Laporan Kasus Perforasi Gaster Pada Neonatus
Laporan Kasus Perforasi Gaster Pada Neonatus
Oleh :
Pembimbing :
Pendahuluan
Perforasi gaster pada neonatus merupakan kasus darurat yang jarang terjadi. Etiologi
dan patogenesis penyakit ini bervariasi.1 Manifestasi klinis biasanya mula terlihat pada usia
laparotomi segera, dan defek harus ditutup.4 Angka mortalitas cukup tinggi, dengan
Kasus
Seorang pasien perempuan usia 3 hari rujukan dari rumah sakit swasta diterima di
IGD RS dr. M. Djamil Padang dengan keluhan utama perut membuncit sejak 12 jam
sebelumnya. Pasien sebelumnya lahir di RS swasta tersebut melalui persalinan sectio secarea
(SC) atas indikasi bekas SC. Pasien cukup bulan dengan berat lahir 2600 gr, dinyatakan
mengalami distress pernafasan sejak lahir, pasien dirawat di neonatal intensive care unit
(NICU) diberikan continous positive airway pressure (CPAP). Pasien tidak muntah,
pengeluaran mekonium (+), dipuasakan dan menerima total parenteral nutrition (TPN).
frekuensi nafas 62x/menit, SpO2 100% dalam oksigenasi per kanul dan suhu 36,5ºC. Pada
abdomen terlihat distensi dan mengkilat, dengan eritem periumbilikal dan perineum, bising
usus tidak terdengar dan pekak hepar menghilang. Pemeriksaan laboratorium darah
8,2 mg/dl, Na 128 mmol/L, K 3,8 mmol/L, Cl 104 mmol/L. Penilaian analisa gas darah
(AGD) pH 7,16, pO2 51mmHg, pCO2 79 mmHg, HCO3- 19,0 mmol/L dengan BE -3,7
mmol/L. Dilakukan pemeriksaan rontgen dengan kesan terlihat penebalan dinding usus dan
Pada pasien diberikan oksigenasi, pemasangan OGT dan kateterisasi urin, diberikan
explorasi. Intra operatif ditemukan keluar udara setelah peritoneum ditembus, keluar cairan
jernih kekuningan sekitar 30 cc, dan ditemukan perforasi pada fundus gaster bagian curvatura
mayor ukuran 0,3x0,3 cm kemudian dilakukan penutupan defek perforasi dengan omental
patch dan luka ditutup dengan meninggalkan drain. Operasi berjalan selama 2 jam.
Post operasi pasien dirawat di NICU dengan ventilator, masih dipuasakan dengan
nutrisi TPN, dan selang OGT didekompresi per 2 jam, dan diberikan Omeperazole. Pada
follow up pasien sempat mengalami hipotermia post operatif yang kemudian teratasi dalam
3 jam, produksi OGT hari pertama 15 cc warna kehitaman, dan drain 3 cc jernih. Pada hari
ke 3 post operasi, pasien telah BAB, abdomen tidak distensi, bising usus (+) normal, OGT
dan drain tidak produksi, dan pH telah mencapai 7,32. Pada hari ke 4 post operasi pasien
demam dengan suhu 38,5ºC, didiagnosis menderita pneumonia dan sepsis, dan antibiotik
diganti menjadi Meropenem. Hari ke 5 post operasi kondisi pasien membaik dan mulai
dilepas dari CPAP. Kondisi pasien tetap stabil pada hari ke 6 post operasi, pasien pindah dari
NICU dan mulai diberikan ASI. Pasien dipulangkan pada 2 minggu post operasi, kontrol ke
Perforasi gaster pada neonatus merupakan kasus yang jarang. Penelitian Khan et al di
India menyatakan hanya 16,5% pasien pada departemen bedah anak yang dirawat dengan
disebabkan oleh perforasi gaster dan duodenum.5 Penelitian di University Teaching Hospital
Nnewi, Nigeria dari Januari 2009 hingga November 2012 tercatat hanya 4 kasus perforasi
gaster dari 16 kasus neonatus dengan perforasi gastrointestinal.6 Penelitian di Jepang dari 4
institusi di Chiba mencatat hanya terdapat 11 kasus perforasi gaster pada neonatus dari tahun
1991 hingga 2010.7 Penelitian lain di Fukuoka University Hospital Jepang menyebutkan
terdapat hanya 3,1% operasi dari seluruh pasien bedah anak akibat perforasi saluran cerna,
dengan hanya 11,8% angka kejadian perforasi gaster dibanding perforasi saluran cerna
lainnya.8
Perforasi gaster pada neonatus terjadi akibat iskemik, traumatik, atau spontan.9
Nekrosis ischemia, adalah efek samping dari mekanisme pertahanan tubuh akibat stres
perinatal, hipoksia, maupun shock.2 Penyebab traumatik adalah iatrogenik, dari ventilasi
ambu bag yang berlebihan, intubasi pada esofagus atau cedera akibat gastric tube.2,9,10,11,12
Perforasi tunggal pada kurvatura mayor berhubungan dengan overdistensi gaster.4 Obstruksi
dari distal gaster juga dapat menyebabkan overdistensi gaster hingga dapat menimbulkan
perforasi.7,13,14, Pada neonatus, terdapat defek dari lapisan otot sirkuler dari gaster, yang
paling mencolok pada fundus kurvatura mayor yang sering menjadi lokasi perforasi.2,15
Faktor lain yang pernah dilaporkan berhubungan dengan perforasi gaster pada neonatus
adalah infeksi jamur dan pemberian pisang pada neonatus.16,17 Pasien kasus ini memiliki
riwayat distress pernafasan menerima ventilasi melalui ambu bag dan CPAP, ditambah lokasi
perforasi adalah di kurvatura mayor, maka penulis menduga penyebab perforasi gaster pada
Temuan klinis yang peling sering pada perforasi gaster neonatus adalah distensi
abdomen, distress pernafasan dan muntah.3 Penelitian di Korea menunjukkan bahwa temuan
klinis yang paling menonjol pada perforasi gaster neonatus adalah pneumoperitoneum yang
tiba-tiba, dibedakan dengan perforasi intestinal lain yaitu dapat memiliki penyakit dasar
necrotizing enterocolitis (NEC), muntah hijau, dan ileus paralitik.18 Asidosis metabolik dapat
terjadi, disebabkan oleh absorbsi transperitoneal dari asam lambung yang bocor,19 yang pada
pasien kasus ini teratasi post operatif setelah dilakukan laparotomi explorasi dan repair
perforasi gaster.
Selain resusitasi cairan, oksigenasi, dekompresi lambung dan kateterisasi urin, serta
pemberian antibiotik spektrum luas harus dilakukan jelang laparotomi eksplorasi. Dapat
gangguan pernafasan akibat distensi abdomen.4 Penutupan perforasi dapat dilakukan dengan
atau tanpa omental patch, namun reseksi diperlukan apabila terdapat nekrosis yang luas,
bahkan pada kasus ekstrim diperlukan total gastrectomi, gastric replacement, atau
pernah dilaporkan pada 2 pasien dengan hasil yang baik.20 Penelitian di Felix Guyon Hospital
pneumomediastinum berasal dari rongga thorax sehingga dapat dilakukan konfirmasi dengan
kondisi non bedah seperti ventilasi mekanik, penyakit paru, atau pneumatosis cystoides
intestinal, lebih jarang dan jinak, apabila tidak terdapat tanda peritonitis dan perforasi sembuh
sendiri, maka pneumoperitoneum akan perlahan diserap dan dapat sembuh tanpa intervensi
menemukan adanya perforasi pada saluran cerna,27 sehingga diduga perforasi telah menutup
spontan (non iatrogenik) pada neonatus berhubungan dengan penurunan kuantitas interstitial
Perforasi gaster pada neonatus memiliki angka mortalitas yang tinggi, tercatat paling
rendah di Seoul National University Children’s Hospital sebesar 22,2%30 hingga paling
tinggi 75% di Tunisia.31 Mortalitas juga meningkat pada bayi prematus dan bayi dengan berat
lahir rendah.32 Prognosis berhubungan erat dengan waktu onset hingga dilakukannya operasi
definitif.33 Penelitian lain menyebutkan bahwa adanya leukopenia, gejala peritonitis, dan
Perforasi gaster pada neonatus merupakan kasus darurat yang jarang terjadi. Perforasi
dapat terjadi melalui mekanisme iskemik, traumatik, maupun spontan. Manifestasi klinis
tindakan diagnostik sekaligus terapi definitif, meskipun terdapat alternatif lain yang telah
terbukti berhasil dalam beberapa kasus. Penyakit ini memiliki angka mortalitas yang tinggi,
Daftar Pustaka
3. Yang CY, Lien R, Fu RH, et al. Prognostic factors and concomitant anomalies in
von Almen B, Weber T. Operative Pediatric Surgery 2nd Edition. McGraw-Hill. 2014; 514
causes and subsequent management from a developing country. Pediatr Surg Int. 2009
Dec;25(12):1093-7
Aetiology and Risk Factors. J Neonatal Surg. 2013 Jul-Sep; 2(3): 30.
7. Terui K, Iwai J, Yamada S et al. Etiology of neonatal gastric perforation: a review of 20
very premature infants: our cases and literature review. Pediatr Med Chir. 2011 Mar-
Apr;33(2):85-8.
connection of oxygen to the nasogastric feeding tube. Arch Dis Child Fetal Neonatal Ed.
2007 Sep;92(5):F407.
13. Khan Y, Zamir N. Missed Congenital Pyloric Atresia with Gastric Perforation in a
perforation in neonates: a report of three cases. Afr J Paediatr Surg. 2011 Jan-Apr;8(1):79-
81.
16. Mathur N, Gupta A. Neonatal zygomycosis with gastric perforation. Indian Pediatr. 2013
Jul;50(7):699-701.
17. Mathew A, Wanshnong L, Longtrai S, Ghosh D. Bananas and neonatal gastric
18. Lee do K, Shim S, Cho S, Park E, Lee S. Comparison of gastric and other bowel
19. Kisku S, Sen S, Thomas R, Dastidar A, Thomas N. A Peculiar Cause for Metabolic
20. Glüer S, Schmidt A, Jesch N, Ure B. Laparoscopic repair of neonatal gastric perforation.
S. Peritoneal needle suction for intestinal perforation in the preterm neonate. Eur J Pediatr
23. Campbell RE, Boggs TR Jr, Kirkpatrick JA Jr. Early neonatal pneumoperitoneum from
adventitious pulmonary air: use of metrizamide to rule out perforation of the bowel.
outcome: A case report and review. World J Gastroenterol. 2015 May 28;21(20):6417-21.
28. Xia L, Wang Z, Wang Z, Zhang P. Expression of c-kit and Cx43 in neonates with
perforation: the role of interstitial cells of Cajal. Fetal Pediatr Pathol. 2013 Dec;32(6):422-8.
30. Byun J, Kim H, Noh S et al. Neonatal gastric perforation: A single center experience.
32. Lin C, Lee H, Kao H, Hung H, Hsu C, Yeung C, Sheu J, Wang N. Neonatal gastric
perforation: report of 15 cases and review of the literature. Pediatr Neonatol. 2008
Jun;49(3):65-70.
Oct;48(10):779-82.