PEMBANGKIT PUSAKA
PARAHIANGAN
DAFTAR ISI:
I. PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang dan Uraian Singkat
I.2. Lokasi Pekerjaan
I.3. Sumber Material
I.4. Kondisi Lapangan
I.5. Data Proyek
I. PENDAHULUAN
Pembangunan
PLTM
PT. PEMBANGKIT PUSAKA
Mini Hidro atau yang dimaksud dengan Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hidro (PLTM),
PARAHIANGAN
adalah suatu pembangkit listrik skala kecil yang menggunakan tenaga air sebagai
tenaga penggeraknya dengan cara membendung aliran sungai (untuk menaikan Elevasi
Permukaan Air), dan selanjutnya air diambil melalui bangunan intake, disalurkan
dengan bangunan saluran pembawa menuju Bak
Pembangunan
PLTM
PT. PEMBANGKIT PUSAKA
PARAHIANGAN
penenang / forebay, selanjutnya dialirkan melalui sebuah pipa pesat (penstock) kedalam
rumah pembangkit yang pada umumnya dibangun di bagian tepi sungai untuk
menggerakkan turbin. Energi mekanik yang berasal dari putaran poros turbin akan
diubah menjadi energi listrik oleh sebuah generator
Secara mekanis penstock berfungsi sebagai sarana pengubah tenaga kinetis dari
hidrostatik pada bak penenang (penampung) menjadi tenaga pontesial. Tenaga air
tersebut menjadi tenaga mekanik pada turbin. Turbin akan menggerakan generator
sehingga menimbulkan listrik.
- Sumber Dana
Sumber Dana dari PT. Pembangkitan Pusaka Parahiangan atau
diterangkan lain sesuai Tender Dokumen
- Lokasi Pekerjaan
Sungai Cibuni, Kabupaten Cianjur Propinsi Jawa Barat (sesuai plan dalam
dokumen lelang)
- Waktu Pelaksanaan
Waktu Pelaksana Pekerjaan adalah 510 (lima ratus sepuluh) hari
kalender dengan masa Pemeliharaan sesuai yang dipersyaratkan dalam
Tender Dokumen.
2. Pabrikan:
- Semen PC : Supplier Jakarta
- Besi Tulangan : Supplier Jakarta
- Pipa Baja : Supplier Jakarta
Material Lain
Penempatan bahan / material untuk pekerjaan Beton, (Besi tulangan &
Semen, aggregat, pasir dsb) ditempatkan pada lokasi base camp Gudang
Proyek (Gudang 1 / Gudang Utama).
Pembuatan Sub Sub gudang Proyek (Gudang 2, 3 dst) Jika Diperlukan.
Ilustrasi
Supplier
Material
GUDANG 1 /
GUDANG
UTAMA
(lokasi Base Camp)
2. Geologis
- As bendung, hulu dan hilir terdiri dari tanah bercampur material berbutir
(Soft dan Hard Rock), untuk tebing kiri dan kanan bendung batuan dan
endapan
- Diversion (Intake) ke sedimen Trap berupa Soft dan Hard Rock dan endapan
dengan permukaan datar antara keduanya.
- Water way (saluran pembawa) terdiri dari antara tanah lunak (Clay) dan tanah
keras
- Bak penenang, penstock terdiri dari antara tanah lunak (Clay) dan tanah keras
2. Intake
Konstruksi Pasangan Batu dengan dimensi;
- Lebar dasar saluran (B) = 3,60 m
- Tinggi saluran (H) = sesuai Gambar kerja
- Pintu Intake = 2 unit @1.8 m (b) tipe Pintu Sorong
4. Saluran Pembawa
4.1. Saluran Pembawa (Open chanel)
Konstruksi Pasangan Batu dengan
dimensi;
- Lebar dasar saluran (B ) = sesuai gambar kerja
- Tinggi saluran (H) = sesuai gambar kerja
- Panjang Saluran (L) = sesuai gambar kerja
8. Jalan Akses
- Lebar Perkerasan = sesuai gambar kerja
- Lebar Bahu Jalan (Ka / Ki) = sesuai gambar kerja
- Panjang Jalan Akses (L);
1. sesuai gambar kerja (Power House Bendung)
2. sesuai gambar kerja (Head Pond Power House)
- Konstruksi Perkerasan Jalan:
1. Lapisan Base AWCAS = 15 cm atau sesuai gambar kerja
9. Jalan Insitu
- Lebar Perkerasan = sesuai gambar kerja
- Lebar Bahu Jalan (Ka / Ki) = sesuai gambar kerja
- Panjang Jalan Akses (L) = sesuai gambar kerja
- Konstruksi Perkerasan Jalan:
1. Lapisan Base AWCAS = 15 cm atau sesuai gambar kerja
II. Metode Kerja
II.1. Mobilisasi
II.1.2. Peralatan Pekerjaan dan Material
Mobilisasi /pengiriman peralatan ke lokasi pekerjaan di jadwalkan terlebih
dahulu yang berisi keterangan lokasi peralatan, usulan cara
pengangkutan dan jadwal kedatangan peralatan dilapangan. Selanjutnya
alat ditempatkan pada lokasi yang aman / dekat di lokasi proyek agar
mudah digunakan dalam pekerjaan nantinya.
Mobilisasi peralatan diselesaikan sesuai dengan jadwal pelaksanaan
Pekerjaan (merupakan salah satu lampiran dalam dokumen penawaran)
dan ketentuan lain yang telah dipersyaratkan dalam dokumen pelelangan.
No Jenis Alat
I. Pekerjaan
I.1. Sipil Concrete
I.2. Mixer Bar
I.3. Cutter
I.4 Dump
I.5. Truck
I.6. Truck
I.7. Crane
I.8. Excavator
I.9 Buldozer
I.1 Tandem
0 Elec. Pump (for water & mud)
I.1 Welding Machine Diesel (Mesi
1 Las) Theodolit
Baby
Roller dsb
7 15
1 13
14
16
8 11
Village Road
Form &
Rebar Motor Pool 5
Stock Yard Yard
3 4
Temporary Access
Road
Buat Papan Nama Proyek
Papan nama dibuat dari bahan sesuai yang dipersyaratkan yang diberi
keterangan (dengan cat) berupa nama proyek, pemilik proyek, jumlah nilai
proyek, lokasi proyek dan lain-lain yang memperjelas keterangan proyek yang
sedang dikerjakan. Dalam pelaksanaannya menggunakan tenaga manusia
dibantu dgn alat pendukung lainnya seperti palu, dll Selanjutnya papan nama di
letakkan pada lokasi sekitar proyek yang mudah untuk dilihat dan dikenali oleh
publik.
Definisi
b.1. Jalan Kerja / Construction Road
Kontraktor Akan membuat jalan kerja ke lokasi pekerjaan dengan
lokasi yang terpisah dengan akses road ataupun pada lokasi
akses road (nantinya akan dipakai untuk akses road jika
memungkinkan). Jalan Bersifat temporary selama pelaksanaan
Proyek.
Assumsi Penggunaan dan Pelaksanaan :
1. Penggunaan:
1.1. Jalan kerja untuk mobilisasi dan demobilisasi peralatan
kerja dan peralatan fasilitas kontraktor lainnya
1.2. Jalan kerja untuk aktivitas pekerjaan. Jalan kerja ini
digunakan untuk Penanganan material dari proses
konstruksi dsb.
2. Pelaksanaan :
Peralatan
Kerja;
- Excavator
- Buldozer
- Dump truck angkut meterial
- Tandem roller
- Alat bantu
2.1. Pembuatan jalan kerja (Lebar badan jalan mencukupi untuk lalu lintas peralatan proyek)
Material Hasil galian / cutting dibuang disekitar lokasi pekerjaan yang telah ditentukan.
Spreading and Grading By Bulldozer Pekerjaan Drainase
2.3. Sub Grader preparation dengan
Buldozer dan Pemadatan dengan
Tandem
2.4. Pembuatan jalan kerja dengan
menggunakan material sirtu.
Penghamparan dengan Buldozer.
2.5. Pemadatan Material untuk Jalan Kerja
dengan dengan alat pemadat.
Pemadatan sesuai spek. Teknis.
2.7 Pada Lokasi yang tdk dpt dijangkau dg alat
berat, pekerjaan secara manual) pekerja
dan alat bantu).
2. Pelaksanaan :
Peralatan
Kerja;
- Excavator
- Buldozer
- Dump truck angkut meterial
- Tandem roller
- Alat bantu
Pelaksanaan Pekerjaan Struktur Jembatan dibawah ini hanya sebagai ILUSTRASI dari tahap
pelaksanaan pekerjaan Struktur Abutment.
Adapun Bentuk dan dimensi dari abutment yang akan dilaksanakan pada pelaksanaan
dilelangkan inipekerjaan yang Gambar rencana Pelaksanaan (Shop Drawing) pada dokumen
sesuai dengan
lelang/Tender document.
Tahap 2 : Pembesian
-Tulangan dibersihkan dari
kotoran,
karat dan benda asing lainnya.
- Posisi pembesian utk abutment
disanggah untuk mencegah
bergesernya tulangan dari
kedudukan rencana dan tetap
kokoh pada saat pengecoran,
dan jarak batangan tetap
dijaga.
Koneksi / Delatasi dengan stuktur existing dilakukan
dengan mengebor dan memasang tulangan / angkur pada
struktur existing sesuai gambar kerja
Tahap 3 : Form work
Rencana formwork sesuai dengan shop drawing & disetujui direksi
Sebelum pengecoran, form work & tulangan di cek dan disetujui oleh enginee
- Pemadatan dengan
concrete vibrator
- Curing menggunakan
penyiraman air & curing
compound
Tahap 6 : Tulangan Abutment
Fiiling
PIER
Pelaksanaan Pier dibawah ini hanya sebagai ILUSTRASI dari tahap pelaksanaan
pekerjaan Pier. Adapun Bentuk dan dimensi dari pier yang akan dibangun dalam pelaksanaan
pekerjaan yang dilelangkan ini sesuai dengan spesifikasi teknis, Bill of Quantity dan
Gambar rencana Pelaksanaan (Shop Drawing) pada dokumen lelang/Tender document.
1. Pembesian
2. Pembesian dan
Bekisting Pier
Kolom.
3. Pengecoran
beton dengan
bantuan
Hydraulic crane
with bucket.
4. Pemadatan
dengan concrete
vibrator
1. Pembesian dan
Bekisting Pier
Kolom Tahap 2.
2. Pembesian
dengan
Climbing Work
1. Pengecoran
beton dengan
bantuan
Hydraulic crane
with bucket.
2. Pemadatan
dengan concrete
vibrator
3. Pembesian dan
Bekisting Pier Head
Pengecoran beton
dengan Hydraulic bucket.
bantuan
Pemadatan crane with
dengan
concrete vibrator
Penampang melintang
4/6 4/6
4/6
4/6 4/6
5/7 5/7 5/7 5/7
3/10 3/10
5/7 5/7
5/7 5/7
Tulangan Balok T
Tebal Lantai
Jembatan
4/6
5/7
5/7
4/6
4/6
5/7 5/7
3/10
5/7
Tulangan Balok T
Tebal Lantai
Jembatan
4/6
5/7
5/7
4/6
4/6
5/7 5/7
3/10
5/7
4/6 4/6
4/6
4/6
4/6 4/6
4/6 4/6
5/7 5/7
5/7 5/7
3/10 3/10
5/7 5/7
5/7 5/7
PENGECORAN BETON LANTAI & PEMADATAN DENGAN CONCRETE VIBRATOR
4/6 4/6
4/6 4/6
4/6 4/6
4/6 4/6
5/7 5/7 5/7 5/7
3/10 3/10
5/7 5/7
5/7 5/7
Jembatan sementara dari batang kelapa, kayu Jembatan sementara dari Jembatan
Bridge
Belly
dan papan kayu (Jika diperlukan)
II.2.3. Utilitas Sementara
a. Penerangan untuk Kantor dan Base Camp
Genset untuk pembangkit listrik digunakan untuk penerangan di
kantor dan Base Camp disamping untuk pengoperasian peralatan
kantor atau workshop dengan membuat jaringan listrik lokasl
dilengkapi dengan MCB dan Switch untuk menghidupkan dan
mematikan aliran Listrik
b. Penerangan Kerja
Dalam melaksanakan pekerjaan di malam hari (shift malam) seperti
Bendung, Intake, rumah Pembangkit dsb dengan aman diperlukan
penerangan yang cukup di area pekerjaan. Di kedua sisi bangunan,
lampu sorot dipasang selama pekerjaan pasangan batu dan
pengecoran beton yang dilakukan pada malam hari
2. Engineering :
Kegiatan meliputi dan tidak terbatas pada Pengukuran / perhitungan
bersama, pengecekan kesiapan Lahan, proses Approved Shop Drawing
dan Asbuilt Drawing, proses usulan / persetujuan material
konstruksi,dokumentasi, Quality Control Plan (QCP), test, inspection &
cek untuk pekerjaan. Proses persetujuan dan pengadaan barang /
bahan, peraturan dan perijinan yang berlaku.
4. Pengendalian Waktu
Berdasar metode kerja yang telah dipilih maka baik keterurutan,
produkstivitas dan keperluan alat, bahan dan tenaga dapat diendalikan
sehingga waktu yang yang telah dirancang juga secara otomatis dapat
dikendalikan dengan benar.
5. Pemeliharaan pekerjaan dan Serah Terima Pekerjaan(PHO/FHO)
Sesuai dengan ketentuan didalam dokumen lelang maupun dokumen
kontrak maka pekerjaan dapat diserah terimakan jika telah selesai dan
sesuai dengan persyaratan teknisnya.
START
Dokumen
Kontrak
Pemborongan
START
ENGINEERIN
G
Proses pengajuan /
persetujuan Struktur
dan Mekanikal dan
Elektrikal
Chec Perubahan
Persetujuan
Konsultan
Pengawas
Pedoman
Pelaksanaan
Pekerjaa Chec
Repai O
Final
Chec
k Approved for
issue Construction
FINISH
Reference to next
Construction
(same work)
BAGAN ALIR PELAKSANAAN KONSTRUKSI
START
Perijinan dg Pihak
Koordinasi dg Pihak Pemahaman Syarat Terkait Polisi, Pemda,
Owner & Konsultan Kontrak Kep Desa dsb
Penawas
Tdk
Cek
Ya
Scope Pekerjaan
Td
k Serah terima
Cek Pekerjaan (PHO)
Ya
Pemeriksaan Pemelihara
Bersama Scope an
Kontrak
Tdk
Ya
Perbaikan
Cek
Ya Tdk
Serah Terima
Pelaksanaan Scope Akhir (FHO)
Kontrak (sesuai bagan Alir
Pek. & BQ )
Pembuatan Gambar
Pelaksanaan / FINISH
Rekayasa Enginer
Tdk
Cek
Ya
Gambar Pelaksanaan
(approved for
construction)
Tdk
Persiapa Tdk
n
Ya &
p Cek
e
Ya
BAGAN ALIR
PELAKSANAAN KONSTRUKSI MINI HYDRO POWER
Penyiapan Jalan
Access Pekerjaan Persiapan Shop Drawing
Bendung, Intake , Sandtrap & Sal Alternative Penstock & Break Point for
Pembawa Penstock
Tunnel
Bangunan
Outlet Gate
Selesai
II.3.2. Pelaksanaan Pekerjaan Utama
1. Pengangkutan Bahan / Material
Pengangkutan bahan / material dilakukan dengan menggunakan
Dump Truck dengan memanfaatkan Jalan umum sebagai jalan kerja
Bahan / Material ini didatangkan dan diambil dari lokasi yang telah
dijelaskan diatas.
1. Pekerjaan Adalah Bangunan PLTM sesuai yang dilelangkan. Pekerjaan ini secara
Khusus terdiri atas Pekerjaan Galian dan Timbunan, Pasangan Batu, Beton
bertulang dan M/E.
START
Pek. Jembatan
Group 1
Group 2 Group 3
Pek. Bendung
FINISH
Untuk Group pada lokasi yang dipersyaratkan, jika telah selesai pekerjaan pada lokasi
dimaksud, pekerja pada group tersebut selanjutnya dapat dialihkan ke lokasi lainnya yang
belum selesai dilaksanakan
Pembagian Group Pekerjaan
Group 2-2
Group 2-1
GROUP 1
GROUP 2
GROUP 3
Untuk alat lainnya dapat dilihat pada Lampiran Jenis, Kapasitas, komposisi dan Jumlah Peralatan
BAGAN ALIR PEKERJAAN SECARA UMUM / URUTAN PEKERJAAN SECARA GARIS
START
Kontrak Kerja
Mobilisasi
&
Demobilisa
si
Survey Lokasi
&
Pengukuran
BESAR
Pabrikasi Pintu
Air &
Lok. Bendung, Lok. Waterway & Lok. Gedung Trasrak
Intake & Sand Jalan Inspeksi Power House,
Trap Pipa Pesat & Tdk
Head Pond Cek
Ya
No
Pek. Pembesihan No
Cek
Cek
Ok
No Ok Order material
Pipa Pesat
Pek. Bendung Cek Pek. Galian Tanah
Lunak & Gal. Tanah
Ok Keras Pabrikasi
Pek. Galian saluran No Material Pipa
Pek. Pembesihan Cek Pesat di
lapangan
Ok
No No Pek. Proteksi Tdk
Cek Cek Lereng Cek
Ya
Ok Ok
Pek. Galian Tanah Pek. Sub Grade dan No Delivery
Lunak & Gal. Tanah dilanjutkan dengan Cek
Keras Lap.
A
Sirtu
No
No
Cek
Cek
Ok
Ok
Pek. Pondasi
Ok
B
C1 C2 C
A Pek. Pas. Batu di lokasi lereng down stream
+drain hole +plesteran B
Ok
Pek. Pas. Batu di lokasi down stream +drain hole & struktur BetonPEK. Head Pond / Bak
Sal Pelimpah
Penenang
No
Pek. Pembesihan
Pek. Pembesihan Cek
Ok
No Pek. TimbunanNo
Pasir, LC, Pembesian & Bekisting + Sparing ME
C Cek
Cek
Ok
Ok
Pek. Pemasangan Bouwplank Pek. Galian Tanah & Gal. berbatu
Pek. Galian Tanah Lunak & Gal. Tanah Keras
No
No N Cek
N
Cek Ce
Ce Ok
k
Ok k Pek. Pengecoran beton K 225
Ok
Ok
Pek. Pas. Batu di lokasi
lereng pada tubuh Pemasangan Pek.
Bouwplank
Pek. Pemasangan
Bouwplank No
bendung
Cek
No
No
Ce Ce Ok
Cek k
k
Ok Pek. Dinding
Ok Ok
Pek. Lc, Pembesian
Pek. Pas. Batu di Pek. Pas. Batu
& Pek. Pembesian & Bekisting &sparing M/E
dinding tubuh
bendung & struktur Bekisting
Sal Pelimpah Kali+plesteran
Dasar Struktur Ce
No Ce k No
k Ok
Cek Ok Cek
Ok Pek. Pemasangan Pek. Pengecoran + Ok
Pek. Selimut beton K225 Rubber Water
Pek. Pengecoran beton K 225
Stop
N
N
Ce
Ce k
No k No
O
Cek O Cek
Pek. Pembesian & Bekisting dinding Struktur
Pek. Lainnya sesuai gambar kerja & BQ
Ok Ok
Pek. Pas. Batu di lokasi di apron+drain hole Pek. Pas. Bata + Plesteran
No No
Pek. Pengecoran dinding Struktur
Cek Cek
No No
Pek.Cek
Intake Ok Ok Cek
Ok No Ok
Cek No Atap
Pek. Rangka Atap & Penutup
Pek. Pembesihan B-B Ok Cek
Ok
No Pek. Timbunan
Cek
Ok
No
Cek
A-A
Ok C-C
C1-1
A-A B-B C-C C2
Pek. Galian Tanah Lunak & Gal. Tanah Keras Pek. M/E & Arsitek PEK. PIPA PESAT
No No Pek. Pembesihan
Cek Cek
Ok Ok
No
Pek. Pemasangan Bouwplank Pek. Instalasi Turbin
& Generator Cek
Ok
No No Pek. Galian Tanah Lunak & Gal. Tanah Keras
Cek Cek
Pintu
Ok Ok
No
Pek. Pasangan Batu Pek. Lainnya
sesuai gambar Cek
kali untuk dinding
&dudukan pintu kerja & BQ Ok
intake + plesteran No
No Pek. Lc, Pembesian & Bekisting Struktur Sadle / Dudukan Penstock
Cek
Cek
Ok
Ok Pintu
No
Pek. Timbunan
C-C-C Cek
Untuk Bendung
dan Intake Ok
No Pek. Pengecoran + timbunan kembali
Cek
Ok C1-1
Pek. Pintu pada Intake dan Sal. Pelimpah+trasrack pada intake No
Cek
No No Penstoc
Cek Cek k
Ok Ok
Pek. Supporting plate & Bearing shoe
Ok
C2-2
Pek. Pembesihan
No
Cek
Ok
A-A-A
C1-2
A-A-A C2-2
C-C-C C1-2 B-B
No
Cek
No
Cek
Ok
Ok
Pek. Pas. Batu Kali & Plesteran
No
Pintu Cek
Ok
Pek. Lainnya sesuai gambar kerja & BQ (Pek. Struktur Beton Tulangan untu kanopi & accessoriesnya
No
Cek
Ok
Pek. Pintu
No
Cek
Ok
Pek. Pembongkaran
Coferdam & timbunan
Diversion Canal
No
Cek
Ok
No
Cek
Ok
FINISH
II.4.1. Peralatan K3 (dipakai oleh pekerja Proyek)
Ada beberapa peralatan yang digunakan untuk
melindungi seseorang dari kecelakaan ataupun bahaya
yang kemungkinan bisa terjadi dalam proses
konstruksi. Peralatan ini wajib digunakan oleh
seseorang yang bekerja dalan suatu lingkungan
konstruksi. Peralatan ini wajib digunakan oleh
seseorang yang bekerja dalam suatu lingkungan
konstruksi.
1. Pakaian Kerja
Tujuan pemakaian pakaian kerja adalah melindungi badan manusia
terhadap pengaruh-pengaruh yang kurang sehat atau yang bisa
melukai badan.
Megingat karakter lokasi proyek konstruksi yang pada umumnya
mencerminkan kondisi yang keras maka selayakya pakaian kerja
yang digunakan juga tidak sama dengan pakaian yang dikenakan
oleh karyawan yang bekerja di kantor. Perusahaan yang mengerti
betul masalah ini umumnya menyediakan sebanyak 3 pasang dalam
setiap tahunnya.
2. Sepatu Kerja
Sepatu kerja (safety shoes) merupakan perlindungan terhadap kaki.
Setiap pekerja konstruksi perlu memakai sepatu dengan sol yang
tebal supaya bisa bebas berjalan dimana-mana tanpa terluka oleh
benda-benda tajam atau kemasukan oleh kotoran dari bagian
bawah. Bagian muka sepatu harus cukup keras supaya kaki tidak
terluka kalau tertimpa benda dari atas.
3. Kacamata Kerja
Kacamata pengaman digunakan untuk melidungi mata dari debu
kayu, batu, atau serpih besi yang beterbangan di tiup angin.
Mengingat partikel-partikel debu berukuran sangat kecil yang
terkadang tidak terlihat oleh mata. Oleh karenanya mata perlu
diberikan perlindungan. Biasanya pekerjaan yang membutuhkan
kacamata adalah mengelas.
4. Sarung Tangan
Sarung tanga sangat diperlukan untuk beberapa jenis pekerjaan. Tujuan utama penggunaan sarung tangan adalah mel
Pekerjaan yang sifatnya berulang seperti medorong gerobag cor secara terus- menerus dapat mengakibatkan lecet pad
5. Helm
Helm (helmet) sangat pentig digunakan sebagai pelindug kepala, dan sudah merupakan keharusan bagi
6. Penutup Telinga
Alat ini digunakan untuk melindungi telinga dari bunyi-bunyi yang
dikeluarkan oleh mesin yang memiliki volume suara yang cukup
keras dan bising.
Terkadang efeknya buat jangka panjang, bila setiap hari
mendengar suara bising tanpa penutup telinga ini.
8. P3K
Apabila terjadi kecelakaan kerja baik yang bersifat ringan ataupun
berat pada pekerja konstruksi, sudah seharusnya dilakukan
pertolongan pertama di proyek. Untuk itu, pelaksana konstruksi
wajib menyediakan obat-obatan yang digunakan untuk pertolongan
pertama.
Demikianlah peralatan standar k3 di proyek yang memang harus ada
dan disediakan oleh kontraktor, barangkali sifatnya wajib. Ingat
tindakan preventif jauh lebih baik dan murah ketimbang sudah
kejadian.
9. Rambu dan Petunjuk Safety
Pekerjaan ini dilakukan di awal dan selama proses pekerjaan berlangsung. pelaksanaan pekerjaan. Rambu dan petunju
PROGRAM K3
Untuk mengukuhkan komitmen manajemen PT. BRANTAS ABIPRAYA (Persero) mencanangkan
adanya mutu pekerjaan dan pelayanan serta Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang
dilaksanakan dan terpelihara disemua tingkatan proses sehingga dapat memberikan
jaminan yang pasti terhadap setiap bentuk jasa konstruksi yang diberikan.
Dan untuk itu manajemen telah menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja OHSAS 18001:2007 yang menjadi pilihan bagi terciptanya suatu jaminan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan kepuasan bagi perusahaan, karyawan serta customer
melalui serangkaian kegiatan proses yang terstruktur dan meningkat secara terus menerus
di semua lini di PT. BRANTAS ABIPRAYA (Persero) yang menjadi standar pelaksanaan
manajemen Keselamatan dan Kesehatan kerja serta nantinya diharapkan penerapannya
dapat dilaksanakan dengan baik secara efektif.
Sistem manajemen OHSAS yang digambarkan dalam Manual OHSAS (M-OHSAS) nantinya
dijabarkan dalam Kebijakan & Sasaran OHSAS, Prosedur OHSAS disetiap tingkatan fungsi
serta dokumen penunjang lainnya yang mencakup kegiatan Penanganan dan Pemeliharaan
Jasa Konstruksi di PT. BRANTAS ABIPRAYA (Persero), dalam hal pemenuhan dan kesesuaian
dengan persyaratan standar internasional Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan
Kerja OHSAS 18001:2007.
I. PERSYARATAN UMUM
PT. BRANTAS ABIPRAYA (Persero) telah menetapkan, mendokumentasikan, menerapkan
dan memelihara Sistem Manajemen OHSAS dan terus menerus memperbaiki
keefektifannya, termasuk pemastian dalam hal pemantauan, pengukuran dan analisa
proses serta melakukan tindakan yang diperlukan untuk mencapai hasil yang
direncanakan, dan berupaya melakukan peningkatan yang berkelanjutan sesuai
dengan persyaratan standar OHSAS 18001:2007 :
1. Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (OHSAS) adalah suatu sistem
manajemen yang terstruktur untuk mengelola dan mengendalikan kinerja OHSAS
agar tercapai suatu Perbaikan Berkesinambungan (Continual Improvement).
Besarnya manfaat yang akan diperoleh melalui penerapan system manajemen
OHSAS
2. Menerapkan system manajemen OHSAS secara konsisten, diharapkan akan
meningkatkan kinerja OHSAS, meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja, serta
secara bertahap akan mengurangi biaya yang diperlukan
3. Kebijakan pelaksanaan system manajemen OHSAS - BRANTAS ABIPRAYA (Persero)
dituangkan dalam Manual OHSAS yang terdiri dari proses :
a. Perencanaan
b. Penerapan dan Operasi
c. Pemeriksaan dan Tindakan Perbaikan
d. Pengkajian Manajemen
Proses tersebut akan mengikuti model Perbaikan Berkesinambungan
Pengukura
Audi Perencanaa
n Kinerja
t n
Penanggu
ng Jawab
(MR)
Konsultansi dan Komunikasi dapat dilakukan secara lisan dan atau tertulis,
misalnya melalui rapat internal, nota dinas, papan pengumuman dengan alur
komunikasi mengikuti tingkat dan fungsi di dalam PT. BRANTAS ABIPRAYA
(Persero).
IV.4. DOKUMENTASI
PT. BRANTAS ABIPRAYA (Persero) telah menetapkan dan memelihara informasi
dalam media cetak dan elektronik untuk menerangkan unsur-unsur inti dari
system manajemen OHSAS dan interaksinya dan memberikan petunjuk
dokumentasi yang terkait.
V.4. AUDIT
Untuk menjamin efektifitas penerapan sistem manajemen OHSAS PT. BRANTAS
ABIPRAYA (Persero) telah menetapkan prosedur Audit Internal untuk menentukan
sistem manajemen OHSAS :
a. Dilaksanakan sesuai rencana yang telah ditetapkan dan kesesuaiannya
dengan persyaratan standar OHSAS 18001:2007
b. Menentukan efektifitas pelaksanaan sistem menejemen OHSAS
c. Memberikan informasi dan masukan kepada Manajemen sebagai bahan evaluasi
Penetapan jadual audit akan mempertimbangkan hasil penilaian resiko maupun
hasil audit sebelumnya
Hasil audit ditindaklanjuti oleh departemen yang terkait sesuai dengan temuan
audit dan harus dilakukan verifikasi ulang untuk memastikan tindakan perbaikan
dan pencegahan telah sesuai dan berjalan dengan efektif
Hasil audit akan dievaluasi dalam Tinjauan Manajemen, dan seluruh rekaman
audit akan disimpan sampai periode waktu tertentu
Audit dilaksanakan oleh auditor yang terlatih dan mandiri serta dilakukan oleh
auditor yang tidak mempunyai tanggung jawab terhadap bagian / area yang
diaudit dan hasil audit
Accide
Prevention of
Second
Accident
Inform to Rescue
Safety Injured
Manager Person
Collect & Confirm
Information
Who ? Why
Inform ? Transfer
Site When ? What Injured
Offic ? Where ? Person to
First Aid
Diagnosis
Engineer by
Doctor at
Hospital
Authorities
Concerned Inform and Publicize
Revised Preventive
Measures in Site
Minor Accident
Accident
Check Victim
Do in Polyclinic
Hospital
at Project
Accident
Report
Recorded
Finish
Seriously Injured/Accident
Seriously Injured
- Report
to Report to
Depnak Project Manager
er & HSE Unit
- Report to P2K3
- Division/Area
Deat
h
Victi
Legacy Insuranc
or e
Inheritanc Claim
Prepairing Sympathet
Funeral
of ic Care
document
by heirs
II.4.2. Pekerjaan Pengukuran dan Bowplank
Hasil pengukuran akan dilaporkan kepada Konsultan Pengawas dan Pimpro untuk
mendapatkan comments atau approval.
Untuk selanjutnya data hasil pengukuran/survey lapangan tersebut dapat dipakai sebagai
bahan untuk menyiapkan rekayasa engineering, dan perhitungan volume MC0, serta sebagai
acuan dalam pelaksanakan pekerjaan fisik seperti : Pekerjaan Galian, Pekerjaan Pas. Batu Kali,
Pekerjaan Beton dan lain-lain sesuai dengan pekerjaan yang dilelangkan.
Pekerjaan
:
Pembersihan Lokasi Lahan
Pembersihan lokasi pekerjaan dari material
yang tidak diperlukan sesuai dengan
spesifikasi teknis ( semak, rerumputan,
semak belukar, pepohonan, tonggak-
tonggak, dll)
Peralatan:
- Gergaji
- Bulldozer
- Excavator Loading
- Dump Truck hauling & Dumping ke
disposal area / lokasi pembuangan
Cofferdam
Struktur Bendung
Cofferd am
Water Flow
Pada lereng cofferdam yang berhubungan air sungai existing, dilindungi dengan Sand Bag atau dapat juga dengan mat
Diversion Canal
Peralatan Kerja :
Excavator+breaker : Gali tanah berbatu
Work Site - Excavator : Gali Canal dan Tuang
material coferdam
- Bulldozer : menghampar material
Cofferdam urugan coferdam dan dilanjutkan
dengan pemadatan oleh alat
Pemadat
Gambar hanya sebagai alat visual, tanpa dimensi dan bentuk sebenarnya
- Dump Truck (jika diperlukan) untuk
angkut tanah galian lebih dari
jangkauan excavator dan buldozer
Macam Pengadaan Material Cofferdam
1.5 m 1.5 m
4m
KIsdam (Coverdam)
- Lebar atas (b) =4m
- Kemiringan talud = 1 : 0.5
4m
- Tinggi kistdam (h) = 4,0 m
8m
Gambar & Dimensi diatas hanya sebagai Ilustrasi dari Pekerjaan Saluran Pengelak / diversion canal
secara umum. Untuk bentuk dan Dimensi sebenarnya dilapangan sesuai dengan Gambar Kerja, BQ dan
kondisi real lapangan
FLOW CHART SALURAN PENGELAK
START
No
Cek
Ok
Pek. Pengajuan Gambar & Rencana Kerja
No
Cek
Ok
Pek. Penggalian
Saluran
Pengelak
No
Cek
Ok
Pek. Penimbunan Tanggul
Penutup Alur
No
Cek
Ok
No
Cek
Ok
No
Cek
Ok
Bongkar Batu kosong
atau rip-rap
No
Cek
Ok
Pek. Bongkar Tanggul
Penutup Alur
No
Cek
Pek. Pengalihan
aliran sungai ke
No
Bendung FINI
Cek
No SH
Cek
Ok
Ok
2). Pengeringan lokasi Pondasi Bangunan Utama Bendung
dengan pemompaan.
Fasilitas Pengeringan untuk Bendung dan Intake dilaksanakan untuk
mengeringkan Lokasi pekerjaan dari genangan air, berupa Pompa
Submersible 6, 4 dengan vinyl hose untuk temporere di lokasi
pekerjaan dengan cara memompa genangan air ke luar cofferdam
Pengeringan :
- Pengajuan schedule dan ijin dari direksi pekerjaan
- Peralatan Pompa air dengan kapasitas yang
memadai (dimana alat tersebut diperkirakan
mampu untuk menyedot air yang ada selama
pekerjaan berlangsung atau lingkungan
menjadi kering) di mobilisasi ke lokasi
pekerjaan.
- Dibuat selokan dan dibuat tempat
penampungan dimana ujung dari selokan
tersebut berujung ke tempat penampungan
air tersebut.
- Selanjutnya pipa air dari pompa air diletakkan
pada tempat penampungan air tersebut untuk
kemudian dialirkan/dibuang ke luar dari lokasi
pekerjaan.
FLOW CHART
START
SURVEY
PENGAJUAN GAMBAR
DAN RENCANA
KERJA
Tidak
persetujuan
Ya
FINISH
II.4.5. Pekerjaan Bendung dan Intake
Gambar hanya sebagai contoh Struktur Bendung - Pintu air harus diletakkan sedekat mungkin
dan Intake secara umum dengan lubang intake agar memudahkan
Untuk dimensi dan bentuk struktur sebenarnya penggelontoran endapan yang ada di depan
dikerjakan sesuai dengan Gambar Tender dokumen lubang intake
1. Pekerjaan Pendahuluan
Pelaksanaan konstruksi bendung baru bisa dilaksanakan setelah penunjang
konstruksi telah dilaksanakan dengan baik dan memenuhi syarat yang
diharapkan sebagai fungsi struktural , fungsional dan keamanan selama masa
konstruksi .
Untuk Tahapan Pekerjaan Struktur Bendung itu sendiri dapat diuraikan sebagai
berikut: Secara umum, Pekerjaan Konstruksi bendung dibagi dalam tahapan
pekerjaan Sebagai Berikut :
Tahap 1;
Penunjang konstruksi disini yang dimaksud adalah;
- Peralatan survey dan tenaga survey yang memadai beserta alat bantu
lainnya
- Pekerjaan Pembangunan Tanggul Penutup / Kisdam dan Dewatering. Saluran
pengelak dengan kapasitas pengalirannya dan tanggul penutup alur yang
kokoh dan aman terhadap banjir selama masa pelaksanaan konstruksi.
Selama pelaksanaan pekerjaan struktur bendung, dilakukan pemompaan air
yang ada dengan mesin pompa air keluar lokasi pekerjaan.
- Penyiapan lahan untuk buangan atau penyimpanan sementara hasil galian
- Penyiapan lahan untuk stockpile material beton dan pasangan batu yang
dekat dengan lokasi kerja.
Pelaksanaan konstruksi Bendung dibagi menjadi 2 bagian utama :
Tahap 2;
Pekerjaan Struktur
Bendung
Pekerjaan Bendung secara umum.
Pekerjaan dilakukan pada bagian bendung yang terendah / hilir (kolam olak /
Stilling Basin) menuju bagian yang lebih tinggi. Pekerjaan dilanjutkan ke tubuh
bendung (bagian lebih tinggi) sampai lantai muka/hulu (Aprron). Kemiringan
galian dibuat 1 : 0,5 untuk mencegah kelongsoran
Work Direction
Gambar hanya sebagai contoh Pekerjaan Struktur Bendung dan Intake secara Umum
Untuk dimensi dan bentuk struktur sebenarnya dikerjakan sesuai dengan Gambar Tender dokumen
Tahapan Pekerjaan
1. Pek. Pembersihan Lokasi Pekerjaan
Assumsi :
1. Pekerjaan dengan Alat berat, Pekerja dan alat
bantu Peralatan Kerja;
- Excavator dan Buldozer
- Alat Bantu
Uraian Pekerjaan :
1. Sebelum dilaksanakan pekerjaan, ditentukan terlebih dahulu lokasi
pekerjaan berupa panjang dan lebar lokasi pekerjaan
Pekerjaan Perintisan
dan Pembersihan
Peralatan:
- Gergaji Mesin / Chain
saw
- Bulldoz
er
Atau ditentukan lain, Material hasil pembersihan dibuang ke lokasi pemb
Excavator /wheel loader
Loading
Dump Truck hauling & Dumping ke disposal area / lokasi pembuanga
Peralatan:
- Bulldozer
Stripping
Proses Tahapan
Galian Layer
Galian
Kisdam dan Dewatering
Bersamaan dengan penggalian struktur bendung untuk menjaga agar
permukaan galian tiap tahapan tidak tergenang air akibat rembesan dan air
hujan maka dilakukan pengeringan / dewatering dengan penggunaan
submersible pump dia 4" sebanyak 8 unit dengan menggunakan Genset
100 Kva.
START
SURVEYING
WORKS
EXCAVATION
MATERIAL
HASIL
GALIAN
PERBAIK
Chec
k
INSPEC
TI O TIDA
TIDA ON
Pembuangan
Hasil galian
disekitar lokasi
Timbunan pada Timbunan
pekerjaan
lokasi lain yang Kembali
dipersyaratkan dipadatkan
2.2. Galian tanah berbatu : lapis batu yang dapat dibongkar secara efektif dengan
menggunakan " ripper" atau "gigi bucket"
Uraian
2.1. Pek. Galian Tanah Biasa (Lunak) dan Pembuangan
Assumsi :
1. Pekerjaan dengan Alat berat, Pekerja dan alat bantu
Peralatan Kerja;
- Excavator untuk penggalian dan menempatkan hasil galian
- Dump truck untuk membuang material ex galian ke lokasi pembuangan
yang telah disetujui
- Alat Bantu
Uraian Pekerjaan :
Pekerjaaan ini meliputi semua galian dalam batas rencana yang ada dalam
gambar, pemindahan, pengangkutan, pemanfaatan atau pembuangan,
pembentukan bidang galian dan penyempurnaan bidang galian terbuka,
sesuai spesifikasi dan garis, ketinggian, kelandaian, ukuran dan penampang
melintang yang tercantum dalam gambar dan petunjuk konsultan Pengawas.
Pelaksanaan:
1. Pekerjaan persiapan meliputi :
- Penyiapan Shop Drawing hingga mendapat approval dari Engineer
- Penyiapan peralatan kerja dan tenaga
2. Pekerjaan Pengukuran.
Sebelum penggalian dimulai, harus dilakukan pekerjaan Pengukuran untuk
mengetahui batas-batas dan elevasi rencana penggalian.
3. Penggalian
Penggalian dilakukan sesuai garis ketinggian dan elevasi yang ditunjukan
dalam gambar.
2. Dump Truck
Menghantar material galian ke lokasi
pembuangan
/ Timbunan
Visualisasi Pekerjaan
Excavation by
Excavator
Excavation by
Excavator
Ramp untuk turun
naik alat berat dan
truck
Untuk Lokasi yang tidak dapat dijangkau dengan Alat berat, Pekerjaan dapat dilakukan
Pekerjaan galian
Oleh Pekerja & alat bantu dengan
kedalaman lebih dari 2
m tapi tidak lebih dari
Secara umum lereng
pada
galian tidak lebih dari 2
m dibuat miring 1:3
START
SURVEYING WORKS
EXCAVATION
PERBAIKAN OK
FINISH
OK
Pembuangan Hasil
galian ke
disposal area
Sesuai Persyaratan
yang ditentukan
dalam Dokumen Penimbunan di Penimbunan
Lelang lokasi langsung di lokasi
penimbunan Pek. penimbunan
sementara/stok
area
PEKERJAAN
TIMBUNAN/URUG
AN TANAH
2.2. Galian tanah berbatu : lapis batu yang dapat dibongkar secara
efektif dengan menggunakan " ripper" atau "gigi bucket"
Assumsi :
1. Pekerjaan dengan Alat berat, Pekerja dan alat bantu
Peralatan Kerja;
- Excavator untuk penggalian dan menempatkan hasil galian
- Dump truck untuk membuang material ex galian ke lokasi pembuangan
yang telah disetujui
- Alat Bantu
Secara khusus, galian tanah berbatu adalah pekerjaan galian pada lokasi
tanah dengan permukaan berbatu yang ditentukan dalam spesifikasi teknis
dan gambar kerja dan pekerjaan ini dapat dilakukan dengan peralatan
excavator
Pelaksanaan:
1. Pekerjaan persiapan meliputi :
- Penyiapan Shop Drawing hingga mendapat approval dari Engineer
- Penyiapan peralatan kerja dan tenaga
2. Pekerjaan Pengukuran.
Sebelum penggalian dimulai, harus dilakukan pekerjaan Pengukuran untuk
mengetahui batas-batas dan elevasi rencana penggalian.
3. Penggalian
Penggalian dilakukan dengan cara :
Material hasil galian bendung yang berupa sirtu (gravel) di tempatkan/di bawa ke
screen plant untuk diproses menjadi bahan baku beton, sedang material sirtu yang
bercampur dengan tanah ditempatkan disebelah kiri dari tanggul sementara.
Tahapan Pasangan batu kali dikerjakan setelah pekerjaan galian selesai dan
mencapai elevasi yang dikehendaki. Pekerjaan Pasangan batu dimulai dari lokasi
kolam olak melebar ke pondasi dinding penahan kiri kanan ke arah hilir dan hulu,
lokasi ini dikerjakan dulu karena berada lebih rendah dibawah muka air sungai,
sehingga penanganan dewatering di lokasi tersebut perlu perhitungan yang lebih
cermat untuk menghindari longsornya dinding galian dan yang akan
mengakibatkan bertambahnya volume pekerjaan.
Tahapan pekerjaan:
5 Arah Pekerjaan
4
Selimut beton
3
2
2
1 1
Keterangan : Gambar diatas hanya sebagai Ilustrasi Tahapan Pekerjaan Bendung. Untuk struktur
Bendung sebenarnya sesuai Gambar Kerja dalam tender dokumen
Peralatan Kerja;
- Concrete mixer sebagai alat pengaduk mortar/adukan
- Alat bantu
Pelaksanaan:
1. Spesifikasi Material dalam pekerjaan ini adalah sebagai berikut :
1.1. Batu belah yang digunakan bebas/bersih dari tanah/Lumpur, kuat,
bersih, bersudut (tidak bulat), tidak retak, tidak porous, mempunyai
berat jenis > 2,4. Batu yang dipakai adalah batu sungai yang dibelah
atau atau gunung yang keras dengan diameter natara 20 cm s/d 30
cm atau ditentukan lain sesuai dokumen spesifikasi teknis.
1.2. Pasir pasang bebas dari kandungan tanah/Lumpur, kasar dan bersih.
1.3. Semen yang digunakan sesuai dengan spesifikasi teknis dalam
dokumen lelang atau sesuai dengan yang dipergunakan dalam
pekerjaan Beton.
1.4. Air yang digunakan adalah air tawar yang bersih, jernih dan tidak
mengandung material yang merugikan (sesuai syarat yang diminta
dalam spesifikasi teknis).
PROSES PELAKSANAAN
Proses Produksi Adukan / Mortar
LEMBAR BERIKUTNYA
Produksi dengan Concrete Mixer / Molen
Produksi Mortar menggunakan
beberapa unit Concrete Mixer lokasi
yang berpencar / berjauhan dimana
dapat dilakukan pekerjaan secara
bersama / serempak
PELAKSANAAN PEKERJAAN
Dibersihkan
dan
Produksi oleh Dicampur & Dibasahi
pekerja & alat diaduk dengan
concrete mixer
bantu
Mortar
Distribusi oleh
pekerja
dan gerobak
Lokasi
Pekerjaan
(Konstruksi
N Pekerjaan pada
lokasi
O lainnya
Finishing N
Finishing
FINI
5. Pekerjaan Selimut Beton (K225) dan Pekerjaan Beton Bertulang lainnya
1. Pekerjaan :
1.1. Untuk Besi Pekerjaan dengan tenaga manusia dan alat
Bantu (bar bender dan bar cutter)
1.2. Untuk Beton Pekerjaan dengan alat mekanik (Concrete
Mixer) dan tenaga manusia dan alat Bantu.
2. Lokasi pekerjaan : pada struktur beton di lokasi sesuai gambar kerja dan bq.
Uraian:
Pembesian / Tulangan
1. Material baja tulangan didatangkan dari pabrik/supplier ke lokasi pekerjaan.
2. Material diletakkan pada stock area material baja tulangan atau dalam
gudang proyek.
Mutu Baja tulangan (besi beton) sesuai yang dipersyaratkan di dalam
spesifikasi teknis dan gambar rencana/gambar kerja.
3. Selanjutnya dilakukan perakitan tulangan/pabrikasi, yaitu berupa
pengukuran panjang yang diperlukan, pemotongan dengan bar cutter
dan pembengkokan dengan bar bender dan dikerjakan pada saat suhu
dingin
4. Batang tulangan kemudian disusun/dipasang sesuai dengan Gambar
pelaksanaan dan persilangannya diikat kuat dengan kawat bendrat.
Diameter Baja tulangan yang digunakan dengan detail perakitan sesuai
dengan gambar kerja.
5. Kawat pengikat (kawat bendrat) terbuat dari Baja Lunak dengan
Diameter dan Mutu kawat bendrat sesuai dengan spesifikasi teknis
FLOW CHART PEKERJAAN BESI TULANGAN
START
Pemeriksaan
material
-Test tarik
Baik Tidak
Hasil
Test
Pemasangan di lapangan
Pemeriksaan :
- Diameter
- Jumlah
Perbaikan pemasangan
- Lokasi
Tidak
Hasil
Baik
FINISH
Siap di cor beton
Bekisting
Asumsi:
1. Pekerjaan dengan tenaga manusia dan alat Bantu
2. Lokasi pekerjaan : Pekerjaan Struktur sesuai gambar kerja .
Uraian:
1. Material bekisting terdiri dari multiplek minimal 9 mm sebagai bentuk dan
balok kayu sebagai rangka/penyambung antar multiplek, didatangkan ke
lokasi pekerjaan (gudang proyek). Material Bekisting kuat dan kokoh.
2. Dibentuk dan diukur sesuai dengan pekerjaan yang akan dikerjakan dan
diperkirakan tidak ada perubahan bentuk ketika proses pengecoran
berlangsung.
3. Untuk mendapatkan bentuk vertikal, bekisting dibantu dengan benang
vertikal atau unting-unting
4. Pada tiap sambungan antar lempeng multiplek ataupun multiplek itu sendiri
diusahakan tidak terdapat celah/bocor.
FLOW CHART
STA
Pengangkutan
material
dilokasi
Transportasi/delive
ry ke
lokasi pekerjaan
Perletakan /
penyimpanan
material di gudang
Perakitan /
pembentukan
dilokasi pekerjaan
(pembesian
Pengecekan untuk bentuk, celah /telah
kebocoran dan kekuatan
FINISH
Pengecoran / Pembetonan
Memanjang pekerjaan
Selimut beton
Asumsi:
1. Pekerjaan dengan alat mekanik (Concrete Mixer) dan tenaga manusia dan alat
Bantu.
2. Lokasi pekerjaan : Pekerjaan Struktur sesuai gambar kerja .
Uraian:
1. Pekerjaan Persiapan.
1.1. Pekerjaan yang termasuk dalam hal ini adalah pekerjaan struktur beton.
1.2. Material campuran beton (semen, pasir, aggregate) didatangkan dari
supplier ke lokasi pekerjaan dan disimpan dalam tempat
penyimpanan/Gudang/Storage.
Untuk semen, saat penyimpanan material semen dilakukan perlakuan
khusus yaitu tempat penyimpanan yang tahan cuaca, yang kedap udara
dan mempunyai lantai kayu yang lebih tinggi dari tanah sekitar/tinggi
minimum 50 cm diatas tanah dan maksimum tumpukan/susunan adalah
2 meter.
1.3. Mutu beton yang digunakan sesuai dengan mutu beton pada dokumen lelang.
1.4. Jenis semen Portland yang digunakan sesuai dengan permintaan
spesifikasi teknis yang ada dalam dokumen lelang.
Penggunaan semen tidak lebih dari 90 hari pengiriman, jika lebih
dibuang. Penggunaan Semen digunakan dengan satu merk dan telah
disetujui oleh direksi.
1.5. Air yang digunakan dalam campuran, dalam perawatan, atau pemakaian
lainnya digunakan air bersih dan bebas dari bahan yang merugikan
seperti minyak, garam, asam, basa, gula atau organic dalam jumlah
yang dapat merusak.
Air diuji sesuai dan harus memenuhi ketentuan dalam dokumen lelang.
1.6. Aggregat, kasar yang digunakan (ukuran/dimensi) sesuai dengan
permintaan dari spesifikasi dokumen lelang
Aggregat bersih dan bebas dari Lumpur, debu dan partikel lain yg
lembut, alkali dan bahan organic/subtansi yang dapat merusak mutu
beton.
Material batu yang digunakan adalah berupa koral atau crushed stones
yang mempunyai susunan gradasi yang baik, padat (tidak porous) dan
kekerasannya cukup sesuai dengan spesifikasi teknis.
1.7. Pasir/agregat halus yang digunakan adalah pasir pasir alam yang
didapat dari sungai/sumber alam ( hasil dari sungai atau tambang pasir)
dan telah mendapat persetujuan direksi dan telah diuji kelayakannya.
Pasir bersih, bebas dari tanah liat, karang, bahan organic dan alkali dan
bahan lain yang dapat merusak mutu beton.
Kandungan maksimum terhadap lempung, lahar dan debu tidak lebih
dari 5% perbandingan berat ketika dites dengan standart yang
ditentukan dalam spesifikasi teknis
Pasir yang digunakan (ukuran/dimensi) sesuai dengan permintaan dari
spesifikasi dokumen lelang dan telah mendapat persetujuan direksi.
2.2. Campuran Percobaan dilakukan dan hasil dari percobaan tersebut akan
dijadikan acuan pembuatan beton pada saat dilakukan pekerjaan beton
dilapangan dan disaksikan oleh direksi pekerjaan.
Campuran percobaan sesuai dengan permintaan spesifikasi dalam
dokumen lelang dan mendapat persetuan dari direksi pekerjaan
2.3. Ketentuan sifat-sifat campuran sesuai dengan spesifikasi dalam dokumen lelang
2.4. Pencampuran :
2.4.1. Beton dicampur dalam mesin yang dijalankan secara mekanis (alat
mixer)
2.4.2. Pencampur dilengkapi dengan tangki air bersih yang memadai
dan alat ukur yang akurat untuk mengukur dan mengendalikan
jumlah air yang digunakan dalam setiap penakaran.
2.4.3. Pertama-tama alat pencampur diisi dengan aggregate,pasir dan
semen yang telah ditakar, selanjutnya alat pencampur dijalankan
sebelum air ditambahkan.
2.4.4. Waktu pencampuran diukur pada saat air mulai dimasukan dalam
campuran bahan kering. Seluruh air yang diperlukan dimasukan
sebelum waktu pencampuran telah berlangsung bagian. Waktu
pencampuran untuk mesin kapasitas m3 atau kurang selama
1,5menit; untuk mesin lebih besar waktu ditingkatkan 15 detik
untuk tiap penambahan 0,5 m3.
2.4.5. Adukan beton dicor dalam waktu 1-2 jam setelah pengadukan
dengan air dimulai.
3. Pelaksanaan pengecoran.
3.1. Sebagai persiapan, lokasi pengecoran dibersihkan dari sampah,
potongan kayu, bendrat, paku dan sampah lainnya.
3.2. Bekisting dilumuri mould oil hingga rata. Kebocoran bekisting telah
dicek dan disumbat. Sambungan dengan pengecoran sebelumnya telah
disiram dengan calbond atau air semen serta bekisting dibebaskan dari
genangan air. Sebelum instruksi pengecoran segala persetujuan yang
diperlukan telah diurus dan disetujui oleh direksi/owner dan pengawas
pekerjaan.
3.3. Penuangan dilakukan dengan tenaga manusia (sebelumnya material
beton ditampung pada tempat penampungan untuk kemudian dituang
langsung ke tempat bekisting) dan untuk lokasi yang dapat dijangkau
oleh alat mixer, penuangan dilakukan langsung dari alat mixer ke lokasi
bekisting. Tinggi jatuh beton pada saat pengecoran tidak lebih dari 1,5
meter agar tidak terjadi pemisahan antara batu pecah yang berat
dengan pasta beton, (segregasi).
3.4. Pemadatan dibantu dengan vibrator mekanikal type tertentu dalam
jumlah yang memadai. Selang vibrator dibenamkan sampai batas
kedalaman beton sebelumnya dan agar tidak terjadi kantong udara.
Vibrator tidak mengenai tulangan atau penutup (shutter) kecuali
penutup dari beton.
3.5. Suhu beton sewaktu dicor/dituang tidak boleh lebih dari 32 C dan tidak
kurang dari 4,5 C.
3.6. Lama penggetaran pada suatu tempat yang sama secara manual dapat
dideteksi dengan indera pendengaran. Jika alat vibrator di dalam beton
frekwensi suara yang dihasilkan rendah dan semakin meninggi. Saat
frekwensi suara yang dihasilkan konstan dimungkinkan pemadatan
sudah cukup.
3.7. Selanjutnya dilakukan perawatan beton sesuai spesifikasi teknis.
Peralatan Kerja:
Peralatan yang digunakan untuk pekerjaan ini adalah sebagai berikut :
- Concrete Mixer Kap. 0.25 m
- Concrete Vibrator
- Alat bantu lainnya
FLOW CHART
1. Persiapan
Tida
Hasi
Buat Campuran
Tida
Test
Ya
2.Pekerjaan Dilapangan
Persiapan
Persiapan alat &
bahan :
Pemeriksaan ukuran, elevasi
- -
- - Pemeriksaan cetakan beton
- - Pemeriksaan tulangan (jumlah,
- ukuran, bentuk) Pemeriksaan material
yang akan tertanam (kalau ada)
Persiapan
- Talang, bucket, alat
angkut
- adukan/bucket
, dll Tenaga
PEKERJAAN
PEMERIKSAAN Pengadukan
BETON campuran
beton
Pemeliharaan
Bongkar Cetakan
Pemeriksaan Hasil
Keropos Bagus
Perbaikan
Tida
Hasi
Bai
Evaluasi
Hasi
Evalua
Pekerjaan diterima
Catatan :
- Perbaikan campuran
Banguna - Perbaikan cara kerja
n - Dll.
dibongk
ar
Pembangun
an
Kembali
6. Pek. Timbunan / Urugan
Assumsi:
1 Pekerjaan dilakukan pekerja dan alat bantu.
2 Lokasi pekerjaan : Sesuai Gambar kerja
Uraian:
Pekerjaan ini terdiri dari penimbunan tanah kembali dari material hasil galian
yang dapat dipakai kembali (suitable material)
Pelaksanaan Pekerjaan
1. Penghamparan material timbunan lapis perlapis dengan ketebalan yang
sama dan lebar timbunan sesuai dengan garis kelandaian, penampang
melintang dan ukuran yang tercantum di gambar.
2. Metode pemadatan dari tempat yang rendah ke tempat yang tinggi dan
dimulai dari sepanjang tepi dan bergerak sedikit demi sedikit ke arah sumbu
timbunan , dalam arah memanjang.
Timbunan dihampar dalam lapisan dengan tebal padat < 20 cm dan > 10 cm
atau dengan kata lain Timbunan tidak boleh dihampar dalam lapisan dengan
tebal padat lebih dari 20 cm atau dalam lapisan dengan tebal padat kurang
dari 10 cm
Untuk pemadatan yang tidak dapat dicapai dengan alat pemadat mesin
gilas, pemadatan dapat dilakukan dengan mesin penumbuk loncat mekanis
atau timbres (hand stamper). Penghamparan dalam horizontal dengan
ketebalan tebar gembur tidak lebih dari 15 cm.
3. Kadar air.
Apabila tanah timbunan tidak mengandung kadar air yang mencukupi, perlu
disiram air menggunakan water tank sampai mencapai kadar air optimum.
Jika tanah terlalu basah maka perlu dikeringkan dulu sebelum dipadatkan.
Pekerjaan Timbunan dari material hasil Galian dapat dikerjakan langsung melihat
kesiapan lokasi.
7. Pekerjaan Pintu Air
Assumsi;
1. Pekerjaan dilakukan secara mekanik , tenaga manusia dan alat bantu
2. Lokasi pekerjaan : Sesuai Gambar Kerja
Uraian
1. Acuan SpesifikasiTeknis.
Acuan yang digunakan dalam pekerjaan ini adalah :
1. Pintu Air mengacu pada standar yang telah ditetapkan/sesuai dengan
permintaan dalam dokumen pelelangan atau sesuai petunjuk direksi.
2. Material/Bahan.
Semua mutu bahan/material yang digunakan sesuai dengan spesifikasi yang
diminta dalam dokumen lelang.
Pabrikasi material pintu air dengan Dimensi, bentuk dan mutu sesuai dengan
spesifikasi teknis yang disyaratkan, dibuat oleh pihak supplier/sub kontraktor
spesialis yang telah diajukan oleh kontraktor dan disetujui oleh direksi
(owner) dengan acuan gambar rencana dan uji kelayakan dengan bersandar
pada ketentuan/standar yang diminta dalam dokumen lelang.
Semua proses kerja pembuatan pintu air akan diawasi oleh kontraktor dan
urutan kerja serta detail material pintu (material utama, assesoris dan
finishing) mengikuti aturan yang telah ditetapkan dalam dokumen lelang.
Pihak owner/direksi akan melakukan inspeksi atas proses pembuatan
material pintu pada saat Material on site/pabrik dan Saat Pabrikasi
berlangsung.
3. Pelaksanaan.
3.1. Sebelumnya Konstruksi dudukan pintu dengan luas sesuai gambar
rencana untuk penempatan material pintu telah selesai dikerjakan.
Semua urutan kerja, detail, sambungan antar bangunan selesai
dikerjakan
3.4. Setelah selesai semua pekerjaan pintu dan assesoris yang termasuk
didalam pekerjaan tersebut, dilakukan uji coba dengan disaksikan oleh
direksi pekerjaan. Approval oleh direksi dan dilanjutkan dengan
Perawatan dan perbaikan-perbaikan jika ada kerusakan (semasih dalam
masa pemeliharaan).
3.5. Detail Pelaksanaan
1. Guide Frame
Guide frame akan dipasang dengan urutan pemasangan frame dasar,frame samping
,lintel beam dengan uraian sebagai berikut :
1.1. Seal Beam (Frame Dasar )
Sebelum pelaksanaan pemasangan pastikan kondisi , lokasi yang akan
dipasang dalam kondisi kering atau bebas dari air bila kondisi Penempatan
seal beam masih ada air buat kisdam sehingga untuk menampung air dan
alihkan air tersebut sehingga tidak mengganggu proses pemasangan seal
beam.
Setel seal beam sesuai dengan gambar kerja perhatikan : kelurusan dan
kerataan seal beam .
Pastikan elevasi permukaan seal beam usahakan perhatikan toleransinya.
Pertahankan posisi seal beam dengan baik terhadap toleransi yang ditentukan
ketika pengecoran tahap kedua dilaksanakan.
2. Gate Leaf
Rakitlah seluruh kompenen-komponen daun pintu seperti karet perapat serta
kelengkapan lainnya sesuai dengan gambar kerja yang telah disetujui
Start
Pekerjaan Persiapan
Pengadaan Material
Proses Konstruksi
Pekerjaan Machining
FABRICATION
Sand Blasting
Pekerjaan Setting
Pekerjaan Pengecatan
Pengangkutan
Pemasangan Pintu
ERECTION DI SITE
Pekerjaan Finishing
Selesai
II.4.6. Pekerjaan Sand Trap / Saluran Penguras Pasir
1. Pekerjaan Galian
1.1.Pek. Galian
Tanah Lunak
dan
Pembuangan
Material dibuang ji
sekitar lokasi pekerjaan
Material dibuang di
sekitar lokasi pekerjaan.
Uraian pekerjaan
telah dijelaskan
pada lembar
sebelumnya
Urutan Pekerjaa;
- Struktur
dasar dilaksanakan
dahulu
- Dilanjutkan
pekerjaan dinding
Uraian pekerjaan
telah dijelaskan
pada lembar
sebelumnya
4. Pekerjaan Pintu
Uraian pekerjaan telah dijelaskan pada lembar sebelumnya
5. Pekerjaan Lainnya sesuai BQ dan Gambar Kerja
- Pelaksanakan pekerjaan sesuai BQ dan Gambar Kerja
- Pekerjaan akan dilaksanakan sesuai spek. Teknis dan pelaksanaan pekerjaan
berdasarkan standar yang umum dalam pelaksanaan pekerjaan.
II.4.7. Pekerjaan Saluran Penghantar / Waterway dan Jalan Kerja
A. Jalan Penghubung
Kontraktor Akan membuat jalan Penghubung antar sesuai dengan Gambar
Kerja dan BQ (sebagai jalan penghubung antar unit Bangunan Utama dari
PLTM) dengan Assumsi Penggunaan dan Pelaksanaan :
1. Penggunaan:
1.1. Jalan Penghubung kerja untuk mobilisasi dan demobilisasi peralatan
kerja dan peralatan fasilitas kontraktor lainnya
1.2. Jalan kerja untuk aktivitas pekerjaan. Jalan kerja ini digunakan untuk
Penanganan material dari proses konstruksi dsb.
1.3. Jalan Penghubung nantinya sebagai sarana penghubung / keneksi
antar bagian dari PLTM (cth: Penghubung antar Weir Water way-
Head Pond - Rumah Power, dsb)
2. Pelaksanaan :
Peralatan
Kerja;
- Excavator
- Buldozer
- Dump truck angkut meterial
- Baby Roller / Pedestrian Roller
- Alat bantu
B. Saluran Penghantar
Yang diperhatikan untuk membangun saluran Penghantar /
headrace
- Hindari penggunaan saluran tanah lebih susah dirawat dan ada
resiko erosi sehingga membawa tanah masuk ke turbin
- Potong tebing agak jauh dari saluran untuk menghindari material atau
batu tererosi jatuh masuk ke dalam saluran pembawa / Saluran
Penghantar
Material dibuang di
sekitar lokasi pekerjaan.
Uraian pekerjaan
telah dijelaskan
pada lembar
sebelumnya
CONSTRUCTION OF AQUADUCT
Construction at below just for ILUSTRATION of Step by step construction of
AQUEDUCT / bridge flume
Real Dimension & Form (Value of Foundation, Pier or Distance) will constructed as
according to
tehcnical specification, Bill of Quantity & Shop Drawing in the tender document.
BEARING PAD
Construction at below just for ILUSTRATION of Step by step construction of bearing Pad
Form & Dimension real Pier will constructed as according to tehcnical specification, Bill of Quantity & Shop Draw
1. Mortar Pad
Concreting Mortar
Pad
- Finished
2. Bearing
Pad
Instalation
- Instalation
- Finished
2. AQUEDUCT / BRIDGE FLUME
A B
FOUNDATION 2
FOUNDATION 1
PIER 1
PIER 2 A PIER 3 B
2.2.1. STAGE 1 : BASE STRUCTUR OF AQUEDUCT
SECTION B - B
SECTION A - A
2.2.2. STAGE 2 : WALL STRUCTUR OF AQUEDUCT
SECTION B - B SECTION A - A
SECTION B - B SECTION A - A
SECTION B - B SECTION A - A
2.2.4. STAGE 5 : FINISH AND CURING
- Continue with Railling Work
- OTHER WORKS AC ACCORDING TO THE DRAWING AND BQ
SECTION B - B SECTION A - A
II.4.8. Pekerjaan Bak Penenang / Head Pond
Forebay bekerja hampir sama dengan bak pengendap. Aliran air menjadi
pelan sehingga ada pengendapan
- Bagian transisi pada ujung forebay dan lebar forebay mempunyai fungsi
yang sangat penting untuk memperlambat laju air
- Saringan sampah mencegah potongan kayu dan sampah masuk ke pipa pesat
- Forebay mencegah udara masuk ke dalam pipa pesat karena pipa inlet terendam
Uraian pekerjaantelah
dijelaskan pada lembar
sebelumnya
1. Pek. Tulangan & Bekisting plat lantai 2. Concreting dengan Concrete Mixer, pemadatan
dengan concrete vibratory
Sambungan antara structure baru dan lama atau antara segment structure menggunakan Rubber Waterstop dan mat
B.2.3. Pekerjaan Struktur Dinding
3. Pek. Tulangan & Bekisting Dinding B.3. Pekerjaan Timbunan Kembali Dipadatkan
dan Dilanjutkan dengan pekerjaan
concreting
dengan
Urutan Pekerjaa;
-Struktur dasar
dilaksanakan dahulu
-Dilanjutkanpekerjaan dinding
Untuk Elevasi Permukaan dapat dibantu dengan menggunakan patok kayu yang yang
Tahapan Pekerjaan
- Pakerjaan Pasangan Batu Kali dilaksanakan secara bertahap
- Pekerjaan tinggi pas. Batu maximal 1 s/d 1.5 m
Finish.
Dilanjutkan Pekerjaan Konstruksi Jalan
Inspeksi
Trasrack / Saringan
Pekerjaan:
- Pekerjaan setelah pekerjaan struktur
bangunan telah selesai
- Material sesuai gambar kerja dan
spek. Teknis
- Pemasangan oleh pekerja dan alat bantu
- Saringan sampah harus diikatkan pada dinding samping dan pada ambang
tetapi tetap harus bisa diangkat untuk perbaikan
- Saringan dirancang agar kuat menahan tekanan air pada saat saringan
tersumbat 100% dan muka air maksimal di hulu serta tidak ada air di hilirnya
- Jarak antar batang besi minimal setengah dari jarak antar sudu-sudu (runner
blades) atau
guide vane turbin, dan sesuai dengan ketentuan pembuat turbin.
Pekerjaan Kolom
Pembesian
Bekisting
Pengecoran beton
Perancah dapat
menggunakan
baluk kayu dan papan
Ring balok
1. Pembesian /
Reinforcing steel
and form work
2. Pengecoran /
Concreting
(compaction
Image diatas hanya sebagai contoh dari Unit Pembangkit Listrik secara umum. Untuk dimensi dan bentuk
struktur sebenarnya sesuai dengan Gambar Tender dokumen
II.4.10. Pekerjaan Pipa pesat / Penstock
1. PABRIKASI
1.1. Pengerjaan arranggement & Shop Drawing Pipa Pesat untuk disetujui oleh
pihak owner sebagai gambar pelaksanaan.
1.2. Setelah semua gambar detail disetujui oleh Pihak Owner maka dilanjutkan
dengan pengadaan material.
1.3. Selanjutnya material tersebut dibentuk pipa (pabrikasi di pabrikasi Yard)
dan disambung bagian tersebut menjadi 1 Unit pipa panjang @6 m dengan
cara dilas
1.4. Sanblasting & Painting
PEMASANGAN DI SITE
Pembuatan Jalan kerja dan Pembersihan Area pekerjaan dilanjut
2.3. Pekerjaan Galian (baik galian tanah lunak maupun tanah keras pekerjaan dengan
alat berat untuk lokasi yang mampu dijangkau dengan alat berat, untuk lokasi yang tidak dapat dijangkau, pekerjaan g
2.4. Pemasangan support Pipa Pesat disesuaikan dengan jarak dan elevasi yang
sesuai gambar Pelaksanaan. Pekerjaan Pondasi Beton bertulang dengan
dimensi dan bentuk sesuai gambar kerja (sebelumnya peke. Lantai kerja
telah dilaksanakan.). Pemadatan dengan concrete Vibratory
2.5. Pemasangan Rail peluncur terdiri dari IWF, UNP atau material lainnya dan
penempatan Winch (Lier).
2.7. Setelah di Check bersama oleh pihak kontrak dan owner bahwa joint pipa
sudah sesuai baik toleransi maupun elevasi baru dapat dilakukan
pengelasan.
2.9. Pekerjaan Anchor dilaksanakan setelah Pipa pesat terpasang pada sadle /
dudukan sesuai gambar kerja
Gambar diatas hanya sebagai contoh pekerjaan penstock , dudukan dan anchor secara umum.
Untuk dimensi
dan bentuk struktur sebenarnya dikerjakan sesuai dengan Gambar Tender dokumen
2.10. Setelah Pipa Pesat terjoint dan dilas semuanya maka pelaksanaan
pengecatan sampai ketebalan cat sesuai spesifikasi teknis.
2.11. Testing :
2.11.1.XRay
2.11.2.Hydro Test.
2.11.3.Penetrant Test
2.12 Finishing :
2.12.1.Setelah dilaksanakan Testing dan dinyatakan baik maka apabila
ada cat yang cacat harus Touch up painting.
2.12.2.Semua alat Bantu yang melekat di pipa Pesat harus dibuka dan
dibersihkan dan dicat ulang.
BAGAN ALIR
INSTALASI PENSTOCK
MINI HYDRO POWER
Start
Raw Material
Bending
Bending FABRICATION
Preparation for
Installation on Site
Setting Table
ERECTION TO SITE
WeldingWelding
of Penstock
of Penstock
Pipe Pipe
Breakpoint
Finish
II.5. Pekerjaan M/E
Adapun tahapan kerja yang akan dilaksanaakan pada proyek tersebut adalah :
I. Persiapan
1. Penyusunan Rencana Kerja
Peninjauan lokasi dan orientasi lapangan (sceeme area)
Menyusun dan menetapkan rencana dan tahapan kerja yang disepakati oleh
seluruh staf inti baik dari PT. Brantas Abipraya maupun dari pihak Mitra kerja.
Membuat kerangka acuan kerja, yang harus menjadi pedoman baik teknis
maupun jadual pengerjaan.
2. Penugasan Personil
Membuat job discription yang jelas dan berorientasi pada kualitas hasil kerja
yang efektif dan efisien.
3. Pembuatan Detail Desain
Membuat detil desain Turbin dan kelengkapannya dengan pabrikan mitra
kerja PT. Brantas Abipraya, yaitu SHPE Hunan, RRC.
4. Menyiapkan Peralatan Kerja
Menyiapkan peralatan kerja yang memadai untuk menunjang kualitas hasil
dan kelancaran kerja.
Menyiapkan atau membuat direksi keet dan gudang dilokasi kerja dengan
ukuran dan fasilitas yang memadai dengan ukuran yang luas dan fasilitas dan
peralatan yang layak serta dilengkapi peralatan serta kelengkapan
pengamanan yang baik seperti pagar, gardu jaga, dll.
3. Pengepakan/Pengiriman By Owner
4. Instalasi/erection
Pekerjaan interface dengan sipil seperti: pemasangan pondasii turbin,
Drafttube dan intalasi kabel power yang membutuhkan kordinasi dan
supervisi yang intents maka diperlukan persetujuan dengan pihak pengawas
di lapangan dan apabila terjadi kesalahpahaman maka PT. Brantas Abipraya
menerima keputusan yang ditetapkan oleh direksi pengawas lapangan.
Untuk keamanan peralatan dan manusia terhadap tegangan sentuh dan
langkah maka instalasi PLTM yang meliputi : Switchgear, Turbine Generator,
Panel, Kontrol Instrumen dilindungi terhadap tegangan liar akibat rusaknya
isolasi, tegangan lebih sambaran petir langsung maupun tidak langsung yang
dapat merusak peralatan dan membahayakan manusia dengan tahanan
pentanahan pengaman sekecil mungkin. Seluruh peralatan yang potensial
menerima tegangan liar (CT/PT/PMT/PMS/Body Panel/LA/Generator/Trafo dsb)
maka harus ditanahkan. Grounding pengaman/pentanahan pengaman
disambungkan dengan grounding pengaman netral peralatan sehingga
menjadi 5 Ohm.
Sambungan-sambungan rangkaian primer sesuai jarak aman baik fluk
distance maupun creapage distance mengacu standar yang berlaku (IEC/
SPLN) dengan memperhatikan arus hubung singkat
maksimum 3 phasa khususnya pada titik-titik sambung serta penampang
sehingga mampu menahan hubung singkat dengan waktu tertentu sesuai
spesifikasi peralatan.
Kabel ditarik dari terminal 6 kV generator ke serandang 6 kV Trafo Utama dan
sisi netral generator ke tahanan 400 Ohm titik netral. Pelaksanaan
konstruksi (radius R 60 x Diameter kabel), penggelaran dan mop terminasi
kabel 6 kV, grounding ikutan serta pentanahan shielding kabel sesuai
standar.
Bantalan generator menggunakan sliding bearing lengkap dengan peralatan
sistem pelumasannya.
Titik netral generator melalui Resistance 400 Ohm 10A / 6 kV disambungkan
ke grounding net yang diperkuat dengan ground rod.
Panel dan kelengkapannya terdiri dari peralatan baru dan dipasang dengan
rapih sesuai standar yang berlaku. Sistem start-stop unit pembangkit Turbin
Generator dapat dioperasikan secara otomatis dari remote panel maupun
secara individu peralatan pada local peralatan/panel lokal. Rangkaian AC
sekunder CT/PT dapat dimonitor melalui test block atau test link terminal.
Indicator instrumen analog pengukuran berbasis 4-20mA. Pengukuran sistem
kelistrikan baik 1 phasa maupun 3 phasa melalui tranducer. Ratio tegangan
dan arus tranducer sesuai dengan ratio CT/PT yang terpasang.
Semua peralatan yang bertegangan mempunyai isolasi aman terhadap panel
itu sendiri atau terhadap manusia, tingkat keamanan panel indoor mengacu
IEC 144 dengan IP 53, sedangkan untuk panel outdoor IP 54. Lampu dalam
panel dan pemanas (heater) anti condensasi dipasang pada setiap panel
kontrol dengan kontrol pengendalian otomatis (limit switch dengan
thermostat).
Label dipasang pada setiap panel dan semua unsur device peralatan sesuai
dengan gambar rangkaian untuk memudahkan pemeliharaan. Instrumen
meter / indikasi dipasang dengan cara Flush Mounted.
Pola operasi mengacu pada pola operasi elevasi intake konstan, signal
perubahan elevasi intake digunakan sebagai dasar pengaturan pembebanan.
Apabila elevasi diatas elevasi normal, maka memberikan signal penambahan
beban pada turbin sesuai kapasitasnya (apabila tetap naik maka air akan
melimpas melalui spillway) sampai mencapai elevasi normal, waktu
pengaturan penambahan dan pengurangan beban ini menggunakan sistem
Governor yang terpasang.
Sebuah sistem air pendingin digunakan untuk melayani pendinginan dan
pelumasan guide bearing turbin, pompa governor,
shaft seal dan gearbox, serta dapat menjamin tidak terputusnya pelayanan
operasional secara keseluruhan. Air pendingin diambil dari penstock sisi
upstream dilengkapi peralatan pompa, katup katup dan strainer dengan
kapasitas menyesuaikan kebutuhan sistem air pendingin dan pelumasan serta
kwalitas sumber air pendingin yang ada.
Sebagai alat pengatur dan indikator pada strainer duplex menggunakan
pressure switch, differential pressure, flow switch dan sensor, serta dilengkapi
pipa, fitting, baut, klem dan perlengkapan lainnya sebagai sistem air
pendingin yang andal dan mudah dipelihara.
III. Komisioning
1. Pra Komisioning
Sebelum komisioning Staff dan Managemen PT. Brantas Abipraya bersama
mitra kerja terlebih dahulu mengadakan pra komisioning (running test)
peralatan tersendiri untuk mendapatkan hasil yang maksimal.
Seluruh test dan hasilnya meliputi : individual test, dry test dan adjustment
peralatan (AVR dan Governor), wet test, acceptance test. Pola pengetesan
berdasarkan standar yang berlaku dan disesuaikan dengan toleransi kriteria
yang ditetapkan dan diserahkan kepada Direksi/ Pengawas Lapangan.
PT. Brantas Abipraya akan mengajukan RFA (Request For Approoval) untuk
mendapat persetujuan Direksi/Pengawas Lapangan setiap akan melaksanakan
pekerjaan dan pengetesan
(Commissioning Test) untuk mendapatkan kepastian jadwal pelaksanaan.
Jika pada saat pra commissioning masih ada hal-hal yang belum memenuhi
standar spesifikasi yang diperjanjikan maka PT. Brantas Abipraya dan mitra
kerja akan melakukan perbaikan untuk mendapat hasil paling optimal.
2. Komisioning
PT. Brantas Abipraya akan menyiapkan dan menyampaikan kepada Direksi/
Pengawas Lapangan detail item test dan prosedur test serta peralatan yang
menjadi tanggung jawabnya, yang meliputi individual test dan test sistem
sekurang-kurangnya 1 (satu) bulan sebelum test direncanakan dan
dilaksanakan.
Item test, nilai kriteria uji standar yang digunakan, prosedur dan metode
pelaksanaannya akan dibicarakan dengan pihak Direksi/ Pengawas Lapangan
untuk mendapat persetujuan.
Setiap pekerjaan dan pengetesan dapat dinyatakan memenuhi syarat setelah
Berita Acara Commissioning Test ditandatangani kedua belah pihak dan bila
dianggap perlu dan ditetapkan dalam clausul perjanjian Owner maka
penetapan layak operasi ini dapat melibatkan auditor independent seperti
LMK dari DJLPE.
Test yang harus dilaksanakan (individual, sub system, system baik dry test
maupun wet test/ combine test) minimal meliputi dan tidak terbatas hanya :
- Sistem Penstock, Katup utama & By Pass Valve: Kebocoran, operasi
buka/tutup keadaan normal dan darurat.
- Sistem Turbin generator: Kriteria dan adjustment, Karakteristik turbin
generator, AVR, governoor, individual test, test sistem dan pembebanan.
- Sistem Mekanikal: Kebocoran Penstock, Water Hammer, Kavitasi.
- Kalibrasi : Pengujian proteksi, instrument, kalibrasi meter-meter pengukuran.
- Primary injection / HV dan HC : Trafo tegangan, rafo arus,
Generator, Trafo Utama & Trafo PS.
- Electrical switch gear test: Pengujian trafo step up dan kelengkapannya,
CT/PT, PMS, PMT baik pasangan luar maupun pasangan dalam (metal
clad cubicle), pemasanagn dan uji individual.
- Secondary Injection : Function protection and meter, kalibrasi dan setting.
- Function Kontrol, Alarm and triping test : Functional control and inter-
lock, tripping/ alarm indicator test.
- Test Synchronizing dan Pembebanan : Load rejection sudden load,
karakteristik operasi dan commercial operation.
- Vibrasi dan Kebisingan (menggunakan alat ukur Bruer & Kjaer type Vibro
test 60 atau setara) : Test vibrasi turbin dan generator dengan beban
variasi antara 0% (FSNL dengan waktu 30 menit) dilanjutkan dengan
beban 25%, 50%, 75% dan 100% dengan interval 15menit.
- Test noise ruang kontrol, turbin, generator dan speed increaser.
Pelaksanaan test oleh PT. Brantas Abipraya diikuti oleh pihak Direksi /
Pengawas Lapangan dan nilai hasil pengujiannya harus sesuai dengan kriteria
standar nilai yang disepakati sebelumnya.
3. Garansi
PT. Brantas Abipraya menyelesaikan seluruh pekerjaan Elektro Mekanikal atau
pekerjaan yang disebutkan dalam kontrak sesuai dengan lot pekerjaan yang
menjadi tanggung jawabnya, dan garansi masing-masing peralatan E.M
adalah selama 1 (satu) tahun setelah unit PLTM komersial operasi dan garansi
mulai berlaku setelah masa pemeliharaan selesai dan apabila terjadi
kerusakan maka garansinya berlaku dimulai setelah perbaikan.
Pada saat pelaksanaan pekerjaan PT. Brantas Abipraya menjamin keamanan
peralatan, keselamatan kerja, lingkungan sampai dengan pekerjaan selesai
dan beroperasi baik.
Garansi konstruksi dan peralatan dari kerusakan 2 (dua) tahun setelah serah
terima (ST- 1)
II.6. Schedule Pelaksanaan Pekerjaan
Dibutuhkan Waktu Pelaksanaan sesuai dengan tender dokumen untuk
menyelesaikan Pekerjaan Bangunan Sipil beserta detail bangunan Konstruksinya.
Jadwal Waktu Pelaksanaan untuk pekerjaan ini dapat dilihat pada Lampiran Jadwal
Waktu Pelaksanaan yang merupakan bagian dari Lampiran Dokumen Penawaran