Anda di halaman 1dari 14

Penyaliban Tuhan sampai

Kehidupan Kekal
Syahadat Para Rasul
Yang menderita sengsara dalam pemerintahan Pontius
Pilatus
Disalibkan wafat dan dimakamkan
Yang turun ke tempat penantian
Pada hari ketiga bangkit dari antara orang mati
Yang naik ke surga duduk di sebelah kanan Allah Bapa yang
maha kuasa
Dari situ Ia akan datang mengadili orang yang hidup dan
yang mati
Yang menderita sengsara dalam
pemerintahan Pontius Pilatus
• Kita percaya pada Tuhan yang sengsara: dalam
kemanusiaanNya, Tuhan mengalami apa yang kita
alami - agar kita mengalami keilahian yang Tuhan
miliki sejak awal mula. Tuhan sengsara karena:
kemanusiaanNya secara penuh taat kepada Bapa –
KeilahianNya secara penuh mencintai manusia
• Nama Pontius Pilatus: dalam Syahadat Para Rasul,
selain nama Yesus Kristus, hanya ada dua nama
lainnya yaitu Perawan Maria dan Pontius Pilatus. Ada
dua alasan mengapa nama Gubernur Jenderal Roma
untuk Yehuda itu disebut: pertama, Perawan Maria
mewakili kelahiran dan kehidupan – Pontius Pilatus
menampilkan sengsara dan kematian. Dengan
menyebut dua nama itu, ditegaskan sisi manusiawi
Yesus. Alasan kedua: karena Pontius Pilatus adalah
tokoh historis, maka Yesus Kristus yang diimani
adalah benar-benar tokoh historis dan bukan tokoh
mitologis.
Disalibkan, wafat dan
dimakamkan
• Disalibkan: salib adalah hukuman terberat yang
dapat diberikan kepada seseorang di masa itu.
Mereka yang dijatuhi hukuman salib sudah
dianggap bukan manusia lagi; pesan penyaliban
adalah jangan sekali-kali mengganggu Kekaisaran
Roma.
• Wafat: Tuhan yang kita imani bukan saja dapat
mengalami sengsara tetapi juga mengalami
kematian. Inilah konsekuensi jika Allah Putra
menjadi manusia; apapun yang dialami manusia,
Ia alami juga (kecuali dalam hal dosa).
• Dimakamkan: pemakaman disebutkan untuk
menegaskan bahwa Tuhan sungguh telah wafat
dan bukan sekedar pingsan. Jika Tuhan wafat,
maka Ia tidak mengalahkan kematian dengan
kebangkitanNya.
Yang turun ke tempat penantian pada
hari ketiga bangkit dari antara orang
mati
• Turun ke tempat penantian: dalam gambaran kosmologi
pada masa itu, semua orang yang mati akan turun ke
sheol; orang-orang benar menantikan kedatangan Sang
Penyelamat untuk membebaskan mereka dari kuasa
kegelapan dan maut. Pada masa hidup Yesus, iman Yahudi
akan kebangkitan sudah cukup matang, berangkat dari
keyakinan bahwa Allah juga berkuasa atas alam maut.
• Pada hari ketiga: hari ketiga adalah hari penggenapan –
suatu keadaan definitif tanpa penundaan dan keraguan: Ia
bangkit
• Bangkit dari antara orang mati: dalam bahasa Yunani,
dibedakan antara zoe (kehidupan jiwa) dan bios
(kehidupan fisik). Kebangkitan Tuhan bukan sekedar bios
(fisiknya bangun lagi) tetapi Ia hidup secara baru; Tuhan
sudah memasuki kehidupan kekal dengan jiwa-ragaNya.
Maka dikatakan bangkit dari antara orang mati dan bukan
sekedar bangkit.
Yang naik ke • Baik ungkapan naik ke surga maupun duduk di sebelah kanan Allah
Bapa yang maha kuasa, keduanya mau menyatakan siapa diri Yesus
surga duduk Kristus sesungguhnya: Dialah Allah Putra yang sehakikat dengan
Allah Bapa
di sebelah • Naik ke surga: ditegaskan bahwa Yesus Kristus berasal dari surga –
artinya pada hakikatnya, Yesus Kristus adalah Allah, bersifat ilahi.
kanan Allah Kebangkitan belum cukup, Yesus harus naik ke surga untuk
menunjukkan secara penuh keilahianNya
Bapa yang • Duduk di sebelah kanan Allah Bapa: duduk di sebelah kanan berarti
sederajat - sehakikat. Yang di mata para pemimpin Yahudi adalah
maha kuasa dosa besar (mengaku sehakikat dengan Allah), adalah kebenaran di
mata kita kaum beriman: Yesus orang Nazaret sungguh Allah Putra
yang menjadi manusia
Dari situ Ia • Dari surga Tuhan akan datang lagi: Gereja adalah komunitas
eskatologis, artinya hidup penuh harapan yang dinyalakan
akan datang oleh kerinduan akan kedatangan Tuhan untuk kedua kalinya.
mengadili • Mengadili orang yang hidup dan yang mati: kuasa mengadili
adalah kuasa seorang pemimpin tertinggi - seorang raja.
orang yang Tuhan yang diimani adalah Tuhan yang mengatasi kekelaman
hidup dan sejarah (hidup) dan bahkan mengatasi kuasa maut (mati).
Entah hidup entah mati, kita milik Tuhan.
yang mati
Aku percaya akan Roh Kudus
Gereja Katolik yang kudus
Persekutuan para Kudus
Pengampunan dosa
Kebangkitan badan
Kehidupan kekal
Amin
Aku percaya akan Roh Kudus

• Percaya pada Roh Kudus: percaya pada Pribadi Ketiga


dalam Allah Tritunggal
• Lambang-lambang Roh Kudus: api (mengubah segala
yang disentuhnya), air (memberi hidup, membasuh-
memurnikan), minyak (memberi kekuatan-memulihkan),
anggur (sukacita), awan (teofani-kehadiran ilahi), angin
(kekuatan), parfum (tak terlihat namun terasa)
• Roh Kudus dan Yesus Kristus: Roh Kudus adalah jiwa
Kristus itu sendiri – Roh Kudus mengurapi Yesus sehingga
disebut Kristus (diurapi-diberi kekuatan)
• Roh Kudus dan Gereja: karena digabungkan dalam Kristus
sebagai kepala, Gereja juga dihidupi oleh Roh Kudus
sejauh dalam persekutuannya dengan Kristus. Melalui
Kristus, Roh Kudus dicurahkan kepada anggota-anggota
Gereja terutama perayaan-perayaan sakramental
Gereja katolik yang
kudus

• Gereja: dari Yunani, ekklesia – yang dipanggil


(kaleo) untuk keluar (eks) supaya berkumpul;
menerjemahkan kata Ibrani, qahal. Gereja
adalah mereka yang dipanggil oleh Allah untuk
membentuk kesatuan dengan tujuan
memuliakan namaNya.
• Katolik: dari Yunani, katolikos, yang artinya
merangkul semua (universal). Gereja bersifat
katolik karena: ia mewartakan kepenuhan dan
totalitas iman, membawa dan mengatur
kepenuhan sarana keselamatan serta diutus
kepada segala bangsa dari segala zaman
• Yang termasuk Gereja Katolik: kesatuan penuh
(yang memiliki Roh Kristus, bergabung dengan
Gereja melalui ikatan pengakuan iman,
Sakramen-sakramen, pemerintahan gerejawi
dan kesatuan). Kesatuan tidak penuh (mereka
yang dibaptis Kristen). Yang mengarah
kepadanya (yang lainnya sejauh hidup
mengikuti hati Nurani dan mencari kebenaran).
Persekutuan para
Kudus

• Arti persekutuan para kudus: seluruh


anggota Gereja yang hidup dengan
berbagi hal-hal suci: iman, Sakrame—
sakramen, karisma, anugerah rohani
lainnya. Selain itu, ungkapan ini juga
ingin menyatakan kesatuan orang-orang
kudus, yaitu mereka yang berkat rahmat
Allah dipersatukan dengan Kristus yang
mati dan bangkit: ada yang masih
berjuang di dunia, ada yang masih
mengalami pemurnian dan ada yang
sudah masuk ke dalam kemuliaan Allah.
Pengampunan dosa

• Sarana pengampunan dosa: sarana pertama dan


utama untuk pengampunan dosa ialah Sakramen
Pembaptisan. Untuk dosa-dosa yang dilakukan
sesudah Sakramen Pembaptisan, Kristus
memberikan Sakramen Tobat. Melalui Sakramen ini,
seseorang yang sudah dibaptis diperdamaikan
kembali dengan Allah dan Gereja.
• Kuasa mengampuni: Gereja mempunyai perutusan
dan kuasa untuk mengampuni dosa karena Kristus
sendiri sudah memberikan kepadanya: “Terimalah
Roh Kudus, jikalau kamu mengampuni dosa orang,
dosanya diampuni dan jikalau kamu menyatakan
dosa orang tetap ada, dosanya tetap ada” (Yoh.
20:23)
Kebangkitan Badan

• Arti: keadaan final manusia, yaitu


bersatunya jiwa-raga secara sempurna.
Sebagaimana Kristus bangkit dari
kematian, demikian pula Dia akan
membangkitkan setiap orang dengan
badan yang tak dapat binasa (Yoh. 5:29)
• Kematian: adalah terpisahnya jiwa dari
raga. Raga hancur sementara jiwa abadi.
• Kehidupan kekal: kehidupan yang mulai langsung
sesudah kematian, didahului oleh pengadilan
khusus bagi setiap orang oleh Kristus. Pengadilan
khusus mendapat pengesahan final pada saat
pengadilan akhir.
Kehidupan kekal • Pengadilan khusus: pengadilan yang berakibat
langsung, terjadi setelah kematian. Melalui jiwanya
yang abadi, setiap orang menerima ganjaran sesuai
iman dan perbuatannya.
• Surga: keadaan Bahagia definitif berkat kesatuan
cinta dengan Allah Tritunggal.
• Neraka: keadaan Keterpisahan definitif pertama-
tama dari Allah, dari diri sendiri, dari sesama
ciptaan lainnya.

Anda mungkin juga menyukai