Makalah Konsep Dasar Keperawatan Dasar 1 "Ethic of Care (Etika Keperawatan) "
Makalah Konsep Dasar Keperawatan Dasar 1 "Ethic of Care (Etika Keperawatan) "
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 3
DOSEN PEMBIMBING:
Ns.ZURIATI M.Kep
2018/1019
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadiran Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya kepada kita, sehingga saya berhasil menyelesaikan
makalah sederhana ini.
Shalawat dan salam marilah kita haturkan kepada junjungan besar kita, Nabi
Muhammad SAW beserta keluarganya, sahabatnyadan pengikutnya hingga akhir
zaman.
Penulis,
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………………………i
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………………………i
BAB 1 PENDAHULUAN………………………………………………………………………………..1
A. LATAR BELAKANG……………………………………………………………………….1
B. TUJUAN…………………………………………………………………………………….1
C. RUMUSAN MASALAH…………………………………………………………………….1
BAB II PEMBAHASAN……………………………………………………………………………….....3
2.1 DEFENISI ETIKA………………………………………………………………………...…3
2.2 TIPE-TIPE ETIKA……………………………………………………………………………4
2.3 TEORI ETIKA……………………………………………………………………………......4
2.4 PRINSIP-PRINSIP ETIKA………………………………………………………………..…4
2.5 DEFENISI DAN KODE ETIKA KEPERAWATAN…………………………………….….5
2.6 KOMPONEN ETIKA KEPERAWATAN…………………………………………………....6
BAB III SKENARIO PENERAPAN ETIKA DALAM KEPERAWATAN……………………………...9
BAB IV PENUTUP………………………………………………………………………………………10
A. KESIMPULAN……………………………………………………………………………..11
B. SARAN…………………………………………………………………………………..….12
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………………....13
BAB 1
PENDAHULUAN
1.2 TUJUAN
1. Memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Keperawatan Dasar 1
2. Mengetahui dan memahami definisi etik
3. Mengetahui dan memahami tipe – tipe etika
4. Mengetahui dan memahami teori etik
5. Mengetahui dan memahami prinsip-prinsip etik
6. Mengetahui dan memahami definisi dan kode etik keperawatan
7. Mengetahui dan memahami skenario penerapan etik dalam keperawatan
8. Mampu memerankan kasus pada role play.
1.3 RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan etik?
2. Apa tipe – tipe etika?
3. Apa teori etik?
4. Bagaimana memahami prinsip – prinsip etik?
5. Apa saja kode etik keperawatan?
6. Bagaimana penerapan etik dalam keperawatan?
BAB II
PEMBAHASAN
2. 1 DEFINISI ETIKA
Etika adalah norma-norma yang menentukan baik-buruknya tingkah laku manusia, baik
secara sendirian maupun bersama-sama dan mengatur hidup ke arah tujuannya ( Pastur scalia,
1971 ). Etika juga berasal dari bahasa yunani, yaitu Ethos, yang menurut Araskar dan David
(1978) berarti ” kebiasaaan ”. ”model prilaku” atau standar yang diharapkan dan kriteria tertentu
untuk suatu tindakan. Penggunaan istilah etika sekarang ini banyak diartikan sebagai motif atau
dorongan yang mempengaruhi prilaku. (Mimin. 2002).
Dari pengertian di atas, etika adalah ilmu tentang kesusilaan yang menentukan bagaimana
sepatutnya manusia hidup di dalam masyarakat yang menyangkut aturan-aturan atau prinsip-
prinsip yang menentukan tingkah laku yang benar, yaitu : baik dan buruk serta kewajiban dan
tanggung jawab.
Etika juga dapat digunakan untuk mendeskripsikan suatu pola atau cara hidup, sehingga
etik merefleksikan sifat, prinsip dan standar seseorang yang mempengaruhi perilaku profesional.
Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa etik merupakan istilah yang digunakan
untuk merefleksikan bagaimana seharusnya manusia berperilaku, apa yang seharusnya dilakukan
seseorang terhadap orang lain. Sehingga juga dapat disimpulkan bahwa etika mengandung 3
pengertian pokok yaitu : nilai-nilai atau norma moral yang menjadi pegangan seseorang atau
suatu kelompok dalam mengatur tingkah laku, kumpulan azas atau nilai moral, misalnya kode
etik dan ilmu tentang yang baik atau yang buruk (Ismaini, 2001)
2. 2 TIPE-TIPE ETIKA
1. Bioetik
Bioetika merupakan studi filosofi yang mempelajari tentang kontroversi dalam etik,
menyangkut masalah biologi dan pengobatan. Lebih lanjut, bioetika difokuskan pada pertanyaan
etik yang muncul tentang hubungan antara ilmu kehidupan, bioteknologi, pengobatan, politik,
hukum, dan theology. Pada lingkup yang lebih sempit, bioetik merupakan evaluasi etika pada
moralitas treatment atau inovasi teknologi, dan waktu pelaksanaan pengobatan pada manusia.
Pada lingkup yang lebih luas, bioetik mengevaluasi pada semua tindakan moral yang mungkin
membantu atau bahkan membahayakan kemampuan organisme terhadap perasaan takut dan
nyeri, yang meliputi semua tindakan yang berhubungan dengan pengobatan dan biologi. Isu
dalam bioetik antara lain : peningkatan mutu genetik, etika lingkungan, pemberian pelayanan
kesehatan.
2. 3 TEORI ETIKA
Dalam etika masih dijumpai banyak teori yang mencoba untuk menjelaskan suatu
tindakan, sifat, atau objek perilaku yang sama dari sudut pandang atau perspektif yang berlainan.
Beberapa teori etik adalah sebagai berikut :
1. Utilitarisme
Sesuai dengan namanya Utilitarisme berasal dari kata utility dengan bahasa latinnya utilis
yang artinya “bermanfaat”. Teori ini menekankan pada perbuatan yang menghasilkan manfaat,
tentu bukan sembarang manfaat tetapi manfaat yang banyak memberikan kebahagiaan kepada
banyak orang. Teori ini sebelum melakukan perbuatan harus sudah memikirkan konsekuensinya
terlebih dahulu.
2. Deontologi
Deontology berasal dari kata deon dari bahasa yunani yang artinya kewajiban. Teori ini
menekankan pada pelaksanaan kewajiban. Suatu perbuatan akan baik jika didasari atas
pelaksanaan kewajiban, jadi selama melakukan kewajiban sudah melakukan kebaikan. Teori ini
tidak terpatok pada konsekuensi perbuatan dengan kata lain teori ini melaksanakan terlebih
dahulu tanpa memikirkan akibatnya. (Aprilins, 2010)
2. 4 PRINSIP-PRINSIP ETIK
1. Otonomi (Autonomy)
Prinsip otonomi didasarkan pada keyakinan bahwa individu mampu berpikir logis dan
mampu membuat keputusan sendiri. Orang dewasa dianggap kompeten dan memiliki kekuatan
membuat sendiri, memilih dan memiliki berbagai keputusan atau pilihan yang harus dihargai
oleh orang lain. Otonomi merupakan hak kemandirian dan kebebasan individu yang menuntut
pembedaan diri. Praktek profesional merefleksikan otonomi saat perawat menghargai hak-hak
klien dalam membuat keputusan tentang perawatan dirinya.
3. Keadilan (Justice)
Prinsip keadilan dibutuhkan untuk terpai yang sama dan adil terhadap orang lain yang
menjunjung prinsip-prinsip moral, legal dan kemanusiaan. Nilai ini direfleksikan dalam prkatek
profesional ketika perawat bekerja untuk terapi yang benar sesuai hukum, standar praktek dan
keyakinan yang benar untuk memperoleh kualitas pelayanan kesehatan.
5. Kejujuran (Veracity)
Prinsip veracity berarti penuh dengan kebenaran. Nilai ini diperlukan oleh pemberi
pelayanan kesehatan untuk menyampaikan kebenaran pada setiap klien dan untuk meyakinkan
bahwa klien sangat mengerti. Prinsip veracity berhubungan dengan kemampuan seseorang untuk
mengatakan kebenaran. Informasi harus ada agar menjadi akurat, komprensensif, dan objektif
untuk memfasilitasi pemahaman dan penerimaan materi yang ada, dan mengatakan yang
sebenarnya kepada klien tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan keadaan dirinya
selama menjalani perawatan.
7. Karahasiaan (Confidentiality)
Aturan dalam prinsip kerahasiaan adalah informasi tentang klien harus dijaga
privasinya. Segala sesuatu yang terdapat dalam dokumen catatan kesehatan klien hanya boleh
dibaca dalam rangka pengobatan klien. Tidak ada seorangpun dapat memperoleh informasi
tersebut kecuali jika diijinkan oleh klien dengan bukti persetujuan. (Geoffry hunt. 1994)
Suatu hari di sebuah desa kecil terdapat keluarga miskin yang terdiri dari ayah, ibu, dan kedua
anaknya.
• Ayah : Riza Bakri Pratama
• Mak : Sintya Tranova
• Kakak : Elsi Kamilatul Izzati
• Adik : Yuni Elisa
• Suster 1 : Hermin Lestari Zalukhu
• Suster 2 : Difa Aidilla
• Dokter : Usnal Aini
Ketika itu, si adik yang sedang merintih kesakitan pada bagian perut dan terus mengalami BAB
yang sudah lebih dari sepuluh kali dan terus menerus keluar masuk kamar kecil, terbaring di
kamar. Sebenarnya Adik ingin sekali mengambil air minum di dapur, tetapi karena sakit perut
yang dialaminya, adik pun hanya bisa merintih.
Adik : Aduuuuh..adduuuh.. (merintih kesakitan)
Kakak : kamu kenapa?? (sambil melihat ke arah adik)
Adik : sakit kak..
Kakak : sakit sedikit saja dibesar-besarkan, manja kamu
Adik : tolong ambilkan air minum kak, adik haus..
Kakak : kakak lagi sibuk, ambil sendiri
Adik : (hanya bisa menahan sakit perut dan haus yang dirasakannya)
Si kakak yang tidak peduli dengan adiknya pergi meninggalkan rumah. Adik berlari menuju
dapur dan masuk ke toilet (dengan muka pucat). Sudah lama adik di dalam, tapi tidak keluar-
keluar. Mak yang sedang mencuci piring khawatir dan segera memanggil adik.
Mak : Yuni.. lama sekali kamu di dalam
Adik : sakiit maak,, Yuni mules mak..
Mak : cepat gantian mak lagi
Adik keluar dengan wajah yang pucat ia merasa pusing dan kemudian pingsan. Mak yang sedang
mencuci piring langsung melepaskan piringnya yang sedang dicuci.
Mak : Yuni…yuni..yuni… bangun nak, kenapa kamu.. elsi… elsi… pak.. bapak.. Ya Allah nak,
kenapa sampai begini?
Bapak : ya mak… sebentar (bergegas keluar kamar) bapak baru selesai sholat bu.. ada apa bu??
(belum sempat ibu menjelaskan, pak riza langsung kaget) Astagfirullahal’adzim yunii anak ku
(bapak langsung mengangkat yuni ke kamar)
Mak : pak, mak khawatir dengan keadaan yuni. Belum sampai 1 hari yuni sudah bolak balik ke
kamar kecil lebih dari 100 kali, mak takut yuni kenapa-kenapa pak..
Bapak : iya mak, bapak juga khawatir (sambil memegang kepala yuni)
Mak : iya..iya.. ayuk pak, kita bawa yuni ke rumah sakit (Yuni pun dibawa ke RS. M.DJAMIL)
Bapak : sus, tolong anak saya sus…
Suster : ya pak, (suster membawa yuni ke UGD) maaf bapak tunggu di luar ya. (sambil
menunggu, bapak dan mak, berbincang tentang biaya untuk pembayaran rumah sakit. Tiba-tiba
elsi datang setelah mengetahui adiknya masuk RS).
Kakak : Yuni kenapa pak? Ada-ada saja anak itu.
Mak : husss jangan begitu,itu adikmu elsi.
Kakak : Adik apa seperti itu,menyusahkan keluarga.
Bapak : Siii,,,yuni itu adik kandung kamu,seharusnya kamu memberi perhatian bukan malah
memojokkan dia.
(elsi marah-marah dan langsung meninggalkan kedua orang tuanya).
(Mak menangis)
Mak : Pak,,,bagaimana cara kita membayar biaya pengobatan yuni pak? Dapat uang dari mana
kita pak? (mak sambil menangis)
Bapak : mak kita akan berusaha untuk mendapatkan uang untuk yuni, kalau perlu kita jual rumah
kita itu untuk membayar biaya RS.
Mak : lalu kita tinggal dimana pak ? Hanya rumah itu satu-satunya harta kita pak.
(bapak hanya terdiam )
(suster keluar dan membawa yuni pindah ke R.Dalam. Bapak dan mak pun langsung
mendampingi yuni yang tidak sadarkan diri. Sesampainya di R.Dalam suster memanggil
keluarga yuni untuk menjelaskan penyakit dan biaya administrasinya).
Suster : Permisi bapak,ibu,,,keluarganya yuni ?
Bapak dan mak : iya sus ada apa ?
Suster : bapak dan ibu diminta Dr. Ona ke ruang perawat untuk membicarakan penyakit dan
biaya administrasinya.
Bapak dan mak : baik sus,,terima kasih
Suster : sama-sama pak,buk,,
(bapak dan mak pergi ke ruang perawat)
Bapak : permisi,,,
Suster : silahkan masuk,,,,
Dr. Ona : bapak dan ibu orang tuanya yuni ? begini pak, setelah di periksa, anak bapak dan ibu
mengalami diare dan dehidrasi atau kekurangan cairan didalam tubuh, jadi anak bapak dan ibu
harus tinggal di RS dulu dalam beberapa hari untuk memulihkan kesehatannya.
Bapak : kira-kira biayanya berapa ya dok ?
Dr ona : kalau masalah biaya, bapak dan ibu bisa konfirmasi ke bagian administrasi dan yang
Penting sekarang kita pulihkan dulu keadaan anak bapak dan ibu.
Bapak : baik dok.
(Dr. Ona memanggil suster)
Dr. Ona : suster,,tolong berikan obat ini ke pasien yuni,injeksi via infus ya sus.
Suster : baik dok.
( suster langsung keruangan yuni)
Suster : selamat siang..
Keluarga : siang sus.
( suster menjelaskan tindakan yang akan dilakukan pada keluarga pasien.)
Suster : saya suster Hermin , dan saya akan melakukan tindakan menyuntikan obat melalui infus
supaya adek cepat sembuh. ( sambil menyuntikan obat )
sudah selesai,sore nanti saya akan kesini lagi untuk memberikan obat lagi, saya permisi dulu
iya.permisi,selamat siang!
Keluarga: siang sus, terimakasi!
Suster : sama-sama
(dilakukanlah penyuntikan ke 2, ada hal yang aneh)
Suster : Selamat malam, saya suster Hermin , sesuai dengan janji tadi saya akan memberikan
obat pada adek, biar adek cepat sembuh. (sambil menyuntikan obat ke inpus)
saya sudah selesai. Kalau ada apa-apa bapak dan ibu bisa panggil saya, baik saya permisi dulu.
Selamat malam
Keluarga : Selamat malam (setelah penyuntikan, suster keluar dan 15 menit kemudian yuni
mengalami kejang, bapak dan mak panik)
Bapak: memanggil perawat
(Dr. Ona dan suster datang)
Bapak : Dok, bagaimana ini? Kenapa bisa begini?
Dr. Ona : iya sebentar ya pak, saya periksa dulu
(memeriksa obat apa yang diberikan oleh suster)
Dr. Ona : Obat apa yang suster berikan ke pasien ini?
Suster : saya berikan obat yang sesuai dengan resep dokter
(Dr. Ona memeriksa kembali obat yang diberikan,setelah diperiksa ternyata obat tersebut salah,
keluarga pak riza tidak terima dengan kejadian ini dan menuntut suster serta rumah sakit yang di
anggap keluarga pak riza sudah melakukan mal praktek)
Mak : saya tidak terima dengan kejadian ini. Saya akan menuntut rumah sakit ini, ini masalahnya
nyawa.
Dr. Ona : maaf bu kami tidak bermaksud untuk melakukan mal praktek atau semacamnya, tapi
ini kesalahan saya dan suster saya
Mak : saya tidak terima, saya akan membawa masalah ini kepengadilan.
Suster : maaf bu, mungkin masalah ini tidak perlu kepengadilan, kami akan bertanggung jawab
dengan semua kejadian ini, kami pun sudah memberikan obat yang sesuai dan penetral atas
kejang-kejang tadi.
Dr Ona : benar bu, masalah ini bisa diselesaikan secara kekeluargaan.
(tiba-tiba elsi datang kerumah sakit, setelah mendengar kejadian tersebut, hatinya pun mulai
tersentuh yang semula membenci adiknya, kini dia menjadi perhatian dan sayang)
Elsi : kenapa bisa begini bu? Yuni maafkan kakak
Bapak & mak : (menjelaskan semua kejadian yang sudah terjadi pada elsi) (setelah berbincang-
bincang, keluarga pak riza setuju tidak membawa masalah ini kepengadilan dan memilih secara
kekeluargaan. Setelah diberi pengobatan dengan obat-obatan yang sesuai yunibisa sembuh dan
keluarganya pun tidak perlu membayar biaya pengobatan dan RS).
BAB IV
PENUTUP
4. 1 KESIMPULAN
Dalam upaya mendorong kemajuan profesi keperawatan agar dapat diterima dan
dihargai oleh pasien, masyarakat atau profesi lain, maka perawat harus memanfaatkan nilai-nilai
keperawatan dalam menerapkan etika dan moral disertai komitmen yang kuat dalam mengemban
peran profesionalnya. Dengan demikian perawat yang menerima tanggung jawab, dapat
melaksanakan asuhan keperawatan secara etis profesional. Sikap etis profesional berarti bekerja
sesuai dengan standar, melaksanakan advokasi, keadaan tersebut akan dapat memberi jaminan
bagi keselamatan pasien, penghormatan terhadap hak-hak pasien, dan akan berdampak terhadap
peningkatan kualitas asuhan keperawatan. Selain itu dalam menyelesaikan permasalahan etik
atau dilema etik keperawatan harus dilakukan dengan tetap mempertimbangkan prinsip-prinsip
etik supaya tidak merugikan salah satu pihak.
4.2 SARAN
Pembelajaran tentang etika dan moral dalam dunia profesi terutama bidang keperawatan
harus ditanamkan kepada mahasiswa sedini mungkin supaya nantinya mereka bisa lebih
memahami tentang etika keperawatan sehingga akan berbuat atau bertindak sesuai kode etiknya
(kode etik keperawatan).
DAFTAR PUSTAKA
Kozier B., Erb G., Berman A., & Snyder S.J. 2010. Fundamentals of Nursing Concepts,
Process and Practice 7th Ed., New Jersey: Pearson Education LinePotter & Perry. 2005.
Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses, dan Praktik. Ed. 4 Volume 1. Jakarta : EGCRifiani,
Nisya & Hartanti Sulihandari. 2013. Prinsip – Prinsip Dasar Keperawatan .Jakarta Timur : Dunia
CerdasAprilins. 2010. Teori Etika. Diakses 26 Desember 2011 pukul 21.00 WIB. Diposkan 23
Februari 2010 pukul 10.02 PM. URL : http://aprillins.com/2010/1554/2-teori-etika-utilitarisme-
deontologi/Ismaini, N. 2001. Etika Keperawatan. Jakarta : Widya Medikak_2 nurse. 2009. Etika
Keperawatan. Unpad Webblog. Diakses tanggal 13 November 2011. Diposkan tanggal 16
Januari 2009. http://blogs.unpad.ac.id/k2_nurse/?tag=etika-keperawatanKusnanto. 2004.
Pengantar Profesi dan Praktik Keperawatan Profesional. Jakarta : EGCPPNI. 2000. Kode Etik
Keperawatan Indonesia. Keputusan Munas VI.Rubenfeld, M. Gaie. K. Scheffer, B. 2006.
Berpikir Kritis dalam Keperawatan. Edisi 2. Jakarta : EGSuhaemi,M. 2002. Etika Keperawatan
aplikasi pada praktek. Jakarta : EGC