Pendahuluan :
Prinsip Percobaan :
Dasar Teori :
Dalam praktikum farmakologi, percobaan dilakukan terhadap hewan hidup, karena itu
hewan harus diperlakukan secara manusiawi, yaitu antara lain dengan mengetahui sifat-sifat
hewan tersebut.
Rute pemberian obat merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi efek obat,
karena karakteristik lingkungan, fisiologis, anatomis dan biokimiawi yang berbeda ini karena
ada hal-hal yang berbeda seperti
Suplai darah
Struktur anatomi dari lingkungan kontrak antara tubuh dan obat
Enzim-enzim dan getah-getah fisiologis yang terdapat di lingkungan tersebut.
Hal-hal ini menyebabkan jumlah obat yang dapat mencapai terdapat kerjanya dalam
waktu tertentu berbeda, tergantung pada rute pemberian obat. Meskipun rute pemberian obat
secara oral merupakan yang paling lazim, seringkali rute ini tidak digunakan mengingat hal-
hal yang dikemukakan, kondisi penerimaan obat dan sifat-sifat obat itu sendiri.
Dalam percobaan ini yang akan dilakukan adalah pemberian obat secara oral dan
intraperitonial.
Alat Bahan
percobaan selanjutnya
Prosedur percobaan :
Mencit diangkat ujung ekornya dengan tangan kanan, letakkan pada suatu tempat
yang permukaannya tidak licin misalnya kasa, ram kawat, sehingga kalau ditarik
mencit akan mencengkram.
Telunjuk dan ibu jari kiri menjepit kulit tengkuk sedangkan ekornya masih dipegang
dengan tangan kanan. Kemudian posisi tubuh mencit dibalikan sehingga permukaan
perut menghadap kita dan ekor dijepitkan antara jari manis dan kelingking tangn kiri.
Untuk pemberian oral, mencit dipegang tengkuknya. Sonde oral telah diisi air
diselipkan dekat langit-langit dan diluncurkan masuk ke esofagus. Larutan didesak
keluar dari jarum oral.
Untuk penyuntikkan intraperitonial, mencit dipegang pada tengkuknya sedemikian
sehingga posisi abdomen lebih tinggi dari kepala. Jarum disuntikkan dengan sudut 10o
dari abdomen agak kepinggir, untuk mencegah tekanannya kandung kemih dan
apabila terlalu tinggi akan mengenai hati.
Pembahasan :
Penanganan mencit
Volume cairan yan diberikan pada hewan percobaan harus diperhatikan tidak
melebihi jumlah tertentu.
Pada mencit :
Untuk memperoleh efek farmakologis yang sama dari suatu obat pada setiap spesies
hewan percobaan, diperlukan data mengenai penggunaan dosis secara kuantitatif. Hal
demikian akan lebh diperlukan bila obat akan dipakai pada manusia dan pendekatan terbaik
adalah menggunakan perbandingan luas dan permukaan tubuh.
Bila 20 gr berat badan pada mencit dibandingkan dengan 70 kg pada manusia yaitu dikalikan
0,0026 pada dosis untuk mencit.
1. Faktor internal
Variasi biologik ( usia, jenis kelamin)
Ras dan sifat genetik
Status kesehatan dan nutrisi
Bobot tubuh
Luas permukaan tubuh
2. Faktor eksternal
Suplai oksigen
Pemelihara lingkungan fisiologik dan isoosmosis
Pemeliharaan keutuhan struktur ketika menyiapkan jaringan atau organ untuk
percobaan
3. Faktor lainnya
Keadaan kandang
Suasana asing atau baru
Pengalaman hewan dalam penerimaan obat
Keadaan ruangan tempat hidup (suhu, kelembaban, ventilasi, cahaya,
kebisingan)
Penempatan hewan
Kesimpulan :
Penanganan hewan percobaan dan pemberian obat pada hewan percobaan (mencit)
perlu diperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi hewan percobaan (mencit) tersebut dan
perlu diperhatikan teknik-teknik yang tepat dalam perlakuan dan pemberian obat pada hewan
percobaan (mencit).
Daftar pustaka :