Anda di halaman 1dari 17

SISTEM MANAJEMEN RUANG LINGKUP

PROYEK
(PROJECT SCOPE MANAGEMENT)
 Tujuan Pembelajaran

Setelah mempelajari modul, peserta


Menerapkan Sistem Manajemen Ruang
Lingkup (Scope Management).
·
.
II : PERENCANAAN DAN DEFINISI RUANG
LINGKUP PROYEK
 Project scope management plan/rencana
lingkup manajemen proyek : adalah
suatu alat perencanaan yang menjelaskan
bagaimana tim menggambarkan
scope/lingkup proyek, mengembangkan
project scope statement/ pernyataan
lingkup proyek secara rinci dan bagaimana
mengendalikan scope proyek.
Project Scope diawali dari
analisis informasi yang terdapat
pada :
 project charter
 preliminary project scope statement/pernyataan
lingkup proyek awal,
 Project management plan/rencana manajemen proyek
yang telah mendapatkan persetujuan/versi terbaru.
 Historical information/ informasi secara historis yang
terdapat pada Organizational process assets/ proses
yang dimiliki organisasi dan
 yang terkait dengan Enterprise environmental
factors/faktor lingkungan usaha
yang lebih luas.
DELIVERABLES/HASIL SERAHAN PROYEK

 Deliverable/hasil serahan didefinisikan


dengan menggunakan teknik dan cara :
a. Analisis produk,
b. Alternatif identifikasi,
c. Analisis stakeholder /Pemangku
kepentingan,
d. Kebijakan pakar.
IDENTIFIKASI DELIVERABLE/HASIL SERAHAN UTAMA DAN
KOMPONEN UNTUK MENCIPTAKAN WORK BREAKDOWN
STRUCTURE (WBS) SECARA HIRARQI DAN KLASIFIKASI

 Meskipun setiap proyek adalah unik, suatu


WBS dari proyek yang lalu bisa dan
sering digunakan sebagai tamplate untuk
proyek baru, karena beberapa proyek
yang lalu akan menyerupai proyek yang
lain sampai taraf tertentu
 Contoh hal-hal yang diperlukan untuk
menyusun work breakdown structure
pada proyek konstruksi adalah :

• Dokumen tender (Gambar , Spesifikasi ,


persyaratan , Surat perjanjian, addenda).
• Informasi Informasi yang diperoleh dari
survey lokasi proyek.
• Rencana metode pelaksanaan.
• Pengalaman & pengetahuan cost engineer ,
untuk proyek sejenis.
WORK BREAKDOWN STRUCTURE (WBS) DARI
TINGKAT DELIVERABLE/HASIL SERAHAN UTAMA
(LEVEL 1)

 WBS adalah suatu hirarki dari susunan


komponen Proyek/total lingkup proyek
yang dipecah dengan mengelompokkan
menjadi lebih kecil yang
menggambarkan suatu deliverable/hasil
serahan proyek yang dilaksanakan oleh tim
proyek.
Step decomposisi :
1. Mengidentifikasi deliverables pokok dari proyek

2. Susun dan mengorganisir WBS

3. Merinci WBS mulai tingkatan paling atas ke dalam


komponen tingkat yang lebih rendah, dengan
mengambil langkah jika ada keterbatasan biaya dan
waktu dapat dikembangkan sesuai tingkatan

4. Mengembangkan dan membuat kode identifikasi


dan komponen WBS

5. Memverifikasi ketepatan dari pembagian elemen


MENETAPKAN LEVEL WBS

 menetapkan tingkat/level WBS


perhatian dari hal hal sebagai berikut :
a. Tingkat rincian.
b. Tingkat Risiko.
c. Tingkat Kendali.
d. Ketepatan meng estimate.
e. Nilai paket pekerjaan.
f. Paket pekerjaan dengan man hour.
SISTEM PENOMERAN WBS

 Dapat memperhatikan beberapa hal antara lain :


a. Dihubungkan dengan account proyek, account
perusahan, account pelanggan
b. Dihubungkan dengan penanggung jawab yang
menyelesaikan pekerjaan.
c. Penggunaan dalam mengurutkan susunan proyek
secara hirarki untuk kepentingan pelaporan, tujuan
perencanaan dan
d. Dapat disusun menurut abjad, dengan huruf atau
angka atau gabungan hurup dan angka.
SISTEM KALENDERING WBS
 Sistem kalendering WBS dapat menggunakan
komponen waktu yang telah tersedia dan disesuaikan
dengan persyaratan dan kebutuhan.
a. Menguraikan kapan ketersediaan waktu untuk
pekerjaan yang harus dilaksanakan

b. Menggambarkan satuan waktu, lamanya pekerjaan


dalam mingguan, dan periode tidak bekerja :

c. Semua aktivitas harus ditetapkan dengan kalender.

d. Jenis proyek memerlukan beberapa kalendar untuk


menunjukkan perbedaan pola pekerjaan ( unit waktu
harus sama)
PAKET PEKERJAAN (WORK PACKAGE)
 ditetapkan dengan gambaran sebagai berikut :

a. Menggambarkan unit pekerjaan pada tingkat dimana pekerjaan


dilaksanakan.

b. Memberi tanda dengan jelas satu paket pekerjaan dari semua


yang telah ditempatkan menjadi kelompok yang berfungsi tunggal.

c. Digambarkan dengan jelas tanggal mulai dan selesainya yang


mewakili penyelesaian secara fisik.

d. Menetapkan suatu anggaran dalam bentuk dolar/rupiah , jam


kerja atau lain unit yang yang terukur.

e. Pemberian batas pekerjaan yang harus dilaksanakan dengan


waktu yang relatif pendek untuk mempersingkat proses pekerjaan.
Contoh work breakdown structure (WBS)
WBS Proyek Gedung Kantor 40 Lantai

Anda mungkin juga menyukai