Anda di halaman 1dari 2

Allah, Kristus wafat bagi kita untuk mendamaikan kita dengan Allah; sehingga oleh

11 Agustus 2019 darah-Nya kita dibenarkan (lih. Rom 5:9-10). Maka oleh Adam, kita manusia jatuh
dalam dosa, sedangkan oleh Kristus kita memperoleh hidup yang kekal (lih. Rom 5:12-
18). Oleh ketidaktaatan Adam kita semua jatuh dalam dosa, namun oleh ketaatan Yesus
------------------------------------------------------------------------------------------------------------- kita semua dibenarkan (lih. Rom 5:19). Kita menerima rahmat kehidupan kekal pada
saat kita dibaptis di dalam kematian Kristus, untuk dibangkitkan bersama-sama dengan
Dia dan memiliki kehidupan yang baru bersama Dia (lih. Rom 6:1-4). Jadi bagi orang
beriman kematian bukanlah ahkir dari kehidupan, tetapi justru awal kehidupan abadi
bersama dengan Kristus. karena melalui kematian kita pergi untuk bertemu dengan
Kristus dan diam bersama- sama dengan Dia (lih. Flp 1:23). Pada saat itulah, kita akan
melihat Dia dalam keadaan-Nya yang sebenarnya (1 Yoh 3:2).

Jalan menuju kebahagiaan kekal

Dalam katekismus Gereja katolik kita diajarkan untuk mempersiapkan diri


menghadapi kematian, karena pada saat kita meninggal akan diadili melalui perbuatan
Hidup di dunia ini, hanya sementara kita. St. Agustinus (354-430) mengatakan: Setelah meninggalkan tubuh, jiwa diadili,
sebelum ia dihadapkan pada penghakiman terakhir, saat tubuh dibangkitkan untuk
bersatu dengan jiwa itu. Ini seperti pada kisah Lazarus yang miskin yang dibawa ke
Pendahuluan pangkuan Abraham, sedangkan orang kaya itu ke neraka; segera setelah kedua orang
itu meninggal dunia (Luk 16:22-). ((St. Augustine, On the Soul and its Origin, Bk. 2, Chap.
Di dalam kehidupan ini, pada ahkirnya kita semua akan meninggalkan dunia ini 4)) Semua jiwa yang meninggalkan dunia ini mempunyai penerimaan yang berbeda-
(mati). Jika demikian, pernahkah kita berpikir, untuk apakah aku hidup ? Bagi beberapa beda, yang baik menerima sukacita, yang jahat menerima neraka. Setelah kebangkitan
orang, ada yang mengakhiri hidupnya, karena penderitaan yang ia alami. Mereka badan terjadi,sukacita mereka yang baik akan menjadi lebih penuh, dan siksa mereka
beranggapan hidup ini tidak ada nilainya. Bahkan ada yang mengorbankan dirinya dengan yang jahat juga semakin besar, sebab mereka juga tersiksa dengan badan mereka….
mati untuk membunuh orang lain. Dan ia merasa berjasa dalam perbuatan pembunuhan ((St. Augustine, On the Gospel of John, 49:10)).
tersebut, serta meyakini akan mendapatkan ganjaran yang baik. Melalui pengalaman
tersebut, kita mau merefleksikan apa sesungguhnya panggilan hidup kita yang sesuai
dengan kehendak Tuhan, sehingga hidup ini menjadi berarti, dan tidak jatuh pada Menemukan arti kehidupan ini
kebahagiaan yang semua dan pemahaman yang salah yang akan membawa kita pada
penderitaan kekal. Melalui ajaran Gereja yang telah kita baca di atas. kita dapat melihat bahwa
hidup kita ternyata tidak berahkir pada kematian tubuh kita yang fana di dunia ini. Kita
pada ahkirnya dipanggil untuk bahagia kekal di surga bersama dengan Tuhan yang
Kematian menurut ajaran iman katolik mengasihi dan menebus kita. Allah menciptakan kita untuk menujukkan kebaikan-Nya
dan untuk membagikan kepada kita kebahagiaan kekal-Nya di surga. Apa yang harus
Dari kisah Adam dan Hawa kita ketahui bahwa manusia mati karena dosa kita lakukan agar memperoleh kebahagiaan kekal di surga? Untuk memperoleh
pertama yang dilakukannya (lih. Kej 2:16). Menurut pengajaran Rasul Paulus, “Upah dosa kebahagiaan kekal di surga kita harus mengenal, mengasihi dan melayani Allah di
ialah maut.” (Rom 6:23a). Semua orang yang berdosa, pada akhirnya akan mati (lih. Mzm dunia. Kita dapat belajar untuk mengenal, mengasihi dan melayani Allah, dari Tuhan
89: 48). Jadi semua orang pasti mengalami kematian. Akan tetapi karena karya penebusan Yesus Kristus, Allah Putera, yang mengajar kita melalui Gereja Katolik. Inilah arti dari
Kristus, maka kita diberi hidup yang kekal. Ketika kita masih berdosa dan menjadi seteru kehidupan kita di dunia ini.

KTM Menginjil, Berbagi Sukacita


Saran/Sharing, email ke: vd@holytrinitycarmel.com
Ajaran Yesus mengenai kehidupan di dunia ini orang tua yang meneteskan air mata terharu akan momen tersebut. Jika kita renungkan
seberapa banyak perjuangan orang tua kita, waktu bayi menangis tengah malam ibu
Matius 22 : 36 - 40 "Guru, hukum manakah yang terutama dalam hukum harus bangun dan memberikan asi. Seorang ayah yang kerja lembur sampai malam
Taurat?" Jawab Yesus kepadanya: "Kasihilah Tuhan, Allahmu , dengan segenap hatimu bahkan bekerja sampingan supaya kebutuhan keluarga tercukupi. Waktu sakit,
dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. Itulah hukum yang berusaha mengobati bahkan menunggu di rumah sakit. Belum lagi mendidik mereka di
terutama dan yang pertama. Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: rumah, menyekolahkan dan memenuhi biayanya. Perjuangan mereka sangat banyak
Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Pada kedua hukum inilah dan besar. Tapi saat orang tua yang terharu tadi ditanya, apakah menyesal melakukan
tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi." Selain itu Tuhan Yesus itu semua? mereka menjawab tidak, semua pengorbanan itu tidak ada artinya
mengajarkan lebih detail mengenai makna hidup di dunia ini melalui sabdanya, dalam Injil dibandingkan kebahagiaan yang mereka rasakan saat itu. Itulah kebahagiaan yang
Matius 5 : 4 – 12 "Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah sejati. Dimana memberikan diri untuk mengasihi, sehingga anak – anak mereka menjadi
yang empunya Kerajaan Sorga. “Berbahagialah orang yang berdukacita, karena mereka anak yang berguna, dapat mandiri, dan mencapai cita – cita mereka. Mari kita maknai
akan dihibur. Berbahagialah orang yang lemah lembut, karena mereka akan memiliki bumi hidu kita ini dengan melakukan firman Tuhan, mengenal Dia dan menemukan
Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran, karena mereka akan kebahagiaan yang sejati, yang sesuai dengan kasih pada Allah dan sesama.
dipuaskan. Berbahagialah orang yang murah hatinya, karena mereka akan beroleh
kemurahan. Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah. Sharing:
Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah. 1. Engkau takut kematian, menurutmu apa makna dari kematian ?
Berbahagialah orang yang dianiaya oleh sebab kebenaran, karena merekalah yang 2. Apakah tujuan hidupmu di dunia ini ? dan bagaimanakah kamu akan mengisi
empunya Kerajaan Sorga. Berbahagialah kamu, jika karena Aku kamu dicela dan dianiaya hidupmu di dunia ini dengan sesuai yang bermakna ? sharingkanlah pendapatmu
dan kepadamu difitnahkan segala yang jahat. Bersukacita dan bergembiralah, karena
upahmu besar di sorga, sebab demikian juga telah dianiaya nabi-nabi yang sebelum
kamu."
Rhema ayat minggu ini
Aplikasi dalam kehidupan kita “Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan
dengan segenap akal budimu. Itulah hukum yang terutama dan yang pertama. Dan
Melalui ajaran Yesus kita diajak untuk menemukan kebahagiaan yang sejati. Yaitu hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti
dengan berpusat pada mengasihi Allah dan sesama bukan berpusat pada diri sendiri. Hal dirimu sendiri. " Matius 22 : 39
ini sejalan dengan ajaran Yesus dalam Injil Luk 9:23. “Kata-Nya kepada mereka semua:
"Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya
setiap hari dan mengikut Aku. “ Pada suatu hari di rumah kita melihat orang tua kita Pedoman hidup KTM 115 :
Hendaknya para keluarga kristiani berdoa bersama: bapak, ibu, dan anak-anak. Dalam
sedang membersihkan rumah, saat itu kita sebetulnya sangat lelah, mau beristirahat. Tapi
hal itu hendaknya diperhatkan porsi anak-anak yang tidak sama dengan orang tua.
karena ingat pesan Tuhan maka kita putuskan untuk membantu orang tua membersihkan
Anak-anak kecil jangan disuruh berdoa terlalu lama, supaya tidak bosan dan kemudian
rumah. Melalui contoh tersebut kita menyngkal diri, karena saat lelah, mau istirahat kita
hari bahkan membuang doa itu. Dengan doa bersama kehidupan keluarga akan
tetap memutuskan mebantu orang tua yang sedang membersihkan rumah. Memanggul
diteguhkan: hubungan suami isteri akan menjadi semakin dalam dan hubungan dengan
salib, kita mengerjakan dengan segala rasa lelah yang harus kita tanggung. Mengikuti
anak-anak dan antar saudara juga akan diperdalam pula. Dengan kata lain doa bersama
Yesus dengan mempraktekan firmanNya dalam hidup kita sehari – hari. Lalu kebahagiaan
seperti apa yang sebetulnya kita dapatkan jika kita melakukan perintah Tuhan tersebut ? dalam keluarga akan mendatangkan berkat Tuhan yang melimpah.
bukankah kita merasa sangat lelah ? Pada suatu hari di sekolah ada pertunjukan pentas
perpisahan sekolah, para orang tua duduk, menyaksikan pentas anak – anaknya. Ada satu
momen yang sangat menarik, saat pentas anak – anak menyanyikan lagu tentang kasih
ayah dan ibu. Dan mereka menuliskan surat yang isinya “ bagaimana mereka sangat
berterima kasih pada orang tua yang mencintai dan mendidiknya. Saat itu banyak sekali

KTM Menginjil, Berbagi Sukacita


Saran/Sharing, email ke: vd@holytrinitycarmel.com

Anda mungkin juga menyukai