Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

MATERI PRESENTASI KALKULUS INTEGRAL


KELOMPOK 1 KELAS B

Drs. Marsangkap Silitonga, M.Pd

OLEH:
Endang C. Munthe / 5183230004
Rahwal Dandi / 5182230003
Wahyu Harianja / 5183530011
Zefanya K. Gurning / 5182230002
KELAS B
TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan rahmat
dan karunia-Nya kami masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan makalah ini dengan
tepat waktu, dimana makalah ini merupakan salah satu dari tugas proyek mata kuliah
KALKULUS Integral. Juga tidak lupa kami ucapkan terimakasih kepada dosen dan teman-
teman yang telah memberikan dukungan dan bimbingannya serta yang terkhusus terimakasih
kami ucapkan kepada kedua orangtua kami yang telah memfasilitasi dan mendukung kami
dalam perkuliahan saya.
Kami juga menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan
kami, oleh sebab itu kami mengharapkan kritik dan saran yang dapat membangun dari
pembaca,kami berharap makalah ini pula dapat bermanfaat bagi pembaca. Terkhusus Kami
meminta maaf atas ada kesalahan kata. Terimakasih.

Medan, Maret 2019

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................


DAFTAR ISI................................................................................................................................
BAB 1 PENDAHULUAN ..........................................................................................................
1. Latar belakang .................................................................................................................
2. Rumusan Masalah ............................................................................................................
3. Tujuan .............................................................................................................................
4. Manfaat ............................................................................................................................
BAB 2 PEMBAHASAN .............................................................................................................
1. Fungsi Trigonometri Balikan (Invers) ....................................................................................
2. Turunan Dan Integral Fungsi Trigonometri Balikan..............................................
3. Fungsi hiperbolik Dan Balikannya.......................................................................
4. Turunan Fungsi hiperbolik..............................................................................................
5. Balikan / Invers Fungsi Hiperbolik.....................................................................
BAB 3 PENUTUP .......................................................................................................................
1. Kesimpulan..............................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kalkulus (Bahasa Latin: calculus, artinya "batu kecil", untuk menghitung) adalah cabang
ilmu matematikayang mencakup limit, turunan, integral, dan deret takterhingga.
Kalkulus adalah ilmu mengenai perubahan, sebagaimana geometri adalah ilmu mengenai
bentuk dan aljabar adalah ilmu mengenai pengerjaan untuk memecahkan persamaan serta
aplikasinya. Kalkulus memiliki aplikasi yang luas dalam bidang-bidangsains, ekonomi,
dan teknik; serta dapat memecahkan berbagai masalah yang tidak dapat dipecahkan
dengan aljabar elementer.

Kalkulus memiliki dua cabang utama, kalkulus diferensial dan kalkulus integral yang
saling berhubungan melalui teorema dasar kalkulus. Pelajaran kalkulus adalah pintu gerbang
menuju pelajaran matematika lainnya yang lebih tinggi, yang khusus mempelajari fungsi dan
limit, yang secara umum dinamakan analisis matematika.
Turunan merupakan salah satu bagian dari kalkulus yang mempunyai peranan
yang sangat besar baik dalam bidang–bidang lain maupun dalam matematika itu
sendiri. Dengan mempelajari turunan, maka dapat mempermudah kita dalam
menyelesaikan masalah–masalah yang berkaitan dengan fungsi, integral dan bidang
kalkulus lainnya. Turunan juga dapat digunakan untuk dapat menggambarkan grafik
suatu fungsi aljabar yaitu dengan menggunakan penerapannya. Untuk menentukan
turunan suatu fungsi biasanya digunakan konsep limit.
Konon dalam sejarah matematika, pelajaran integral lebih dikenal dengan anti-
differensial atau kalo di sekolah atau perguruan tinggi, kita lebih mengenal kata “turunan”
dibanding kata “differensial”. Jadi Integral itu adalah kebalikan dari turunan. Baik integral
ataupun differensial, keduanya merupakan bagian dari ilmu Kalkulus dalam Matematika.
Menurut sejarah, tokoh yang mengembangkan dan memperkenalkan konsep differensial dan
anti-differensial (integral) dalam ilmu matematika adalah Gottfried Wilhelm Leibniz, atau
lebih dikenal dengan Leibniz saja.
Lambang integral seperti cacing berdiri dahulunya dikenal dengan “Notasi Leibniz”,
karena Leibniz lah yang memperkenalkan konsep integral dalam Matematika, lambang
integral seperti ini : , diambil dari huruf pertama nama si Leibniz, yaitu huruf “L”, namun ∫
pada zaman dahulu orang menuliskan huruf “L” dalam bentuk yang indah, seperti berikut :
Ilmuwan dalam Perkembangan Matematika Hitung Integral.
Sejak ilmu matematika berkembang dari abad sebelum masehi sampai abad sesudah
Masehi juga sampai sekarang jaman modern. Ilmu tentang integral mengalami perkembangan
yang cukup bagus. Dari integral yang dikembangkan oleh Leibnizh pada abad sesudah
masehi sampai integral yang kembangkan oleh Henstock-kurzweill jaman modern sekarang
ini . menurut sejarahnya, orang yang tercatat pertama kali mengemukakan ide tentang
integral adalah Archimides, seorang ahli matematika bangsa Yunani yang berasal dari
Syracusa (287 – 212 SM). Ia menggunakan ide itu untuk menghitung luas daerah lingkaran,
daerah yang dibatasi parabola dan tali busur, dan sebagainya.
Hitung integral merupakan metode matematika dengan latar belakang sejarah yang
cukup
unik. Banyak ilmuwan, baik matematika maupun non-matematika, yang berminat terhadap
perkembangan matematika hitung integral, di antrannya sebagai berikut.
Tokoh-Tokoh Matematika dalam integral:

1. Archimedes (287-212 SM), seorang fisikawan sekaligus matematikawan dari


Syracuse, Yunani. Pada abad kedua sebelum masehi, Archimedes talah menemukan
ide penjumlahan untuk menentukan luas sebuah daerah tertutup dan volume dari
benda putar. Diantaranya adalah rumus lingkaran, luas segmen parabola, volume
bola, volume kerucut, serta volume benda putar yang lain. Ide penjumlahan ini
merupakan salah satu konsep dasar dari Kalkulus Integral.

2. Isaac Newton (1642-1727 M), seorang matematikawan sekaligus fisikawan dari

Inggris. Isaac Newton dan Gottfried wilhelm Leibniz dalam kurun waktu yang hampir
bersamaan, meskipun bekerja sendiri-sendiri, telah menemukan hubungan antara Kalkulus
Differansial dan Kalkulus Integral. Walaupun konsep luas daerah yang dibatasi oleh kurva

tertutup (integral tertentu) telah lebih dahulu diketahui, tetapi I Newton dan Leibniz
merupakan
dua tokoh terkemuka dalam sejarah Kalkulus. Sebab, mereka mampu mengungkapkan
hubungan yang erat antara antiderivatif dengan intagral tertentu. Hubungan ini dikenal
dengan Teorema Dasar Kalkulus.

3. Gottfried wilhelm Leibniz (1646-1716 M), seorang ilmuwan jenius dari Leipzig,
Jerman. Leibniz seorang ilmuwan serba-bisa. Ia mendalami bidang hukum, agama, filsafat,
sejarah, politik, geologi, dan matematika. Selain Teorema Dasar Kalkulus yang
dikembangkan
bersama Newton, Leibniz juga terkenal dengan pemakaian lambang matematika. Lambang
dx/dy bagi turunan dan lambang bagi integral merupakan lambang-lambang yang diusulkan
∫ oleh Leibniz dalam Hitung Differensial dan Hitung Integral.
4. George Friedrich Bernhard Riemann (1826-1866 M), seorang matematikawan
dari Gottingen, Jerman. Meskipun Teorema Dasar Kalkulus telah dikemukakan oleh
Newton, namun Riemann memberi definisi mutakhir tentang integral tentu. Atas
sumbangannya inilah integral tentu sering disebut sebagai Integral Riemann

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penulisan makalah ini antara lain :

1. Apa itu Fungsi Trigonometri Balikan (Invers)


2. Apa itu Turunan Dan Integral Fungsi Trigonometri Balikan
3. Apa itu Fungsi hiperbolik Dan Balikannya
4. Apa itu Turunan Fungsi hiperbolik
5. Apa itu Balikan / Invers Fungsi Hiperbolik

C. Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk menyelesaikan dan menambah tugas
kelompok, dalam menyajikan materi presentasi kalkulus integral.

D. Manfaat Penulisan
Manfaat penulisan makalah ini adalah :
1. Sebagai tugas kelompok mata kuliah kalkulus integral
2. Meningkatkan pemahaman mahasiswa / mahasiswi, terutama kami sebagai
kelompok penyaji tentang penerapan integral fungsi transenden.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Fungsi Trigonometri Balikan (Invers)
Fungsi trigonometri invers adalah fungsi invers suatu fungsi
trigonometri (dengan domain yang terbatas). Dalam kata lain, fungsi trigonometri invers
adalah fungsi invers suatu fungsi sinus, kosinus, tangen, kotangen, sekan dan kosekan, dan
digunakan untuk mencari suatu sudut dari rasio trigonometri sudut yang lain. Fungsi
trigonometri invers sering digunakan di bidang teknik, navigasi, fisika dan geometri.
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Ada 6 fungsi trigonometri balikan, berbeda dengan Buku Diktat Kuliah yang hanya
mencakup 4 definisi fungsi. Berikut adalah pembahasannya:

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

 Penjelasan Fungsi Trigonometri Balikan.*


a) Balikan dari Sinus diperoleh dengan membatasi daerah definisinya pada
selang [-π/2, π/2], sehingga:
-1
x = sin y ↔ y = sin x dan -π/2 ≤ x ≤ π/2.

-1
Grafik y = sin x dan grafik y = sin x.
-1
Fungsi y = f(x) = sin x mempunyai D = [-1, 1] dan R = [-π/2, π/2].
f f
b) Balikan dari Cosinus diperoleh dengan membatasi daerah definisinya pada selang [0,
π], sehingga:
-1
x = cos y ↔ y = cos x dan 0 ≤ x ≤ π.
-1
Grafik y = cos x dan grafik y = cos x.
-1
Fungsi y = f(x) = cos x mempunyai D = [-1, 1] dan R = [0, π].
f f
c) Balikan dari Tangen diperoleh dengan membatasi daerah definisinya pada selang (-
π/2, π/2), sehingga:
-1
x = tan y ↔y = tan x dan -π/2 < x < π/2.

-1
Grafik y = tan x dan grafik y = tan x.
-1
Fungsi y = f(x) = tan x mempunyai D = R dan R = (- π /2, π/2).
f f
d) Balikan dari Secan diperoleh dengan membatasi dae- rah definisinya pada selang
[0,π/2)U (π/2,π], sehingga
-1
x = sec y ↔ y = sec x dan 0 ≤ x ≤ π, x ≠ π/2

-1
Grafik y = sec x dan grafik y = sec x.

-1
Fungsi y = f(x) = sec x mempunyai D = R – [-1,1] dan R = [0, π] –
f f
{π/2}.
Terdapat persamaan penting yang berkaitan dengan fungsi trigonometri balikan yaitu:
1
1. Sin(cos x ) = √1 − 𝑥2
1
2. Cossin x √1 − 𝑥2
1
3. Sectan x √1 − 𝑥2
1 2
4. Tansec x ±√𝑥 − 1

2. Turunan Dan Integral Fungsi Trigonometri Balikan


Dengan menggunakan aturan fungsi balikan / inves dan aturan pencarian turunan, diperoleh:
𝑑 1 𝑑 −1
 (𝑠𝑖𝑛−1 𝑥)=  (𝑐𝑜𝑡 −1 𝑥)=
𝑑𝑥 √1−𝑥 2 𝑑𝑥 1+𝑥 2
𝑑 −1 𝑑 1
 (𝑐𝑜𝑠 −1 𝑥)=  (𝑠𝑒𝑐 −1 𝑥)=
𝑑𝑥 √1−𝑥 2 𝑑𝑥 𝑥√𝑥 2 −1
𝑑 1 𝑑 −1
 (tan 𝑥)=  (𝑐𝑠𝑐 −1 𝑥)=
𝑑𝑥 1+𝑥 2 𝑑𝑥 𝑥√𝑥 2 −1
Sebagai balikan dari rumus turunan, maka diperoleh:
𝑑𝑥 𝑑𝑥 𝑑𝑥
 ∫ √1−𝑥2 = 𝑠𝑖𝑛−1 𝑥 + 𝑐  ∫ 1+𝑥 2 = 𝑡𝑎𝑛−1 𝑥 + 𝑐  ∫ = 𝑠𝑒𝑐 −1 𝑥 + 𝑐
𝑥√𝑥 2 −1

Fungsi Hiperbolik Dan Balikannya

Fungsi Hiperbolik diperoleh dari campuran fungsi ex


dan fungsi e . Fungsi sinus
-x

hiperbolik, cosinus hiperbolik dan empat fungsi hiperbolik lainnya, didefinisikan sebagai
berikut.*
3.

1 cosh 𝑥
 Sinh x = (𝑒 𝑥 − 𝑒 −𝑥 )  Coth x =
2 sinh 𝑥
1 1
 Cosh x = (𝑒 𝑥 − 𝑒 −𝑥 )  Sech x =
2 cosh 𝑥
sinh 𝑥 1
 Tanh x =  Csch x =
cosh 𝑥 sinh 𝑥
Beberapa kesamaan dalam fungsi hiperbolik, yaitu:
 𝑐𝑜𝑠ℎ2 x - 𝑠𝑖𝑛ℎ2 x = 1  Cosh (x + y) = cosh x cosh x + sinh
 𝑒 𝑥 = cosh x + sinh x x sinh x
 𝑒 −𝑥 = cosh x - sinh x  Tanh ( x + y) =
tanh 𝑥+tanh 𝑦
1+tanh 𝑥 tanh 𝑦
 Sinh (x + y) = sinh x cosh x+ cosh
 Sinh 2 x = 2 sinh x . cosh x
x sinh x
4. Turunan Fungsi Hiperbolik.
Tiap fungsi hiperbolik mempunyai turunan sebagai berikut:
𝑑 𝑑
a) (sinh x) = cosh x e) (sech x)= - sech x .
𝑑𝑥 𝑑𝑥
𝑑 tanh x
b) (cosh x) = sinh x
𝑑𝑥 𝑑
𝑑 f) (csch x) = - csch x .
c) (tanh x) = sech x 𝑑𝑥
𝑑𝑥
𝑑 coth x
d) (coth x) = - cscℎ2 x
𝑑𝑥

5. Balikan / Invers Fungsi Hiperbolik


Dengan cara membatasi daerah definisi fungsi hiper- bolik pada suatu himpunan
tertentu agar fungsinya satu-kesatu, maka dapat didefinisikan balikan fungsi
hiperbolik sebagai berikut.*
-1
a) x = sinh y ↔ y = sinh x
-1
b) x = cosh y ↔ y = cosh x, x ≥ 0
-1
c) x = tanh y ↔ y = tanh x
-1
d) x = coth y ↔ y = coth x, x ≠ 0
-1
e) x = sech y ↔ y = sech x, x ≥ 0

-1
f) x = csch y ↔ y = csch x*
Karena fungsi hiperbolik dapat dinyatakan sebagai fungsi eksponen, maka balikannya
dapat dinyatakan sebagai fungsi logaritma natural.*
Fungsi hiperbolik mempunyai balikan / invers yaitu:
 sinh−1 x = In (x + √𝑥 2 + 1) 1+√1−𝑥 2
 sech−1
x= ( ); 0 < x < 1
 cosh−1 x = In (x + √𝑥 2 + 1); x 𝑥
≥1
1 1+𝑥
 tanh−1 x = In ; -1< x <1
2 1−𝑥
Teorema 14. (Balikan fungsi hiperbolik dalam logaritma) tambahan*
𝑥+1
 𝑐𝑜𝑡ℎ−1 x = In √ , 𝑥 € [−1, 1]
𝑥−1
1+√1+𝑥 2
 csch x = In ( ),1 ≠ 0
𝑥

Rumus turunan balikan fungsi hiperbolik diperoleh dari rumus turunan fungsi balikan
atau dapat juga dari bentuk logaritma naturalnya. Turunan balikan fungsi hiperbolik
dinyatakan oleh rumus berikut.*
𝑑 1 𝑑

1
(𝑠𝑖𝑛ℎ−1 x)=  (𝑐𝑜𝑡ℎ−1 x)= 𝑥2−1 , x
𝑑𝑥 √𝑥 2 +1 𝑑𝑥
𝑑 1 € [−1, 1]
 (𝑐𝑜𝑠ℎ−1 x)=− ;
𝑑𝑥 √𝑥 2 +1
x>1 
𝑑
(𝑐𝑠𝑐ℎ−1 x)=
𝑑 1 𝑑𝑥
 (𝑡𝑎𝑛ℎ−1 x)= ;- −1
𝑑𝑥 1−𝑥 2 ,𝑥 ≠ 0
𝑥√1+𝑥 2
1< x< 1
𝑑 1
 (𝑠𝑒𝑐ℎ−1 x)= ;
𝑑𝑥 𝑥√1−𝑥 2
0<x<1
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam kalkulus integral fungsi transenden, terutama fungsi trigonometri balikan / invers
adalah fungsi invers suatu fungsi trigonometri (dengan domain yang terbatas). Yaitu:
a) Balikan dari Sinus diperoleh dengan membatasi daerah definisinya pada
selang [-π/2, π/2], sehingga:
-1
x = sin y ↔ y = sin x dengan -π/2 ≤ x ≤ π/2.
b) Balikan dari Cosinus diperoleh dengan membatasi daerah definisinya pada selang [0,
π], sehingga:
-1
x = cos y ↔ y = cos x dengan 0 ≤ x ≤ π.
c) Balikan dari Tangen diperoleh dengan membatasi daerah definisinya pada selang (-
π/2, π/2), sehingga:
-1
x = tan y ↔y = tan x dengan -π/2 < x < π/2.
d) Balikan dari Secan diperoleh dengan membatasi dae- rah definisinya pada selang
[0,π/2)U (π/2,π], sehingga
-1
x = sec y ↔ y = sec x dengan 0 ≤ x ≤ π, x ≠ π/2

Dan dalam fungsi hiperbolik, diperoleh dari campuran fungsi ex dan fungsi e-x. Fungsi
sinus hiperbolik, cosinus hiperbolik dan empat fungsi hiperbolik lainnya, didefinisikan
sebagai berikut.*
6.

1 cosh 𝑥
 Sinh x = (𝑒 𝑥 − 𝑒 −𝑥 )  Coth x =
2 sinh 𝑥
1 1
 Cosh x = 𝑥
(𝑒 − 𝑒 −𝑥
)  Sech x =
2 cosh 𝑥
sinh 𝑥 1
 Tanh x =  Csch x =
cosh 𝑥 sinh 𝑥

Sedangkan turunan merupakan salah satu bagian dari kalkulus yang mempunyai
peranan yang sangat besar baik dalam bidang–bidang lain maupun dalam matematika itu
sendiri. Dengan mempelajari turunan, maka dapat mempermudah kita dalam
menyelesaikan masalah–masalah yang berkaitan dengan fungsi, integral dan bidang
kalkulus lainnya. Oleh sebab itu dalam fugsi trigonometri balikan dan hiperbolik memiliki
turunan nya masing masing yang tentunya juga dapat kita pelajari.
DAFTAR PUSTAKA

Silitonga, Marsangkap. 2019. Diktat kuliah KALKULUS INTEGRAL. Medan.

https://id.wikipedia.org/wiki/Fungsi_trigonometri_invers

*https://www.academia.edu/28896422/Catatan_Kuliah_KALKULUS_II

(Dalam bentuk PDF, dibuat oleh Narwen, M.S.i/ jurusan matematika FMIPA
Unand)

Anda mungkin juga menyukai