Anda di halaman 1dari 28

WBS (Work Breakdown Structure)

11.41 Academy 1 comment

(Work Breakdown Structure)


Pengertian WBS
WBS adalah proses hierarkis yang membagi pekerjaan proyek menjadi elemen-elemen
pekerjaan yang lebih kecil.Penggunaan WBS membantu meyakinkan manajer proyek bahwa
semua produk dan elemen pekerjaan yang telah diidentifikasi dan WBS digunakan sebagai
basis pengendalian.Sebenarnya, WBS prinsipnya Work Breakdown Structure (WBS) adalah
pemecahan atau pembagian pekerjaan ke dalam bagian yang lebih kecil (sub-kegiatan),
alasan perlunya WBS adalah :

1. Pengembangan WBS di awal Project Life Cycle memungkinkan diperolehnya pengertian


cakupan proyek dengan jelas, dan proses pengembangan WBS ini membantu semua anggota
untuk lebih mengerti tentang proyek selama tahap awal.

2. WBS membantu dalam pengawasan dan peramalan biaya, jadwal, dan informasi mengenai
produktifitas yang meyakinkan anggota manajemen proyek sebagai dasar untuk membuat
perundingan.

Sedangkan ManfaatWork Breakdown Structure (WBS) :

1. Mengurangi kompleksitas
2. Fasilitas penjadwalan dan pengendalian
3. Estimasi Biaya (Cost Estimation)
4. Penyusunan anggaran (Cost Budgeting)
5. Perencanaan manajemen Risiko
6. (Risk Management Planning)
7. Identifikasi aktivitas(Activity Definition)
structure wbs pada penulisan ilmiah

Dapat dilihat dari gambar di atas, yang dijadikan project adalah pembuatan website
Pemesanan Tiket Bus Online PO. Harapan Jaya dan ditempatkan pada level 1. Di level 1 ini
menjelaskan project apa yang akan kita rancang atau sebagai judul dari sebuah perancangan.

Dibagian level 2 terdapat 3 komponen yaitu : Service, Hardware dan Software

Service (Pelayanan) menjelaskan bentuk pelayanan apa saja yang diberikan dari website
Pemesanan Tiket Bus Online PO. Harapan Jaya. Dari pelayanan ini customer dapat
mendapatkan informasi yang dibutuhkan dalam hal pemesanan tiket bus.

Hardware menjelaskan Perangkat keras apa saja yang digunakan dalam pembuatan website
Pemesanan Tiket Bus Online PO. Harapan Jaya. Penggunaan hardware sangat penting untuk
mendukung dalam pembuatan website tersebut

Software menjelaskan Perangkat lunak apa saja yang digunakan dalam pembuatan website
Pemesanan Tiket Bus Online PO. Harapan Jaya. Software dalam pembuatan website tersebut
harus dapat memenuhi kriteria dari tujuan dibuatnya website Pemesanan Tiket Bus Online
PO. Harapan Jaya .

Seperti yang telah kita ketahui, WBS itu mempunyai elemen penting dari sebuah
perancanaan. Karena dapat memberikan kerangka tentang :

1. Penggambaran program sebagai ringkasan dari bagian-bagian yang kecil.

2. Pembuatan perencanaan.
3. Pembuatan network dan perencanaan pengawasan.

4. Pembagian tanggung jawab.

5. Penggunaan WBS ini memungkinkan bagian-bagian proyek terdefinisi dengan jelas.

WBS merupakan elemen penting, karena memberikan kerangka yang membantu, antara lain
dalam :

1. Penggambaran program sebagai ringkasan dari bagian-bagian yang kecil.


2. Pembuatan perencanaan
3. Pembuatan network dan perencanaan pengawasan.
4. Pembagian tanggung jawab.
5. Penggunaan WBS ini memungkinkan bagian-bagian proyek terdefinisi dengan jelas.

Adapun 3 manfaat utama WBS dalam proses perencanaan dan pengendalian proyak
sebagai berikut :

1. Analisa WBS yang melibatkan manajer fungsional dan personel yang lain dapat
membantu meningkatkan akurasi dan kelangkapan pendefinisian proyek.
2. Menjadi dasar anggaran dan penjadwalan.
3. Menjadi alat control pelaksanaan proyek, karena panyyimpanan biaya dan jadwal
paket kerja tertentu dapat dibandingkan dengan WBS.

WBS sering diwujudkan dalam bentuk diagram pohon aktivitas yang berorientasi tugas dan
diorganisasi berdasarkan phase pekerjaan atau produk proyek. Jika diorganisasi berdasarkan
produk disebut juga dengan Product Breakdown Structure.

Mendefinisikan Aktivitas
Pada diagram proyek telah tercantum rencana mulai dan selesainya sebuah proyek
dan ini merupakan langkah awal untuk membuat jadwal lebih detail. Berdasarkan diagram
proyek, manajer proyek mengembangkan statemen ruang lingkup danWBS
Definisi aktvitas merupakan hasil dari tim proyek dalam mengembangkan lebih detail dari
WBS dengan penjelasan yang mendukungnya. Tujuan dari proses ini adalah agar tim proyek
memahami secara lengkap seluruh pekerjaan yang harus dikerjakan sebagai bagian dari ruang
lingkup proyek. Aktivitas ini merupakan elemen pekerjaan yang diukur kinerjanya karena
memiliki durasi, biaya dan kebutuhann sumber daya yang diharapkan.

Pengurutan Aktivitas
Pengurutan aktivitas mencakup review aktivitas dalam detail WBS, diskripsi produk
detail, asumsi dan batasan-batasan yang menunjukkan keterkaitan antar aktivitas. Termasuk
di dalamnya mengevaluasi alasan-alasan ketergantungan dan perbedaan tipe-tipe
ketergantungan. Ketergantungan atau keterkaitan menunjukkan urutan dari aktivitas atau
tugas, seperti, apakah aktivitas harus selesai sebelum aktivitas lain di mulai? Apakah bisa
beberapa aktivitas dikerjakan secara paralel? Apakah bisa beberapa aktivitas sebagian
overlap? Menetapkan relasi atau ketergantungan antar aktivitas memeliki pengaruh yang
signifikan pada pengembangan dan pengelolaan jadwal proyek.
Alat bantu untuk menggambarkan urutan aktivitas adalah Diagram Jaringan Kerja
Proyek (Project Network Diagrams). Diagram jaringan kerja proyek menampilkan secara
skematik dan logik hubungan dan urutan aktivitas proyek. Contoh dari diagram jaringan kerja
proyek ditunjukkan pada gambar

Huruf A, B, C, D, E, F, G, H, I, dan J mewakili aktivitas dengan ketergantungan lengkap dari


proyek. Aktivitas ini diperoleh dari WBS dan definisi aktivitas yang dibicarakan sebelumnya.
Anak panah mewakili urutan atau keterkaitan aktivitas. Sebagai contoh, aktivitas A harus
selesai dikerjakan sebelum aktivitas D, aktivitas D harus selesai dikerjakan sebelum aktivitas
H dan sebagainya.
Format dari diagram jaringan kerja menggunakan activity-on-arrow (AOA) atau
arrow diagramming method (ADM). Dalam teknik diagram jaringan, aktivitas diwakili
dengan anak panah dan dihubungkan pada titik yang disebut dengan node yang
menggambarkan urutan aktivitas. Sebuah node sebagai tanda awal atau akhir dari sebuah
aktivitas. Node pertama menunjukkan awal dari proyek dan node terakhir menunjukkan akhir
proyek.
Sangat penting untuk dicatat bahwa tidak setiap item pada WBS perlu dimasukknan
pada diagram jaringan proyek. Sebuah item yang tidak memiliki kaitan sama sekali dengan
aktivitas lainnya tidak perlu dimasukkan dalam diagram jaringan.
Apabila diasumsikan terdapat daftar aktivitas proyek, langkah-langkah untuk
membuat diagram jaringan AOA adalah:
Cari aktivitas yang harus dimulai dari node 1. Gambar node selesai dari aktivitas-
aktivitas tersebut dan anak panah dari node 1 ke node selesai tersebut. Gunakan huruf untuk
menamai aktivitas dan beri nilai yang menunjukkan estimasi durasi penyelesaian
aktivitas.Contoh B=2, berarti durasi aktivitas B adalah 2 hari atau minggu atau satuan waktu
lainnya.
Lanjutkan menggambar diagram jaringan dari kiri ke kanan. Cari pecahan (bursts)
atau gabungan (merge). Pecahan jika satu node diikuti dua atau lebih aktivitas. Gabungan jika
dua atau lebih node mendahului sau node. Contoh node 1 memecah karena menuju node 2, 3,
dan 4. Node 5 sebuah gabungan oleh node 2 dan 3.
Lanjutkan menggambar sampai semua aktivitas masuk dalam diagram
Hindari adanya anak panah yang saling berpotongan dengan menggambar ulang dan
merubah letak node.
Walaupun network diagram AOA atau ADM mudah dipahami dan dibuat, metode
lain yang lebih banyak digunakan adalah precedence diagramming method (PDM). PDM
adalah teknik diagram jaringan dimana aktivitas diwakili dengan kotak. Teknik ini lebih
memperlihatkan hubungan waktu.
Terdapat 4 tipe ketergantungan aktivitas dalam proyek :
Finish-to-Start : hubungan dimana suatu aktivitas harus selesai sebelum aktivitas berikutnya
dapat dimulai. Contoh aktivitas pelatihan tidak bisa dilaksanakan sampai aktivitas sistem baru
selesai. Dan teknik AOA hanya mengenal tipe ketergantungan ini.
Start-to-start : hubungan dimana suatu aktivitas tidak bisa dimulai sampai aktivitas lain
dimulai. Contoh
Finish-to-finish : hubungan dimana suatu aktivitas harus selesai sebelum aktivitas lain selesai.
Start-to-finish : hubungan dimana suatu aktivitas harus dimulai sebelum aktivitas lain selesai.

Pada gambar 1.2 mengilustrasikan sebuah proyek menggunakan metode PDM. Aktivitas
ditempatkan dalam kotak sekalikus mewakili node. Garis panah menunjukkan relasi antar
aktivitas. Masing-masing kotak aktivitas memuat:tanggal mulai dan tanggal selesai, nomor
ID aktivitas, lama aktivitas, dan nama sumber daya yang digunakan.
Setelah mendefinisikan aktivitas dan menetapkan urutan, proses perencanaan dalam
manajemen waktu berikutnya adalah mengestimasi durasi dari setiap aktivitas. Hal ini sangat
penting karena durasi merupakan waktu riil yang diperlukan oleh sebuah aktivitas.
Mengembangkan Jadwal
Pengembangan jadwal merupakan proses akhir yang menunjukkan tanggal mulai dan
tanggal selesainya sebuah proyek. Tujuan dari pengembangan jadwal adalah menemukan
jadwal proyek yang realistis dan sebagai dasar monitoring kemajuan proyek dipandang dari
dimensi waktu.
Beberapa alat dan teknik yang membantu dalam proses mengembangkan jadwal:

 Gantt chart, adalah alat yang secara umum untuk mendisplaykan


informasi jadwal proyek,
 Analisis PERT, adalah alat untuk mengevaluasi resiko jadwal suatu
proyek,
 Analisis Jalur Kritis, adalah alat penting untuk mengembangkan dan
mengendalikan jadwal proyek,
 Penjadwalan rantai kritis, adalah teknik untuk menghitung batasan
sumberdaya

Gantt Charts
Gantt chart menyediakan format baku untuk menampilkan informasi jadwal proyek berupa
daftar aktivitas proyek dan kaitannya dengan tanggal mulai dan tanggal selesai dalam format
kalender.
1.1. Pengorganisasian proyek dengan WBS (work breakdown structure)
Manajemen adalah aktivitas yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan
dan kepemimpinan, serta pengawasan terhadap pengelolaan sumber daya yang dimiliki
suatu organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Sedangkan proyek adalah
suatu kegiatan sementara yang dilakukan atau yang berlangsung dalam waktu terbatas
dengan alokasi sumber daya tertentu dan dimaksudkan untuk menghasilkan produk
(deliverable) yang kriterianya telah digariskan dengan jelas. Ciri-ciri suatu proyek
diantaranya:
1. Bertujuan menghasilkan lingkup (scope) tertentu berupa produk akhir ayau hasil
kerja akhir.
2. Dalam proses mewujudkan lingkup diatas, ditentukan jumlah biaya, jadwal, serta
kriteria mutu.
3. Bersifat sementara dalam arti umurnya dibatasi oleh selesainya tugas. Titik awal
dan akhir ditentukan dengan jelas.
4. non rutin, tidak berulang-ulang. Macam dan intensitas kegiatan berubah
sepanjang proyek berlangsung
Sasaran proyek dan tiga kendala (Triple Constraint). Batasan yang harus dipenuhi yakni :
1. Besar Biaya (anggaran) yang dialokasikan.
2. Jadwal.
3. Mutu yang harus dipenuhi.
Perbedaan Kegiatan Proyek Dan Operasional :

Proyek :
1. Bercorak dinamis, nonrutin
2. Siklus proyek relatif pendek
3. Intensitas kegiatan dalam periode siklus proyek berubah-ubah (naik-turun)
4. Kegiatan harus diselesaikan berdasarkan anggaran dan jadwal yang telah
ditentukan.
5. Terdiri dari macam-macam kegiatan yang memerlukan berbagai disiplin ilmu.
6. Keperluan sumber daya berubah, baik macam maupun volumenya
Operasional :
1. Berulang-ulang, rutin.
2. Berlangsung dalam jangka panjang.
3. Intensitas kegiatan relatif sama.
4. Batasan anggaran dan jadwal tidak setajam proyek.
5. Macam kegiatan tidak terlalu banyak.
6. Macam dan volume keperluan sumber daya relatif konstant.
Manajemen Proyek adalah Proses aktivitas manajemen yang dilakukan dalam periode
tertentu dan tidak bersifat rutin untuk mengelola sumber daya untuk mencapai tujuan
proyek yang telah ditetapkan sebelumnya. Hal-hal yang menyebabkan timbulnya suatu
proyek :
1. Rencana Pemerintah.
2. Permintaan Pasar.
3. Dari dalam Perusahan yang bersangkutan.
4. Dari kegiatan Penelitian dan Pengembangan
Tipe Organisasi Proyek:
1. Fungsional
2. Produk dan Area
3. Matriks
Ciri organisasi proyek:
1. Arus horizontal disamping vertical
2. Penanggung jawab tunggal atas berlangsungnya proyek
3. Pendekatan sistem dalam perencanaan dan implementasi
Setiap pembuatan proyek harus jelas dan terorganisir, sehingga dalam mengelola
pembagian tugas dan tanggung jawab dengan jelas dari tiap-tiap anggota tim, sesuai
dengan kemampuan masing-masing tim.
Organisasi proyek juga harus sesuai dengan mtode yang diterapkan di dalam
pembuatan dan pengorganisasian proyek, seperti WBS dan tahapan-tahapan pembuatan
proyek.
1.1. Proses Pengelolaan
1. Karakteristik khusus proyek.
 Kegiatannya dibatasi oleh waktu; sifat sementara, diketahui kapan mulai dan
berakhirnya.
 Di batasi oleh biaya/budget.
 Di batasi oleh kualitas.
 Biasanya tidak berulang-ulang.
Proses perencanaan ( planning ) proyek dapat dikelompokkan menjadi dua tahap,
yaitu yang pertama planning dalam garis manajemen konsultan dan yang kedua dalam
garis manajemen kontraktor. Perencanaan yang ditangani oleh konsultan mencakup
perencanaan fisik struktur secara terperinci sampai pada perencanaan anggaran biaya dan
durasi pekerjaan. Perencanaan yang ditangani oleh kontraktor mencakup perencanaan
metode kontraktor, rencana anggaran dalam pelaksanaan dan perencanaan administrasi
lapangan maupun perusahaan. Metode manajemen proyek yang digunakan oleh
pelaksana proyek (kontraktor) baik manajemen pelaksana, manajemen pengawasan, serta
manajemen dari organisasi pemilik proyek pada umumnya adalah sama yaitu dengan
berpatokan pada laporan-laporan tertulis yang disesuaikan dengan keadaan nyata
dilapangan. Laporan-laporan tertulis tersebut bisa berupa laporan harian, laporan
mingguan dan lain-lain.
Skala proyek, khususnya ukuran tim, merupakan faktor utama dalam proses
pengelolaan. Factor utama dalam proses peneloaan proyek adalah perencanaan,
pelaksanaan, dan pengendalian. Kegiatan perencanaan terdiri dari perencanaan waktu,
biaya serta sumber daya lainnya, seperti material, pekerja, serta peralatan.
1.1.1. Pengelolaan Proyek Berskala Besar
Membutuhkan pengelolaan proyek yang efektif dan berpengalaman bila
dibandingkan dengan pengelolaan proyek berskala kecil. Kerena proyek berskala
besar, dibutuhkan kerjasama yang besar pula, tim yang bekerja juga lebih banyak.
1.2. Rancangan Tugas
Manajemen proyek mempunyai beberapa rancangan tugas, seperti Sasaran Tugas,
Spesifikasi, Deskripsi, dan Pembagian Tugas
Yang lebih jelasnya, rancangan tugas proyek, dibagi ke beberapa bagian, seperti:
1. Project Initation
 Merupakan inisialisasi suatu proyek yang dimulai dengan mengenal dan
memulai tahapan proyek baru.
 Tujuannya menyeleksi staff proyek
 Hasilnya :
a Menugaskan manager proyek
b Mengidentifikasikan stakeholder
c Mengidentifikasikan kasus bisnis
d Melengkapi semua tahapan umum dalam proyek
2. Project Planning
 Tujuannya perencanaan proyek adalah member panduan pelaksanaan
 Menjabarkan semua area pengetahuan
 Hasilnya :
a Kontrak team
b Ruanglingkup yang dibahas
c Pembagian struktur pekerjaan
d Skedul proyek
e Menampilkan prioritas resiko
3. Project Executing
 Memerlukan waktu dan sumber daya, di mana Project manajer harus
menggunakan keahlian kepemimpinannya untuk menangani semua
tantangan yang terjadi selama eksekusi ptoyek.
 Hasilnya memberikan produk dan layanan yang diinginkan oleh proyek.
 Berisi laporan penting selama pelaksanaan
4. Project Monitoring dan Controlling
 Meliputi pengukuran kemajuan sasaran proyek, memonitor penyimpanan
dari rencana semula dan mengambil tindakan perbaikan untuk menentukan
kemajuan perencanaan.
 Mempengaruhi semua kumpulan proses selama tahapan siklus proyek.
 Hasilnya laporan performance, permintaan perubahan dan memperbaiki
berbagai perencanaan.
5. Project Closing
 Mendapatkan persetujuan dari stakeholder dan penerimaan customer
terhadap produk dan layanan.
 Jika proyek tidak selesai secara formal ditutup untuk menentukan apa saja
yang telah dipelajari demi meningkatkan proyek mendatang.
 Menghasilkan laporan akhir dan persentasi pada sponsor atau senior
manajemen.
1.4. WBS (Work Breakdown Structure)
Pada prinsipnya Work Breakdown Structure (WBS) adalah pemecahan atau
pembagian pekerjaan ke dalam bagian yang lebih kecil (sub-kegiatan), alasan perlunya
WBS adalah :
1. Pengembangan WBS di awal Project Life Cycle memungkinkan diperolehnya
pengertian cakupan proyek dengan jelas, dan proses pengembangan WBS ini
membantu semua anggota untuk lebih mengerti tentang proyek selama tahap awal.
2. WBS membantu dalam pengawasan dan peramalan biaya, jadwal, dan informasi
mengenai produktifitas yang meyakinkan anggota manajemen proyek sebagai dasar
untuk membuat perundingan.
WBS merupakan elemen penting, karena memberikan kerangka yang membantu,
antara lain dalam :

1. Penggambaran program sebagai ringkasan dari bagian-bagian yang kecil.


2. Pembuatan perencanaan.
3. Pembuatan network dan perencanaan pengawasan.
4. Pembagian tanggung jawab.
5. Penggunaan WBS ini memungkinkan bagian-bagian proyek terdefinisi dengan jelas.

Model WBS memberikan beberapa keuntungan, antara lain :

1. Memberikan daftar pekerjaan yang harus diselesaikan.


2. Memberikan dasar untuk mengestimasi, mengalokasikan sumber daya, menyusun
jadwal, dan menghitung biaya.
3. Mendorong untuk mempertimbangkan secara lebih serius sebelum membangun suatu
proyek .

Berikut adalah contoh Work Breakdown Structure untuk sebuah proyek pembuatan website :
Dengan WBS kita dapat mengidentifikasi tugas-tugas yang spesifik untuk pengembangan,
pengadaan, dan implementasi s/w yang dibutuhkan. Dalam tahap desain, Tahap koding
dilakukan pada saat website akan dibuat atau dimodifikasi. Selama tahap ini, programmer
akan menulis dan mendokumentasikan source code (program sumber) dalam bahasa
pemrograman untuk mengimplementasikan desain program. seorang programmer bertugas
untuk menspesifikasikan struktur dan operasi dari program untuk menemukan artikulasi yang
dibutuhkan selama tahap proses informasi sistem desain dari pengembangan sistem. Tahap
Test dilakukan guna untuk menguji sistem. Biasanya program yang ditulis sebagai
serangkaian modul individu, ini untuk tunduk dan rinci tes terpisah. Sistem ini kemudian
diuji secara keseluruhan. Tahap Build Webserver adalah membangun sebuah webserver yang
berguna sebagai “rumah” dari website jejaring sosial. Tahap Integrate dan test adalah website
di coba terlebih dahulu dengan sistem offline setelah semua terlihat bagus dan tersusun
barulah web di publiskasikan.
1.5.Proses Pengelolaan Proyek Sistem Informasi
Ukuran tim (jumlah orang dan tanggungjawab)
 Komunikasi pihak-pihak terkait
 Pencapaian tujuan proyek
1.6.Ukuran Proyek
Faktor terpenting dalam pengelolaan proses implementasi proyek Sistem
Informasi sesuai dengan kebutuhan spesifik proyek itu sendiri
1.1.1. Beberapa Cara Mengukur Ukuran Proyek Sistem
 Jumlah baris dari source code
 Jumlah fungsi-fungsi yang digunakan
 Jumlah penggunaan kasus-kasus
 Biaya dari proyek itu sendiri
1.7.2. Proyek Sangat Kecil ( 1 orang )
 Banyak perencanaan
 Komunikasi
 Koordinasi
 Pengukuran kemampuan proyek
 Review
 Administrasi
 Kinerja proyek sangat tergantung pada keahlian individu tersebut
1.7.3. Proyek Kecil ( 5 Orang )
Memerlukan sedikit pengelolaan, tetapi harus ada pemimpin tim, guna memudahkan
koordinasi
Kinerja proyek tergantung pada keahlian individu-individu tim
1.7.4. Proyek Ukuran Sedang ( 25 Orang )
 Memerlukan moderat pengelolaan
 Memerlukan manajer proyek untuk sinkronisasi tim dan sumber daya
 Kinerja proyek tergantung pada individu-individu kunci dalam tim tersebut,
khususnya tim leader
1.7.5. Proyek Ukuran Besar ( 125 Orang )
 Memerlukan pengelolaan proyek.
 Memerlukan manajer proyek dan sub manajer proyek untuk sinkronisasi level
proyek dan level sub proyek serta sumber daya proyek.
 Kinerja proyek tergantung pada individu-individu kunci dalam tim tersebut,
khususnya sub manajer dan team leader.
1.7.6. Proyek Ukuran Sangat Besar ( 625 Orang )
 Memerlukan pengelolaan proyek.
 Concurrent Team Workflow.
 Individual Workflow.
 Kinerja proyek tergantung pada individu-individu kunci dalam tim tersebut,
khususnya sub manajer dan team leader serta juga tergantung pada rata-rata
keahlian anggota tim.
1.8.Hubungan Pihak-Pihak Yang Terlibat
Merupakan tingkat/derajat kerjasama dan koordinasi antara pihak-pihak yang terkait:
 Pembeli
 Pembuat
 Pengguna
 Sub Kontraktor
v Maintainers
WBS
Menurut (Benny,2004) Work Breakdown Struktur (WBS) adalah alat manajemen
mendasar yang mendefinisikan proyek melalui level aktivitas yang bisa
diidentifikasi, dimanajemen dan dikendalikan dengan jelas.

1. Kegunaan dan Pembagian Level dalam WBS

• Kegunaan dan Manfaat WBS


WBS disusun bedasarkan dasar pembelajaran seluuuh dokumen proyek yang
meliputi kontrak, gambar-gambar, dan spesifikasi. Proyek kemudian diuraikan
menjadi bagian-bagian dengan mengikuti pola struktur dan hirarki tertentu menjadi
item-item pekerjaan yang cukup terperinci, yang disebut sebagai Work Breakdown
Structure.
Struktur dalam WBS mendefinisikan tugas-tugas yang dapat diselesaikan secara
terpisah dari tugas-tugas lain, memudahkan alokasi sumber daya, penyerahan
tanggung jawab, pengukuran dan pengendalian proyek. Pembagian tugas menjadi
sub tugas yang lebih kecil tersebut dengan harapan menjadi lebih mudah untuk
dikerjakan dan diestimasi lama waktunya.
Ada empat macam bentuk dasar dari WBS yang biasa digunakan dalam proses
pembuatan aplikasi penggajian, yaitu :

 Hirarki

Struktur navigasi hirarki sering disebut struktur navigasi bercabang, yaitu


merupakan suatu struktur yang mengandalkan percabangan untuk menampilkan
data atau gambar pada layer dengan kriteria tertentu. Tampilan pada menu utama
disebut master page (halaman utama satu), halaman tersebut mempunyai halaman
percabangan yang disebut slave page (halaman pendukung) dan jika dipilih akan
menjadi halaman kedua, begitu seterusnya.

 Linier

Struktur navigasi linier merupakan struktur yang mempunyai satu rangkaian cerita
berurutan. Struktur ini menampilkan satu demi satu tampilan layer secara berurutan
menurut aturannya.

 Non Linear

Struktur navigasi non liniar (tidak terurut) merupakan pengembangan dari struktur
navigasi liniar, hanya saja pada struktur ini diperkenankan untuk membuat
percabangan. Percabangan pada struktur non liniar berbeda dengan percabangan
pada struktur hirarki, pada struktur ini kedudukan semua page sama, sehingga tidak
dikenal adanya master atau slave page.

 Campuran (Composite)

Struktur navigasi campuran (composite) merupakan gabungan dari struktur


sebelumnya dan disebut juga struktur navigasi bebas, maksudnya adalah jika suatu
tampilan membutuhkan percabangan maka dibuat percabangan. Struktur ini paling
banyak digunakan dalam pembuatan aplikasi multimedia.
Pada dasarnya WBS merupakan suatu daftar yang bersifat top down dan
secara hirarkis menerangkan komponen-komponen yang harus dibangun dan
pekerjaan yang berkaitan dengannya.
• Manfaat WBS (Work Breakdown Structure)

1. Untuk mempercepat proses penyelesaian suatu proyek


2. Mengetahui pencapaian apa saja yang diinginkan suatu proyek
3. Dapat merencanakan proyek kedepannya
4. Membagi proyek kedalam unit yang bisa diidentifikasikan dan manageable
5. Mengidentifikasi biaya sesuai kontrak, biaya proyeksi, biaya aktual dan
komponen penjadwalan dari keseluruhan proyek
6. Mengintegrasikan biaya dan jadwal untuk perencanaan dan pengendalian
kemajuan pekerjaan
7. Memberikan summary/ringkasan dari biaya dan jadwal proyek untuk
tujuan Management Reporting.

Pada prinsipnya Work Breakdown Structure (WBS) adalah pemecahan atau


pembagian pekerjaan ke dalam bagian yang lebih kecil (sub-kegiatan), alasan
perlunya WBS:

 Pengembangan WBS di awal Project Life Cycle memungkinkan


diperolehnya pengertian cakupan proyek dengan jelas, dan proses
pengembangan WBS ini membantu semua anggota untuk lebih mengerti
tentang proyek selama tahap awal.

 WBS membantu dalam pengawasan dan peramalan biaya, jadwal, dan


informasi mengenai produktifitas yang meyakinkan anggota manajemen
proyek sebagai dasar untuk membuat perundingan.

• Perbedaan Level Dan Tingkat Kedetailan WBS


WBS adalah diagram pohon yang dipakai sebagai alat bantu untuk
memecah pekerjaan besar menjadi sub-sub pekerjaan yang lebih
kecil. Dalam WBS (Work Breakdown Structure dikenal istilah WBS
level 1, level 2, level 3, dst. Semakin dalam level WBS, semakin
detail rincian pekerjaannya. Setiap organisasi menggunakan
terminologinya sendiri untuk mengklasifikasi komponen WBS
sesuai levelnya dalam hirarki. Sebagai contoh, beberapa organisasi
memperlihatkan level-level yang berbeda sebagai tugas (task), sub-
tugas (sub-task) dan paket pekerjaan (work package) sebagaimana
yang ditunjukkan dalam bagan diatas. Sementara organisasi lain
mungkin menggunakan istilah fase (phase), entri (entry) dan
aktifitas (activity).
WBS mungkin saja disusun mengikuti pembagian atau pentahapan
dalam siklus hidup proyek ( the project life cycle). Level-level yang
lebih tinggi dari struktur umumnya dikerjakan oleh kelompok-
kelompok.
Level yang paling rendah dalam hirarki seringkali terdiri dari
aktifitas-aktifitas dilakukan secara individual, kendati demikian
sebuah WBS yang menitikberatkan pada “deliverable” tidak
memerlukan aktifitas-aktifitas yang spesifik.
Melakukan rincian sebuah proyek ke dalam bagian-bagian
komponen yang lebih kecil akan memudahkan pembagian alokasi
sumber daya dan pemberian tanggung jawab individual. Perlu
kiranya memberi perhatian pada penggunaan detail level yang layak
ketika hendak membuat WBS.

Gambar 1. Contoh Struktur WBS


WBS system diciptakan untuk mempermudah proses penyusunan
rencana proyek. Setiap detail pekerjaan dibuatkan planingnya
masing-masing, kemudian detail planing tersebut dikonsolidasi
menjadi planing untuk keseluruhan proyek. Jadi penyusunan
rencana proyek pada umumnya dilakukan secara bottom up,
dimulai dari yang detail (bottom) kemudian digabungkan menjadi
overall project planing.
Studi kasus
Gambar 2. Contoh Struktur WBS

Dapat dilihat dari gambar di atas, yang dijadikan project adalah


pembuatan website Pemesanan Tiket Bus Online PO. Harapan Jaya
dan ditempatkan pada level 1. Di level 1 ini menjelaskan project apa
yang akan kita rancang atau sebagai judul dari sebuah perancangan.
Dibagian level 2 terdapat 3 komponen yaitu : Service, Hardware dan
Software
Service (Pelayanan) menjelaskan bentuk pelayanan apa saja yang
diberikan dari website Pemesanan Tiket Bus Online PO. Harapan
Jaya. Dari pelayanan ini customer dapat mendapatkan informasi
yang dibutuhkan dalam hal pemesanan tiket bus.

Hardware menjelaskan Perangkat keras apa saja yang digunakan


dalam pembuatan website Pemesanan Tiket Bus Online PO.
Harapan Jaya. Penggunaan hardware sangat penting untuk
mendukung dalam pembuatan website tersebut

Software menjelaskan Perangkat lunak apa saja yang digunakan


dalam pembuatan website Pemesanan Tiket Bus Online PO.
Harapan Jaya. Software dalam pembuatan website tersebut harus
dapat memenuhi kriteria dari tujuan dibuatnya website Pemesanan
Tiket Bus Online PO. Harapan Jaya .
Pemesanan Tiket Bus Online PO. Harapan Jaya. Software dalam
pembuatan website tersebut harus dapat memenuhi kriteria dari
tujuan dibuatnya website Pemesanan Tiket Bus Online PO.
Harapan Jaya .
2. Cara Penyusunan WBS
WBS membantu dalam pengawasan dan peramalan biaya, jadwal,
dan informasi mengenai produktifitas yang meyakinkan anggota
manajemen proyek sebagai dasar untuk membuat perundingan.
WBS sangat membantu dalam menyusun / mempersingkan suatu
pekerjaan , dengan memulainya dari penyusunan krangka setiap
sub yang akan dijelaskan antara lain :

a. Penggambaran program sebagai ringkasan dari bagian-bagian


yang kecil .
b. Pembuatan perencanaan.
c. Pembuatan network dan perencanaan pengawasan.
d. Pembagian tanggung jawab.
e. Penggunaan WBS ini memungkinkan bagian-bagian proyek
terdefinisi dengan jelas.
Network Karena kompleksitas pekerjaan, unsur perencanaan
memegang peranan yang semakin penting. Banyak kegiatan dapat
dikatakan sebagai suatu proyek, yang berarti bahwa mempunyai
tujuan tertentu dan usaha untuk mencapainya dibatasi oleh waktu
dan sumberdaya tertentu. Perencanaan yang sistematis
menimbulkan kepercayaan dalam penyelesaian proyek. Salah satu
cakupan dalam perencanaan tersebut adalah masalah penjadwalan
atau schedulling proyek. Dalam hal ini peran analisis network dapat
membantu. Dalam analisis network dikenal dua metode, yaitu CPM
dan PERT..sedangkan data yang diperlukan untuk menyusun
analisis meliputi:

• Jenis – jenis pekerjaan / aktifitas.


• Waktu penyelesaian yang diperlukan untuk tiap – tiap pekerjaan
tersebut.
• Urutan pekerjaan.
• Biaya tiap – tiap kegiatan baik normal maupun percepatan.

Estimasi dari suatu pekerjaan dapat dicapai dengan membuat


sedetail mungkin daftar pekerjaan yang akan kita kerjakan. WBS
dimulai dari tahap perancanaan pembuatan / pendeffinisian
software hingga software selesai dan report dari pemakai software.

Sekian Penjelasan tentang WBS

Pendekatan Jaringan Proyek

 Activity on Node (AON)

Aktivitas digambarkan di dalam node (simpul).


Kelebihan :

a.Tidak menggunakan aktivitas dummy.


b.Tidak menggunakan peristiwa.
c. AON mudah digambar jika ketergantungan tidak cukup kuat.
d. Aktivitas yang ditekankan mudah dipahami oleh manajer tingkat pertama.
e. Pendekatan CPM menggunakan waktu deterministik untuk menyusun
jaringan.
Kelemahan :
a. Pelacakan jalur dengan menggunakan nomor aktivitas sulit dilakukan.
Jika jaringan tidak ada, output komputer harus mendaftarkan aktivitas
pendahulu
dan aktivitas pengganti untuk asing-masing aktivitas.
b. Menggambar dan memahami jaringan lebih sulit jika ada banyak
ketergantungan.

 Activity on Arrow (AOA)

Aktivitas digambarkan pada panah.

Kelebihan:
a.Pelacakan jalur dipermudah dengan skema penomoran aktivitas/ peristiwa.
b.AOA lebih mudah digambar jika ketergantungan cukup kuat.
c.Peristiwa kunci atau milestone dapat mudah ditandai (flag).
Kelemahan:
a. Penggunaan aktivitas dummy meningkatkan kebutuhan data.
b.Penekanan pada peristiwa dapat merusak beberapa aktivitas. Penundaan
aktivitas
menyebabkan peristiwa dan proyek lambat.

Contoh Soal AON:

Informasi Jaringan

Jaringan AON
Perhitungan Forward Pass

•Tambahkan waktu aktivitas pada setiap jalur (EF = ES + Dur).

•EF pada aktivitas pendahulunya menjadi ES pada aktivitas sesudahnya.

•Aktivitas sesudahnya yang berasal dari gabungan aktivitas (merge


activity) dipilih
EF terbesar.
Jaringan AON Forward Pass
Perhitungan Backward Pass

•Kurangi waktu aktivitas pada setiap jalur (LS = LF - Dur)

•LS pada aktivitas sesudahnya menjadi LF pada aktivitas pendahulunya

•Aktivitas yang didahulukan adalah aktivitas ledakan (bursty activity),


sehingga LS
terkecil dipilih dan dijadikan LF pendahulunya.

Jaringan AON Backward Pass


Menetukan Slack (atau float)

•Slack bebas

–Jumlah waktu aktivitas dapat ditunda tanpa menunda aktivitas


penerus
yang terhubung

•Slack total

–Jumlah waktu aktivitas dapat ditunda tanpa menunda seluruh


proyek

•Critical path dapat dilihat dari aktivitas yang memiliki nilai slack 0
Jaringan AON dengan Slack
Critical path adalah ID=A, ID=B, ID=F, ID=G, ID=H

Contoh soal AOA:


Informasi Jaringan
Jaringan AOA

AOA Forward Pass


AOA Backward Pass

AOA dengan Slack


Critical path adalah event 1,2,4,5,6,7,8

Anda mungkin juga menyukai