Anda di halaman 1dari 8

Ceramah Lucu

Kita sebagai seorang muslim, wajib menjalankan ibadah puasa secara penuh. Jangan seperti
gendang, di depan tertutup, di belakang tertutup, tapi di tengah-tengahnya kosong.
Maksudnya, ketika di awal Ramadhan semuanya berbondong-bondong menjalankan puasa
namun ketika memasuki pertengahan tidak menjalankan puasa dan akan kembali berpuasa
ketika menjelang hari-hari terakhir. Ini tidak berlebihan karena di masyarakat kita terkadang
masih banyak yang demikian. Puasa hanya dilakukan di awal dan mendekati akhir bulan
Ramadhan saja. Padahal kewajiban puasa bukan sebatas itu. Kita semua umat Islam
diwajibkan berpuasa selama bulan Ramadhan. Hal itu dimaksudkan agar ibadah puasa kita
akan memberikan dampak yang baik kepada kita, khususnya keimanan kita. Sehingga setelah
selesai dari Bulan Puasa, kita semua kembali kedalam keadaan yang fitri atau suci dan
menjadi golongan hamba-hamba yang dirindukan oleh Surga di hari kemudian. Sebagaimana
yang dijelaskan dalam hadist nabi, ada empat golongan orang yang sangat dirindukan oleh
surga. Keempat golngan yang dirindukan surga tersebut diantaranya adalah; pertama, orang-
orang yang suka membaca, memahami dan mengamalkan Al Quran. Di bulan Ramadhan
yang penuh dengan keberkahan dan kebaikan sangat diutamakan untuk memeperbanyak
membaca Al Quran. Surat yang kita baca akan memberikan syafaat dihari kemudian dan akan
menjadikan kita termasuk orang –orang yang dirindukan oleh surga. Yang kedua, adalah
orang-orang yang mampu menjaga lisannya. Lisan adalah merupakan organ tubuh manusia
yang sangat sensitif, karena orang bisa selamat dan dipandang baik dari lisannya. Begitupula
sebaliknya, orang bisa dinilai buruk juga dilihat dari ucapan lisannya. Banyak orang bisa
berpuasa menahan lapar dan haus namun terkadang tidak dapat menjaga dan menahan
lisannya dari menceritakan aib atau kejelekan orang lain. Oleh karenanya, melalui latihan
berpuasa di Bulan Ramadhan ini, sebagai media latihan bagi kita untuk selain kita bisa
menjaga dan menahan lapar dan dahaga juga bisa menjaga lisan kita dari mengucapkan hal-
hal yang dibenci oleh Allah. Sehingga pada akhirnya kita menjadi orang-orang yang dikasihi
dan disayangai oleh Allah karena dapat menjaga lisan kita dengan baik. Ketiga, golongan
orang yang dirindukan surge adalah orang-orang yang dermawan. Orang –orang yang mampu
dengan hartanya memberikan kepada mereka yang membutuhkan dan menjadikannya jihad
fisabilillah. Keempat adalah orang yang berpuasa di Bulan Ramadhan. Orang yang berpuasa
adalah termasuk bagian dari salah satu kelompok yang sangat dirindukan surga. Oleh
karenanya dijelaskan dalam suatu riwayat bahwa di surga nanti terdapat bermacam-macam
pintu yang bisa dilalui oleh para penghuni surga dan salah satu pintu masuk itu adalah
bernama “arroyyan” yang mana pintu ini disiapkan khusus bagi umat Islam yang berpuasa.
Semoga dengan kebaikan dan keberkahan bulan Ramadhan, kita termasuk ke dalam salah
satu diantara empat golongan yang dirindukan surga. Yaitu, orang yang suka membaca Al
Quran, memahami, dan mengamalkan Al Qur`an, orang yang dapat menjaga lisannya, orang
yang dermawan dan orang yang berpuasa di Bulan Ramadhan. Amiin. (Tausyiah Ustad
Mumuy saat Buka Bersama di DPD KNPI Lampung)
Sombong bisa menggerakkan sifat buruk lainnya atau dengan kata lain sesuai dengan judul
tulisan ini, yaitu efek domino sifat sombong , Pertama, hirmaan al haq tertutupnya pintu
kebaikan, karena merasa dirinya paling utama kebenarannya, berprasangka dirinya superior
dalam prinsip sedangkan orang lain inferior, selain itu juga, sombong mempunyai imbas
kebutaan hati (umyu al-Qalb). Hati yang terkunci akan memegang prinsipnya dengan
berdalih apa saja demi kemenangan bukan kebenara, pelaku sombong sebagai budak nafsuny,
bukan dipertuan hati dan akalnya. Kesombongan pada akhirnya akan menang ala dirinya
sendiri, bukan kemenangan yang bersifat sejati. Dalam hal ini Allah berfirman;

ِ ‫َّللاُ َعلَى ُك ِل قَ ْل‬


‫ب ُمتَك َِب ٍر‬ ْ ‫َّللاِ َو ِع ْندَ الَّذِينَ َءا َمنُوا َكذَلِكَ َي‬
َّ ‫ط َب ُع‬ َّ َ‫ان أَت َا ُه ْم َكب َُر َم ْقتًا ِع ْند‬
ٍ ‫ط‬َ ‫س ْل‬ َّ ‫ت‬
ُ ‫َّللاِ ِب َغي ِْر‬ ِ ‫الَّذِينَ يُ َجا ِدلُونَ فِي َءا َيا‬
‫ َجبَّار(الغافر‬: 35)ٍ

(Yaitu) orang-orang yang memperdebatkan ayat-ayat Allah tanpa alasan yang sampai kepada
mereka. Amat besar kemurkaan (bagi mereka) di sisi Allah dan di sisi orang-orang yang
beriman. Demikianlah Allah mengunci mati hati orang yang sombong dan sewenang-wenang.

Kedua, Murka Allah, sifat sombong mendatangkan murka Allah, tak pantas dengan titel dan
keahlian apapun untuk mengantarkan seseorang bersifat sombong, apalagi yang lemah, krisis
skill dan keilmuan, secara ekonomi kekurangan dan bentuk fisik pas-pasan, karena semua
usaha untuk mencapai titel dan skill atau bekerja untuk memperoleh harta dan merawat
jasmaniyahnya, jika didapuk-kan akan berkhir pada mata rantai ‘berkat pertolongan Allah
swt’, karenanya pantas dan layak mendapat murka Allah, bukankah semua itu hasil
pemberian Allah, dan sombong adalah menyombongkan diri kepada Allah. Kesombongan
baik ditampakkan maupun disembunyikan baik berupa ucapan, penampilan, perbuatan
maupun di dalam hati, tetap saja tercela dan tidak disukai oleh Allah swt. Yang pantas dan
layak untuk sombong adalah Allah, sombong bak selendang berenda bagi Tuhan dengan
segala keahlian dan kekuasaannya. Jadi baik secara lahiriyah maupun terbersit di dalam hati,
sifat sombong tetap saja dibenci.

23:‫َّللاَ َي ْعلَ ُم َما يُس ُِّرونَ َو َما يُ ْع ِلنُونَ ِإنَّهُ ََل ي ُِحبُّ ْال ُم ْستَ ْك ِب ِرينَ (النحل‬
َّ ‫) ََل َج َر َم أ َ َّن‬

Tidak diragukan lagi bahwa sesungguhnya Allah mengetahui apa yang mereka rahasiakan
dan apa yang mereka lahirkan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang
sombong.(QS. an-Nahl: 23)
Ketiga, kesombongan akan melahirkan perbuatan-perbuatan keji lain. Dari segi sudut obyek
sasaran yang disombongi, sifat sombong dibenci oleh manusia karena meremehkan dan
menganggap rendah orang lain, sehingga dalam kancah sosial memantik kebencian
sekelilinya, sedang dilihat dari sudut teologis, perbuatan sombong dibenci oleh Allah karena
menyamai Allah, bukan persoalan sama atau tidaknya dalam kepada paling nya
Kesombongan termasuk
Ceramah29.info – Sahabat yang budiman, jumpa lagi dalam website yang sederhana ini.
Website ini membahasa masalah ceramah yang ada di dindonesia dari berbagai sumber dan
penceramah terkenal maupun tidak. Ceramah yang baik akan membuat kita memahami segala
sesuatu yang disampaikan dalam ceramah tersebut dan dapat kita jadikan contoh dalam
kehidupan sehari-hari. Berikut contoh ceramah agama oleh tokoh agama yang ada di
indonesia.

Assalamu’alaikum Wr Wb.

Rasulullah Saw. bersabda:

“Sesungguhnya di dalam surga terdapat satu pintu yang dinamakan pintu ‘al-Rayan’ yang
hanya dimasuki oleh orang-orang yang berpuasa. Ditanyakan (oleh pintu tersebut): ‘Di
manakah orang-orang yang berpuasa?’ Maka mereka pun masuk dari pintu tersebut. Setelah
semua orang yang berpuasa memasukinya, pintu itu pun ditutup dan tak akan ada lagi yang
masuk melaluinya.”

(HR. Muslim, dari Sahl Ibn Sa’d).

Dalam hadis tersebut Nabi Saw menerangkan keutamaan puasa dan kedudukan orang-orang
yang berpuasa di sisi Allah. Atas keikhlasan dan kesabaran mereka dalam menjalankan
ibadah puasa-dengan menahan lapar dan dahaga, mengendalikan hawa nafsu dengan sekuat
tenaga, maka Allah mengistimewakan mereka dengan memasukkan mereka ke dalam surga
melalui pintu khusus yang bernama “Al-Rayyan”. Kata ini berasal dari bentuk infinitif al-ray
yang berarti pengairan, segar, dan juga pemandangan yang indah. Nama ini sesuai dengan
keadaan orang-orang puasa yang menahan dirinya dari makan dan minum. Dan dahaga inilah
yang lebih dominan dirasakan oleh orang yang sedang berpuasa dibanding rasa lapar.

Zain Ibnu al-Munir mengatakan:

“Rasulullah mengatakan pintu al-Rayyan ada ‘di dalam surga’ bukan mengatakan ‘bagi
surga/pintu surga’, agar orang-orang merasa bahwa dalam pintu tersebut terdapat kenikmatan
dan kenyamanan surgawi (kenikmatan di dalam kenikmatan). Maka hal ini akan menambah
keinginan dan kerinduan kepadanya.”

Hadis di atas diriwayatkan juga oleh al-Nasa’i dan Ibnu Khuzaimah, dari Sa’id Ibn
‘Abdurrahman, dan yang lainnya. Dan dalam riwayat ini terdapat tambahan: “Barangsiapa
yang memasukinya (memasuki pintu al-Rayyan), maka akan meminum darinya. Dan
barangsiapa meminum darinya, maka tak akan dahaga selamanya”.

Hal itu merupakan penghormatan dari Allah, Sang Pemelihara Alam kepada orang-orang
yang berpuasa. Juga merupakan balasan bagi mereka atas keikhlasan menjalankan ibadah.
Telah dimaklumi bahwa Allah akan menanggung pahala orang-orang yang berpuasa,
sebagaimana dalam sebuah hadis:

“Puasa untuk-Ku, dan Akulah yang akan membalasnya.”

Pahala dan balasan Allah bagi orang-orang yang berpuasa adalah penuh, besar, dan tiada
terhitung. Ada pun masuknya orang-orang yang berpuasa melalui pintu al-Rayyan ini
merupakan tambahan pahala dan penghormatan semata.

Benar, surga mempunyai banyak pintu, di antaranya pintu bagi orang-orang yang taat
menjalankan salat, pintu bagi orang-orang yang giat berjihad, pintu bagi orang-orang yang
ikhlas berpuasa-yaitu al-Rayyan sebagaimana telah kita bicarakan, dan di antaranya ada pintu
khusus bagi orang-orang yang suka bersedekah.

Dari Abi Hurairah ra., Rasulullah saw. bersabda:

“Barang siapa memberi nafkah isterinya di jalan Allah, maka akan dipanggil dari pintu surga,
‘Wahai Hamba Allah! Ini adalah pintu kebaikan.’ Barangsiapa termasuk ahli salat, maka akan
dipanggil dari pintu al-Shalah. Barangsiapa termasuk ahli jihad, maka akan dipanggil dari
pintu al-Jihad. Barangsiapa termasuk ahli puasa, maka akan dipanggil dari pintu al-Rayyan.
Dan barangsiapa termasuk ahli sedekah, maka akan dipanggil dari pintu al-Shadaqah. Abu
Bakar lantas berkata, ‘Demi engkau dan ibuku (ummul mukminin), ya, Rasulullah! Apakah
seseorang harus dipanggil dari pintu-pintu itu, dan adakah seseorang yang dipanggil dari
pintu-pintu itu seluruhnya?’ Rasulullah menjawab, ‘Iya. Dan aku berharap semoga engkau
termasuk dari mereka.”

(HR. al-Bukhari).

Wassalamu’alaikum Wr Wb.

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatu. Jamaah oh jamaah, alhamdulilllah.


Alhamdulillah, segala sukur kita kepada Allah SWT apabila kita menjadi manusia yang diharapkan.
Arti dari yang diharapkan adalah menjadi yang dicita-citakan. Apalagi sesuai dengan harapan Sang
Pencipta yaitu Allah karena kita merupakan hamba Allah. Maka tema yang akan diangkat adalah
“Menjadi Hamba Allah”.
Menjadi hamba Allah tidak mudah, sebab harus melalui proses. Hamba manusia diperbudak
manusia, hamba kesibukan disibukkan oleh sesuatu. Sesibuk apapun, jangan sampai meninggalkan
shalat, utamakan shalat. Sesuatu yang terbaik adalah bagaimana seseorang menempatkan diri pada
posisi sebenarnya. Manusia diciptakan oleh Allah untuk menjadi hamba Allah, hanya kepada-Nya
kita menyembah dan meminta bukan kepada yang lain. Berbicara manjadi hamba Allah itu luar
biasa,memang tidak mudah harus melalui berbagai rintangan agar kita bisa mendapatkan cita-cita
yang tertinggi yaitu menjadi hamba Allah. Maha besar Allah yang telah memperjalankan hamba-Nya.
Pada saat Idul fitri itu salah satu cara kita ditempatkan sebagai hamba Allah. Shalat mudah, tapi
mendirikan shalat? bukan hanya mengerjakan, tapi mendirikan. Kalau hanya mengerjakan shalat
anak kecil pun bisa.
Untuk menjadi hamba Allah, yang pertama tunjukkan dengan cara tunduk patuh,percaya, takut,
ikhlas, istiqomah,dan teguh pada pendirian. Hamba Allah adalah orang yang paling takwa dan taat.
Kalau sudah bisa meninggalkan urusan yang kurang penting, melawan nafsu dan melatih diri, itulah
hamba Allah. Seorang sahabat Nabi pernah bertanya “ Ya Rasulullah, amal apa yang paling disukai
Allah?”. Amal yang paling disukai Allah adalah shalat tepat waktu, jika masuk waktu shalat segera
shalat.Yang kedua bila ingin dicintai Allah, berbuat baiklah pada orangtua. Anak durhaka itu, salah
satu orang yang tidak pandai berterimakasih. Orang yang cinta pada orang tua pasti taat kepada
Allah. Yang ketiga lillahi fi sabilillah (berjuang di jalan Allah), lakukanlah hal yang disukai Allah. Tapi
manusia sering beranggapan ada tindakan yang salah oleh manusia lain . Contohnya seseorang ingin
menegakan keadilan, tetapi dengan kekerasan. Sebenarnya itu cara terakhir, banyak cara yang lebih
baik, salah satunya musyawarah karena islam adalah rahmatan lil alamin. Semua yang diperintahkan
oleh Allah dan agama itu yang terbaik bagi manusia. Adanya keributan, mungkin karena
pengetahuan tidak sama dan jalur pemikiran berbeda. Bila ingin menegakan sesuatu harus tahu
ilmunya, laksanakan tindakan dengan akhlak dan diakhiri dengan kesabaran.
Kalau bicara dosa, hal yang dimurkai Allah. Bukan perihal dosanya, tapi pada siapa kau berdosa,
tidak ada dosa kecil dan dosa besar. Kalau dosa kecil dilakukan berulang kali dan dilakukan pada
banyak orang, sama saja dosa besar, apalagi meremehkan dosa. Mencuri, unuh, berzina, membunuh
itu dimurkai Allah. Kalau tidak ingin dibenci Allh, jangan lakukan hal yang Allah benci. Bagaimana bila
seeorang penzina dan pembunuh bertaubat saat sudah di penjara, berapa lama dosanya akan
diampuni?. Semua dosa akan diampuni, dosa ada tiga yaitu berdosa pada Allah, dosa pada diri
sendiri dan dosa pada manusia lain. Dosa pada Allah akan diampuni karena Allah Maha pengampun.
Tapi dosa pada orang lain, harus meminta maaf pada orang yang kita dzalimi.
Jangan mengaku hamba Allah, jika kita belum takwa dan taat pada Allah, lebih baik diakui oleh Allah
dari pada mengaku sebagai hamba Allah. Ada seseorang yang rajin beribadah dan taat, tapi doanya
belum dikabulkan. Mungkin, Allah ingin kita lebih rajin beribadah dan lebih taat kepada-Nya. Jin dan
manusia diciptakan untuk menjadi hamba Allah. InsyaAllah kita bisa menjadi yang Allah harapkan
yaitu menjadi hamba Allah, amin ya rabbal alamin. Dan semoga pembicaraan pagi ini membawa
manfaat, mohon maaf bila ada perkataan yang salah.
Wabillahi taufik wal hidayah, Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatu. Jamaah oh jamaah,
alhamdulillah.
Assalamu’alaikum ww,
alhamdulilahi wahdah shadaqa wa’da wa nashara’ abda wa ‘aazza jundah
wassalatu wassalamu `ala man la nabiya ba’da wa ala alihi wasahbihi wa mawwala

la haula wa la quwwata illa billah, amma ba’du

saudara-daudara kamu muslimin rahiimakumullah..

seperti kita maklum bahwa Allah SWT menciptakan manusia dan jin untuk melaksanakan
ibadah kepada-Nya. Manusia yang ingkar terhadapa perintah ini

dinamakan dengan orang-orang kafir sedangkan jin yang mengingkari perintah ini dinamakan
dengan setan atau syaitan dalam bahasa qur’annya.

Kemudian dalam perkembangannya, jin-jin yang kafir yang dinamakan setan ini
bersekongkol dan menjadi bala tentaranya iblis untuk menggelincirkan

manusia dengan berbagai macam cara dan jalan dari hal-hal yang diridhai oleh Allah SWT.

Adapun yang namanya iblis, pada hakekatnya Cuma satu saja yaitu yang ingkar kepada
perrintah Allah untuk sujud kepada nabi adam as. Iblis inilah

kemudian yang menjadi sesepuh, raja, biang atau dedengkotnya para setan.
Seluruhnya akan tunduk pada kepada komando iblis, akan taat dan setia akan perintah iblis
untuk mencari teman yang sebanyak-banyaknya guna

menemani mereka di neraka nanti.


Maka merekapun melakukan satu proklamasi yang bisa kita baca dalam Surah Al-a’raf ayat
16 dan 17.
Dimana Iblis dengan tegas menyatakan, “[Satan] said, “Because You have put me in error, I
will surely sit in wait for them on Your straight

path.” (16).
Iblis menjawab: Karena Engkau telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan
(menghalangi-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus,

(QS. 7:16)
Then I will come to them from before them and from behind them and on their right and on
their left, and You will not find most of them grateful

[to You].” (17).


kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan
dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati

kebanyakan mereka bersyukur (ta’at). (QS. 7:17).


Dimana Iblis dengan tegas menyatakan;

Wahai Allah!, dari sebab engkau telah menghukum saya, dari sebab engkau telah mengusir
saya dari syurga..maka saya berjanji! akan ‘menipu’, akan
‘menggelincirkan’ mereka, adam dan keturunannya, dari jalan-Mu yang lurus.
Apa jalan yang lurus..?!, tidak lain Islam ini!.
Dengan berbagai cara dan jalan Iblis dan bala tentaranya akan berusaha ‘menggelincirkan
manusia dari jalan yang lurus’.
Caranya bagaimana..?!. Ayat ke 17 Menjawab..; ‘Summa la atiyan..’
akan kami datangi mereka, akan kami goda mereka dari arah sebelah depan. Kalau cara itu
tidak kena..?!, ‘Wa min khalpihim’ kami goda mereka dari

sebelah belakang. Andaikata cara itupun tidak mempan?!, ‘Wa an aimanihim’ dari arah
sebelah kanan, kalaupun itu gagal..!.
‘Wa an sama’i li him’ kami datang dari arah sebelah kiri!. Pendeknya dari 4 penjuru angin!,
Iblis dan balatentaranya yang bernama setan belum

akan puas sebelum kita tergelincir dari jalan yang lurus yang diridhai oleh Allah SWT.

Sebahagian ahli tafsir menjelaskan, bahwa kalau Iblis menggoda dari arah sebelah depan..!.
Yang dimaksud dari arah depan ini dunia. Sehingga

manusia.., menjadikan dunia menjadi tujuan akhir dari seluruh kegiatan hidupnya. Ia pergi
pagi!, pulang sore!, peras keringat banting tulang!,

tidak ada yang dikejar kecuali dunia..dan cuma untuk kepentingan dunia!.
Dunia yang membuat orang berpaling daripada akhirat, dunia yang membuat orang lupa
untuk tujuan penciptaannya, maka dunia termasuk perangkap

Iblis.
Apa isi dunia?!, biasanya yang lajim itu ‘3 ta’, ‘harta-tahta-wanita’!. itu yang bikin orang jadi
sibuk sampai lupa kepada tujuan

penciptaannya!. Untuk apa dia diciptakan oleh Allah!.Ini ‘Wa an minbaina aidihim’, kami
goda mereka dari arah depan dengan menyodorkan dunia

dalam bentuk yang hijau ranau, dunia dalam bentuk yang bentuk manis sehingga mereka
tenggelam didalamnya lalu melupakan akhirat.
Kalau cara itu juga tidak kena! ‘Wa min khalpihim’ kami datang dari sebelah belakang, kami
lupakan mereka kepada akhirat, ‘itu mah urusan nati’

bagaimana saja!. Yang penting.. yang kita hadapi sekarang.. ‘apa..?!’ dunia, akhirat kita
belum tahu dan bahkan belum tentu ada!. Yang sudah

pasti saja kita garap!.


Melupakan ahkirat..!!!.
‘Wa an aimanihim’ Yang dimaksud dari arah sebelah kanan, Iblis dan setan selalu
menghalang-halangi manusia untuk berbuat kebaikan..!, karna

kanan adalah lambang kebajikan sedangkan ‘an sama’ilihim’ kiri adalah lambang kejahatan.
Dicegahnya kita berbuat kebajikan dan dibisikkannya
kita untuk selalu melakukan kejahatan dan kemunkaran.
‘Wa la tajidu aksara’hum sakirin’ dan akan kamu dapati sedikit sekali diantara manusia yang
bersyukur atas nikmat yang telah engkau berikan

kepada mereka. Ditanamkan rasa ingkar kepada nikmat, jika kita tidak kufur iman!,
dibuatnya kufur nikmat!, mengeluh..!, padahal hidup sudah

serba cukup!, merasa masih sangat kurang padahal orang lain sudah titik air liurnya melihat
keadaan kita!!. Sedikit sekali diantara mereka yang

pandai bersyukur kepada nikmat yang telah Engkau berikan itu ya Allah!!!. Jadi.. untuk
‘ingkar nikmat’ bisikan selalu datang dari Iblis, coba

lihat itu..’teman mu yang tidak pernah shalat’ rezekinya lancar!. Kamu berhenti saja
shalat..!!, yang tidak pernah kemesjid pangkatnya naik

terusss!!!, ‘udah berhenti saja kemesjid!’. Ataus setidak-tidaknya ‘mengeluh dalam hati’,
tuhan kayaknya tidak adil.. kenapa saya rajin shalat

kok rezeki seret bener..!?.


Padahal.., kalau kita mau berfikir dalam bentuk yang paling mendasar.. ‘Allah’ selalu
memberikan yang terbaik untuk kita!. Jika begini keadaan

kita.. inilah! yang terbaik buat kita ‘menurut pertimbangan Allah’!. Jika kita menuntut lebih
lagi.. mungkin dengan keadaan yang lebih itu kita

bisa tergelincir!, perbuatan yang menyimpang.. baik itu yang merugikan orang lain..
merugikan masyarakat.. bahkan merugikan bangsa dan

negaranya!. Seorang pedagang tidak akan sega-segan menipu.. sebaliknya pun begitu..!.
Tidak jarang wanita.. didalam kelemahannya.. bisa meneggelamkan dunia..!.
Seorang suami yang jujur, polos, lugu, sederhana, bisa jadi koruptor ulung.. karna didorong-
dorong oleh isterinya..!. Istrinya bisa saja

barangkali dibakar-bakar tetangganya..!.


Suaminya.. jujur!, sederhana!.., kepala bagian!, tempatnya basah..! tapi.. melarat..!. Istri
rupanya tidak sabar melihat gaya hidup yang makin

konsumtif dan persaingan yang makin tajam.., suaminya dikipas-kipasin!.


Kata istrinya; ‘bang..! tetangga sebelah kita lakinya pegawai kecil bang! tapi gelangnya
kayak-kayak pelak becak..!’.
Abang ini kepala bagian tidak bisa membelikan saya macam itu..?! percumalah..!!.
Kata suaminya; Ya bagaimana bu..?!, gaji saya cuma segitu-gitunya!!. Ya namanya kepala
bagian apaan kek sabet dulu..!.
Kalau sudah berfikir kearah ini.. artinya.. sudah ngipasin suaminya untuk melakukan
tindakan yang tidak wajar..!.

Anda mungkin juga menyukai