Anda di halaman 1dari 42

Bagian I

Tradisi Suci & Alkitab Suci


 “Manusia hidup bukan  Kata protestan, Firman
dari roti saja, tetapi Allah = Alkitab. Dengan
dari setiap firman yang kata lain, Alkitab sudah
keluar dari mulut menampung seluruh
Allah.” Firman Allah.
 Persoalan ada pada  Menurut Gereja
cara mengartikan Katolik, Alkitab =
istilah “Firman Allah”. Firman Allah, tapi
Firman Allah tak hanya
ada di dalam Alkitab.
 Firman Allah sampai
kepada kita tidak
hanya dalam bentuk
tulisan, yaitu Alkitab.
 Firman Allah juga ada
dalam bentuk ajaran
lisan yang tidak masuk
dalam Alkitab (lihat
Yoh 20:30; 21:25; 2Tes
2:15; 2Tim 2:2).
Memang masih banyak tanda lain yang dibuat
Yesus di depan mata murid-murid-Nya, yang
tidak tercatat dalam kitab ini, ....
Masih banyak hal-hal lain lagi yang diperbuat
olehYesus, tetapi jikalau semuanya itu harus
dituliskan satu per satu, maka agaknya dunia
ini tidak dapat memuat semua kitab yang harus
ditulis itu.
Apa yang telah engkau dengar dari padaku di
depan banyak saksi, percayakanlah itu kepada
orang-orang yang dapat dipercayai, yang juga
cakap mengajar orang lain.
Sebab itu, berdirilah teguh dan berpeganglah
pada ajaran-ajaran yang kamu terima dari
kami, baik secara lisan, maupun secara tertulis.

Tradisi Suci Alkitab Suci


Jadi Tradisi Suci dan Kitab Suci berhubungan
erat sekali dan berpadu. Sebab keduanya
mengalir dari sumber ilahi yang sama, dan
dengan cara tertentu bergabung menjadi satu
dan menjurus ke arah tujuan yang sama. [….]
Maka dari itu keduanya (baik Tradisi maupun
Kitab Suci) harus diterima dan dihormati
dengan cita-rasa kesalehan dan hormat yang
sama.
Sebab Kitab Suci itu pembicaraan Allah sejauh
itu termaktub dengan ilham Roh ilahi.
Sedangkan oleh Tradisi Suci Sabda Allah, yang
oleh Kristus Tuhan dan Roh Kudus
dipercayakan kepada para Rasul, disalurkan
seutuhnya kepada para pengganti mereka [….]
Dengan demikian Gereja menimba
kepastiannya tentang segala sesuatu yang
diwahyukan bukan hanya melalui Kitab Suci.
Tradisi Suci
(ajaran yang
“lisan”)
Tuhan
menyampaikan
Firman-Nya
melalui…
Alkitab Suci
(ajaran yang
tertulis)
“Lisan” Tertulis

Tradisi Alkitab
Suci Suci
Bagian II
Bunda Maria Wafat?
KGK 966
Apakah Bunda
Maria wafat?
Mari melacaknya…
KGK 974
“Akhirnya Perawan tak bernoda yang tidak
pernah terkena oleh segala cemar dosa asal,
sesudah menyelesaikan perjalanan hidupnya di
dunia, telah diangkat memasuki kemuliaan di
surga beserta badan dan jiwanya. Ia telah
ditinggikan oleh Tuhan sebagai Ratu alam
semesta supaya secara lebih penuh menyerupai
Putranya, Tuan di atas segala tuan, yang telah
mengalahkan dosa dan maut” (LG 59). ….
…. Terangkatnya Perawan tersuci adalah satu
keikutsertaan yang istimewa pada kebangkitan
Putranya dan satu antisipasi dari kebangkitan
warga-warga Kristen yang lain.

….
“Pada waktu persalinan engkau tetap
mempertahankan keperawananmu, pada
waktu meninggal, engkau tidak meninggalkan
dunia ini, ya Bunda Allah. Engkau telah kembali
ke sumber kehidupan, engkau yang telah
menerima Allah yang hidup dan yang akan
membebaskan jiwa-jiwa kami dari kematian
dengan doa-doamu” (Liturgi Bizantin, pada
Pesta Kematian Maria 15 Agustus).
Sesudah mengakhiri perjalanan kehidupannya
di dunia ini, Perawan Maria tersuci diangkat
dengan jiwa dan badan ke dalam kemuliaan
surga, di mana ia sudah mengambil bagian
dalam kemuliaan kebangkitan Putranya dan
dengan demikian mengantisipasi kebangkitan
semua anggota Tubuh-Nya.
mengakhiri perjalanan
kehidupannya di dunia ini

diangkat dengan jiwa dan badan


ke dalam kemuliaan surga
Bunda Maria
mengambil bagian dalam
kemuliaan kebangkitan Putranya

mengantisipasi kebangkitan
semua anggota Tubuh-Nya
BELUM JELAS
mengakhiri perjalanan
kehidupannya di dunia ini

diangkat dengan jiwa dan badan


ke dalam kemuliaan surga Apakah
dapat
mengambil bagian dalam
kemuliaan kebangkitan Putranya
diartikan
“wafat”?
mengantisipasi kebangkitan
semua anggota Tubuh-Nya
tidak pernah terkena oleh segala
cemar dosa asal

menyelesaikan perjalanan
hidupnya di dunia
Bunda Maria
diangkat memasuki kemuliaan di
surga beserta badan dan jiwanya

ditinggikan oleh Tuhan sebagai


Ratu alam semesta
BELUM JELAS
tidak pernah terkena oleh segala
cemar dosa asal

menyelesaikan perjalanan
hidupnya di dunia Apakah
dapat
diangkat memasuki kemuliaan di
surga beserta badan dan jiwanya
diartikan
“wafat”?
ditinggikan oleh Tuhan sebagai
Ratu alam semesta
Liturgi Bizantin
pada Pesta Kematian Maria 15 Agustus
1) Pada waktu persalinan, engkau tetap
mempertahankan keperawananmu;
2) pada waktu meninggal, engkau tidak
meninggalkan dunia ini, ya Bunda Allah.
3) ….
Liturgi Bizantin
pada Pesta Kematian Maria 15 Agustus
2) ….
3) Engkau telah kembali ke sumber
kehidupan, engkau yang telah
menerima Allah yang hidup dan yang akan
membebaskan jiwa-jiwa kami dari kematian
dengan doa-doamu.
Liturgi Bizantin
pada Pesta Kematian Maria 15 Agustus

Pada waktu persalinan,


engkau tetap mempertahankan keperawananmu;
pada waktu meninggal,
engkau tidak meninggalkan dunia ini,
ya Bunda Allah.
Engkau telah kembali ke sumber kehidupan,
engkau yang telah menerima Allah yang hidup
dan yang akan membebaskan jiwa-jiwa kami
dari kematian dengan doa-doamu.
Ἐν τῇ Γεννήσει
τὴν παρθενίαν ἐφύλαξας,
ἐν τῇ Κοιμήσει
τὸν κόσμον οὐ κατέλιπες Θεοτόκε.
μετέστης πρὸς τὴν ζωήν,
μήτηρ ὑπάρχουσα τῆς ζωῆς,
καὶ ταῖς πρεσβείαις ταῖς σαῖς λυτρουμένη,
ἐκ θανάτου τὰς ψυχὰς ἡμῶν.
Bunda Maria
diangkat ke
surga dengan
Bunda Maria badan dan
wafat jiwanya
Assumptio
dirayakan oleh Gereja
Barat: Gereja Katolik Roma
Dormitio
dirayakan oleh Gereja- Bunda Maria
Gereja Timur: Katolik diangkat ke
maupun Ortodox
surga dengan
Bunda Maria badan dan
wafat jiwanya

Dormitio dan Assumptio: dua tahap


dalam satu peristiwa
Bagian III
Bunda Maria Diangkat ke Surga
APOSTOLIC CONSTITUTION OF
POPE PIUS XII

MUNIFICENTISSIMUS DEUS
DEFINING THE DOGMA OF THE ASSUMPTION
November 1, 1950

KONSTITUSI APOSTOLIK
SRI PAUS PIUS XII

MUNIFICENTISSIMUS DEUS
PENETAPAN DOGMA MARIA DIANGKAT KE SURGA
1 November 1950
 … that the dogma of the Virgin Mary’s
Assumption into heaven is contained in the
deposit of Christian faith entrusted to the
Church. ….

 … bahwa dogma
Perawan Maria
diangkat ke surga
terdapat dalam
warisan iman Kristen
yang dipercayakan
kepada Gereja. ….
 … that the Blessed Virgin Mary’s bodily Assumption into heaven […] is a truth that has been revealed by
God and consequently something that must be firmly and faithfully believed by all children of the
Church. ….

 ... bahwa pengangkatan Perawan Maria ke surga


dengan tubuhnya […] adalah sebuah kebenaran
yang diwahyukan oleh Allah dan dengan demikian
harus diimani dengan teguh dan setia oleh semua
putra-putri Gereja. ….
 …. Thus St. John Damascene […] “It was fitting that she, who had kept her virginity intact in childbirth,
should keep her own body free from all corruption even after death. ....

 …. Demikian Santo Yohanes Damaskenus […]


“Sungguh pantas bahwa ia yang telah menjaga
keperawanan sepenuhnya ketika melahirkan, juga
menjaga tubuhnya agar bebas dari segala
kerusakan bahkan setelah kematian. ….
 …. St. Anthony of Padua […] just as Jesus Christ has risen from the death over which he
triumphed and has ascended to the right hand of the Father, so likewise the ark of his
sanctification “has risen up, since on this day the Virgin Mother has been taken up to her heavenly
dwelling.”
 …. Santo Antonius dari Padua […] sebagaimana
Yesus Kristus telah bangkit dari kematian yang telah
dikalahkan-Nya dan telah naik ke sebelah kanan
Sang Bapa, demikian pula Tabut Kudus-Nya “telah
bangkit sebab pada hari itu Sang Bunda Perawan
dibawa ke kediaman surgawinya.
 …. And St. Alphonsus writes that “Jesus did not
wish to have the body of Mary corrupted after
death […] reduced to dust.”

 … Dan Santo Alfonsus


menulis bahwa “Yesus
tak menghendaki
tubuh Maria rusak
setelah kematian […]
hancur menjadi debu.
 … by the authority of our Lord Jesus Christ, of the Blessed Apostles Peter and Paul, and by our own
authority, we pronounce, declare, and define it to be a divinely revealed dogma: that the Immaculate
Mother of God, the ever Virgin Mary, having completed the course of her earthly life, was assumed body
and soul into heavenly glory.

 … dengan kuasa Tuhan kita, Yesus Kristus, dengan


kuasa Rasul Petrus dan Rasul Paulus, dan dengan
kuasa kami sendiri, kami mengumumkan,
menyatakan, dan menetapkan hal ini sebagai
dogma yang diwahyukan secara ilahi: bahwa Bunda
Allah Tak Bernoda, Perawan Maria, setelah
menyelesaikan kehidupan duniawinya, diangkat
tubuh dan jiwanya ke dalam kemuliaan surgawi.
 Hence if anyone, which God forbid, should dare willfully to deny or to call into doubt that which we have
defined, let him know that he has fallen away completely from the divine and Catholic Faith.

 Karena itu, siapa saja – kiranya Tuhan mencegahnya


– yang berani berkehendak menyangkal atau
meragukan apa yang kami tetapkan, ketahuilah
bahwa ia telah menjauh sepenuhnya dari iman yang
ilahi dan Katolik.
Ἐν τῇ Κοιμήσει
τὸν κόσμον οὐ κατέλιπες
Θεοτόκε

Anda mungkin juga menyukai