Anda di halaman 1dari 32

LAPORAN HASIL PENILITIAN

FENOMENA SISWA TERLAMBAT DI MAN 1 YOGYAKARTA

Disusun oleh :

Intan Lathifa Adelita (11)

Naurah Athaya Putri (14)

XI Bahasa Budaya

MAN 1 Yogyakarta

2019

i
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Hasil Penelitian yang berjudul “Fenomena Siswa Terlambat di MAN 1


Yogyakarta” telah diterima dan disetujui pada:

hari, tanggal :

tempat :

Wali Kelas Pembimbing

Drs. H. Dadang Suyono, M.S Dra. Hj. Eni Trimarnani


NIP. 196011091984021001 NIP. 19601301998032001

Mengetahui,
Kepala Madrasah

Drs. H. Wiranto Prasetyahadi, M. Pd


NIP. 196612101995031001

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur, alhamdulilah kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat, taufiq, serta hidayah-Nya, sehingga kami mampu untuk
menyelesaikan proposal penelitian lapangan ini dengan baik.

Terima kasih juga kami ungkapkan kepada:

1. Orang tua yang selalu mensupport dan mendoakan kami


dalam pembuatan proposal pengajuan ini

2. Bapak Drs.H.Wiranto Prasetyahadi. M.Pd selaku kepala sekolah MAN


1 Yogyakarta

3. Ibu Dra. Hj. Eni Trimarnani selaku guru pembimbing

4. Semua guru serta pegawai MAN 1 Yogyakarta.

5. Dan pembaca Proposal pengajuan rahimakumulloh

Sistem dalam penyusunan proposal ini atas dasar bimbingan dan prosedur
yang sudah ada. Maka dalam penyusunannya bisa dipahami secara mudah.

Kami menyadari bahwa proposal ini jauh dari kata sempurna.


Namun, kami berusaha untuk mencapai yang lebih baik dari proposal sebelum ini.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun dari semua pihak, kami
harapkan dapat menjadi masukan bagi kami kedepannya. Semoga proposal
pengajuan ini dapat bermanfaat bagi penyusun dan pembaca.

Yogyakarta, Januari 2019

Penyusun

iii
ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor penyebab


rendahnyakedisiplinan siswa di MAN 1 Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan
pendekatan kualitatif dengan metode observasi, dokumentasi, dan studi pustaka.
Penelitian ini dilaksanakan menggunakan metode pengamatan,wawancara
mendalam, dokumentasi. Hasilyang diperoleh berupa hasil catatan lapangan, dan
dokumentasi sebagaidata pendukung. Teknik analisis data yang digunakan adalah
analisis kualitatifinteraktif.Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa
faktor-faktor yangmenyebabkan keterlambatan siswa, yaitu: a) Internal:
kurangnya pemahaman kedisiplinan bagi siswa, b)Eksternal:orangtua yang acuh
tak acuh, pola asuhorangtua yang terlalu berlebihan dalam memperhatikan
maupun menasehati anak,program pengecekan kebersihan yang tidak berjalan
lancar, kurangnyapemahaman disiplin baik dari guru maupun orangtua, guru
jarang memberikanpenguatan berupa pujian pada diri siswa, guru yang masih
suka terlambat.

Kata kunci: faktor penyebab, kedisiplinan, MAN 1 Yogyakarta

iv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...............................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN ...................................................................................ii
KATA PENGANTAR ........................................................................................... iii
ABSTRAK ............................................................................................................. iv
BAB I ...................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
A. Latar Belakang ........................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah...................................................................................... 3
C. Tujuan Penelitian ....................................................................................... 3
D. Manfaat Penelitian ..................................................................................... 4
BAB II .................................................................................................................... 5
KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PIKIR ..................................................... 5
A. Kajian Teori ................................................................................................ 5
B. Penelitian yang Relevan ........................................................................... 11
C. Kerangka Pikir ......................................................................................... 13
BAB III ................................................................................................................. 14
METODOLOGI PENELITIAN ........................................................................ 14
A. Lokasi Penelitian ...................................................................................... 14
B. Waktu Penelitian ...................................................................................... 14
C. Bentuk Penelitian ..................................................................................... 14
D. Sumber Data ............................................................................................. 15
E. Teknik Pengumpulan Data ..................................................................... 15
F. Teknik Sampling ...................................................................................... 16
G. Validitas Data ....................................................................................... 17
H. Teknik Analisis ..................................................................................... 18
BAB IV ................................................................................................................. 20
HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................................... 20
BAB V................................................................................................................... 23
KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................................... 23
A. Kesimpulan ............................................................................................... 23

v
B. Saran ......................................................................................................... 24
BAB VI ................................................................................................................. 25
KEPUSTAKAAN ................................................................................................ 25

vi
vii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Indonesia sekarang menganut sistem pendidikan nasional. Namun,

sistem pendidikan nasional masih belum dapat dilaksanakan sebagaimana

mestinya. Ada beberapa sistem di Indonesia yang telah dilaksanakan, di

antaranya:

 Sistem Pendidikan Indonesia yang berorientasi pada nilai.

Sistem pendidikan ini telah diterapkan sejak sekolah dasar. Disini peserta

didik diberi pengajaran kejujuran, tenggang rasa, kedisiplinan, dsb. Nilai

ini disampaikan melalui pelajaran PPKn, bahkan nilai ini juga

disampaikan di tingkat pendidikan menengah dan pendidikan tinggi.

 Indonesia menganut sistem pendidikan terbuka.

Menurut sistem pendidikan ini, peserta didik di tuntut untuk dapat

bersaing dengan teman, berfikir kreatif dan inovatif

 Sistem pendidikan beragam.

Di Indonesia terdiri dari beragam suku, bahasa, daerah, budaya, dll. Serta

pendidikan Indonesia yang terdiri dari pendidikan formal, non-formal dan

informal.

Pendidikan formal merupakan pendidikan yang diselenggarakan di

sekolah-sekolah pada umumnya. Jalur pendidikan ini mempunyai jenjang

pendidikan yang jelas, mulai dari pendidikan dasar, pendidikan menengah,

1
sampai pendidikan tinggi. MAN 1 Yogyakarta termasuk ke dalam

pendidikan formal.

Di MAN 1 Yogyakarta terdapat beberapa tata tertib, yaitu :

 Sepuluh menit sebelum jam pertama siswa sudah hadir di sekolah

 Keterlambatan hadir kurang dari 10 menit diperbolehkan masuk

klas / mengikuti pelajaran seizin guru Piket.

 Keterlambatan lebih dari 10 menit tidak diperbolehkan masuk/

mengikuti pelajaran dan akan diberikan ijin masuk pada jam

berikutnya setelah mendapat surat izin dari guru Piket dan Petugas

STKS; sambil menunggu pergantian jam, siswa mendapat tugas

khusus oleh tim STKS dan BK.

 Apabila siswa tidak masuk sekolah karena sakit, atau ijin harus

mengirimkan surat ijin yang sah dari orang tua/ wali murid pada

hari itu juga atau lewat telepon sekolah.

 Jumlah hari hadir selama satu Semester sekurang-kurangnya 95%

hari efektif sekolah, dan apabila tidak terpenuhi maka dinyatakan

tidak memenuhi syarat untuk penentuan kenaikan kelas.

 Apabila siswa akan meninggalkan sekolah sebelum jam belajar

sekolah berakhir oleh karena sakit atau izin keperluan lain, harus

meminta izin kepada semua guru Bidang Studi yang ditinggalkan,

dan baru boleh meninggalkan sekolah setelah mendapat surat izin

meninggalkan sekolah dari guru Piket dan petugas STKS.

2
 Apabila siswa akan meninggalkan kelas atau jam pelajaran harus

minta izin kepada guru yang mengajar di kelas yang bersangkutan

dan surat izin ditinggalkan di kelas.

 Wajib mengikuti semua kegiatan belajar mengajar sejak jam

pertama hingga jam terakhir, serta pulang secara bersama-sama

setelah tanda bel pelajaran terakhir dibunyikan.

 Berada di dalam kelas pada jam-jam kegiatan belajar mengajar dan

tetap berada dilingkungan halaman sekolah pada saat jam istirahat.

 Wajib mengikuti Upacara yang ditentukan oleh sekolah.

Meskipun sudah ditetapkan tata tertib di sekolah, ada saja siswa yang

melakukan pelanggaran terhadap tata tertib sekolah. Salah satunya yaitu

datang ke sekolah terlambat. Padahal sudah jelas dicantumkan dalam tata

tertib bahwa sepuluh menit sebelum jam pertama siswa sudah harus hadir

di sekolah.

B. Rumusan Masalah

a. Apasajakah faktor-faktorpenyebab keterlambatan siswa?

b. Apakah sanksi yang diterima oleh siswa yang terlambat?

c. Apa dampak negatif bagi siswa yang terlambat?

d. Bagaimana solusi dalam mengatasi siswa yang terlambat?

C. Tujuan Penelitian

a. Untuk mengetahui tentang keterlambatan siswa.

b. Untuk mengetahui faktor keterlambatan siswa.

c. Untuk mengetahui sanksi yang diterima oleh siswa yang terlambat.

3
d. Untuk mengetahui dampak negatif bagi siswa yang terlambat.

e. Untuk mengetahui solusi dalam mengatasi siswa yang terlambat.

D. Manfaat Penelitian

a. Dengan diketahuinya faktor penyebab keterlambatan siswa, dapat

digunakan untuk meminimalkan jumlah siswa yang terlambat.

b. Dengan diketahuinya dampak negatif dan sanksi yang diterima siswa

yang terlambat dapat digunakan untuk meningkatkan kedisiplinan

siswa.

4
BAB II

KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PIKIR

A. Kajian Teori

Perilaku menyimpang yang juga biasa dikenal dengan nama

penyimpangan sosial adalah semua tindakan yang menyimpang dari norma-norma

yang berlaku dalam suatu sistem sosial dan menimbulkan usaha dari mereka yang

berwenang dalam sistem itu untuk memperbaiki perilaku yang menyimpang

tersebut.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, perilaku menyimpang diartikan

sebagai tingkah laku, perbuatan, atau tanggapan seseorang terhadap lingkungan

yang bertentangan dengan norma-norma dan hukum yang ada di dalam

masyarakat.

Dalam kehidupan masyarakat, semua tindakan manusia dibatasi oleh

aturan (norma) untuk berbuat dan berperilaku sesuai dengan sesuatu yang

dianggap baik oleh masyarakat. Namun demikian di tengah kehidupan masyarakat

kadang-kadang masih kita jumpai tindakan-tindakan yang tidak sesuai dengan

aturan (norma) yang berlaku pada masyarakat, misalnya seorang siswa yang

terlambat datang ke sekolah, seorang siswa yang menyontek pada saat ulangan,

berbohong, mencuri, dan mengganggu siswa lain.

Penyimpangan terhadap norma-norma atau nilai-nilai masyarakat disebut

deviasi (deviation), sedangkan pelaku atau individu yang melakukan

penyimpangan disebut devian (deviant). Kebalikan dari perilaku menyimpang

5
adalah perilaku yang tidak menyimpang yang sering disebut dengan konformitas.

Konformitas adalah bentuk interaksi sosial yang di dalamnya seseorang

berperilaku sesuai dengan harapan kelompok.

Definisi perilaku menyimpang menurut para ahli:

§ Menurut James Vander Zenden penyimpangan sosial adalah perilaku yang oleh

sejumlah besar orang dianggap sebagai hal yang tercela dan di luar batas toleransi.

§ MenurutRobert M.Z. Lawang penyimpangan sosial adalah semua tindakan

yang menyimpang dari norma yang berlaku dalam sistem sosial dan menimbulkan

usaha dari mereka yang berwenang dalam sistem itu untuk memperbaiki perilaku

yang menyimpang itu.

§ Menurut Bruce J. Cohen perilaku menyimpang adalah setiap perilaku yang tidak

berhasil menyesuaikan diri dengan kehendak-kehendak masyarakat atau

kelompok tertentu dalam masyarakat.

§ Menurut Paul B. Horton penyimpangan adalah setiap perilaku yang dinyatakan

sebagai pelanggaran terhadap norma-norma kelompok atau masyarakat.

§ Menurut Lewis Coser mengemukakan bahwa perilaku menyimpang merupakan

salah satu cara untuk menyesuaikan kebudayaan dengan perubahan sosial.

Ada 2 proses pembentukan perilaku menyimpang, yaitu:

1. Penyimpangan sebagai hasil sosialisasi dari nilai-nilai subkebudayaan

menyimpang

2. Penyimpangan dari sosialisasi yang tidak sempurna.

Menurut Wilnes dalam bukunya “Punishment and Reformation”, sebab-sebab

penyimpangan dibagi menjadi dua, yaitu sebagai berikut:

6
1) Faktor subjektif adalah faktor yang berasal dari seseorang itu sendiri (sifat

pembawaan yang dibawa sejak lahir).

2) Faktor objektif adalah faktor yang berasal dari luar (lingkungan).

Bentuk-bentuk perilaku menyimpang:

1. Penyimpangan primer dan

2. Penyimpangan sekunder

 Penyimpangan sosial primer

Penyimpangan sosial primer adalah penyimpangan yang bersifat sementara

(temporer). Orang yang melakukan penyimpangan primer masih tetap dapat

diterima oleh kelompok sosialnya karena tidak secara terus-menerus melanggar

norma-norma umum.

 Penyimpangan sosial sekunder

Penyimpangan sosial sekunder adalah penyimpangan sosial yang

dilakukan secara terus-menerus meskipun sanksi telah diberikan kepadanya

sehingga para pelakunya secara umum dikenal sebagai orang yang berperilaku

menyimpang. Misalnya, seorang siswa yang terus-menerus datang terlambat ke

sekolah atau seorang siswa SMA yang terus menerus menyontek pekerjaan

temannya di kelas. Seseorang yang telah dikategorikan berperilaku menyimpang

sekunder tidak diinginkan kehadirannya di tengah-tengah masyarakat (dibenci).

o Perilaku menyimpang menurut pelakunya

1. Penyimpangan individual

Penyimpangan individual biasanya dilakukan oleh orang yang telah

mengabaikan dan menolak norma-norma yang berlaku dalam kehidupan

7
masyarakat. Orang seperti itu biasanya mempunyai penyakit mental sehingga tak

dapat mengendalikan dirinya. Penyimpangan perilaku yang bersifat individual

sesuai dengan kadar panyimpangannya adalah sebagai berikut:

-Pembandel, yaitu penyimpangan karena tidak patuh pada nasihat orang

tua agar mengubah pendiriannya yang kurang baik.

-Pembangkang, yaitu penyimpangan karena tidak taat pada peringatan

pada orang-orang.

-Pelanggar, yaitu penyimpangan karena melanggar norma-norma umum

yang berlaku.

-Perusuh atau penjahat, yaitu penyimpangan karena mengabaikan norma-

norma umum sehingga menimbulkan kerugian harta benda atau jiwa di

lingkungannya.

-Munafik, yaitu penyimpangan karena tidak menepati janji, berkata

bohong, berkhianat kepercayaan dan berlagak membela.

2. Penyimpangan kelompok

Penyimpangan kelompok dilakukan oleh sekelompok orang yang tunduk pada

norma kelompok, namun bertentangan dengan norma masyarakat yang

berlaku.Menurut Paul B. Horton, penyimpangan sosial memiliki enam ciri sebagai

berikut:

1) Penyimpangan harus dapat didefinisikan.

2) Penyimpangan bisa diterima bisa juga ditolak.

3) Penyimpangan relatif dan penyimpangan mutlak.

4) Penyimpangan terhadap budaya nyata ataukah budaya ideal.

8
5) Terdapat norma-norma penghindaran dalam penyimpangan.

6) Penyimpangan bersifat adaptif (menyesuaikan).

Penyimpangan mempunyai dua sifat, yaitu:

1. Penyimpangan yang bersifat positif.

Penyimpangan yang bersifat positif adalah penyimpangan yang

tidak sesuai dengan aturan-aturan atau norma-norma yang berlaku, tetapi

mempunyai dampak positif terhadap sistem sosial.

2. Penyimpangan yang bersifat negatif.

Dalam penyimpangan yang bersifat negatif, pelaku bertindak ke

arah nilai-nilai sosial yang dipandang rendah dan berakibat buruk, yang

dapat mengganggu sistem sosial itu.

Teori-teori penyimpangan sosial:

a). Teori Differential Association (kelompok yang berbeda)

Edward H. Sutherland memandang bahwa perilaku menyimpang bersumber

dari pergaulan yang berbeda, artinya seorang individu mempelajari perilaku

menyimpang dari interaksinya dengan seorang individu yang berbeda latar

belakang asal, kelompok dan budaya.

b) Teori Labelling

Dikemukakan oleh Edwin M. Lemert, menurut teori ini seseorang menjadi

menyimpang karena proses labelling berupa julukan, cap atau etiket yang

ditujukan pada seseorang oleh masyarakat. Mula-mula sifat penyimpangan

primer, tetapi adanya julukan membuat pelaku mengidentifikasi dirinya sesuai

dengan julukan tersebut.

9
c). Teori psikologi

Dari Sigmud Freud, perilaku menyimpang terjadi karena id tidak bisa

dikendalikan oleh ego yang seharusnya dominan maupun superego yang tidak

aktif. Id adalah bagian diri yang tidak sadar atau naluri, ego adalah bagian diri

yang bersifat sadar dan rasional. Superego adalah bagian diri yang telah menyerap

nilai-nilai dan norma dan berfungsi sebagai suara hati.

d) Teori K. Merton

Perilaku menyimpang timbul karena anomi yaitu adanya ketidakharmonisan

antara tujuan budaya dengan cara-cara yang dipakai untuk mencapai tujuan

budaya tersebut. Menurut K. Merton terdapat lima cara pencapaian tujuan budaya

dari cara yang wajar sampai dengan yang menyimpang, yaitu:

1) Konformitas

2) Inovasi

3) Ritualisme

4) Retrealisme (pengunduran diri)

5) Rebellion (pemberontakan)

d) Teori Fungsi

Dikemukakan oleh Emile Durkheim, yang menyatakan bahwa tercapainya

kesadaran moral dari semua anggota masyarakat karena faktor keturunan,

perbedaan lingkungan fisik dan lingkungan sosial. Artinya kejahatan itu selalu

ada, sebab orang yang berwatak jahat pun akan selalu ada. Bahkan Durkheim

berpandangan bahwa kejahatan itu perlu agar moralitas dan hukum dapat

berkembang secara normal.

10
Dalam perspektif sosiologi, kajian perilaku menyimpang dipelajari karena

berkaitan dengan pelanggaran terhadap norma-norma sosial dan nilai-nilai

kultural yang telah ditegakkan oleh masyarakat. Selain itu, sosiologi membantu

masyarakat untuk dapat menggali akar-akar penyebab terjadinya tindakan

penyimpangan dan upaya untuk menghentikan atau paling tidak menahan

bertambahnya penyimpangan perilaku tersebut.

B. Penelitian yang Relevan

1. Penelitian dengan judul “Penyimpangan Sosial dalam Novel Hati yang

Bercahaya Karya Wiwid Prasetyo”

Penelitian tersebut dilakukan oleh Leni Marlina mahasiswa Universitas

Negeri Padang. Penelitian tersebut dilakukan Leni Marlina pada tahun

2013 sebagai salah satu tugas akhir. Permasalahan yang dibahas dalam

penelitiannya adalah mengenai terjadinya penyimpangan sosial. Hasil

analisis dan pembahasannya ditemukan bahwa dalam novel Hati yang

Bercahayaterdapat penyimpangan sosial. Penyimpangan sosial yang

ditemukan meliputi adanya; penyimpangan terhadap kekuasaan dan

wewenang, penyimpangan agama, dan penyimpangan terhadap pergaulan.

2. Penelitian dengan judul “Penyimpangan Perilaku Remaja di

Gondanglegi sebagai Masalah Sosial”

Penelitian tersebut dilakukan oleh Isna Mufidah mahasiswa di

Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang. Penelitian

tersebut dilakukan oleh Isna Mufidah pada tahun 2010. Hasil

11
penelitian secara ringkas menunjukkan bahwa bentuk/jenis-jenis

penyimpangan perilaku remaja di Gondanglegi tergolong berat dan

sebagian melanggar hukum. Hal-hal yang menjadi penyabab

penyimpangan perilaku remaja itu adalah karena pengaruh dari

lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat.

Sedangkan upaya yang dilakukan keluarga dan masyarakat

menggunakan upaya preventif, kuratif, dan rehabilitasi.

Perbedaan anatara penelitian yang dilakukan oleh Isna Mufidah,

jenis penelitian yang digunakan adalah dengan menggunakan

pendekatan studi kasus. Sedangkan, dalam pengumpulannya

menggunakan metode obsevasi, interview, dan dokumentasi.

Seadangkan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan sosiologi

sastra. Kemudian metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah

metode deskriptif analitik. Sedangkan untuk pengumpulan datanya

menggunakan teknik baca dan catat. Dengan demikian, penelitian yang

dilakukan oleh peneliti benar-benar berbeda dengan penelitian

sebelumnya. Oleh karena itu, peneliti berpendapat bahwa penelitian ini

perlu dilakukan.

12
C. Kerangka Pikir

Faktor Penyebab Fenomena


Keterlambatan Siswa Keterlambatan Siswa Di
MAN 1 Yogyakarta

Dampak Negatif Bagi Menggunakan


Siswa Penelitian Kuantitatif

Sanksi yang Diterima Dengan Alat Pengumpulan


Siswa Data Menggunakan
Wawawancara

Tujuan
Solusi dalam Mengatasi Meningkatkan
Siswa yang Terlambat Kedisiplinan Siswa

13
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di MAN 1 Yogyakarta, tepatnya di Jalan C. Simanjuntak

No.60, Terban, Gondokusuman, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta

55223.

B. Waktu Penelitian

Penelitian akan dilakukan bulan Juli hingga bulan Agustus 2018.

C. Bentuk Penelitian

Bentuk penelitian yaitu, dengan menggunakan strategi studi kasus. Jenis

pendekatan studi kasus ini merupakan jenis pendekatan yang digunakan untuk

menyelidiki dan memahami sebuah kejadian atau masalah yang telah terjadi

dengan mengumpulkan berbagai macam informasi yang kemudian diolah untuk

mendapatkan sebuah solusi agar masalah yang diungkap dapat terselesaikan.

Susilo Rahardjo & Gudnanto pada tahun 2010 juga menjelaskan bahwa studi

kasus merupakan suatu metode untuk memahami individu yang dilakukan secara

integrative dan komprehensif agar diperoleh pemahaman yang mendalam tentang

individu tersebut beserta masalah yang dihadapinya dengan tujuan masalahnya

dapat terselesaikan dan memperoleh perkembangan diri yang baik.

Adapun yang membedakan penelitian dengan pendekatan studi kasus

dengan jenis pendekatan penelitian kualitatif yang lain terdapat pada kedalaman

analisisnya pada sebuah kasus tertentu yang lebih spesifik. Analisis dan

triangulasi data juga digunakan untuk menguji keabsahan data dan menemukan

14
kebenaran objektif sesungguhnya. Metode ini sangat tepat untuk menganalisis

kejadian tertentu di suatu tempat tertentu dan waktu yang tertentu pula.

D. Sumber Data

Sumber data tersebutdiperoleh dari:

1. Data primer yaitu berupa data yang diperoleh selama melaksanakan

studikepustakaan, berupa literatur maupun data tertulis yang berkenaan dengan

faktor-faktor keterlambatan siswa.

2. Data sekunder, yaitu data yang bersumber dari informan yang

mengetahuisecara jelas dan rinci mengenai masalah yang sedang diteliti. Informan

adalahorang yang dimanfaatkan untuk memberikan informasi tentang situasi dan

kondisi dalam penelitian. Data sekunder dalam penelitian ini diperoleh daridata-

data yang didapat dari hasil wawancara dengan informan yaitu:

1. Siswa yang sering terlambat di MAN 1 Yogyakarta

2. Guru piket di MAN 1 Yogyakarta.

3. Dari data-data siswa terlambat, yang berisi alasan keterlambatan.

E. Teknik Pengumpulan Data

1. Teknik Observasi (pengamatan)

Observasi adalah pengamatan yang dilakukan secara sengaja,sistematis,

mengenai fenomena sosial dengan gejala-gejala psikis untukkemudian dilakukan

pencatatan.Teknik ini dilakukan untuk mengetahui siapa saja siswa yang

terlambat dan dapat mengetahui apa sanksi yang di berikan bagi siswa yang

terlambat.

15
2. Teknik Dokumentasi

Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu.Dokumen bisa

berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang.

Dokumen yang ditunjukkan dalam hal ini adalah segaladokumen yang

berhubungan dengan keterlambatan siswa. Teknik ini dilakukan untuk mengetahui

siswa yang sering terlambat.

F. Teknik Sampling

Teknik sampling dalam penelitian kualitatif jelas berbeda dengan yang non

kualitatif. Sampel dalam penelitian kualitatif bukan dinamakan responden, tetapi

sebagai narasumber, atau partisipan, informan, teman dan guru dalam

penelitian.Sampel dalam penelitian kualitatif juga bukan disebut sampel statistik,

tetapisampel teoritis karena tujuan penelitian kualitatif adalah untuk

menghasilkanteori.Sampling dalam penelitian kualitatif adalah pilihan penelitian

meliputiaspek apa, dari peristiwa apa, dan siapa yang dijadikan fokus pada suatu

saat dan situasi tertentu, karena itu dilakukan secara terus menerus sepanjang

penelitian. Penelitian kualitatif umumnya mengambil sampel lebih kecil dan lebih

mengarah ke penelitian proses daripada produk dan biasanya membatasi pada satu

kasus. Dalam penelitian kualitatif teknik sampling yang sering digunakan

adalahpurposive sampling dan snowball sampling.

Purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel sumber data

denganpertimbangan tertentu. Perkembangan tertentu ini misalnya orang tersebut

yang dianggap tahu tentang apa yang kita harapkan atau mungkin dia sebagai

penguasa sehingga akan memudahkan peneliti menjelajahi obyek atau situasi

16
yang diteliti. Atau dengan kata lain pengambilan sampel diambil berdasarkan

kebutuhan penelitian.

Snowball sampling adalah teknik pengambilan sampel sumber data

yangpada awalnya jumlahnya sedikit tersebut belum mampu memberikan data

yang lengkap, maka harus mencari orang lain yang dapat digunakan sebagai

sumber data. Jadi, penentuan sampel dalam penelitian kualitatif dilakukan saat

penelitimulai memasuki lapangan dan selama penelitian berlangsung. Caranya

yaituseorang peneliti memilih orang tertentu yang dipertimbangkan akan

memberikandata yang diperlukan, selanjutnya berdasarkan data atau informasi

yang diperolehdari sampel sebelumnya itu peneliti dapat menetapkan sampel

lainnya yangdipertimbangkan akan memberikan data lebih lengkap. Adapun yang

menjadi sampel dalam penelitian ini adalah seperti dalam tabel berikut:

G. Validitas Data

Dalam penelitian, setiap hal temuan harus dicek keabsahannya agar

hasilpenelitian dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya dan dapat dibuktikan

keabsahannya. Untuk mengecek keabsahan temuan ini teknik yang dipakai

olehpeneliti adalah perpanjangan pengamatan, dan meningkatkan ketekunan.

1. Perpanjangan Pengamatan

Dengan perpanjangan pengamatan berarti peneliti kembali kelapangan,

melakukan pengamatan, wawancara lagi dengan informan yangpernah maupun

baru ditemui. Melalui perpanjangan pengamatan, hubunganpeneliti dengan nara

sumber akan semakin akrab, semakin terbuka dan salingmempercayai. Dengan

demikian tidak ada informasi yang disembunyikan lagi.

17
2. Meningkatkan Ketekunan

Meningkatkan ketekunan berarti melakukan pengamatan secara

lebihcermat dan berkesinambungan. Dengan cara tersebut maka kepastian data

danurutan peristiwa akan dapat direkam secara pasti dan sistematis.

H. Teknik Analisis

Analisis data adalah proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang lebih

mudah dibaca dan diinterpretasikan. Dalam penelitian kualitatif inimenggunakan

analisa logika komparatif abstraktif yaitu suatu logika yangmenggunakan cara

perbandingan. konseptualisasi, kategorisasi dan deskripsidikembangkan atas dasar

kejadian (incidence)yang diperoleh ketika kegiatan lapangan berlangsung.

Analisis penelitian ini dilakukan secara terus menerus sejak awalpenelitian dan

selanjutnya di sepanjang melakukan penelitian. Jadi semenjakmemperoleh data

dari lapangan baik dari hasil observasi, wawancara ataudokumentasi langsung

dipelajari dan dirangkum, ditelaah dan dianalisis sampai akhir penelitian.

Selanjutnya alur analisis data yang penulis gunakan adalah:

1. Reduksi data yaitu proses memilih, menyederhanakan, memfokuskan,

danmengubah data kasar ke dalam catatan lapangan. Istilah reduksi data

dalam penelitian kualitatif disejajarkan maknanya dengan pengelolaan

data.

2. Penyajian data yaitu suatu cara merangkum data yang memudahkan untuk

menyimpulkan hasil penelitian.

3. Menarik kesimpulan dan verifikasi dari pengumpulan data.

18
Dengan demikian pekerjaan mengumpulkan data bagi penelitian kualiatif

harus langsung diikuti dengan pekerjaan menulis, mengedit,

mengklasifikasi,mereduksi, dan menyajikan data, serta menarik kesimpulan

dengan caramembandingkan sebagai analisis data kualitatif.

Dalam penelitian kualitatif umumnya lebih melihat proses daripadaproduk

dari obyek penelitiannya. Selain itu nantinya kesimpulan dari datakualitatif tidak

berupa angka-angka tetapi disajikan dalam bentuk kata verbalyang pengolahannya

mulai dari mengedit sampai menyajikan dalam keadaanringkas dikerjakan di

lapangan.

19
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini peneliti akan menguraikan sejumlah hasil penelitian yang

dilaksanakan di MAN 1 Yogyakarta. Pembahasan yang diteliti yaitu mengenai

“Fenomena Siswa Terlambat di MAN 1 Yogyakarta”. Untuk mendapatkan data-

data yang diperlukan peneliti, peneliti melakukan observasi dan dokumentasi

sebagai metode penelitian utama secara mendalam kepada siswa-siswi di MAN 1

Yogyakrata.

Observasi dan dokumentasi yang dilakukan adalah tentang seputar faktor-

faktor penyebab keterlambatan siswa, sanksi yang diterima oleh siswa yang sering

terlambat serta solusi dalam mengatasi siswa yang terlambat, kemudian peneliti

akan menganalisa dan membahas data yang telah diperoleh. Pada penelitian ini,

peneliti menggunakan metode kualitatif. Dengan metode tersebut, peneliti

berusaha memaparkan data yang diperoleh dari hasil daftar pertanyaan penelitian.

Tabel 1.1
Data Dokumentasi Siswa yang Sering Terlambat
NO. NAMA KELAS ALASAN KETERLAMBATAN
1. Hafizhul Raihan XI BB Kesiangan

2. Usman Huda XI IIS 1 Kesiangan

3. M. Rizki Aulia XII IIS 1 Kesiangan

4. Muthia R.S XII IBB Macet

20
Pembahasan hasil penelitian tersebut adalah sebagai berikut:

1. Faktor Penyebab Keterlambatan Siswa

Dari hasil observasi yang telah peneliti lakukan, sebagian besar siswa MAN 1

Yogyakarta masih belum bisa beradaptasi dengan jam masuk sekolah pukul 7.00

WIB.

Berbagai macam alasan dikemukakan oleh para siswa yang terlambat seperti

macet, bangun kesiangan, faktor angkutan umum, ban motor bocor, dan berbagai

macam lagi alasan yang diberikan siswa terlambat. Hal ini sesuai dengan table di

atas.

Namun ada juga beberapa alasan lain siswa yang terlambat seperti

sebelum berangkat ke sekolah para siswa bermain hp dulu serta menonton acara tv

kesukaan mereka, atau terlalu lama di kamar mandi. Sedangkan menurut Hafizhul

menyatakan alasan bahwa “saya datang terlambat karena kesiangan”.

2. Sanksi yang Diterima Siswa Terlambat

Dari hasil observasi dan dokumentasi yang dilakukan, sanksi yang

diterima siswa MAN 1 Yogyakarta yang terlambat ada bermacam-macam,

mengisi buku keterlambatan, hafalan salah satu surah, serta ada juga yang sampai

di suruh pulang untuk dipanggil orang tuanya datang ke sekolah.

21
3. Solusi mengatasi Siswa yang Terlambat

Siswa-siswi yang datang terlambat datang ke sekolah hampir menjadi

pemandangan yang umum. Keterlambatan para siswa ini tentu saja dapat

mengganggu proses belajar mengajar yang sedang berlangsung di kelas.

Konsentrasi siswa dan guru di dalam kelas bisa saja menjadi buyar.

Untuk itu, dari penelitian yang telah dilakukan peneliti, cara atau solusi

untuk mengatasi siswa yang terlambat ke sekolah adalah:

1. Adanya pemberian sanksi yang tegas dan dapat memberikan

efek jera kepada siswa yang melanggar yang diberikan oleh

pihak sekolah.

2. Adanya peran guru yang dapat memberikan contoh kepada

siswanya agar tidak datang terlambat. Karena gimana siswanya

dapat mematuhi peraturan sekolah kalau gurunya sendiri juga

tidak mengikuti peraturan yang ada.

3. Peran orang tua di rumah juga sangat diperlukan dalam

mengatasi siswa terlambat. Misalnya dengan mengingatkan

anaknya jangan bersantai-santai di depan tv agar tidak terlambat.

Yang paling penting dalam mengatasi siswa yang terlambat ke sekolah adalah dari

kesadaran siswa itu sendiri untuk terbiasa mendisiplin diri dalam memanfaatkan

waktu. Karena tidak ada gunanya pemberian sanksi yang tegas yang diberikan

sekolah apabila tidak adanya kesadaran atau keinginan dari siswa itu sendiri untuk

datang ke sekolah tepat pada waktunya.

22
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian diatas, dapat disimpulkan bahwa tingkat kedisiplinan

siswa MAN 1 Yogyakarta masih rendah. Hal ini dikarenakan masih ada saja siswa

yang terlambat setiap harinya. Keterlambatan pada siswa tersebut bukan berarti tanpa

sebab, berbagai macam alasan diungkapkan para siswa yang sering terlambat,

diantaranya adalah siswa yang tinggal jauh dari sekolah, masalah transportasi, bangun

kesiangan dan sebagainya. Alasan-alasan seperti inilah yang sering dikemukakan

siswa ketika datang terlambat pada saat jam pelajaran pertama sudah dimulai.

Berbagai macam sanksi yang dibuat oleh sekolah untuk mengatasi siswa

terlambat, mulai dari sanksi yang ringan seperti mencabut rumput, mengambil

sampah yang bertebaran di pekarangan sekolah dan sebagainya sampai kepada

pemberian sanksi yang berat yaitu dipulangkan dan pemanggilan orang tua siswa

yang terlambat. Namun, hal tersebut belum sepenuhnya mampu untuk mengatasi

siswa terlambat meskipun frekuensi siswa terlambat semakin sedikit setiap hari.

Siswa yang terlambat sangat besar pengaruhnya terhadap prestasi belajarnya

karena dapat mempengaruhi konsentrasi belajar yang pada akhirnya dapat

mengganggu fikiran tentang materi yang sedang dibahas atau diterangkan oleh Bapak

atau Ibu guru terutama pada mata pelajaran jam pertama.

23
B. Saran

Dalam rangka meningkatkan kedisiplinan siswa yang terlambat datang ke sekolah,

ada beberapa upaya yang mungkin bisa dilakukan diantaranya:

1. Untuk menumbuhkan konsep diri siswa sehingga siswa dapat berperilaku disiplin,

guru disarankan untuk bersikap empatik, menerima, hangat danterbuka;

2. Guru terampil berkomunikasi yang efektif sehingga mampu menerima perasaan

dan mendorong kepatuhan siswa;

3. Guru disarankan dapat menunjukkan secara tepat perilaku yang salah,sehingga

membantu siswa dalam mengatasinya; dan memanfaatkan akibat-akibat logis dan

alami dari perilaku yang salah

24
BAB VI

KEPUSTAKAAN

http://digilib.uinsby.ac.id/9069/5/bab3.pdf

http://digilib.unila.ac.id/1123/8/BAB%20II.pdf

http://azmistevanov.blogspot.co.id/2015/05/contoh-proposal-penelitian-

kualitatif.html

http://www.teoripendidikan.com/2014/06/contoh-skripsi-bab-iii-metode.html

http://belajarpsikologi.com/contoh-proposal-skripsi-tesis/

https://bukubiruku.com/metode-penelitian-kualitatif/

http://digilib.unila.ac.id/4795/84/BAB%20II.pdf

http://eprints.uny.ac.id/24791/3/3.%20BAB%20II.PDF

http://digilib.iainkendari.ac.id/885/3/BAB%20II.pdf

http://xmia6smanet.blogspot.com/2014/02/hasil-penelitian-geografi-dampak-

siswa.html

25

Anda mungkin juga menyukai