Anda di halaman 1dari 41

Definisi

• Kinerja adalah hasil dari pelaksanaan tugas dan


pegawai selama periode tertentu

• Pengelolaan Kinerja adalah kegiatan pemanfaatan


sumber daya untuk meningkatkan kinerja dalam
rangka mencapai tujuan organisasi

Kerja Keras, Kerja Cerdas, Kerja Ikhlas 1


Tujuan Penilaian
Kinerja
1. Organisasi
a. Membangun organisasi yang terus menerus melakukan
penyempurnaan/perbaikan (continous improvement);
b. Membentuk keselarasan antar unit kerja;
c. Mengembang semangat kerja tim (teamwork);
d. Menjadi dasar untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi
organisasi

2. Pegawai
a. Menjadi dasar penataan pegawai;

b. Menjadi dasar pertimbangan pemberian penghargaan bagi


pegawai;

c. Mengembangkan iklim kerja yang kondusif dan kompetitif;

d. Mewujudkan pegawai yang kompeten dan memiliki


motivasi dan kontribusi maksimal kepada unit kerja;

e. Membangun komunikasi efektif dan hubungan yang


harmonis antara bawahan dan atasan;

f. Meningkatkan kepuasan kerja pegawai;

g. Mengembangkan budaya kerja yang efektif.

Kerja Keras, Kerja Cerdas, Kerja Ikhlas 2


AsAs PengelolAAn
Kinerja
1. Objektivitas, yaitu:
a. Tugas yang diemban oleh setiap pegawai harus
merupakan bagian dari keseluruhan target unit
kerja;
b. Tugas yang diemban harus realistis, menantang
dengan memperhitungkan peluang dan level
kesulitan yang dihadapi.

2. Transparan yaitu:
Indikator, metode, dan sumber data penilaian yang
digunakan dipahami oleh penilai dan pegawai yang
dinilai.

3. Keadilan, yaitu:
a. Tugas yang diemban adalah merupakan
pembagian tugas yang disesuaikan dengan
jabatan setiap pegawai;
b. Penilaian terhadap keberhasilan tugas pegawai
didasarkan pada kontribusi pegawai terhadap
keberhasilan kinerja organisasi;
c. Penilaian dilakukan secara objektif dan terukur
serta didukung data dan informasi yang
diperlukan dan dapat dipertanggungjawabkan.

Kerja Keras, Kerja Cerdas, Kerja Ikhlas 3


Penilaian Kinerja
Pegawai

Pegawai yang dinilai kinerjanya adalah setiap pegawai


di lingkungan Direktorat Jenderal Perbendaharaan yang
memiliki Kontrak Kinerja dan pegawai yang sedang
menjalankan Tugas Belajar.

Capaian Kinerja Pegawai adalah nilai capaian IKU pada


kontrak kinerja dari tiap-tiap pegawai.

Kerja Keras, Kerja Cerdas, Kerja Ikhlas 4


Nilai Perilaku

Nilai Perilaku adalah nilai yang didasarkan pada


enam aspek penilaian atas perilaku pegawai
sehari-hari untuk mendukung kinerjanya. Enam
aspek tersebut adalah orientasi pelayanan,
integritas, komitmen, disiplin, kerjasama, dan
kepemimpinan
No Kriteria Nilai Penjelasan

1. Amat Baik 91 – 100 Selalu menciptakan


setiap aspek perilaku
2. Baik 76 – 90 Pada umumnya
mencerminkan setiap
aspek perilaku
3. Cukup 61 – 75 Adakalanya
mencerminkan setiap
aspek perilaku
4. Sedang 51 – 60 Kurang mencerminkan
setiap aspek perilaku
5. Kurang 50 ke Tidak pernah
bawah mencerminkan setiap
aspek perilaku

Kerja Keras, Kerja Cerdas, Kerja Ikhlas 5


Jenis-jenis
Evaluator
Evaluator penilaian perilaku terdiri atas:
1. Atasan Langsung
2. Peer
3. Bawahan

Jumlah Evaluator
1. Pejabat Struktural → 5 orang yaitu 1 atasan
langsung, 2 peer, dan 2 bawahan;
2. Pelaksana → 5 orang yaitu 1 atasan
langsung dan 4 peer;
3. Kepala Kanwil / KPPN → 5 orang yaitu 1
atasan langsung dan 4 bawahan.

Kerja Keras, Kerja Cerdas, Kerja Ikhlas 6


Ketentuan Penalti
1. Evaluator yang tidak menjalankan kewajiban
penilaian, dikenakan penalti berupa
pengurangan nilai perilaku akhir Evaluator
sebesar 2 poin untuk setiap evaluee yang tidak
dinilai dengan nilai maksimal pengurangan poin
sebesar 10 poin;
2. Atasan langsung yang tidak menetapkan
evaluator bagi masing-masing bawahannya
dikenakan penalti berupa pengurangan nilai
perilaku sebesar 2 poin untuk setiap bawahan
dengan nilai maksimal pengurangan nilai
perilaku akhir sebesar 10 poin;

3. Evaluee yang tidak mengajukan usulan


evaluator kepada atasan langsungnya dikenakan
penalti berupa pengurangan nilai perilaku akhir
sebesar 5 poin;

4. Penalti tersebut hanya mengurangi nilai perilaku


pada komponen NKP, tidak mengurangi nilai
perilaku pada komponen NPKP.

Kerja Keras, Kerja Cerdas, Kerja Ikhlas 7


Ketentuan BoBot
Evaluator
Pejabat Struktural atau Pejabat Fungsional yang Memiliki
Fungsi Supervisi
Bobot Evaluator
No Kondisi Atasan
Peer Bawahan
Langsung
1 Awal 60% 15% 25%
2 Tidak ada nilai dari - 40% 60%
atasan
3 Tidak ada nilai dari 70% - 30%
peer
4 Tidak ada nilai dari 80% 20% -
atasan dan peer
5 Tidak ada nilai dari - - 100%
atasan dan
bawahan
6 Tidak ada nilai dari - 100% -
atasan dan
bawahan
7 Tidak ada nilai dari 100% - -
peer dan bawahan

Kerja Keras, Kerja Cerdas, Kerja Ikhlas 8


Nilai KiNerja Pegawai

Nilai Kinerja Pegawai (NKP) adalah nilai yang


diperoleh dari penjumlahan CKP dan NP setelah
dilakukan pembobotan.

Nilai Kinerja Pegawai dihitung secara rahasia yang


hanya dapat diakses oleh:
1. Pegawai yang dinilai;
2. Atasan langsung;
3. Atasan dari atasan langsung;
4. Pejabat yang menetapkan;
5. Pengelola kinerja pegawai lingkup unitnya;
6. Pejabat yang menangani bidang kepegawaian,
organisasi, dan keuangan di lingkup unitnya

Kerja Keras, Kerja Cerdas, Kerja Ikhlas 9


Nilai Tugas TambahaN

Tugas tambahan adalah tugas lain di luar uraian


jabatan dan tidak ada dalam SKP yang telah
ditetapkan, yang dibuktikan dengan surat
keterangan.
Surat Keterangan dibuat saat pegawai
mendapatkan perintah untuk menjalankan
tugas tambahan

Kerja Keras, Kerja Cerdas, Kerja Ikhlas 10


Nilai Kreativitas

Nilai Kreativitas diberikan apabila seorang PNS


pada tahun berjalan menemukan sesuatu yang
baru dan berkaitan dengan tugas pokoknya
dalam bentuk menciptakan suatu
gagasan/metode pekerjaan yang bermanfaat
bagi organisasi serta dibuktikan dengan surat
keterangan dari:
1. Unit Kerja setingkat eselon II;
2. Pejabat Pembina Kepegawaian;
3. Presiden

Kerja Keras, Kerja Cerdas, Kerja Ikhlas 11


Nilai SaSaraN Kerja Pegawai
dan
Nilai Prestasi Kerja PNs

Nilai Sasaran Kerja Pegawai (NSKP) adalah nilai


yang diperoleh dari penggabungan nilai capaian
kinerja pegawai dengan nilai tugas tambahan
dan/atau kreativitas.

NSKP digunakan untuk input perhitungan nilai


prestasi kerja pegawai yang dihitung secara
tahunan.

Nilai Prestasi Kerja PNS (NPKP) adalah nilai yang


diperoleh dari penggabungan nilai sasaran kerja
pegawai dengan nilai perilaku yang dihitung
secara manual.

Kerja Keras, Kerja Cerdas, Kerja Ikhlas 12


UNIT
Pengelola Kinerja

Pengelolaan Kinerja Organisasi

1. Mitra Manager Organisasi Dijalankan Kepala


Bagian OTL
2. Sub Manager Kinerja Organisasi dijalankan
Kasubbag Penilaian Kinerja
3. Mitra Manager Kinerja Organisasi dijalankan
Kasubbag Umum

Pengelolaan Kinerja Pegawai

1. Manager Kinerja Pegawai (MKP) dijalankan


Kepala Bagian Sumber Daya Manusia
2. Sub Manager Kinerja Pegawai dijalankan
Kepala Bagian Umum
3. Mitra Manager Kinerja Pegawai dijalankan
Kasubbag Umum

Kerja Keras, Kerja Cerdas, Kerja Ikhlas 13


TUGAS PENGELOLA
KINERJA ORgANIsAsI

Pengelola Kinerja Organisasi


1. Menyusun konsep kontrak kinerja, manual
IKU, dan matriks cascading pimpinan unit;
2. Melaksanakan reviu terhadap kontrak
kinerja, manual IKU, dan laporan capaian
kinerja;
3. Menyusun laporan capaian kinerja
organisasi;
4. Mengkitung Nilai Kinerja Organisasi;
5. Mengkoordinasikan pelaksanaan monev
capaian kinerja seluruh pegawai;
6. Mengkoordinasikan sosialisasi dan
diseminasi manajemen kinerja

Kerja Keras, Kerja Cerdas, Kerja Ikhlas 14


TUGAS PENGELOLA
KINERJA PEgAwAI
Pengelola Kinerja Pegawai

1. Mengkoordinasikan pelaksanaan penilaian


perilaku;
2. Mengkoordinasikan penghitungan Nilai
Kinerja Pegawai;
3. Menyusun konsep Keputusan Pimpinan
Unit terkait NKP dan NPKP Pegawai;
4. Menatausahakan dokumen penilaian
kinerja pegawai;
5. Melakukan reviu atas implementasi
pengelolaan kinerja di unit masing-masing.

Kerja Keras, Kerja Cerdas, Kerja Ikhlas 15


AtAsAn LAngsung

Atasan langsung adalah pejabat yang


mempunyai tugas dan fungsi untuk melakukan
supervisi terhadap pegawai dalam lingkup
binaannya.
Tanggung Jawab dan Wewenang :
1. Menetapkan kontrak kinerja bawahan
dengan mempertimbangan rekomendasi
pengelola kinerja organisasi;
2. Mereviu rumusan manual IKU bawahan dan
matriks cascading;
3. Mereviu laporan dan data pendukung CKP
bawahan;
4. memonitor dan mengevaluasi CKP;
5. Menilai perilaku bawahan;
6. Memberikan bimbingan dan konsultasi
kepada bawahan;
7. Menindaklanjuti keberatan bawahan.

Kerja Keras, Kerja Cerdas, Kerja Ikhlas 16


KontraK Kinerja
Dokumen yang memuat kesepakatan antara
pegawai dengan atasan langsung yang paling
sedikit berisi pernyataan kesanggupan, sasaran
kerja pegawai dan trajectory target yang harus
dicapai dalam periode tertentu

Komponen Kontrak Kinerja terdiri atas:


1. Pernyataan Kesanggupan
2. Peta Strategi (bagi pemilik peta strategi)
3. Perjanjian Kinerja (bagi pemilik peta
strategi)
4. Rincian Target Kinerja
5. Inisiatif Strategis (bagi pemilik peta strategi)
6. Sasaran Kerja Pegawai

Kerja Keras, Kerja Cerdas, Kerja Ikhlas 17


Pedoman PenetaPan
KontraK Kinerja

Setiap pegawai yang bekerja di lingkungan


Kementerian Keuangan wajib membuat kontrak
kinerja. Selain ketentuan tersebut terdapat
pegawai yang tidak membuat kontrak kinerja
yaitu:
a. Pegawai Tugas Belajar;
b. Pegawai harian;
c. Pegawai yang mulai bertugas setelah tanggal
18 Oktober
d. Pejabat yang sedang menjalani Cuti di Luar
Tanggungan Negara (CLTN)

Kerja Keras, Kerja Cerdas, Kerja Ikhlas 18


Batas Waktu
PenetaPan KontraK
Kinerja
Kontrak kinerja seluruh pegawai di lingkungan
Kementerian Keuangan paling lambat ditetapkan pada
tanggal 31 Januari Tahun Berjalan, kecuali bagi:
1. Pegawai yang kembali dari
diperbantukan/dipekerjakan di Kementerian
Keuangan;
2. Pegawai dari K/L lain yang beralih
status/dipekerjakan ke Kementerian Keuangan;
3. Pegawai yang kembali bekerja dari cuti sakit/cuti
bersalin/cuti di luar tanggungan negara/cuti
besar/tugas belajar;
4. CPNS yang baru diangkat di Lingkungan
Kementerian Keuangan yang tanggal
pengangkatannya paling lambat 18 Oktober wajib
menandatangani Kontrak Kinerja paling lambat
15 hari kerja sejak tanggal diterima SK
Pengangkatan CPNS;
5. Apabila SK CPNS diterima setelah tanggal 18
Oktober maka CPNS tersebut tidak menyusun
kontrak kinerja.

Kerja Keras, Kerja Cerdas, Kerja Ikhlas 19


MekanisMe PenetaPan
KontraK Kinerja

1. Konsep KK disusun oleh pegawai yang


bersangkutan dengan mempertimbangan
arahan atasan dan ketentuan yang berlaku;

2. Penyusunan Konsep KK wajib memperhatikan


rekomendasi hasil reviu pengelola kinerja
organisasi;

3. Pemilik KK dan Atasan langsung


menandatangani konsep KK sebanyak dua
rangkap;

4. Rangkap pertama disimpan pemilik KK dan


rangkap kedua disampaikan ke Pengelola
Kinerja Organisasi.

Kerja Keras, Kerja Cerdas, Kerja Ikhlas 20


MekanisMe
PenetaPan Manual IKu &
Matrik CasCading
Manual IKU

1. Manual IKU disusun oleh pegawai yang


bersangkutan dengan mempertimbangan
arahan atasan dan ketentuan yang
berlaku;
2. Penyusunan Manual IKU wajib
memperhatikan rekomendasi hasil reviu
pengelola kinerja organisasi;
3. Manual IKU ditandatangani oleh Pemilik
Kontrak Kinerja dan Pengelola Kinerja
Organisasi;
4. Manual IKU disampaikan kepada
pengelola kinerja organisasi paling lambat
3 (tiga) minggu setelah penandatanganan.
Matrik Cascading
1. Penyusunan matrik
cascading dikoordinasikan
oleh pengelola kinerja
organisasi ;
2. Matrik cascading wajib
disampaikan kepada
pengelola kinerja organisasi.

Kerja Keras, Kerja Cerdas, Kerja Ikhlas 21


KontraK Kinerja Pegawai
rangkap Jabatan

1 Pejabat/pegawai yang merangkap jabatan


pada awal tahun periode kontrak wajib
menandatangani KK pada jabatan yang
dirangkap.

2 Pejabat/pegawai yang merangkap jabatan


pada tahun berjalan periode kontrak

 Pejabat/pegawai tidak perlu menandatangani


KK kembali pada jabatan yang dirangkap.
Tanggung jawab pencapaian target dialihkan
secara langsung bersamaan dengan penetapan
Surat Keputusan Plt.
 Pejabat/pegawai yang merupakan bawahan
pejabat/pegawai Plt. tersebut tidak perlu
mengubah atau menandatangani KK kembali
dengan Plt. Tersebut.

Kerja Keras, Kerja Cerdas, Kerja Ikhlas 22


Perubahan KontraK
Kinerja

Setiap perubahan atas KK harus mendapat


persetujuan atasan langsung.
Perubahan Kontrak Kinerja dibagi menjadi 2
yaitu:
1. Addendum Kontrak Kinerja
2. Kontrak Kinerja Komplemen

Kerja Keras, Kerja Cerdas, Kerja Ikhlas 23


Addendum KontrAK
Kinerja
Addendum KK merupakan perubahan sebagian pada
KK yang telah ditandatangani baik meliputi SS, IKU,
target IKU, trajectory target, dan IS .

Batas waktu pengajuan usulan addendum KK


dilakukan paling lambat tanggal 20 Juli tahun
berjalan. Khusus untuk addendum KK yang
disebabkan oleh:
a. Ketentuan perundang-undangan, kebijakan,
atau arahan Menteri Keuangan, usulan
disampaikan paling lambat tanggal 18 Oktober;
b. Perubahan beban kerja yang disebabkan karena
perubahan jumlah pegawai pelaksana dilakukan
addendum paling lambat 15 hari setelah
dilakukan perubahan dan ditetapkan selambat-
lambatnya tanggal 18 Oktober.

Kerja Keras, Kerja Cerdas, Kerja Ikhlas 24


KontraK Kinerja
Komplemen

Kontrak Kinerja Komplemen merupakan KK yang


harus ditetapkan oleh pegawai pada tahun
berjalan yang disebabkan oleh:
a. Pegawai yang mutasi/promosi
b. Perubahan fungsi organisasi (reorganisasi)
c. Pegawai yang pada tahun berjalan
dipekerjakan/diperbantukan/tugas belajar
kemudian kembali bertugas

Kerja Keras, Kerja Cerdas, Kerja Ikhlas 25


MekanisMe Penilaian kinerja

Raw Data

Realisasi IKU
Nilai
Capaian Sasaran
Kinerja Nilai Kerja
Nilai Tugas
Pegawai Indeks Kreativita Pegawai
Tambahan
Capaian IKU s

70% 60%
Pemilik
Nilai peta Nilai
Perilaku Tid strategi Perilaku
ak Ya

30% Nilai Sasaran 40%


Strategis

Nilai Perspektif
Nilai Nilai
Kinerja Prestasi
Nilai
Pegawai Kinerja Kerja
Organisasi Pegawai

Komponen Komponen Komponen


Perhitungan Perhitungan Perhitungan
NKP NKO NPKP

KMK 467/2014 PP 46/2011


Kerja Keras, Kerja Cerdas, Kerja Ikhlas 26
Nilai KiNerja OrgaNisasi
(NKO)
Nilai
Indeks Nilai Nilai
Raw Realisas Kinerja
Capaian Sasaran Perspekt
Data i IKU Organis
IKU Strategis if
asi

1. Penjumlahan nilai perspektif setelah


memperhitungkan bobot perspektif.
2. NKO=∑(Np x bobot perspektif)
3. Bobot perspektif adalah sebagai berikut:
atau:
Perspektif Bobot Perspektif Bobot
Stakeholder 25% Stakeholder/
40%
Customer 15% Customer
Internal Process 30% Internal Process 30%
Learning and Learning and
30% 30%
Growth Growth

Kerja Keras, Kerja Cerdas, Kerja Ikhlas 27


CKP BuKan PemiliK
Peta Strategi

Indeks Capaian
Raw Realisas
Capaian Kerja
Data i IKU
IKU Pegawai

1. Menghitung berdasarkan Bobot tertimbang


IKU dalam satu kontrak kinerja.
2. Bobot IKU “Cascading Peta Strategi” adalah:

E P A
H 11%
M 21% 14% 9%
L 26% 19%

3. Bobot IKU selain IKU “Cascading Peta


Strategi” adalah 9%.
4. CKP= ∑ (Indeks Capaian IKU x Bobot
Tertimbang IKU)

Kerja Keras, Kerja Cerdas, Kerja Ikhlas 28


CKP tahunan apabila
terdapat Addendum KK
Addendum KK berupa penambahan dan/atau
A
penghapusan SS dan/atau IKU

 CKP tahunan merupakan kombinasi penghitungan dari


CKP triwulanan/semesteran antara periode sebelum
dan sesudah addendum

CKP 1 = CKP sebelum addendum


CKP 2 = CKP setelah addendum
n1 = kurun waktu pelaksanaan KK sebelum
addendum (satuan triwulan)
n2 = kurun waktu pelaksanaan KK setelah
addendum (satuan triwulan)

Kerja Keras, Kerja Cerdas, Kerja Ikhlas 29


CKP apabila Pegawai
memiliki lebih dari satu KK

CKP 1 = CKP dari Kontrak Kinerja 1


CKP 2 = CKP dari Kontrak Kinerja 2
n1 = kurun waktu pelaksanaan KK 1 (satuan
triwulan)
n2 = kurun waktu pelaksanaan KK 2 (satuan
triwulan)
t = periode yang tidak diperhitungkan/blank
spot (satuan triwulanan)

Apabila pegawai bekerja pada suatu unit kurang dari


75 hari kalender dalam satu triwulan maka realisasi
pada triwulan tersebut tidak diperhitungkan atau
disebut blank spot.

Kerja Keras, Kerja Cerdas, Kerja Ikhlas 30


Contoh Perhitungan CKP
Tahunan Pegawai
Mutasi/ProMosi

Seorang Pegawai pada kantor A dimutasi ke kantor B pada


13 April tahun berjalan. CKP pada unit A sebesar 102,
sedangkan CKP pada unit B sebesar 100.
Mutasi
pada 13
April

CKP di Unit A CKP di Unit B

Karena pegawai tersebut bekerja lebih dari 75 hari pada Q2


di kantor B (13 April s.d. 30 Juni), maka realisasi pada Q2
dihitung sebagai CKP pada kantor B. CKP tahunan pegawai
tersebut adalah:
, ,
= ( ) + ( )
− −

Kerja Keras, Kerja Cerdas, Kerja Ikhlas 31


PelaPoran Kinerja
Pelaporan Kinerja Kemenkeu Two Kanwil DJPB

1. MMKO mengkosolidasikan dan menyampaikan


realisasi IKU Kemenkeu-Three sampai dengan Five
kepada SMKO di unitnya masing-masing.

2. SMKO mengisi seluruh capain IKU Kemenkeu-Two


yang telah di kontrak kinerjakan dengan Dirjen
Perbendaharaan disertai dengan data mentah (raw
data) yang valid dan akuntabel.

3. Khusus untuk SMKO Kanwil, melakukan


rekapitulasi capaian kemenkeu-Three KPPN untuk
dilaporkan sebagai sumbangan capaian IKU
Kemenkeu-Two Kanwil Ditjen Perbendaharaan.

4. SMKO menysusun Laporan Pelaksanaan Inisiatif


Strategi Kemenkeu-Two di masing-masing unit.

5. SMKO menyampaikan Laporan Capaian IKU


Kemenkeu-Two beserta Data Mentah dan Laporan
Pelaksanaan Inisiatif Strategi Kemenkeu-Two di
masing-masing unit kepada MKO.

Kerja Keras, Kerja Cerdas, Kerja Ikhlas 32


Mekanisme Pengelolaan Kinerja
Pegawai Mutasi

Unit Lama

1. Pegawai mutasi menyusun Laporan Realisasi IKU


dan menghitung CKP sampai periode triwulan
terakhir melaksanakan tugas;

2. Laporan capaian IKU dan CKP beserta dokumen


pendukung disampaikan ke atasan langsung
untuk direviu;

3. Apabila telah sesuai, Laporan capaian IKU dan


CKP disampaikan ke pengelola kinerja organisasi;

4. Laporan capaian Iku dan CKP bila telah disetujui


pengelola kinerja ditandatangani pemilik IKU dan
atasan langsung;

5. Laporan capaian IKU dan CKP dibuat rangkap 2,


satu untuk Pengelola Kinerja Unit Lama dan satu
kepada pegawai untuk diteruskan kepada
Pengelola Kinerja Unit baru

Kerja Keras, Kerja Cerdas, Kerja Ikhlas 33


Lanjutan Mekanisme Pengelolaan
Kinerja Pegawai Mutasi

Unit Baru
1. Pegawai menyusun konsep Kontrak Kinerja
berdasarkan arahan atasan langsung dengan
menyesuaikan sisa target;

2. Meenyampaikan konsep KK kepada Pengelola


Kinerja untuk dilakukan reviu;

3. Apabila pengelola kinerja telah menyetujui, KK


ditandatangani pemilik IKU dan Atasan Langsung
sebanyak rangkap 2;

4. Satu Rangkap kontrak kinerja disampaikan


kepada pengelola kinerja untuk diarsipkan.

Kerja Keras, Kerja Cerdas, Kerja Ikhlas 34


MekanisMe Pelaporan dan
Pengarsipan laporan Kinerja

1. Pada awal tahun, Pemilik IKU menyusun dan


menyampaikan KK Manual IKU, Lembar Penetapan
Manual IKU kepada atasan langsung;

2. Apabila atasan langsung menyetujui, KK di


tandatangani oleh Pemilik IKU dan Atasan
Langsung, Sedangkan lembar penetapan
ditandatangani Pemilik IKU dengan Pengelola
Kinerja;

3. KK, Manual IKU, Lembar Penetapan disusun


rangkap dua , dimana rangkap pertama untuk
pengelola kinerja sedangkan rangkap kedua pemilik
IKU;

4. Dalam tahun berjalan pemilik KK melaporkan


capaian kinerja ke atasan langsung;

5. Atasan langsung memeriksa dan memastikan


kebenaran Laporan Capaian IKU dan CKP
berdasarkan dokumen pendukung

Kerja Keras, Kerja Cerdas, Kerja Ikhlas 35


MekanisMe PENGAJUAN KEBERATAN
ATAS HASIL PENILAIAN
1. Pegawai memiliki hak satu kali untuk mengejukan
keberatan secara tertulis atas hasil penilaian CKP, NSKP
dan/atau NP dari atasan langsung. Keberatan tersebut
diajukan kepada atasan langsung paling lambat tanggal 14
hari setelah hasil penetapan CKP, NSKP dan/atau NP yang
diterima pegawai tersebut dengan disertai alasan-
alasannya.
2. Atasan langsung, setelah menerima keberatan dari
pegawai, wajib membuat tanggapan tertulis atas keberatan
yang diajukan.

3. Dalam hal atasan langsung tidak menerima keberatan


tersebut, maka atasan langsung wajib menyampaikan
keberatan dan tanggapan tertulis kepada atasan dari
atasan langsung paling lambat 14 hari sejak keberatan
diterima.
4. Atasan dari atasan langsung wajib menyelesaikan
keberatan dengan mempertimbangkan penjelasan pegawai
yang dinilai dari atasan langsung pegawai tersebut serta
dapat meminta pertimbangan pengelola kinerja. Apabila
terdapat atas NP, selain akibat kesalahn administratif,
atasan dari atasan langsung dapat memutuskan dilakukan
penilaian ulang atas perilaku secara 360 derajat.

5. Keputusan atasan dari atasan langsung bersifat final.

Kerja Keras, Kerja Cerdas, Kerja Ikhlas 36


DIALOG KINERJA
1. Dialog Kinerja Organisasi ⇒ Komunikasi formal
terstruktur antara pimpinan dengan bawahan
untuk mendiskusikan pencapaian strategi,
kinerja, dan rencana aksi.

2. Dialog Kinerja Pegawai ⇒ Komunikasi atasan


langsung dengan bawahan untuk
mendiskusikan kinerja individu

Kerja Keras, Kerja Cerdas, Kerja Ikhlas 37


Tujuan dan Manfaat
Dialog Kinerja
TUJUAN MANFAAT

Mereviu kinerja organisasi


atau pegawai dalam rangka Meningkatkan kinerja
mengambil tindakan untuk organisasi dan individu.
memperbaiki kinerja

Mengarahkan dan memotivasi Membangun budaya kerja


bawahan untuk berkinerja organisasi
lebih baik

Mendorong interaksi positif


Mengubah cara berpikir dan
antara atasan dan bawahan
bertindak para pegawai
dengan memperjelas
ekspektasi kinerja
Mengidentifikasi
potensi/kompetensi pegawai
Meningkatkan kerjasama
sebagai salah satu alat
internal
perencanaan pengembangan
pegawai.
Mengambil keputusan atas
perubahan yang akan
berdampak terhadap strategi

Meningkatkan akuntabilitas
dalam pengelolaan kinerja.

Kerja Keras, Kerja Cerdas, Kerja Ikhlas 38


PrinsiP Dialog Kinerja

Berdasarkan data yang kredibel Faktual (Fact


dan mudah dipahami oleh semua Based)
pihak yang terlibat

Berfokus pada rencana aksi dan


Aksi (Action peserta rapat berkomitmen
Oriented) untuk melaksanakan rencana
aksi

Peserta rapat aktif


menyampaikan pendapat yang Konstruktif
bersifat terobosan dan dan
pimpinan wajib memberikan Menantang
umpan balik

Menghasilkan solusi atas isu


Output yang utama yang menjadi fokus
jelas pembahasan

Kerja Keras, Kerja Cerdas, Kerja Ikhlas 39


Materi Dialog
Kinerja Organisasi

Fokus pembahasan dialog kinerja organisasi adalah pada


strategi organisasi, bukan operasional.
Adapun perbedaan mendasar antara pembahasan
operasional dengan pembahasan strategi adalah
Fokus
Dialog

Pembahasan
Pembahasan Strategi
Operasional

Fokus pada pandangan tujuan


Fokus pada penyelesaian
strategis yang lebih luas (big
masalah jangka pendek
picture) dan risiko strategis

Frekuensi lebih sering,


Frekuensi tidak sering, biasanya
biasanya bulanan atau
tiga bulan sekali
bahkan mingguan

Fokus pada hal-hal detil dan


Fokus pada analisa dan proyeksi
lebih didominasi oleh isu
masa depan
rutin

Kerja Keras, Kerja Cerdas, Kerja Ikhlas 40


SUBBAGIAN PENILAIAN KINERJA
BAGIAN UMUM
KANWIL DJPB PROVINSI D.I. YOGYAKARTA
Jl. Solo KM 8,6 Nayan, Maguwoharjo, Depok, Sleman.
Yogyakarta, 55282
Telp. 0274-484116, 484156 Faks. 0274-484117
Email : pkinerjajogja@gmail.com
Group WA : Pengelola Kinerja DIY

Kerja Keras, Kerja Cerdas, Kerja Ikhlas 41

Anda mungkin juga menyukai