Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN HASIL KUNJUNGAN PUSKESMAS SUMBERSARI

PERENCANAAN PUSKESMAS

Dosen pengampu:
Atma Deharja, S.KM, M.Kes

Disusun oleh:
Nurani Puji Islami (G41170127)
Kaffin Alif Maghfiroh (G41170155)
Anggun Yulia Putri (G41170158)
Indrawat (G41170170)
Laily Wildan Nahdiyah (G41170181)
Aviatika Inayatullah (G41170195)
Kartika Putri Reswari (G41170315)
Bilqis Almar’atus Sholeha (G41170439)
Diah Ayu Aprilia (G41170446)
Fitriani (G41170447)
Husnun Nur Afifah (G41170499)

PROGRAM STUDI D-IV REKAM MEDIK


JURUSAN KESEHATAN
POLITEKNIK NEGERI JEMBER
2019
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perencanaan adalah suatu proses kerja yang terus menerus dan meliputi
pengambilan keputusan yang bersifat pokok dan penting yang akan dilaksanakan secara
sistematik, melakukan perkiraan-perkiraan dengan menggunakan segala pengetahuan
yang ada tentang masa depan, mengorganisir secara sistematik serta upaya yang
dipandang perlu dalam melaksanakan keputusan yang telah ditetapkan dan kemudian
mengukur keberhasilan dari pelaksanaan keputusan tersebut dengan membandingkan
hasil yang dicapai sesuai dengan target yang ditetapkan melalui pemanfaatan umpan
balik yang telah diterima dan yang telah disusun secara teratur dan baik (Drucker).

Dalam perencanaan ada tiga aspek pokok yang harus diperhatikan :


1. Hasil dari pekerjaan perencanaan (outcome of planning)
Hasil dari pekerjaan perencanaan disebut dengan rencana (plan). Hasil
pekerjaan perencanaan yang dilakukan oleh organisasi yang bergerak dalam bidang keseh
atan adalah rencana kesehatan (health plan)

2. Perangkat perencanaan (mechanic of planning)


Perangkat perencanaan adalah satuan organisasi yang ditugaskan dan atau
yang bertanggung jawab menyelenggarakan pekerjaan perencanaan. Pada suatu
organisasi yang besar dan kompleks perangkat perancanaan ini mungkin satu biro
khusus.Sedangkan pada suatu organisasi yang kecil dan sederhana, mungkin dijabat
hanya oleh beberapa orang staf saja.

3. Proses perencanaan ( process of planing)


Proses perencanaan adalah langkah-langkah yang harus dilaksanakan pada
pekerjaan perencanaan. Berbeda halnya dengan hasil dan perangkat, proses perencanaan
ini pada dasarnya sama untuk berbagai perencanaan. Untuk menghasilkan perencanaan
yang baik sebaiknya langkah-langkah yang ditempuh sama.

Ditinjau dari jangka waktu berlakunya rencana :


1. Perencanaan jangka panjang (long-range planning )
Masa berlakunya rencana tersebut antara 12 sampai 20 tahun.
2. Perencanaan jangka menengah (medium-range planning)
Masa berlakunya rencana tersebut antara 5 – 7 tahun.

3. Perencanaan jangka pendek (short-range planning)


Masa berlakunya rencana tersebut hanya untuk jangka waktu 1 tahun saja.

Ditinjau dari frekuensi penggunaan :


1. Digunakan satu kali

Rencana yang dihasilkan hanya dapat dipergunakan satu kali. Perencanaan ini
dapatsecara sengaja dilakukan, atau mungkin memang telah tidak dapat digunakan
lagi,misalnya karena kondisi lingkungan yang mengalami perubahan.

2. Digunakan berulang kali

Rencana yang dihasilkan dapat digunakan beberapa kali. Menurut


Newman, perencanaan model ini dapat dilakukan bila situasi dan kondisi lingkungan nor
mal dan tidak terjadi perubahan yang mencolok.Perencanaan ini disebut
dengan perencanaan standard (standard planning).

Ditinjau dari tingkatan rencana :


1. Perencanaan induk (Master Planning)
Rencana yang dihasilkan lebih menitik beratkan pada aspek
kebijakan,mempunyai ruang lingkup yang amat luas serta berlaku untuk jangka waktu
yang panjang.

2. Perencanaan operasional (Operational Planning)


Rencana yang dihasilkan lebih menitik beratkan pada aspek pedoman
pelaksanaanyang akan dipakai sebagai petunjuk pada waktu pelaksanaan kegiatan.

3. Perencanaan harian (Day-to-day planning)


Rencana yang dihasilkan telah disusun secara rinci. Rencana harian ini biasanya
disusun untuk program yang telah bersifat rutin.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana proses tahapan perencanaan di puskesmas Sumbersari?
2. Bagaimana implementasi proses perencanaan di puskesmas Sumbersari?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui bagaimana proses tahapan perencanaan kegiatan di puskesmas
Sumbersari
2. Mengetahui bagaimana implementasi proses perencanaan di puskesmas Sumbersari.
BAB 2 PEMBAHASAN

2.1 Dasar-Dasar Perencanaan

“ PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44


TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN MANAJEMEN PUSKESMAS DENGAN RAHMAT
TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA “ :

a. bahwa Puskesmas sebagai tulang punggung penyelenggaraan upaya pelayanan


kesehatan dasar bagi masyarakat di wilayah kerjanya berperan menyelenggarakan
upaya kesehatan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup
sehat bagi setiap penduduk agar memperoleh derajat kesehatan yang optimal;

b. bahwa untuk melaksanakan upaya kesehatan baik upaya kesehatan masyarakat tingkat
pertama dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama dibutuhkan manajemen
Puskesmas yang dilakukan secara terpadu dan berkesinambungan agar menghasilkan
kinerja Puskesmas yang efektif dan efisien;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan huruf b,


perlu menetapkan Peraturan Menteri Kesehatan tentang Pedoman Manajemen
Puskesmas;

Pasal 1

Pedoman manajemen Puskesmas harus menjadi acuan bagi:

a. Puskesmas dalam :

1) menyusun rencana 5 (lima) tahunan yang kemudian dirinci kedalam rencana tahunan;

2) menggerakan pelaksanaan upaya kesehatan secara efesien dan efektif;

3) melaksanakan pengawasan, pengendalian dan penilaian kinerja Puskesmas;

4) mengelola sumber daya secara efisien dan efektif; dan

5) menerapkan pola kepemimpinan yang tepat dalam menggerakkan, memotivasi, dan


membangun budaya kerja yang baik serta bertanggung jawab untuk meningkatkan
mutu dan kinerjanya. b. Dinas kesehatan kabupaten/kota dalam melaksanakan
pembinaan dan bimbingan teknis manajemen Puskesmas.

Pasal 2

Ruang lingkup Pedoman Manajemen Puskesmas meliputi :

a. perencanaan;
b. penggerakkan dan pelaksanaan;
c. pengawasan, pengendalian, dan penilaian kinerja; dan
d. dukungan dinas kesehatan kabupaten/kota dalam manajemen Puskesmas.

Pasal 3
Ketentuan lebih lanjut mengenai Pedoman Manajemen Puskesmas sebagaimana tercantum
dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini

Pasal 4

1. Pembinaan dan pengawasan dalam pelaksanaan Peraturan Menteri ini dilaksanakan


oleh Kementerian Kesehatan, Dinas Kesehatan Provinsi, Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota sesuai tugas dan fungsi masing-masing.

2. Pembinaan dan pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diarahkan untuk
meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dan kinerja Puskesmas yang berkualitas
secara optimal.

Pasal 5

Peraturan Menteri ini mulai berlaku sejak tanggal diundangkan

2.2 Proses Tahapan perencanaan

Dalam menyusun sebuah perencanaan maka ada beberapa tahapan yang harus dilaksanakan
yaitu seperti berikut :

2.2.1 Analisis Masalah


pada Puskesmas Sumbersari dalam menganalisis masalah menggunakan Metode
USG.
A. metode USG, yaitu salah satu alat untuk menyusun urutan prioritas isu yang harus
diselesaikan.

Caranya dengan menentukan tingkat urgensi (U), keseriusan (S), dan


perkembangan (G) isu dengan menentukan skala nilai 1–5 atau 1-10.

1. Urgency (U)

Seberapa mendesak isu tersebut harus dibahas dikaitkan dengan waktu


yang tersedia dan seberapa keras tekanan waktu tersebut untuk
memecahkan masalah yang menyebabkan isu tadi . Urgency dilihat dari
tersedianya waktu, mendesak atau tidak masalah tersebut diselesaikan.

2. Seriousness (S)

Berkaitan dengan akibat yang timbul dengan penundaan pemecahan


masalah yang menimbulkan isu tersebut . Atau akibat yang menimbulkan
masalah-masalah lain kalau masalah penyebab isu tidak dipecahkan.
Seriousness dilihat dari dampak masalah tersebut terhadap produktifitas
kerja, pengaruh terhadap keberhasilan, dan membahayakan sistem atau
tidak

3. Growth (G)

Seberapa kemungkinannya isu tersebut menjadi berkembang dikaitkan


kemungkinan masalah penyebab isu akan makin memburuk kalau
dibiarkan.

2.2.2 Mengadakan musyawarah

Berikut musyawarah yang di adakan oleh puskemas sumbersari :

a. Wilayah
Sebelum merumuskan perencanaan puskemas selalu mengadakan musyawarah
desa di bidang kesehatan. Puskesmas mendata apa saja yang dibutuhkan oleh
masyarakat. Setiap wilayah memiliki penanggung jawab. Secara teknis berada
pada alur bagan di bawah ini :

Co Wilayah Berkumpul Kebutuhan Perencanaan

Puskemas mengumpulkan semua penanggung jawab wilayah, dilanjutkan dengan


musyawarah dan mencatat data-data apa saja yang di butuhkan oleh masyarakat.
b. Intern
Musyawarah intern terkait dengan musyawarah yang di adakan di dalam
puskemas. Peserta yang mengikuti dalam musyawarah ini yaitu setiap penanggung
jawab yang terkait. Setiap unit mendata apa saja kebutuhan dan evaluasi-evaluasi
kegiatan yang sudah terlaksana. Ada pun unit dan manajemen yang terdapat di
Puskemas Sumbersari, yaitu :
- UKP
- UKM
- ADMIN
UKM UKP ADMIN

RUK
1. Tim Perencanaan
Tim perencanaan bertugas untuk merencakan kebutuhan-kebutuhan yang dibutuhkan.
- SAPRAS (Sarana dan Prasarana)
Tim perencanaan dalam hal ini juga mendata apa saja yang dibutuhkan oleh setiap
unit. Sarana dan prasarana yang di maksudkan contohnya seperti; obat-obatan,
alat-alat kebersihan dan kesehatan, kebutuhan listrik, meja, kursi, dsb.
- SDM (Sumber Daya Manusia)
Perencanan sumber daya manusia yang terkait ialah merencakan jumlah pekerja di
puskesmas Sumbersari. Tim perencana menganalisis data dan mendata kebutuhan
SDM setiap unit.
2. Tim Pengelola
- Anggaran Pembelanjaan
Tim pengelola menganggarkan kebutuhan yang dibutuhkan oleh setiap unit dan
mendata kebutuhan apa saja yang dibutuhkan di setiap wilayah. Setelah di
anggarkan maka dapat di ajukan untuk di belanjakan.
- Pembelanjaan SAPRAS
Tim pengelola berkewajiban untuk membelanjakan anggaran yang sudah di
anggarkan sebelumnya. Hal-hal yang perlu di belanjakan sesuai dengan kebutuhan
yang dibutuhkan.
Berikut alur bagan dari pemberlanjaan SAPRAS :

Belanja

Datang

Di terima

Distribusi

2.3 Implementasi Proses Perencanaan


2.3.1 Implementasi KAK dan POA

Dalam implementasi perencanaan Puskesmas, setiap program harus mempunyai


perencanaan program seperti KAK (Kerangka Acuan Kerja) dan POA (Plan Of Action)
yang akan dilaksanakan. POA berfungsi mengontrol atau memberi petunjuk bagi petugas
untuk melaksanakan kegiatan, dimana dan bagaimana kegiatan itu dilaksanakan.

2.3.2 Implementasi UKP

Jika di UKP didalamnya ada perencanaan mutu atau sasaran mutu dan petugas
bekerja berdasarkan mutu tersebut. Misal salah satu sasaran mutunya adalah tolak ukur
dari sebuah layanan, yaitu loket dalam pemberian pelayanannya kurang dari 10 menit.

2.3.3 Implementasi RUK

Implementasi dari RUK (Rencana Usulan Kegiatan) menggunakan basic six yang
merupakan program esensial. Basic six atau 6 program pokok puskesmas yaitu:

1. Promosi kesehatan.
2. Kesehatan lingkungan.
3. Pencegahan Pemberantasan Penyakit Menular
4. Kesehatan Keluarga dan Reproduksi
5. Perbaikan Gizi masyarakat
6. Penyembuhan Penyakit dan Pelayanan Kesehatan
Misalnya upaya kesehatan lingkungan kepada masyarakat:

 Warga masih BAB di kali bukan di jamban, maka kita membuat perencanaan
supaya masyarakat sadar akan perilaku hidup sehat dan memberdayakan
masyarakat tersebut untuk menolong dirinya sendiri dengan cara kita bina dan
kita support dengan program tersebut.
2.4 Dampak Tidak terlaksananya perencanaan
a. Dianalisa terlebih dahulu apa penyebab tidak terlaksanaanya perencanaan
tersebut.
b. Akan diadakan perencanaan ulang mengenai perencanaan tersebut.
c. Narasumber mengatakan bahwa “ setiap perencanaan mempunyai target
pencapaian, jadi setiap perencanaan itu harus dilaksanakan entah itu lain
waktu maupun bulan” jadi menurut narasumber tidak ada dampaknya karena
setiap dari perencanaan di haruskan agar terlaksana.
2.5 Plan Of Action (POA)
BAB 3 PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Perencanaan adalah suatu proses kerja yang terus menerus dan meliputi
pengambilan keputusan yang bersifat pokok dan penting yang akan dilaksanakan
secara sistematik, melakukan perkiraan-perkiraan dengan menggunakan segala
pengetahuan yang ada tentang masa depan, mengorganisir secara sistematik serta
upaya yang dipandang perlu dalam melaksanakan keputusan yang telah ditetapkan
dan mengukur keberhasilan pelaksanaan keputusan tersebut dengan membandingkan
hasil yang dicapai sesuai dengan target yang ditetapkan melalui pemanfaatan umpan
balik yang telah diterima dan yang telah disusun secara teratur dan baik (Drucker).
Perencanaan yang terapkan pada Puskesmas Sumbersari ialah
mengidentifikasi masalah dengan metode USG. Kemudian mengumpulkan pihak
terkait atau koordinator wilayah yang bertugas kemudian di kumpulkan untuk
melaksanakan musyawarah tentang kebutuhan per wilayah.
Puskesmas Sumbersari berkomitmen untuk melaksanakan perencanaan yang
telah di buat dan ketika mendapati suatu perencanaan yang belum terlaksana maka di
cari solusinya agar perencaan tetap bisa di laksanakan.
3.2 Saran
1. Dapat di laksanakan penelitian lebih lanjut
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai