Anda di halaman 1dari 2

Penyakit tanaman dapat diartikan ganguan terhadap tanaman yang disebabkan oleh pathogen dan non

pathogen yang menyebabkan terganggunya proses pertumbuhan pada bagian-bagian tertentu dari tanaman yang
tidak dapat berjalan sesuai fungsinya dengan normal dan dengan baik sehingga menghambat pertumbuhan pada
tanaman. Penyebaran penyakit phatogen dapat melalui jamur, bakteri, riketsia. Miklopasma, spiroplasma dan hama
yang membawa virus.

Penyakit yang pertama yaitu Rice Grassy Stunt Virus dengan gejala diantaranya tanaman yang
terinfeksi akan mengalami kerdil pada bagian tanaman dengan anakan yang berlebihan, sehingga tampak
terlihat seperti tumbuhan rumput. Daun akan menjadi sempit, tanaman menjadi pendek,kaku, daun berwarna
hijau kekuningan dan penuh dengan bercak coklat pada permukaan daun seperti karat. Penyakit ini
disebabkan oleh virus. Gejala serangannya termasuk hipoplastik karena menyebabkan tanaman menjadi
kerdil. Cara menginfeksinya melalui penularan oleh wereng batang coklat yang dewasa dan akan masih
dapat ditularkan walaupun setelah serangga tersebut ganti kulit, biasanya serangga yang sudah terinfeksi
virus ini akan selamanya menularkan sampai pada masa hidupnya. Wereng cokelat ini bersifat infektif setelah
menghisap tanaman sakit selama 30 menit dan virus akan bertahan dalam badan vektor selama 10-11 hari.
Vektor yang bersayap panjang berpengaruh terhadap pemencaran virus. Tanaman inang dari penyakit ini
salah satunya adalah padi. Cara pengendaliannya diantaranya penanaman varietas tahan, mencabut
tanaman yang sudah terinfeksi,pergiliran tanaman dengan palawija untuk memutus daur hidup wereng
coklat, dan menggunakan musuh alaminya seperti laba-laba dan kepik.
Penyakit yang kedua yaitu Xhanthomonas oryzae dengan gejala yang dimulai dari tepi daun,
berwarna keabu-abuan dan lama-lama daun menjadi kering. Bagian yang kering ini akan semakin meluas
ke arah tulang daun hingga seluruh daun akan tampak mengering. Bila serangan terjadi saat berbunga,
proses pengisian gabah menjadi tidak sempurna, menyebabkan gabah tidak terisi penuh atau bahkan
hampa.Penyebab penyakit ini disebabkan oleh bakteri. Gejala serangannya termasuk nekrosis karena
menyebabkan kematian pada tanaman. Cara menginfeksinya melalui luka daun atau lubang alami yang
berupa stomata dan merusak klorofil daun. Tanaman inang dari penyakit ini salah satunya adalah padi.Cara
pengendaliannya diantaranya membuat dan mengatur saluran irigasi pada lahan tanam padi, mengatur jarak
tanam dengan tepat, menggunakan pupuk yang seimbang (NPK) dan juga bisa ditambahkan pupuk kalium
(KCL), menanam varietas padi yang unggul dan tahan penyakit, dan menggunakan benih dan bibit bagus.
Penyakit yang ketiga yaitu Helminthosporium turticum dengan gejala dari penyakit ini umumnya
terlihat mirip dengan hawar daun Maydis, ditandai dengan adanya bercak agak memanjang, bagian tengah
agak melebar dan pada bagian tepi menjadi semakin sempit. Semakin lama bercak tersebut akan membesar
kemudian berubah warna menjadi coklat berbentuk kumparan. Yang paling parah, daun bisa berubah seperti
terbakar dan bisa menyebabkan tanaman jagung mati. Cara menginfeksinya yaitu konidium jamur
disebarkan melalui angin. Konidium berkecambah dan pembuluh kecambah mengadakan infeksi melalui
mulut kulit atau dengan mengadakan penetrasi secara langsung, didahului dengan pembentukan
apresorium. Gejala serangannya termasuk nekrosis karena menyebabkan kematian pada tanaman.
Tanaman inang dari penyakit ini adalah jagung,tebu, dan beberapa jenis rumput-rumputan. Cara
pengendaliannya diantaranya menanam varietas tahan seperti bisma, pioneer-2, pioneer-14, semar-2 dan
semar-5, melakukan pemusnahan seluruh bagian tanaman sampai ke akarnya (Eradikasi tanaman) pada
tanaman terinfeksi bercak daun, dan melakukan penyemprotan fungisida menggunakan bahan aktif
mancozeb.
Penyakit yang keempat yaitu Colletotrichum capsici dengan gejala dari penyakit ini terdapat tanda
bercak melingkar, cekung berwarna coklat pada pusatnya serta sekeliling lingkarannya. Pada
perkembangannya, bercak tersebut akan meluas dan menyebabkan buah membusuk.Penyebab penyakit ini
disebabkan oleh jamur. Gejala serangannya termasuk nekrosis karena menyebabkan kematian pada
tanaman.Penyakit ini menginfeksi tanaman hanya pada saat musim hujan, penyebarannya melalui percikan
hujan yang turun, karena jamur antraknosa membutuhkan air dalam penyebaran. Selain itu melalui
hembusan angin, alat-alat pertanian,serta manusia. Jamur ini tidak akan menyebar dalam kondisi kering.
Tanaman inang dari penyakit ini adalah kakao,cabai, dan tomat. Cara pengendaliannya diantaranya
menggunakan bibit yang sehat, menggunakan lahan yang bukan bekas dari tanaman famili Solanaceae,
melakukan perempelan tunas air, penyiangan dan pengaturan genangan air, dan menggunakan jarak tanam
yang agak lebar.
Penyakit yang kelima yaitu Meloidogyne sp. dengan gejala yaitu berupa bengkak (puru) pada akar
dan rimpang. Puru disebabkan oleh infeksi nematoda betina. Dalam setiap puru terdapat betina yang
mengandung ratusan sampai ribuan telur dan larva nematoda. Bila bagian puru dipotong terlihat bercak
coklat pada jaringan di sekitarnya. Penyebab penyakit ini disebabkan oleh nematoda (cacing gilig). Gejala
serangannya ini termasuk pada tipe hipoplastik karena adanya kelebihan cairan pada tanaman ini. Cara
menginfeksinya dengan cara masuk ke dalam akar tanaman dan merusak dinding sel. Lalu, nematoda
bergerak menuju jaringan sel yang terdapat cukup cairan makanan dan mengeluarkan enzim proteolitik
dengan melepaskan IAA (indole acetic acid) yang membantu terbentuknya puru. Tanaman inang dari
penyakit ini adalah pacar air, krisan, dan pisang. Cara pengendaliannya diantaranya melakukan pergiliran
tanaman dengan tanaman yang tahan terhadap layu fusarium guna mengendalikan populasi dan
perkembagan cendawan ini pada lahan tanam, dan menggunakan Trichoderma yang merupakan fungisida
musuh alami pada fusarium, yaitu dengan cara membuat pupuk dasar menggunakan fermentasi
Trichoderma sp.
Penyakit yang keenam yaitu Cucumber mosaic virus dengan gejala yang dimulai dari bercak kuning
pada daun. Lalu lembaran daun akan menyempit. Buah yang terinfeksi virus CMV akan berbentuk tidak rata,
abnormal, dan kadang muncul bercak cokelat seperti huruf C. Penyebab penyakit ini disebabkan oleh virus.
Gejala serangannya ini termasuk pada tipe hipoplastik yang dimana tanaman menjadi kerdil. Cara
menginfeksinya melalui benih ataupun melalui vector berupa aphids sp. dengan cara menghinggapi banyak
tanaman. Tanaman inang dari virus ini diantaranya melon,labu ,cabai ,seledri ,dll. Cara pengendaliannya
diantaranya dengan melakukan rotasi tanaman yang bukan inang dari virus maupun vector, membasmi
gulma inang demi mencegah penyebaran didalam tanaman, menanam bibit tahan virus, melakukan proteksi
silang, dan jika saat akan memasukkan kedalam gudang penyimpanan, sebaiknya dilakukan sterilisasi
kembali untuk menghindari munculnya virus ini.

Anda mungkin juga menyukai