Ada anggapan bahwa manusia terbagi atas jiwa dan badan. Pada saat mati, badan
Kebangkitan Badan membusuk, sehingga yang diselamatkan hanya jiwa saja. Kelompok yang menentang
kebangkitan badan pada zaman Kristus adalah kaum Saduki dan orang-orang yang tidak
“Kalau tidak ada kebangkitan orang mati, maka Kristus juga tidak dibangkitkan.” mengenal Allah. Sementara, di zaman modern sekarang ini adalah kaum atheis, materialis
1Kor 15:13 dan rasionalis. Bagi mereka, yang diselamatkan dan berada di Surga hanya jiwa saja.
Benarkah demikian?
Iman Gereja Katolik percaya bahwa Allah menyelamatkan kita seluruhnya, baik jiwa
maupun badan. Allah menciptakan manusia sungguh amat baik adanya, termasuk badan
dan jiwanya (Kej 1:31). Kebangkitan badan yang dimaksud adalah badan jasmani yang
telah terurai, hancur, dan busuk akibat kematian, akan dibangkitkan pada akhir zaman,
saat Yesus datang kembali ke dunia sebagai Raja. Badan itu akan bersatu kembali dengan
jiwa. Bagi yang masuk ke dalam Kerajaan Surga, akan mengalami kebahagiaan dalam
persatuan jiwa dan badan. Begitu juga sebaliknya, bagi yang masuk ke dalam Neraka akan
mendapatkan hukuman dalam persatuan jiwa dan badan.
Seperti yang dikatakan St. Paulus, “Kalau tidak ada kebangkitan orang mati, maka Kristus
juga tidak akan dibangkitkan” (1 Kor 15:13). “Kristus telah dibangkitkan dari orang mati
Saat mengikuti Misa pada Hari Minggu, kita seringkali mengucapkan Syahadat Para Rasul sebagai yang sulung dari orang-orang yang telah meninggal. Sebab sama seperti maut
(Credo singkat) sebagai pengakuan iman kita. Dalam Syahadat tersebut, di bagian akhir, datang karena satu orang manusia, demikian juga kebangkitan orang mati datang karena
disebutkan: “Aku percaya akan Roh Kudus. Gereja Katolik yang Kudus, persekutuan para satu orang manusia. Karena sama seperti semua orang mati dalam persekutan dengan
kudus, pengampunan dosa, kebangkitan badan, kehidupan kekal. Amin.” Apakah yang Adam, demikian pula semua orang akan dihidupkan kembali dalam persekutuan dengan
dimaksud dengan “kebangkitan badan”? Bagian badan (organ tubuh) mana yang akan Kristus. Tetapi tiap-tiap orang menurut urutannya: Kristus sebagai buah sulung; sesudah
dibangkitan? itu mereka yang menjadi milikNya pada waktu kedatanganNya (1 Kor 15:20-23). Musuh
terakhir yang dikalahkan oleh Kristus ialah maut. Karena kemenangan dan kebangkitan
Renungan Kristus atas maut itulah, kita beroleh kebangkitan badan.
Secara garis besar, Credo/Syahadat Para Rasul (Aku Percaya) terdiri atas tiga bagian.
Bagian pertama berisikan pengakuan iman kita akan Allah Tritunggal Maha Kudus: Bapa Komposisi tubuh setelah kebangkitan badan:
Pencipta langit dan bumi, Yesus Kristus putraNya yang tunggal, Tuhan kita yang turun ke 1. Tubuh orang-orang benar akan diubah seperti tubuh Kristus yang bangkit.
dunia, wafat disalib, dibangkitan, naik ke Surga, serta Roh Kudus. Bagian kedua berbicara Berdasarkan ajaran para Rasul, para Teolog mengelompokkan empat karunia
tentang Gereja; Gereja Katolik yang kudus dan persekutuan para kudus. Bagian ketiga sehubungan dengan kebangkitan badan orang-orang benar,
menunjuk pada keimanan kita akan pengampunan dosa, kebangkitan badan dan a. Tidak dapat menderita (incapability of suffering), tidak dapat lagi mengalami
kehidupan kekal. Kita percaya bahwa jika dosa kita diampuni, maka kita diselamatkan sakit ataupun mati. “Dan Ia [Tuhan] akan menghapus segala air mata dari
mata mereka, dan maut tidak akan ada lagi; tidak akan ada lagi