Anda di halaman 1dari 152

PT.

PEMBANGKIT PUSAKA
PARAHIANGAN

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN


Nama Paket : Pekerjaan Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hydro
(PLTM) Pusaka 1 (2 x 4.4MW) dan 3 (2 X 1.5MW)
Lokasi : Kabupaten Cianjur, Jawa Barat

DAFTAR ISI:
I. PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang dan Uraian Singkat
I.2. Lokasi Pekerjaan
I.3. Sumber Material
I.4. Kondisi Lapangan
I.5. Data Proyek

II. Metode Kerja


II.1. Mobilisasi
II.2. Bangunan Fasilitas, Jalan Kerja Sementara, Stock Pile, Disposal dsb
II.3. Pelaksanaan Pekerjaan Utama
II.4. Tahapan Pekerjaan
II.5. Schedule Pelaksanaan Pekerjaan

I. PENDAHULUAN

Penjelasan Secara Umum

Pembangunan
PLTM
PT. PEMBANGKIT PUSAKA
Mini Hidro atau yang dimaksud dengan Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hidro (PLTM),
PARAHIANGAN
adalah suatu pembangkit listrik skala kecil yang menggunakan tenaga air sebagai
tenaga penggeraknya dengan cara membendung aliran sungai (untuk menaikan Elevasi
Permukaan Air), dan selanjutnya air diambil melalui bangunan intake, disalurkan
dengan bangunan saluran pembawa menuju Bak

Pembangunan
PLTM
PT. PEMBANGKIT PUSAKA
PARAHIANGAN

penenang / forebay, selanjutnya dialirkan melalui sebuah pipa pesat (penstock) kedalam
rumah pembangkit yang pada umumnya dibangun di bagian tepi sungai untuk
menggerakkan turbin. Energi mekanik yang berasal dari putaran poros turbin akan
diubah menjadi energi listrik oleh sebuah generator

Secara mekanis penstock berfungsi sebagai sarana pengubah tenaga kinetis dari
hidrostatik pada bak penenang (penampung) menjadi tenaga pontesial. Tenaga air
tersebut menjadi tenaga mekanik pada turbin. Turbin akan menggerakan generator
sehingga menimbulkan listrik.

I.1. Latar Belakang dan Uraian Singkat


I.1.1. Latar Belakang
Latar belakang , Maksud dan Tujuan Pekerjaan ini sesuai Tender Dokumen

I.1.2. Uraian Singkat


Pekerjaan Pengadaan dan Konstruksi yang meliputi Pekerjaan Persiapan,
Pekerjaan Sipil, Pekerjaan Metal, Pekerjaan Electrical/Mechanical dan Test &
Commissioning
- Pemberi Tugas
Pemberi Tugas (Owner) adalah PT. Pembangkitan Pusaka Parahiangan,
atau ditentukan lain sesuai tender dokumen

- Sumber Dana
Sumber Dana dari PT. Pembangkitan Pusaka Parahiangan atau
diterangkan lain sesuai Tender Dokumen

- Lokasi Pekerjaan
Sungai Cibuni, Kabupaten Cianjur Propinsi Jawa Barat (sesuai plan dalam
dokumen lelang)

- Waktu Pelaksanaan
Waktu Pelaksana Pekerjaan adalah 510 (lima ratus sepuluh) hari
kalender dengan masa Pemeliharaan sesuai yang dipersyaratkan dalam
Tender Dokumen.

- Pengendalian Waktu Pelaksanaan


Pengendalian waktu pelaksanaan akan dilakukan dengan metode Bar
chart (sesuai tender dokumen).

- Pengendalian Mutu Pelaksanaan


Untuk menjamin mutu pekerjaan maka dalam pelaksanaannya akan
mengacu pada spesifikasi teknis yang ada didalam dokumen tender,
Berita acara rapat tinjauan lapangan, addendum (jika ada) dan
dikendalikan dengan Quality Control Plan.
Persiapan pelaksanaan merupakan bagian yang penting untuk dilakukan
adalah melakukan koordinasi dengan polisi, peraturan yang berkaitan
tatacara dan Pengendalian Traffic kendaraan /peralatan proyek dan
penjaminan keamanan dan keselamatan oleh team K-3 proyek.
I.2. Lokasi Pekerjaan
Sungai Cibuni, Kabupaten Cianjur Propinsi Jawa Barat (sesuai plan dalam dokumen
lelang)

PLAN SESUAI DOKUMEN TENDER


- LOKASI PLTM PUSAKA 1
- LOKASI PLTM PUSAKA 2
I.3. Sumber Material
1. Alam:
- Pasir : Lokal 25 Km
- Batu Gunung (Belah) : setempat
Lokal 1-2 Km
- Sirtu : setempat
Lokal 25 Km
- Batu Pecah : Lokal setempat Plant 60Km

2. Pabrikan:
- Semen PC : Supplier Jakarta
- Besi Tulangan : Supplier Jakarta
- Pipa Baja : Supplier Jakarta

Pengadaan, Penanganan Material / Bahan Pekerjaan dan Deposit /


Penyimpanan Bahan / Material di Lapangan.
Beton dan Batu kali
- Pengadaan bahan / material untuk pekerjaan Struktur Beton dari Concrete Mixer.
- Pengadaan bahan / material untuk pekerjaan Struktur Beton dan Pas. Batu kali
dengan menggunakan Beberapa Concrete Mixer Tidak menghambat
pekerjaan yang akan dilakukan secara bebarengan / tidak saling tergantung.

Pengadaan Material Batu


Proposal Lokasi Quary Batu dan metode transportasi serta stock material

Pada Lokasi Quary Batu


- Material diambil oleh Pekerja /
tenaga manusia dan alat bantu
- Material dituang ke dalam bak
dump truck
- delivery material batu ke
lokasi pekerjaan

Hauling / Trasportasi Pekerjaan


Untuk lokasi yang tidak dapat dijangkau dengan Dump truck, transportasi
dibantu dengan gerobak / alat Bantu. Material di stock pada lokasi
sementara / stock area, dilanjutkan dengan bantuan alat Bantu / gerobak
menuju lokasi pekerjaan.

Pengadaa Hauling / Disekitar lokasi


n Trasportasi pek.

Material Lain
Penempatan bahan / material untuk pekerjaan Beton, (Besi tulangan &
Semen, aggregat, pasir dsb) ditempatkan pada lokasi base camp Gudang
Proyek (Gudang 1 / Gudang Utama).
Pembuatan Sub Sub gudang Proyek (Gudang 2, 3 dst) Jika Diperlukan.

Ilustrasi

Supplier
Material

GUDANG 1 /
GUDANG
UTAMA
(lokasi Base Camp)

GUDANG 2 / GUDANG 3 / GUDANG 4 /


Material Depot 2 Material Depot 3 Material Depot 4
(lokasi : work site) (lokasi : work site) dst
(lokasi : work site)
Barak Pekerja Barak Pekerja
Barak Pekerja
Konstruksi :
1. Gudang 1 / Gudang Utama
Storage kondisi Kering terlindung dari air hujan / Bocor, dasar storage lebih
tinggi dari elevasi tanah sekitar
2. Gudang 2 / Material Depot 2 dst
Storage kondisi Kering terlindung dari air hujan / Bocor, dasar storage lebih
tinggi dari elevasi tanah sekitar

I.4. Kondisi Lapangan


1. Topografi;
- As Bendung 796.250 800.250
- Diversion (Intake) ke sedimen Trap = sesuai tender dikumen
- Water Way (saluran pembawa) dengan perbedaan elevasi awal akhir sesuai
tender dokumen berupa saluran terbuka
- Perbedaan Elevasi Antara Bak Penenang dan Rumah Pembangkit sesuai
tender dokumen dengan perbedaan tinggi 749 m berupa pipa pesat /
penstock
> Elev. Dasar Penstock di Head Pond = Sesuai Gambar Kerja dan
> Elev. Penstock di Power House = Sesuai Gambar Kerja

2. Geologis
- As bendung, hulu dan hilir terdiri dari tanah bercampur material berbutir
(Soft dan Hard Rock), untuk tebing kiri dan kanan bendung batuan dan
endapan
- Diversion (Intake) ke sedimen Trap berupa Soft dan Hard Rock dan endapan
dengan permukaan datar antara keduanya.
- Water way (saluran pembawa) terdiri dari antara tanah lunak (Clay) dan tanah
keras
- Bak penenang, penstock terdiri dari antara tanah lunak (Clay) dan tanah keras

3. Iklim dan Cuaca;


- Musim Hujan : Bulan Oktober - April
- Musim Kemarau : Bulan April - Oktober

I.5. Data Proyek


1. Bendung konstruksi Pas. Batu dengan Selimut Beton pada permukaan Mercu
dan lantai dengan dimensi sebagai berikut;
- Lebar Bendung total (B) = Sesuai Gambar Kerja
- Tinggi Mercu Bendung (H) = 4,00 m
- Panjang Total Bendung (L) = Sesuai Gambar Kerja
- Lebar Penguras (b2) = 5,50 m
- Lebar mercu bendung (b1) = 26,00 m
- Pintu air penguras = 2 unit @1,8m (b) tipe pintu sorong

2. Intake
Konstruksi Pasangan Batu dengan dimensi;
- Lebar dasar saluran (B) = 3,60 m
- Tinggi saluran (H) = sesuai Gambar kerja
- Pintu Intake = 2 unit @1.8 m (b) tipe Pintu Sorong

3. Sand Trap / Kolam Pengendap Pasir


Konstruksi Pasangan Batu dengan
dimensi;
- Lebar dasar saluran (B) = sesuai gambar kerja
- Tinggi saluran (H) = sesuai gambar kerja
- Panjang Saluran (L) = sesuai gambar kerja
- Pintu air penguras = 1 unit (b) tipe pintu sorong

4. Saluran Pembawa
4.1. Saluran Pembawa (Open chanel)
Konstruksi Pasangan Batu dengan
dimensi;
- Lebar dasar saluran (B ) = sesuai gambar kerja
- Tinggi saluran (H) = sesuai gambar kerja
- Panjang Saluran (L) = sesuai gambar kerja

5. Headpond (kolam Penenang)


Konstruksi Pasangan Batu dengan dimensi;
- Ukuran Kolam = sesuai gambar kerja
- Tinggi kolam = sesuai gambar kerja
- Pintu Penstock(b) = sesuai gambar kerja
- Pintu Penguras(b) = sesuai gambar kerja

6. Pipa Pesat (Penstock)


6.1. Konstruksi pondasi pas. Batu dengan uk. Pipa pesat;
- Pipa Pesat 1,50m, = sesuai gambar kerja
- Jml Penstok Line = 1,00 bh
- Jarak Sadel = 5 m
- Efektidf Head = sesuai gambar kerja

7. Rumah Pembangkit (Power House)


- Dimensi Bangunan = sesuai gambar kerja
- Struktur Beton Bertulang; Dinding Pas. Batu bata

8. Jalan Akses
- Lebar Perkerasan = sesuai gambar kerja
- Lebar Bahu Jalan (Ka / Ki) = sesuai gambar kerja
- Panjang Jalan Akses (L);
1. sesuai gambar kerja (Power House Bendung)
2. sesuai gambar kerja (Head Pond Power House)
- Konstruksi Perkerasan Jalan:
1. Lapisan Base AWCAS = 15 cm atau sesuai gambar kerja

9. Jalan Insitu
- Lebar Perkerasan = sesuai gambar kerja
- Lebar Bahu Jalan (Ka / Ki) = sesuai gambar kerja
- Panjang Jalan Akses (L) = sesuai gambar kerja
- Konstruksi Perkerasan Jalan:
1. Lapisan Base AWCAS = 15 cm atau sesuai gambar kerja
II. Metode Kerja

II.1. Mobilisasi
II.1.2. Peralatan Pekerjaan dan Material
Mobilisasi /pengiriman peralatan ke lokasi pekerjaan di jadwalkan terlebih
dahulu yang berisi keterangan lokasi peralatan, usulan cara
pengangkutan dan jadwal kedatangan peralatan dilapangan. Selanjutnya
alat ditempatkan pada lokasi yang aman / dekat di lokasi proyek agar
mudah digunakan dalam pekerjaan nantinya.
Mobilisasi peralatan diselesaikan sesuai dengan jadwal pelaksanaan
Pekerjaan (merupakan salah satu lampiran dalam dokumen penawaran)
dan ketentuan lain yang telah dipersyaratkan dalam dokumen pelelangan.

Assumsi Mobilisasi alat dan Material:


Peralatan Kerja dan Material dimobilisasi Dari Jakarta untuk selanjutnya
dihantar ke lokasi pekerjaan Via Jalan Existing. Dilanjutkan dengan
delivery ke lokasi pekerjaan dengan alat angkut darat (Trailer).
Transportasi peralatan berat dan Material dilaksanakan setelah mendapat
ijin dan bantuan pengamanan dengan pihak terkait selama dalam
perjalanan sampai ditujuan demi menjaga keselamatan selama dalam
perjalanan.
Tabel Peralatan Pekerjaan

No Jenis Alat
I. Pekerjaan
I.1. Sipil Concrete
I.2. Mixer Bar
I.3. Cutter
I.4 Dump
I.5. Truck
I.6. Truck
I.7. Crane
I.8. Excavator
I.9 Buldozer
I.1 Tandem
0 Elec. Pump (for water & mud)
I.1 Welding Machine Diesel (Mesi
1 Las) Theodolit
Baby
Roller dsb

Untuk alat lainnya dapat dilihat pada Lampiran Jenis,


II. Pekerjaan Elektrikal
II.1. Generator
II.2 Set Tool Box
II.3. Megger
II.4. Multimeter
II.5 Ampere
Meter

II.1.2. Tenaga Kerja / Personil


- Mobilisasi tenaga kerja mencakup tenaga kerja yang didatangkan dari
luar lokasi maupun berasal dari sekitar proyek. Tenaga kerja yang
dominan adalah tenaga kerja Konstruksi

- Tenaga kerja yang tidak memerlukan keahlian khusus akan diambil


sebanyak mungkin dari penduduk lokal. Jika tenaga kerja lokal yang ada
belum mencukupi, baru akan diambil tenaga kerja dari luar lokasi.

Klasifikasi dan Jumlah Tenaga Kerja

No Klasifika Jumlah Orang


si
1. Project 1 Orang
2. Manager Site 1 Orang
3. Manager 1 Orang
4. Tenaga Ahli / Site Engineer Pekerjaan Sipil 1 Orang
5. Tenaga Ahli / Site Engineer Pekerjaan 1 Orang
6. Elektrikal Tenaga Pelaksana Pekerjaan Sipil 1 Orang
7. Tenaga Pelaksana Pekerjaan Elektrikal dan Mekanikal 1 Orang
8. Tenaga Administrasi 1 Orang
9. Laborat 1 Orang
10. Tenaga Ahli 1 Orang
11. K3 Tenaga 3 Orang
12. Ahli QS Sesuai
13 Mandor Kebutuhan
14 Tenaga Kasar (Tukang, Pekerja dsb) Sesuai
15 Operator & Pemb. Operator Kebutuhan
Sopir & Pemb. Supir Sesuai
Petugas Keamanan Kebutuhan 3
II.2. Bangunan Fasilitas, Jalan Kerja Sementara, Stock Pile, Disposal dsb
Bangunan Fasilitas yang diperlukan adalah sebagai berikut
II.2.1. Tabel Fasilitas

Lokasi di sekitar bangunan Power House

N0 FASILITAS URAIA KET.


N
1. Kantor Lapangan 2 @ 45 m2 (atau ditentukan lain sesuai tender (permanen ==> akan
dokumen)
2. Barak pekerja 1 @ 200 m2 (atau ditentukan lain sesuai tender digunakan sbg bangunan Rumah
dokumen) Jaga)
3. Laboratory 1 @ 24 m2 (atau ditentukan lain sesuai tender
dokumen)
4. Warehouse 1 @ 65 m2 (atau ditentukan lain sesuai tender
dokumen)
5. Repair Shop 1 @ 65 m2 (atau ditentukan lain sesuai tender
dokumen)
6. Form & Rebar Works 1 @ 64 m2 (atau ditentukan lain sesuai tender
dokumen)
7. First Aid Facilities 1 @ 36 m2 (atau ditentukan lain sesuai tender
dokumen)
8. Canteen 1 @ 24 m2 (atau ditentukan lain sesuai tender
dokumen)
9. Jaringan Perpipaan dengan mengunakan pipa 1"
10. Jaringan Listrik dari Genset ke masing - masing bangunan
11. Tangki Air 6 m3
12. Sumur dengan Pompa for Engineer, Employer & Const
13. Pipa PVC & Septic Tank dia 4 " untuk Septic Tank
14. Sumur Peresapan dengan pipa 50 mm dari Septic Tank
15. Genset untuk penerangan
16. Jalan Internal w = 3,00 m , Base Class C

LAY OUT BANGUNAN


FASILITAS

7 15

Material Stock Yard


2

1 13
14

16

8 11
Village Road

Form &
Rebar Motor Pool 5
Stock Yard Yard
3 4

Temporary Access
Road
Buat Papan Nama Proyek
Papan nama dibuat dari bahan sesuai yang dipersyaratkan yang diberi
keterangan (dengan cat) berupa nama proyek, pemilik proyek, jumlah nilai
proyek, lokasi proyek dan lain-lain yang memperjelas keterangan proyek yang
sedang dikerjakan. Dalam pelaksanaannya menggunakan tenaga manusia
dibantu dgn alat pendukung lainnya seperti palu, dll Selanjutnya papan nama di
letakkan pada lokasi sekitar proyek yang mudah untuk dilihat dan dikenali oleh
publik.

II.2.2. Jalan Kerja Sementara


a. Perbaikan dan Perkuatan Bangunan pada Jalan Eksisting
Untuk menjaga keamanan dalam transportasi material maka perlu
perbaikan dan perkuatan jembatan dan bangunan perlintasan lainnya
dengan penggantian dan pemasangan baru konstruksi yang bersifat
sementara

b. Pembuatan Jalan Kerja / Construction Road dan Jalan


Masuk/Akses Road

Definisi
b.1. Jalan Kerja / Construction Road
Kontraktor Akan membuat jalan kerja ke lokasi pekerjaan dengan
lokasi yang terpisah dengan akses road ataupun pada lokasi
akses road (nantinya akan dipakai untuk akses road jika
memungkinkan). Jalan Bersifat temporary selama pelaksanaan
Proyek.
Assumsi Penggunaan dan Pelaksanaan :
1. Penggunaan:
1.1. Jalan kerja untuk mobilisasi dan demobilisasi peralatan
kerja dan peralatan fasilitas kontraktor lainnya
1.2. Jalan kerja untuk aktivitas pekerjaan. Jalan kerja ini
digunakan untuk Penanganan material dari proses
konstruksi dsb.
2. Pelaksanaan :
Peralatan
Kerja;
- Excavator
- Buldozer
- Dump truck angkut meterial
- Tandem roller
- Alat bantu

2.1. Pembuatan jalan kerja (Lebar badan jalan mencukupi untuk lalu lintas peralatan proyek)

Sebelumnya dilakukan pengupasan humus


/striping, kemudian dilanjutkan dengan galian tanah lunak dan tanah berbatu dengan excavator da

Material Hasil galian / cutting dibuang disekitar lokasi pekerjaan yang telah ditentukan.
Spreading and Grading By Bulldozer Pekerjaan Drainase
2.3. Sub Grader preparation dengan
Buldozer dan Pemadatan dengan
Tandem
2.4. Pembuatan jalan kerja dengan
menggunakan material sirtu.
Penghamparan dengan Buldozer.
2.5. Pemadatan Material untuk Jalan Kerja
dengan dengan alat pemadat.
Pemadatan sesuai spek. Teknis.
2.7 Pada Lokasi yang tdk dpt dijangkau dg alat
berat, pekerjaan secara manual) pekerja
dan alat bantu).

b.2. Jalan Masuk / Akses Road


Jalan Masuk adalah konstruksi jalan yang menghubungkan Lokasi
pekerjaan dengan Jalan Utama yang nantinya akan digunakan
sebagai jalan masuk secara permanen (non temporary). Jadwal
Pelaksanaan Akses Road ini dapat dilaksanakan bebarengan
dengan pekerjaan Konstruksi bangunan PLTM lainnya (tidak
berhubungan, krn konstruksi bangunan PLTM lainnya
menggunakan Jalan Kerja).
Assumsi Penggunaan dan Pelaksanaan :
1. Penggunaan:
1.1. Jalan kerja untuk mobilisasi dan demobilisasi peralatan
kerja dan peralatan fasilitas kontraktor lainnya
1.2. Jalan kerja untuk aktivitas pekerjaan. Jalan kerja ini
digunakan untuk Penanganan material dari proses
konstruksi dsb.

2. Pelaksanaan :
Peralatan
Kerja;
- Excavator
- Buldozer
- Dump truck angkut meterial
- Tandem roller
- Alat bantu

2.1. Pembuatan jalan kerja (Lebar badan


jalan
3.5 m dengan Bahu Kn/Kr adalah 1m)
dan tebal padat 15 cm)

Sebelumnya dilakukan pengupasan


humus
/striping, kemudian dilanjutkan dengan
galian tanah lunak dan tanah berbatu
dengan excavator dan buldozer
Material Hasil galian / cutting
yang telah
dibuang disekitar lokasi pekerjaan
ditentukan.
Pekerjaan Drainase
Spreading and Grading By Bulldozer 2.3. Sub Grader preparation dengan
Buldozer dan Pemadatan dengan
Tandem
2.4. Pembuatan jalan kerja dengan
menggunakan material sirtu / AWCAS.
Penghamparan dengan Buldozer.
2.5. Pemadatan Material untuk Jalan Kerja
dengan dengan Tandem Roller.
Pemadatan sesuai spek. Teknis.
2.7 Pada Lokasi yang tdk dpt dijangkau dg alat
berat, pekerjaan secara manual) pekerja
dan alat bantu).

b.3. Jembatan Untuk Akses Road


- Konstruksi Jembatan Adalah Jembatan dengan metode Cast in situ
- Pekerjaan dengan Bantuan Perancah / Scafolding

Pelaksanaan Pekerjaan Struktur Jembatan dibawah ini hanya sebagai ILUSTRASI dari tahap
pelaksanaan pekerjaan Struktur Abutment.
Adapun Bentuk dan dimensi dari abutment yang akan dilaksanakan pada pelaksanaan
dilelangkan inipekerjaan yang Gambar rencana Pelaksanaan (Shop Drawing) pada dokumen
sesuai dengan
lelang/Tender document.

Tahap 1 : pasir urug & Lean concrete

Tahap 2 : Pembesian
-Tulangan dibersihkan dari
kotoran,
karat dan benda asing lainnya.
- Posisi pembesian utk abutment
disanggah untuk mencegah
bergesernya tulangan dari
kedudukan rencana dan tetap
kokoh pada saat pengecoran,
dan jarak batangan tetap
dijaga.
Koneksi / Delatasi dengan stuktur existing dilakukan
dengan mengebor dan memasang tulangan / angkur pada
struktur existing sesuai gambar kerja
Tahap 3 : Form work
Rencana formwork sesuai dengan shop drawing & disetujui direksi
Sebelum pengecoran, form work & tulangan di cek dan disetujui oleh enginee

Tahap 4 :Pengecoran Concrete


- Pengecoran dilaksanakan
dengan Beton Produksi dari
Concrete Mixer

- Mutu beton sesuai gambar


kerja dan spek. Teknis

- Pemadatan dengan
concrete vibrator

Tahap 5 : Finishing dan Curing


- Curing segera
dilaksanakan dibukanya
formwork

- Curing menggunakan
penyiraman air & curing
compound
Tahap 6 : Tulangan Abutment

Tahap 7 : Formwork Abutment

Tahap 8 : Concreting Abutment


Tahap 8-1 :
Pengecoran
Selanjutnya

Pada saat bersamaan,


pelaksanaan konstruksi wing
wall dilaksanakan

Tahap 9 : Finishing &

Curing Tahap 10 : Back

Fiiling

PIER
Pelaksanaan Pier dibawah ini hanya sebagai ILUSTRASI dari tahap pelaksanaan
pekerjaan Pier. Adapun Bentuk dan dimensi dari pier yang akan dibangun dalam pelaksanaan
pekerjaan yang dilelangkan ini sesuai dengan spesifikasi teknis, Bill of Quantity dan
Gambar rencana Pelaksanaan (Shop Drawing) pada dokumen lelang/Tender document.

1. Pembesian

dan Bekisting Pile


Cap
1. Pengecoran beton
dengan
bantuan Hydraulic
crane with bucket.
2. Pemadatan dengan
concrete vibrator

1. Untuk Pier kolom


diassumsikan
pekerjaan
dilakukan dengan
2 tahap:
4.1.Tahap 1
Tinggi.
4.2. Tahap 2
sisa tinggi.
Pada tahap
ini, pekerjaan
bekisting
menggunaka
n Climbing
Form work.

2. Pembesian dan
Bekisting Pier
Kolom.

3. Pengecoran
beton dengan
bantuan
Hydraulic crane
with bucket.
4. Pemadatan
dengan concrete
vibrator
1. Pembesian dan
Bekisting Pier
Kolom Tahap 2.
2. Pembesian
dengan
Climbing Work

1. Pengecoran
beton dengan
bantuan
Hydraulic crane
with bucket.
2. Pemadatan
dengan concrete
vibrator

3. Pembesian dan
Bekisting Pier Head
Pengecoran beton
dengan Hydraulic bucket.
bantuan
Pemadatan crane with

dengan
concrete vibrator

3. Finishing & Curing


4. Dialnjutkan
Pekerjaan lainnya;
- Bearing
- pad
Mai girde &
n r
Diafragma
RC Plate
Slab
Plat injak
Railling
Pek.
Lainnya
sesuai
Pelaksanaan Pekerjaan Struktur Jembatan dibawah ini hanya sebagai ILUSTRASI dari tahap
pelaksanaan pekerjaan Struktur Jembatan.
Adapun Bentuk dan dimensi dari abutment, balok jembatan, lantai jembatan, dsb yang akan
dilaksanakan pada pelaksanaan pekerjaan yang dilelangkan ini sesuai dengan Gambar
rencana Pelaksanaan (Shop Drawing) pada dokumen lelang/Tender document.
Pelaksanaan pekerjaan ini menggunakan metode Cast in situ / Beton cor ditempat, dimana dalam
pelaksanaan pekerjaan menggunakan batang kayu dan papan kayu sebagai acuan/bekisting dan
supporting.
Bahan ;
- Batang kayu dan papan kayu sebagai supporting dan bekisting
- Baja Tulangan dengan diameter dan perakitan sesuai dengan gambar rencana /gambar kerja.
- Beton dengan mutu sesuai spesifikasi teknis dan Gambar rencana/gambar kerja

BEKISTING DAN PEMBESIAN BALOK, DIAFRAGMA & PLAT JEMBATAN

Penampang melintang

4/6 4/6

4/6

4/6 4/6
5/7 5/7 5/7 5/7

3/10 3/10

5/7 5/7

5/7 5/7
Tulangan Balok T

Tebal Lantai
Jembatan

4/6
5/7

5/7

4/6

4/6
5/7 5/7

3/10

Batang kelapa/Cerucuk dolken /


Batang Pohon
5/7

5/7

PEKERJAAN PEMBETONAN BALOK & DIAFRAGMA


Penampang melintang

Tulangan Balok T

Tebal Lantai
Jembatan

4/6
5/7

5/7

4/6

4/6
5/7 5/7

3/10

Batang kelapa/Cerucuk dolken /


Batang Pohon
5/7

5/7

PEKERJAAN PEMBETONAN BALOK DAN DIAFRAGMA SELESAI, DILANJUTKAN DENGAN


PEMBESIAN DAN BEKISTING LANTAI JEMBATAN

4/6 4/6

4/6
4/6
4/6 4/6

4/6 4/6
5/7 5/7
5/7 5/7

3/10 3/10

5/7 5/7

5/7 5/7
PENGECORAN BETON LANTAI & PEMADATAN DENGAN CONCRETE VIBRATOR

4/6 4/6

4/6 4/6
4/6 4/6

4/6 4/6
5/7 5/7 5/7 5/7

3/10 3/10

5/7 5/7

5/7 5/7

PEKERJAAN JEMBATAN SELESAI


DILANJUTKAN PEKERJAAN
LAINNYA
- PEMBONGKARAN SUPPORTING DAN BEKISTING
- RAILLING JEMBATAN
- PARAPET
- DSB

PEKERJAAN PEMBETONAN BALOK & DIAFRAGMA Finished Jembatan,


dilanjutkan
dengan pekerjaan Proteksi
slope pada disekitar
abutment

Perawatan / Curing pada Pekerjaan Beton;


1. Fungsi;
Menjaga kadar air pada beton agar tidak terlalu cepat kering proses pemadatan /
kering beton tidak terlalu cepat atau juga terlalu lambat, akibat beton tidak retak dan
berumur lama
2. Pelaksanaan;
Dilaksanakan setelah proses pengecoran beton selesai (finishing)
3. Metode;
- Dilakukan dengan Curing compound dengan material dan cara pelaksanaan sesuai
petunjuk pabrik.
- Dengan menyiram air. Pemberian air dilakukan berlahan agar permukaan beton
tidak rusak
- Dengan selimut terpal / goni basah
4. Pengaruh Cuaca terhadap pekerjaan
4.1. Jika terlalu panas (>32C) beton cepat kering dan pemadatan terlalu cepat,
maka perlu dilakukan antisipasi sebagai berikut;
- Pengecoran pada Pagi, sore atau malam hari
- Kadar material beton dijaga
- Perkiraan jika akan terjadi hujan
- Pengadaan alat pelindung (terpal / plastic)
- Produksi beton dan delivery dilakukan pada saat kondisi tidak hujan

4.2. Pelaksanaan pada saat hujan turun;


- Segera melindungi beton yang baru di hampar dengan alat pelindung dan
tidak terjadi kebocoran

Pekerjaan Abutmen dan Pier, selanjutnya dilakukan pekerjaan Bearing Pad.


Pekerjaan sesuai dengan BQ, gambar kerja dan
Spesifikasi teknis

c). Pembuatan Jembatan Darurat Jika ada


c.1. Pada lokasi Jembatan existing, dimana akan digunakan untuk
akses road / jalan akses kerja, maka diperlukan pekerjaan
perkuatan dengan dengan menggunakan baja profil dimana
diperkirakan dapat memperkuat jembatan existing yang ada.

c.2. Pada lokasi dimana diperlukan jembatan darurat


1. Untuk sungai / kali kecil (bentang pendek) dan jembatan
darurat diatas saluran pengelak dapat menggunakan
jembatan sementara dari batang kayu / batang kelapa.
2. Atau untuk sungai / kali besar dan dalam (bentang Perkuatan dg
panjang ) dapat menggunakan jembatan sementaraBaja dari
Profil
Jembatan Bellly

Jembatan sementara dari batang kelapa, kayu Jembatan sementara dari Jembatan
Bridge
Belly
dan papan kayu (Jika diperlukan)
II.2.3. Utilitas Sementara
a. Penerangan untuk Kantor dan Base Camp
Genset untuk pembangkit listrik digunakan untuk penerangan di
kantor dan Base Camp disamping untuk pengoperasian peralatan
kantor atau workshop dengan membuat jaringan listrik lokasl
dilengkapi dengan MCB dan Switch untuk menghidupkan dan
mematikan aliran Listrik

b. Penerangan Kerja
Dalam melaksanakan pekerjaan di malam hari (shift malam) seperti
Bendung, Intake, rumah Pembangkit dsb dengan aman diperlukan
penerangan yang cukup di area pekerjaan. Di kedua sisi bangunan,
lampu sorot dipasang selama pekerjaan pasangan batu dan
pengecoran beton yang dilakukan pada malam hari

c. Penyediaan Air Kerja Penyediaan air kerja dengan membuat Sumur


pantek / sumur bor atau sumber air sekitar, untuk keperluan air kerja
dan dalam lingkungan Base camp, air bersih dari lumpur, minyak dan
bahan kimia lainnya untuk keperluan MCK pekerja. Distribusi untuk
keperluan dengan sistem pemipaan

d. Pengolahan Limbah Buangan / Kotoran


Dengan mengalirkan limbah buangan ke dalam Septi tank

e. Pengolahan Air Limbah dan Pembuangan


Dengan mengalirkan air limbah buangan ke dalam sumur resapan

II.2.4. Air Kerja


Air kerja menggunakan aliran air sungai. Concrete Sump Pit untuk
pemompaan dibuat dekat hulu dan hilir Cofferdam
Untuk Intake, Sand Trap dan Saluran Pembawa, air sungai dipompa ke
atas tangki 10m untuk stock dan mengalirkan secara gravitasi ke
Saluran, Head Pound untuk air kerja dan dari masing-masing tangki di
lokasi tersebut ke lokasi pekerjaan dengan cara gravitasi.

II.2.5. Dokumen Rekaman Proyek


Pemotretan untuk dokumentasi dan pelaporan kemajuan pelaksanaan
proyek dilaksanakan dari progress 0 % sampai dengan 100 %,
dilaksanakan dengan detail dan tahapan pekerjaan dilaksanakan sesuai
spesifikasi teknis yang dipersyaratkan.

II.2.6. Pengeringan / Dewatering


Fasilitas Pengeringan untuk Bendung dan Intake dilaksanakan untuk
mengeringkan Lokasi pekerjaan dari genangan air, berupa Pompa
Submersible 6, 4 dengan vinyl hose untuk temporere di lokasi pekerjaan
dengan cara memompa genangan air ke luar cofferdam

II.3. Pengendalian Teknis / Penguasaan Teknis Lapangan dan Pelaksanaan


Pekerjaan Utama
II.3.1. Pengendalian Teknis / Penguasaan Teknis Lapangan
Pengendalian teknis adalah suatu proses kegiatan yang dilakukan untuk
menjamin suatu hasil pekerjaan sesuai dengan yang dipersyaratakan di
dalam dokumen kontrak. Kepuasan suatu hasil pekerjaan untuk
selanjutnya diwujudkan dalam bentuk diterbitkan Sertifikat Serah Terima
Pertama (PHO) dan Serah Terima Terakhir (FHO). Kelompok kegiatan yang
menjadi dasar pengendalian teknis adalah sebagai berikut :
1. Dokumen Kontrak Pekerjaan,terdiri atas :
Surat Perjanjian Pemborongan Pekerjaan, Bill of Quantity, Gambar
kontrak, Spesifikasi Teknis, Tata cara pembayaran dan pengukuran,
Addendum Kontrak (jika ada). Dan rujukannya yaitu Peraturan Teknis
Kontruksi dan pengadaan barang konstruksi, Addendum Kontrak (jika
ada).

2. Engineering :
Kegiatan meliputi dan tidak terbatas pada Pengukuran / perhitungan
bersama, pengecekan kesiapan Lahan, proses Approved Shop Drawing
dan Asbuilt Drawing, proses usulan / persetujuan material
konstruksi,dokumentasi, Quality Control Plan (QCP), test, inspection &
cek untuk pekerjaan. Proses persetujuan dan pengadaan barang /
bahan, peraturan dan perijinan yang berlaku.

3. Manajemen Pelaksanaan Pekerjaan :


Manajemen Pelaksanaan Pekerjaan ini dikelola oleh team manajemen
proyek yang terdiri dari personal inti. Team manajemen proyek
membuat rancangan urutan pekerjaan mengacu pada denah
pentahapan yang ada di dalam dokumen kontrak. Untuk selanjutnya
berdasar pada urutan pelaksanaan pekerjaan tersebut dibuat metode
kerja sesuai dengan item pembayaran sesuai bill of quantity (daftar
kuantitas) dimaksudkan untuk mendapatkan suatu cara pelaksanaan
yang effektif dan effisien berdasarkan kondisi lapangan yang ada
dengan tetap mengendalikan resiko selama pelaksanaan hingga selesai
pekerjaan.
3.1. Pengaturan Lokasi
Kegiatan ini merupakan penataan penempatan peralatan,bahan
dan tenaga yang disesuaikan dengan urutan pekerjaan dan
metode kerja yang akan diterapkan.

3.2. Urutan pekerjaan


Urutan pekerjaan ini merupakan urutan pelaksanaan fisik
pekerjaan dilapangan dan sangat penting dan sebagai dasar untuk
memobilisasi / demobilisasi tenaga, alat, material sesuai dengan
ukuran dan waktu pada saat dibutuhkan.

3.3. Metode kerja


Berdasarkan urutan pekerjaan tersebut selanjutnya dibuat metode
kerja secara rinci sesuai dengan persyaratan teknis konstruksi dan
persyaratan lain yang dicantumkan didalam dokumen kontrak.
Metode kerja ini dimaksudkan untuk menentukan keperluan alat,
material dan tenaga untuk mencapai suatu target produktivitas
yang telah dirancang dan juga berfungsi untuk tools
pengendalian mutu dan pengendalian waktu untuk memenuhi
target komitment kontrak.

3.4. Rencana Kendali Mutu (Quality Control Plan)


Untuk menjamin tercapainya suatu mutu pekerjaan sesuai yang
dipersyaratkan maka dibuatlah pedoman pengendalian mutu
pekerjaan yaitu Rencana Kendali Mutu (Quality Control Plan) yang
dimulai dari proses kegiatan pembuatan shop drawing, proses
pengadaan dan mobilisasi material, alat dan proses pemilihan
tenaga pelaksana trampil.

3.5. Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K-3)


Keamanan dan keselamatan baik bagi tenaga kerja proyek maupun
pihak lain harus dijamin yaitu dengan mengadakan team K-3
proyek.

4. Pengendalian Waktu
Berdasar metode kerja yang telah dipilih maka baik keterurutan,
produkstivitas dan keperluan alat, bahan dan tenaga dapat diendalikan
sehingga waktu yang yang telah dirancang juga secara otomatis dapat
dikendalikan dengan benar.
5. Pemeliharaan pekerjaan dan Serah Terima Pekerjaan(PHO/FHO)
Sesuai dengan ketentuan didalam dokumen lelang maupun dokumen
kontrak maka pekerjaan dapat diserah terimakan jika telah selesai dan
sesuai dengan persyaratan teknisnya.

Tahapan serah terima pekerjaan yaitu Serah Terima Pertama (disebut


PHO) kemudian diikuti dengan pemeliharaan dan perbaikan minor
pekerjaan untuk selanjutnya sesuai dengan batas waktu masa
pemeliharaan dan jika pekerjaan telah dapat diterima dengan baik oleh
pemilik proyek maka akan dilakukan Serah Terima Kedua (disebut
FHO).Dengan telah diterbitkannya Sertifikat FHO maka seluruh
tanggung jawab telah diserahkan kepada pemilik proyek dan kontraktor
pelaksana dibebaskan dari segala macam tuntutan.

Flow Chart Pengendalian Teknis / Penguasaan Teknis Pelaksanaan

START

Dokumen
Kontrak
Pemborongan

Koordinasi/rundingan dg Pemahaman Perijinan dg Pihak


Direksi pengawas & Ketentuan Terkait
Konsultan Pengawas Dokumen Kontrak - Polisi , Pemkot,
Kepala Desa, dsb

Survey Bersama &


Pengukuran
Lihat
halaman Keterangan :
berikutny
a Engineering & Addendum Pelaksanaan Item Pelaksanaan
Kontrak Pekerjaan Item
Berikutnya Pekerjaan
No
PELAKSANAAN N
PEKERJAAN Ok o
Request Item Ok
Pekerjaan Berikutnya
Request For Inspection/work dan seterusnya

Pelaksanaan Item = Cek :


Pekerjaan Berikutnya - Shop Drawing
dan seterusnya & BQ
Pelaksanaan Item
No - Spesifikasi
Pekerjaan
teknis
No (termasuk
Inspeksi & Test
Ok FINISH Pengendalian
Mutu)
Ok
Request Item - Approved
Pekerjaan Konsultan
Berikutnya
No Pengawas
Ok
FLOW CHART PENYIAPAN GAMBAR PELAKSANAAN (SHOP DRAWINGS)

START

Selesai Survey dan Pengukuran disetujui


Stake Out
dsb

ENGINEERIN
G
Proses pengajuan /
persetujuan Struktur
dan Mekanikal dan
Elektrikal

Proposal / pengajuan Desain Compare dan checking


Konstruksi baru utk beberapa terhadap
item pekerjaan atau seluruh tender drawing (dokumen
item pekerjaan

Chec Perubahan

Gambar Pelaksanaan / Shop


Drawing

Persetujuan
Konsultan
Pengawas
Pedoman
Pelaksanaan
Pekerjaa Chec

Repai O
Final
Chec
k Approved for
issue Construction

FINISH

Reference to next
Construction
(same work)
BAGAN ALIR PELAKSANAAN KONSTRUKSI

START

Perijinan dg Pihak
Koordinasi dg Pihak Pemahaman Syarat Terkait Polisi, Pemda,
Owner & Konsultan Kontrak Kep Desa dsb
Penawas

Tdk

Cek

Ya

Scope Pekerjaan

Masukan dari Pihak


Owner & Konsultan
Sosialisasi Pra Konstruksi
Pengawas

Td
k Serah terima
Cek Pekerjaan (PHO)

Ya

Pemeriksaan Pemelihara
Bersama Scope an
Kontrak
Tdk
Ya
Perbaikan
Cek

Ya Tdk
Serah Terima
Pelaksanaan Scope Akhir (FHO)
Kontrak (sesuai bagan Alir
Pek. & BQ )

Pembuatan Gambar
Pelaksanaan / FINISH
Rekayasa Enginer
Tdk

Cek

Ya

Gambar Pelaksanaan
(approved for
construction)

Pelaksanaan Pekerjaan / Fisik

Tdk

Perubahan (jika Cek


ada)
(approved) Ya

As Build Pekerjaan Selesai


Drawing Cek
ngajuan Serah
Terima (PHO) Uji Alir & Uji
Tdk Fungsi PLTM

Persiapa Tdk
n
Ya &
p Cek
e
Ya
BAGAN ALIR
PELAKSANAAN KONSTRUKSI MINI HYDRO POWER

Mulai Pra Konstruksi

Mobilisasi & Fasilitas Temporary

Pembebasan Tanah untk Investigasi Lapangan


Jalan Access Survey dan Pengukuran

Pematokan dan Bouwplank Detail Design

Penyiapan Jalan
Access Pekerjaan Persiapan Shop Drawing

Cofferdam dan Saluran


Pengelak Pelaksanaan Konstruksi
Pengeringan

Bendung, Intake , Sandtrap & Sal Alternative Penstock & Break Point for
Pembawa Penstock
Tunnel

Power House &


Pintu Air , Trashrack Outlet Channel

Bangunan

Outlet Gate

Selesai
II.3.2. Pelaksanaan Pekerjaan Utama
1. Pengangkutan Bahan / Material
Pengangkutan bahan / material dilakukan dengan menggunakan
Dump Truck dengan memanfaatkan Jalan umum sebagai jalan kerja
Bahan / Material ini didatangkan dan diambil dari lokasi yang telah
dijelaskan diatas.

2. Peningkatan Kapasitas Jalan


Peningkatan Kapasitas jalan dilakukan pada jalan acces (yang
menghubungkan wilayah permukiman) menuju ke lokasi Bendung dan
Power house yang akan dibangun, dalam hal ini termasuk
peningkatan kondisi bangunan perlintasan yang ada maupun
jembatan

3. Pembuatan Diversion Chanel / Pengalihan Aliran air


Penggalian dan pembuatan Diversion Chanel sementara (untuk
bendung / weir). Penggalian dan pembuatan diversion chanel dengan
alat berat. Untuk selanjutnya Material galian dapat digunakan sebagai
cofferdam

4. Pengeringan lokasi Pondasi Bangunan Utama Bendung


dengan pemompaan

5. Pelaksanaan Konstruksi Bangunan Utama


Kegiatan ini merupakan pembangunan prasarana yang dibutuhkan
mulai dari Bendung sampai ke rumah pembangkit (power house)
khususnya pada pekerjaan sipil
II.4. Tahapan Metode Pekerjaan dan Detail Pekerjaan
Metode Pelaksanaan Pekerjaan untuk mendapatkan Pelaksanaan
Pekerjaan dengan Tepat Waktu & Mutu Sesuai Spesifikasi teknis
Percepatan Waktu Pelaksanaan Pekerjaan

1. Pekerjaan Adalah Bangunan PLTM sesuai yang dilelangkan. Pekerjaan ini secara
Khusus terdiri atas Pekerjaan Galian dan Timbunan, Pasangan Batu, Beton
bertulang dan M/E.

2. Untuk mempercepat pelaksanaan (agar tepat schedule) dan memenuhi Mutu


yang telah ditetapkan dalam spesifikasi teknis, Kontraktor akan
memberdayakan sumber (tenaga, dan Peralatan), Mis: Produksi Beton dilakukan
dengan beberapa Concrete Mixer dan Pekerjaan Tanah dengan alat berat serta
pekerjaan dengan beberapa lokasi pekerjaan dapat dilakukan secara bersama &
dibuat beberapa group pekerjaan secara maksimal estimasi pekerjaan tepat
waktu dan mutu.

Assumsi Pelaksanaan Terdiri atas 3 Group Pelaksanaan

START

Pek. Jembatan

Group 1
Group 2 Group 3

Lok. Bendung, Intake & Sand Trap


Lok. Waterway /Sal. Lok. Power House,
Penghantar + Jl. Head Pond+Penstock
Inspeksi
Diversion Canal / saluran Pengelak
Pek. Pipa Pesat/Penstock
Pek. Struktur Gedung
Pek. Head Pond/Bak Penenang
Pek. Jalan Inspeksi

Pek. Bendung

Pek. Water way By Owner


Pek. Intake Pek. Peralatan Pembangkit

Pek. Kolam Penguras Pasir


/sand trap

FINISH

Untuk Group pada lokasi yang dipersyaratkan, jika telah selesai pekerjaan pada lokasi
dimaksud, pekerja pada group tersebut selanjutnya dapat dialihkan ke lokasi lainnya yang
belum selesai dilaksanakan
Pembagian Group Pekerjaan

Group 2-2
Group 2-1

GROUP 1

GROUP 2

GROUP 3

Kebutuhan alat minimal

GROUP 3 GROUP 2 (terdiri atas 2 GROUP 1

Peralatan: goup) Peralatan: Peralatan:


Excavator = 1Unit Excavator = 2 Unit Excavator = 2 Unit
Dump Truck = sesuai Dump Truck = Sesuai Exc+breaker = 2 Unit
kebutuhan Concrete Mixer = 2 kebutuhan Concrete Mixer = 2 Buldozer = 1
Unit Unit Unit
Truck Crane = 1 Unit Buldozer = 1 Unit Dump Truck = sesuai
Mesin Las = 2 Baby Roller = 1 Unit kebutuhan Concrete Mixer = 4
Unit Unit
Baby Roller = 1 Unit
Pompa Air = 2 Unit
Alat Bant = Lump Sum

Blasting = Ls (by sub kontraktor)


Waktu Pelaksanaan: Waktu Pelaksanaan: Waktu Pelaksanaan:

Sesuai Lampiran Jadwal Sesuai Lampiran Jadwal Sesuai Lampiran Jadwal


Pelaksanaan Pekerjaan Pelaksanaan Pekerjaan Pelaksanaan Pekerjaan

Untuk alat lainnya dapat dilihat pada Lampiran Jenis, Kapasitas, komposisi dan Jumlah Peralatan
BAGAN ALIR PEKERJAAN SECARA UMUM / URUTAN PEKERJAAN SECARA GARIS
START

Kontrak Kerja

Mobilisasi
&
Demobilisa
si
Survey Lokasi
&
Pengukuran
BESAR

Pembuatan Jalan Kerja

Met. Shop Drawing


Pelaksanaa
n Pekerjaan

GROUP 3 Order Pintu Air


GROUP 1 GROUP 2
& Trasrak

Pabrikasi Pintu
Air &
Lok. Bendung, Lok. Waterway & Lok. Gedung Trasrak
Intake & Sand Jalan Inspeksi Power House,
Trap Pipa Pesat & Tdk
Head Pond Cek
Ya

Pek. Coffering Delivery


Pek. Jl. Inspeksi Pek. Pembesihan
&
Dewatering

No
Pek. Pembesihan No
Cek
Cek
Ok
No Ok Order material
Pipa Pesat
Pek. Bendung Cek Pek. Galian Tanah
Lunak & Gal. Tanah
Ok Keras Pabrikasi
Pek. Galian saluran No Material Pipa
Pek. Pembesihan Cek Pesat di
lapangan
Ok
No No Pek. Proteksi Tdk
Cek Cek Lereng Cek
Ya
Ok Ok
Pek. Galian Tanah Pek. Sub Grade dan No Delivery
Lunak & Gal. Tanah dilanjutkan dengan Cek
Keras Lap.
A
Sirtu
No
No
Cek
Cek
Ok
Ok
Pek. Pondasi
Ok
B

C1 C2 C
A Pek. Pas. Batu di lokasi lereng down stream
+drain hole +plesteran B

No C1 Pek. Water Way


Cek

Ok
Pek. Pas. Batu di lokasi down stream +drain hole & struktur BetonPEK. Head Pond / Bak
Sal Pelimpah
Penenang

No
Pek. Pembesihan
Pek. Pembesihan Cek

Ok
No Pek. TimbunanNo
Pasir, LC, Pembesian & Bekisting + Sparing ME
C Cek
Cek
Ok
Ok
Pek. Pemasangan Bouwplank Pek. Galian Tanah & Gal. berbatu
Pek. Galian Tanah Lunak & Gal. Tanah Keras
No
No N Cek
N
Cek Ce
Ce Ok
k
Ok k Pek. Pengecoran beton K 225
Ok
Ok
Pek. Pas. Batu di lokasi
lereng pada tubuh Pemasangan Pek.
Bouwplank
Pek. Pemasangan
Bouwplank No
bendung
Cek
No
No
Ce Ce Ok
Cek k
k
Ok Pek. Dinding
Ok Ok
Pek. Lc, Pembesian
Pek. Pas. Batu di Pek. Pas. Batu
& Pek. Pembesian & Bekisting &sparing M/E
dinding tubuh
bendung & struktur Bekisting
Sal Pelimpah Kali+plesteran
Dasar Struktur Ce
No Ce k No
k Ok
Cek Ok Cek
Ok Pek. Pemasangan Pek. Pengecoran + Ok
Pek. Selimut beton K225 Rubber Water
Pek. Pengecoran beton K 225
Stop
N
N
Ce
Ce k
No k No
O
Cek O Cek
Pek. Pembesian & Bekisting dinding Struktur
Pek. Lainnya sesuai gambar kerja & BQ
Ok Ok
Pek. Pas. Batu di lokasi di apron+drain hole Pek. Pas. Bata + Plesteran
No No
Pek. Pengecoran dinding Struktur
Cek Cek
No No
Pek.Cek
Intake Ok Ok Cek

Ok No Ok
Cek No Atap
Pek. Rangka Atap & Penutup
Pek. Pembesihan B-B Ok Cek

Ok
No Pek. Timbunan
Cek

Ok
No
Cek
A-A
Ok C-C

C1-1
A-A B-B C-C C2

Pek. Galian Tanah Lunak & Gal. Tanah Keras Pek. M/E & Arsitek PEK. PIPA PESAT

No No Pek. Pembesihan
Cek Cek

Ok Ok
No
Pek. Pemasangan Bouwplank Pek. Instalasi Turbin
& Generator Cek

Ok
No No Pek. Galian Tanah Lunak & Gal. Tanah Keras
Cek Cek
Pintu
Ok Ok
No
Pek. Pasangan Batu Pek. Lainnya
sesuai gambar Cek
kali untuk dinding
&dudukan pintu kerja & BQ Ok
intake + plesteran No
No Pek. Lc, Pembesian & Bekisting Struktur Sadle / Dudukan Penstock
Cek
Cek
Ok
Ok Pintu
No
Pek. Timbunan
C-C-C Cek
Untuk Bendung
dan Intake Ok
No Pek. Pengecoran + timbunan kembali
Cek

Ok C1-1
Pek. Pintu pada Intake dan Sal. Pelimpah+trasrack pada intake No
Cek

Pek. Pintu ke inlet


Ok
Pipa Pesat

No No Penstoc
Cek Cek k
Ok Ok
Pek. Supporting plate & Bearing shoe

Pek. Lainnya sesuai gambar kerja & BQ (Pek. Struktur


Pek.Beton Tulangan
Lainnya sesuaiPada Bendung dan Intake
gambar kerja & BQ No
(Pek. Beton Tulangan
untuk kanopi & Cek
accessoriesnya, Pek. Ok
Trasrak)
No Pek. Installasi
Cek Penstock
No +accesories
Ok Cek
No
Pek. Kantong Lumpur / Penguras
Ok Pasir
Cek

Ok

C2-2
Pek. Pembesihan

No
Cek
Ok

A-A-A
C1-2
A-A-A C2-2
C-C-C C1-2 B-B

Pek. Galian Tanah Lunak & Gal. Tanah Keras


Pek. Lainnya sesuai BQ dan Gambar

No
Cek
No
Cek
Ok
Ok
Pek. Pas. Batu Kali & Plesteran

No
Pintu Cek

Ok

Pek. Lainnya sesuai gambar kerja & BQ (Pek. Struktur Beton Tulangan untu kanopi & accessoriesnya

No
Cek

Ok
Pek. Pintu

No
Cek

Ok
Pek. Pembongkaran
Coferdam & timbunan
Diversion Canal

No
Cek

Ok

Pek. Lainnya sesuai


gambar kerja & BQ
(Pek Water Supply
dsb)
No
Cek Pek. Test & Commisioning Seluruh Pekerjaan
Ok

No
Cek

Ok

FINISH
II.4.1. Peralatan K3 (dipakai oleh pekerja Proyek)
Ada beberapa peralatan yang digunakan untuk
melindungi seseorang dari kecelakaan ataupun bahaya
yang kemungkinan bisa terjadi dalam proses
konstruksi. Peralatan ini wajib digunakan oleh
seseorang yang bekerja dalan suatu lingkungan
konstruksi. Peralatan ini wajib digunakan oleh
seseorang yang bekerja dalam suatu lingkungan
konstruksi.

Kesehatan dan keselamatan kerja adalah dua hal yang


sangat penting. Oleh karenanya, semua
perusahaan konstraktor
berkewajiban menyediakan semua keperluan peralatan/ perlengkapan
perlindungan diri atau personal protective Equipment (PPE) atau APD
(Alat Pelindung Diri) untuk semua karyawan yang bekerja, yaitu :

1. Pakaian Kerja
Tujuan pemakaian pakaian kerja adalah melindungi badan manusia
terhadap pengaruh-pengaruh yang kurang sehat atau yang bisa
melukai badan.
Megingat karakter lokasi proyek konstruksi yang pada umumnya
mencerminkan kondisi yang keras maka selayakya pakaian kerja
yang digunakan juga tidak sama dengan pakaian yang dikenakan
oleh karyawan yang bekerja di kantor. Perusahaan yang mengerti
betul masalah ini umumnya menyediakan sebanyak 3 pasang dalam
setiap tahunnya.

2. Sepatu Kerja
Sepatu kerja (safety shoes) merupakan perlindungan terhadap kaki.
Setiap pekerja konstruksi perlu memakai sepatu dengan sol yang
tebal supaya bisa bebas berjalan dimana-mana tanpa terluka oleh
benda-benda tajam atau kemasukan oleh kotoran dari bagian
bawah. Bagian muka sepatu harus cukup keras supaya kaki tidak
terluka kalau tertimpa benda dari atas.

3. Kacamata Kerja
Kacamata pengaman digunakan untuk melidungi mata dari debu
kayu, batu, atau serpih besi yang beterbangan di tiup angin.
Mengingat partikel-partikel debu berukuran sangat kecil yang
terkadang tidak terlihat oleh mata. Oleh karenanya mata perlu
diberikan perlindungan. Biasanya pekerjaan yang membutuhkan
kacamata adalah mengelas.
4. Sarung Tangan
Sarung tanga sangat diperlukan untuk beberapa jenis pekerjaan. Tujuan utama penggunaan sarung tangan adalah mel
Pekerjaan yang sifatnya berulang seperti medorong gerobag cor secara terus- menerus dapat mengakibatkan lecet pad
5. Helm
Helm (helmet) sangat pentig digunakan sebagai pelindug kepala, dan sudah merupakan keharusan bagi

6. Penutup Telinga
Alat ini digunakan untuk melindungi telinga dari bunyi-bunyi yang
dikeluarkan oleh mesin yang memiliki volume suara yang cukup
keras dan bising.
Terkadang efeknya buat jangka panjang, bila setiap hari
mendengar suara bising tanpa penutup telinga ini.

7. APAR (Alat Pemadam Api Ringan)


Apabila terjadi kebakaran di lokasi kerja, segera dilakukan
tindakan dengan memadamkan alat pemadam ringan sebagai
tindakan awal. Jika tidak memadai, segera hubungi Pihak
pemadam kebakaran.

8. P3K
Apabila terjadi kecelakaan kerja baik yang bersifat ringan ataupun
berat pada pekerja konstruksi, sudah seharusnya dilakukan
pertolongan pertama di proyek. Untuk itu, pelaksana konstruksi
wajib menyediakan obat-obatan yang digunakan untuk pertolongan
pertama.
Demikianlah peralatan standar k3 di proyek yang memang harus ada
dan disediakan oleh kontraktor, barangkali sifatnya wajib. Ingat
tindakan preventif jauh lebih baik dan murah ketimbang sudah
kejadian.
9. Rambu dan Petunjuk Safety
Pekerjaan ini dilakukan di awal dan selama proses pekerjaan berlangsung. pelaksanaan pekerjaan. Rambu dan petunju
PROGRAM K3
Untuk mengukuhkan komitmen manajemen PT. BRANTAS ABIPRAYA (Persero) mencanangkan
adanya mutu pekerjaan dan pelayanan serta Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang
dilaksanakan dan terpelihara disemua tingkatan proses sehingga dapat memberikan
jaminan yang pasti terhadap setiap bentuk jasa konstruksi yang diberikan.

Dan untuk itu manajemen telah menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja OHSAS 18001:2007 yang menjadi pilihan bagi terciptanya suatu jaminan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan kepuasan bagi perusahaan, karyawan serta customer
melalui serangkaian kegiatan proses yang terstruktur dan meningkat secara terus menerus
di semua lini di PT. BRANTAS ABIPRAYA (Persero) yang menjadi standar pelaksanaan
manajemen Keselamatan dan Kesehatan kerja serta nantinya diharapkan penerapannya
dapat dilaksanakan dengan baik secara efektif.
Sistem manajemen OHSAS yang digambarkan dalam Manual OHSAS (M-OHSAS) nantinya
dijabarkan dalam Kebijakan & Sasaran OHSAS, Prosedur OHSAS disetiap tingkatan fungsi
serta dokumen penunjang lainnya yang mencakup kegiatan Penanganan dan Pemeliharaan
Jasa Konstruksi di PT. BRANTAS ABIPRAYA (Persero), dalam hal pemenuhan dan kesesuaian
dengan persyaratan standar internasional Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan
Kerja OHSAS 18001:2007.

I. PERSYARATAN UMUM
PT. BRANTAS ABIPRAYA (Persero) telah menetapkan, mendokumentasikan, menerapkan
dan memelihara Sistem Manajemen OHSAS dan terus menerus memperbaiki
keefektifannya, termasuk pemastian dalam hal pemantauan, pengukuran dan analisa
proses serta melakukan tindakan yang diperlukan untuk mencapai hasil yang
direncanakan, dan berupaya melakukan peningkatan yang berkelanjutan sesuai
dengan persyaratan standar OHSAS 18001:2007 :
1. Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (OHSAS) adalah suatu sistem
manajemen yang terstruktur untuk mengelola dan mengendalikan kinerja OHSAS
agar tercapai suatu Perbaikan Berkesinambungan (Continual Improvement).
Besarnya manfaat yang akan diperoleh melalui penerapan system manajemen
OHSAS
2. Menerapkan system manajemen OHSAS secara konsisten, diharapkan akan
meningkatkan kinerja OHSAS, meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja, serta
secara bertahap akan mengurangi biaya yang diperlukan
3. Kebijakan pelaksanaan system manajemen OHSAS - BRANTAS ABIPRAYA (Persero)
dituangkan dalam Manual OHSAS yang terdiri dari proses :
a. Perencanaan
b. Penerapan dan Operasi
c. Pemeriksaan dan Tindakan Perbaikan
d. Pengkajian Manajemen
Proses tersebut akan mengikuti model Perbaikan Berkesinambungan

II. KEBIJAKAN OHSAS


PT. BRANTAS ABIPRAYA (Persero) telah menetapkan Kebijakan OHSAS sesuai dengan
sifat dan skala resiko OHSAS organisasi. Kebijakan OHSAS mencakup komitmen untuk :
a) Mematuhi peraturan perundangan dan persyaratan lainnya
b) Perbaikan berkelanjutan
c) Kebijakan Lingkungan didokumentasikan, dikomunikasikan kepada seluruh
karyawan dan tersedia bagi pihak-pihak yang berkepentingan
III. PERENCANAAN
Perencanaan Sistem Manajemen OHSAS mencakup cara mengidentifikasi bahaya dan
resiko serta pengendalian resiko yang terjadi di PT. BRANTAS ABIPRAYA (Persero).
Identifikasi dan akses peraturan perundangan dan persyaratan lainnya yang relevan
dengan kegiatan PT. BRANTAS ABIPRAYA (Persero), penetapan tujuan serta penyusunan
program manajemen OHSAS untuk pencapaian tujuan.
Polic
y

Pengukura
Audi Perencanaa
n Kinerja
t n

Penerapan dan Operasi

Gambar 1 : Diagram Proses Perencanaan

III.1. PERENCANAAN IDENTIFIKASI BAHAYA, PENILAIAN RESIKO


DAN PENGENDALIAN RESIKO
PT. BRANTAS ABIPRAYA (Persero) telah menetapkan prosedur untuk
mengidentifikasi bahaya dan melakukan penilaian resiko serta menerapkan
langkah-langkah pengendalian yang perlu. Identifikasi bahaya dan penilaian
resiko telah mempertimbangkan kegiatan rutin dan non rutin, kegiatan semua
personil yang memiliki akses ke tempat kerja (termasuk subkontraktor dan
pengunjung) dan fasilitas di tempat kerja.
Identifikasi bahaya dan penilaian resiko akan dikaji ulang setiap tahun dan atau
apabila terjadi perubahan yang dapat mempengaruhi bahaya dan resiko yang
terjadi. Perubahan aspek dan dampak lingkungan dapat bersumber dari
perubahan kegiatan, produk atau jasa PT. BRANTAS ABIPRAYA (Persero),
perubahan perundangan dan persyaratan lainnya.
Dari hasil identifikasi bahaya PT. BRANTAS ABIPRAYA (Persero) melakukan
penilaian resiko dengan sistem kuantitatif untuk menentukan tingkat resiko yang
terjadi, kemudian digunakan untuk mempertimbangkan penetapan Sasaran
OHSAS.
Perencanaan identifikasi bahaya dan penilaian resiko PT. BRANTAS ABIPRAYA
(Persero) telah menetapkan Prosedur Manajemen Resiko.

III.2. PERATURAN PERUNDANGAN DAN PERSYARATAN LAINNYA


Untuk menjamin kinerja OHSAS di PT. BRANTAS ABIPRAYA (Persero) selalu sesuai
dengan Persyaratan Hukum OHSAS yang berlaku dan persyaratan lainnya, maka
PT. BRANTAS ABIPRAYA (Persero) telah menetapkan prosedur untuk
mengidentifikasi dan mengakses :
a. Peraturan Perundangan / Hukum yang terkait dengan OHSAS
b. Persyaratan OHSAS lainnya yang berlaku untuk organisasi
Identifikasi dan akses terhadap peraturan dan persyaratan lainnya dilakukan
melalui media elektronik, cetak maupun melalui pihak-pihak terkait dan atau
instansi terkait, seperti :
a. Menteri Tenaga Kerja
b. Dan lain-lain yang terkait
Seluruh peraturan perundangan dan persyaratan lainnya yang diacu oleh PT.
BRANTAS ABIPRAYA (Persero) didokumentasikan dan ditinjau ulang secara
berkala untuk menjamin agar selalu dalam kondisi terbaru (up to date) dan
dikomunikasikan kepada pihak-pihak yang terkait. Cara identifikasi dan akses
peraturan perundangan dan persyaratan lainnya dituangkan dalam Prosedur
Identifikasi dan Akses Peraturan Perundangan dan Persyaratan Lainnya.

III.3. SASARAN OHSAS


PT. BRANTAS ABIPRAYA (Persero) telah menetapkan, memantau, mengkaji ulang
dan memperbaharui Sasaran OHSAS sejalan dengan Kebijakan OHSAS pada
setiap fungsi dan tingkat yang relevan. Penetapan Sasaran OHSAS telah
mempertimbangkan persyaratan hukum dan persyaratan lainnya, bahaya dan
resiko OHSAS, pilihan teknologi, kemampuan financial, operational, bisnis dan
pandangan dari pihak-pihak terkait serta komitmen terhadap perbaikan terus
menerus
III.4. PROGRAM MANAGEMENT OHSAS
PT. BRANTAS ABIPRAYA (Persero) telah menetapkan, membuat dan
melaksanakan program OHSAS untuk mencapai tujuan. Program OHSAS
tersebut mencakup :
Penanggung jawab dan wewenang untuk mencapai Sasaran OHSAS pada
tingkat dan fungsi yang relevan
Cara dan jangka waktu pencapaian Sasaran OHSAS

IV. PENERAPAN DAN OPERASI
Dalam penerapan Sistem Manajemen OHSAS secara efektif dan efisien Direktur Utama
telah menyediakan sumber daya yang memadai melalui penunjukan penanggung
jawab, memberikan pelatihan kesadaran dan kompetensi, proses komunikasi dan
konsultasi, membuat dan merekam seluruh informasi, melaksanakan pengendalian
seluruh dokumen baik internal maupun dokumen eksternal. PT. BRANTAS ABIPRAYA
(Persero) juga menjamin bahwa setiap kegiatan operational yang dijalankan telah
ditetapkan kondisi operasinya sehingga proses pengendaliannya berjalan sesuai yang
diharapkan, termasuk kesiagaan terhadap terjadinya keadaan darurat melalui
identifikasi potensi terjadinya keadaan darurat seperti kecelakaan, kebakaran atau
ledakan lain- lainnya.

IV.1. STRUKTUR DAN TANGGUNG JAWAB


Untuk menjamin Sistem Manajemen OHSAS berjalan dengan efektif dan efisien,
Direktur Utama telah menunjuk Management Representative (MR) sebagai wakil
manajemen. Peran dan Tanggung Jawab serta Kewenagan masing-masing bagian
telah ditetapkan, dikondisikan dan dikomunikasikan kepada pihak-pihak yang
terkait
Direktur Utama bertanggung jawab menyediakan sumber daya yang memadai
meliputi manusia, keahlian khusus, teknologi dan keuangan yang memadai
untuk berjalannya sistem manajemen lingkungan secara efektif dan efisien
Senior Manager ditunjuk sebagai MR yang memiliki wewenang dan tanggung
jawab penuh untuk memecahkan permasalahan system manajemen OHSAS dan
memastikan system manajemen OHSAS diterapkan sesuai dengan standar
OHSAS 18001:2007 dan melaporkan hasil penerapan system manajemen OHSAS
kepada Direktur Utama dalam rangka pengkajian ulang sebagai dasar untuk
penyempurnaan system manajemen OHSAS secara berkelanjutan

Penanggu
ng Jawab
(MR)

Regu Reg Regu


Keadaan u Lingkung
Darurat P3 an

IV.2. PELATIHAN, KEPEDULIAN DAN KOMPETENSI


Untuk meningkatkat kesadaran dan kompetensi sumber daya manusia yang
dimiliki, PT. BRANTAS ABIPRAYA (Persero) menetapkan prosedur pelatihan
kesadaran dan kompetensi dan menyediakan pelatihan yang memadai baik
pelatihan internal maupun pelatihan eksternal
Departemen Pengembangan Sumber Daya Manusia setiap tahun melakukan
identifikasi kebutuhan pelatihan, membuat program pelatihan, melaksanakan
pelatihan dan melakukan evaluasi terhadap efektifitas pelatihan yang sudah
dilaksanakan. Personil yang menjalankan tugas yang menyebabkan dampak
penting tehadap lingkungan harus memiliki kompetensi berdasarkan pendidikan,
pelatihan dan pengalaman yang memadai
Departemen Pengembangan Sumber Daya Manusia memelihara catatan
pendidikan, pelatihan dan pengalaman karyawan
Pelatihan, Kepedulian dan Kesadaran dijelaskan secara detail dalam Prosedur
Pelatihan
IV.3. KONSULTANSI DAN KOMUNIKASI
PT. BRANTAS ABIPRAYA (Persero) telah menetapkan dan memelihara pentingnya
proses konsultansi dan komunikasi kapada dan dari karyawan dan pihak-pihak
yang berkepentingan mengenai OHSAS

Konsultansi dan Komunikasi dapat dilakukan secara lisan dan atau tertulis,
misalnya melalui rapat internal, nota dinas, papan pengumuman dengan alur
komunikasi mengikuti tingkat dan fungsi di dalam PT. BRANTAS ABIPRAYA
(Persero).

PT. BRANTAS ABIPRAYA (Persero) telah menetapkan mekanisme konsultansi dan


komunikasi. Secara detail konsultansi dan komunikasi OHSAS dituangkan dalam
prosedur Konsultansi dan Komunikasi.

IV.4. DOKUMENTASI
PT. BRANTAS ABIPRAYA (Persero) telah menetapkan dan memelihara informasi
dalam media cetak dan elektronik untuk menerangkan unsur-unsur inti dari
system manajemen OHSAS dan interaksinya dan memberikan petunjuk
dokumentasi yang terkait.

Dokumentasi Sistem Manajemen Lingkungan dikelompokan berdasarkan sifat,


kepentingan dan isinya. Untuk memudahkan penggunaannya PT. BRANTAS
ABIPRAYA (Persero) telah mendokumentasikan dalam bentuk dokumen :
Level 1 : Manual
OHSAS Level 2 :
Prosedur
Level 3 : Instruksi Kerja
Level 4 : Dokumen Pendukung dari Internal dan Eksternal

IV.5. PENGENDALIAN DOKUMEN


PT. BRANTAS ABIPRAYA (Persero) telah menetapkan prosedur dan metodologi
pengendalian dokumen untuk menjamin seluruh dokumen terawat dengan baik,
mudah ditemukan dan disimpan dengan baik. MR bertanggung jawab terhadap
Pengendalian Dokumen yang mencakup kegiatan :
1. Klarifikasi dan Identifikasi,
2. Perubahan, Penggantian maupun pemusnahan
Dokumen yang maslih berlaku terdapat di semua tempat yang menggunakan
sesuai dengan fungsi dan jabatannnya. Dokumen yang sudah tidak diperlukan
(Dokumen Kadaluarsa) dapat dimusnahkan dari tempat penggunaannya. Untuk
keperluan referensi, master dokumen kadaluarsa dapat disimpan tersendiri
sesuai ketentuan.
Untuk keperluan penyempurnaan, maka seluruh dokumen system manajemen
OHSAS dikaji ulang secara berkala dan bila perlu dilakukan perbaikan. Hasil
perbaikan disahkan oleh pejabat yang berwenang. Kendali Dokumen diatur
dalam Prosedur Pengendalian Dokumen.

IV.6. PENGENDALIAN OPERASIONAL


PT. BRANTAS ABIPRAYA (Persero) telah mengidentifikasikan operasi dan kegiatan
serta menetapkan metodologi pengendalian yang berkaitan dengan resiko
OHSAS untuk menjamin tercapainya kebijakan dan sasaran OHSAS.
Bahaya dan resiko OHSAS dikendalikan melalui perangkat Pengendalian
Operasional dengan menetapkan kondisi dan kriteria operasi.
Pengendalian operasi akan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kegiatan
dan operasi rutin PT. BRANTAS ABIPRAYA (Persero), termasuk kepada pemasok
dan kontraktor PT. BRANTAS ABIPRAYA (Persero).
Membuat Prosedur Pengendalian Operasional dan Instruksi Kerja sesuai dengan
bahaya dan resiko OHSAS. Secara detailnya dituangkan dalam Prosedur
Pengendalian Operasional.

IV.7. KESIAGAAN DAN TANGGAP DARURAT


PT. BRANTAS ABIPRAYA (Persero) telah menetapkan Prosedur untuk
mengidentifikasikan potensi terjadinya keadaan darurat seperti potensi terhadap
terjadinya kecelakaan, kebakaran, bahaya peledakan, serta situasi keadaan
darurat lainnya dan meresponnya
untuk mencegah serta menaggulangi kemungkinan sakit dan cedera yang
berhubungan dengannya.
Prosedur Kesiagaan dan Tanggap Darurat yang telah dibuat secara berkala
dilakukan uji coba dan dilakukan pengkajian dan penyempurnaan khususnya
setelah terjadi kecelakaan atau situasi darurat.
Direktur Utama telah membentuk Tim Penangulangan Keadaan Darurat yang
diketahui oleh Dewan Direksi dari setiap perwakian tiap Departemen disertai
dengan tugas dan tanggung jawab. Secara detail diatur dalam Prosedur
Kesiagaan dan Tanggap Darurat.

V. PEMERIKSAAN DAN TINDAKAN PERBAIKAN


Pemerikasaan dan perbaikan adalah tahapan kegiataan yang bertujuan untuk
memastikan system manajemen OHSAS PT. BRANTAS ABIPRAYA (Persero) berjalan
sesuai dengan persyaratan yang telah ditetapkan dengan melakukan:
Pemantauan dan Pengukuran Kinerja OHSAS termasuk peralatan pemantauan dan
pengukuran yang digunakan telah dikalibrasi. Menangani dan menyelidiki kecelakaan,
insiden dan ketidaksesuaian yang terjadi. Penyelidikan Ketidaksesuaian, Tindakan
Perbaikan dan Pencegahan dilakukan oleh personil yang telah ditetapkan.
Merekam setiap informasi yang berkaitan dengan penerapan OHSAS 18001 : 2000 dan
dipelihara sesuai kebutuhan system dan PT. BRANTAS ABIPRAYA (Persero). Melakukan
audit baik internal maupun eksternal untuk memastikan Sistem Manajemen OHSAS PT.
BRANTAS ABIPRAYA (Persero) memenuhi pengaturan system manajemen yang
direncanakan dan diterapkan dengan baik sesuai persyaratan yang ditetapkan.
V.1. PENGUKURAN DAN PEMANTAUAN KINERJA
PT. BRANTAS ABIPRAYA (Persero) telah menetapkan prosedur untuk memantau &
mengukur kinerja OHSAS secara teratur. Merekam informasi untuk mengetahui
perkembangan kinerja, pengendalian operasi yang releban dan kesesuaiannya
dengan sasaran OHSAS PT. BRANTAS ABIPRAYA (Persero)
Peralatan yang digunakan untuk memantau dan mengukur telah dikalibrasi dan
dipelihara termasuk rekaman prosesnya disimpan
Secara detail diatur dalam Prosedur Pengukuran dan Pemantauan Kinerja

V.2. KEGIATAN, INSIDEN, KETIDAKSESUAIAN DAN TINDAKAN PERBAIKAN DAN


PENCEGAHAN
PT. BRANTAS ABIPRAYA (Persero) akan menetapkan pejabat yang bertanggung
jawab dan berwenang untuk memeriksa ketidaksesuaian terhadap sistem
manajemen OHSAS, menangani dan menyelidiki kecelakaan, insiden dan
ketidaksesuaian serta melaksanakan tindakan pencegahan dan penaggulangan
ketidaksesuaian yang terjadi serta melaksanakan tindakan perbaikan dan
pencegahan untuk tidak terulangnya kembali ketidaksesuaian Tindakan
perbaikan dan pencegahan ditinjau ulang untuk memastikan pelaksanaan
tindakan perbaikan dan pencegahan telah dilaksanakan dengan benar dan
efektif
Catatan kejadian ketidaksesuaian, dan pelaksanaan tindakan perbaikan serta
pencegahan didokumentasikan
Secara detail diatur dalam Prosedur Penyelidikan Kecelakaan dan
Ketidaksesuaian, Tindakan Perbaikan dan Pencegahan

V.3. RECORD DAN PENGELOLAAN RECORD


PT. BRANTAS ABIPRAYA (Persero) telah menetapkan Prosedur Pengendalian
Record untuk identifikasi, pemeliharaan, jelas terbaca, mudah diperoleh dan
disimpan di tempat yang terlindung dari kerusakan dan kehilangan.
Record dapat berbentuk dalam berbagai jenis media dan memiliki masa simpan
yang ditetapkan untuk waktu tertentu dan dimusnahkan bila telah tidak berlaku
lagi (kadaluarsa) Secara detail diatur dalam Prosedur Pengendalian Record

V.4. AUDIT
Untuk menjamin efektifitas penerapan sistem manajemen OHSAS PT. BRANTAS
ABIPRAYA (Persero) telah menetapkan prosedur Audit Internal untuk menentukan
sistem manajemen OHSAS :
a. Dilaksanakan sesuai rencana yang telah ditetapkan dan kesesuaiannya
dengan persyaratan standar OHSAS 18001:2007
b. Menentukan efektifitas pelaksanaan sistem menejemen OHSAS
c. Memberikan informasi dan masukan kepada Manajemen sebagai bahan evaluasi
Penetapan jadual audit akan mempertimbangkan hasil penilaian resiko maupun
hasil audit sebelumnya
Hasil audit ditindaklanjuti oleh departemen yang terkait sesuai dengan temuan
audit dan harus dilakukan verifikasi ulang untuk memastikan tindakan perbaikan
dan pencegahan telah sesuai dan berjalan dengan efektif
Hasil audit akan dievaluasi dalam Tinjauan Manajemen, dan seluruh rekaman
audit akan disimpan sampai periode waktu tertentu
Audit dilaksanakan oleh auditor yang terlatih dan mandiri serta dilakukan oleh
auditor yang tidak mempunyai tanggung jawab terhadap bagian / area yang
diaudit dan hasil audit

VI. TINJAUAN MANAJEMEN


Manajemen PT. BRANTAS ABIPRAYA (Persero) telah menetapkan Prosedur Tinjauan
Manajemen 1 (satu) kali dalam setahun dipimpin oleh MR dan dihadiri oleh Direksi dan
Perwakilan dari setiap Biro
/ Divisi / Proyek
Tinjauan Manajemen akan mengkaji kesesuaian. Kecukupan dan efektifitas berjalannya
sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja yang berkesinambungan.
Tinjauan ini termasuk pengkajian peluang peningkatan dan perubahan-perubahan
bilamana diperlukan terhadap Kebijakan dan Sasaran OHSAS serta elemen-elemen lain
dari sistem manajemen OHSAS
Dalam pelaksanaan, tinjauan manajemen dibuat berdasarkan masukan berupa hasil
audit, tingkat pencapaian sasaran, status tindakan koreksi dan pencegahan, tindak
lanjut dari tinjauan manajemen sebelumnya, perubahan yang berpengaruh terhadap
sistem manajemen OHSAS termasuk perkembangan situasi yang terus berubah dan
komitmen untuk perbaikan secara terus menerus.

8. Pekerjaan Persiapan Lainnya sesuai BQ


Pihak kontraktor akan mengadakan Pekerjaan Persiapan lain untuk menunjang
kelancaran dalam pelaksanaan pekerjaan yang dipersyaratkan. Pekerjaan ini akan
dilaksanakan sesuai dengan persyaratan dalam Tender Dokumen
Emergency Flow for the Accident

Accide

Prevention of
Second
Accident

Inform to Rescue
Safety Injured
Manager Person
Collect & Confirm
Information
Who ? Why
Inform ? Transfer
Site When ? What Injured
Offic ? Where ? Person to
First Aid

Safety Manager Initial


shall:
Prepare Accident Report Diagnosis
- Analyze Cause of Accident at First Aid
- Revise Work Procedure (if
- necessary) Take Necessary If necessary
- Action to Prevent Transfer
Injured
NotifyConcerned Parties in Person to
Writing Hospital by
Ambulance
Employ

Diagnosis
Engineer by
Doctor at
Hospital
Authorities
Concerned Inform and Publicize
Revised Preventive
Measures in Site
Minor Accident

Accident

Report to HSE Unit

Check Victim

Do in Polyclinic
Hospital
at Project

Accident
Report
Recorded

Finish

Seriously Injured/Accident

Seriously Injured

- Report
to Report to
Depnak Project Manager
er & HSE Unit
- Report to P2K3
- Division/Area

Adm. By Administration Manager

Victim brought to Hospital


Report to Jamsostek

Jamsostek Insurance Take for treatment


cost

Process recovery from injured/Illness


Death Sacrifice/Accident

Deat
h
Victi

Locatio Report Visum


n to HSE et
Saved Unit Repertu
Report to P2K3 Area Office/Division

Report Report Police


to to Notificati
Project Police on Letter
Manage

Investigation Report Report to Victim


to Jamsoste returned
Familiy k/ to Family
Report to Investigation Depnake

Legacy Insuranc
or e
Inheritanc Claim

Prepairing Sympathet
Funeral
of ic Care
document
by heirs
II.4.2. Pekerjaan Pengukuran dan Bowplank

- Pengecekan titik-titik referensi (existing BM) dengan


pengukuran polygon dan waterpass sehingga dapat diketahui
koordinat (x,y,z) titik-titik BM yang sesungguhnya lalu
dibandingkan dengan data-data titik BM dalam gambar untuk
mengetahui apakah titik BM tersebut masih baik atau sudah
rusak.
- Pembuatan / pemasangan titik duga pokok yang ditentukan
oleh direksi pekerjaan bersama dengan kontraktor/pemborong
yang berguna untuk mempermudah kegiatan staking out
selama pelaksanaan pekerjaan
- Pelaksanaan pengukuran akan dilakukan team
pengukuran yang dikoordinir oleh seorang surveyor yang
sudah berpengalaman pada bidangnya dengan
menggunakan peralatan-peralatan antara lain :
Total Station atau EDM, untuk pengukuran polygon.
Automatic Level wild NAK 2 lengkap dengan statisnya dan bak ukur aluminium panjang 4
meter untuk pengukuran waterpass

Hasil pengukuran akan dilaporkan kepada Konsultan Pengawas dan Pimpro untuk
mendapatkan comments atau approval.
Untuk selanjutnya data hasil pengukuran/survey lapangan tersebut dapat dipakai sebagai
bahan untuk menyiapkan rekayasa engineering, dan perhitungan volume MC0, serta sebagai
acuan dalam pelaksanakan pekerjaan fisik seperti : Pekerjaan Galian, Pekerjaan Pas. Batu Kali,
Pekerjaan Beton dan lain-lain sesuai dengan pekerjaan yang dilelangkan.

II.4.3. Pekerjaan Pembersihan dan Penataan Lokasi

Pekerjaan
:
Pembersihan Lokasi Lahan
Pembersihan lokasi pekerjaan dari material
yang tidak diperlukan sesuai dengan
spesifikasi teknis ( semak, rerumputan,
semak belukar, pepohonan, tonggak-
tonggak, dll)

Peralatan:
- Gergaji
- Bulldozer
- Excavator Loading
- Dump Truck hauling & Dumping ke
disposal area / lokasi pembuangan

Hasil pembersihan dikumpulkan untuk


kemudian dibakar. Pengumpulan dan
pembakaran dilakukan pada lokasi yang
dianggap aman, dijaga dan tidak
membahayakan/merugikan lingkungan
sekitar. Sisa Pembakaran yang sudah padam
sama sekali ditanam dan diurug kembali
secara rapi.
Pengupasan Lapisan Atas /
Stripping
- Pengupasan lapisan top soil
(stripping) Pekerjaan ini
dilaksanakan pada lokasi
pekerjaan yang telah ditentukan.
Stripping dilakukan dengan
kedalam minimal 15 - 20 cm atau
ditentukan lain sesuai yang
dipersyaratkan. Pohon- pohon
Peralatan: dibongkar sampai keakar- akarnya,
- Bulldozer Stripping kemudian bekas akar diisi dengan
tanah kemudian dipadatkan.

TAHAP PEKERJAAN FISIK


II.4.4. Pengalihan Aliran air sungai dan Pengeringan
Melihat Struktur & kondisi yang ada, maka pada saat pelaksanaan
Pekerjaan Bendung dan Intake, akan dilaksanakan Pengalihan Aliran
Sungai yang ada.

Penggalian dan pembuatan Diversion Chanel sementara (untuk bendung /


weir). Penggalian dan pembuatan diversion chanel dengan alat berat.
Untuk selanjutnya Material galian dapat digunakan sebagai cofferdam.
Construction Open Cut.

1).Penggalian saluran pengelak dan tanggul penutup alur


- Galian saluran pengelak merupakan galian terbuka untuk
mengalihkan aliran sungai sesuai gambar rencana yang telah
disetujui oleh Direksi
- Galian ini mencakup semua material, material hasil galian dibuang
ke tanggul penutup bagian hulu dan bagian hilir rencana pembuatan
bendung atau sesuai petunjuk Direksi.
- Tanggul penutup alur
Pekerjaan tanggul penutup alur dibagi menjadi 2 tipe timbunan :
1. Tanggul penutup aliran air bagian hulu
2. Tanggul penutup aliran air bagian hilir

Pekerjaan ini dilaksanakan bersamaan dengan penggalian saluran pengelak

Sebelum penimbunan dilakukan maka dilakukan pengupasan permukaan


yang bakal ditimbun dengan tebal (t) = 20 cm atau 30 cm yang dilakukan
dengan Bulldozer 15 Ton dan hasil kupasan dibuang keluar (50%) dengan
menggunakan Excavator 0,9 m3 dibantu Dump Truck 6 Ton

Pelaksanaan timbunan tanggul penutup alur dengan menggunakan peralatan :


- Excavator = Pengadaan material
- Bulldozer = Penghamparan timbunan sejauh 30 m dorong
- Vibro Roller = Pemadatan timbunan
Diversional Canal

Cofferdam

Struktur Bendung

Intake& Saluran Pemba

Cofferd am
Water Flow

Pada lereng cofferdam yang berhubungan air sungai existing, dilindungi dengan Sand Bag atau dapat juga dengan mat

Diversion Canal

Peralatan Kerja :
Excavator+breaker : Gali tanah berbatu
Work Site - Excavator : Gali Canal dan Tuang
material coferdam
- Bulldozer : menghampar material
Cofferdam urugan coferdam dan dilanjutkan
dengan pemadatan oleh alat
Pemadat
Gambar hanya sebagai alat visual, tanpa dimensi dan bentuk sebenarnya
- Dump Truck (jika diperlukan) untuk
angkut tanah galian lebih dari
jangkauan excavator dan buldozer
Macam Pengadaan Material Cofferdam

Rencana Bangunan Saluran Pengelak;

Saluran Pengelak (Diversion


33 m
Canal)
- Lebar dasar (b) = 20 m
- Kemiringan talud = 1 : 1 30 m
- Kedalaman saluran (h) = 2,5 m
- Lebar bantaran (kiri - kanan) = 20 m
2,5 m
- Tinggi jagaan (freeboard)
diatas bantaran = 1,5 m

1.5 m 1.5 m

4m
KIsdam (Coverdam)
- Lebar atas (b) =4m
- Kemiringan talud = 1 : 0.5
4m
- Tinggi kistdam (h) = 4,0 m

8m

Gambar & Dimensi diatas hanya sebagai Ilustrasi dari Pekerjaan Saluran Pengelak / diversion canal
secara umum. Untuk bentuk dan Dimensi sebenarnya dilapangan sesuai dengan Gambar Kerja, BQ dan
kondisi real lapangan
FLOW CHART SALURAN PENGELAK
START

Pek. Survey & Pengukuran

No
Cek

Ok
Pek. Pengajuan Gambar & Rencana Kerja

No
Cek

Ok
Pek. Penggalian
Saluran
Pengelak
No
Cek

Ok
Pek. Penimbunan Tanggul
Penutup Alur

No
Cek

Ok

Pek. Batu kosong


atau rip-rap

No
Cek

Ok

Pek. Struktur Bendung

No
Cek

Ok
Bongkar Batu kosong
atau rip-rap
No
Cek

Ok
Pek. Bongkar Tanggul
Penutup Alur

No
Cek

Ok Pek. Penutupan Kembali Saluran Pengelak

Pek. Pengalihan
aliran sungai ke
No
Bendung FINI
Cek
No SH
Cek
Ok

Ok
2). Pengeringan lokasi Pondasi Bangunan Utama Bendung
dengan pemompaan.
Fasilitas Pengeringan untuk Bendung dan Intake dilaksanakan untuk
mengeringkan Lokasi pekerjaan dari genangan air, berupa Pompa
Submersible 6, 4 dengan vinyl hose untuk temporere di lokasi
pekerjaan dengan cara memompa genangan air ke luar cofferdam

Pengeringan :
- Pengajuan schedule dan ijin dari direksi pekerjaan
- Peralatan Pompa air dengan kapasitas yang
memadai (dimana alat tersebut diperkirakan
mampu untuk menyedot air yang ada selama
pekerjaan berlangsung atau lingkungan
menjadi kering) di mobilisasi ke lokasi
pekerjaan.
- Dibuat selokan dan dibuat tempat
penampungan dimana ujung dari selokan
tersebut berujung ke tempat penampungan
air tersebut.
- Selanjutnya pipa air dari pompa air diletakkan
pada tempat penampungan air tersebut untuk
kemudian dialirkan/dibuang ke luar dari lokasi
pekerjaan.

FLOW CHART

START

SURVEY

PENGAJUAN GAMBAR
DAN RENCANA
KERJA

Tidak
persetujuan

Ya

PELAKSANAAN GALIAN PELAKSANAAN


SALURAN PEKERJAAN COFERDAM &
PENGELAK PENGERINGAN

FINISH
II.4.5. Pekerjaan Bendung dan Intake

Fungsi utama dan prinsip rancangan dari


bendung dan intake:
- Intake harus mampu mengalihkan air sungai ke
dalam saluran pembawa pada debit tertentu
setiap saat

- Lokasi intake sebaiknya di sisi luar belokan


sungai untuk meminimalisasi pengendapan di
saluran pembawa

- Usaha pencegahan perlu dilakukan untuk


memisahkan sampah terapung (dengan saringan
kasar atau lubang intake bawah muka air) dan
kerikil (ambang di dasar), dari air yang masuk ke
saluran pembawa

Gambar hanya sebagai contoh Struktur Bendung - Pintu air harus diletakkan sedekat mungkin
dan Intake secara umum dengan lubang intake agar memudahkan
Untuk dimensi dan bentuk struktur sebenarnya penggelontoran endapan yang ada di depan
dikerjakan sesuai dengan Gambar Tender dokumen lubang intake

1. Pekerjaan Pendahuluan
Pelaksanaan konstruksi bendung baru bisa dilaksanakan setelah penunjang
konstruksi telah dilaksanakan dengan baik dan memenuhi syarat yang
diharapkan sebagai fungsi struktural , fungsional dan keamanan selama masa
konstruksi .

Untuk Tahapan Pekerjaan Struktur Bendung itu sendiri dapat diuraikan sebagai
berikut: Secara umum, Pekerjaan Konstruksi bendung dibagi dalam tahapan
pekerjaan Sebagai Berikut :

Tahap 1;
Penunjang konstruksi disini yang dimaksud adalah;
- Peralatan survey dan tenaga survey yang memadai beserta alat bantu
lainnya
- Pekerjaan Pembangunan Tanggul Penutup / Kisdam dan Dewatering. Saluran
pengelak dengan kapasitas pengalirannya dan tanggul penutup alur yang
kokoh dan aman terhadap banjir selama masa pelaksanaan konstruksi.
Selama pelaksanaan pekerjaan struktur bendung, dilakukan pemompaan air
yang ada dengan mesin pompa air keluar lokasi pekerjaan.
- Penyiapan lahan untuk buangan atau penyimpanan sementara hasil galian
- Penyiapan lahan untuk stockpile material beton dan pasangan batu yang
dekat dengan lokasi kerja.
Pelaksanaan konstruksi Bendung dibagi menjadi 2 bagian utama :

Bagian Hilir Bendung; Bagian Hulu Bendung;


- Mercu/pelimpah dan lantai - Lantai muka (appron)
pembilas - Dinding sayap hulu
- Lantai kolam olakan
- Dinding penahan kiri/kanan &
intake
- Dinding sayap hilir
- Batu Kosong

Tahap 2;
Pekerjaan Struktur
Bendung
Pekerjaan Bendung secara umum.
Pekerjaan dilakukan pada bagian bendung yang terendah / hilir (kolam olak /
Stilling Basin) menuju bagian yang lebih tinggi. Pekerjaan dilanjutkan ke tubuh
bendung (bagian lebih tinggi) sampai lantai muka/hulu (Aprron). Kemiringan
galian dibuat 1 : 0,5 untuk mencegah kelongsoran

Work Direction

Bagian Hilir Bendung Bagian Hulu Bendung

Gambar hanya sebagai contoh Pekerjaan Struktur Bendung dan Intake secara Umum
Untuk dimensi dan bentuk struktur sebenarnya dikerjakan sesuai dengan Gambar Tender dokumen
Tahapan Pekerjaan
1. Pek. Pembersihan Lokasi Pekerjaan
Assumsi :
1. Pekerjaan dengan Alat berat, Pekerja dan alat
bantu Peralatan Kerja;
- Excavator dan Buldozer
- Alat Bantu

Uraian Pekerjaan :
1. Sebelum dilaksanakan pekerjaan, ditentukan terlebih dahulu lokasi
pekerjaan berupa panjang dan lebar lokasi pekerjaan

2. Dilaksanakan pembersihan lokasi pekerjaan dengan peralatan berat


dengan uraian pekerjaan sebagai berikut ;
2.1. Pekerjaan Pembersihan (land clearing) & Pembongkaran (grubbing)
Pembersihan lokasi pekerjaan dari material yang tidak diperlukan
sesuai dengan spesifikasi teknis ( semak, rerumputan, semak
belukar, pepohonan, tonggak-tonggak, dll) yang harus dibersihkan
dengan menggunakan Excavator sesuai dengan spesifikasi teknis.

Hasil pembersihan dikumpulkan untuk kemudian dibakar atau


dibuang ke lokasi pembuangan. Pengumpulan dan pembakaran
dilakukan pada lokasi yang dianggap aman, dijaga dan tidak
membahayakan/merugikan lingkungan sekitar. Sisa Pembakaran
yang sudah padam sama sekali ditanam dan diurug kembali secara
rapi.

2.2. Pengupasan lapisan top soil (stripping)


Pekerjaan ini dilaksanakan pada lokasi pekerjaan yang telah ditentukan).

Stripping dilakukan dengan kedalam kurang lebih 15 s/d 20 cm.


Pohon-pohon dibongkar sampai keakar-akarnya, kemudian bekas akar
diisi dengan tanah kemudian dipadatkan

Pekerjaan Perintisan
dan Pembersihan

Pembersihan lokasi pekerjaan


dari material yang tidak
diperlukan sesuai dengan
spesifikasi teknis ( semak,
rerumputan, semak belukar,
pepohonan, tonggak-tonggak,
dll)

Peralatan:
- Gergaji Mesin / Chain
saw
- Bulldoz
er
Atau ditentukan lain, Material hasil pembersihan dibuang ke lokasi pemb
Excavator /wheel loader
Loading
Dump Truck hauling & Dumping ke disposal area / lokasi pembuanga

Pengupasan Lapisan Atas /


Stripping
- Pengupasan lapisan top soil
(stripping) Pekerjaan ini
dilaksanakan pada lokasi pekerjaan
yang telah ditentukan. Stripping
dilakukan dengan kedalam minimal
15 - 20 cm atau ditentukan lain
sesuai yang dipersyaratkan. Pohon-
pohon dibongkar sampai keakar-
akarnya, kemudian bekas akar diisi

Peralatan:
- Bulldozer
Stripping

2. Pek. Galian Tanah


Galian bendung dibagi menjadi 2 bagian dengan tahapannya :
Galian Bagian Hilir :
- Penggalian tanah untuk arah baru aliran air ke sungai
- Penggalian tanah untuk kolam olak/down stream/Stilling
- Pelaksanaan Penggalian untuk struktur penahan tebing/talud bagian kiri dan
kanan bagian downstream
- Pelaksanaan Penggalian pondasi bagian tubuh bendung/mercu bendung dan
dinding penahan tegak kiri dan kanan sampai Appron

Galian Bagian Hulu :


- Penggalian dasar sungai sampai elev. dasar rencana lantai muka / Appron
sesuai gambar kerja.

Peralatan Kerja Galian:


Peralatan yang digunakan untuk penggalian adalah sebagai berikut :
- Excavator Kap. 0.9 m = 2 Unit (lok Bendung)
- Alat bantu lainnya

Waktu Pelaksanaan = sesuai dengan Lampiran Jadual Pelaksanaan Pekerjaa


yang merupakan satu kesatuan dalam dokumen penawaran.
Peralatan Kerja Pembuangan dan Timbunan ex galian:
Peralatan yang digunakan untuk membuang hasil galian adalah
sebagai berikut :
= Untuk loading material ex galian di stock
pile ke
- Dump truck dumptruck (unsuitable material / material
- Alat bantu dibuang)
lainnya
Waktu Pelaksanaan = sesuai dengan Lampiran Jadual Pelaksanaan
Pekerjaan yang
merupakan satu kesatuan dalam dokumen penawaran.

Visualisasi / Gambaran Pekerjaan

Galian oleh excavator dan dibuang disekitar lokasi galian (stock


pile). Material galian terpakai dipakai untuk timbunan dan tidak
terpakai dibuang. Loading dengan wheel loader

Galian langsung dari excavator ke dump truck Handling material galian


menuju buangan atau lokasi timbunan (tanpa
stock pile)

Pada Lokasi galian dengan lereng berundak /


lereng berbentuk sesuai gambar kerja (galian
dengan ketinggian)
Proses Galian
Gambar dibawah hanya sebagai Ilustrasi Tahapan Pekerjaan Galian Bendung Secara
Umum, adapun bentuk, ukuran dari rencana galian sebenarnya sesuai dengan dokumen
pelelangan

Proses Tahapan
Galian Layer
Galian
Kisdam dan Dewatering
Bersamaan dengan penggalian struktur bendung untuk menjaga agar
permukaan galian tiap tahapan tidak tergenang air akibat rembesan dan air
hujan maka dilakukan pengeringan / dewatering dengan penggunaan
submersible pump dia 4" sebanyak 8 unit dengan menggunakan Genset
100 Kva.

Peralatan dewatering (pompa) dilengkapi masing - masing dengan selang


pembuang (sunny hose) @ 50 m dan pipa pvc yang ditanam didalam
tanggul pengarah alur sesuai dengan posisi pompa masing - masing.

FLOW CHART GALIAN TANAH

START

SURVEYING
WORKS

EXCAVATION

MATERIAL
HASIL
GALIAN
PERBAIK
Chec
k

INSPEC
TI O TIDA
TIDA ON

FINI Material Material Tidak


terpakai/ terpakai/tdk
dapat dapat
dimanfaatkan

Pembuangan
Hasil galian
disekitar lokasi
Timbunan pada Timbunan
pekerjaan
lokasi lain yang Kembali
dipersyaratkan dipadatkan

Sesuai yang dipersyaratkan dalam


dokumen
Pelelangan
Pekerjaan yang termasuk dalam Pekerjaan Galian Tanah
2.1. Galian tanah biasa untuk Bangunan;
Semua galian tanah, pasir, kerikil dan batu campur pasir yang dapat digali
secara efektif dengan peralatan dan tenaga orang seperti yang disetujui
Direksi.

2.2. Galian tanah berbatu : lapis batu yang dapat dibongkar secara efektif dengan
menggunakan " ripper" atau "gigi bucket"

2.3. Galian Batuan Keras dengan Peledak (Blasting)

Uraian
2.1. Pek. Galian Tanah Biasa (Lunak) dan Pembuangan
Assumsi :
1. Pekerjaan dengan Alat berat, Pekerja dan alat bantu

Peralatan Kerja;
- Excavator untuk penggalian dan menempatkan hasil galian
- Dump truck untuk membuang material ex galian ke lokasi pembuangan
yang telah disetujui
- Alat Bantu

Uraian Pekerjaan :
Pekerjaaan ini meliputi semua galian dalam batas rencana yang ada dalam
gambar, pemindahan, pengangkutan, pemanfaatan atau pembuangan,
pembentukan bidang galian dan penyempurnaan bidang galian terbuka,
sesuai spesifikasi dan garis, ketinggian, kelandaian, ukuran dan penampang
melintang yang tercantum dalam gambar dan petunjuk konsultan Pengawas.

Pelaksanaan:
1. Pekerjaan persiapan meliputi :
- Penyiapan Shop Drawing hingga mendapat approval dari Engineer
- Penyiapan peralatan kerja dan tenaga

2. Pekerjaan Pengukuran.
Sebelum penggalian dimulai, harus dilakukan pekerjaan Pengukuran untuk
mengetahui batas-batas dan elevasi rencana penggalian.

3. Penggalian
Penggalian dilakukan sesuai garis ketinggian dan elevasi yang ditunjukan
dalam gambar.

Material hasil galian ditempatkan di sekitar lokasi pekerjaan sesuai dengan


gambar kerja atau yang dipersyaratkan.
Material hasil galian yang dapat dimanfaatkan (suitable material) dapat
digunakan kembali untuk urugan kembali (Urugan tanah setempat)

Material hasil galian yang tidak memenuhi syarat diangkut dengan


dump truck dibuang ke disposal area yang disetujui direksi
Pekerjaan Peralatan & kegunaan

Pek. Galian = 1. Excavator


untuk memotong / menggali di lokasi
galian/pekerjaan dan dari proses galian
dituang ke bak dump truck untuk selanjutnya
dihantar ke lokasi timbunan / Pembuangan

2. Dump Truck
Menghantar material galian ke lokasi
pembuangan
/ Timbunan
Visualisasi Pekerjaan

Excavation by
Excavator

Excavation by
Excavator
Ramp untuk turun
naik alat berat dan
truck

Gambar hanya sebagai alat visual, tanpa dimensi dan bentuk


Pekerjaan galian
dengan
kedalaman tidak lebih
dari
2 m.

Secara umum lereng


pada
galian tidak lebih dari 2
m
dibuat tegak, atau
jika
ditentukan lain sesuai
kondisi lapangan,
lereng
galian dibuat miring
1:3
ataupun 1:2

Untuk Lokasi yang tidak dapat dijangkau dengan Alat berat, Pekerjaan dapat dilakukan
Pekerjaan galian
Oleh Pekerja & alat bantu dengan
kedalaman lebih dari 2
m tapi tidak lebih dari
Secara umum lereng
pada
galian tidak lebih dari 2
m dibuat miring 1:3

Pada Lokasi galian dengan lereng berundak /


lereng berbentuk sesuai gambar kerja (galian
dengan ketinggian)
FLOW CHART PEKERJAAN GALIAN

START

SURVEYING WORKS

EXCAVATION

MATERIAL HASIL GALIAN


Chec
k

PERBAIKAN OK

INSPEC Material terpakai/


TI Material Tidak
dapat
ON terpakai/tdk
dimanfaatkan
dapat
TIDAK
dimanfaatkan

FINISH
OK

Pembuangan Hasil
galian ke
disposal area

Sesuai Persyaratan
yang ditentukan
dalam Dokumen Penimbunan di Penimbunan
Lelang lokasi langsung di lokasi
penimbunan Pek. penimbunan
sementara/stok
area

PEKERJAAN
TIMBUNAN/URUG
AN TANAH
2.2. Galian tanah berbatu : lapis batu yang dapat dibongkar secara
efektif dengan menggunakan " ripper" atau "gigi bucket"
Assumsi :
1. Pekerjaan dengan Alat berat, Pekerja dan alat bantu

Peralatan Kerja;
- Excavator untuk penggalian dan menempatkan hasil galian
- Dump truck untuk membuang material ex galian ke lokasi pembuangan
yang telah disetujui
- Alat Bantu

Secara khusus, galian tanah berbatu adalah pekerjaan galian pada lokasi
tanah dengan permukaan berbatu yang ditentukan dalam spesifikasi teknis
dan gambar kerja dan pekerjaan ini dapat dilakukan dengan peralatan
excavator

Pelaksanaan:
1. Pekerjaan persiapan meliputi :
- Penyiapan Shop Drawing hingga mendapat approval dari Engineer
- Penyiapan peralatan kerja dan tenaga

2. Pekerjaan Pengukuran.
Sebelum penggalian dimulai, harus dilakukan pekerjaan Pengukuran untuk
mengetahui batas-batas dan elevasi rencana penggalian.

3. Penggalian
Penggalian dilakukan dengan cara :

3.1.Galian dengan Excavator


(tanpa alat breaker)
Excavator untuk penggalian
batuan dan memuat material
dari hasil galian batuan ke
bak dump truck / stock pile
sementara

3.2.Galian dengan Excavator +


alat breaker (Jika diperlukan)

Untuk Galian batuan yang


keras (tidak dapat langsung
digali oleh buket excavator),
galian dapat dilakukan
dengan breaker. Material
yang telah hancur diangkut
oleh excavator ke bak dump
truck.
Penggalian dilakukan sesuai garis ketinggian dan elevasi yang ditunjukan
dalam gambar.
Material hasil galian ditempatkan di sekitar lokasi pekerjaan sesuai dengan
gambar kerja atau yang dipersyaratkan.

Material hasil galian yang dapat dimanfaatkan (suitable material) dapat


digunakan kembali untuk Pekerjaan Timbunan

Material hasil galian yang tidak memenuhi syarat diangkut dengan


dump truck dibuang ke disposal area yang disetujui direksi.

3. Pekerjaan Struktur Bendung


Secara Umum Pekerjaan dilakukan pada bagian bendung yang terendah (kolam
olak / Stilling Basin) menuju bagian yang lebih tinggi. Pekerjaan dilanjutkan ke
tubuh bendung (bagian lebih tinggi) sampai lantai muka (Aprron).

Urutan Pelaksanaan pekerjaan bendung adalah sebagai berikut :


Penggalian tanah telah selesai dilaksanakan.
Pelaksanaan pasangan batu untuk dasar/landasan pada lokasi down stream
Pelaksanaan pekerjaan struktur penahan tebing/talud bagian kiri dan
kanan
dari pasangan batu kali (termasuk wheep hole) bagian downstream secara
bertahap.
Pelaksanaan Pekerjaan Pasangan Batu kali pada dinding Penahan tegak pada
tubuh bendung dan dinding tegak pada Pintu Intake dan Penguras dan dinding
appron
Pelaksanaan pekerjaan pasangan batu untuk dinding penahan tegak di bagian
pintu penguras
Pelaksanaan pekerjaan pasangan batu pada tubuh bendung
Pelaksanaan pekerjaan pasangan batu kali untuk lantai muka (Appron)
Pelaksanaan Pekerjaan Batu kosong
Pelaksanaan selimut beton diatas pasangan batu pada dasar/landasan pada
lokasi down stream Tubuh bendung - Appron
Pemasangan pintu-pintu air di intake dan penguras
Pekerjaan lainnya sesuai gambar kerja

Material hasil galian bendung yang berupa sirtu (gravel) di tempatkan/di bawa ke
screen plant untuk diproses menjadi bahan baku beton, sedang material sirtu yang
bercampur dengan tanah ditempatkan disebelah kiri dari tanggul sementara.

Tahapan Pasangan batu kali dikerjakan setelah pekerjaan galian selesai dan
mencapai elevasi yang dikehendaki. Pekerjaan Pasangan batu dimulai dari lokasi
kolam olak melebar ke pondasi dinding penahan kiri kanan ke arah hilir dan hulu,
lokasi ini dikerjakan dulu karena berada lebih rendah dibawah muka air sungai,
sehingga penanganan dewatering di lokasi tersebut perlu perhitungan yang lebih
cermat untuk menghindari longsornya dinding galian dan yang akan
mengakibatkan bertambahnya volume pekerjaan.
Tahapan pekerjaan:

= Tahap 1 = Tahap 2 = Tahap 3 = = Tahap 5


Tahap 4

5 Arah Pekerjaan
4
Selimut beton
3
2

2
1 1

Bagian Hilir Bendung


Bagian
Hulu
Bendung

Tahap terakhir adalah Selimut Beton

Keterangan : Gambar diatas hanya sebagai Ilustrasi Tahapan Pekerjaan Bendung. Untuk struktur
Bendung sebenarnya sesuai Gambar Kerja dalam tender dokumen

Peralatan Kerja;
- Concrete mixer sebagai alat pengaduk mortar/adukan
- Alat bantu

Pelaksanaan:
1. Spesifikasi Material dalam pekerjaan ini adalah sebagai berikut :
1.1. Batu belah yang digunakan bebas/bersih dari tanah/Lumpur, kuat,
bersih, bersudut (tidak bulat), tidak retak, tidak porous, mempunyai
berat jenis > 2,4. Batu yang dipakai adalah batu sungai yang dibelah
atau atau gunung yang keras dengan diameter natara 20 cm s/d 30
cm atau ditentukan lain sesuai dokumen spesifikasi teknis.
1.2. Pasir pasang bebas dari kandungan tanah/Lumpur, kasar dan bersih.
1.3. Semen yang digunakan sesuai dengan spesifikasi teknis dalam
dokumen lelang atau sesuai dengan yang dipergunakan dalam
pekerjaan Beton.
1.4. Air yang digunakan adalah air tawar yang bersih, jernih dan tidak
mengandung material yang merugikan (sesuai syarat yang diminta
dalam spesifikasi teknis).

2. Semen, pasir dan air dengan perbandingan/komposisi sesuai dengan


spesifikasi teknis dicampur dan diaduk menjadi mortar dengan
menggunakan Concrete Mixer dengan pengadukan minimum 2 menit.
Adukan yang tidak digunakan lagi dalam waktu 30 menit setelah air
dicampurkan, dibuang/tdk dipakai
Komposisi campuran:
- Pasangan Pondasi batu kali 1Pc : 4 pasir

3. Material batu dibersihkan dan dibasahi seluruh permukaan dengan air


sebelum dipasang (3-4 jam)
4. Penggalian dasar dari konstruksi dilakukan terlebih dahulu
5. Pasangan pondasi batu kali disusun dengan baik dan saling
interlocking. Tebal spasi antar batu sesuai dengan gambar
rencana dan spesifikasi teknis
6. Pekerjaan pemasangan dengan tenaga manusia dan alat Bantu
7. Untuk Elevasi Permukaan dapat dibantu dengan menggunakan patok
kayu yang yang diberi benang antara patok tersebut

8. Pekerjaan dilanjutkan dengan selimut beton (K225) dengan memakai

split Peralatan Kerja:


Peralatan yang digunakan untuk pekerjaan ini adalah sebagai berikut :
- Concrete Mixer Kap. 0.25 m = 5 Unit
- Dump truck = sesuai kebutuhan
- Alat bantu lainnya

Waktu Pelaksanaan = sesuai dengan Lampiran Jadual Pelaksanaan Pekerjaan


yang merupakan satu kesatuan dalam dokumen penawaran.

PROSES PELAKSANAAN
Proses Produksi Adukan / Mortar

Proposal Lokasi Quary


Batu dan metode
transportasi serta stock
material

Pada Lokasi Quary Batu


- Material diambil oleh
Pekerja / tenaga
manusia dan alat
bantu
- Material dituang ke
dalam bak dump truck
- delivery material batu
ke lokasi pekerjaan
(Tanpa stock)

LEMBAR BERIKUTNYA
Produksi dengan Concrete Mixer / Molen
Produksi Mortar menggunakan
beberapa unit Concrete Mixer lokasi
yang berpencar / berjauhan dimana
dapat dilakukan pekerjaan secara
bersama / serempak

PELAKSANAAN PEKERJAAN

4. Pekerjaan Pasangan Batu Untuk Dinding Hilir dan Hulu


Pasangan batu dinding sayap hulu dilaksanakan setelah dinding penahan +
intake bendung selesai/ timbunan dibelakang bangunan selesai,
menggunakan camp 1 PC : 4 Psr.

Adukan campuran dengan menggunakan Concrete Mixer 0,25 m3


menggunakan ukuran takaran dari kayu yang telah disetujui oleh Direksi.
Bila diperlukan weep hole sesuai gambar, digunakan pipa pvc dia 2" yang
dibungkus ijuk diujung pipa bagian dalam yang dipasang bersamaan
dengan pasangan batu.

Pekerjaan yang mengikuti pekerjaan pasangan batu


- Pekerjaan siaran camp 1 PC : 2 Psr (permukaan pasangan batu bagian luar)
- Pekerjaan plasteran 1 PC : 3 Psr (permukaan top pasangan)
FLOW CHART
STA

Semen Pasir Ai Stones


r Material

Dibersihkan
dan
Produksi oleh Dicampur & Dibasahi
pekerja & alat diaduk dengan
concrete mixer
bantu

Mortar

Distribusi oleh
pekerja
dan gerobak

Lokasi
Pekerjaan
(Konstruksi
N Pekerjaan pada
lokasi
O lainnya
Finishing N

Finishing

FINI
5. Pekerjaan Selimut Beton (K225) dan Pekerjaan Beton Bertulang lainnya
1. Pekerjaan :
1.1. Untuk Besi Pekerjaan dengan tenaga manusia dan alat
Bantu (bar bender dan bar cutter)
1.2. Untuk Beton Pekerjaan dengan alat mekanik (Concrete
Mixer) dan tenaga manusia dan alat Bantu.

2. Lokasi pekerjaan : pada struktur beton di lokasi sesuai gambar kerja dan bq.

Uraian:
Pembesian / Tulangan
1. Material baja tulangan didatangkan dari pabrik/supplier ke lokasi pekerjaan.
2. Material diletakkan pada stock area material baja tulangan atau dalam
gudang proyek.
Mutu Baja tulangan (besi beton) sesuai yang dipersyaratkan di dalam
spesifikasi teknis dan gambar rencana/gambar kerja.
3. Selanjutnya dilakukan perakitan tulangan/pabrikasi, yaitu berupa
pengukuran panjang yang diperlukan, pemotongan dengan bar cutter
dan pembengkokan dengan bar bender dan dikerjakan pada saat suhu
dingin
4. Batang tulangan kemudian disusun/dipasang sesuai dengan Gambar
pelaksanaan dan persilangannya diikat kuat dengan kawat bendrat.
Diameter Baja tulangan yang digunakan dengan detail perakitan sesuai
dengan gambar kerja.
5. Kawat pengikat (kawat bendrat) terbuat dari Baja Lunak dengan
Diameter dan Mutu kawat bendrat sesuai dengan spesifikasi teknis
FLOW CHART PEKERJAAN BESI TULANGAN

START

Pengangkutan material besi dari supplier &


Daftar pembengkokan transportasi ke lokasi
tulangan (BAR pekerjaan
BENDING)

Penyimpanan di stock material/gudang


proyek

Pemeriksaan
material
-Test tarik

Baik Tidak
Hasil
Test

Penimbangan material Cari material baru

Pabrikasi & pemasangan


Pemotongan dan
pembengkokan

Pemasangan di lapangan

Pemeriksaan :
- Diameter
- Jumlah
Perbaikan pemasangan
- Lokasi

Tidak
Hasil

Baik

FINISH
Siap di cor beton
Bekisting
Asumsi:
1. Pekerjaan dengan tenaga manusia dan alat Bantu
2. Lokasi pekerjaan : Pekerjaan Struktur sesuai gambar kerja .

Uraian:
1. Material bekisting terdiri dari multiplek minimal 9 mm sebagai bentuk dan
balok kayu sebagai rangka/penyambung antar multiplek, didatangkan ke
lokasi pekerjaan (gudang proyek). Material Bekisting kuat dan kokoh.
2. Dibentuk dan diukur sesuai dengan pekerjaan yang akan dikerjakan dan
diperkirakan tidak ada perubahan bentuk ketika proses pengecoran
berlangsung.
3. Untuk mendapatkan bentuk vertikal, bekisting dibantu dengan benang
vertikal atau unting-unting
4. Pada tiap sambungan antar lempeng multiplek ataupun multiplek itu sendiri
diusahakan tidak terdapat celah/bocor.

FLOW CHART

STA

Pengangkutan
material
dilokasi

Transportasi/delive
ry ke
lokasi pekerjaan

Perletakan /
penyimpanan
material di gudang

Perakitan /
pembentukan
dilokasi pekerjaan
(pembesian
Pengecekan untuk bentuk, celah /telah
kebocoran dan kekuatan

FINISH
Pengecoran / Pembetonan

Memanjang pekerjaan

Selimut beton

Image hanya sbg Ilustrasi, campuran


sesungguhnya sesuai dengan mutu beton
dan spek teknis
Peralatan:
- Concrete Mixer
- Alat bantu lainnya Keterangan : Gambar diatas hanya sebagai Ilustrasi Tahapan
Pekerjaan Bendung. Untuk struktur Bendung sebenarnya sesuai
Gambar Kerja dalam tender dokumen

Pertimbangan untuk menghasilkan pekerjaan beton yang baik


- Kualitas beton yang bagus tergantung dari proporsi bahan
pembuatnya seperti semen,pasir, kerikil dan air
- Kurangnya semen dalam campuran menyebabkan beton kurang berkualitas dan
lemah
- Terlalu banyak air menyebabkan kualitas beton buruk
- Penting untuk mengukur dan menambahkan kerikil dan pasir secara
terpisah untuk membuat beton padat yang berkualitas
- Gunakan selalu kerikil yang bersih

Asumsi:
1. Pekerjaan dengan alat mekanik (Concrete Mixer) dan tenaga manusia dan alat
Bantu.
2. Lokasi pekerjaan : Pekerjaan Struktur sesuai gambar kerja .

Uraian:
1. Pekerjaan Persiapan.
1.1. Pekerjaan yang termasuk dalam hal ini adalah pekerjaan struktur beton.
1.2. Material campuran beton (semen, pasir, aggregate) didatangkan dari
supplier ke lokasi pekerjaan dan disimpan dalam tempat
penyimpanan/Gudang/Storage.
Untuk semen, saat penyimpanan material semen dilakukan perlakuan
khusus yaitu tempat penyimpanan yang tahan cuaca, yang kedap udara
dan mempunyai lantai kayu yang lebih tinggi dari tanah sekitar/tinggi
minimum 50 cm diatas tanah dan maksimum tumpukan/susunan adalah
2 meter.
1.3. Mutu beton yang digunakan sesuai dengan mutu beton pada dokumen lelang.
1.4. Jenis semen Portland yang digunakan sesuai dengan permintaan
spesifikasi teknis yang ada dalam dokumen lelang.
Penggunaan semen tidak lebih dari 90 hari pengiriman, jika lebih
dibuang. Penggunaan Semen digunakan dengan satu merk dan telah
disetujui oleh direksi.
1.5. Air yang digunakan dalam campuran, dalam perawatan, atau pemakaian
lainnya digunakan air bersih dan bebas dari bahan yang merugikan
seperti minyak, garam, asam, basa, gula atau organic dalam jumlah
yang dapat merusak.
Air diuji sesuai dan harus memenuhi ketentuan dalam dokumen lelang.
1.6. Aggregat, kasar yang digunakan (ukuran/dimensi) sesuai dengan
permintaan dari spesifikasi dokumen lelang
Aggregat bersih dan bebas dari Lumpur, debu dan partikel lain yg
lembut, alkali dan bahan organic/subtansi yang dapat merusak mutu
beton.
Material batu yang digunakan adalah berupa koral atau crushed stones
yang mempunyai susunan gradasi yang baik, padat (tidak porous) dan
kekerasannya cukup sesuai dengan spesifikasi teknis.
1.7. Pasir/agregat halus yang digunakan adalah pasir pasir alam yang
didapat dari sungai/sumber alam ( hasil dari sungai atau tambang pasir)
dan telah mendapat persetujuan direksi dan telah diuji kelayakannya.
Pasir bersih, bebas dari tanah liat, karang, bahan organic dan alkali dan
bahan lain yang dapat merusak mutu beton.
Kandungan maksimum terhadap lempung, lahar dan debu tidak lebih
dari 5% perbandingan berat ketika dites dengan standart yang
ditentukan dalam spesifikasi teknis
Pasir yang digunakan (ukuran/dimensi) sesuai dengan permintaan dari
spesifikasi dokumen lelang dan telah mendapat persetujuan direksi.

2. Pencampuran dan Penakaran.


2.1. Rancangan Campuran Proporsi bahan dan berat penakaran
menggunakan metode sesuai yang disyaratkan dalam spesifikasi teknis.

2.2. Campuran Percobaan dilakukan dan hasil dari percobaan tersebut akan
dijadikan acuan pembuatan beton pada saat dilakukan pekerjaan beton
dilapangan dan disaksikan oleh direksi pekerjaan.
Campuran percobaan sesuai dengan permintaan spesifikasi dalam
dokumen lelang dan mendapat persetuan dari direksi pekerjaan

2.3. Ketentuan sifat-sifat campuran sesuai dengan spesifikasi dalam dokumen lelang

2.4. Pencampuran :
2.4.1. Beton dicampur dalam mesin yang dijalankan secara mekanis (alat
mixer)
2.4.2. Pencampur dilengkapi dengan tangki air bersih yang memadai
dan alat ukur yang akurat untuk mengukur dan mengendalikan
jumlah air yang digunakan dalam setiap penakaran.
2.4.3. Pertama-tama alat pencampur diisi dengan aggregate,pasir dan
semen yang telah ditakar, selanjutnya alat pencampur dijalankan
sebelum air ditambahkan.
2.4.4. Waktu pencampuran diukur pada saat air mulai dimasukan dalam
campuran bahan kering. Seluruh air yang diperlukan dimasukan
sebelum waktu pencampuran telah berlangsung bagian. Waktu
pencampuran untuk mesin kapasitas m3 atau kurang selama
1,5menit; untuk mesin lebih besar waktu ditingkatkan 15 detik
untuk tiap penambahan 0,5 m3.
2.4.5. Adukan beton dicor dalam waktu 1-2 jam setelah pengadukan
dengan air dimulai.
3. Pelaksanaan pengecoran.
3.1. Sebagai persiapan, lokasi pengecoran dibersihkan dari sampah,
potongan kayu, bendrat, paku dan sampah lainnya.
3.2. Bekisting dilumuri mould oil hingga rata. Kebocoran bekisting telah
dicek dan disumbat. Sambungan dengan pengecoran sebelumnya telah
disiram dengan calbond atau air semen serta bekisting dibebaskan dari
genangan air. Sebelum instruksi pengecoran segala persetujuan yang
diperlukan telah diurus dan disetujui oleh direksi/owner dan pengawas
pekerjaan.
3.3. Penuangan dilakukan dengan tenaga manusia (sebelumnya material
beton ditampung pada tempat penampungan untuk kemudian dituang
langsung ke tempat bekisting) dan untuk lokasi yang dapat dijangkau
oleh alat mixer, penuangan dilakukan langsung dari alat mixer ke lokasi
bekisting. Tinggi jatuh beton pada saat pengecoran tidak lebih dari 1,5
meter agar tidak terjadi pemisahan antara batu pecah yang berat
dengan pasta beton, (segregasi).
3.4. Pemadatan dibantu dengan vibrator mekanikal type tertentu dalam
jumlah yang memadai. Selang vibrator dibenamkan sampai batas
kedalaman beton sebelumnya dan agar tidak terjadi kantong udara.
Vibrator tidak mengenai tulangan atau penutup (shutter) kecuali
penutup dari beton.
3.5. Suhu beton sewaktu dicor/dituang tidak boleh lebih dari 32 C dan tidak
kurang dari 4,5 C.
3.6. Lama penggetaran pada suatu tempat yang sama secara manual dapat
dideteksi dengan indera pendengaran. Jika alat vibrator di dalam beton
frekwensi suara yang dihasilkan rendah dan semakin meninggi. Saat
frekwensi suara yang dihasilkan konstan dimungkinkan pemadatan
sudah cukup.
3.7. Selanjutnya dilakukan perawatan beton sesuai spesifikasi teknis.

Peralatan Kerja:
Peralatan yang digunakan untuk pekerjaan ini adalah sebagai berikut :
- Concrete Mixer Kap. 0.25 m
- Concrete Vibrator
- Alat bantu lainnya

Waktu Pelaksanaan = sesuai dengan Lampiran Jadual Pelaksanaan Pekerjaa


yang merupakan satu kesatuan dalam dokumen penawaran.

FLOW CHART
1. Persiapan

Pekerjaan Beton dilapangan


Pemeriksaan

Tida
Hasi

Cari Bahan lagi


Y

Buat Campuran

Tida
Test

Buat Campuran Lagi

Ya
2.Pekerjaan Dilapangan

Persiapan
Persiapan alat &
bahan :
Pemeriksaan ukuran, elevasi
- -
- - Pemeriksaan cetakan beton
- - Pemeriksaan tulangan (jumlah,
- ukuran, bentuk) Pemeriksaan material
yang akan tertanam (kalau ada)

Persiapan material (jumlah &


kualitas)
Persiapan alat (mixer,concrete
vibrator dsb)
Persiapan alat bantu

Persiapan
- Talang, bucket, alat
angkut
- adukan/bucket
, dll Tenaga

PEKERJAAN
PEMERIKSAAN Pengadukan
BETON campuran
beton

Ambil kubus beton


Pengecoran & pemadatan

Pemeliharaan

Bongkar Cetakan

Pemeriksaan Hasil

Keropos Bagus

Perbaikan

Test umur 28 Baik


hari
Pekerjaan diterima
Pekerjaan Pemeriksaan Kubus

Ambil kubus beton

Test umur 7 hari atau ditentukan lain sesuai dg spesifikasi


teknis

Tida

Hasi

Bai

Evaluasi

Perbaika Test umur 28 Pekerjaan


n
Campura
n
Tida Bai

Hasi

Evalua

Pekerjaan diterima

Catatan :
- Perbaikan campuran
Banguna - Perbaikan cara kerja
n - Dll.
dibongk
ar

Pembangun
an
Kembali
6. Pek. Timbunan / Urugan
Assumsi:
1 Pekerjaan dilakukan pekerja dan alat bantu.
2 Lokasi pekerjaan : Sesuai Gambar kerja

Uraian:
Pekerjaan ini terdiri dari penimbunan tanah kembali dari material hasil galian
yang dapat dipakai kembali (suitable material)

Peralatan pekerjaan yang


- Excavator
- Buldozer
- Mesin gilas / Baby Roller (untuk lokasi yang tdk memungkinkan dengan
baby Roller pekerjaan dengan Stamper)
- Alat bantu lainnya

Pelaksanaan Pekerjaan
1. Penghamparan material timbunan lapis perlapis dengan ketebalan yang
sama dan lebar timbunan sesuai dengan garis kelandaian, penampang
melintang dan ukuran yang tercantum di gambar.

2. Metode pemadatan dari tempat yang rendah ke tempat yang tinggi dan
dimulai dari sepanjang tepi dan bergerak sedikit demi sedikit ke arah sumbu
timbunan , dalam arah memanjang.

Timbunan dihampar dalam lapisan dengan tebal padat < 20 cm dan > 10 cm
atau dengan kata lain Timbunan tidak boleh dihampar dalam lapisan dengan
tebal padat lebih dari 20 cm atau dalam lapisan dengan tebal padat kurang
dari 10 cm

Untuk pemadatan yang tidak dapat dicapai dengan alat pemadat mesin
gilas, pemadatan dapat dilakukan dengan mesin penumbuk loncat mekanis
atau timbres (hand stamper). Penghamparan dalam horizontal dengan
ketebalan tebar gembur tidak lebih dari 15 cm.

3. Kadar air.
Apabila tanah timbunan tidak mengandung kadar air yang mencukupi, perlu
disiram air menggunakan water tank sampai mencapai kadar air optimum.
Jika tanah terlalu basah maka perlu dikeringkan dulu sebelum dipadatkan.

4. Jumlah Passing Compaction.


Passing alat pemadat ditentukan berdasarkan hasil Trial Compaction yang
telah disetujui, sesuai dengan jenis tanah dan jenis alat yang dipergunakan.

Untuk terakhir, setelah seluruh pekerjaan Bendung, Bangunan Sadap /


Intake dilanjutkan dengan Pemasangan Pintu
Tampak Depan

Pemadatan dengan Vibratory

Roller Tampak Samping

Pekerjaan Timbunan dari material hasil Galian dapat dikerjakan langsung melihat
kesiapan lokasi.
7. Pekerjaan Pintu Air
Assumsi;
1. Pekerjaan dilakukan secara mekanik , tenaga manusia dan alat bantu
2. Lokasi pekerjaan : Sesuai Gambar Kerja

Uraian
1. Acuan SpesifikasiTeknis.
Acuan yang digunakan dalam pekerjaan ini adalah :
1. Pintu Air mengacu pada standar yang telah ditetapkan/sesuai dengan
permintaan dalam dokumen pelelangan atau sesuai petunjuk direksi.

2. Material/Bahan.
Semua mutu bahan/material yang digunakan sesuai dengan spesifikasi yang
diminta dalam dokumen lelang.

Pabrikasi material pintu air dengan Dimensi, bentuk dan mutu sesuai dengan
spesifikasi teknis yang disyaratkan, dibuat oleh pihak supplier/sub kontraktor
spesialis yang telah diajukan oleh kontraktor dan disetujui oleh direksi
(owner) dengan acuan gambar rencana dan uji kelayakan dengan bersandar
pada ketentuan/standar yang diminta dalam dokumen lelang.

Semua proses kerja pembuatan pintu air akan diawasi oleh kontraktor dan
urutan kerja serta detail material pintu (material utama, assesoris dan
finishing) mengikuti aturan yang telah ditetapkan dalam dokumen lelang.
Pihak owner/direksi akan melakukan inspeksi atas proses pembuatan
material pintu pada saat Material on site/pabrik dan Saat Pabrikasi
berlangsung.

3. Pelaksanaan.
3.1. Sebelumnya Konstruksi dudukan pintu dengan luas sesuai gambar
rencana untuk penempatan material pintu telah selesai dikerjakan.
Semua urutan kerja, detail, sambungan antar bangunan selesai
dikerjakan

3.2. Material pintu didatangkan dari pabrik (supplier/sub kontraktor) ke


lokasi pekerjaan.

3.3. Dilakukan pemasangan/erection Pintu ke lokasi pekerjaan dengan


dibantu oleh manusia dan alat bantu. Perkuatan dengan angker,
Pengukuran sipat datar, sambungan dengan las, pemotongan dan
posisi pintu dilakukan dengan rapi dan seakurat mungkin sesuai
dengan gambar rancana. Pemasangan dilakukan dengan tenaga
manusia dan alat bantu.

3.4. Setelah selesai semua pekerjaan pintu dan assesoris yang termasuk
didalam pekerjaan tersebut, dilakukan uji coba dengan disaksikan oleh
direksi pekerjaan. Approval oleh direksi dan dilanjutkan dengan
Perawatan dan perbaikan-perbaikan jika ada kerusakan (semasih dalam
masa pemeliharaan).
3.5. Detail Pelaksanaan

1. Guide Frame
Guide frame akan dipasang dengan urutan pemasangan frame dasar,frame samping
,lintel beam dengan uraian sebagai berikut :
1.1. Seal Beam (Frame Dasar )
Sebelum pelaksanaan pemasangan pastikan kondisi , lokasi yang akan
dipasang dalam kondisi kering atau bebas dari air bila kondisi Penempatan
seal beam masih ada air buat kisdam sehingga untuk menampung air dan
alihkan air tersebut sehingga tidak mengganggu proses pemasangan seal
beam.

Masukan seal beam kedalam


block outnya dengan
menggunakan alat angkat yang
tersedia dan alat bantu lainnya
jika diperlukan untuk
kemudahan proses penyetelan
dan penyesuaiannya sesuai
dengan gambar yang disetujui

Gambar hanya sebagai Ilustrasi


pekerjaan Pemasangan Pintu air.
Dimensi, ukuran sesuangguhnya
sesuai tender dokumen

Setel seal beam sesuai dengan gambar kerja perhatikan : kelurusan dan
kerataan seal beam .
Pastikan elevasi permukaan seal beam usahakan perhatikan toleransinya.

Pertahankan posisi seal beam dengan baik terhadap toleransi yang ditentukan
ketika pengecoran tahap kedua dilaksanakan.

1.2. Frame Samping(side Frame)


Masukan frame samping kedalam blok outnya
dengan menggunakan alat angkat yang tersedia
dan alat bantu lainnya jika diperlukan untuk
kemudahan proses penyetelan dan
penyesuaiannya sesuai dengan gambar yang
disetujui.
Gambar hanya sebagai Ilustrasi pekerjaan Pemasangan
Pintu air. Dimensi, ukuran sesuangguhnya sesuai tender
dokumen
Setel frame dasar dengan frame samping sesuai dengan gambar kerja yang
telah disetujui
Setel frame samping sesuai dengan gambar kerja perhatikan terhadap clear
span , kerataan ,senter line ,dan datum line yang telah ada..

Tetapkan frame dasar dengan frame samping dengan pengelasan sesuai


dengan procedure pengelasan yang telah disetujui.
Tetapkan frame samping dengan Angkor yang ada dengan system tack weld.
Setelah selesai proses pemasangan guide frame ,akan diadakan pemeriksaan
secara bersama dengan Pengawas Proyek ,dan Konsultan untuk dilanjutkan
pelaksanaan pengecoran kedua (second concrete)
Selama dalam proses pengecoran akan selalu diawasi oleh Kontraktor
Mekanikal untuk menyakinkan tidak berubahnya suatu dimensi dari frame.
Pemeriksaan ulang setelah dilakukan pengecoran yang telah dilaksanakan
oleh kontractor meyakinkan tidak ada perubahan dimensi.

2. Gate Leaf
Rakitlah seluruh kompenen-komponen daun pintu seperti karet perapat serta
kelengkapan lainnya sesuai dengan gambar kerja yang telah disetujui

Sesuaikan daun pintu terhadap gate frame pada


posisi yang benar sesuai dengan gambar yang
disetujui dan toleransi yang ditentukan.
Pasang Pintu Air pada frame yang telah tersedia.
BAGAN ALIR
INSTALASI PINTU AIR / PINTU PENGURAS MINI HYDRO POWER

Start

Pekerjaan Persiapan

Pengadaan Material

Proses Konstruksi

Pekerjaan Machining
FABRICATION

Sand Blasting

Pekerjaan Setting

Pekerjaan Pengecatan

Pengangkutan

Pemasangan Pintu

ERECTION DI SITE
Pekerjaan Finishing

Selesai
II.4.6. Pekerjaan Sand Trap / Saluran Penguras Pasir

- Letak : Sand Trap / Saluran Penguras Air berada


diantara Bangunan Intake dan Saluran Penghantar /waterway /
Head race.
- Fungsi : Sebagai Penangkap endapan air/lumpur dan
material endapan lainnya agar tidak terbawa ke saluran
Penghantar dan Head Pond material air yang digunakan untuk
menggerakan turbin yang dihantar melewati Penstok
- Struktur: Sesuai Tender Dokumen. Secara Umum Elevasi Dasar
Sand Trap lebih rendah dari elevasi dasar saluran penghantar. Ini
dimaksudkan agar material endapan yang terkumpul dapat dibuang
melalui pintu penguras secara berkala atau jika diperlukan. Saluran
Penguras juga dibuat pintu Pelimpah
Foto hanya sebagai contoh Struktur Sand Trap secara
Layout hanya sebagai contoh cara kerja sand trap umum Untuk dimensi dan bentuk struktur sebenarnya
secara umum dikerjakan sesuai dengan Gambar Tender dokumen
Untuk dimensi dan bentuk struktur sebenarnya
dikerjakan sesuai dengan Gambar Tender dokumen
URUTAN DAN METODE KERJA

1. Pekerjaan Galian

1.1.Pek. Galian
Tanah Lunak
dan
Pembuangan

Uraian pekerjaan telah


dijelaskan pada lembar
sebelumnya

Material dibuang ji
sekitar lokasi pekerjaan

Perapihan Galian oleh


pekerja dan alat bantu

Unsuitable Material Galian dengan material


dibuang ke disposal area
dengan alat tranport (jika ada)
- Material Ex galian dibuang ke
lokasi yang telah ditentukan
dimana tempat tersebut tidak
menggangu lokasi pekerjaan
konstruksi dan hasil buangan
dirapikan
- Pekerjaan diassumsikan
membutuhkan alat
tranportasi (dump truck)
1.2.Pek. Galian
Tanah berbatu
dan
Pembuangan
Uraian pekerjaan telah
dijelaskan pada lembar
sebelumnya

Material dibuang di
sekitar lokasi pekerjaan.

Galian dengan material


dibuang ke disposal
area dengan alat
tranport (jika ada)
dengan Dump Truck

2. Pekerjaan Pasangan Batu dan Plesteran

Uraian pekerjaan
telah dijelaskan
pada lembar
sebelumnya

Urutan Pekerjaa;
- Struktur
dasar dilaksanakan
dahulu
- Dilanjutkan
pekerjaan dinding

3. Pekerjaan Beton dan Tulangan

Uraian pekerjaan
telah dijelaskan
pada lembar
sebelumnya

4. Pekerjaan Pintu
Uraian pekerjaan telah dijelaskan pada lembar sebelumnya
5. Pekerjaan Lainnya sesuai BQ dan Gambar Kerja
- Pelaksanakan pekerjaan sesuai BQ dan Gambar Kerja
- Pekerjaan akan dilaksanakan sesuai spek. Teknis dan pelaksanaan pekerjaan
berdasarkan standar yang umum dalam pelaksanaan pekerjaan.
II.4.7. Pekerjaan Saluran Penghantar / Waterway dan Jalan Kerja

A. Jalan Penghubung
Kontraktor Akan membuat jalan Penghubung antar sesuai dengan Gambar
Kerja dan BQ (sebagai jalan penghubung antar unit Bangunan Utama dari
PLTM) dengan Assumsi Penggunaan dan Pelaksanaan :
1. Penggunaan:
1.1. Jalan Penghubung kerja untuk mobilisasi dan demobilisasi peralatan
kerja dan peralatan fasilitas kontraktor lainnya
1.2. Jalan kerja untuk aktivitas pekerjaan. Jalan kerja ini digunakan untuk
Penanganan material dari proses konstruksi dsb.
1.3. Jalan Penghubung nantinya sebagai sarana penghubung / keneksi
antar bagian dari PLTM (cth: Penghubung antar Weir Water way-
Head Pond - Rumah Power, dsb)
2. Pelaksanaan :
Peralatan
Kerja;
- Excavator
- Buldozer
- Dump truck angkut meterial
- Baby Roller / Pedestrian Roller
- Alat bantu

Spreading and Grading By Bulldozer Pekerjaan Drainase


2.2. Sub Grader preparation dengan Buldozer
dan Baby Roller
2.3. Pembuatan jalan insitu dengan
menggunakan material sirtu / AWCAS.
Penghamparan dengan Buldozer.
2.4. Pemadatan Material untuk Jalan Insitu
(lebar 1.5) dengan Baby Roller. Pemadatan
sesuai spek. Teknis.
2.5 Pada Lokasi yang tdk dpt dijangkau dg alat
berat, (pekerjaan secara manual) pekerja
dan alat bantu.

B. Saluran Penghantar
Yang diperhatikan untuk membangun saluran Penghantar /
headrace
- Hindari penggunaan saluran tanah lebih susah dirawat dan ada
resiko erosi sehingga membawa tanah masuk ke turbin

- Potong tebing agak jauh dari saluran untuk menghindari material atau
batu tererosi jatuh masuk ke dalam saluran pembawa / Saluran
Penghantar

- Dinding penahan harus terdrainase dengan baik dengan lubang


drainase untuk menghindari longsor

- Saluran berpenutup bisa digantikan pipa yang ditanam di dalam tanah

- Jagalah saluran bebas dari tumbuhan pangkas secara rutin


Potong tebing agak jauh dari saluran untuk
menghindari material atau batu tererosi jatuh
masuk ke dalam saluran pembawa / penghantar

Foto hanya sebagai contoh Kondisi Saluran Penghantar dengan


kondisi existing yang baik
Untuk dimensi dan bentuk struktur sebenarnya dikerjakan sesuai
dengan Gambar Tender dokumen

URUTAN DAN METODE KERJA


B.1. Pekerjaan Galian

1.1. Pek. Galian


Tanah Lunak
dan
Pembuangan
Uraian pekerjaan telah
dijelaskan pada lembar
sebelumnya

Material dibuang ji sekitar


lokasi pekerjaan

Perapihan Galian oleh


pekerja dan alat bantu

Galian dengan material


dibuang ke disposal area
dengan alat tranport (jika ada)
- Material Ex galian dibuang ke
lokasi yang telah ditentukan
dimana
tempat tersebut tidak
menggangu lokasi pekerjaan
konstruksi dan hasil buangan
dirapikan
- Pekerjaan diassumsikan
membutuhkan alat
tranportasi (dump truck)
1.2. Pek. Galian Tanah
Keras dan
Pembuangan

Uraian pekerjaan telah


dijelaskan pada lembar
sebelumnya

Material dibuang di
sekitar lokasi pekerjaan.

Galian dengan material


dibuang ke disposal
Diassumsikan, dalam pekerjaan ini, galian tanah keras dapat dilakukan
area dengan alat
dengan menggunakan Excavator (tidak dibutuhkan breaker)
tranport (jika ada)
dengan Dump Truck

B.2.Pekerjaan Pasangan Batu dan Plesteran

Gambar hanya sebagai ilustrasi Pekerjaan Konstruksi


Saluran dengan pas. Batu Kali. Untuk Bentuk, dimensi
sesuai dengan gambar kerja

B.3.Pekerjaan Beton dan Tulangan

Uraian pekerjaan
telah dijelaskan
pada lembar
sebelumnya
CONSTRUCTION OF AQUADUCT
Construction at below just for ILUSTRATION of Step by step construction of
AQUEDUCT / bridge flume
Real Dimension & Form (Value of Foundation, Pier or Distance) will constructed as
according to
tehcnical specification, Bill of Quantity & Shop Drawing in the tender document.

1. PIER AND ABUTMENT


1.1. COMMON EXCAVATION

1.2. FORM WORK AND REINFORCING STEEL OF BASE PIER AND


STRUCTURE FOUNDATION. CONCRETING
Lean Concrete Formwork & Reinforcing Steel Finished
1.3. FORM WORK AND REINFORCING STEEL OF PIER

1.4. PIER CONCRETING


1.5. NEXT FORM WORK AND REINFORCING STEEL OF PIER

1.6. PIER CONCRETING


1.7. FORM WORK AND REINFORCING STEEL OF PIER HEAD

1.8. CONCRETING OF PIER HEAD


1.9. FINISH AND CONTINUE OF BEARING CONSTRUCTION (Jika diperlukan / If
any)

BEARING PAD
Construction at below just for ILUSTRATION of Step by step construction of bearing Pad
Form & Dimension real Pier will constructed as according to tehcnical specification, Bill of Quantity & Shop Draw

1. Mortar Pad

Concreting Mortar

Pad
- Finished

2. Bearing
Pad
Instalation
- Instalation
- Finished
2. AQUEDUCT / BRIDGE FLUME

2.1. COMMON EMBANKMENT

2.2. PLAN OF AQUADUCT CONSTRUCTION


- Between Foundation 1 - Pier 1 and Foundation 2 Pier 2, construction will be
constructed after common embankment had Finished
- Between Pier 1 - Pier 2 and Pier 2 Pier 3, construction will be constructed by
supporting of scaffolding

A B

FOUNDATION 2

FOUNDATION 1
PIER 1
PIER 2 A PIER 3 B
2.2.1. STAGE 1 : BASE STRUCTUR OF AQUEDUCT

SECTION B - B

SECTION A - A
2.2.2. STAGE 2 : WALL STRUCTUR OF AQUEDUCT

SECTION B - B SECTION A - A

2.2.3. STAGE 3 : TOP STRUCTUR OF AQUEDUCT

SECTION B - B SECTION A - A
SECTION B - B SECTION A - A
2.2.4. STAGE 5 : FINISH AND CURING
- Continue with Railling Work
- OTHER WORKS AC ACCORDING TO THE DRAWING AND BQ

SECTION B - B SECTION A - A
II.4.8. Pekerjaan Bak Penenang / Head Pond

Image diatas hanya sebagai contoh Struktur Head


Pond secara umum
Gambar diatas hanya sebagai contoh secara umum. Untuk Untuk dimensi dan bentuk struktur sebenarnya dikerjakan
dimensi dan bentuk struktur sebenarnya dikerjakan sesuai sesuai dengan Gambar Tender dokumen
dengan Gambar Tender dokumen

Forebay bekerja hampir sama dengan bak pengendap. Aliran air menjadi
pelan sehingga ada pengendapan
- Bagian transisi pada ujung forebay dan lebar forebay mempunyai fungsi
yang sangat penting untuk memperlambat laju air

- Pengendapan hanya terjadi pada aliran air yang tenang

- Saringan sampah mencegah potongan kayu dan sampah masuk ke pipa pesat

- Forebay mencegah udara masuk ke dalam pipa pesat karena pipa inlet terendam

- Pelimpah mengalirkan debit air berlebih kembali ke sungai terutama saat


terjadi rapid shut down (matinya pembangkit) karena adanya load
rejection (penolakan beban)

- Pintu penguras sangat penting untuk membersihkan forebay dari endapan

URUTAN DAN METODE KERJA


B.1.Pekerjaan Galian

Uraian pekerjaantelah
dijelaskan pada lembar
sebelumnya

Material dibuang ji sekitar


lokasi pekerjaan

Perapihan Galian oleh


pekerja dan alat bantu
Galian dengan material dibuang ke disposal area dengan alat tranport (jika ada)
Material Ex galian dibuang ke lokasi yang telah ditentukan dimana tempat tersebut tidak menggangu lo
Pekerjaan diassumsikan membutuhkan alat tranportasi (dump truck)

B.2.Pekerjaan Struktur / Fisik


Contoh Bangunan Head Pond dengan Konstruksi Beton Bertulang
Sebelumnya pekerjaan persiapan permukaan tanah / sub grade preparation
telah selesai dilaksanakan. Dilanjutkan dengan pekerjaan Struktur

Pekerjaan Lantai Kerja


- Pekerjaan dengan Beton B0 tebal
5 cm
- Pekerjaan oleh pekerja dan alat

B.2.2. Pekerjaan Struktur Lantai


Bawah

1. Pek. Tulangan & Bekisting plat lantai 2. Concreting dengan Concrete Mixer, pemadatan
dengan concrete vibratory

Sambungan antara structure baru dan lama atau antara segment structure menggunakan Rubber Waterstop dan mat
B.2.3. Pekerjaan Struktur Dinding

3. Pek. Tulangan & Bekisting Dinding B.3. Pekerjaan Timbunan Kembali Dipadatkan
dan Dilanjutkan dengan pekerjaan
concreting

Dilanjutkan pekerjaan lainnya sesuai BQ dan Gambar (Pemasangan Pintu menuju


Penstock, dsb)

Contoh Gambar hanya sebagai Ilustrasi Bangunan Head Pond


Konstruksi Pasangan Batu Kali. Untuk Bentuk dan dimensi sebenarnya sesuai
dengan Gambar Tender

dengan

Uraian pekerjaan telah


dijelaskan pada lembar sebelumnya

Urutan Pekerjaa;
-Struktur dasar
dilaksanakan dahulu
-Dilanjutkanpekerjaan dinding
Untuk Elevasi Permukaan dapat dibantu dengan menggunakan patok kayu yang yang

Tahapan Pekerjaan
- Pakerjaan Pasangan Batu Kali dilaksanakan secara bertahap
- Pekerjaan tinggi pas. Batu maximal 1 s/d 1.5 m

Pekerjaan Galian Tanah


Pek. Pasangan Tahap Awal

Pek. Pasangan Batu Berikutnya

Pek. Pasangan Batu Berikutnya


Back Fill

Finish.
Dilanjutkan Pekerjaan Konstruksi Jalan
Inspeksi
Trasrack / Saringan

Gambar hanya sebagai contoh


Konstruksi Pemasangan Trasrack
secara umum
Untuk dimensi dan bentuk struktur sebenarnya
dikerjakan sesuai dengan Gambar Tender
dokumen

Pekerjaan:
- Pekerjaan setelah pekerjaan struktur
bangunan telah selesai
- Material sesuai gambar kerja dan
spek. Teknis
- Pemasangan oleh pekerja dan alat bantu

Foto hanya sebagai contoh Pekerjaan Trasrack yang baik


Untuk dimensi dan bentuk struktur sebenarnya dikerjakan sesuai
dengan Gambar Tender dokumen

Prinsip utama dari desain saringan sampah:


- Kemiringan saringan sampah adalah 60 - 80 terhadap datar

- Saringan sampah harus diikatkan pada dinding samping dan pada ambang
tetapi tetap harus bisa diangkat untuk perbaikan

- Gunakan hanya batang besi vertikal, yang diperkuat besi horisontal di


belakangnya sehingga mempermudah proses pembersihan nantinya.

- Saringan dirancang agar kuat menahan tekanan air pada saat saringan
tersumbat 100% dan muka air maksimal di hulu serta tidak ada air di hilirnya

- Jarak antar batang besi minimal setengah dari jarak antar sudu-sudu (runner
blades) atau
guide vane turbin, dan sesuai dengan ketentuan pembuat turbin.

- Saringan sampah dibuat menjadi beberapa bagian sehingga mudah untuk


diperbaiki dan mudah diangkut
- Sediakan area servis untuk memudahkan pembersihan saringan sampah
termasuk platform untuk tempat berdiri
II.4.9. Rumah Power

Gambar diatas hanya sebagai


contoh . Untuk dimensi dan bentuk
struktur sebenarnya dikerjakan
sesuai dengan Gambar Tender
dokumen
Pekerjaan;
1. Pekerjaan Pondasi Bor Pile / Sumuran
2. Galian Tanah (Lunak dan Keras)
3. Galian tanah Pondasi Bangunan, genset dan Outlet Chanel
4. Pekerjaan beton Outlet Channel
5. Pekerjaan Struktur Pondasi
6. Pekerjaan Beton Lantai (Bekisting, Pembesian, dan Pengecoran)
7. Pekerjaan Timbunan Kembali
8. Pekerjaan Kolom dan Ring Balok

Pekerjaan Kolom
Pembesian
Bekisting
Pengecoran beton

Perancah dapat
menggunakan
baluk kayu dan papan

Ring balok
1. Pembesian /
Reinforcing steel
and form work

2. Pengecoran /
Concreting
(compaction

7. Pekerjaan rangka atap dan penutup atap


8. Instalasi penangkal Petir
9. Pekerjaan Baja untuk Power House dan Railtrace / Instalasi Hoist Crane
(Traveling Crane)
10. Pekerjaan Pas. Dinding dan Instalasi Jalur Kabel
11. Pek. Pintu dan Jendela
11. Instalasi Penerangan (Panel Kabel dan Penerangan)
12. Pek. Pagar Keliling Bangunan
13. Pek. Lainnya sesuai BQ dan Gambar Kerja
Pemasangan / Instalasi Turbin

Pekerjaan yang baik yang akan dilakukan

Fondasi turbin dan generator harus


dibangun dengan penuh ketelitian

Fondasi yang stabil akan menghindarkan


terjadinya pergerakan alat yang merupakan
hal penting untuk menghindari masalah
operasional

Pada gambar menunjukkan generator


terpegang dengan kuat dan posisinya dapat
diatur menggunakan peregang agar dia
tetap stabil dan pada horisontal ketika
adukan
dimasukkan

Fondasi yang benar rata adalah suatu


keharusan untuk kelancaran transmisi
Kabel pentanahan tersambung dengan
rangka besi dan nantinya akan disambung
ke peralatan juga. Hal ini penting untuk
menghindari arus pendek pada saat
operasional

Untuk mendapatkan kualitas beton yang


baik, maka adukan beton perlu kembali
diaduk setelah dimasukkan

Foto diatas hanya sebagai contoh dari Pemasangan Unit Turbin


pada dudukan secara baik. Untuk dimensi dan bentuk struktur
sebenarnya sesuai dengan Gambar Tender dokumen
Komponen Turbin Komponen Generator Komponen yang telah digabung

Image diatas hanya sebagai contoh dari Unit Pembangkit Listrik secara umum. Untuk dimensi dan bentuk
struktur sebenarnya sesuai dengan Gambar Tender dokumen
II.4.10. Pekerjaan Pipa pesat / Penstock

1. PABRIKASI
1.1. Pengerjaan arranggement & Shop Drawing Pipa Pesat untuk disetujui oleh
pihak owner sebagai gambar pelaksanaan.
1.2. Setelah semua gambar detail disetujui oleh Pihak Owner maka dilanjutkan
dengan pengadaan material.
1.3. Selanjutnya material tersebut dibentuk pipa (pabrikasi di pabrikasi Yard)
dan disambung bagian tersebut menjadi 1 Unit pipa panjang @6 m dengan
cara dilas
1.4. Sanblasting & Painting

PEMASANGAN DI SITE
Pembuatan Jalan kerja dan Pembersihan Area pekerjaan dilanjut

2.2. Pekerjaan Alignment baik elevasi maupun Center As pipa

2.3. Pekerjaan Galian (baik galian tanah lunak maupun tanah keras pekerjaan dengan
alat berat untuk lokasi yang mampu dijangkau dengan alat berat, untuk lokasi yang tidak dapat dijangkau, pekerjaan g

2.4. Pemasangan support Pipa Pesat disesuaikan dengan jarak dan elevasi yang
sesuai gambar Pelaksanaan. Pekerjaan Pondasi Beton bertulang dengan
dimensi dan bentuk sesuai gambar kerja (sebelumnya peke. Lantai kerja
telah dilaksanakan.). Pemadatan dengan concrete Vibratory

2.5. Pemasangan Rail peluncur terdiri dari IWF, UNP atau material lainnya dan
penempatan Winch (Lier).

2.6. Melansir Pipa Pesat untuk didudukan pada support


baik melalui atas maupun biasa ditarik dari bawah
dengan menggunakan Winch Electric atau Winch
manual (Lier) dibantu Chain Block.
2.6. Dilanjutkan Pekerjaan Setting Pipa Pesat dan Joint Pengelasan dengan
memperhatikan Center As dan elevasi sesuai petunjuk dari gambar
pelaksanaan.

2.7. Setelah di Check bersama oleh pihak kontrak dan owner bahwa joint pipa
sudah sesuai baik toleransi maupun elevasi baru dapat dilakukan
pengelasan.

2.8. Pengelasan pertama pengisian dengan menggunakan welding electrode 3,2


mm dilanjutkan caping dengan welding electrode 4 mm atau ditentukan
lain sesuai spesifikasi teknis.

2.9. Pekerjaan Anchor dilaksanakan setelah Pipa pesat terpasang pada sadle /
dudukan sesuai gambar kerja

Gambar diatas hanya sebagai contoh pekerjaan penstock , dudukan dan anchor secara umum.
Untuk dimensi
dan bentuk struktur sebenarnya dikerjakan sesuai dengan Gambar Tender dokumen

2.10. Setelah Pipa Pesat terjoint dan dilas semuanya maka pelaksanaan
pengecatan sampai ketebalan cat sesuai spesifikasi teknis.

2.11. Testing :
2.11.1.XRay
2.11.2.Hydro Test.
2.11.3.Penetrant Test

2.12 Finishing :
2.12.1.Setelah dilaksanakan Testing dan dinyatakan baik maka apabila
ada cat yang cacat harus Touch up painting.
2.12.2.Semua alat Bantu yang melekat di pipa Pesat harus dibuka dan
dibersihkan dan dicat ulang.
BAGAN ALIR
INSTALASI PENSTOCK
MINI HYDRO POWER

Start

Raw Material

Marking and Cutting

Bending
Bending FABRICATION

Sand Blasting and Painting

Shipping and Transportation to site


lokasi

Preparation for
Installation on Site

Setting Table

Put and Setting Plate for Penstock Pipe on


Table

Tack weld Segment of Pipe Length and weld


temporary support inside of Pipe

ERECTION TO SITE

WeldingWelding
of Penstock
of Penstock
Pipe Pipe

Penstock Pipe ready to


Penstock Pipe ready to Installed
Installed
Penstock Foundation

Moving Penstock Pipe with Winch

Sliding Penstock Pipe above ground slope

Breakpoint

Finish
II.5. Pekerjaan M/E

PT. Brantas Abipraya, dalam melaksanakan pekerjaan Elektrikal Mekanikal Pembangunan


PLTM akan mengikuti acuan standar dan system yang berlaku di Indonesia. Secara teknis PT.
Brantas Abipraya didukung oleh mitra-mitra kerja yang telah berpengalaman dalam
bidangnya, sesuai kompetensi dan kemampuan teknik yang dibutuhkan dalam procurement
dan construction sebuah PLTM. Sebagai langkah awal yang sangat menentukan dalam suatu
pekerjaan, adalah menyusun rencana kerja yang akurat, logis dan workable.

Adapun tahapan kerja yang akan dilaksanaakan pada proyek tersebut adalah :
I. Persiapan
1. Penyusunan Rencana Kerja
Peninjauan lokasi dan orientasi lapangan (sceeme area)
Menyusun dan menetapkan rencana dan tahapan kerja yang disepakati oleh
seluruh staf inti baik dari PT. Brantas Abipraya maupun dari pihak Mitra kerja.
Membuat kerangka acuan kerja, yang harus menjadi pedoman baik teknis
maupun jadual pengerjaan.
2. Penugasan Personil
Membuat job discription yang jelas dan berorientasi pada kualitas hasil kerja
yang efektif dan efisien.
3. Pembuatan Detail Desain
Membuat detil desain Turbin dan kelengkapannya dengan pabrikan mitra
kerja PT. Brantas Abipraya, yaitu SHPE Hunan, RRC.
4. Menyiapkan Peralatan Kerja
Menyiapkan peralatan kerja yang memadai untuk menunjang kualitas hasil
dan kelancaran kerja.
Menyiapkan atau membuat direksi keet dan gudang dilokasi kerja dengan
ukuran dan fasilitas yang memadai dengan ukuran yang luas dan fasilitas dan
peralatan yang layak serta dilengkapi peralatan serta kelengkapan
pengamanan yang baik seperti pagar, gardu jaga, dll.

II. Pelaksanaan pekerjaan


1. Pemesanan Material EM dan Pabrikasi By Owner

2. Supervisi dan Factory Test By Owner

3. Pengepakan/Pengiriman By Owner

4. Instalasi/erection
Pekerjaan interface dengan sipil seperti: pemasangan pondasii turbin,
Drafttube dan intalasi kabel power yang membutuhkan kordinasi dan
supervisi yang intents maka diperlukan persetujuan dengan pihak pengawas
di lapangan dan apabila terjadi kesalahpahaman maka PT. Brantas Abipraya
menerima keputusan yang ditetapkan oleh direksi pengawas lapangan.
Untuk keamanan peralatan dan manusia terhadap tegangan sentuh dan
langkah maka instalasi PLTM yang meliputi : Switchgear, Turbine Generator,
Panel, Kontrol Instrumen dilindungi terhadap tegangan liar akibat rusaknya
isolasi, tegangan lebih sambaran petir langsung maupun tidak langsung yang
dapat merusak peralatan dan membahayakan manusia dengan tahanan
pentanahan pengaman sekecil mungkin. Seluruh peralatan yang potensial
menerima tegangan liar (CT/PT/PMT/PMS/Body Panel/LA/Generator/Trafo dsb)
maka harus ditanahkan. Grounding pengaman/pentanahan pengaman
disambungkan dengan grounding pengaman netral peralatan sehingga
menjadi 5 Ohm.
Sambungan-sambungan rangkaian primer sesuai jarak aman baik fluk
distance maupun creapage distance mengacu standar yang berlaku (IEC/
SPLN) dengan memperhatikan arus hubung singkat
maksimum 3 phasa khususnya pada titik-titik sambung serta penampang
sehingga mampu menahan hubung singkat dengan waktu tertentu sesuai
spesifikasi peralatan.
Kabel ditarik dari terminal 6 kV generator ke serandang 6 kV Trafo Utama dan
sisi netral generator ke tahanan 400 Ohm titik netral. Pelaksanaan
konstruksi (radius R 60 x Diameter kabel), penggelaran dan mop terminasi
kabel 6 kV, grounding ikutan serta pentanahan shielding kabel sesuai
standar.
Bantalan generator menggunakan sliding bearing lengkap dengan peralatan
sistem pelumasannya.
Titik netral generator melalui Resistance 400 Ohm 10A / 6 kV disambungkan
ke grounding net yang diperkuat dengan ground rod.
Panel dan kelengkapannya terdiri dari peralatan baru dan dipasang dengan
rapih sesuai standar yang berlaku. Sistem start-stop unit pembangkit Turbin
Generator dapat dioperasikan secara otomatis dari remote panel maupun
secara individu peralatan pada local peralatan/panel lokal. Rangkaian AC
sekunder CT/PT dapat dimonitor melalui test block atau test link terminal.
Indicator instrumen analog pengukuran berbasis 4-20mA. Pengukuran sistem
kelistrikan baik 1 phasa maupun 3 phasa melalui tranducer. Ratio tegangan
dan arus tranducer sesuai dengan ratio CT/PT yang terpasang.
Semua peralatan yang bertegangan mempunyai isolasi aman terhadap panel
itu sendiri atau terhadap manusia, tingkat keamanan panel indoor mengacu
IEC 144 dengan IP 53, sedangkan untuk panel outdoor IP 54. Lampu dalam
panel dan pemanas (heater) anti condensasi dipasang pada setiap panel
kontrol dengan kontrol pengendalian otomatis (limit switch dengan
thermostat).
Label dipasang pada setiap panel dan semua unsur device peralatan sesuai
dengan gambar rangkaian untuk memudahkan pemeliharaan. Instrumen
meter / indikasi dipasang dengan cara Flush Mounted.
Pola operasi mengacu pada pola operasi elevasi intake konstan, signal
perubahan elevasi intake digunakan sebagai dasar pengaturan pembebanan.
Apabila elevasi diatas elevasi normal, maka memberikan signal penambahan
beban pada turbin sesuai kapasitasnya (apabila tetap naik maka air akan
melimpas melalui spillway) sampai mencapai elevasi normal, waktu
pengaturan penambahan dan pengurangan beban ini menggunakan sistem
Governor yang terpasang.
Sebuah sistem air pendingin digunakan untuk melayani pendinginan dan
pelumasan guide bearing turbin, pompa governor,
shaft seal dan gearbox, serta dapat menjamin tidak terputusnya pelayanan
operasional secara keseluruhan. Air pendingin diambil dari penstock sisi
upstream dilengkapi peralatan pompa, katup katup dan strainer dengan
kapasitas menyesuaikan kebutuhan sistem air pendingin dan pelumasan serta
kwalitas sumber air pendingin yang ada.
Sebagai alat pengatur dan indikator pada strainer duplex menggunakan
pressure switch, differential pressure, flow switch dan sensor, serta dilengkapi
pipa, fitting, baut, klem dan perlengkapan lainnya sebagai sistem air
pendingin yang andal dan mudah dipelihara.

III. Komisioning
1. Pra Komisioning
Sebelum komisioning Staff dan Managemen PT. Brantas Abipraya bersama
mitra kerja terlebih dahulu mengadakan pra komisioning (running test)
peralatan tersendiri untuk mendapatkan hasil yang maksimal.
Seluruh test dan hasilnya meliputi : individual test, dry test dan adjustment
peralatan (AVR dan Governor), wet test, acceptance test. Pola pengetesan
berdasarkan standar yang berlaku dan disesuaikan dengan toleransi kriteria
yang ditetapkan dan diserahkan kepada Direksi/ Pengawas Lapangan.
PT. Brantas Abipraya akan mengajukan RFA (Request For Approoval) untuk
mendapat persetujuan Direksi/Pengawas Lapangan setiap akan melaksanakan
pekerjaan dan pengetesan
(Commissioning Test) untuk mendapatkan kepastian jadwal pelaksanaan.
Jika pada saat pra commissioning masih ada hal-hal yang belum memenuhi
standar spesifikasi yang diperjanjikan maka PT. Brantas Abipraya dan mitra
kerja akan melakukan perbaikan untuk mendapat hasil paling optimal.
2. Komisioning
PT. Brantas Abipraya akan menyiapkan dan menyampaikan kepada Direksi/
Pengawas Lapangan detail item test dan prosedur test serta peralatan yang
menjadi tanggung jawabnya, yang meliputi individual test dan test sistem
sekurang-kurangnya 1 (satu) bulan sebelum test direncanakan dan
dilaksanakan.
Item test, nilai kriteria uji standar yang digunakan, prosedur dan metode
pelaksanaannya akan dibicarakan dengan pihak Direksi/ Pengawas Lapangan
untuk mendapat persetujuan.
Setiap pekerjaan dan pengetesan dapat dinyatakan memenuhi syarat setelah
Berita Acara Commissioning Test ditandatangani kedua belah pihak dan bila
dianggap perlu dan ditetapkan dalam clausul perjanjian Owner maka
penetapan layak operasi ini dapat melibatkan auditor independent seperti
LMK dari DJLPE.
Test yang harus dilaksanakan (individual, sub system, system baik dry test
maupun wet test/ combine test) minimal meliputi dan tidak terbatas hanya :
- Sistem Penstock, Katup utama & By Pass Valve: Kebocoran, operasi
buka/tutup keadaan normal dan darurat.
- Sistem Turbin generator: Kriteria dan adjustment, Karakteristik turbin
generator, AVR, governoor, individual test, test sistem dan pembebanan.
- Sistem Mekanikal: Kebocoran Penstock, Water Hammer, Kavitasi.
- Kalibrasi : Pengujian proteksi, instrument, kalibrasi meter-meter pengukuran.
- Primary injection / HV dan HC : Trafo tegangan, rafo arus,
Generator, Trafo Utama & Trafo PS.
- Electrical switch gear test: Pengujian trafo step up dan kelengkapannya,
CT/PT, PMS, PMT baik pasangan luar maupun pasangan dalam (metal
clad cubicle), pemasanagn dan uji individual.
- Secondary Injection : Function protection and meter, kalibrasi dan setting.
- Function Kontrol, Alarm and triping test : Functional control and inter-
lock, tripping/ alarm indicator test.
- Test Synchronizing dan Pembebanan : Load rejection sudden load,
karakteristik operasi dan commercial operation.
- Vibrasi dan Kebisingan (menggunakan alat ukur Bruer & Kjaer type Vibro
test 60 atau setara) : Test vibrasi turbin dan generator dengan beban
variasi antara 0% (FSNL dengan waktu 30 menit) dilanjutkan dengan
beban 25%, 50%, 75% dan 100% dengan interval 15menit.
- Test noise ruang kontrol, turbin, generator dan speed increaser.
Pelaksanaan test oleh PT. Brantas Abipraya diikuti oleh pihak Direksi /
Pengawas Lapangan dan nilai hasil pengujiannya harus sesuai dengan kriteria
standar nilai yang disepakati sebelumnya.

3. Garansi
PT. Brantas Abipraya menyelesaikan seluruh pekerjaan Elektro Mekanikal atau
pekerjaan yang disebutkan dalam kontrak sesuai dengan lot pekerjaan yang
menjadi tanggung jawabnya, dan garansi masing-masing peralatan E.M
adalah selama 1 (satu) tahun setelah unit PLTM komersial operasi dan garansi
mulai berlaku setelah masa pemeliharaan selesai dan apabila terjadi
kerusakan maka garansinya berlaku dimulai setelah perbaikan.
Pada saat pelaksanaan pekerjaan PT. Brantas Abipraya menjamin keamanan
peralatan, keselamatan kerja, lingkungan sampai dengan pekerjaan selesai
dan beroperasi baik.
Garansi konstruksi dan peralatan dari kerusakan 2 (dua) tahun setelah serah
terima (ST- 1)
II.6. Schedule Pelaksanaan Pekerjaan
Dibutuhkan Waktu Pelaksanaan sesuai dengan tender dokumen untuk
menyelesaikan Pekerjaan Bangunan Sipil beserta detail bangunan Konstruksinya.

Jadwal Waktu Pelaksanaan untuk pekerjaan ini dapat dilihat pada Lampiran Jadwal
Waktu Pelaksanaan yang merupakan bagian dari Lampiran Dokumen Penawaran

Jakarta, 31 Januari 2013


PT. BRANTAS ABIPRAYA (Persero)

IR. NUR TJAHJA, MT.


Kepala Wilayah II

Anda mungkin juga menyukai