Subjective
Pasien seorang laki-laki berusia 38 tahun datang ke IGD RSUD Petala Bumi dengan keluhan
nyeri pada pinggang kanan sejak 1 hari SMRS, nyeri dirasakan seperti tertusuk , menjalar hingga
ke paha dalam kaki kanan, nyeri dirasakan hilang timbul. Pasien juga mengeluh mual tetapi tidak
muntah. Demam disangkal. Riwayat buang air kecil berwarna seperti the diakui pasien 3hari yang
lalu. Riwayat buang air kecil berhenti mendadak kemudian lancer bila bergerak diakui riwayat
keluar pasir/ batu saat berkemih disangkal, nyeri atau panas saat bak disangkal dan warna bak
keruh dan berbui disangkal, riwayat berganti pasangan disangkal. Pasien mengakui jarang minum
dan sering menahan buang air kecil karena pasien bekerja sebagai supir. Bab tidak ada keluhan,
demam disangkal. Pasien belum minum obat apapun untuk mengurangi keluhannya.
Riwayat penyakit dahulu seperti darah tinggi, jantung dan Diabetes disangkal. Tidak ada
dalam keluarga yang memiliki keluhan atau penyakit yang sama dengan pasien.
Objective
Status generalis
Pemeriksaan Penunjang:
Tidak dilakukan Pemeriksaan penunjang
Assasement
Pasien seorang laki-laki 38 tahun datang dengan keluhan nyeri pada pinggang kanan sejak 1
hari SMRS, nyeri dirasakan seperti tertusuk tusuk, menjalar hingga ke paha dalam kaki kanan,
nyeri dirasakan hilang timbu disertai mual tidak muntah. Riwayat buang air kecil berwarna seperti
teh 3hari yang lalu disertai riwayat buang air kecil berhenti mendadak. Pasien bekerja sebagai
supir hingga pasien mengakui jarang minum air putih dan sering menahan BAK.han buang air.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan Nyeri ketok pada CVA Kanan dan Ballotement ginjal tidak
teraba.
Batu saluran kemih adalah adanya batu di traktus urinarius. (ginjal, ureter, atau kandung
kemih, uretra) yang membentuk kristal; kalsium, oksalat, fosfat, kalsium urat, asam urat dan
magnesium.(Brunner & Suddath,2002). Batu saluran kemih atau Urolithiasis adalah adanya batu
Penyebab terbentuknya batu saluran kemih sampai saat ini belum diketahui pasti, tetapi ada
1. Infeksi
Infeksi saluran kencing dapat menyebabkan nekrosis jaringan ginjal dan akan menjadi inti
pembentukan batu saluran kemih . Infeksi bakteri akan memecah ureum dan membentuk
Adanya obstruksi dan stasis urine akan mempermudah pembentukan batu saluran kemih.
3. Ras
Pada daerah tertentu angka kejadian batu saluran kemih lebih tinggi daripada daerah lain,
Daerah seperti di Afrika Selatan hampir tidak dijumpai penyakit batu saluran kemih.
4. Keturunan
5. Air minum
Memperbanyak diuresis dengan cara banyak minum air akan mengurangi kemungkinan
terbentuknya batu ,sedangkan kurang minum menyebabkan kadar semua substansi dalam
urine meningkat
6. Pekerjaan
Pekerja keras yang banyak bergerak mengurangi kemungkinan terbentuknya batu daripada
7. Suhu
asupan air kurang dan tingginya kadar mineral dalam air minum meningkatkan insiden batu
saluran kemih
8. Makanan
kemih berkurang. Penduduk yang vegetarian yang kurang makan putih telur lebih sering
Mekanisme terbentuknya batu pada saluran kemih atau dikenal dengan urolithiasis belum
diketahui secara pasti. Namun demikian ada beberapa faktor predisposisi terjadinya batu antara
lain: peningkatan konsentrasi larutan urin akibat dari intake cairan yang kurang serta peningkatan
bahan-bahan organik akibat infeksi saluran kemih atau statis urin menjadikan sarang untuk
pembentukan batu.
Manifestasi klinis adanya batu dalam traktus urinarius tergantung pada adanya obstruksi,
1. Ketika batu menghambat aliran urin, terjadi obstruksi piala ginjal serta ureter proksimal.
a. nfeksi pielonefritis dan sintesis disertai menggigil, demam dan disuria, dapat terjadi
iritasi batu yang terus menerus. Beberapa batu menyebabkan sedikit gejala, namun
2. Batu di ginjal
b. Hematuri.
c. Nyeri berasal dari area renal menyebar secara anterior dan pada wanita nyeri kebawah
e. Diare.
3. Batu di ureter
d. Biasanya batu keluar secara spontan dengan diameter batu 0,5 – 1 cm.
dan hematuri.
b. Jika batu menimbulkan obstruksi pada leher kandung kemih akan terjadi retensi urin.
SDP, kristal ( sistin,asam urat,kalsium oksalat), pH asam (meningkatkan sistin dan batu
asam urat) alkali ( meningkatkan magnesium, fosfat amonium, atau batu kalsium fosfat),
urine 24 jam :kreatinin, asam urat kalsium, fosfat, oksalat, atau sistin mungkin meningkat),
kultur urine menunjukan ISK, BUN/kreatinin serum dan urine; abnormal (tinggi pada
serum/rendah pada urine) sekunder terhadap tingginya batu obstruktif pada ginjal
menyebabkan iskemia/nekrosis.
c. Hormon Paratyroid mungkin meningkat bila ada gagal ginjal ( PTH. Merangsang reabsobsi
d. Foto Rntgen; menunjukan adanya kalkuli atau perubahan anatomik pada area ginjal dan
sepanjang ureter.
e. IVP: memberikan konfirmasi cepat urolithiasis seperti penyebab nyeri, abdominal atau
f. Sistoureterokopi;visualiasi kandung kemih dan ureter dapat menunjukan batu atau efek
obstruksi.
Diagnosis
Terapia
1. Preventif
- Diet Air putih teratur minimal 8 gelas sehari ( ± 3 liter sehari)
- Jangan menahan BAK
2. Kuratif
- Ketoprofen supp 40mg
- Asam mefenamat tab 3x500mg
- Antasida tab 3x1
- Tamsulosin tab 1x 400mg
3. Edukasi
- Kontrol segera untuk penanganan lebih lanjut ke Sp. Urologi
DAFTAR PUSTAKA
Brunner & Suddarth (2002). Keperawatan Medikal Bedah, edisi 8, volume 2, EGC.Jakartta.
Carpenito, Linda Juall (1995) Rencana Asuhan & Dokumentasi Keperawatan ( terjemahan) PT
EGC, Jakarta.
Digiulio Mary, dkk (2007). Medical Surgical Nursing Demystified. New York Chicago San
Fransisco Lisbon London, Mexico City Milan New Delhi San Juan Seoul, Singapore
Sydney Toronto.
Soeparman, ( 1990), Ilmu Penyakit Dalam Jilid II, Balai Penerbit FKUI, Jakarta.
Sylvia dan Lorraine ( 1999). Konsep klinis proses-proses penyakit. Edisi empat, buku kedua. EGC.
Jakarta.