Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN RENCANA BIMBINGAN KLINIK

TEKNIK BEDSIDE TEACHING


“ MENILAI MMT (MANUAL MUSCLE TESTING)”

A. Identitas Mata Kuliah

Mata Kuliah : Keperawatan Medikal Bedah


Sub Pokok Bahasan : Menilai MMT “Manual Muscle Testing”

Waktu : 30 menit
Pertemuan ke :1

Hari : Rabu, 9 Januari 2019


Ruang : Ruang Unit Stroke RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda

Koordinator : Ns. Chrisyen Damanik, S.Kep.,M.Kep


Pembimbing Klinik : Supardi, SST

Pembimbing Akademik : Ns. Chrisyen Damanik, S.Kep.,M.Kep


Mahasiswa Bimbingan : 1. Mustika

2. Nawalinda Laili
B. Tujuan Pembelajaran

1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti pembelajaran klinik ini Mahasiswa mampu melakukan dan menjelaskan

pemeriksaan Manual Muscle Testing (MMT) serta menginterpretasikan hasil pemeriksaan.


2. Tujuan Khusus

a. Mahasiswa mampu mempersiapkan alat dan pasien untuk pemeriksaan Manual Muscle
Testing (MMT).

b. Mahasiswa mampu memberikan instruksi dan melakukan pemeriksaan Manual Muscle


Testing (MMT) dengan langkah-langkah yang benar.

C. Metode dan Teknik Bimbingan

Teknik bimbingan yang digunakan adalah Bedside teaching.


D. Rincian Kegiatan
N KOMPETENSI JENIS KEGIATAN WAKT METODE/ HASIL YANG

O U TEKNIK DIHARAPKAN
1 Mahasiswa mampu Mahasiwa 1 menit Peserta didik

mengetahui tujuan menjelaskan tentang memahami pengertian


tindakan penilaian pengertian MMT pemeriksaan MMT

MMT. “Manual Muscle yaitu sebuah teknik


Testing” pemeriksaan kekuatan

otot.
Mahasiswa 2menit Peserta didik
menjelaskan tujuan memahami tujuan dari

penilaian MMT penilaian MMT adalah


“Manual Muscle untuK mengukur

Testing” kenormalan fungsi otot


dan hasil pengukuran

adalah :
0 = Kontraksi otot

tidak terdeteksi
dengan palpasi

1 = Adanya kontraksi
otot dan tidak ada

pergerakan sendi
2 = Adanya kontraksi

otot dan adanya


pergerakan sendi full

ROM
3 = Adanya kontraksi

otot, adanya
pergerakan sendi full

ROM dan mampu


melawan gravitasi

4 = Adanya kontraksi

otot, adanya
pergerakan sendi full

ROM, mampu melawan


gravitasi dan tahanan

minimal
5 = Mampu melawan

tahanan maksimal
Mahasiswa 2 menit Peserta didik
E. Evaluasi

1. Prosedur : Bedside teaching


2. Jenis test : Skill, attitude, cognitive

3. Bentuk : Observasi
4. Alat test : SPO, checklist

LAMPIRAN MATERI
PENILAIAN MMT ( Manual Muscle Testing )

A. Definisi
Manual Muscle Testing (MMT) adalah salah satu usaha untuk menentukan atau mengetahui kemampuan
seseorang dalam mengontraksikan otot atau group otot secara voluntary. MMT standar sebagai ukuran

kekuatan tidak akan sesuai atau cocok untuk seseorang yang tidak dapat mengkontraksikan ototnya secara
aktif dan disadari. Dengan demikian, seseorang yang mengalami gangguan sisten syaraf pusat yang

memperlihatkan spastisitas otot tidak cocok untuk dilakukan MMT. Pemeriksaan kekuatan otot
menggunakan MMT akan membantu penegakan diagnosis klinis, penentuan jenis terapi, jenis alat bantu

yang diperlukan, dan prognosis.

B. Penggunaan MMT digunakan untuk

1. Untuk membantu menegakkan diagnosa.

2. Untuk menentukan jenis-jenis terapi atau terapi apa yang harus diberikan
3. Untuk menentukan jenis-jenis alat-alat bantu yang diperlukan oleh pasien misalnya : ortoses, splin atau

alat bantu ambulasi.

4. Untuk menentukan prognosis

C. Proses pelaksanaan MMT

1. Pasien diposisikan sedemikian rupa sehingga otot mudah berkontraksi sesuai dengan kekuatannya.
Posisi yang dipilih harus memungkinkan kontraksi otot dan gerak mudah diobservasi

2. Bagian tubuh yang dites harus terbebas dari pakaian yang menghambat

3. Berikan penjelasan dan contoh gerakan yang harus dilakukan

4. Pasien mengkontraksikan ototnya dan stabilisasi diberikan pada segmen proksimal

5. Selama terjadi kontraksi, gerakan yang terjadi diobservasi, baik palpasi pada tendon atau perut otot

6. Memberikan tahanan pada otot yang bergerak degan luas gerakan sendi penuh dan melawan gravitasi

7. Melakukan pencatatan hasil MMT

D. Nilai Kekuatan Otot

No Nilai Keterangan
1 Nilai 0 Kontraksi otot tidak terdeteksi dengan palpasi
2 Nilai 1 Adanya kontraksi otot dan tidak ada

pergerakan sendi
3 Nilai 2 Adanya kontraksi otot dan adanya pergerakan

sendi full ROM


4 Nilai 3 Adanya kontraksi otot, adanya pergerakan

sendi full ROM dan mampu melawan gravitasi


5 Nilai 4 Adanya kontraksi otot, adanya pergerakan

sendi full ROM, mampu melawan gravitasi dan


tahanan minimal
6 Nilai 5 Mampu melawan tahanan maksimal
E. Faktor yang mempengaruhi hasil MMT

Terapis harus menyadari bahwa adanya gangguan-gangguan muskulo skeletal akan menyebabkan otot-otot
menjadi lebih cepat ataupun lebih mudah lelah dari pada dalam keadaan normal. Dengan alasan tersebut,

sebaiknya jangan melakukan MMT terhadap banyak otot di sekitar satu persendian secara terus menerus
dalam satu sesion. Contohnya : pertama kita melakukan MMT untuk sebagian otot daerah tangan ,

kemudian ganti otot daerah siku dan seterusnya. Baru kita lanjutkan untuk otot daerah tangan yang lain.
a. Posisi

b. Tes Lingkup Gerak Sendi


c. Palpasi

d. Tahanan
e. Stabilisasi

f. Substitusi
g. Motivasi dari Pasien atau klien

h. Adanya rasa nyeri

PENILAIAN MANUAL MUSCLE TESTING ( MMT )

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

PENGERTIAN Pemeriksaan kekuatan otot dengan menggunakan MMT (Manual Muscle


Testing)
TUJUAN Mengukur kenormalan fungsi otot
KEBIJAKAN 1. Pasien baru
2. Evaluasi perkembangan kondisi pasien
PETUGAS 1. Perawat
PERALATAN 1. Alat tulis
PROSEDUR A. Tahap Prainteraksi
1. Melakukan verifikasi data sebelumnya bila ada
PELAKSANAAN
2. Mencuci tangan
3. Menempatkan alat di dekat pasien dengan benar
B. Tahap Orientasi
1. Memberikan salam sebagai pendekatan terapeutik
2. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada keluarga
3. Menanyakan kesiapan klien sebelum kegiatan dilakukan
C. Tahap Kerja
1. Mengatur posisi pasien
2. Menempatkan diri di sebelah kanan pasien , bila memungkinkan.
3. MMT (Manual Muscle Testing)
Kekuatan otot ekstremitas atas,
a.Otot bahu
 Meminta klien melakukan fleksi pada lengan dan beri tahanan
 Lakukan prosedur yang sama untuk gerakan ekstensi lengan, lalu

beri tahanan
 Nilai kekuatan otot dengan menggunakan skala 0-5

b. otot siku
 Minta klien melakukan gerakan fleksi pada siku dan beri tahanan
 Lakukan prosedur yang sama untuk gerakan ekstensi siku, lalu beri
tahanan
 Nilai kekuatan otot dengan menggunakan skala 0-5

c. otot pergelangan tangan


 Letakkan lengan bawah klien diatas mena dengan telapak tangan

menghadap keatas
 Minta klien untuk melakukan gerakan fleksi telapak tangan dengan
melawan tahanan
 Nilai kekuatan otot dengan menggunakan nilai 0-5
d. otot jari-jari tangan
 Minta klien untuk menggunakan jari-jari dengan melawan tahanan
 Nilai kekuatan otot dengan menggunakan skala 0-5

Kekuatan otot ekstremitas bawah,


a. otot panggul
 Atur posisi tidur klien, lebih naik pemeriksaan dilakukan dalam posisi

supine
 Minta klien untuk melakukan gerakan fleksi tungkai dengan
melawan tahanan
 Minta klien untuk melakukan gerakan abduksi dan adduksi tungkai

dengan melawan tahanan


 Nilai kekuatan otot dengan menggunakan skala 0-5

b. otot lutut
 Minta klien untuk melakukan gerakan fleksi lutut dengan melawan

tahanan
 Nilai kekuatan otot dengan menggunakan skala 0-5

c. otot pergelangan kaki


 Minta klien untuk melakukan gerakan plantarfleksi
 Nilai kekuatan otot dengan menggunakan skala 0-5

d. otot jari-jari kaki


 Minta klien untuk melakukan gerakan fleksi dan ekstensi jari-jari kaki
dengan melawan tahanan
 Nilai kekuatan otot dengan menggunakan skala 0-5

4. Menilai hasil pemeriksaan


Penulisan nilai hasil pengkajian:
tangan kanan tangan kiri

jari,pergelangan tangan jari, pergelangan tangan


Siku, bahu Siku, bahu

kaki kanan kaki kiri

panggul,lutut, panggul, lutut


pergelangan kaki, jari pergelangan kaki, jari

D. Tahap Terminasi
1. Melakukan evaluasi tindakan
2. Berpamitan dengan klien
3. Membereskan alat-alat
4. Mencuci tangan
5. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan
CHECKLIST PENILAIAN PENCAPAIAN KOMPETENSI ASPEK KETERAMPILAN

PENILAIAN MANUAL MUSCLE TESTING (MMT)

NO ASPEK YANG DINILAI NILAI


0 1 2
A ALAT
1 Alat Tulis
B Tahap Prainteraksi
1 Melakukan verifikasi data sebelumnya bila ada
2 Mencuci tangan
3 Menempatkan alat di dekat pasien dengan benar
C Tahap Orientasi
1 Memberikan salam sebagai pendekatan terapeutik
2 Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada

keluarga
3 Menanyakan kesiapan klien sebelum kegiatan dilakukan

D Tahap Kerja
1 Mengatur posisi pasien
2 Kekuatan otot ekstremitas atas

Otot bahu
 Meminta klien melakukan fleksi pada lengan

dan beri tahanan


 Lakukan prosedur yang sama untuk gerakan
ekstensi lengan, lalu beri tahanan
 Nilai kekuatan otot dengan menggunakan

skala 0-5
Otot siku

 Minta klien melakukan gerakan fleksi pada siku


dan beri tahanan
 Lakukan prosedur yang sama untuk gerakan

ekstensi siku, lalu beri tahanan


 Nilai kekuatan otot dengan menggunakan
skala 0-5

Otot pergelangan tangan


 Letakkan lengan bawah klien diatas mena

dengan telapak tangan menghadap keatas


 Minta klien untuk melakukan gerakan fleksi
telapak tangan dengan melawan tahanan
 Nilai kekuatan otot dengan menggunakan nilai
0-5

Otot jari tangan


 Minta klien untuk menggunakan jari-jari

dengan melawan tahanan


 Nilai kekuatan otot dengan menggunakan
skala 0-5
3 Kekuatan otot ektremitas bawah,

Otot panggul
 Atur posisi tidur klien, lebih naik pemeriksaan

dilakukan dalam posisi supine


 Minta klien untuk melakukan gerakan fleksi
tungkai dengan melawan tahanan
 Minta klien untuk melakukan gerakan abduksi

dan adduksi tungkai dengan melawan tahanan


 Nilai kekuatan otot dengan menggunakan
skala 0-5

Otot lutut
 Minta klien untuk melakukan gerakan fleksi

lutut dengan melawan tahanan


 Nilai kekuatan otot dengan menggunakan
skala 0-5

Otot pergelangan kaki


 Minta klien untuk melakukan gerakan

plantarfleksi
 Nilai kekuatan otot dengan menggunakan
skala 0-5

Otot jari kaki


 Minta klien untuk melakukan gerakan fleksi

dan ekstensi jari-jari kaki dengan melawan


tahanan
 Nilai kekuatan otot dengan menggunakan

skala 0-5
4 Menilai hasil pemeriksaan
E Tahap Terminasi
1 Melakukan evaluasi tindakan
2 Berpamitan dengan klien
3 Membereskan alat-alat
4 Mencuci tangan
5 Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan
TOTAL

DAFTAR PUSTAKA

Potter, patricia A & Perry, Anne Griffin (2006). Buku Ajar Fundamental Keperawatan . Edisi 4. Jakarta:

EGC.
Warfield, Carol. 2009. Segala Sesuatu yang perlu anda ketahui terapi medis . Jakarta : Gramedia

Widiasarana Indonesia.
Departemen Kesehatan RI (Depkes RI). 2010. Penerapan proses keperawatan pada klien dengan

gangguan system musculoskeletal. Jakarta. Bakti Husada


Mutaqqin, Arif. 2008. Buku Ajar Asuhan Keperawatan Dengan Gangguan Sistem Persarafan . Jakarta: Salemba
Medica

Anda mungkin juga menyukai