Anda di halaman 1dari 20

1.

Apoteker di apotek didatangi seorang ibu , umur 36 tahun yang mengeluh, sudah
2 hari ini nyeri perut, perut merasa penuh, mual dan nafsu makan menurun.
Yang bersangkutan sudah minum Antasiada cair dengan dosis 3 x sehari 1
sendok makan, tapi keluhannya tidak hilang Apoteker memberikan advis terapi.
Obat apa yang dapat diberikan dan bagaimana aturan pakainya?
Jawab : H2RA Ranitidin 150 mg tab, 3 dd tab 1 (30’ pc)  terapi selama 6-8 minggu

2. Apoteker di Apotek mendapat resep untuk seorang ibu nama Ny Amri umur 48
tahun dari dokter di rumah sakit untuk pengobatan 2 minggu sebagai berikut
R/ Antacida DOEN Susp Fl no II
S 3 dd CII
R/ Famotidin 40 mg tab No XV
S 1 dd tab I
R/ Omeprazol 30 mg kap No XV
S 1 dd kap I
R/ Na Diclofenac 50 mg tab no X
S prn 2 dd tab I
Kapan waktu yang tepat obat tersebut diberikan agar memberikan efek terapi
yang optimal ?
Jawab :
Antacida doen susp diminum pagi, siang, malam, 2 sendok makan (15 ml) 30
menit sebelum makan (saat perut kosong)
- Famotidin diminum malam 1 tablet 1 jam sebelum makan
- Omeprazol diminum pagi 1 kapsul 1 jam sebelum makan
- Na diclofenac diminum bila nyeri, pagi 1 tablet sesudah makan, malam 1 tablet
sesudah makan

3. Apoteker di apotek menerima resep untuk pasien Anak umur 7 tahun , berat
badan 22 kg yang menurut ibunya, sudah 2 hari ini anaknya batuk ngekel,pilek
R/ Eritromisin dulcet 225 mg
Codein HCl 7 mg
Chlorpheniramin maleat 1,5 mg
Vitamin B komplek ½ tab
Glukose qs
Mf pulv dtd no XV
S 3 dd pulv I
Dari resep diatas yang termasuk Remidium Cardinale untuk terapi causative
adalah
Jawab :
Remidium cardinale : eritromisin
Remidium adjuvans: codein, ctm, vit B
Coringens : glucose
- Remidium cardinale :obat yang berkhasiat utama dan obat ini merupakan
obat yang mutlak harus ada. Obat pokok ini dapat berupa bahan tunggal,
tetapi juga dapat terdiri dari beberapa bahan. Remedium Cardinale ini
berfungsi sebagai menyembuhkan penyebab terjadinya penyakit, sehingga
obat ini disebut obat pokok atau obat utama.
- Remedium Adjuvans yaitu bahan yang membantu kerja obat pokok dan
Remedium Adjuvans ini tidak mutlak perlu ada dalam setiap resep.
Remedium Adjuvans adalah obat yang menunjang bekerjanya bahan obat
utama. Obat ini merupakan obat tambahan yang membantu untuk
kesembuhan biasanya pada obat-obat simpatomatik.
- Corrigens » zat tambahan yg digunakan untuk memperbaiki warna,rasa dan
bau dari obat utama ( corigens coloris, saporis,dan odoris)

4. Apoteker di apotek menrima resep untuk pasien Anak umur 7 tahun , berat
badan 22 kg yang menurut ibunya, sudah 2 hari ini anaknya batuk ngekel,pilek ,
sebagai berikut :
R/ Eritromisin dulcet 225 mg
Codein HCl 7 mg
Chlorpheniramin maleat 1,5 mg
Vitamin B komplek ½ tab
Glukose qs
Mf pulv dtd no XV
S 3 dd pulv I,
Pemberian pemberian glukosa pada resep tersebut adalah ..
Jawab : Pemberian pemberian glukosa pada resep tersebut adalah bertujuan
sebagai bahan pengisi pada sediaan pulvis. Selain itu, glukosa juga
berfungsi untuk menghilangkan rasa pahit pada obat (rasa pahit muncul
dari kodein), karena pasien merupakan anak-anak. Dengan
menghilangkan rasa pahit, diharapkan pasien dapat patuh dalam
meminum obat.

5. Apoteker di apotek menerima resep dr HA untuk pasien Anak umur 7 tahun ,


berat badan 22 kg sebagai berikut
R/ Eritromisin dulcet 225 mg
Codein HCl 7 mg
Chlorpheniramin maleat 1,5 mg
Vitamin B komplek ½ tab
Glukose qs
Mf pulv dtd no XV
S 3 dd pulv I
Pemberian obat bentuk pulvers tersebut sebaiknya sesudah makan, karena
Jawab : eritromisin dulcet berinteraksi sama makanan, bisa nurunin efek si
eritromisinnya interaksinya moderate (drugs.com, 2019).
6. Apoteker di apotek menerima resep untuk pasien Anak umur 7 tahun, berat
badan 22 kg yang menurut ibunya, sudah 2 hari ini anaknya batuk ngekel pilek,
sebagai berikut :
R/ Eritromisin dulcet 225 mg
Codein HCl 7 mg
Chlorpheniramin maleat 1,5 mg
Vitamin B komplek ½ tab
Glukose qs
Mf pulv dtd no XV
S 3 dd pulv I
Bila di apotek hanya tersedia Eritromisin kaplet, apoteker tidak boleh
mengganti Eritromisin Dulcet dengan Eritromisin Kaplet karena
Jawab : Bila di apotek hanya tersedia Eritromisin kaplet, apoteker tidak boleh
mengganti Eritromisin Dulcet dengan Eritromisin Kaplet karena dapat
menyebabkan efek samping ototoksik pada anak

7. Apoteker di apotek menrima resep untuk pasien Anak umur 7 tahun, berat badan
22 kg yang menurut ibunya, sudah 2 hari ini anaknya batuk ngekel,pilek ,
sebagai berikut :
R/ Eritromisin dulcet 225 mg
Codein HCl 7 mg
Chlorpheniramin maleat 1,5 mg
Vitamin B komplek ½ tab
Glukose qs
Mf pulv dtd no XV
S 3 dd pulv I
Apabila di apotek tersedia tablet Codein 20 mg dan Codein 10 mg, maka pada
resep diatas Codein yang diambil ARDI BELOM KIRIM

8. Sebagai seorang apoteker yang sedang melaksanakan praktek profesi di apotek,


menghadap anda seorang bapak, umur 54 th yang konsultasi obat minta
diberikan obat untuk mengurangi keluhan penyakitnya. Dalam rangka
melaksanakan “self medication” pasien mempunyai hak yang bisa didapat dari
seorang apoteker. Apakah hak pasien dalam pelayanan kefarmasian
 Hak-hak pasien:
1. Hak untuk memperoleh informasi
2. Hak untuk memberikan persetujuan
3. Hak atas rahasia kedokteran
4. Hak atas pendapat kedua (second opinion)
 Penjelasan:
1. Informasi yang berhak diterima pasien antara lain informasi mengenai:
penyakit yang diderita, tindakan medik yang hendak dilakukan, informasi
obat, kemungkinan penyulit sebagai akibat tindakan tersebut dan tindakan
untuk mengatasinya, prognosanya, serta perkiraan biaya pengobatan.
2. Hak memberikan persetujuan maksudnya bahwa pasien berhak
memberikan ijin ataupun menolak atas tindakan yang akan dilakukan oleh
dokter sehubungan dengan penyakit yang dideritanya. Pasien juga berhak
mengakhiri pengobatan serta perawatan atas tanggung jawab sendiri setelah
memperoleh informasi yang jelas mengenai penyakitnya.
3. Rahasia kedokteran bisa berupa kerahasiaan penyakit yang diderita
termasuk data-data medisnya, dan privasinya.
4. hak mendapatkan second opinion (pendapat kedua) memberikan
kebebasan kepada pasien untuk berkonsultasi kepada dokter atau tenaga
kesehatan kompeten lainnya.
 Hak dalam perlindungan konsumen:
1. Hak atas kenyamanan, keamanan, dan keselamatan dalam mengkonsumsi
barang dan/atau jasa
2. Hak untuk memilih barang dan/atau jasa, serta mendapatkan barang
dan/atau jasa tersebut sesuai dengan nilai tukar dan kondisi, serta jaminan
yang dijanjikan
3. Hak atas informasi yang benar, jelas, dan jujur mengenai kondisi dan
jaminan barang/atau jasa
4. Hak untuk didengar pendapat dan keluhannya atas barang dan/atau jasa
yang digunakan
5. Hak untuk mendapatkan advokasi, perlindungan, dan upaya penyelesaian
sengketa perlindungan konsumen secara patut
6. Hak untuk mendapat pembinaan dan pendidikan konsumen
7. Hak untuk diperlakukan atau dilayani secara benar, jujur, serta tidak
diskriminatif
8. Hak untuk mendapatkan konpensasi, ganti rugi dan/atau penggantian,
apabila barang/atau jasa yang diterima tidak sesuai dengan perjanjian atau
tidak sebagaimana mestinya

9. Apoteker di apotek wajib memberikan pelayanan kefarmasian sesuai kaidah


pemberian obat yang rasional, pasien yang menebus resep di apotek yang
karena kemampuan finansialnya dapat minta pergantian merek obat yang
sesuai. Apa yang harus dilakukan untuk menyelesaikan hal tersebut.
Jawab : (2) Dalam hal obat yang diresepkan terdapat obat merek dagang, maka
Apoteker dapat mengganti obat merek dagang dengan obat generik yang sama
komponen aktifnya atau obat merek dagang lain atas persetujuan dokter
dan/atau pasien.
(3) Dalam hal obat yang diresepkan tidak tersedia di Apotek atau pasien tidak
mampu menebus obat yang tertulis di dalam Resep, Apoteker dapat mengganti
obat setelah berkonsultasi dengan dokter penulis Resep untuk pemilihan obat
lain.

10. Dalam memberikan pelayanan kefarmasian di apotek, apoteker wajib


memberikan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku dan sebaliknya pasien juga mempunyai kewajiban yang harus diberikan
kepada apoteker. Apa kewajiban yang harus diberikan pasien terhadap
Apoteker?
Jawab : kewajiban pasien dalam pelayanan kefarmasian diantaranya :
memberikan informasi yang jujur, lengkap dan akurat sesuai kemampuan dan
pengetahuannya tentang masalah kesehatannya, mematuhi aturan/petunjuk
yang disampaikan apoteker, memberi imbalan jasa atas pelayanan yang diterima
nya

11. Pak “A” mengantri pengambilan obat racikan untuk anaknya nama “ X” , ketika
dipanggil nama “ obat untuk anak “X” beliau langsung mengambil obat tersebut
dan tergesa pergi, 30 menit kemudian pak “B” yang juga sudah lama antri obat
protes ke petugas apotek, sudah antri lebih 1 jam, mengapa obat anaknya yang
nama “X” belum selesai. Ketika dicek di resep dan nomor pengambilan obat
ternyata ada kesalahan penyerahan antara obat untuk anak pak “A” dan anak
pak “B” yang nama sama dan dari poli klinik Anak. Apa yang dilakukan oleh
apoteker terhadap pak “A” dalam menyelesaikan masalah tersebut
Jawab : Identifikasi resep yg dibuat, apabila resep sama maka konfirmasi pada
bapak B dengan kata maaf karena obatnya racikan jadi harus dipersiapkan
terlebih dahulu. Serta segera dibuatkan sesuai dengan resep yg diminta. Apabila
resep berbeda lakukan hal yg sama pada bapak B dan hubunhi bapak A untuk
menanyakan kondisi obat yg dibawa sudah diminum apa belum? Kemudian
konfirmasi alamat pasien untuk menyerahkan obat yg benar dengan alasan ada
kekurangan obat dan digantikan dengan obat yg baru sebagai permintaan maaf

12. Pak “A” mengantri pengambilan obat racikan untuk anaknya nama “ X” , ketika
dipanggil nama “ obat untuk anak “X” beliau langsung mengambil obat tersebut
dan tergesa pergi, 30 menit kemudian pak “B” yang juga sudah lama antri obat
protes ke petugas apotek, sudah antri lebih 1 jam, mengapa obat anaknya yang
nama “X” belum selasai. Ketika dicek di resep dan nomor pengambilan obat
ternyata ada kesalahan penyerahan antara obat untuk anak pak “A” dan anak
pak “B” yang nama sama dan dari poli klinik Anak. Apa yang dilakukan oleh
apoteker terhadap pak “B” dalam menyelesaikan masalah tersebut
Jawaban: Meminta pak B untuk menunggu sebentar, dan segera menghubungi
pak A apabila memungkinkan (atau datangi rumahnya atau apapun itu wkwkw)
fan menjelaskan bahwa obat yang diserah kn tertukar dan meminta maaf atas
kejadian tersebut

13. Sebagai APA di apotek pada waktu pelayanan terjadi kesalahan pengambilan
dan penyerahan obat berdasar resep yaitu seharusnya pasien NY Am yang
menderita hordeolum (timbilen) mendapat Chloramfenikol salep mata oleh TTK
diberi tetes mata. Apa yang harus dilakukan apoteker untuk menghadapi
masalah tersebut
Jawaban :
Meskipun apoteker mengetahui bahwa ada kesalahan dalam dispensing obat
namun sebagai APA di Apotek harus bersikap professional untuk mencegah
menurunnya kepercayaan pasien terhadap apotek kita sehingga yang dilakukan
APA adalah mengkonfirmasi lagi nama pasien, alamat, serta umur. APA
mengganti obatnya dengan yang benar yaitu chloramfenikol salep mata dan
mengatakan kepada pasien bahwa ternyata obat yang sebelumnya itu salah
sasaran pasien karena ada resep lain dari pasien yang atas namanya sama yaitu
Ny Am. Jadi pasien hanya mengetahui bahwa ternyata terjadi kesalahan panggil
nama pasien yang memiliki nama yang sama bukan karena kesalahan dalam
pengambilan obat sehingga kepercayaan pasien terhadap apotek tidak
diragukan.
Saran untuk TTK: dilakukan evaluasi agar tidak terjadi kesalahan yang sama.
Sebaiknya orang yang mengambilkan obat dan menyerahkan obat orang yang
berbeda sehingga bisa dilakukan double check sebelum obat sampai ditangan
pasien.

14. Pada waktu melaksanakan pelayanan kefarmasiaan di apotek, malam hari


menjelang apotek mau tutup, kedatangan ibu dengan anaknya yang berumur 2,5
tahun ( 12 kg ), anak tersebut kejang-kejang diruang tunggu apotek karena
panas tinggi. Ibu tersebut minta diberi Diazepam 5 mg rectal tube karena kalau
kejang oleh dokter diberi obat tersebut. Apa yang anda lakukan bila bu Sumi
belum membawa resep
Jawab : Memberikan obat tersebut dengan justifikasi keadaan darurat.

15. Pada waktu praktek di apotek, apoteker pengelola apotek kedatangan seorang
pasien yang membawa resep dari dokter
“ DP “ dengan komposisi resep sebagai berikut :
R/ Lorazepam 2 mg tablet no XC
S UC
---------------------------prf
R/ Vitamin B complek tab No XC
S 3 dd tab I
Pro : Tn “YY “
Apa yang dilakukan oleh apoteker bila menerima resep tersebut
Jawaban : jumlah lorazepam yg diminta terlalu banyak. Signanya yg ditulis tidak
sesuai. Yg dilakukan apoteker  memberitahu pasien bahwa obat tersebut
sedang kosong di apotek.

16. Di halaman surat pembaca Indonesia post, pak “ DN” menyatakan tidak puas
dengan pelayanan obat yang dilakukan oleh apotek, yaitu pada waktu menebus
obat dengan resep, pelayanan obatnya lama dan karyawan apotek terdengar
bergurau. Ketika obatnya ditanyakan petugas apotek menjawab dengan ketus :“
pelayanan obat memang harus teliti, kalau tidak teliti bisa membahayakan
pasien, bisa mencelakakan pasien sendiri “
Apa yang pertama harus dilakukan oleh apoteker bila ada complain seperti itu
Jawab : pihak apotek memberikan jawaban pada halaman surat kabar dg
menyatakan bahwa keluhan telah diterima dan dilakukan perbaikan pelayanan
kedepannya. keluhan tsb tidak boleh dibalas/dijawab dengan penyangkalan krn
akan menyebabkan client yg memberikan complain semakin tidak senang. hal
selanjutnya yg perlu dilakukan adalah menemui/menghubungi client tsb dan
menjelaskan/mengklarifikasikan hal yg terjadi (secara langsung, bukan melalui
telepon atau media lain) dan memberikan kompensasi yg dibutuhkan. Selain
pihak client, pegawai yg berada di apotek juga perlu diperbaiki cara kerjanya
dengan cara diberikan training dan diperjelas kembali SOP pelayanan di apotek
shg kejadian serupa tidak terulang. dapat pula dengan memberikan
spanduk/banner yg berisikan slogan/motto pelayanan apotek di area kerja
pegawai sehingga dapat selalu mengingat asas kerja yg dibutuhkan dalam
pelayanan.

17. Salesman dari pedagang besar farmasi menawarkan Asam Mefenamat 500 mg
kaplet paten “X” produk PMA terkenal dengan potongan harga yang besar yaitu
bila pembelian 10 box dapat bonus 1 box dan potongana harga 10 %, pembelian
5 box potongan harga 10 %. Dalam keadaan normal produk Asam Mefenamat
tersebut maksimal potongan harga 2,5 % bila kontan dan tanpa potongan bila
kredit 3 minggu. Apa yang dilakukan oleh apoteker bila ada penawaran
pembelian seperti itu
Jawaban: Menghubungi subdistributor untuk menanyakan apakah benar
mengenai diskon obat asam mefenamat

18. Pelanggan apotek datang ke apoteker, mereka memberi tahu kalau membeli
obat berdasar resep di apotek “ XX “ selalu diberi potongan harga 20 % dan
bahkan kalau membeli obat dengan harga diatas 1 juta, pelanggan diberi hadiah
berupa cangkir yang cantik. Sebagai APA, apa yang saudara lakukan bila ada
kasus tersebut
Jawab :
Obat , apalagi obat keras. Termasuk yang berada dalam resep itu tidak boleh di
diskon,, kecuali itu barang swalayan misalnya permen, tisu, suplemen

19. Sebagai Apoteker Penanggung jawab Instalasi Farmasi Klinik Kecantikan yang
banyak kliennya tiap hari harus melayani cream untuk wajah yang mengandung
asam salisilat, betametason, urea dan asam retionat. Dalam satu hari rata-rata
permintaan jumlah berlebih dari 20 pot. Dokter penanggung jawab klinik minta
agar apoteker tiap menyiapkan 150 pot dengan pertimbangan menghemat
tenaga dan lebih praktis. Apa yang harus dilakukan selaku APA di klinik tersebut
Jawaban :
Menolak dengan tegas permintaan dokter tersebut karena seseorang apoteker
dilarang untuk memporduksi obat dalam skala besar / komersil tanpa ada aturan
pembuatan kosmetika yang baik (CPKB : Cara Pembuatan Kosmetika yang Baik)
serta izin produksi kosmetika sebagaimana diatur pada PMK NOMOR
1175/MENKES/PER/VIII/2010 TENTANG IZIN PRODUKSI KOSMETIKA,
sehingga pembuatannya sebaiknya pada skala yang wajar sesuai permintaan untuk
setiap harinya.

20. Pada waktu praktek pelayanan kefarmasian di apotek, apoteker didatangi ibu
yang konsultasi obat putranya umur 11 th ( 30 kg ) yang menderita gatal di
daerah selangkangan dan perut, ketika di garuk selain kulit kemerahan juga ada
galur keputihan. Mulai kemarin adiknya yang berumur 9 th ( 25 kg) juga
ketularan. Menurut ibunya 3 hari yang lalu, anaknya ikut kemah pramuka
selama 2 hari bersama teman sekolahnya. Kemungkinan gatal tersebut
disebabkan oleh
Jawab : Skabies (sarcoptes scabei)

21. Pada waktu praktek pelayanan kefarmasian di apotek, apoteker didatangi ibu
yang konsultasi obat putranya umur 11 th (30 kg) yang menderita gatal di
daerah selangkangan dan perut, ketika di garuk selain kulit kemerahan juga ada
galur keputihan. Mulai kemarin adiknya yang berumur 9 th ( 25 kg) juga
ketularan. Menurut ibunya 3 hari yang lalu, anaknya ikut kemah pramuka
selama 2 hari bersama teman sekolahnya. Obat bentuk cream apa yang sesuai
untuk kasus tersebut
Jawab :
Berdasarkan gejala yaitu gatal di daerah selangkangan dan perut, serta kulit kemerahan
juga dan galur keputihan, gejala tersebut diakibatkan oleh jamur Tinea cruris infeksi
jamur diselangkangan disebut dengan Tinea cruris. Infeksi jamur kulit umumnya
menyebabkan rasa gatal, begitupula jamur di selangkangan gejala utamanya adalah gatal-
gatal. Selain selangkangan, tinea cruris dapat menyebar ke paha, bokong, hingga dubur.
Jamur yang menyebabkan gatal di selangkangan ini memiliki sifat sangat menular. Oleh
sebab itu, seseorang bisa terkena infeksi jamur ini melaluikontak pribadi yang dekat
dengan orang yang terinfeksi atau melalui kontak dengan pakaian kotor dari orang yang
terinfeksi. Selain itu, memiliki berat badan berlebih lebih mungkin mengalami infeksi
jamur karena lipatan kulit yang lebih rapat dan lebih lembab serta rentan terhadap
berkeringat. Rekomendasi obat yang diberikan untuk pengobatan infeksi jamur adalah
obat antijamur seperti krim berisi klotrimazol atau mikonazol. miconazole,
ataupun clotrimazole yang bisa dibeli tanpa resep dokter. Jika setelah dua minggu
pemakaian antijamur gejala tidak membaik maka segeralah pergi kedokter.

22. Pada waktu praktek di apotek, APA kedatangan seorang ibu yang akan
konsultasi obat untuk anaknya. Anaknya umur 3 tahun (14 kg ) yang sedang
sakit gigi, mulai kemarin malam anak rewel, nggak mau tidur dan gusi bengkak.
Ibunya minta obat bentuk sirup Obat apa yang apoteker berikan untuk
menangani sakit gigi dan gusi
Jawab :
- Amoxicillin untuk mengatasi gusi bengkak
Dosis : 10-15 mg/kgBB setiap 6-8 jam  140 mg-210 mg setiap 6-8 jam
Sediaan yang digunakan yaitu Amoxicillin sirup kering 125 mg/5 ml 60 ml, sehingga pasien
diberikan aturan pakai amoxicillin yaitu 1,5 Cth setiap 6-8 jam
- Paracetamol untuk mengatasi nyeri gigi
Dosis : 10-15 mg/kgBB setiap 6-8 jam  140 mg-210 mg setiap 6-8 jam
Sediaan yang digunakan yaitu Paracetamol sirup 120 mg/5 ml 60 ml, sehingga pasien diberikan
aturan pakai amoxicillin yaitu 1,5 Cth setiap 6-8 jam

23. Pada Apoteker di apotek swasta datang ibu yang akan konsultasi obat untuk
anaknya umur 4 th ( 15 kg ), mulai 2 hari yang lalu anak nyeri lambungnya, nafsu
makan menurun anak kelihatan lemah. Oleh ibunya anaknya sudah diberi obat
maag yaitu antasida suspensi tapi masih sakit perut. Obat apa yang diberikan
apoteker untuk mengatasi keluhan tersebut?
Jawaban :
Ranitidine puyer (dibuat dari sediaan ranitidine tablet 150 mg dibagi menjadi 5
bungkus, untuk tiap bungkus mengandung 30 mg) diminum 2 kali sehari.
Menurut DIH, dosis ranitidine untuk gastritis adalah 2-4 mg/kgBB/hari dibagi
dalam 2 kali pemberian.

24. Sebagai seorang apoteker professional ada saudara yang menghubungi per
telepon yang mengeluh sering pusing, bumi terasa berputar, mual-mual dan
kalau bangun tidur terasa gangguan keseimbangan sebagai gejala khas vertigo.
Sebelum ke dokter obat apa yang apoteker dianjurkan untuk saudaranya
tersebut
Jawab :
Terapi menurut buku pak bambang =

- Dimenhidrinat
- Betahistin mesilat
- Prometazin
- Perfenazine
- Sinarizin
- Flunarizine
- Co dergocrine mesyat

Biasa digunakan -> betahistin/dimenhidrinat

Menurut American Family Physician :

25. Seorang ibu datang ke apotek, konsultasi obat untuk anaknya susah makan,
perut agak buncit dan muka pucat dan sering gatal didaerah anus, gejala khas
cacingan kremi . Di apotek tersedia obat cacing piperazin, mebendazol dan
pirantel pamoat. Mengapa pyrantel pamoat lebih dipilih dibanding obat cacing
lain
Jawab :
a. Pirantel Pamoat : merupakan obat cacing yang paling banyak digunakan saat ini. Mekanisme kerjanya
melumpuhkan cacing dalam tubuh sehingga cacing mati dan dikeluarkan lewat feses. Lebih banyak jenis
cacing yang dapat dibasmi oleh obat cacing pirantel pamoat dibandingkan piperazin, diantaranya cacing
kremi, cacing gelang (Ascaris), Cacing tambang (Ancylostoma duodenale, hookworm), cacing tambang
(Necator americanus), Trichostrongilus colubriformis dan Trichostrongilus orientalis
Pada pasien yang pernah mengidap cacing kremi kemungkinan bisa mengalami infeksi ulang. Hal ini bisa
disebabkan oleh telur cacing yang ada di sekitar anus bisa menetas setelah mendapatkan tindakan
pengobatan awal, dan menyebabkan infeksi terulang kembali. Untuk memastikan bahwa cacing dewasa
baru yang mungkin telah berkembang dari telur dan larva ditangani secara menyeluruh, pengobatan
lanjutan terhadap cacingan sekitar 2-4 minggu setelah dosis pengobatan awal diberikan, mungkin
diperlukan jika gejala masih berlanjut. Periode waktu ini memberikan waktu kepada telur cacing untuk
menetas dan tumbuh menjadi cacing dewasa, sebelum dilumpuhkan dan dikeluarkan dari tubuh oleh
pirantel pamoat.
Sehingga kenapa pyrantel pamoat lebih dipilih :
- Kerjanya melumpuhkan caing dalam tubuh sehingga cacing mati dan dikeluarkan lewat feses
- Infeksi berulang, telur cacing di anus pada awal diberikan pyrantel pamoat masih blm bertelur 
beberapa waktu kemudian bertelur gatal  digaruk oleh anak masuk ke kuku  pada anak2 suka
menggigit kuku  masuk ke dalam perut  infeksi cacing lagi
- Infeksi berulang  gatal di anus, telur cacing masih belum menetas  digaruk oleh anak  masuk ke
dalam tubuh  menetas di dalam tubuh dan menjadi cacing
- Cakupan untuk membunuh jenis cacing lebih luas, tidak hanya cacing kremi saja
b. Metronidazole : digunakan untuk membasmi cacing kremi, cacing tambang, cacing gelang, dan cacing
cambuk.
c. Piperazine : mengandung cincin heterosiklik yang tidak memiliki gugus karboksil, dengan mekanisme kerja
adalah melumpuhkan otot-otot cacing sehingga lumpuh dan terbuang bersama kotoran. Piperazine
digunakan untuk mengobati A. Lumbricoides (Cacing gelang) dan E. Vermicularis (cacing kremi).

26. Seorang ibu datang ke apotek, konsultasi obat untuk anaknya susah makan,
perut agak buncit dan muka pucat dan sering gatal didaerah anus, gejala khas
cacingan. Di apotek tersedia obat cacing piperazin, mebendazol dan pirantel
pamoat. Mengapa dosis obat cacing untuk anak diatas 12 tahun dan dewasa
sama

Jawab : Karena berat badan anak usia diatas 12 tahun mendekati bb dewasa,
sehingga perhitungan dosisnya sama seperti dewasa

27. Seorang ibu datang ke apotek, konsultasi obat untuk anaknya susah makan,
perut agak buncit dan muka pucat dan sering gatal didaerah anus, gejala khas
cacingan. Di apotek tersedia obat cacing piperazin, mebendazol dan pirantel
pamoat. Mengapa pemberian obat cacing pirantel pamoat, mebendazol perlu
diulang tiap enam bulan sekali
Jawab :
obat obatan golongan anthelmintics mempunyai mekanisme kerja yaitu memblok glukosa
uptake sehingga menghambat pembentukan mikrotubulus cacing dan menyebabkan
kematian pada cacing. Obat golongan anthelmintics hanya dapat membunuh cacing
dewasa tidak bisa membunuh dari telur cacing. Sedangkan untuk terapi pada penderita
cacingan perlu memutus siklus infeksi agar tidak terjadi keterulangan sehingga untuk
mencegah hal tersebut maka obat obatan pirantel pamoat ataupun mebendazole perlu
diulang setiap 6 bulan untuk mencegah keterulangan penyakit,

28. Dalam pelayanan pasien rawat jalan di Puskesmas, setelah pasien mendapat
resep dari dokter maka pasien akan mendapatkan pelayanan kefarmasian.
Dimana pelayanan kefarmasian di Puskesmas dilakukan
Jawab : kamar obat

29. Dalam pelayanan kefarmasian di Puskesmas, apoteker setiap bulan harus


membuat laporan penerimaan dan penggunaan obat yang disebut LPLPO ke
Instalasi Farmasi Dinas Kesehatan. LPLPO yang dilakukan puskesmas adalah
singkatan dari
Jawab :
LPLPO adalah singkatan dari Laporan Penerimaan dan Penggunaan obat.
LPLPO adalah singkatan dari Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat

30. Dalam pelayanan kefarmasian di Puskesmas, apoteker setiap bulan harus


membuat laporan penerimaan dan penggunaan obat yang disebut LPLPO ke
Instalasi Farmasi Dinas Kesehatan. Manfaat LPLPO bagi Instalasi Farmasi Dinas
Kesehatan Kabupaten/kota adalah
Jawab :
Fungsi lplpo bagi dinas kesehatan.

1. Bukti pengeluaran obat di instalasi farmasi kabupaten/kota


2) Bukti penerimaan obat di Puskesmas/ Rumah Sakit
3) Surat permintaan/pesanan obat dari Puskesmas/ RS kepada
Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
4) Sebagai bukti penggunaan obat di Rumah Sakit / Puskesmas

31. Pada ibu penderita tuberkulose yang masih punya putra satu umur 2 tahun, oleh
dokter diberi terapi 4 FDC jangka panjang (3 bulan). Yang bersangkutan ingin
melaksanakan keluarga berencana. Program KB apa yang sebaiknya
dilaksanakan oleh ibu tersebut
Jawaban :
Interaksi kontrasepsi hormonal dengan rifampisin menyebabkan kegagalan kontrasepsi,
sehingga penggunaan kontrasepsi pada penggunaan regimen TB adalah menggunakan
kontrasepsi mekanik/non hormonal (kondom, spral) atau esterogen dosis tinggi (50 mcg)

32. Pada waktu praktek di apotek, datang seorang ibu yang konsultasi obat, si ibu
cerita 30 menit yang lalu anaknya umur 10 tahun kakinya kena knalpot sepeda
motor sehingga melepuh, oleh si ibu anaknya sudah diberi pasta gigi. Obat apa
yang sebaiknya diberikan pada anak ibu tersebut
Jawab : bioplacenton

33. Pada waktu praktek di apotek, apoteker kedatangan seorang ibu, anaknya yang
berumur 7 bulan, berat badan 8 kg, diare dan panas. Diarenya tidak banyak tapi
agak sering, bersifat encer. Dari pemberitahuan si ibu, mulai kemarin karena
kesibukannya tidak sempat memberi ASI dan oleh neneknya diberi susu formula.
Berdasar keluhan dan penjelasan ibu pasien, kemungkinan diare disebabkan..
Jawab:
Berdasarkan keterangan tersebut, diare dapat disebabkan oleh susu formula yang diberikan oleh
sang nenek dimana si anak intoleransi laktosa. Ciri-ciri intoleransi laktosa adalah diare yang
encer, karena pada kondisi intoleransi laktosa volume air di usus besar meningkat sehingga tinja
lebih encer.

34. Pada anak 4 tahun/15 kg menderita diare tidak terlalu sering, sedikit-sedikit perut
sering kesakitan dan konsistensi feses berlendir dan ada sedikit darah, oleh
dokter didiagnosa diare karena amoeba. Sebagai pilihan Obat untuk diare
amoeba tersebut adalah
Jawaban :
Metronidazole

35. Pada seorang ibu yang nyeri lambung, mual hebat, nyerinya lambung sampai
tembus belakang, dada terasa panas, nyeri dada seperti terbakar, sebagai ciri
khas GERD. Pada pasien tersebut sebagai obat pilihannya adalah
Jawaban :
Terapi GERD :
a. Antasida
- Al (OH)3 (Aluminium hydroxide)
- Mg (OH)2 (Magnesium hydroxide)
- CaCO3 (Calcium Carbonate)
- C7H5BiO4 (Bismuth Subsalicylate)
- NaHCO3 (Sodium Bicarbonate)
b. Alginate
c. Sukralfat
d. PPI => Lansoprazol, Omeprazol, Pantoprazol
e. H2 Blocker => Ranitidin, Simetidin, Famotidin
- Kurang poten daripada PPI
f. Prokinetik => Metoklopramid, Domperidon
- Jarang digunakan karena ESO tinggi (Lesu, tremor, takikardi, parkinson)

36. Pada waktu praktek di apotek, APA kedatangan seorang ibu yang akan
konsultasi obat, menurut ibu, anaknya yang baru berumur 9 bulan, berat badan
8,5 kg mulai kemarin panas, suhu 38 C, anak rewel, tidak mau makan dan
minum, bibir kemerahan, lidah putih gejala khas kandiasis. Untuk mengatasi
permasalahan, obat anti fungi apa yang harus diberikan pada bayi si ibu
Jawaban :
Terapi yang disarankan: Nystatin suspensi 10.000 IU tiap 6 jam (4dd1) dioleskan
pada lidah dan daerah lain yang terinfeksi.

37. Pada waktu persiapan pendirian apotek, Apoteker Pengelola Apotek harus
menyiapkan perlengkapan administrasi diantaranya buku kopi resep, kwitansi,
etiket dan Surat Pesanan ( SP ). Surat Pesanan (SP) yang harus disediaakan
apotek adalah
Jawaban :
Surat Pesanan yang harus disediakan adalah Surat Pesanan Narkotika 4 rangkap, Surat
Pesanan Psikotropika 3 rangkap, Surat Pesanan Prekursor 3 rangkap, Surat Pesanan Obat-
Obat Tertentu 3 rangkap dan Surat Pesanan Obat Reguler 2 rangkap.

38. Sebagai pengelola logistik farmasi di puskesmas, apoteker puskesmas harus


mengelola obat rutin untuk pelayanan kefarmasian dan obat program
diantaranya obat tuberkulose, HIV, malaria dan vaksin. Apa bentuk obat vaksin
polio yang disediakan
Jawaban : tetes

39. Untuk administrasi manajemen logistik farmasi di apotek Badan Pengawas Obat
dan makanan mengharuskan apoteker di apotek membuat catatan harian untuk
keperluan tata tertib pembelian. Apa catatan harian yang harus dilakukan di
apotek dimaksud
40. Dari dokter spesialis anak, apoteker menerima resep anak umur 5 bulan berat
badan 6 kg, menurut ibunya si anak mulai kemarin diare sedikit kental 3 kali
sehari, panas 38 C, rewel dan susah minumnya
R/ Cefixim 10 mg
Parasetamol 75 mg
Lacto B ¼ sak
Vit B complex ¼ tab
Mf pulv dtd no XII
S 3 dd pulv I habiskan
Apa yang dilakukan untuk penyelesaian resep tersebut
Jawab :
- Dispensing
Cefixim  10 mg x 12 bungkus = 120 mg
Parasetamol  75 mg x 12 bungkus = 900 mg
Lacto B  ¼ sachet x 12 bungkus = 3 sachet
Vit B Complex  ¼ tab x 12 bungkus = 3 tablet

- Checking Dosis
Dosis PCT untuk infant 10-15 mg/kg tiap 4-6 jam; tidak lebih dari 15 mg/kg
per dosis atau 75 mg/kg per hari (Medscape).
Dosis terapi untuk pasien  10 - 15 mg x 6 kg = 60 – 90 mg tiap 4-6 jam
Dosis maksimum untuk pasien  15 mg x 6 kg = 90 mg per dosis
75 mg x 6 kg = 450 mg per hari
Dosis yang diterima pasien untuk 1 hari  75 mg x 3 kali sehari = 225 mg

Lacto-B untuk anak di bawah 1 tahun  2 sachet per hari

- Interaksi
Hindari konsumsi Lacto-B dalam rentang 2 jam setelah konsumsi antibiotik
(Alodokter)  menurunkan efektivitas lactobacillus bila dikonsumsi
bersamaan dengan antibiotik

- Efek Samping
Adverse reaction dari cefixime adalah diare (16%) (Medscape)

Note : antibiotik tidak boleh dibuat puyer dengan obat lain. Dikarenakan
penggunaan antibiotik yang harus diminum sampai habis, jika dicampur dengan
obat lain seperti pct, jika pasien sudah panas maka obatnya tidak diminum
kembali

41 Pada apoteker di apotek datang seorang bapak yang mengeluh gatal, pada
kulitnya terlihat bercak putih dengan batas tidak jelas, kalau digaruk bersisik dan
makin gatal kalau udara panas, sebagai gejala khas dermatitis karena jamur. Bila
selain obat jamur pasien minta obat gatalnya, obat apa yang kontra indikasi pada
kasus tersebut
Jawaban : kontraindikasi : obat astemizole (loratadin) karena pilihan obat antijamur
oral adalah ketokonazole yg kontraindikasi dengan astemizole (mims.com) dan
kortikosteroid (buku pak bambang)

42. Setelah memeriksa pasien anak An umur 8 tahun. Berat badan 24 kg dan
mendiagnose ISPA, dr AH memberi obat Eritromisin Dulcet, Codein,
Chlortrimeton dan Vitamin B Complex sebanyak 15 bungkus, aturan pakai 3 dd I
Bila dosis Eritromisin 30-50 mg/kgBB, maka dosis per kali untuk anak tersebut
adalah
Jawab :
Dosis sekali minum = (Dosis x BB) : 3
= (30-50mg x 24 ) : 3
= (720-1200mg) : 3
= 240-400mg  Bisa diberikan dosis 250mg sekali minum
Jumlah dosis sehari = 250mg x 3 = 750mg
Jumlah obat yang dibutuhkan = 250mg x 15 = 3750mg

43. Pada pasien anak yang diberikan obat bentuk pulvers dengan infeksi saluran
pernafasan akut (ISPA) yang ditandai batuk, pilek, nyeri/radang tenggorok,
batuk produktif dengan dahak Kehijauan dokter spsialis anak yang
memerlukan antibiotika eritromisin Antibiotika eritromisin apa yang dianjurkan
pada ISPA
Jawaban : Eritromisin

44. Anak Am. umur 4 tahun berat badan 15 kg sudah 5 hari ini panas tinggi (38 – 39
C). Pada pemeriksaan darah lengkap dan widal oleh dokter didiagnosa typoid
yang memerlukan antibiotika.
Antiotika apa yang sebaiknya diberikan pada anak tersebut
Jawab :
Antbiotik tidak dapat diberikan tanpa resep dokter. Namun, untuk anak AM, dapat
disarankan pemberian terapi antibiotik kloramfenikol. Kloramfenikol merupakan
antibiotik yang biasa diberikan kepada pasien demam tifoid. Dosis kloramfenikol untuk
anak adalah 50-100mg/kg BB/hari, dibagi dalam 4 dosis.
Sehingga, rentang dosis untuk anak AM adalah 750 - 1500 mg /hari
Dikarenakan anak AM masih berusia 4 tahun, maka disarankan untuk pemberian sediaan
sirup kering. Kekuatan sediaan yang tersedia untuk sirup kering kloramfenikol adalah
125mg/5ml.
Aturan pakai untuk Anak AM  4dd2 cth (1000 mg/hari  masih masuk rentang dosis)
saat perut kosong (1 sebelum makan atau 2 jam setelah makan).

45. Pada pasien rawat jalan anak Za. umur 8 tahun BB 25 kg, dengan keluhan diare
sehari tiga kali dengan nyeri perut, menurut ibunya faeses si anaknya kehitaman
dan berlendir, oleh dokter didiagnose diare karena amoeba dan diberikan
metronidazole
Untuk mengatasi penyebab diare tersebut metronidazole yang diberikan adalah

Dosis untuk anak Za = 875-1250mg/hari po dibagi tiap 8 jam selama 5-10 hari
Sediaan metronidazol yang tersedia :

Jika terdapat kapsul 375 mg maka diberikan kapsul dan diminum tiap 8 jam
(375*3= 1125mg masuk rentang) selama 5 hari. Ditanyakan terlebih dahulu
apakah pasien dapat menelan kapsul, jika tidak, maka dibuka terlebih dahulu
kapsulnya.

46. Pada pasien remaja dengan acne didaerah wajah dengan komplikasi infeksi oleh
dokter agar infeksi pasien tidak semakin hebat, maka yang bersangkutan
diberikan antibiotik
Antibiotika per oral yang sebaiknya diberikan pada pasien tersebut adalah..
Jawab: eritromisin 500 mg, klindamisin 300 mg, tetrasiklin 500 mg, atau
doksisiklin 100 mg
47. Dalam kotak pengaduan yang disediakan di apotek rumah sakit , didapatkan
surat pengaduan anonym yang mengeluhkan pelayanan obat yang lama,
petugas apotek judes, kurang sopan dan sering bicara keras dan tidak
menghargai pasien yang antri.
Apa yang harus dilakukan apoteker dalam menghadapi masalah tersebut
Jawaban :
1. perbaiki internal : mengadakan meeting untuk memperbaiki dan sama sama
mengintrospeksi diri agar pelayanan memuaskan pasien/pelayanan.
2. surat dipajang di papan/lokasi yg sering dilewati pegawai agar ingat terus-
menerus
3. meminta maaf kepada pelanggan secara umum dengan tidak menyinggung
"surat komplain"

48. Pada waktu pelayanan obat di apotek rumah sakit, karena jumlah resep yang
dilayani banyak, ada pasien pak “ BG “ peserta BPJS yang marah-marah
dengan sistem pelayanan obat di apotek , mereka merasa “dianak tirikan” karena
ada pasien datangnya belum lama obatnya sudah diserahkan lebih dulu, sedang
dia yang antri lebih dari 2 jam obatnya belum selesai
Apa yang harus dilakukan oleh Apoteker Penanggung jawab pasien ( APJP )
selelah melihat resep pasien tersebut
Jawaban :
Setelah apoteker penanggung jawab melihat resep pasien pak BG, ada kemungkinan
resep pasien merupakan resep racikan sehingga hal ini yang membuat pasien
menunggulebih lama dibandingkan dengan pasien lain. Untuk itu, apoteker perlu
memberikan pemahaman pada pasien bahwa resep racikan membutuhkan waktu
pengerjaan yang lebih lama, karena perlu melalui proses peracikan dan membutuhkan
ketelitian agar tidak ada kesalahan saat penyiapan obat racikan. Apabila pasien memiliki
kegiatan mendesak, pasien ditawarkan untuk meninggal obatnya dan menggunakan
layanan antar obat ke rumah (apabila tersedia (karena dibeberapa rumah sakit sudah
tersedia jasa pengantaran obat, contohya seperti halodoc)) sehingga dapat menghemat
waktu pasien agar tidak menunggu terlalu lama.

49. Setelah memerikasa pasien, dokter spesialis THT akan meresepkan obat tetes
telinga dan cuci telinga pada pasien yang didiagnose Otitis Media Purulenta,
beliau menanyakan ke apoteker sediaan tetes telinga dan cuci telinga apa yang
tersedia di Instalasi Farmasi
Obat cuci telinga apa yang apoteker harus sediakan
Jawaban :
obat cuci telinga pada kondisi pasien otitis media purulent (cairan kental putih).
obat cuci telinga dalam bentuk lotio, contohnya perhidrol 3%, H2O2 3%.
obat dapat disediakan di Instalasi Farmasi.
50. Pada pasien Tension Headache (THA) dengan keluhan nyeri kepala diatas mata
atau bagian belakang kepala seperti diikat tali disertai kekakuan dahi, pelipis,
belakang kepala sampai bahu. Dokter spesialis saraf memberi resep yang berisi
Parasetamol 300 mg, Diazepam 0,5 mg, Amitriptilen 5 mg dan Cofein 20 mg
Dalam resep tersebut fungsi diazepam adalah sebagai..
Jawaban : muscle relaxant dan mengatasi kondisi sulit tidur

51. Pada pasien Tension Headache (THA) dengan keluhan nyeri kepala diatas mata
atau bagian belakang kepala seperti diikat tali disertai kekakuan dahi,pelipis,
belakang kepala sampai bahu. Dokter spesialis saraf memberi resep yang berisi
Parasetamol 300 mg, Diazepam 0,5 mg, Amitriptilen 5 mg dan Cofein 20 mg
Dalam resep tersebut fungsi Coffein adalah sebagai
Jawaban : Dalam resep tersebut fungsi Coffein adalah sebagai CNS Stimulant

52. Pada pasien rawat inap dengan Diabetes Melitus yang menderita luka di kaki
yang lama tidak sembuh, kulit warna merah - coklat - kehitaman, bengkak, nyeri
gejala khas gangrene, dokter memberi pasien tersebut metronidazole infus
Apa tujuan dokter memberi metronidazole tersebut
Jawaban : Metronidazole merupakan antibiotik yang digunakan sebagai
pengobatan dan pencegahan infeksi yang disebabkan oleh bakteri anaerob yang
banyak ditemukan pada gangren untuk tingkat infeksi sedang- parah.
Terapi antibiotik empiris berspektrum luas biasanya disarankan oleh dokter untuk
pasien gangren hingga hasil kultur pasien tersedia. Regimen antibiotik yang
disarankan harus memiliki efektifitas yang tinggi pada bakteri gram positif,
negatif, dan anaerob sehingga biasanya digunakan triple antibiotik, yaitu
cefalosporin/ aminoglikosida generasi 3, penisilin, dan metronidazol.

53. Setelah memeriksa mata pada pasien bapak X dokter spesialis mata memberi
resep tetes mata 2 macam yaitu :
R/ Neomisin-basitrasin-deksametason TM fl No I
S 6 dd gtt I
R/ Atropin Sulfat 1 % TM fl No I
S 3 dd gtt I
Untuk mendapat efek terapi yang optimal, sebaiknya pemberian tetes mata
adalah

54. Pada anak umur 10 tahun, berat badan 25 kg yang menderita asma khronis dan
ISPA dengan keluhan batuk, batuknya berdahak dan pilek. Dokter spesialis anak
memberi resep yang berisi Cefixim, Codein, Salbutamol, Mebhidrolin, Loratadin,
Komb Betametason-CTM, Procaterol, Ambroxol dan Trifed
Dalam resep tersebut terdapat interaksi obat yaitu obat yang khasiatnya sama
dan saling berlawanan.
Pemberian 4 macam antihistamin dan codein pada pasien tersebut dapat
menyebabkan
Jawaban

Anda mungkin juga menyukai