2. WBS membantu dalam pengawasan dan peramalan biaya, jadwal, dan informasi mengenai
produktifitas yang meyakinkan anggota manajemen proyek sebagai dasar untuk membuat
perundingan.
1. Mengurangi kompleksitas
2. Fasilitas penjadwalan dan pengendalian
3. Estimasi Biaya (Cost Estimation)
4. Penyusunan anggaran (Cost Budgeting)
5. Perencanaan manajemen Risiko
6. (Risk Management Planning)
7. Identifikasi aktivitas(Activity Definition)
structure wbs pada penulisan ilmiah
Dapat dilihat dari gambar di atas, yang dijadikan project adalah pembuatan website
Pemesanan Tiket Bus Online PO. Harapan Jaya dan ditempatkan pada level 1. Di level 1 ini
menjelaskan project apa yang akan kita rancang atau sebagai judul dari sebuah perancangan.
Service (Pelayanan) menjelaskan bentuk pelayanan apa saja yang diberikan dari website
Pemesanan Tiket Bus Online PO. Harapan Jaya. Dari pelayanan ini customer dapat
mendapatkan informasi yang dibutuhkan dalam hal pemesanan tiket bus.
Hardware menjelaskan Perangkat keras apa saja yang digunakan dalam pembuatan website
Pemesanan Tiket Bus Online PO. Harapan Jaya. Penggunaan hardware sangat penting untuk
mendukung dalam pembuatan website tersebut
Software menjelaskan Perangkat lunak apa saja yang digunakan dalam pembuatan website
Pemesanan Tiket Bus Online PO. Harapan Jaya. Software dalam pembuatan website tersebut
harus dapat memenuhi kriteria dari tujuan dibuatnya website Pemesanan Tiket Bus Online
PO. Harapan Jaya .
Seperti yang telah kita ketahui, WBS itu mempunyai elemen penting dari sebuah
perancanaan. Karena dapat memberikan kerangka tentang :
2. Pembuatan perencanaan.
3. Pembuatan network dan perencanaan pengawasan.
WBS merupakan elemen penting, karena memberikan kerangka yang membantu, antara lain
dalam :
Adapun 3 manfaat utama WBS dalam proses perencanaan dan pengendalian proyak
sebagai berikut :
1. Analisa WBS yang melibatkan manajer fungsional dan personel yang lain dapat
membantu meningkatkan akurasi dan kelangkapan pendefinisian proyek.
2. Menjadi dasar anggaran dan penjadwalan.
3. Menjadi alat control pelaksanaan proyek, karena panyyimpanan biaya dan jadwal
paket kerja tertentu dapat dibandingkan dengan WBS.
WBS sering diwujudkan dalam bentuk diagram pohon aktivitas yang berorientasi tugas dan
diorganisasi berdasarkan phase pekerjaan atau produk proyek. Jika diorganisasi berdasarkan
produk disebut juga dengan Product Breakdown Structure.
Mendefinisikan Aktivitas
Pada diagram proyek telah tercantum rencana mulai dan selesainya sebuah proyek
dan ini merupakan langkah awal untuk membuat jadwal lebih detail. Berdasarkan diagram
proyek, manajer proyek mengembangkan statemen ruang lingkup danWBS
Definisi aktvitas merupakan hasil dari tim proyek dalam mengembangkan lebih detail dari
WBS dengan penjelasan yang mendukungnya. Tujuan dari proses ini adalah agar tim proyek
memahami secara lengkap seluruh pekerjaan yang harus dikerjakan sebagai bagian dari ruang
lingkup proyek. Aktivitas ini merupakan elemen pekerjaan yang diukur kinerjanya karena
memiliki durasi, biaya dan kebutuhann sumber daya yang diharapkan.
Pengurutan Aktivitas
Pengurutan aktivitas mencakup review aktivitas dalam detail WBS, diskripsi produk
detail, asumsi dan batasan-batasan yang menunjukkan keterkaitan antar aktivitas. Termasuk
di dalamnya mengevaluasi alasan-alasan ketergantungan dan perbedaan tipe-tipe
ketergantungan. Ketergantungan atau keterkaitan menunjukkan urutan dari aktivitas atau
tugas, seperti, apakah aktivitas harus selesai sebelum aktivitas lain di mulai? Apakah bisa
beberapa aktivitas dikerjakan secara paralel? Apakah bisa beberapa aktivitas sebagian
overlap? Menetapkan relasi atau ketergantungan antar aktivitas memeliki pengaruh yang
signifikan pada pengembangan dan pengelolaan jadwal proyek.
Alat bantu untuk menggambarkan urutan aktivitas adalah Diagram Jaringan Kerja
Proyek (Project Network Diagrams). Diagram jaringan kerja proyek menampilkan secara
skematik dan logik hubungan dan urutan aktivitas proyek. Contoh dari diagram jaringan kerja
proyek ditunjukkan pada gambar
Pada gambar 1.2 mengilustrasikan sebuah proyek menggunakan metode PDM. Aktivitas
ditempatkan dalam kotak sekalikus mewakili node. Garis panah menunjukkan relasi antar
aktivitas. Masing-masing kotak aktivitas memuat:tanggal mulai dan tanggal selesai, nomor
ID aktivitas, lama aktivitas, dan nama sumber daya yang digunakan.
Setelah mendefinisikan aktivitas dan menetapkan urutan, proses perencanaan dalam
manajemen waktu berikutnya adalah mengestimasi durasi dari setiap aktivitas. Hal ini sangat
penting karena durasi merupakan waktu riil yang diperlukan oleh sebuah aktivitas.
Mengembangkan Jadwal
Pengembangan jadwal merupakan proses akhir yang menunjukkan tanggal mulai dan
tanggal selesainya sebuah proyek. Tujuan dari pengembangan jadwal adalah menemukan
jadwal proyek yang realistis dan sebagai dasar monitoring kemajuan proyek dipandang dari
dimensi waktu.
Beberapa alat dan teknik yang membantu dalam proses mengembangkan jadwal:
Gantt Charts
Gantt chart menyediakan format baku untuk menampilkan informasi jadwal proyek berupa
daftar aktivitas proyek dan kaitannya dengan tanggal mulai dan tanggal selesai dalam format
kalender.
1.1. Pengorganisasian proyek dengan WBS (work breakdown structure)
Manajemen adalah aktivitas yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan
dan kepemimpinan, serta pengawasan terhadap pengelolaan sumber daya yang dimiliki
suatu organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Sedangkan proyek adalah
suatu kegiatan sementara yang dilakukan atau yang berlangsung dalam waktu terbatas
dengan alokasi sumber daya tertentu dan dimaksudkan untuk menghasilkan produk
(deliverable) yang kriterianya telah digariskan dengan jelas. Ciri-ciri suatu proyek
diantaranya:
1. Bertujuan menghasilkan lingkup (scope) tertentu berupa produk akhir ayau hasil
kerja akhir.
2. Dalam proses mewujudkan lingkup diatas, ditentukan jumlah biaya, jadwal, serta
kriteria mutu.
3. Bersifat sementara dalam arti umurnya dibatasi oleh selesainya tugas. Titik awal
dan akhir ditentukan dengan jelas.
4. non rutin, tidak berulang-ulang. Macam dan intensitas kegiatan berubah
sepanjang proyek berlangsung
Sasaran proyek dan tiga kendala (Triple Constraint). Batasan yang harus dipenuhi yakni :
1. Besar Biaya (anggaran) yang dialokasikan.
2. Jadwal.
3. Mutu yang harus dipenuhi.
Perbedaan Kegiatan Proyek Dan Operasional :
Proyek :
1. Bercorak dinamis, nonrutin
2. Siklus proyek relatif pendek
3. Intensitas kegiatan dalam periode siklus proyek berubah-ubah (naik-turun)
4. Kegiatan harus diselesaikan berdasarkan anggaran dan jadwal yang telah
ditentukan.
5. Terdiri dari macam-macam kegiatan yang memerlukan berbagai disiplin ilmu.
6. Keperluan sumber daya berubah, baik macam maupun volumenya
Operasional :
1. Berulang-ulang, rutin.
2. Berlangsung dalam jangka panjang.
3. Intensitas kegiatan relatif sama.
4. Batasan anggaran dan jadwal tidak setajam proyek.
5. Macam kegiatan tidak terlalu banyak.
6. Macam dan volume keperluan sumber daya relatif konstant.
Manajemen Proyek adalah Proses aktivitas manajemen yang dilakukan dalam periode
tertentu dan tidak bersifat rutin untuk mengelola sumber daya untuk mencapai tujuan
proyek yang telah ditetapkan sebelumnya. Hal-hal yang menyebabkan timbulnya suatu
proyek :
1. Rencana Pemerintah.
2. Permintaan Pasar.
3. Dari dalam Perusahan yang bersangkutan.
4. Dari kegiatan Penelitian dan Pengembangan
Tipe Organisasi Proyek:
1. Fungsional
2. Produk dan Area
3. Matriks
Ciri organisasi proyek:
1. Arus horizontal disamping vertical
2. Penanggung jawab tunggal atas berlangsungnya proyek
3. Pendekatan sistem dalam perencanaan dan implementasi
Setiap pembuatan proyek harus jelas dan terorganisir, sehingga dalam mengelola
pembagian tugas dan tanggung jawab dengan jelas dari tiap-tiap anggota tim, sesuai
dengan kemampuan masing-masing tim.
Organisasi proyek juga harus sesuai dengan mtode yang diterapkan di dalam
pembuatan dan pengorganisasian proyek, seperti WBS dan tahapan-tahapan pembuatan
proyek.
1.1. Proses Pengelolaan
1. Karakteristik khusus proyek.
Kegiatannya dibatasi oleh waktu; sifat sementara, diketahui kapan mulai dan
berakhirnya.
Di batasi oleh biaya/budget.
Di batasi oleh kualitas.
Biasanya tidak berulang-ulang.
Proses perencanaan ( planning ) proyek dapat dikelompokkan menjadi dua tahap,
yaitu yang pertama planning dalam garis manajemen konsultan dan yang kedua dalam
garis manajemen kontraktor. Perencanaan yang ditangani oleh konsultan mencakup
perencanaan fisik struktur secara terperinci sampai pada perencanaan anggaran biaya dan
durasi pekerjaan. Perencanaan yang ditangani oleh kontraktor mencakup perencanaan
metode kontraktor, rencana anggaran dalam pelaksanaan dan perencanaan administrasi
lapangan maupun perusahaan. Metode manajemen proyek yang digunakan oleh
pelaksana proyek (kontraktor) baik manajemen pelaksana, manajemen pengawasan, serta
manajemen dari organisasi pemilik proyek pada umumnya adalah sama yaitu dengan
berpatokan pada laporan-laporan tertulis yang disesuaikan dengan keadaan nyata
dilapangan. Laporan-laporan tertulis tersebut bisa berupa laporan harian, laporan
mingguan dan lain-lain.
Skala proyek, khususnya ukuran tim, merupakan faktor utama dalam proses
pengelolaan. Factor utama dalam proses peneloaan proyek adalah perencanaan,
pelaksanaan, dan pengendalian. Kegiatan perencanaan terdiri dari perencanaan waktu,
biaya serta sumber daya lainnya, seperti material, pekerja, serta peralatan.
1.1.1. Pengelolaan Proyek Berskala Besar
Membutuhkan pengelolaan proyek yang efektif dan berpengalaman bila
dibandingkan dengan pengelolaan proyek berskala kecil. Kerena proyek berskala
besar, dibutuhkan kerjasama yang besar pula, tim yang bekerja juga lebih banyak.
1.2. Rancangan Tugas
Manajemen proyek mempunyai beberapa rancangan tugas, seperti Sasaran Tugas,
Spesifikasi, Deskripsi, dan Pembagian Tugas
Yang lebih jelasnya, rancangan tugas proyek, dibagi ke beberapa bagian, seperti:
1. Project Initation
Merupakan inisialisasi suatu proyek yang dimulai dengan mengenal dan
memulai tahapan proyek baru.
Tujuannya menyeleksi staff proyek
Hasilnya :
a Menugaskan manager proyek
b Mengidentifikasikan stakeholder
c Mengidentifikasikan kasus bisnis
d Melengkapi semua tahapan umum dalam proyek
2. Project Planning
Tujuannya perencanaan proyek adalah member panduan pelaksanaan
Menjabarkan semua area pengetahuan
Hasilnya :
a Kontrak team
b Ruanglingkup yang dibahas
c Pembagian struktur pekerjaan
d Skedul proyek
e Menampilkan prioritas resiko
3. Project Executing
Memerlukan waktu dan sumber daya, di mana Project manajer harus
menggunakan keahlian kepemimpinannya untuk menangani semua
tantangan yang terjadi selama eksekusi ptoyek.
Hasilnya memberikan produk dan layanan yang diinginkan oleh proyek.
Berisi laporan penting selama pelaksanaan
4. Project Monitoring dan Controlling
Meliputi pengukuran kemajuan sasaran proyek, memonitor penyimpanan
dari rencana semula dan mengambil tindakan perbaikan untuk menentukan
kemajuan perencanaan.
Mempengaruhi semua kumpulan proses selama tahapan siklus proyek.
Hasilnya laporan performance, permintaan perubahan dan memperbaiki
berbagai perencanaan.
5. Project Closing
Mendapatkan persetujuan dari stakeholder dan penerimaan customer
terhadap produk dan layanan.
Jika proyek tidak selesai secara formal ditutup untuk menentukan apa saja
yang telah dipelajari demi meningkatkan proyek mendatang.
Menghasilkan laporan akhir dan persentasi pada sponsor atau senior
manajemen.
1.4. WBS (Work Breakdown Structure)
Pada prinsipnya Work Breakdown Structure (WBS) adalah pemecahan atau
pembagian pekerjaan ke dalam bagian yang lebih kecil (sub-kegiatan), alasan perlunya
WBS adalah :
1. Pengembangan WBS di awal Project Life Cycle memungkinkan diperolehnya
pengertian cakupan proyek dengan jelas, dan proses pengembangan WBS ini
membantu semua anggota untuk lebih mengerti tentang proyek selama tahap awal.
2. WBS membantu dalam pengawasan dan peramalan biaya, jadwal, dan informasi
mengenai produktifitas yang meyakinkan anggota manajemen proyek sebagai dasar
untuk membuat perundingan.
WBS merupakan elemen penting, karena memberikan kerangka yang membantu,
antara lain dalam :
Berikut adalah contoh Work Breakdown Structure untuk sebuah proyek pembuatan website :
Dengan WBS kita dapat mengidentifikasi tugas-tugas yang spesifik untuk pengembangan,
pengadaan, dan implementasi s/w yang dibutuhkan. Dalam tahap desain, Tahap koding
dilakukan pada saat website akan dibuat atau dimodifikasi. Selama tahap ini, programmer
akan menulis dan mendokumentasikan source code (program sumber) dalam bahasa
pemrograman untuk mengimplementasikan desain program. seorang programmer bertugas
untuk menspesifikasikan struktur dan operasi dari program untuk menemukan artikulasi yang
dibutuhkan selama tahap proses informasi sistem desain dari pengembangan sistem. Tahap
Test dilakukan guna untuk menguji sistem. Biasanya program yang ditulis sebagai
serangkaian modul individu, ini untuk tunduk dan rinci tes terpisah. Sistem ini kemudian
diuji secara keseluruhan. Tahap Build Webserver adalah membangun sebuah webserver yang
berguna sebagai “rumah” dari website jejaring sosial. Tahap Integrate dan test adalah website
di coba terlebih dahulu dengan sistem offline setelah semua terlihat bagus dan tersusun
barulah web di publiskasikan.
1.5.Proses Pengelolaan Proyek Sistem Informasi
Ukuran tim (jumlah orang dan tanggungjawab)
Komunikasi pihak-pihak terkait
Pencapaian tujuan proyek
1.6.Ukuran Proyek
Faktor terpenting dalam pengelolaan proses implementasi proyek Sistem
Informasi sesuai dengan kebutuhan spesifik proyek itu sendiri
1.1.1. Beberapa Cara Mengukur Ukuran Proyek Sistem
Jumlah baris dari source code
Jumlah fungsi-fungsi yang digunakan
Jumlah penggunaan kasus-kasus
Biaya dari proyek itu sendiri
1.7.2. Proyek Sangat Kecil ( 1 orang )
Banyak perencanaan
Komunikasi
Koordinasi
Pengukuran kemampuan proyek
Review
Administrasi
Kinerja proyek sangat tergantung pada keahlian individu tersebut
1.7.3. Proyek Kecil ( 5 Orang )
Memerlukan sedikit pengelolaan, tetapi harus ada pemimpin tim, guna memudahkan
koordinasi
Kinerja proyek tergantung pada keahlian individu-individu tim
1.7.4. Proyek Ukuran Sedang ( 25 Orang )
Memerlukan moderat pengelolaan
Memerlukan manajer proyek untuk sinkronisasi tim dan sumber daya
Kinerja proyek tergantung pada individu-individu kunci dalam tim tersebut,
khususnya tim leader
1.7.5. Proyek Ukuran Besar ( 125 Orang )
Memerlukan pengelolaan proyek.
Memerlukan manajer proyek dan sub manajer proyek untuk sinkronisasi level
proyek dan level sub proyek serta sumber daya proyek.
Kinerja proyek tergantung pada individu-individu kunci dalam tim tersebut,
khususnya sub manajer dan team leader.
1.7.6. Proyek Ukuran Sangat Besar ( 625 Orang )
Memerlukan pengelolaan proyek.
Concurrent Team Workflow.
Individual Workflow.
Kinerja proyek tergantung pada individu-individu kunci dalam tim tersebut,
khususnya sub manajer dan team leader serta juga tergantung pada rata-rata
keahlian anggota tim.
1.8.Hubungan Pihak-Pihak Yang Terlibat
Merupakan tingkat/derajat kerjasama dan koordinasi antara pihak-pihak yang terkait:
Pembeli
Pembuat
Pengguna
Sub Kontraktor
v Maintainers
WBS
Menurut (Benny,2004) Work Breakdown Struktur (WBS) adalah alat manajemen
mendasar yang mendefinisikan proyek melalui level aktivitas yang bisa
diidentifikasi, dimanajemen dan dikendalikan dengan jelas.
Hirarki
Linier
Struktur navigasi linier merupakan struktur yang mempunyai satu rangkaian cerita
berurutan. Struktur ini menampilkan satu demi satu tampilan layer secara berurutan
menurut aturannya.
Non Linear
Struktur navigasi non liniar (tidak terurut) merupakan pengembangan dari struktur
navigasi liniar, hanya saja pada struktur ini diperkenankan untuk membuat
percabangan. Percabangan pada struktur non liniar berbeda dengan percabangan
pada struktur hirarki, pada struktur ini kedudukan semua page sama, sehingga tidak
dikenal adanya master atau slave page.
Campuran (Composite)
Kelebihan:
a.Pelacakan jalur dipermudah dengan skema penomoran aktivitas/ peristiwa.
b.AOA lebih mudah digambar jika ketergantungan cukup kuat.
c.Peristiwa kunci atau milestone dapat mudah ditandai (flag).
Kelemahan:
a. Penggunaan aktivitas dummy meningkatkan kebutuhan data.
b.Penekanan pada peristiwa dapat merusak beberapa aktivitas. Penundaan
aktivitas
menyebabkan peristiwa dan proyek lambat.
Informasi Jaringan
Jaringan AON
Perhitungan Forward Pass
•Slack bebas
•Slack total
•Critical path dapat dilihat dari aktivitas yang memiliki nilai slack 0
Jaringan AON dengan Slack
Critical path adalah ID=A, ID=B, ID=F, ID=G, ID=H