Anda di halaman 1dari 3

Nama : Dhimas Firdaus Rizhasto

NIM : F1B016060

Mata Kuliah : Manajemen Pelayanan Publik

Kelas : A

Critical Review Jurnal


Analisis Tingkat Kepuasan Pelayanan Publik Pada Puskesmas Loa Janan

Jurnal yang ditulis oleh Erlyn Nurba ini cukup bagus. Menggunakan Bahasa yang ringan
untuk memudahkan pembaca. Serta berusaha menyampaikan hasil penelitian yang ia lakukan
secara detail dan merinci. Namun untuk jurnal secara keseluruhan masih terdapat beberapa hal
yang perlu diperbaiki, dan melalui tulisan saya ini akan mencoba memaparkan beberapa kritikan
terhadap jurnal “ Analisis Tingkat Kepuasan Pelayanan Publik pada Puskesmas Loa Janan”.

Hal yang akan saya kritisi pertama ialah mengenai penulisan abstraknya. Walaupun pada
bagian abstrak ini sudah mewakili isi artikel termasuk masalah penelitian,metodologi dan
temuan/hasil penelitian tetapi masih terdapat hal penting yang tidak disertakan. Yaitu tidak adanya
rekomendasi pada abstrak ini. Padahal akan sangat baik jika di bagian abstrak terdapat sebuah
rekomendasi dari sebuah temuan yang telah dipaparkan oleh penulis

Pada pendahuluan secara umumnya, menurut saya masih kurang menunjukan kaitan
dengan judul jurnal ini. Karena pendahuluan yang dituliskan ini terkesan terlalu terburu-buru untuk
masuk ke pembahasan mengenai puskemas Loa Janan. Dan pembahasan mengenai lokus
penelitian,data-data pendukung juga kurang dijelaskan secara lebih mendetail pada bagian
pendahuluan ini. Sehingga pada Pendahuluan ini belum mampu memberikan gambaran yang jelas
mengenai sesuatu yang menjadikan penulis melakukan penelitian mengenai kepuasan pelayanan
publik pada puskesmas Loa janan. Perlu dilakukan pengembangan lagi untuk bagian pendahuluan
khususnya pada pengembangan pada lokus penelitian. Karena pada dasarnya bagian pendahuluan
ini merupakan sebuah upaya penggiringan opini yang dilakukan oleh penulis agar pembaca dapat
memiliki satu pemahaman mengenai apa yang akan disampaikan dalam jurnalnya ini. Sehingga
sangat penting untuk memperhatikan detail dan kejelasan pada tahap pendahuluan ini.

Kemudian secara khusus saya akan mengkritisi beberapa hal di dalam bagian pendahuluan
agar jurnal ini dapat menjadi lebih baik. Yaitu mengenai tidak disertakannya Tap MPR RI No.
XV/MPR/1998 yang membahas mengenai penyelenggaraan otonomi di Indonesia yang juga
mengatur pertimbangan keuangan diantara pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Penulis
hanya mencantumkan UU No.25 tahun 1999 mengenai perimbangan keuangan dan UU No.32
tahun 2004. Sedangkan UU No.32 tahun 2004 itu hanya merupakan dasar desentralisasi yang
membahas mengenai pemerintah daerah, didalam UU ini terdapat penjelasan mengenai
pemeberlakuan asas asas otonomi daerah dan tugas pembantuan. UU tersebut merupakan dasar
pelaksanaan desentralisasi sedangkan pada artikel/jurnal dapat dilihat bahwa titik yang difokuskan
ialah mengani pendanaan. Sehingga memang tidak ada ada salahnya mencantumkan UU No.32
tahun 2004 ini menjadi dasar pemikirannya. Akan tetapi akan lebih sempurna apabila
mencantumkan pula Tap MPR RI No. XV/MPR/1998 yang memang membahas mengenai
perimbangan keuangan antara pusat dan daerah dalam pelaksanaan desentralisasi untuk
menyempurnakan dasar dari pembahasan mengenai perimbangan keuangan dari UU No.25 tahun
1999.

Kemudian pada bagian pendahuluan terdapat dua faktor mendasar yang dikemukakan
penulis mengenai warga kutai kartanegara yang kurang memperhatikan kesehatan mereka. Faktor
pertama adalah mengenai rendahnya tingkat pemahaman mereka akan pentingnya kesehatan
dalam kehidupan dan yang kedua adalah mengenai ketidakmampuan memenuhi kebutuhan akan
pelayanan kesehatan yang tergolong mahal. Padahal menurut saya kedua hal tersebut merupakan
hal yang sangat berbeda. Hubungan sebab-akibat yang dihasilkanpun berbeda. Penanganan dan
tindak lanjut dari kedua faktor itupun berbeda. Penulis tidak memfokuskan melihat dari salah satu
faktor saja sehingga pembaca menjadi berusaha mengkaitkan sendiri mengenai hasil penelitian
jurnal ini dengan pendahuluan mengenai faktor yang telah dipaparkan penulis. Selain itu dari
kedua factor yang dijelaskan tersebut tidak menambahkan data yang jelas karena hanya
mencantumkan data mengenai angka kemiskinan pada tahun 2007 di Kutai Kartanegara.
Sebenarnya tidak menjadi sebuah kesalahan juga memaparkan factor yang lebih dari satu, hanya
saja untuk membatasi penelitian secara jelas seharusnya ditekankan bahwa penulis melakukan
penelitian tersebut lebih mengarah kepada factor yang mana (faktor yang lebih fundamental).

Penjelasan penulis mengenai Indikator Kepuasan Masyarakat berdasarkan interpretasi


hasil dari responden sudah cukup menjelaskan tetapi narasi yang disampaikan penulis untuk
menambahkan penjelasan tersebut terlalu sederhana, karena hanya menjelaskan kembali mengenai
angka ataupun prosentase yang dihasilkan dari responden. Alangkah lebih baiknya jika ditambahi
informasi atau fakta lainnya misalkan mengenai umur rata-rata responden,pekerjaan responden dll.
Sehingga hasil dari penelitian tersebut dapat lebih jelas dan kaya informasi.

Untuk prosedur penelitian, teknik analisis sudah dilakukan dengan detail sehingga
memudahkan pembaca untuk mengerti proses yang dilakukan penulis guna mendapatkan hasil dari
identifikasi masalah. Akan tetapi ketika penulis disini menggunakan deskriptif kuantitatif, menurut
saya pendeskrispian pada bagian pembahasan yang dilakukan penulis masih dapat dikembangkan
sehingga dapat lebih membawa pembaca memahami hasil penelitian yang telah dilakukan oleh
penulis.

Anda mungkin juga menyukai