Anda di halaman 1dari 4

UJI MC dan MR MC =

𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑏𝑎𝑠𝑎ℎ−𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑘𝑒𝑟𝑖𝑛𝑔


x 100% =
𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑘𝑒𝑟𝑖𝑛𝑔
0,6256−0,6169
x 100% = 1,41%
0,6169
ALAT : BAHAN :
- Neraca analitis - Kain Poliester Wool
- Oven
- Descator
UJI Kuantitatif
- Botol timbang
- Penjepit Tang

CARA KERJA : ALAT : BAHAN :


- Neraca Analitis - Kain Poliester Wool
1. Kain uji dikondisikan dengan Relative - Penyaring - Larutan NaOCL 10%
Humidity (RH) 65% dan suhu 21C. - Pengaduk
Jika sudah dikondisikan tidak boleh terkena - Oven
pengaruh air / uap air, maka tidak boleh ada - Penjepit Tang
kontak dengan tangan. - Desicator
2. Botol timbang dalam keadaan terbuka -Pipet Ukur
dioven selama 15 menit pada suhu 110C.
Setelah botol timbang lalu disimpan di
desicator selama 15 menit.
CARA KERJA :
3. Botol timbang yang sudah dingin lalu
ditimbang di neraca analitis dalam keadaan
tertutup lalu catat angkanya.
1. Kain contoh uji diurai dan ditimbang seberat 1
4. Contoh uji yang sudah dikondisikan gram = A gr. Setelah itu masukkan ke dalam
dimasukkan ke dalam botol timbang lalu erlenmeyer
ditimbang kembali beratnya. Setelah itu
2. Larutkan dalam 50 mL pelarut yang sesuai, yaitu
botol timbang dan kain dimasukkan ke
dalam oven dengan keadaan tutup botol NaOCL 10%, lalu diamkan selama 20 menit.
terbuka dan dioven selama 1 jam. 3. Lalu cuci dengan air dan keringkan di oven
5. Setelah itu botol timbang dimasukkan
selama 20 menit dalam suhu 110C.
kedalam desicator selama 15 menit
6. Botol timbang yang sudah dingin lalu 4. Timbang berat kain sisa (sisa pelarutan) = B gr
ditimbang beratnya.

HASIL PRAKTIKUM :
HASIL PRAKTIKUM :
Kain yang tidak larut (serat 1) = B  100 %  C %
- Berat botol timbang (kering) = 135,6817 gr A
- Berat botol + kain (basah) = 136,3073 gr 1,1848
 100 %  94,38 %
- Berat botol + kain (kering) = 136,2986 gr 1,2553

Berat basah = (136,3073 – 135,6817) = 0,6256 gr Kain yang larut (serat 2) = 100 % – C % = D
Berat kering = (136,2986 – 135,6817) = 0,6169 gr 100 % – 94,38 % = 5,62%

Jadi serat yang tidak larut adalah Polyester 94,38%


MR = 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑏𝑎𝑠𝑎ℎ−𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡
𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑏𝑎𝑠𝑎ℎ
𝑘𝑒𝑟𝑖𝑛𝑔
x 100% =
Jadi serat yang larut adalah Wool 5,62 %
0,6256−0,6169
x 100% = 1,39%
0,6256
UJI Kualitatif Kemudian dilihat sisa pembakaran yang
ditinggalkan serat tersebut.

B. Percobaan uji mikroskop :


ALAT :
1. Membuat preparat untuk pandangan
A. Percobaan uji pembakaran : membujur.
- Pembakar Bunsen
2. Mengambil serat yang akan diamati,
- Selotif
kemudian serat tersebut diuraikan dari
- Pinset
gintirannya menjadi satu – satu terpisah dan
- Gunting
diletakkan pada kaca objek. Kemudian
ditutup dengan cover glass.Lalu diberikan
B. Percobaan uji mikroskop :
setetes air pada kaca objek untuk
- Mikroskop dengan bebeapa ukuran lensa
memperjelas pandangan.
obyektif
- Kaca obyek ( slide glass ) 3. Siapkan preparat membujur untuk diamati
- Kaca penutup ( cover glass ) dan membuat preparat untuk pandangan
- Gabus dan pisau silet. melintang.

C. Percobaan uji pelarutan : 4. Benang pengikat dimasukkan pada jarum


- Tabung reaksi kemudian jarum tersebut dimasukkan
- Pengaduk kedalam gabus yang telah disiapkan.
- Rak Tabung
- Pembakar Bunsen 5. Mengambil beberapa serat dean diluruskan
lalu diolesi dengan lak dan dibiarkan sampai
kering, kecuali untuk serat.

CARA KERJA : 6. Setelah agak kering dimasukkan kedalam


smpul yang telah disiapkan dan ditarik
A. Percobaan uji pembakaran : sampai tembus pada ujung gabus dan
ditunggu sampai kering.
1. Serat yang akan diperiksa diambil
secukupnya kemudian diberi puntiran agar 7. Kemudian gabus yagn berisi serat diiris
tidak terurai kira – kira sebesar batang korek setipis mungkin dengan pisau silet yang
api dengan panjang 4 – 5 cm. tajam dan diletakan pada objek glass lalu
ditutup dengan cover glass.
2. Contoh serat didekatkan pada nyala api dari
samping dengan perlahan – lahan, waktu 8. Memasang mikroskop.
serat dekat nyala api diamati apakah bahan
meleleh, menggulung atau terbakar 9. Mula – mula sumber cahaya dinyalakan dan
mendadak. diatur besarnya cahaya yang masuk
sehingga pandangan pada lensa okuler jelas.
3. Pada saat serat menyala, diperhatikan
dimana terjadinya nyala api, bila api segera 10. Kaca preparat dipasang pada meja
padam begitu dijatuhkan dari api maka mokroskop dengan alat pemegang benda
segera diamati bau dari gas dari serat yang dan digeser kearah x – y sehingga preparat
terbakar tersebut. tetap dibawah objektif.

4. Jika api terus menyala, api dimatikan 11. Preparat dilihat melalui okuler sambil
dengan cara dituip kemudian diamati bau memutar – mutar sekrup sehingga tabung
yang dikeluarkan serat tersebut. mikroskop bergerak turun naik dan dicari
pandangan yang paling jelas. Setelah
5. Setelah nyala api padam diperhatikan gambar terlihat lalu digambar.
apakah serat mengeluarkan asap atau tidak.
C. Percobaan uji pelarutan : Mikroskop :

1. Tabung reaksi dibersihkan lalu 5 ml pereaksi


yang digunakan dimasukkan ke dalam tabung Membujur Lusi Membujur Pakan
reaksi dengan hati-hati

2. Beberapa helai serat yang akan di uji ( jangan


terlampau banyak ) dimasukkan ke dalam tabung
reaksi yang telah berisi pereaksi

3. Serat yang berada di dalam larutan pereaksi


diaduk-aduk dan diamati kelarutannya selama 5
menit. Jika setelah 5 menit ternyata tidak larut Melintang Lusi Melintang Pakan
pereaksi dapat dipanaskan dengan hati-hati

4. Setelah 3 menit diamati kelarutannya dari


masing-masing serat pada masing-masing
pelarutnya.

HASIL PRAKTIKUM :

Pembakaran

 Nama Serat : Poliester Wool


 Asap : Putih
 Bau : Rambut Terbakar
 Sifat Pembakaran : Tidak meneruskan
pembakaran
 Sisa Pembakaran : Hitam dan kasar

Pelarutan

Nama Serat
No Nama Larutan
Poliester wool

1 KOH10 % L (jika di panaskan)


2 NaOH 10 % TL
3 NaOH 45 % L (jika di panaskan)
4 HCL 1:1 TL
5 H2SO4 59,5 % TL
6 H2SO4 70 % L
7 HNO3 TL
8 HCOOH TL
9 Aseton TL
10 NaOCL L
11 Metil Salisilat L

Anda mungkin juga menyukai