. Pekerjaan yang termasuk dalam hal ini adalah pekerjaan struktur beton.
1.2. Material campuran beton (semen, pasir, aggregate) didatangkan dari supplier ke
lokasi pekerjaan dan disimpan dalam tempat penyimpanan/Gudang/Storage.
Untuk semen, saat penyimpanan material semen dilakukan perlakuan khusus yaitu
tempat penyimpanan yang tahan cuaca, yang kedap udara dan mempunyai lantai
kayu yang lebih tinggi dari tanah sekitar/tinggi minimum 50 cm diatas tanah dan
maksimum tumpukan/susunan adalah 2 meter.
1.3. Mutu beton yang digunakan sesuai dengan mutu beton pada dokumen lelang.
1.4. Jenis semen Portland yang digunakan sesuai dengan permintaan spesifikasi teknis
yang ada dalam dokumen lelang.
Penggunaan semen tidak lebih dari 90 hari pengiriman, jika lebih dibuang.
Penggunaan Semen digunakan dengan satu merk dan telah disetujui oleh direksi.
1.5. Air yang digunakan dalam campuran, dalam perawatan, atau pemakaian lainnya
digunakan air bersih dan bebas dari bahan yang merugikan seperti minyak, garam,
asam, basa, gula atau organic dalam jumlah yang dapat merusak.
Air diuji sesuai dan harus memenuhi ketentuan dalam dokumen lelang.
1.6. Aggregat, kasar yang digunakan (ukuran/dimensi) sesuai dengan permintaan dari
spesifikasi dokumen lelang
Aggregat bersih dan bebas dari Lumpur, debu dan partikel lain yg lembut, alkali
dan bahan organic/subtansi yang dapat merusak mutu beton.
Material batu yang digunakan adalah berupa koral atau crushed stones yang
mempunyai susunan gradasi yang baik, padat (tidak porous) dan kekerasannya
cukup sesuai dengan spesifikasi teknis.

Pembangunan PLTM
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN

1.7. Pasir/agregat halus yang digunakan adalah pasir pasir alam yang didapat dari
sungai/sumber alam ( hasil dari sungai atau tambang pasir) dan telah mendapat
persetujuan direksi dan telah diuji kelayakannya.
Pasir bersih, bebas dari tanah liat, karang, bahan organic dan alkali dan bahan lain
yang dapat merusak mutu beton.
Kandungan maksimum terhadap lempung, lahar dan debu tidak lebih dari 5%
perbandingan berat ketika dites dengan standart yang ditentukan dalam spesifikasi
teknis
Pasir yang digunakan (ukuran/dimensi) sesuai dengan permintaan dari spesifikasi
dokumen lelang dan telah mendapat persetujuan direksi.

2. Pencampuran dan Penakaran.


2.1. Rancangan Campuran Proporsi bahan dan berat penakaran menggunakan metode
sesuai yang disyaratkan dalam spesifikasi teknis.

2.2. Campuran Percobaan dilakukan dan hasil dari percobaan tersebut akan dijadikan
acuan pembuatan beton pada saat dilakukan pekerjaan beton dilapangan dan
disaksikan oleh direksi pekerjaan.
Campuran percobaan sesuai dengan permintaan spesifikasi dalam dokumen lelang
dan mendapat persetuan dari direksi pekerjaan

2.3. Ketentuan sifat-sifat campuran sesuai dengan spesifikasi dalam dokumen lelang

2.4. Pencampuran :
2.4.1. Beton dicampur dalam mesin yang dijalankan secara mekanis (alat mixer)
2.4.2. Pencampur dilengkapi dengan tangki air bersih yang memadai dan alat
ukur yang akurat untuk mengukur dan mengendalikan jumlah air yang
digunakan dalam setiap penakaran.
2.4.3. Pertama-tama alat pencampur diisi dengan aggregate,pasir dan semen
yang telah ditakar, selanjutnya alat pencampur dijalankan sebelum air
ditambahkan.
2.4.4. Waktu pencampuran diukur pada saat air mulai dimasukan dalam
campuran bahan kering. Seluruh air yang diperlukan dimasukan sebelum
waktu pencampuran telah berlangsung ¼ bagian. Waktu pencampuran
untuk mesin kapasitas ¾ m3 atau kurang selama 1,5menit; untuk mesin
lebih besar waktu ditingkatkan 15 detik untuk tiap penambahan 0,5 m3.
2.4.5. Adukan beton dicor dalam waktu 1-2 jam setelah pengadukan dengan air
dimulai.
3. Pelaksanaan pengecoran.
3.1. Sebagai persiapan, lokasi pengecoran dibersihkan dari sampah, potongan kayu,
bendrat, paku dan sampah lainnya.
3.2. Bekisting dilumuri mould oil hingga rata. Kebocoran bekisting telah dicek dan
disumbat. Sambungan dengan pengecoran sebelumnya telah disiram dengan
calbond atau air semen serta bekisting dibebaskan dari genangan air. Sebelum
instruksi pengecoran segala persetujuan yang diperlukan telah diurus dan
disetujui oleh direksi/owner dan pengawas pekerjaan.
3.3. Penuangan dilakukan dengan tenaga manusia (sebelumnya material beton
ditampung pada tempat penampungan untuk kemudian dituang langsung ke
tempat bekisting) dan untuk lokasi yang dapat dijangkau oleh alat mixer,
penuangan dilakukan langsung dari alat mixer ke lokasi bekisting. Tinggi jatuh
beton pada saat pengecoran tidak lebih dari 1,5 meter agar tidak terjadi
pemisahan antara batu pecah yang berat dengan pasta beton, (segregasi).
3.4. Pemadatan dibantu dengan vibrator mekanikal type tertentu dalam jumlah yang
memadai. Selang vibrator dibenamkan sampai batas kedalaman beton
sebelumnya dan agar tidak terjadi kantong udara. Vibrator tidak mengenai
tulangan atau penutup (shutter) kecuali penutup dari beton.
3.5. Suhu beton sewaktu dicor/dituang tidak boleh lebih dari 32 °C dan tidak kurang
dari 4,5 °C.

Pembangunan PLTM
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN

3.6. Lama penggetaran pada suatu tempat yang sama secara manual dapat dideteksi
dengan indera pendengaran. Jika alat vibrator di dalam beton frekwensi suara
yang dihasilkan rendah dan semakin meninggi. Saat frekwensi suara yang
dihasilkan konstan dimungkinkan pemadatan sudah cukup.
3.7. Selanjutnya dilakukan perawatan beton sesuai spesifikasi teknis.

Peralatan Kerja:
Peralatan yang digunakan untuk pekerjaan ini adalah sebagai berikut :
- Concrete Mixer Kap. 0.25 m³
- Concrete Vibrator
- Alat bantu lainnya

Waktu Pelaksanaan = sesuai dengan Lampiran “ Jadual Pelaksanaan Pekerjaa” yang


merupakan satu kesatuan dalam dokumen penawaran.

FLOW CHART
1. Persiapan

Pemeriksaan Material

Tidak
Hasil

Cari Bahan lagi


Ya

Buat Campuran Percobaan

Tidak
Test

Buat Campuran Lagi

Ya

Pekerjaan Beton dilapangan

Pembangunan PLTM
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN

2. Pekerjaan Dilapangan

Persiapan bangunan :
- Pemeriksaan ukuran, elevasi Persiapan alat & bahan :
- Pemeriksaan cetakan beton - Persiapan material (jumlah & kualitas)
- Pemeriksaan tulangan (jumlah, ukuran, bentuk) - Persiapan alat (mixer,concrete vibrator
- Pemeriksaan material yang akan tertanam dsb)
(kalau ada) - Persiapan alat bantu

Persiapan cor :
- Talang, bucket, alat angkut
adukan/bucket, dll
- Tenaga kerja

PEKERJAAN
PEMERIKSAAN Pengadukan campuran
BETON beton

Ambil kubus beton


Pengecoran & pemadatan

Pemeliharaan

Bongkar Cetakan

Pemeriksaan Hasil

Keropos Bagus

Perbaikan

Test umur 28 hari Baik

Pekerjaan diterima

Pembangunan PLTM
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN

Pekerjaan Pemeriksaan Kubus

Ambil kubus beton

Test umur 7 hari atau ditentukan lain sesuai dg spesifikasi teknis

Tidak

Hasil

Baik

Evaluasi

Perbaikan Test umur 28 hari Pekerjaan diteruskan


Campuran

Tidak Baik

Hasil

Evaluasi

Pekerjaan diterima

Catatan :
- Perbaikan campuran
Bangunan - Perbaikan cara kerja
dibongkar - Dll.

Pembangunan
Kembali

Pembangunan PLTM
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN

6. Pek. Timbunan / Urugan


Assumsi:
1 Pekerjaan dilakukan pekerja dan alat bantu.
2 Lokasi pekerjaan : Sesuai Gambar kerja

Uraian:
Pekerjaan ini terdiri dari penimbunan tanah kembali dari material hasil galian yang dapat
dipakai kembali (suitable material)

Peralatan pekerjaan yang


- Excavator
- Buldozer
- Mesin gilas / Baby Roller (untuk lokasi yang tdk memungkinkan dengan baby Roller
pekerjaan dengan Stamper)
- Alat bantu lainnya

Pelaksanaan Pekerjaan
1. Penghamparan material timbunan lapis perlapis dengan ketebalan yang sama dan lebar
timbunan sesuai dengan garis kelandaian, penampang melintang dan ukuran yang
tercantum di gambar.

2. Metode pemadatan dari tempat yang rendah ke tempat yang tinggi dan dimulai dari
sepanjang tepi dan bergerak sedikit demi sedikit ke arah sumbu timbunan , dalam arah
memanjang.

Timbunan dihampar dalam lapisan dengan tebal padat < 20 cm dan > 10 cm atau
dengan kata lain Timbunan tidak boleh dihampar dalam lapisan dengan tebal padat
lebih dari 20 cm atau dalam lapisan dengan tebal padat kurang dari 10 cm

Untuk pemadatan yang tidak dapat dicapai dengan alat pemadat mesin gilas,
pemadatan dapat dilakukan dengan mesin penumbuk loncat mekanis atau timbres
(hand stamper). Penghamparan dalam horizontal dengan ketebalan tebar gembur tidak
lebih dari 15 cm.

3. Kadar air.
Apabila tanah timbunan tidak mengandung kadar air yang mencukupi, perlu disiram air
menggunakan water tank sampai mencapai kadar air optimum. Jika tanah terlalu basah
maka perlu dikeringkan dulu sebelum dipadatkan.

4. Jumlah Passing Compaction.


Passing alat pemadat ditentukan berdasarkan hasil Trial Compaction yang telah
disetujui, sesuai dengan jenis tanah dan jenis alat yang dipergunakan.

Untuk terakhir, setelah seluruh pekerjaan Bendung, Bangunan Sadap / Intake


dilanjutkan dengan Pemasangan Pintu

Pembangunan PLTM
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN

Tampak Depan

Pemadatan dengan Vibratory Roller

Tampak Samping

Pekerjaan Timbunan dari material hasil Galian dapat dikerjakan langsung melihat kesiapan
lokasi.

Pembangunan PLTM
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN

7. Pekerjaan Pintu Air


Assumsi;
1. Pekerjaan dilakukan secara mekanik , tenaga manusia dan alat bantu
2. Lokasi pekerjaan : Sesuai Gambar Kerja

Uraian
1. Acuan SpesifikasiTeknis.
Acuan yang digunakan dalam pekerjaan ini adalah :
1. Pintu Air mengacu pada standar yang telah ditetapkan/sesuai dengan permintaan
dalam dokumen pelelangan atau sesuai petunjuk direksi.

2. Material/Bahan.
Semua mutu bahan/material yang digunakan sesuai dengan spesifikasi yang diminta
dalam dokumen lelang.

Pabrikasi material pintu air dengan Dimensi, bentuk dan mutu sesuai dengan spesifikasi
teknis yang disyaratkan, dibuat oleh pihak supplier/sub kontraktor spesialis yang telah
diajukan oleh kontraktor dan disetujui oleh direksi (owner) dengan acuan gambar
rencana dan uji kelayakan dengan bersandar pada ketentuan/standar yang diminta
dalam dokumen lelang.

Semua proses kerja pembuatan pintu air akan diawasi oleh kontraktor dan urutan kerja
serta detail material pintu (material utama, assesoris dan finishing) mengikuti aturan
yang telah ditetapkan dalam dokumen lelang. Pihak owner/direksi akan melakukan
inspeksi atas proses pembuatan material pintu pada saat Material on site/pabrik dan
Saat Pabrikasi berlangsung.

3. Pelaksanaan.
3.1. Sebelumnya Konstruksi dudukan pintu dengan luas sesuai gambar rencana untuk
penempatan material pintu telah selesai dikerjakan.
Semua urutan kerja, detail, sambungan antar bangunan selesai dikerjakan

3.2. Material pintu didatangkan dari pabrik (supplier/sub kontraktor) ke lokasi


pekerjaan.

3.3. Dilakukan pemasangan/erection Pintu ke lokasi pekerjaan dengan dibantu oleh


manusia dan alat bantu. Perkuatan dengan angker, Pengukuran sipat datar,
sambungan dengan las, pemotongan dan posisi pintu dilakukan dengan rapi dan
seakurat mungkin sesuai dengan gambar rancana. Pemasangan dilakukan
dengan tenaga manusia dan alat bantu.

3.4. Setelah selesai semua pekerjaan pintu dan assesoris yang termasuk didalam
pekerjaan tersebut, dilakukan uji coba dengan disaksikan oleh direksi pekerjaan.
Approval oleh direksi dan dilanjutkan dengan Perawatan dan perbaikan-perbaikan
jika ada kerusakan (semasih dalam masa pemeliharaan).

Pembangunan PLTM
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN

3.5. Detail Pelaksanaan

1. Guide Frame
Guide frame akan dipasang dengan urutan pemasangan frame dasar,frame samping ,lintel beam
dengan uraian sebagai berikut :
1.1. Seal Beam (Frame Dasar )
 Sebelum pelaksanaan pemasangan pastikan kondisi , lokasi yang akan dipasang dalam
kondisi kering atau bebas dari air bila kondisi Penempatan seal beam masih ada air buat
kisdam sehingga untuk menampung air dan alihkan air tersebut sehingga tidak
mengganggu proses pemasangan seal beam.

 Masukan seal beam kedalam block


outnya dengan menggunakan alat
angkat yang tersedia dan alat bantu
lainnya jika diperlukan untuk
kemudahan proses penyetelan dan
penyesuaiannya sesuai dengan
gambar yang disetujui

Gambar hanya sebagai Ilustrasi pekerjaan


Pemasangan Pintu air. Dimensi, ukuran
sesuangguhnya sesuai tender dokumen

 Setel seal beam sesuai dengan gambar kerja perhatikan : kelurusan dan kerataan seal
beam .
 Pastikan elevasi permukaan seal beam usahakan perhatikan toleransinya.

 Pertahankan posisi seal beam dengan baik terhadap toleransi yang ditentukan ketika
pengecoran tahap kedua dilaksanakan.

1.2. Frame Samping(side Frame)


 Masukan frame samping kedalam blok outnya dengan
menggunakan alat angkat yang tersedia dan alat bantu
lainnya jika diperlukan untuk kemudahan proses
penyetelan dan penyesuaiannya sesuai dengan gambar
yang disetujui.

Gambar hanya sebagai Ilustrasi pekerjaan Pemasangan Pintu air. Dimensi,


ukuran sesuangguhnya sesuai tender dokumen

Pembangunan PLTM
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN

 Setel frame dasar dengan frame samping sesuai dengan gambar kerja yang telah
disetujui
 Setel frame samping sesuai dengan gambar kerja perhatikan terhadap clear span ,
kerataan ,senter line ,dan datum line yang telah ada..

 Tetapkan frame dasar dengan frame samping dengan pengelasan sesuai dengan
procedure pengelasan yang telah disetujui.
 Tetapkan frame samping dengan Angkor yang ada dengan system tack weld.
 Setelah selesai proses pemasangan guide frame ,akan diadakan pemeriksaan secara
bersama dengan Pengawas Proyek ,dan Konsultan untuk dilanjutkan pelaksanaan
pengecoran kedua (second concrete)
 Selama dalam proses pengecoran akan selalu diawasi oleh Kontraktor Mekanikal untuk
menyakinkan tidak berubahnya suatu dimensi dari frame.
 Pemeriksaan ulang setelah dilakukan pengecoran yang telah dilaksanakan oleh kontractor
meyakinkan tidak ada perubahan dimensi.

2. Gate Leaf
 Rakitlah seluruh kompenen-komponen daun pintu seperti karet perapat serta kelengkapan
lainnya sesuai dengan gambar kerja yang telah disetujui

 Sesuaikan daun pintu terhadap gate frame pada posisi


yang benar sesuai dengan gambar yang disetujui dan
toleransi yang ditentukan.
 Pasang Pintu Air pada frame yang telah tersedia.

Pembangunan PLTM
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN

BAGAN ALIR
INSTALASI PINTU AIR / PINTU PENGURAS
MINI HYDRO POWER

Start

Pekerjaan Persiapan

Pengadaan Material

Proses Konstruksi

Pekerjaan Machining
FABRICATION

Sand Blasting

Pekerjaan Setting

Pekerjaan Pengecatan

Pengangkutan

Pemasangan Pintu

ERECTION DI SITE
Pekerjaan Finishing

Selesai

Pembangunan PLTM
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN

II.4.6. Pekerjaan Sand Trap / Saluran Penguras Pasir

- Letak :Sand Trap / Saluran Penguras Air berada diantara Bangunan Intake dan
Saluran Penghantar /waterway / Head race.
- Fungsi : Sebagai Penangkap endapan air/lumpur dan material endapan lainnya agar
tidak terbawa ke saluran Penghantar dan Head Pond  material air yang
digunakan untuk menggerakan turbin yang dihantar melewati Penstok
- Struktur: Sesuai Tender Dokumen. Secara Umum Elevasi Dasar Sand Trap lebih rendah
dari elevasi dasar saluran penghantar. Ini dimaksudkan agar material endapan
yang terkumpul dapat dibuang melalui pintu penguras secara berkala atau jika
diperlukan. Saluran Penguras juga dibuat pintu Pelimpah

Foto ”hanya sebagai contoh” Struktur Sand Trap secara umum


Layout ”hanya sebagai contoh” cara kerja sand trap secara Untuk dimensi dan bentuk struktur sebenarnya dikerjakan sesuai
umum dengan Gambar Tender dokumen
Untuk dimensi dan bentuk struktur sebenarnya dikerjakan
sesuai dengan Gambar Tender dokumen

Pembangunan PLTM
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN

URUTAN DAN METODE KERJA

1. Pekerjaan Galian

1.1. Pek. Galian Tanah


Lunak dan
Pembuangan

Uraian pekerjaan telah


dijelaskan pada lembar
sebelumnya

Material dibuang ji sekitar


lokasi pekerjaan

Perapihan Galian oleh


pekerja dan alat bantu

Unsuitable Material Galian dengan material dibuang ke


disposal area dengan alat tranport
(jika ada)
- Material Ex galian dibuang ke lokasi
yang telah ditentukan dimana
tempat tersebut tidak menggangu
lokasi pekerjaan konstruksi dan hasil
buangan dirapikan
- Pekerjaan diassumsikan
membutuhkan alat tranportasi
(dump truck)

Pembangunan PLTM
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN

1.2. Pek. Galian Tanah


berbatu dan
Pembuangan
Uraian pekerjaan telah
dijelaskan pada lembar
sebelumnya

Material dibuang di sekitar


lokasi pekerjaan.

Galian dengan material


dibuang ke disposal area
dengan alat tranport (jika
ada)  dengan Dump
Truck

2. Pekerjaan Pasangan Batu dan Plesteran

Uraian pekerjaan telah


dijelaskan pada lembar
sebelumnya

Urutan Pekerjaa;
- Struktur dasar
dilaksanakan dahulu
- Dilanjutkan pekerjaan
dinding

3. Pekerjaan Beton dan Tulangan

Uraian pekerjaan telah


dijelaskan pada lembar
sebelumnya

4. Pekerjaan Pintu
Uraian pekerjaan telah dijelaskan pada lembar sebelumnya

5. Pekerjaan Lainnya sesuai BQ dan Gambar Kerja


- Pelaksanakan pekerjaan sesuai BQ dan Gambar Kerja
- Pekerjaan akan dilaksanakan sesuai spek. Teknis dan pelaksanaan pekerjaan
berdasarkan standar yang umum dalam pelaksanaan pekerjaan.

Pembangunan PLTM
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN

II.4.7. Pekerjaan Saluran Penghantar / Waterway dan Jalan Kerja

A. Jalan Penghubung
Kontraktor Akan membuat jalan Penghubung antar sesuai dengan Gambar Kerja dan
BQ (sebagai jalan penghubung antar unit Bangunan Utama dari PLTM) dengan
Assumsi Penggunaan dan Pelaksanaan :
1. Penggunaan:
1.1. Jalan Penghubung kerja untuk mobilisasi dan demobilisasi peralatan kerja dan
peralatan fasilitas kontraktor lainnya
1.2. Jalan kerja untuk aktivitas pekerjaan. Jalan kerja ini digunakan untuk
Penanganan material dari proses konstruksi dsb.
1.3. Jalan Penghubung nantinya sebagai sarana penghubung / keneksi antar
bagian dari PLTM (cth: Penghubung antar Weir – Water way- Head Pond -
Rumah Power, dsb)
2. Pelaksanaan :
Peralatan Kerja;
- Excavator
- Buldozer
- Dump truck  angkut meterial
- Baby Roller / Pedestrian Roller
- Alat bantu

Spreading and Grading By Bulldozer 2.1. Pekerjaan Drainase


2.2. Sub Grader preparation dengan Buldozer dan Baby
Roller
2.3. Pembuatan jalan insitu dengan menggunakan
material sirtu / AWCAS. Penghamparan dengan
Buldozer.
2.4. Pemadatan Material untuk Jalan Insitu (lebar 1.5)
dengan Baby Roller. Pemadatan sesuai spek.
Teknis.
2.5 Pada Lokasi yang tdk dpt dijangkau dg alat berat,
(pekerjaan secara manual) pekerja dan alat bantu.

B. Saluran Penghantar
Yang diperhatikan untuk membangun saluran Penghantar / headrace
- Hindari penggunaan saluran tanah  lebih susah dirawat dan ada resiko erosi
sehingga membawa tanah masuk ke turbin

- Potong tebing agak jauh dari saluran untuk menghindari material atau batu tererosi
jatuh masuk ke dalam saluran pembawa / Saluran Penghantar

- Dinding penahan harus terdrainase dengan baik dengan lubang drainase untuk
menghindari longsor

- Saluran berpenutup bisa digantikan pipa yang ditanam di dalam tanah

- Jagalah saluran bebas dari tumbuhan  pangkas secara rutin

Pembangunan PLTM
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN

Potong tebing agak jauh dari saluran untuk menghindari


material atau batu tererosi jatuh masuk ke dalam saluran
pembawa / penghantar

Foto ”hanya sebagai contoh” Kondisi Saluran Penghantar dengan kondisi


existing yang baik
Untuk dimensi dan bentuk struktur sebenarnya dikerjakan sesuai dengan
Gambar Tender dokumen

URUTAN DAN METODE KERJA


B.1. Pekerjaan Galian

1.1. Pek. Galian Tanah


Lunak dan
Pembuangan
Uraian pekerjaan telah
dijelaskan pada lembar
sebelumnya

Material dibuang ji sekitar


lokasi pekerjaan

Perapihan Galian oleh


pekerja dan alat bantu

Galian dengan material dibuang ke


disposal area dengan alat tranport
(jika ada)
- Material Ex galian dibuang ke lokasi
yang telah ditentukan dimana
tempat tersebut tidak menggangu
lokasi pekerjaan konstruksi dan hasil
buangan dirapikan
- Pekerjaan diassumsikan
membutuhkan alat tranportasi
(dump truck)

Pembangunan PLTM
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN

1.2. Pek. Galian Tanah


Keras dan
Pembuangan

Uraian pekerjaan telah


dijelaskan pada lembar
sebelumnya

Material dibuang di sekitar


lokasi pekerjaan.

Galian dengan material


Diassumsikan, dalam pekerjaan ini, galian tanah keras dapat dilakukan dengan dibuang ke disposal area
menggunakan Excavator (tidak dibutuhkan breaker) dengan alat tranport (jika
ada)  dengan Dump
Truck

B.2. Pekerjaan Pasangan Batu dan Plesteran

Gambar hanya sebagai ilustrasi “Pekerjaan Konstruksi Saluran


dengan pas. Batu Kali”. Untuk Bentuk, dimensi sesuai dengan
gambar kerja

B.3. Pekerjaan Beton dan Tulangan

Uraian pekerjaan telah


dijelaskan pada lembar
sebelumnya

Pembangunan PLTM
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN

CONSTRUCTION OF AQUADUCT
Construction at below just for “ ILUSTRATION” of Step by step construction of “ AQUEDUCT /
bridge flume”
Real Dimension & Form (Value of Foundation, Pier or Distance) will constructed as according to
tehcnical specification, Bill of Quantity & Shop Drawing in the tender document.

1. PIER AND ABUTMENT


1.1. COMMON EXCAVATION

1.2. FORM WORK AND REINFORCING STEEL OF BASE PIER AND STRUCTURE
FOUNDATION. CONCRETING

Lean Concrete Formwork & Reinforcing Steel Finished

Pembangunan PLTM
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN

1.3. FORM WORK AND REINFORCING STEEL OF PIER

1.4. PIER CONCRETING

Pembangunan PLTM
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN

1.5. NEXT FORM WORK AND REINFORCING STEEL OF PIER

1.6. PIER CONCRETING

Pembangunan PLTM
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN

1.7. FORM WORK AND REINFORCING STEEL OF PIER HEAD

1.8. CONCRETING OF PIER HEAD

Pembangunan PLTM
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN

1.9. FINISH AND CONTINUE OF BEARING CONSTRUCTION  (Jika diperlukan / If any)

BEARING PAD
Construction at below just for “ ILUSTRATION” of Step by step construction of bearing Pad
Form & Dimension real Pier will constructed as according to tehcnical specification, Bill of Quantity
& Shop Drawing in the tender document.

1. Mortar Pad

Concreting Mortar Pad


- Finished

2. Bearing Pad
Instalation
- Instalation
- Finished

Pembangunan PLTM
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN

2. AQUEDUCT / BRIDGE FLUME

2.1. COMMON EMBANKMENT

2.2. PLAN OF AQUADUCT CONSTRUCTION


- Between Foundation 1 - Pier 1 and Foundation 2 – Pier 2, construction will be constructed
after common embankment had Finished
- Between Pier 1 - Pier 2 and Pier 2 – Pier 3, construction will be constructed by supporting of
scaffolding

A B

FOUNDATION 1 PIER 1 FOUNDATION 2

PIER 2 A PIER 3 B

Pembangunan PLTM
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN

2.2.1. STAGE 1 : BASE STRUCTUR OF AQUEDUCT

SECTION B - B

SECTION A - A

Pembangunan PLTM
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN

2.2.2. STAGE 2 : WALL STRUCTUR OF AQUEDUCT

SECTION B - B SECTION A - A

2.2.3. STAGE 3 : TOP STRUCTUR OF AQUEDUCT

SECTION B - B SECTION A - A

SECTION B - B SECTION A - A

Pembangunan PLTM
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN

2.2.4. STAGE 5 : FINISH AND CURING


- Continue with Railling Work
- OTHER WORKS AC ACCORDING TO THE DRAWING AND BQ

SECTION B - B SECTION A - A

Pembangunan PLTM
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN

II.4.8. Pekerjaan Bak Penenang / Head Pond

Image diatas ”hanya sebagai contoh” Struktur Head Pond


secara umum
Gambar diatas ”hanya sebagai contoh” secara umum. Untuk dimensi Untuk dimensi dan bentuk struktur sebenarnya dikerjakan sesuai
dan bentuk struktur sebenarnya dikerjakan sesuai dengan Gambar dengan Gambar Tender dokumen
Tender dokumen

Forebay bekerja hampir sama dengan bak pengendap. Aliran air menjadi pelan sehingga
ada pengendapan
- Bagian transisi pada ujung forebay dan lebar forebay mempunyai fungsi yang sangat
penting untuk memperlambat laju air

- Pengendapan hanya terjadi pada aliran air yang tenang

- Saringan sampah mencegah potongan kayu dan sampah masuk ke pipa pesat

- Forebay mencegah udara masuk ke dalam pipa pesat karena pipa inlet terendam

- Pelimpah mengalirkan debit air berlebih kembali ke sungai terutama saat terjadi rapid
shut down (matinya pembangkit) karena adanya load rejection (penolakan beban)

- Pintu penguras sangat penting untuk membersihkan forebay dari endapan

URUTAN DAN METODE KERJA


B.1. Pekerjaan Galian

Uraian pekerjaan telah


dijelaskan pada lembar
sebelumnya

Material dibuang ji sekitar


lokasi pekerjaan

Perapihan Galian oleh


pekerja dan alat bantu

Pembangunan PLTM
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN

Galian dengan material dibuang ke


disposal area dengan alat tranport
(jika ada)
- Material Ex galian dibuang ke lokasi
yang telah ditentukan dimana
tempat tersebut tidak menggangu
lokasi pekerjaan konstruksi dan hasil
buangan dirapikan
- Pekerjaan diassumsikan
membutuhkan alat tranportasi
(dump truck)

B.2. Pekerjaan Struktur / Fisik


 Contoh Bangunan Head Pond dengan Konstruksi Beton Bertulang
Sebelumnya pekerjaan persiapan permukaan tanah / sub grade preparation telah selesai
dilaksanakan. Dilanjutkan dengan pekerjaan Struktur

B.2.1. Pekerjaan Lantai Kerja


- Pekerjaan dengan Beton B0 tebal 5 cm
- Pekerjaan oleh pekerja dan alat bantu
- Produksi Beton dengan concrete Mixer

B.2.2. Pekerjaan Struktur Lantai Bawah

1. Pek. Tulangan & Bekisting plat lantai 2. Concreting dengan Concrete Mixer, pemadatan dengan
concrete vibratory

Sambungan antara structure baru dan lama atau


antara segment structure menggunakan Rubber
Waterstop dan material lain yang dipersyaratkan

Pembangunan PLTM
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN

B.2.3. Pekerjaan Struktur Dinding

3. Pek. Tulangan & Bekisting Dinding dan B.3. Pekerjaan Timbunan Kembali Dipadatkan
Dilanjutkan dengan pekerjaan concreting

Dilanjutkan pekerjaan lainnya sesuai BQ dan Gambar (Pemasangan Pintu menuju Penstock,
dsb)

 Contoh Gambar hanya sebagai ”Ilustrasi Bangunan Head Pond dengan


Konstruksi Pasangan Batu Kali”. Untuk Bentuk dan dimensi sebenarnya sesuai
dengan Gambar Tender

Uraian pekerjaan telah


dijelaskan pada lembar
sebelumnya

Urutan Pekerjaa;
- Struktur dasar
dilaksanakan dahulu
- Dilanjutkan pekerjaan
dinding

Pembangunan PLTM
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN

Untuk Elevasi Permukaan dapat dibantu


dengan menggunakan patok kayu yang yang
diberi benang antara patok tersebut

Tahapan Pekerjaan
- Pakerjaan Pasangan Batu Kali dilaksanakan secara bertahap
- Pekerjaan tinggi pas. Batu maximal ± 1 s/d 1.5 m

Pekerjaan Galian Tanah

Pembangunan PLTM
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN

Pek. Pasangan Tahap Awal

Pek. Pasangan Batu Berikutnya

Pek. Pasangan Batu Berikutnya

Pembangunan PLTM
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN

Back Fill

Finish.
Dilanjutkan Pekerjaan Konstruksi Jalan Inspeksi

Pembangunan PLTM
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN

Trasrack / Saringan

Gambar ”hanya sebagai contoh” Konstruksi


Pemasangan Trasrack secara umum
Untuk dimensi dan bentuk struktur sebenarnya
dikerjakan sesuai dengan Gambar Tender dokumen

Pekerjaan:
- Pekerjaan setelah pekerjaan struktur
bangunan telah selesai
- Material sesuai gambar kerja dan spek.
Teknis
- Pemasangan oleh pekerja dan alat bantu

Foto ”hanya sebagai contoh” Pekerjaan Trasrack yang baik


Untuk dimensi dan bentuk struktur sebenarnya dikerjakan sesuai dengan
Gambar Tender dokumen

Prinsip utama dari desain saringan sampah:


- Kemiringan saringan sampah adalah 60° - 80° terhadap datar

- Saringan sampah harus diikatkan pada dinding samping dan pada ambang tetapi tetap
harus bisa diangkat untuk perbaikan

- Gunakan hanya batang besi vertikal, yang diperkuat besi horisontal di belakangnya
sehingga mempermudah proses pembersihan nantinya.

- Saringan dirancang agar kuat menahan tekanan air pada saat saringan tersumbat 100%
dan muka air maksimal di hulu serta tidak ada air di hilirnya

- Jarak antar batang besi minimal setengah dari jarak antar sudu-sudu (runner blades) atau
guide vane turbin, dan sesuai dengan ketentuan pembuat turbin.

- Saringan sampah dibuat menjadi beberapa bagian sehingga mudah untuk diperbaiki dan
mudah diangkut

- Sediakan area servis untuk memudahkan pembersihan saringan sampah termasuk platform
untuk tempat berdiri

Pembangunan PLTM
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN

II.4.9.Rumah Power

Gambar diatas ”hanya sebagai contoh” .


Untuk dimensi dan bentuk struktur
sebenarnya dikerjakan sesuai dengan
Gambar Tender dokumen

Pembangunan PLTM
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN

Pekerjaan;
1. Pekerjaan Pondasi Bor Pile / Sumuran
2. Galian Tanah (Lunak dan Keras)
3. Galian tanah Pondasi Bangunan, genset dan Outlet Chanel
4. Pekerjaan beton Outlet Channel
5. Pekerjaan Struktur Pondasi
6. Pekerjaan Beton Lantai (Bekisting, Pembesian, dan Pengecoran)
7. Pekerjaan Timbunan Kembali
8. Pekerjaan Kolom dan Ring Balok

Pekerjaan Kolom
- Pembesian
- Bekisting
- Pengecoran beton

Perancah dapat menggunakan


baluk kayu dan papan

Ring balok
1. Pembesian /
Reinforcing steel
and form work

2. Pengecoran /
Concreting
(compaction by
concrete vibratory

7. Pekerjaan rangka atap dan penutup atap


8. Instalasi penangkal Petir
9. Pekerjaan Baja untuk Power House dan Railtrace / Instalasi Hoist Crane (Traveling
Crane)
10. Pekerjaan Pas. Dinding dan Instalasi Jalur Kabel
11. Pek. Pintu dan Jendela
11. Instalasi Penerangan (Panel Kabel dan Penerangan)
12. Pek. Pagar Keliling Bangunan
13. Pek. Lainnya sesuai BQ dan Gambar Kerja

Pembangunan PLTM
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN

Pemasangan / Instalasi Turbin

Pekerjaan yang baik yang akan dilakukan

Fondasi turbin dan generator harus


dibangun dengan penuh ketelitian

Fondasi yang stabil akan menghindarkan


terjadinya pergerakan alat yang merupakan
hal penting untuk menghindari masalah
operasional

Pada gambar menunjukkan generator


terpegang dengan kuat dan posisinya dapat
diatur menggunakan peregang agar dia
tetap stabil dan pada horisontal ketika
adukan
dimasukkan

Fondasi yang benar rata adalah suatu


keharusan untuk kelancaran transmisi
Kabel pentanahan tersambung dengan
rangka besi dan nantinya akan disambung
ke peralatan juga. Hal ini penting untuk
menghindari arus pendek pada saat
operasional

Untuk mendapatkan kualitas beton yang


baik, maka adukan beton perlu kembali
diaduk setelah dimasukkan

Foto diatas ”hanya sebagai contoh” dari Pemasangan Unit Turbin pada
dudukan secara baik. Untuk dimensi dan bentuk struktur sebenarnya
sesuai dengan Gambar Tender dokumen

Pembangunan PLTM
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN

Komponen Turbin Komponen Generator Komponen yang telah digabung

Image diatas ”hanya sebagai contoh” dari Unit Pembangkit Listrik secara umum. Untuk dimensi dan bentuk struktur sebenarnya
sesuai dengan Gambar Tender dokumen

Pembangunan PLTM
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN

II.4.10. Pekerjaan Pipa pesat / Penstock

1. PABRIKASI
1.1. Pengerjaan arranggement & Shop Drawing Pipa Pesat untuk disetujui oleh pihak
owner sebagai gambar pelaksanaan.
1.2. Setelah semua gambar detail disetujui oleh Pihak Owner maka dilanjutkan dengan
pengadaan material.
1.3. Selanjutnya material tersebut dibentuk pipa (pabrikasi di pabrikasi Yard) dan
disambung bagian tersebut menjadi 1 Unit pipa panjang @6 m dengan cara dilas
1.4. Sanblasting & Painting

2. PEMASANGAN DI SITE
2.1. Pembuatan Jalan kerja dan Pembersihan Area pekerjaan dilanjutkan pemasangan
Bowplank.

2.2. Pekerjaan Alignment baik elevasi maupun Center As pipa Pesat.

2.3. Pekerjaan Galian (baik galian tanah lunak maupun tanah keras  pekerjaan dengan
alat berat untuk lokasi yang mampu dijangkau dengan alat berat, untuk lokasi yang
tidak dapat dijangkau, pekerjaan galian oleh pekerja dan alat bantu. Material galian di
buang disekitar lokasi pekerjaan.

2.4. Pemasangan support Pipa Pesat disesuaikan dengan jarak dan elevasi yang sesuai
gambar Pelaksanaan. Pekerjaan Pondasi Beton bertulang dengan dimensi dan bentuk
sesuai gambar kerja (sebelumnya peke. Lantai kerja telah dilaksanakan.). Pemadatan
dengan concrete Vibratory

2.5. Pemasangan Rail peluncur terdiri dari IWF, UNP atau material lainnya dan
penempatan Winch (Lier).

2.6. Melansir Pipa Pesat untuk didudukan pada support baik


melalui atas maupun biasa ditarik dari bawah dengan
menggunakan Winch Electric atau Winch manual (Lier)
dibantu Chain Block.

Pembangunan PLTM
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN

2.6. Dilanjutkan Pekerjaan Setting Pipa Pesat dan Joint Pengelasan dengan
memperhatikan Center As dan elevasi sesuai petunjuk dari gambar pelaksanaan.

2.7. Setelah di Check bersama oleh pihak kontrak dan owner bahwa joint pipa sudah
sesuai baik toleransi maupun elevasi baru dapat dilakukan pengelasan.

2.8. Pengelasan pertama pengisian dengan menggunakan welding electrode 3,2 mm


dilanjutkan caping dengan welding electrode 4 mm atau ditentukan lain sesuai
spesifikasi teknis.

2.9. Pekerjaan Anchor dilaksanakan setelah Pipa pesat terpasang pada sadle / dudukan
sesuai gambar kerja

Gambar diatas ”hanya sebagai contoh” pekerjaan penstock , dudukan dan anchor secara umum. Untuk dimensi
dan bentuk struktur sebenarnya dikerjakan sesuai dengan Gambar Tender dokumen

2.10. Setelah Pipa Pesat terjoint dan dilas semuanya maka pelaksanaan pengecatan
sampai ketebalan cat sesuai spesifikasi teknis.

2.11. Testing :
2.11.1. X’Ray
2.11.2. Hydro Test.
2.11.3. Penetrant Test

2.12 Finishing :
2.12.1. Setelah dilaksanakan Testing dan dinyatakan baik maka apabila ada cat
yang cacat harus Touch up painting.
2.12.2. Semua alat Bantu yang melekat di pipa Pesat harus dibuka dan dibersihkan
dan dicat ulang.

Pembangunan PLTM
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN

BAGAN ALIR
INSTALASI PENSTOCK
MINI HYDRO POWER

Start

Raw Material

Marking and Cutting

Bending
FABRICATION

Sand Blasting and Painting

Shipping and Transportation to site


lokasi

Preparation for
Installation on Site

Setting Table

Put and Setting Plate for Penstock Pipe on


Table

Tack weld Segment of Pipe Length and weld


temporary support inside of Pipe

ERECTION TO SITE

WeldingWelding
of Penstock
of Penstock
Pipe Pipe

Penstock Pipe ready to Installed


Penstock Foundation

Moving Penstock Pipe with Winch

Sliding Penstock Pipe above ground slope

Breakpoint

Finish

Pembangunan PLTM
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN

II.5. Pekerjaan M/E

PT. Brantas Abipraya, dalam melaksanakan pekerjaan Elektrikal Mekanikal Pembangunan PLTM akan
mengikuti acuan standar dan system yang berlaku di Indonesia. Secara teknis PT. Brantas Abipraya
didukung oleh mitra-mitra kerja yang telah berpengalaman dalam bidangnya, sesuai kompetensi dan
kemampuan teknik yang dibutuhkan dalam procurement dan construction sebuah PLTM. Sebagai langkah
awal yang sangat menentukan dalam suatu pekerjaan, adalah menyusun rencana kerja yang akurat,
logis dan workable.

Adapun tahapan kerja yang akan dilaksanaakan pada proyek tersebut adalah :
I. Persiapan
1. Penyusunan Rencana Kerja
Peninjauan lokasi dan orientasi lapangan (sceeme area)
Menyusun dan menetapkan rencana dan tahapan kerja yang disepakati oleh seluruh staf
inti baik dari PT. Brantas Abipraya maupun dari pihak Mitra kerja.
Membuat kerangka acuan kerja, yang harus menjadi pedoman baik teknis maupun jadual
pengerjaan.
2. Penugasan Personil
Membuat job discription yang jelas dan berorientasi pada kualitas hasil kerja yang efektif
dan efisien.
3. Pembuatan Detail Desain
Membuat detil desain Turbin dan kelengkapannya dengan pabrikan mitra kerja PT.
Brantas Abipraya, yaitu SHPE Hunan, RRC.
4. Menyiapkan Peralatan Kerja
Menyiapkan peralatan kerja yang memadai untuk menunjang kualitas hasil dan
kelancaran kerja.
Menyiapkan atau membuat direksi keet dan gudang dilokasi kerja dengan ukuran dan
fasilitas yang memadai dengan ukuran yang luas dan fasilitas dan peralatan yang layak
serta dilengkapi peralatan serta kelengkapan pengamanan yang baik seperti pagar,
gardu jaga, dll.

II. Pelaksanaan pekerjaan


1. Pemesanan Material EM dan Pabrikasi  By Owner

2. Supervisi dan Factory Test  By Owner

3. Pengepakan/Pengiriman  By Owner

4. Instalasi/erection
Pekerjaan interface dengan sipil seperti: pemasangan pondasii turbin, Drafttube dan
intalasi kabel power yang membutuhkan kordinasi dan supervisi yang intents maka
diperlukan persetujuan dengan pihak pengawas di lapangan dan apabila terjadi
kesalahpahaman maka PT. Brantas Abipraya menerima keputusan yang ditetapkan oleh
direksi pengawas lapangan.
Untuk keamanan peralatan dan manusia terhadap tegangan sentuh dan langkah maka
instalasi PLTM yang meliputi : Switchgear, Turbine Generator, Panel, Kontrol Instrumen
dilindungi terhadap tegangan liar akibat rusaknya isolasi, tegangan lebih sambaran petir
langsung maupun tidak langsung yang dapat merusak peralatan dan membahayakan
manusia dengan tahanan pentanahan pengaman sekecil mungkin. Seluruh peralatan
yang potensial menerima tegangan liar (CT/PT/PMT/PMS/Body Panel/LA/Generator/Trafo
dsb) maka harus ditanahkan. Grounding pengaman/pentanahan pengaman
disambungkan dengan grounding pengaman netral peralatan sehingga menjadi 5
Ohm.
Sambungan-sambungan rangkaian primer sesuai jarak aman baik fluk distance maupun
creapage distance mengacu standar yang berlaku (IEC/ SPLN) dengan memperhatikan
arus hubung singkat
maksimum 3 phasa khususnya pada titik-titik sambung serta penampang sehingga
mampu menahan hubung singkat dengan waktu tertentu sesuai spesifikasi peralatan.

Pembangunan PLTM
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN

Kabel ditarik dari terminal 6 kV generator ke serandang 6 kV Trafo Utama dan sisi
netral generator ke tahanan 400 Ohm titik netral. Pelaksanaan konstruksi (radius R 60
x Diameter kabel), penggelaran dan mop terminasi kabel 6 kV, grounding ikutan serta
pentanahan shielding kabel sesuai standar.
Bantalan generator menggunakan sliding bearing lengkap dengan peralatan sistem
pelumasannya.
Titik netral generator melalui Resistance 400 Ohm 10A / 6 kV disambungkan ke
grounding net yang diperkuat dengan ground rod.
Panel dan kelengkapannya terdiri dari peralatan baru dan dipasang dengan rapih sesuai
standar yang berlaku. Sistem start-stop unit pembangkit Turbin Generator dapat
dioperasikan secara otomatis dari remote panel maupun secara individu peralatan pada
local peralatan/panel lokal. Rangkaian AC sekunder CT/PT dapat dimonitor melalui test
block atau test link terminal.
Indicator instrumen analog pengukuran berbasis 4-20mA. Pengukuran sistem kelistrikan
baik 1 phasa maupun 3 phasa melalui tranducer. Ratio tegangan dan arus tranducer
sesuai dengan ratio CT/PT yang terpasang.
Semua peralatan yang bertegangan mempunyai isolasi aman terhadap panel itu sendiri
atau terhadap manusia, tingkat keamanan panel indoor mengacu IEC 144 dengan IP 53,
sedangkan untuk panel outdoor IP 54. Lampu dalam panel dan pemanas (heater) anti
condensasi dipasang pada setiap panel kontrol dengan kontrol pengendalian otomatis
(limit switch dengan thermostat).
Label dipasang pada setiap panel dan semua unsur device peralatan sesuai dengan
gambar rangkaian untuk memudahkan pemeliharaan. Instrumen meter / indikasi
dipasang dengan cara Flush Mounted.
Pola operasi mengacu pada pola operasi elevasi intake konstan, signal perubahan elevasi
intake digunakan sebagai dasar pengaturan pembebanan.
Apabila elevasi diatas elevasi normal, maka memberikan signal penambahan beban pada
turbin sesuai kapasitasnya (apabila tetap naik maka air akan melimpas melalui spillway)
sampai mencapai elevasi normal, waktu pengaturan penambahan dan pengurangan
beban ini menggunakan sistem Governor yang terpasang.
Sebuah sistem air pendingin digunakan untuk melayani pendinginan dan pelumasan
guide bearing turbin, pompa governor,
shaft seal dan gearbox, serta dapat menjamin tidak terputusnya pelayanan operasional
secara keseluruhan. Air pendingin diambil dari penstock sisi upstream dilengkapi
peralatan pompa, katup – katup dan strainer dengan kapasitas menyesuaikan kebutuhan
sistem air pendingin dan pelumasan serta kwalitas sumber air pendingin yang ada.
Sebagai alat pengatur dan indikator pada strainer duplex menggunakan pressure switch,
differential pressure, flow switch dan sensor, serta dilengkapi pipa, fitting, baut, klem
dan perlengkapan lainnya sebagai sistem air pendingin yang andal dan mudah dipelihara.

III. Komisioning
1. Pra Komisioning
Sebelum komisioning Staff dan Managemen PT. Brantas Abipraya bersama mitra kerja
terlebih dahulu mengadakan pra komisioning (running test) peralatan tersendiri untuk
mendapatkan hasil yang maksimal.
Seluruh test dan hasilnya meliputi : individual test, dry test dan adjustment peralatan
(AVR dan Governor), wet test, acceptance test. Pola pengetesan berdasarkan standar
yang berlaku dan disesuaikan dengan toleransi kriteria yang ditetapkan dan diserahkan
kepada Direksi/ Pengawas Lapangan.
PT. Brantas Abipraya akan mengajukan RFA (Request For Approoval) untuk mendapat
persetujuan Direksi/Pengawas Lapangan setiap akan melaksanakan pekerjaan dan
pengetesan
(Commissioning Test) untuk mendapatkan kepastian jadwal pelaksanaan.
Jika pada saat pra commissioning masih ada hal-hal yang belum memenuhi standar
spesifikasi yang diperjanjikan maka PT. Brantas Abipraya dan mitra kerja akan
melakukan perbaikan untuk mendapat hasil paling optimal.

Pembangunan PLTM
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN

2. Komisioning
PT. Brantas Abipraya akan menyiapkan dan menyampaikan kepada Direksi/ Pengawas
Lapangan detail item test dan prosedur test serta peralatan yang menjadi tanggung
jawabnya, yang meliputi individual test dan test sistem sekurang-kurangnya 1 (satu)
bulan sebelum test direncanakan dan dilaksanakan.
Item test, nilai kriteria uji standar yang digunakan, prosedur dan metode pelaksanaannya
akan dibicarakan dengan pihak Direksi/ Pengawas Lapangan untuk mendapat
persetujuan.
Setiap pekerjaan dan pengetesan dapat dinyatakan memenuhi syarat setelah Berita
Acara Commissioning Test ditandatangani kedua belah pihak dan bila dianggap perlu dan
ditetapkan dalam clausul perjanjian Owner maka penetapan layak operasi ini dapat
melibatkan auditor independent seperti LMK dari DJLPE.
Test yang harus dilaksanakan (individual, sub system, system baik dry test maupun wet
test/ combine test) minimal meliputi dan tidak terbatas hanya :
- Sistem Penstock, Katup utama & By Pass Valve: Kebocoran, operasi buka/tutup
keadaan normal dan darurat.
- Sistem Turbin generator: Kriteria dan adjustment, Karakteristik turbin generator,
AVR, governoor, individual test, test sistem dan pembebanan.
- Sistem Mekanikal: Kebocoran Penstock, Water Hammer, Kavitasi.
- Kalibrasi : Pengujian proteksi, instrument, kalibrasi meter-meter pengukuran.
- Primary injection / HV dan HC : Trafo tegangan, rafo arus,
Generator, Trafo Utama & Trafo PS.
- Electrical switch gear test: Pengujian trafo step up dan kelengkapannya, CT/PT,
PMS, PMT baik pasangan luar maupun pasangan dalam (metal clad cubicle),
pemasanagn dan uji individual.
- Secondary Injection : Function protection and meter, kalibrasi dan setting.
- Function Kontrol, Alarm and triping test : Functional control and inter-lock,
tripping/ alarm indicator test.
- Test Synchronizing dan Pembebanan : Load rejection sudden load, karakteristik
operasi dan commercial operation.
- Vibrasi dan Kebisingan (menggunakan alat ukur Bruer & Kjaer type Vibro test 60
atau setara) : Test vibrasi turbin dan generator dengan beban variasi antara 0%
(FSNL dengan waktu 30 menit) dilanjutkan dengan beban 25%, 50%, 75% dan
100% dengan interval 15menit.
- Test noise ruang kontrol, turbin, generator dan speed increaser.
Pelaksanaan test oleh PT. Brantas Abipraya diikuti oleh pihak Direksi / Pengawas
Lapangan dan nilai hasil pengujiannya harus sesuai dengan kriteria standar nilai yang
disepakati sebelumnya.

3. Garansi
PT. Brantas Abipraya menyelesaikan seluruh pekerjaan Elektro Mekanikal atau pekerjaan
yang disebutkan dalam kontrak sesuai dengan lot pekerjaan yang menjadi tanggung
jawabnya, dan garansi masing-masing peralatan E.M adalah selama 1 (satu) tahun
setelah unit PLTM komersial operasi dan garansi mulai berlaku setelah masa
pemeliharaan selesai dan apabila terjadi kerusakan maka garansinya berlaku dimulai
setelah perbaikan.
Pada saat pelaksanaan pekerjaan PT. Brantas Abipraya menjamin keamanan peralatan,
keselamatan kerja, lingkungan sampai dengan pekerjaan selesai dan beroperasi baik.
Garansi konstruksi dan peralatan dari kerusakan 2 (dua) tahun setelah serah terima (ST-
1)

Pembangunan PLTM
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN

II.6. Schedule Pelaksanaan Pekerjaan


Dibutuhkan Waktu Pelaksanaan sesuai dengan tender dokumen untuk menyelesaikan
Pekerjaan Bangunan Sipil beserta detail bangunan Konstruksinya.

Jadwal Waktu Pelaksanaan untuk pekerjaan ini dapat dilihat pada Lampiran Jadwal Waktu
Pelaksanaan yang merupakan bagian dari Lampiran Dokumen Penawaran

Jakarta, 31 Januari 2013


PT. BRANTAS ABIPRAYA (Persero)

IR. NUR TJAHJA, MT.


Kepala Wilayah II

Pembangunan PLTM

Anda mungkin juga menyukai