Anda di halaman 1dari 2

TEORI PSIKOLOGIS

Teori psikologis lebih luas cakupannya dibanding teori sebelumnya yaitu teori
biologis dan psikologis, karena teori ini dipengaruhi oleh biologi dan sosiologi. Oleh
karena itu psikologis pada lansia tidak dapat dipisahkan dari pengaruh biologis dan
sosiologis.

Ketika seseorang menua secara psikologis, berbagai perubahan adaptif terjadi yang
membantu seseorang untuk menerima beberapa perubahan biologis. Beberapa
mekanisme adaptif meliputi memori, kapasitas belajar, perasaan, fungsi intelektual,
dan motivasi untuk melakukan atau tidak melakkan suatu aktivitas. Oleh karena itu,
penuaan psikologis tidak hanya meliputi perubahan tingkah lalu tetapi juga aspek
perkembangan yang berhubungan dengan hidup seorang lansia. Dalam
teoripsikologis, yang dibahas diantaranya bagaimana hubungan antar perubahan
prilaku dan penuaan? Apakah prilaku ini merupakan pola yang konsisten dari satu
orang ke orang lain? Bagaimana factor seperti persepsi, hubungan kekerabatan,
kepribadian, dan prilaku memperngaruhi ageing?

Berikut ini merupakan teori psikologis ageing yang dipaparkan oleh beberapa ahli:

1. Maslow (1954)

2. Jung (psikolog dari Swiss, 1960)

3. Erikson (1993)

4. Baltes (1987)

5. Peck (1968)

Hirarki Maslow dari Teori Kebutuhan Manusia

Berdasarkan teori ini, masing-masing individu memiliki hirarki internal


kebutuhan yang memotivasi semua tingkah lalu manusia. Kebutuhan manusia ini
memiliki perbedaan urutan prioritas. Selain itu, kebutuhan ini digambarkan sebagai
suatu segitiga dengan kebutuhan paling dasar di bagian paling bawah.

1. Pada awalnya kebutuhan tiap orang berhubungan dengan kebutuhan


fisiologis, atau kebutuhan dasar. Ketika kebutuhan ini terpenuhi, perhatian
selanjutnya adalah kenyamanan dan keamanan. Kebutuhan-kebutuhan ini
harus terpenuhi, paling tidak pada beberapa are, sebelum kebutuhan untuk
dicintai dan diterima serta perasaan memiliki menjadi perhatian. Menurut
Maslow, ketika masing-masing kebutuhan berhasil diperoleh, individu
dimotivasi untuk melihat kebutuhan pada tingkat yang lebih tinggi.

2. …………………….
Jung’s Theory of individualism

Psikologis Swiss, Carl Jung (1960), menekankan suatu teori perkembangan


kepribadian di seluruh fase kehidupan manusia: anak-anak, remaja, dewasa muda,
pertengan, dan usia lanjut. Kepribadian individu tersusun dari ego, ketidaksadaran
pribadi, dan ketidaksaradan kolektif. Menurut teori ini, kepribadian seseorang
divisualisasikan baik berorientasi pada dunia eksternal (extroverted) atau subjektif,
pengalaman dari dalam diri (introverted). Suatu keseimbangan tersebut yang
terlihat di setiap individu, penting untuk kesehatan mental.

Penerapan teori jung kepada individu ketika mereka tumbuh selama


hidupnya, ini berawal dari usia pertengahan dimana seseorang mulai
mempertanyakan nilai, kepercayaan, dan kemungkinan mimpi yang tertinggal.
Frase “midlife crisis” menjadi dasar popular pada teori ini dan merujuk periode
emosional, serta t

erkadang tingkah laku, ketidakstabilan yang menandai awal usia pertengahan.


Periode ini dapat beraksir selama beberapa tahun, dengan durasi dan waktu yang
berbeda dari orang ke orang.

Anda mungkin juga menyukai