Anda di halaman 1dari 2

seutuhnya baik jiwa maupun badan/fisik kita, hidup kekal bersama dengan Allah Bapa di

Vacare Deo 18 Juni 2023 Surga.

Ada anggapan bahwa manusia terbagi atas jiwa dan badan. Pada saat mati, badan
Kebangkitan Badan membusuk, sehingga yang diselamatkan hanya jiwa saja. Kelompok yang menentang
kebangkitan badan pada zaman Kristus adalah kaum Saduki dan orang-orang yang tidak
“Kalau tidak ada kebangkitan orang mati, maka Kristus juga tidak dibangkitkan.” mengenal Allah. Sementara, di zaman modern sekarang ini adalah kaum atheis, materialis
1Kor 15:13 dan rasionalis. Bagi mereka, yang diselamatkan dan berada di Surga hanya jiwa saja.
Benarkah demikian?

Iman Gereja Katolik percaya bahwa Allah menyelamatkan kita seluruhnya, baik jiwa
maupun badan. Allah menciptakan manusia sungguh amat baik adanya, termasuk badan
dan jiwanya (Kej 1:31). Kebangkitan badan yang dimaksud adalah badan jasmani yang
telah terurai, hancur, dan busuk akibat kematian, akan dibangkitkan pada akhir zaman,
saat Yesus datang kembali ke dunia sebagai Raja. Badan itu akan bersatu kembali dengan
jiwa. Bagi yang masuk ke dalam Kerajaan Surga, akan mengalami kebahagiaan dalam
persatuan jiwa dan badan. Begitu juga sebaliknya, bagi yang masuk ke dalam Neraka akan
mendapatkan hukuman dalam persatuan jiwa dan badan.

Seperti yang dikatakan St. Paulus, “Kalau tidak ada kebangkitan orang mati, maka Kristus
juga tidak akan dibangkitkan” (1 Kor 15:13). “Kristus telah dibangkitkan dari orang mati
Saat mengikuti Misa pada Hari Minggu, kita seringkali mengucapkan Syahadat Para Rasul sebagai yang sulung dari orang-orang yang telah meninggal. Sebab sama seperti maut
(Credo singkat) sebagai pengakuan iman kita. Dalam Syahadat tersebut, di bagian akhir, datang karena satu orang manusia, demikian juga kebangkitan orang mati datang karena
disebutkan: “Aku percaya akan Roh Kudus. Gereja Katolik yang Kudus, persekutuan para satu orang manusia. Karena sama seperti semua orang mati dalam persekutan dengan
kudus, pengampunan dosa, kebangkitan badan, kehidupan kekal. Amin.” Apakah yang Adam, demikian pula semua orang akan dihidupkan kembali dalam persekutuan dengan
dimaksud dengan “kebangkitan badan”? Bagian badan (organ tubuh) mana yang akan Kristus. Tetapi tiap-tiap orang menurut urutannya: Kristus sebagai buah sulung; sesudah
dibangkitan? itu mereka yang menjadi milikNya pada waktu kedatanganNya (1 Kor 15:20-23). Musuh
terakhir yang dikalahkan oleh Kristus ialah maut. Karena kemenangan dan kebangkitan
Renungan Kristus atas maut itulah, kita beroleh kebangkitan badan.
Secara garis besar, Credo/Syahadat Para Rasul (Aku Percaya) terdiri atas tiga bagian.
Bagian pertama berisikan pengakuan iman kita akan Allah Tritunggal Maha Kudus: Bapa Komposisi tubuh setelah kebangkitan badan:
Pencipta langit dan bumi, Yesus Kristus putraNya yang tunggal, Tuhan kita yang turun ke 1. Tubuh orang-orang benar akan diubah seperti tubuh Kristus yang bangkit.
dunia, wafat disalib, dibangkitan, naik ke Surga, serta Roh Kudus. Bagian kedua berbicara Berdasarkan ajaran para Rasul, para Teolog mengelompokkan empat karunia
tentang Gereja; Gereja Katolik yang kudus dan persekutuan para kudus. Bagian ketiga sehubungan dengan kebangkitan badan orang-orang benar,
menunjuk pada keimanan kita akan pengampunan dosa, kebangkitan badan dan a. Tidak dapat menderita (incapability of suffering), tidak dapat lagi mengalami
kehidupan kekal. Kita percaya bahwa jika dosa kita diampuni, maka kita diselamatkan sakit ataupun mati. “Dan Ia [Tuhan] akan menghapus segala air mata dari
mata mereka, dan maut tidak akan ada lagi; tidak akan ada lagi

KTM Menginjil, Berbagi Sukacita


Saran/Sharing, email ke: vd@holytrinitycarmel.com
perkabungan, atau rapat tangis, dan duka cita sebab segala sesuatu yang Kesimpulan
lama itu telah berlalu” (Why 21:4). Alasan mendasar impassibilitas ini adalah Sebagaimana disebutkan dalam Syahadat Para Rasul, kita mengimani akan kebangkitan
karena tubuh tunduk/taat sempurna kepada jiwa (Summa Theology, Suppl. badan. Kita percaya bahwa pada akhir zaman, semua orang akan dibangkitkan dalam
82,1). kesatuan jiwa dan badannya. Hal ini berlaku baik bagi mereka yang baik yang akan masuk
b. Subtilitas yaitu sebuah kodrat yang rohani/spiritual. Namun, hal ini tidak ke dalam Surga maupun mereka yang jahat, yang akan mengalami siksa abadi di dalam api
berarti tubuh diubah menjadi bentuk yang tidak bisa diraba, melainkan Neraka. Karena keimanan ini, saat seseorang meninggal, sebaiknya ia dikubur ataupun
menjadi seperti model tubuh kebangkitan Kristus. Tubuh Kristus yang dikremasi dengan cara yang dibenarkan oleh ajaran Gereja.
dibangkitkan, masih dapat diraba, mempunyai daging dan tulang (lih. Luk
24:39), namun dapat keluar dari kubur yang tertutup rapat dan menembus Sharing
pintu yang terkunci (lih. Yoh 20:19, 26). Alasan dasar tubuh yang rohani ini 1. Apakah anda mengimani Syahadat Para Rasul tentang Kebangkitan Badan?
adalah kesempurnaan dominasi jiwa yang ter-transfigurasi, terhadap tubuh. Mengapa demikian?
(Summa Theology, Suppl. 83,1) 2. Sharingkanlah pengalaman anda pada saat anggota keluarga yang meninggal
c. Agilitas yaitu kemampuan tubuh mentaati jiwa dengan kemudahan dunia. Apakah mereka dikubur atau dikremasi? Apakah pelaksanaannya sudah
sesuai dengan ajaran Gereja soal kebangkitan badan?
sempurna dan gerakan yang cepat. Seperti tubuh Kristus secara tiba-tiba
hadir di tengah-tengah para Rasul dan lenyap dari pandangan mereka secara
Ditulis oleh: Suhardi I AS I RK
cepat (Luk 24:31). Alasan dasar agilitas adalah kesempurnaan dominasi jiwa
yang ter-transfigurasi, yang telah memindahkan tubuh (Summa Theology,
Rhema ayat minggu ini:
Suppl. 84, 1). “Janganlah kamu heran akan hal itu, sebab saatnya akan tiba (Kedatangan Anak
d. Klaritas yaitu tubuh bebas dari segala bentuk deformasi dan diisi oleh Manusia), bahwa semua orang yang di dalam kuburan akan mendengar suara-Nya, dan
keindahan dan terang. Model transfigurasi ini adalah transfigurasi Yesus di mereka yang telah berbuat baik akan keluar dan bangkit untuk hidup yang kekal, tetapi
gunung Tabor (Mat 17:2) dan setelah kebangkitan Yesus (Kis 9:3). Alasan mereka yang telah berbuat jahat akan bangkit untuk dihukum” (Yoh 5:28-29)
dasar transfigurasi ini adalah keindahan yang melimpah ruah dari jiwa yang
ter-transigurasi ke dalam tubuh. Tingkat transfigurasi tubuh, menurut 1 Kor Pedoman Hidup 22:
15:41-, akan bervariasi tergantung dari tingkat keindahan jiwa, yang “Kamu telah mati dan dikuburkan bersama dengan Kristus”, kata Santo Paulus. Karena itu
sebanding dengan ukuran jasa/perbuatan kasih yang dilakukannya (Summa dengan masuk Komunitas engkau harus berusaha mematikan manusia lamamu dengan
segala hawa nafsunya, yang membawa kebinasaan, supaya engkau dapat bangkit kembali
Theology, Suppl. 85, 1)
bersama Kristus.
2. Tubuh orang-orang yang jahat akan bangkit di dalam ketidakbinasaan
(incorruptibility and immortality) tetapi tidak mengalami transfigurasi. Referensi:
1. Aku Percaya akan Kebangkitan Badan (https://www.katolisitas.org/aku-percaya-akan-
Pada waktu seseorang meninggal, sebaiknya ia dikuburkan melalui penguburan biasa dan kebangkitan-badan/)
jika dikremasi, harus dengan cara yang tidak bertentangan dengan ajaran Gereja. Sesudah 2. Aku Percaya akan Kebangkitan Badan (https://stfsp.ac.id/portfolio/aku-percaya-akan-
kebangkitan-badan/)
kremasi, hendaknya abu dikuburkan atau disimpan di tempat penyimpanan abu. Pada
3. Kremasi menurut Ajaran Katolik (https://stfsp.ac.id/2022/02/21/kremasi-menurut-
waktu Yesus datang, tubuh jasmani kita dibangkitkan dan bersatu kembali dengan jiwa ajaran-katolik/)
kita.

KTM Menginjil, Berbagi Sukacita


Saran/Sharing, email ke: vd@holytrinitycarmel.com

Anda mungkin juga menyukai