(MUHAMMAD IKHSAN BP 015) Rancang Bangun Mesin Pencacah Enceng Gondok Untuk Pembuatan Pupuk Organik
(MUHAMMAD IKHSAN BP 015) Rancang Bangun Mesin Pencacah Enceng Gondok Untuk Pembuatan Pupuk Organik
PENDAHULUAN
1
banyak ada di lingkungan kampus, kantor, dan perumahan (Suriadikarta and
Setyorini,2009), semua ini dapat dilakukan dengan sentuhan teknologi modern
dalam proses pembuatan pupuk kompos. Untuk menunjang kegiatan ini sangat
perlu dilakukan pemberdayaan potensi wilayah yang berpotensi untuk
meningkatkan kesejahteraan petani secara berkelanjutan karena ketersediaan
bahan baku akan lebih terjamin.
Mesin pencacah untuk membuat pupuk organik merupakan sebuah alat yang
berfungsi sebagai penghancur bahan organik seperti dedaunan, rumput-rumputan
dan sisa-sisa hasil pertanian dengan cara mencacahnya sampai dengan ukuran
kecil-kecil berkisar 2-5cm. Selama ini sisa-sisa hasil pertanian tidak pernah
dimanfaatkan dengan baik sehingga hanya menjadi limbah tanpa adanya nilai
guna tambahan. Selama ini pencacahan masih dilakukan secara manual. Efisiensi
produksi yang masih rendah, mengakibatkan rendahnya kuantitas. Akibatnya
kebutuhan pupuk kompos untuk petani tidak tercukupi. Padahal potensi wilayah
sangat besar sehingga tidak bisa dimanfaatkan secara optimal untuk peningkatan
skala produksi. Dengan adanya mesin pencacah ini diharapkan mampu menambah
nilai guna sisa-sisa hasil pertanian menjadi pupuk organik, sehingga bisa
memberikan manfaat tambahan dalam usahatani.
Proyek Usaha Mandiri (PUM) merupakan satu kegiatan yang harus
dilaksanakan oleh mahasiswa Politeknik Negeri Payakumbuh. Proyek Usaha
Mandiri ini merupakan sarana untuk pengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh
pada mata kuliah sebelumnya. Kegiatan ini dilaksanakan secara berkelompok
mahasiswa program studi Teknologi Mekanisasi Pertanian di bengkel Politeknik
Pertanian Negeri Payakumbuh.
1.2 Tujuan
1. Rancang bangun alat dan mesin pencacah eceng gondok untuk pembuatan
pupuk organik
2. Melakukan uji kinerja alat dan mesin pencacah enceng gondok untuk
pembuatan pupuk organik
3. Melakukan analisa ekonomi alat dan mesin
1.3 Manfaat
Adapun manfaat dari proyek usaha mandiri antara lain:
2
1. Menjadi media bagi mahasiswa untuk menerapkan ilmu yang telah
didapat selam perkuliahan untuk merancang dan membuat suatu alat
yang dapat bermanfaat bagi masyarakat banyak.
2. Menghadirkan mesin pencacah enceng gondok untuk pembuatan pupuk
organik yang berskala besar dan terjangkau oleh produsen skala
menengah dan kecil.
3. Membantu dalam pelaksanaan pratikum diUPT.Bengkel dan pemeliharaan
BAB II
TINJUAN PUSTAKA
3
Eceng gondok hidup mengapung di air dan kadang-kadang berakar dalam
tanah. Tingginya sekitar 0,4 - 0,8 meter. Tidak mempunyai batang. Daunnya
tunggal dan berbentuk oval. Ujung dan pangkalnya meruncing, pangkal tangkai
daun menggelembung. Permukaan daunnya licin dan berwarna hijau. Bunganya
termasuk bunga majemuk, berbentuk bulir, kelopaknya berbentuk tabung. Bijinya
berbentuk bulat dan berwarna hitam. Buahnya kotak beruang tiga dan berwarna
hijau. Akarnya merupakan akar serabut.
Eceng gondok tumbuh di kolam-kolam dangkal, tanah basah dan rawa,
aliran air yang lambat, danau, tempat penampungan air dan sungai. Tumbuhan ini
dapat beradaptasi dengan perubahan yang ekstrem dari ketinggian air, arus air,
temperatur dan racun-racun dalam air. Pertumbuhan eceng gondok yang cepat
terutama disebabkan oleh air yang mengandung nutrien yang tinggi, terutama
yang kaya akan nitrogen, fosfat dan potasium (Laporan FAO). Kandungan garam
dapat menghambat pertumbuhan eceng gondok seperti yang terjadi pada danau-
danau di daerah pantai afrika barat di mana enceng gondok akan bertambah
sepanjang musim hujan dan berkurang saat kandungan garam naik pada musim
kemarau.
Eceng gondok yang mengandung kadar air yang besar di dalam tubuhnya
yaitu sekitar 90 % merupakan suatu kuntungan dalam memanfaatkan sebagai
sumber biogas melalui proses peragian (Fermentasi) dengan bantuan bakteri
metan disamping angka rasio kandungan senyawa karbon dan nitrogen yang
tinggi yakni 30-35 (National Academy of Science di Amerika,1979). Sedangkan
menurut Abdullah (1997) menyatakan bahwa ratio C dan N eceng gondok yang
belum difermentasi ialah 35,04 dengan kandungan N sebesar 1,02 %.
Pada tahun 1979 menyatakan bahwa panen dan pasca panen di nyatakan
oleh FAO sebagai masalah besar kedua dalam sistem agribisnis karena terjadi kehi
langan hasil yang besar baik secara kualitatif dalam proses penyediaan pangan(Me
4
nteri Pertanian RI,2013).Oleh karena itu perlu adanya terobosan baru untuk meni
malisir masalah tersebut.
Alat dan mesin pertanian atau yang bisa disingkat dengan ASINTAN mer
upakan alat –alat yang digunakan dalam bidang pertanian untuk melancarkan dan
mempermudah petani dalam mengolah lahan dan hasil-hasil pertanian.Alat dan m
esin pertanian sangatlah berperan dalam berbagai kegiatan pertanian diantaranya a
dalah menyediakan tenaga untuk daerah yang kekurangan tenaga kerja antisipasi
minat kerja dibidang pertanian yang terus menurun,meningkatkan kapasitas kerja
sehingga luas tanam dan identitas tanam yang dapat meningkatkan kualitas sehing
ga ketepatan dan keseragaman proses dan hasil dapat di andalkan serta mutu terja
min,meningkatkan kenyamanan dan keamanan sehingga menambah produktivitas
kerja,mengerjakan tugas khusus atau sulit dikerjakan oleh manusia dan memberik
an peran dalam pertumbuhan disektor non pertanian (Anonim,2011)
5
Pertanian organik adalah sistem pertanian yang holistik yang mendukung
dan mempercepat biodiversiti, siklus biologi dan aktivitas biologi tanah.
Sertifikasi produk organik yang dihasilkan, penyimpanan, pengolahan, pasca
panen dan pemasaran harus sesuai standar yang ditetapkan oleh badan
standardisasi (IFOAM, 2008).
6
organik. Pola hidup sehat yang akrab lingkungan telah menjadi trend baru
meninggalkan pola hidup lama yang menggunakan bahan kimia non alami, seperti
pupuk, pestisida kimia sintetis dan hormon tumbuh dalam produksi pertanian.
Pola hidup sehat ini telah melembaga secara internasional yang mensyaratkan
jaminan bahwa produk pertanian harus beratribut aman dikonsumsi (food safety
attributes), kandungan nutrisi tinggi (nutritional attributes) dan ramah lingkungan
(eco-labelling attributes). Pangan yang sehat dan bergizi tinggi ini dapat
diproduksi dengan metode pertanian organik (Yanti, 2005).
7
2.4 Pupuk Organik
Pupuk organik dapat dibuat dari berbagai jenis bahan, antara lain sisa
tanaman (jerami, brangkasan, tongkol jagung, bagas tebu, sabut kelapa), serbuk
gergaji, kotoran hewan, limbah media jamur, limbah pasar, rumah tangga, dan
pabrik serta pupuk hijau. Oleh karena bahan dasar pembuatan pupuk organik
sangat bervariasi, maka kualitas pupuk yang dihasilkan sangat beragam sesuai
dengan kualitas bahan dasar dan proses pembuatannya.
Sangat penting untuk membuat kriteria dan seleksi terhadap bahan dasar
pupuk organik untuk mengawasi mutunya. Bahan dasar yang berasal dari sisa
tanaman dapat dipastikan sedikit mengandung bahan berbahaya seperti logam
berat misalnya Pb, Cd, Hg, dan As. Pupuk organik serta pupuk kandang, limbah
industri, dan limbah kota cukup mengkhawatir-kan karena disinyalir banyak
mengandung bahan berbahaya logam berat dan asam-asam fenolat yang dapat
mencemari lingkungan dan meracuni tanaman. Beberapa bahan berbahaya ini
justru terkonsentrasi dalam limbah cair dan produk akhir pupuk selama proses
pengomposan. Untuk itu sangat diperlukan aturan untuk menyeleksi penggunaan
bahan dasar pupuk organik yang mengandung bahan-bahan berbahaya dan
beracun (B3).
Komposisi hara dalam pupuk organik sangat tergantung dari sumber asal
bahan dasar. Menurut sumbernya, pupuk organik dapat diidentifikasi berasal dari
kegiatan pertanian dan nonpertanian. Dari pertanian dapat berupa sisa panen dan
8
kotoran ternak, sedangkan dari non pertanian dapat berasal dari sampah organik
kota, limbah industri, dan sebagainya (Tan 1993).
Kotoran hewan yang berasal dari usaha tani antara lain adalah ayam, sapi,
kerbau, babi, dan kambing. Komposisi hara pada masing-masing kotoran hewan
sangat bervariasi tergantung pada umur hewan, jumlah, dan jenis makanannya.
Secara umum, kandungan hara dalam kotoran hewan lebih rendah dari pada
pupuk anorganik. Oleh karena itu, dosis pemberian pupuk kandang jauh lebih
besar dari pada pupuk anorganik (Tabel 1). Selain sebagai sumber hara, pupuk
organik berfungsi juga sebagai pembenah tanah. Pupuk kandang selain
mengandung hara-hara yang dibutuhkan oleh tanaman juga mengandung asam-
asam humat, fulvat, hormon tumbuh, dan lain-lain yang bersifat memacu
pertumbuhan tanaman sehingga serapan hara oleh tanaman meningkat (Stevenson
1994).
Kandungan unsur kimia dan logam berat dari limbah cair industri sangat
bervariasi tergantung jenis industri. Limbah dari industri makanan relatif rendah
logam beratnya, namun uji mutu tetap perlu dilakukan untuk menjamin kualitas
limbah. Limbah dari peternakan umumnya mengandung hara lebih tinggi dan
sedikit logam berat, sehingga dapat digunakan sebagai pupuk organik. Limbah
dari industri oli dan beverage mengandung logam berat cukup tinggi sehingga
tidak direkomendasikan sebagai pupuk organic
Komposisi fisika, kimia, dan biologi pupuk organik sangat bervariasi dan
manfaatnya bagi tanaman tidak secara langsung terlihat, serta respon tanaman
9
relatif lambat. Pupuk organik diperlukan dalam dosis yang relatif tinggi (minimal
2t ha-1 MT-1). Selain mempunyai fungsi sebagai sumber hara dan pembenah
tanah, terdapat dampak negatif yang harus diwaspadai dari penggunaan pupuk
organik diantaranya adalah: a) penggunaan pupuk organik dengan bahan yang
sama secara terus menerus dapat menimbulkan ketidak-seimbangan hara; b)
penggunaan kompos yang belum matang dapat mengganggu pertumbuhan dan
produksi tanaman; dan c) kemungkinan adanya kandungan logam berat yang
melebihi ambang batas
Enceng gondok
Pupuk kandang
Dedak/Bokatul
Air bersih
Terpal
Bak pengomposan
Trichoderma.sp
2. Cara pembuatan
10
Gambar 2. Pupuk Organik Dari Eceng Gondok
Pupuk organik cair (POC) eceng gondok kandungan eceng gondok unsur
SiO2, calcium (ca), magnesium (Mg), kalium (K), natrium nitrat (Na), Chlorida
(Cl), cupper (Cu), Mangan (Mn), Ferum (Fe). Manfaat enceng gondok bagi
tanaman mempunyai zat humat yang bisa menghasilkan senyawa fitohara dan
mampu mempercepat akar tanaman. Hasil analisis kandungan unsur hara N,
1,98% P, 1,13% dan K 1,45
Alat
1. Pisau
2. Blender
4. Saringan
Bahan
11
2. Akar-akar tanaman yang mengandung Rhizoma (akar lamtoro, akar turi,
akar kumis kucing)
5. Gula 0,25 Kg
Langkah atau tata cara membuat pupuk organik cair dari eceng gondok terdiri dari
:
4. Masukkan air sebanyak 8 liter pada ember yang telah diisi bahan-bahan
yang sudah diblender halus.
7. Tuangkan yakult 2 botol pada ember yang telah berisi campuran tersebut.
10. Pada hari ketiga, kelima, dan ketujuh lakukan pembukaan. Anda perlu
berhati-hati saat membuka karena bisa meledak. Pada fase ini organisme
menghasilkan CO2 yang tinggi.
11. Setelah dibuka, aduk campuran tersebut selama kurang lebih 5 menit.
Biarkan terbuka selama 30 menit dan kemudian tutup kembali dengan
rapat.
12
12. Pada hari ke-15 sampai hari ke-21, apabila sudah tidak tercium bau yang
menyengat hidung berarti pupuk organik cair telah siap digunakan.
Mesin pencacah eceng gondok adalah sebuah alat bantu yang di rancang
untuk membantu mencacah eceng gondok menjadi hancur atau halus. Kemudian
dimasukkan ke dalam alat pencacah sehingga ketika keluar dari alat tersebut,
bentuk dan ukurannya tidak sama dengan bentuk sebelum dimasukkan ke dalam
alat tersebut. Dalam Kamus Bahasa Indonesia (2002: 576) didefinisikan bahwa
“Mesin adalah perkakas untuk menggerakkan atau membuat sesuatu yang
dijalankan dengan roda, digerakkan oleh tenaga manusia atau penggerak
manggunakan bahan bakar minyak atau tenaga alam”. Hal yang hampir sama
dikemukakan oleh Salim (1991: 458) menyatakan bahwa “Mesin adalah alat yang
mempunyai daya gerak atau tenaga baik dijalankan dengan motor penggerak
maupun tenaga manusia”. Dari definisi mesin yang dikemukakan oleh kedua
sumber di atas, tampak bahwa sumber pertama mendefinisikan mesin sebagai
kendaraan, sedangkan sumber kedua mesin sebagai alat yang dapat membantu
untuk meringankan kerja manusia. Jadi, pada dasarnya definisi dari kedua sumber
13
mempunyai tujuan yang sama. Akan tetapi, penjelasan definisi dari sumber kedua
lebih jelas dibanding sumber pertama jika disesuaikan dengan mesin pengolahan
Eceng Gondok karena mesin pengolah Eceng Gondok tersebut tidak digunakan
sebagai kendaraan yang dapat mengangkut atau membawa manusia dari suatu
tempat ke tempat yang lain, melainkan hanya digunakan untuk meringankan
pekerjaan manusia dalam pengolahan Enceng Gondok.
Dalam Kamus Bahasa Indonesia yang ditulis oleh Daryanto (1994) kata
pencacah berasal dari kata pencacah yang artinya hancur, halus, dan cerai berai.
Jika ditambahi dengan awalan peng- maka akan lebih mengarah pada sesuatu
berupa alat untuk menghaluskan sesuatu. Alat pencacah sangat identik dengan
menghaluskan suatu benda, namun tidak selamanya sesuatu yang dihaluskan itu
akan menjadi tidak berguna lagi jika dibandingkan dengan sebelum dihaluskan.
Namun, ada beberapa yang justru akan menjadi sangat lebih bermanfaat setelah
mengalami proses penghalusan apabila dibandingkan dengan sebelum dihaluskan,
salah satunya yaitu enceng gondok yang akan dibuat pupuk organik.
14
Gambar 4. Pencacahan Secara Manual
Cara kerja dari mesin pencacah enceng gondok untuk pembuatan pupuk
organik yaitu diawali dengan menyalakan motor penggerak listrik. Setelah
diperoleh putaran motor yang di inginkan, selanjutnya bahan dimasukan melalui
inlet secara berkala. Bahan yang masuk kedalam inlet akan masuk ke tabung
pencacah atau ruang pencacah yang didalam nya terdapat 3 buah pisau, pisau
tersebut digerakan oleh penggerak dengan menggunakan motor listrik yang
penyaluran daya nya langsung ke poros pemutar pisau. Selanjutnya bahan tersebut
tercacah oleh 3 buah pisau, hasil cacahan ditahan oleh plat penahan sebelum di
keluarkan ke outlet. Apabila hasil cacahan telah sesuai yang di inginkan plat
penahan dilepas kemudian hasil cacahan keluar melewati outlet dan ditampung
oleh wadah yang sudah disediakan.
15
demand tersebut secara baik dan memanfaatkan situasi itu sebagaipeluang dalam
mendapatkan keuntungan ekonomisnya secara optimal (Giatman, M. 2006)
Biaya Tetap (Fixed Cost ) adalah biaya yang dikeluarkan baik pada saat
mesin digunakan maupun dalam keadaan tidak digunakan. Biaya ini tidak
tergantung pada pemakaian alat atau mesin. Biaya penggunaan per jam tidak
berubah dengan penggunaan jam kerja tiap tahun dari pemakaian alat mesin
tersebut (Penson, et al., 1982 dalam Risyanto, 2007).Biaya tetap adalah biaya
minimal yang harus dikeluarkan oleh suatu perusahaan atau organisasi walaupun
alat dan mesin tidak dioperasikan (Irwan dan Novita, 2016).
Biaya Penyusutan D=
Dimana:
D = Biaya penyusutan (Rp/Thn)
P = Harga jual (Rp)
S = Harga Akhir (Rp) / 10% * P
N = Perkiraan umur ekonomis (Tahun)
2. Bunga Modal
Dimana:
I = Bunga modal (Rp/tahun)
i = Suku bunga bank (%/tahun)
3. Biaya Gudang
G = 1 % x Harga awal ( P )
G = Biaya Gudang ( %/Tahun)
P = Harga awal ( Rp)
Biaya Tetap = Biaya Penyusutan + Biaya Bunga Modal + Biaya Gudang
16
Biaya tidak tetap adalah biaya yang dikeluarkan tergantung sedikit atau
banyaknya alat dan mesin yang akan dioperasikan. Biaya ini sangat dipengaruhi
oleh jam pemakaian alat. (Irwan dan Novita, 2016).
Upah Operator =
Biaya Perawatan =
Dimana:
P = Harga awal
S = Nilai akhir
Biaya Listrik untuk pelanggan 2.200 Watt = 1467,28,- / Kwh
Biaya Tidak Tetap = Upah Operator + Biaya Perawatan + Biaya Listrik
BP
Dimana :
BP = Biaya Pokok (Rp/Kg)
BT = Biaya Tetap (Rp/Tahun)
X = Jumlah Jam Kerja (Jam/Tahun)
BTT = Biaya Tidak Tetap (Rp/Jam)
C = Kapasitas Alat (Kg/Jam)
Break Event Point (BEP) adalah keadaan alat atau mesin yang dihasilkan
tanpa keuntungan maupun rugi.Jumlah pendapatan sama besarnya dengan jumlah
biaya. Analisa ini mempelajari pengaruh timbal balik antara pendapatan, biaya
dan keuntungan. Rumus BEP yaitu, (Irwan dan Novita, 2016).
17
Dimana :
BEP = Break Event Point (Kg/Tahun)
BT = Biaya Tetap (Rp/Tahun)
BTT = Biaya Tidak Tetap (Rp/Jam)
C = Kapasitas (Kg/Jam)
R = Upah/Sewa Alat (Rp/Kg
2.7.2 RPM
Rpm (Rotation Per Minute) merupakan jumlah putaran dalam satu menit.
Dalam pembuatan mesin pencacah ini perlu menghitung Rpmnya, sehingga nanti
diperoleh Rpm yang tepat dalam proses pencacahan . Apabila Rpm terlalu rendah
maka pencacahan akan memakan waktu yang lama dan apabila Rpm lerlau tinggi
maka pisau-pisau dan poros akan mengalami kerusakan(crushing). Rumus
menghitung Rpm yaitu, jumlah putaran awal dibagi ratio gear ataupun pully
(Djinis dan Putera, 2016). Dengan rumus sebagai berikut
Ns = (120.F)/P
Ns = kecepatan singkron motor dalam satuan rpm
F = Frekuensi(hz)
18
P = jumlah kutub motor
2.7.3 Torsi
Torsi merupakan kekuatan lengan yang diperoleh dari perbandingan antara
daya dan penjang lengan. Dalam mesin pencacah perlu dihitung torsinya untuk
mengetahui besar torsi yang tepat pada poros pisau-pisau pencacah sehingga
mampu mencincang menjadi butir-butiran halus. Untuk menghitung torsi pada
poros dapat menggunakan rumus dibawah ini (Djinis dan Putera, 2016).
Dimana :
P = Daya putar poros (watt)
= Torsi (N.m)
RPM poros = Banyaknya putaran poros tiap menit
60 Konversi satuan, 1 menit = 60 detik
BAB III
METODE PELAKSANAAN
19
2019, yang dilakukan oleh mahasiswa Program Studi Teknologi Mekanisasi
Pertanian Politenik Pertanian Negeri Payakumbuh. Dilaksanakan di workshop
Logam Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh.
3.2.1 Alat
3.2.2 Bahan
Bahan-bahan yang digunakan pada Rncang Bangun Mesin Pencacah Enceng
Gondok Untuk Pembuatan Pupuk Organik ini dapat dilihat dari tabel sebagai
berikut:
No. Bahan Spesifikasi Kebutuhan
20
1. Besi Siku 4mm, tebal 4mm 1 Batang
2. Besi Plat Tebal 3 mm ¼ Lembar
3. Besi As 1 inchi,Panjang 1m 1 Batang
4. Besi As 2 inchi,Panjang 20cm 1 Batang
5. Besi Plat Tebal2mm 1 Buah
6. Besi plat Tebal 2 mm ¼ Lembar
7. Mur M24 1 Buah
8. Baut Ø12mm 4 Buah
9. Elektroda NK 2,6 1 Kg
10. Motor Listrik 1/2 HP 1 Unit
11. Baut M16 4 buah
12. Cat Semprot Warna biru 1 Kaleng
13. Cat Semprot Warna Hitam 1 Kaleng
MULAI
IDENTIFIKASI
MASALAH
21
PENYEMPURNAAN IDE
RANCANGAN DAN PEMBUATAN
GAMBAR KERJA
PEMBUATAN KOMPONEN
PERAKITAN MESIN
TIDAK
BERHASI
L
TIDAK
SIAP PAKAI
Ya
SELESAI
Gambar .Bagan Alir Pembuatan Mesin Pencacah Enceng Gondok Untuk Pupuk
1. Inlet
22
Berfungsi sebagai wadah untuk memasukan enceng gondok ke wadah
pencacahan.
2. Pisau Pencacah
3. Unit Kerangka
4. Outlet
5. Tabung Pencacah
6. Motor Penggerak
Berfungsi sebagai sumber tenaga putar yang bersumber dari aliran arus
listrik AC.
7. Plat Penahan
23
Komponen-komponen mesin pencacah enceng gondok untuk
pembuatan pupuk organik antara lain:
Gambar 5. Inlet
24
Gambar 6. Pisau Pencacah
25
Gambar 8. Tabung Pencacah
Gambar 8. Outlet
26
Gambar 9. Plat Penahan
27
3.3.1 Kapasitas Alat
Untuk menghitung kapasitas alat dapat dilihat pada rumus dibawah ini:
Keterangan :
C = Kapasitas Alat (Kg/Jam)
EG = (Kg)
3.3.2 RPM
Untuk mencari RPM motor listrik dapat dilihat rumus dibawah ini:
Ns = (120.F)/P
Ns = kecepatan singkron motor dalam satuan rpm
F = Frekuensi(hz)
P = jumlah kutub motor
3.3.3 Torsi
Untuk menghitung torsi dapat dilihat rumus dibawah ini:
Dimana :
P = Daya putar poros (watt)
= Torsi (N.m)
RPM poros = Banyaknya putaran poros tiap menit
61 Konversi satuan, 1 menit = 60 detik
28
3.4.1 Biaya Tetap
Rumus menghitung biaya tetap dapat dilhat rumus dibawah ini:
D=
Dimana:
D = Biaya penyusutan (Rp/Thn)
P = Harga jual (Rp)
S = Harga Akhir (Rp) / 10% * P
N = Perkiraan umur ekonomis (Tahun)
2. Bunga Modal
Dimana:
I = Bunga modal (Rp/tahun)
i = Suku bunga bank (%/tahun)
3. Biaya Gudang
G = 1 % x Harga awal ( P )
G = Biaya Gudang ( %/Tahun)
P = Harga awal ( Rp)
Biaya Tetap = Biaya Penyusutan + Biaya Bunga Modal + Biaya Gudang
Upah Operator=
Biaya Perawatan =
Dimana:
P = Harga awal
29
S = Nilai akhir
Biaya Listrik untuk pelanggan 2.200 Watt = 1467,28,- / Kwh
Biaya Tidak Tetap = Upah Operator + Biaya Perawatan + Biaya Listrik
BP
Dimana :
BP = Biaya Pokok (Rp/Kg)
BT = Biaya Tetap (Rp/Tahun)
X = Jumlah Jam Kerja (Jam/Tahun)
BTT = Biaya Tidak Tetap (Rp/Jam)
C = Kapasitas Alat (Kg/Jam)
Untuk menghitung Break Even Point dapat dilihat pada rumus dibawah ini:
Dimana :
C = Kapasitas (Kg/Jam)
30
3.5 Prinsip Kerja Dari Mesin Pecacah Enceng Gondok Untuk Pembuatan
Pupuk Oragnik
Cara kerja dari mesin pencacah enceng gondok untuk pembuatan pupuk
organik yaitu diawali dengan menyalakan motor penggerak listrik. Setelah
diperoleh putaran motor yang di inginkan, selanjutnya bahan dimasukan melalui
inlet secara berkala. Bahan yang masuk kedalam inlet akan masuk ke tabung
pencacah atau ruang pencacah yang didalam nya terdapat 3 buah pisau, pisau
tersebut digerakan oleh penggerak dengan menggunakan motor listrik yang
penyaluran daya nya langsung ke poros pemutar pisau. Selanjutnya bahan tersebut
tercacah oleh 3 buah pisau, hasil cacahan ditahan oleh plat penahan sebelum di
keluarkan ke outlet. Apabila hasil cacahan telah sesuai yang di inginkan plat
penahan dilepas kemudian hasil cacahan keluar melewati outlet dan ditampung
oleh wadah yang sudah disediakan.
31
No Kegiatan Bulan 1 Bulan 2 Bulan 3 Bulan 4
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Persiapan
2. Pembelian bahan
3. Pembuatan alat
4. Uji coba dan perbaikan
alat
5. Penulisan laporan dan
seminar
Harga
No Nama Bahan Spesifikasi Kebutuhan @(Rp) Total(Rp)
1. Besi Siku 4mm, tebal 4mm 1 Batang Rp.102.000 Rp.102.000
32
2. Besi Plat Tebal 3 mm ¼ Lembar Rp.190.750 Rp.190.750
3. Besi As Ø1 inchi,Panjang 1m 1 Batang Rp.96.000 Rp.96.000
4. Besi Pipa Ø1,5 inchi,Panjang 1 Batang Rp.24.000 Rp.24.000
30cm
5. Besi plat Tebal 2mm 1 Buah Rp.310.500 Rp.310.500
6. Besi plat Tebal 2 mm ¼ Lembar Rp.77.5000 Rp.77.5000
7. Mur M24 1 Buah Rp.45.000 Rp.45.000
8. Baut mur kuning Ø12mm 4 pasang RP.2.000 Rp.8.000
9. Elektroda NK 2,6 1 Kg Rp.120.000 Rp.120.000
10. Motor Listrik 1/2 HP 1 Unit Rp.935.000 Rp.935.000
11. Baut M16 4 buah Rp.2500 Rp.10.000
12. Cat Semprot Warna biru 1 Kaleng Rp.20.000 Rp.20.000
13. Cat Semprot Warna Hitam 1 Kaleng Rp.20.000 Rp.20.000
TOTAL BIAYA Rp.1.958.750
33